BKS Kimia XII A
BKS Kimia XII A
BKS Kimia XII A
Indikator:
1. Menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit dan larutan elektrolit.
2. Menghitung konsentrasi suatu larutan (kemolalan dan fraksi mol).
3. Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap pelarut
4. Menghitung tekanan uap larutan berdasarkan data percobaan
5. Mengamati penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui
percobaan
6. Menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data
percobaan
7. Mengamati kenaikan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui
percobaan
8. Menghitung kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data
percobaan
9. Menganalisis diagram PT untuk menafsirkan penurunan tekanan uap, penurunan titik beku
dan kenaikan titik didih larutan
10. Menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmosis serta contoh terapannya dalam
kegidupan sehari-hari dan industri.
11. Menghitung tekanan osmosis larutan non elektrolit.
Pada sifat koligatif larutan, konsentrasi – kosentrasi yang digunakan selain molaritas adalah
fraksi mol dan kemolalan. Fraksi mol digunakan untuk menentukan penurunan tekanan uap
sedang kemolalan digunakan untuk menentukan kenaikan titik didih dan penurunan titik beku.
1. FRAKSI MOL ( X )
Fraksi mol (X) suatu zat adalah perbandingan jumlah mol zat tersebut terhadap jumlah mol
zat keseluruhan.
dimana : Xp = fraksi mol pelarut
np
Xp = Xt = fraksi mol zat terlarut
np nt
np = jumlah mol pelarut
nt
Xt = nt = jumlah mol zat terlarut
np nt
Xt + Xp = 1
Contoh soal :
Bila kedalam 450 gram air dilarutkan 300 gram urea, berapa fraksi mol zat terlarut dan
pelarut.
Jawab :
2. KEMOLALAN ( MOLALITAS = m )
Kemolalan atau molalitas suatu zat adalah banyaknya mol zat terlarut dalam 1000 gram
pelarut.
1000 W 1000
m=n x atau m = x
p Mr p
Dimana :
m = kemolalan ( molalitas )
n = jumlah mol zat terlarut ( gram / Mr )
p = massa zat pelarut ( gram )
w = massa zat terlarut ( gram )
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
Contoh :
Hitunglah molalitas larutan yang terjadi dari 17,1 gram gula yang larutannya dalam 270
gram air.
Jawab : Mr gula = 342
W 1000
m= x
Mr p
17,1 1000
m= x = 0,208
342 270
Dengan adanya zat terlarut yang tidak menguap dalam larutan akan menurunkan tekanan uap
zat karena molekul-molekul zat terlarut dari fase cair ke fase uap.
Pada tahun 1887 F. M. Raoult menemukan hubungan Po dan P yang di kenal dengan Hukum
Raoult yaitu perbedaan antara tekanan uap pelarut murni ( Po ) dan tekanan uap larutan (P)
hanya bergantung pada fraksi mol pelarut ( XA ), sehingga dapat di rumuskan:
P : Tekanan uap larutan
Po : Tekanan uap pelarut murni 1. P = P º . XA
p : Penurunan tekanan uap larutan 2. P = P º . X
B
BKS KIMIA XII SEMESTER 1 TH 2016/2017 1 MGMP KIMIA KOTA KEDIRI
Xa : Fraksi mol zat pelarut
X b : Fraksi mol zat terlarut
nA nB
XA = XB =
nA nB nA nB
Untuk larutan encer harga nB sangat kecil bila di banding dengan harga nA, maka harga nB di
abaikan, sehingga :
nB
XB =
nA
Contoh soal :
Tentukan penurunan tekanan uap jenuh larutan 10% berat glukosa ( Mr =180 ) dalam air jika
diketahui tekanan uap air pada suhu 25 oC sama dengan 24 mmHg
Jawab :
Di ketahui : misal massa larutan glukosa = 100 g
massa glukosa 10 % dari berat larutan glukosa
Mr. Glikosa = 180 Tekanan uap air ( Po ) =24 mmHg
Jika kedalam suatu pelarut di tambahkan zat terlarut , maka titik didihnya akan naik. Besarnya
titik didih berbanding lurus dengan konsentrasi molal larutan (m).
Tb = m . Kb Dimana :
Tb = Tb –Tbo Tb = Kenaikan Titik Didih Larutan
BKS KIMIA XII SEMESTER 1 TH 2016/2017 Kb 2= Konstanta kenaikan Titik Didih
MGMP Molal
KIMIA KOTA KEDIRI
m = Molalitas larutan
mt = massa zat terlarut ( gram )
mp = massa pelarut ( gram )
m t 1000
m= .
mr mp
Contoh :
Dalam 85 g air di larutkan 1,8 g senyawa X non-elektrolit. Pada tekanan 1 atm larutan
mendidih pada suhu 100,06 oC.Hitung Mr senyawa tersebut. Kb Air= 0,52
Jawab :
mt 1000 1,8 1000
Mr = Kb . = 0,52 . = 109,09 = 109
Tb mp 0,106 85
Jika ke dalam suatu pelarut di tambahkan zat terlarut, maka titik bekunya akan turun.
Besarnya turunnya titik beku berbanding lurus dengan konsentrasi molal larutan (m)
Tf = m . Kf Dimana :
Tf = Penurunan Titik Beku Larutan
Tf = Tf º – Tf
Kb = Konstanta Penurunan Titik Beku Molal
Tfo = Titik beku pelarut murni m = Molalitas larutan
Tf = Titik beku larutan mt = massa zat terlarut ( gram )
Mr = Massa molekul zat terlarut mp = massa pelarut ( gram )
Contoh :
4. Tekanan Osmosis ( )
Osmosis adalah proses perpindahan pelarut dari larutan yang encer menuju larutan yang lebih
pekat melalui selaput atau membran semipermiabel.
Membran semi permiabel adalah suatu selaput yang hanya dapat dilalui oleh molekul-molekul
pelarut dan menahan molekul–molekul terlarut.
Van’t Hoff (1887 ) menemukan hubungan antara tekanan osmosis dengan konsentrasi larutan
yang dinyatakan dalam persamaan :
n .R . T
=M.R.T =
V
Keterangan :
= tekanan osmosis ( atm ) T = suhu ( º K )
M = molaritas larutan ( mol dm ) – 3
V = volume ( liter )
R = tetapn gas = 0,082 liter atm.mol – 1
K– 1
n = jumlah mol
Contoh :
Larutan yang terdiri dari 42 gram zat A dalam 1 liter larutan pada suhu 20 ºC mempunyai
tekanan osmosis 5,5 atm. Hitung Mr zat . Jika zat A adalah non elektrolit.
Jawab :
mt . R . T
= Mr . V
mt . R . T 42 . 0,082 . ( 20 273 )
Mr = = = 183
V 5,5 . 1
Misalnya , ada 2 larutan yaitu larutan A dengan tekanan osmosis A dan larutan B dengan
tekanan osmosis B, apabila:
A = B maka larutan A isotonik dengan larutan B
A < B maka larutan A hipotonik dengan larutan B
A > B maka larutan A hipertonik dengan larutan B
6. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit terionissi atau terurai dalam larutan menghasilkan partikel yang lebih banyak
dari pada zat yang non elektrolit yang sama konsentrasinya. Secara kuantitatif banyak
sedikitnya partikel zat yang dihasilkan bergantung jenis larutan elektrolit dan dapat dilihat
pada harga derajad ionisasi ( )
BKS KIMIA XII SEMESTER 1 TH 2016/2017 4 MGMP KIMIA KOTA KEDIRI
Perbedan sifat koligatif larutan elektrolit dengan larutan non elektrolit secara kuantitatif
dinyatakan oleh faktor van’t hoff ( i ) yang memiliki harga :
SOAL–SOAL LATIHAN
No Soal Jawaban
21. Untuk menaikkan titik didih 250 ml air menjadi 100,1 º C pada tekanan 1 atm
( Kb air = 0,5 ) maka jumlah gula ( Mr = 342 ) yang harus dilarutkan adalah ...
A. 17 gram C. 171 gram E. 694 gram
B. 86 gram D. 342 gram
22. Pada pembuatan sirup, kekentalan diukur dengan mengamati titik didihnya. Penelitian
menunjukkan bahwa sirup yang baik harus mendidihkan pada 105º C ( Kb air = 0,50 ) Jika
sirup memakai gula pentosa (Mr = 150) maka kosentrasi gula dalam sirup adalah ...........
A. 30 % B. 40 %C. 50 %D. 60 % E.. 75 %
BKS KIMIA XII SEMESTER 1 TH 2016/2017 10 MGMP KIMIA KOTA KEDIRI
23. Penambahan 3 gram zat X ( Mr= 60 ) kedalam 100 ml pelarut Z menyebabkan kenaikan
titik didih yang sama seperti penembahan 6 gram zat Y kedalam 200 ml pelarut Z. Mr dari
Y adalah ...........
A. 36 B. 60 C. 120 D. 125 E. 240
24. Larutan 2,3 gram asam formiat (HCOOH) dalam 250 gram air terdissosiasi menjadi ion –
ionnya sebanyak 3 %. Jika Kb air = 0,5 dan Ar. H = 1 ; O = 16 ; C = 12 maka titik didih
larutannya adalah .....
A. 100,03 º C C.100,103 º C E. 100,206 º C
B. 100,06 º C D. 100,106 º C
25. Larutan 0,08 mol belerang dalam 400 gram asam asetat mempunyai kenaikan titik didih
0,62. Harga tetapan kenaikan titik didih molal asam asetat adalah ...
A. 0,16 º C B. 0,25 º C C. 1,24 º C D. 3,10 º C E. 7,75 º C
26. Supaya larutan mendidih pada temperatur 102º C maka massa NaCl yang harus dilarutkan
kedalam 100 gram air ( Mr. NaCl = 58,5 ; Kb air = 0,52 ) adalah ..... gram
A. 1,125 B. 2,250 C. 5,625 D. 11,25 E.56,25
27. Jika larutan glukosa yang mengandung 100 gram air, mendidih pada suhu 100,156 ºC dan
Kb air = 0,52º C serta seluruh glukosa difermentasikan menurut raksi : C 6H12O6 2
C2H5OH + 2 CO2 (g) maka volume gas CO2 yang terbentuk pada STP adalah ....
A. 0,56 ℓ B. 1,12 ℓ C.2,24 ℓ D. 4,48 ℓ E. 1,34 ℓ
28. Sebanyak 22,2 gram CaCl2 (Mr = 111) dilarutkan dalam 500 gram air. Jika
Kf air = 1,86 maka titik beku larutannya adalah ........ º C .
A. –1,86 B. –2,23 C. –3,72 D. – 4,77 E. –7,44
29. Supaya air sebanyak 1 ton tidak membeku pada suhu –5 º C, kedalamnya harus dilarutkan
garam dapur yang jumlahnya tidak boleh kurang dari (Kf air = 1,86 ; Mr. NaCl = 58,5)
A. 13,4 kg B. 26,9 kg C. 58,5 kg D. 78,6 kg E. 152,2 kg
30. Titik beku larutan glukosa (C6H12O6) 0,1 m dalam air adalah – 0,18º C. Titik beku larutan 0,2
m BaCl2 dalam air adalah ....... º C.
A. –0,36 B. – 0,54 C. –1,08 D. –5,4 E. –10,8
31. Suatu zat non elektroli (Mr = 40) sebanyak 30 gram dilarutkan ke dalam 900 gram air.
Penurunan titik beku larutan ini adalah 1,55º C. Berapa gram zat tersebut harus dilarutkan
ke dalam 1,2 kg air agar diperoleh larutan dengan penurunan titik beku yang setengahnya
dari penurunan titik beku diatas?
A. 10 g B. 15 g C. 20 g D. 45 g E. 80 g
32. Derajad ionisasi suatu larutan asam asetat dengan konsentrasi 0,002 m adalah 0,12. Jika
tetapan titik beku molal air = 1,86 ºC. Maka titik beku larutan tersebut adalah .....
A. – 0,0168 º C C. – 0,0040 º C E. -0,0019 º C
B. – 0,0112 º C D. – 0,0021 º C
33. Analisis terhadap senyawa organik didapatkan bahwa senyawa tersebut mengandung 40 %
C, 6,6 % H dan sisanya oksigen. Bila 3 gram zat tersebut dilarutkan dalam 100 gram air,
39. Pada 27º C tekanan osmotik darah 4,92 atm. Glukosa yang harus digunakan untuk injeksi
ke pembuluh darah agar larutan tersebut sama tekanan osmotiknya dengan darah
adalah .... (Mr. Glukosa = 180 ; R = 0,082).
A. 18 gram /L C. 54 gram / L E. 90 gram/L
B. 36 gram /L D. 45 gram/L
40. Sebanyak 3,6 gram senyawa organik yang rumus empirisnya CH 2O dilarutkan dalam air
sampai volume 200 ml. Jika pada suhu 27 ºC tekanan osmotik larutannya 2,46 atm, maka
rumus molekulnya adalah .....(Ar. C = 12 ; H = 1 ; O = 16)
A. C2H4O2 B. C3H6O3 C. C6H12O6 D. C4H8O4 E. C5H10O5
Indikator:
1. Menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi
2. Menyetarakan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO)
3. Menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan melalui
percobaan.
4. Menggambarkan susunan sel volta atau sel galvani dan menjelaskan fungsi setiap
bagiannya.
5. Menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel volta.
6. Menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel volta.
7. Menghitung potensal sel berdasarkan data potensial standar.
8. Menjelaskan prinsip kerja sel volta yang banyak digunakan dalam kehidupan (baterai,
aki, dll)
9. Menjelaskan faktor-faktor yang memepengaruhi terjadinya korosi melalui percobaan
10. Menjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadimnya korosi
A. Pengertian Redoks.
Redoks adalah reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi. Dalam reaksi redoks
terdapat reaksi reduksi dan reaksi oksidasi .
Reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi atau penangkapan elektron , sedang
oksidasi adalah kenaikan bilangan oksidasi atau pelepasan elektron .
Contoh :
Zn ( S) + 2 HCl ( aq ) ––––––> ZnCl2 ( aq) + H2 ( g ) atau
Zn ( S) + 2H+ ( aq ) ––––––> Zn2 + ( aq) + H2 ( g ) atau
Reduksi : 2 H+ + 2e ––––––> H2 (g)
Oksidasi : Zn ( S) –––––––––> Zn2 + ( aq ) + 2e
Langkah : b
ClO3– ( aq ) ––– > Cl– ( aq)
2 S2O32 – (aq) ––– > S4O6 2 – (aq)
Langkah : c
ClO3– (aq) ––– > Cl– (aq) + 3 H2O ( l )
2 S2O32 – ( aq ) ––– > S4O6 2 – ( aq)
Langkah :d.
6 H+ (aq ) + ClO3– ( aq ) ––– > Cl– (aq) + 3 H2O ( l )
2 S2O32 – (aq) ––– > S4O6 2 – (q)
Langkah :e
6 e + 6 H+ (aq) + ClO3– (aq) ––– > Cl– (aq) + 3 H2O ( l )
S2O32 – (aq) ––– > S4O6 2 – (aq) + 2e
Langkah : f
6 e + 6 H+ (aq ) + ClO3– (aq) ––– > Cl– (aq) + 3 H2O ( l ) x1
2 S2O3 (aq ) ––– > S4O6 (aq) + 2e
2– 2–
x3
6 H+ (aq) + ClO3– (aq) +6 S2O32 – (aq ) ––– > Cl– ( aq)+3 H2O ( l ) + 3 S4O6 2 –
2. Setarakan reaksi : Br2 (l) + IO3– ( aq) ––– > Br– ( aq) + IO4– ( basa )
Langkah :1a
Br2 (l) ––– > Br– (aq)
IO3– ( aq ) ––– > IO4–
Langkah : b
Br2 (l) ––– > 2Br– ( aq)
IO3– ( aq ) ––– > IO4– ( aq)
Langkah : c
Br2 (l ) ––– > 2 Br– ( aq)
IO3– ( aq) ––– > IO4– + H2O (l)
Langkah : d
Br2 (l ) ––– > 2 Br– ( aq)
2 OH– ( aq) + IO3- ( aq) ––– > IO4– ( aq) + H2O (l)
Langkah :e
2 e + Br2 (l ) ––– > 2 Br– ( aq)
2 OH– + IO3– ( aq) ––– > IO4– ( aq) + H2O (l) + 2 e
Langkah : f
2 e + Br2 (l ) ––– > 2 Br– ( aq) x1
2 OH– ( aq) + IO3– ( aq) ––– > IO4– ( aq) + H2O (l) + 2 e x1
BKS KIMIA XII SEMESTER 1 TH 2016/2017 14 MGMP KIMIA KOTA KEDIRI
Br2 (l )+ IO3– ( aq) + 2 OH– ( aq) ––– > 2 Br– ( aq) +IO4– ( aq) + H2O (l)
Contoh :
1. Setarakan reaksi redoks berikut ini :
SO32 – (aq ) + MnO4– ( aq ) SO4 2– (aq) + Mn2+ (aq ) ( ASAM )
turun 5
Langkah 3 : SO32 – (aq ) + MnO4 – (aq ) SO4 2 – (aq ) + Mn2+ (aq )
Naik 2
Turun 5 x 2
Naik 2 x 5
naik 2
–
Langkah 3 : Cl2 (g) + IO3 (aq) 2 Cl –
(aq) + IO4– (aq )
0 +5 –2 +7
turun 2
naik 2 ( 1 )
–
Langkah 4 : Cl2 (g) +IO3 (aq) 2 Cl – (aq) + IO4– (aq )
0 +5 –2 +7
Naik 2 (1)
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________
2. Cr2 O7 2–
( aq) + SO3 2 – ( aq) Cr 3–
( aq) + SO42 – ( aq) ASAM
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________
3. IO3– ( aq) + I –
( aq) I2 ( aq) ASAM
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________
2. Cr 3+
( aq) + ClO3 – ( aq) ClO2– ( aq) + Cr2O72 – ( aq) ASAM
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________
5. C2O4 2–
( aq) + MnO4 – ( aq) Mn2 + ( aq) + CO3 (g) ASAM
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________
6. ClO– ( aq) + I –
( aq) Cl –
+ I2 ( aq) BASA
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________
_______________________________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________
10. Pb(OH)3– ( aq) + OCl– ( aq) ––––> PbO2 (s) + Cl2 – ( aq) BASA
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________
Setarakan reaksi redoks berikut ini dengan metode setengan reaksi dan metode perubahan
bilangan oksidasi
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________
12. MnO (s) + PbO2 (s) + HNO3 (aq) HMnO4 (aq) + Pb(NO3)2( aq) +H2O(l)
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
13 KI ( aq) + H2SO4 ( aq) K2SO4 ( aq) + H2S (g) + I2 (s) + H2O (l) .
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
14. Zn (s) + HNO3 ( aq) Zn(NO3)2( aq) + NH4NO3( aq) + H2O (l)
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
15. As2S5(s) + HNO3 ( aq) H3AsO4 (aq) +H2SO4( aq) + NO2(s) + H2O (l)
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
16. CrI3 ( aq) + KOH( aq) + Cl2(g) K2CrO4 + KIO4( aq) + KCl( aq) + H2O (l)
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
17. HgS(s) + HNO3( aq) + HCl( aq) HgCl2 ( aq) + NO(g) + S(s) + H2O (l)
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
18. KI( aq) + KIO3( aq) + HCl ( aq) KCl ( aq) + I2(s) + H2O
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
B. SEL ELEKTTROKIMIA
Dalam sel elektrokimia reaksi spontan menghasilkan listrik. Ada dua macam sel elektrokimia
yaitu :
1. Sel volta atu sel gavani
2. Sel elektrolisis
Dalam kedua sel elektrokimia itu, elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi disebut ANODA (
kutub POSITIP ) dan elektroda tempat terjadinya reaksi reduksi di sebut KATODA ( kutub
NEGATIP ).
Notasi di atas menyatakan bahwa di anoda terjadi oksidasi logam Zn menjadi Zn 2 + dan di
katoda terjadi reduksi ion Cu 2 + menjadi logm Cu. Dua garis sejajar // yang memisahkan anoda
dan katoda menggambarkan jembatn garam.
1. Potensial Elektroda
Besarnya potensial elektroda tidak dapat di ukur secara langsung . untuk menentukan
besarnya potensial elektroda tersebut di perlukan elektroda pembanding. Dalam hal ini dipilih
elektroda hidrogen sebagai elektroda standar.
Elektroda hidrogen terdiri atas sebuah tabung kaca berisi gas H 2 murni berteknan 1atm pada
suhu 25º C yang mengalir melalui sebuah kawat platina yang tercelup dalam larutan asam
atau H+ (aq) yang konsentrasinya 1 M . Pontensial elektroda hidrogen ini ditetapkan = 0 volt.
2 H + (aq) + 2e –––> H2 (g) E º = 0 volt
Salah satu contoh data hasil percobaan, bila logam M adalah Zn maka ternyata aliran
elektroda menuju ke elektroda hidrogen dan volt meter menunjukkan angka 0,76 volt . Hal ini
disebabkan karena pasangan H+ / H2 mempunyai kecenderungan menarik electron lebih besar
dari pada pasangan Zn2 + / Zn sehingga mempunyai E º lebih positip. Reaksi ini di tulis
sebagai berikut :
DERET VOLTA
Li K Ba Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb ( H ) Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au
Deret di atas dikenal dengan DERET VOLTA atau deret potensial logam. Adapun hidrogen di
tempatkan dalam tanda kurung karena bukan logam. Dengan memakai deret volta dapat di
simpulkan :
1. Logam yang terletak di sebelah kiri H memiliki E º negatif.
2. Logam-logam yang terletak di sebelah kanan H memiliki E º positif. Makin ke kanan
letak suatu logam dalam deret volta, harga E º makin besar . ini berarti logam-logam di
sebelah kanan mudah mengalami reduksi serta sukar mengalami oksidasi. Sebaliknya
makin ke kiri letak logam dalam deret volta harga E º makin kecil. Ini berarti logam–
logam di sebelah kiri sukar menglami reduksi dan mudah mengalami teroksidasi.
3. Oleh karena unsur-unsur logam cenderung melepaskan elektron (teroksidasi) maka
logam disebelah kiri merupakan logam aktif (mudah melepas elektron sedang logam di
sebelah kanan merupakan logam mulia ( sukar melepas elektron ).
4. Makin ke kanan sifat reduktor makin lemah ( sukar teroksidasi ). Itulah sebabnya unsur-
unsur dalam deret volta hanya mampu mereduksi unsur-unsur di kanannya tetapi tidak
mampu mereduksi unsur-unsur di kirinya. Dengan pengertian logam M yang bebas
( atomik ) di sebelah kiri mendesak ( mereduksi ) logam L dalam bentuk ion / garam di
sebelah kananya.
2. Potensial Sel
Potensial sel volta dapat di tentukan melalui percobaan dengan mengunakan potensiometer .
di samping itu dapat pula di hitung dengan cara menjumlahkan potensial setengah sel
oksidasi dan potensial setengah sel reduksi. Atau dapat pula di hitung dari potensial reduksi .
atau dapat juga di hitung dari potensial elektroda masing masing dengan rumus :
Tentukan :
a. E º dari elektroda Mg dan Ag
b. reaksi berlangsung atau tidak
Jawab :
Cara I :
reaksi reduksi ion perak memiliki E º yang lebih posiif di banding reaksi reduksi ion
magnesium, maka perak akan mengalami reduksi dan magsium akan mengalami oksidasi.
b. Baterai Alkalin
Sel baterai alkaline tersusun dari logam Zn sebagai anoda dan sekaligus sebagi wadah dan
batu kawi (MnO2 ) sebagai katoda. Sedang elektrolitnya adalah Kalium Hitrosida
(KOH).reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Anoda ( + ) : Zn (s) Zn2 + (aq) + 2e
Katoda (–) : 2MnO2 (s) + H2O (l) + 2 e Mn2O3 (s) + OH– (l)
Ion Zn2 + akan mengikat OH – membemtuk Zn (OH )2. Pada baterai alkaline di hasilkan
energi dua kali lebih besar di bandingkan baterai biasa
Zn (s)+ HgO (s) + H2O (l) ––––> Zn2 + (aq) + Hg (s) + 2 OH– (aq)
Contoh soal : Fe3 + (aq) + 3e –––– > Fe2+ (aq) E º = 0,77 volt
Cu+ 2 (aq) + 2e –––– > Cu (s) E º = 0,34 volt
F. KOROSI
BKS KIMIA XII SEMESTER 1 TH 2016/2017 24 MGMP KIMIA KOTA KEDIRI
Korosi terjadi akibat proses elektrokimia. Korosi atau lazim disebut perkaratan adalah
peristiwa redoks antara suatu logam dengan zat–zat tertentu dilingkungannya, misalnya O 2 ,
uap air, CO2 , NO2 dan SO2 .
1. Korosi Besi
Sepotong besi yang tertutup lapisan air yang mengandung oksigen akan mengalami korosi.
Proses korosi pada dasarnya adalah proses elektrokimia. Pada besi itu akan terbentuk
bagian yang bertindak sebagai anoda tempat terjadi oksidasi :
Fe3 + (aq) + 3e –––– > Fe2+ (aq)
Bagian lain yang bertindak sebagai katoda, tempat terjadi reaksi reduksi :
O2 (g) + ½ H2O (aq) + 2e –––> 2OH– (aq (l)
Ion besi (II) yang terbentuk dianoda seterusnya teroksidasi menjadi ion besi ( III ) yang
kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi Fe2 O3 . n H2 O yaitu karat besi
mudah direbus ?
b. Bagaimanakah urutan ketiga
logam tersebut ditinjau dari makin
menurunnya kekuatan reduksinya
14 Diketahui reaksi :
Fe3 + (aq)+e Fe2 + (aq) E º = 0,77 V
O2(g)+4H+(aq)+4e 2H2O(ℓ)Eº =1,23 V
Dapatkah anda menjelaskan menapa
senyawa besi (11) tidak stabil tetapi
segera teroksidasi membentuk senyawa
ELEKTROLISIS
1. Pengertian elektrolisis
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik . Dalam sel Volta
energi kimia di ubah menjadi energi listrik , tetapi dalam sel elektrolit energi listrik diubah
menjadi energi kimia .
Contoh Soal–soal :
Tuliskan reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda dari elektrolisis berikut ini
a. Larutan NaCl dengan elektroda Pt
b. Larutan AgNO3 dengan elektroda C
BKS KIMIA XII SEMESTER 1 TH 2016/2017 29 MGMP KIMIA KOTA KEDIRI
Jawab :
a. NaCl ( aq ) ––––> Na + ( aq ) + Cl– ( aq )
Katoda : 2 H2O (l) + 2 e ––––> 2 OH – (aq) + H2 ( g)
Anoda : 2 Cl– ( aq ) ––––> Cl2( g ) + 2e
mA : mB : mC = eA : eB : eC
2. Sejumlah arus listrik da pat mengendapkan 6 gram tembaga dari larutan CUSO 4 . Hitung
jumlah perak yang diendapkan bila arus tersebut dialirkan dalam larutan AgNO 3 ( Ar Cu =
63,5 ; Ag = 108 )
Jawab :
mA : mB = eA : eB
63,5 108
6 : mB = :
2 1
mB = 20,41 gram
Jadi perak yang diendapkan 20,41 gram.
No Soal Jawab
1 Tuliskan reaksi elektrolisis berikut dengan
elektroda grafit :
a. Larutan BaCl2
b. Larutan NaNO3
c. Larutan H2SO4
d. Larutan Cd (NO3)2
BKS KIMIA XII SEMESTER 1 TH 2016/2017 31 MGMP KIMIA KOTA KEDIRI
e. Larutan Pb (NO3)2
f. Leburan MgCl2
g. Leburan Al2O3
h. Leburan KCl
2 Tuliskan reaksi elektrolisis dari :
a. Larutan NaCl dengan elektroda Zn
b. Larutan Ba(NO3)2 dengan elektroda Ag
c. Larutan MgCl2 dengan elektroda Fe
d. Larutan AgNO3 dengan elektroda Zn
e. Larutan CuSO4 dengan elektroda Cd
f. Larutan Pb(NO3)2 dengan elektroda Co
11. Dari data EºCu = + 0,34 Volt dan Eº Zn = - 0,76 Volt dapat dikatakan bahwa
A. logam Cu lebih mudah teroksidasi
B. logam Zn lebih mudah mengendap dan pada logam Cu.
C. dalam deret volta logam Zn terletak disebelah kanan logam Cu.
D. logam Zn lebih mudah larut menjadi ion Zn2 + dibandingkan dengan logam Cu
E. logam sel voltanya dapat ditulis : Cu / Cu2 + // Zn2 + 0 / Zn
12. Diketahui : Ag+ (aq) + e Ag (s) Eº = + 0,80 volt
Mg2 + (aq) + 2e Mg (s) Eº = – 2,34 volt
Zn2 + (aq) + 2e Zn (s) Eº = – 0,76 volt
Fe2 + (aq) + 2e Fe (s) Eº = – 0,44 volt
Dua setengah sel yang Eº selnya terbesar adalah ....
A. Zn / Zn2 + // Ag+ / D. Zn / Zn2 + // Fe2 + / Fe
B. Mg / Mg // Ag / Ag
2+ +
E. Fe / Fe2 + // Ag+ / Ag
C. Mg / Mg // Fe / Fe
2+ 2+
13. Aki mempunyai elektroda Pb dan PbO2. Selama aki bekerja akan terjadi perubahan –
perubahan ....
A. Pb dan PbO2 akan berubahan menjadi Pb3O4
B. Pb dan PbO2 berubah menjadi PbSO4
C. Pb akan menjadi PbO2 sedang PbO2 akan berubahan menjadi PbSO4
D. Pd menjadi PbO dan PbO2 menjadi PbSO4
E. Pb menjadi PbSO4 sedang PbO2 tetap.
14. Bahan yang digunakan sebagai elektroda pada sel aki adalah ....
A. Pt dan C C. Pb dan PBO2 E. Cu dan PbO2
B. Zn dan C D. Zn dan Cu
15. Logam yang dapat digunakan untuk mencegah korosi besi secara katodik adalah ...
A. timah B. Tembaga C. Perak D. Timbal E. seng
16. Diantara pernyataan berikut yang tidak benar berkaitan dengan pemakaian sel timbal
adalah ...
A. elektron bergerak dari elektroda Pb ke elektroda PbO2 melalui kawat penghantar
B. selama pemakaian aki, konsentrasi asam sulfur bertambah.
C. di anoda terjadi reaksi : Pb (s) + HSO4– (aq) PbSO4 (s) + H+ (aq) + 2e
D. di elektroda positif PbO2 menerima elektron membentuk PbSO4 (s)
E. arus listrik yang dihasilkan merupakan arus searah
30. Sebanyak 500 ml larutan K2CO3 0,5 M dialiri arus listrik dengan muatan 1930 coulomb.
Banyaknya volume gas yang dihasilkan pada katoda (STP) adalah ....
A. 4,48 L gas H2 C. 0,448 L gas O2 E. 0,112 L gas H2
B. 2,24 L gas O2 D. 0,448 L gas H2
31. Pada elektrolisis larutan CuSO4 yang menggunakan elektrode Pt, terbentuk endapan Cu
sebanyak 3,175 gram pada katoda. Volume gas yang terjadi pada anoda jika diukur pada
keadaan dimana 5 dm³ massanya 7 gram adalah ..... (Ar. N = 14 ; Cu = 63,5)
A. 0,5 dm3 B. 0,56 dm3 C. 1,00dm3 D. 1,12 dm3 E. 2,00 dm3
32. Sejumlah arus yang sama dialirkan pada dua sel, yaitu sel yang mengandung XSO 4 dan
YSO4. Jika perbandingan massa atom relatif X dan Y sebesar 1 : 2 maka perbandingan
massa X dan Y yang terendapkan di katoda adalah ....
A. 1 : 1 B. 1 : 2 C. 1 : 4 D. 2 : 1 E. 4 : 1
33. Pada suatu elektrolisis arus listrik sebanyak 1930 C dialirkan dalam larutan zat elektrolit dan
mengendapkan 1,50 gram unsur X pada katode. Jika diketahui Ar X = 150 maka ion unsur
X dapat dinyatakan sebagai .....
A. X – B. X+ C. X 2 + D. X3 + E. X 4 +
34. Pada suatu elektrolisis 1 liter lelehan klorida dari suatu logam dengan konsentrasi 0,1 M
menghasilkan gas klorin sebanyak 3,36 liter (STP). Logam dari lelehan tersebut adalah ...
A. Na B. Mg C. Al D. Ni E. Cu
35. º
Arus listrik sebanyak 9650 C dialirkan melalui 1 liter larutan AgNO 3 1 M dengan
menggunakan elektroda Pt. pH larutan setelah elektrolisis selesai adalah .....
A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5
Indikator:
1. Mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yang ada di alam terutama di Indonesia ( gas
mulia, halogen, alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom,
tembaga, seng, besi, oksigen dan nitrogen.
2. Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung zat tersebut
3. Menjelaskan manfaat dan dampak unsur-unsur ( seperti gas mulia, halogen, alkali, alkali
tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen dan
nitrogen ) serta senyawanya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
4. Menjelaskan pembuatan unsur dan senyawanya di laboratorium dan industri ( misalnya
H2SO4, N2, Fe, Al, NH3 dan O2)
5. Menentukan komposisi unsur dalam pupuk.
A. GAS MULIA
Unsur gas mulia adalah unsur–unsur yang terdapat pada golongan VIIIA sistim periodik yaitu :
Helium Helium ( He), Neon ( Ne ), Argon ( Ar ), Kripton ( Kr ), Xenon ( Xe ) dan Radon ( Ra ).
Kelompok unsur ini sangat stabil karena konfigurasi elektronnya sangat stabil.
LATIHAN SOAL–SOAL
NO SOAL JAWABAN
1 Apakah yang dimaksud dengan
monoatomik dan mengapa gas mulia
semuanya monoatomik ? jelaskan !
16. Jika diketahui Ar. N = 14 ; O = 16 ; Ne = 20 maka pada setiap liter gas (PT) sama,
perbandingan massa gas nitrogen : gas neon : gas oksigen adalah ...
A. 7 :10 : 8 B. 7 : 5 : 8 C. 7 : 20 : 16 D. 7 : 5 : 16 E. 7 : 10 : 16
17. Bilangan oksidasi Xe dalam senyawa Na4XeO6 adalah ...
A. + 2 B. + 4 C. + 6 D. + 7 E. + 8
18. Unsur gas mulia yang dihasilkan dari peluruhan unsur Radium adalah ....
A. He B. Ne C. Kr D. Xe E. Rn
BKS KIMIA XII SEMESTER 1 TH 2016/2017 42 MGMP KIMIA KOTA KEDIRI
19. Sifat gas mulia yang makin menurun dengan naiknya nomor atom adalah ....
A. jari – jari atom C. Titik didih E. Keelektronegatipan
B. volume atom D. Energi ionisasi
20. Beberapa kegunaan gas mulia adalah sebagai berikut kecuali ......
A. Radon untuk terapi penyakit kanker
B. Helium untuk mengisi tabung pernapasan para penyelam
C. Argon untuk mengisi bola lampu
D. Neon untuk bahan bakar industri lampu
E. Kripton untuk keperluan anaestetik ( pembiusan )
1. Reaksi–Reaksi Halogen
a. Halogen umumnya bereaksi dengan logam menghasilkan garam halida yang umumnya
bersifat ionik. Akan tetapi senyawa itu akan bersifat kovalen dan semakin kovalen jika
tingkat oksidasi logamnya makin tinggi atau jika sifat logamnya semakin kecil.
2 M + n X2 –––> 2MXn dengan n = valensi logam tertinggi
b. Reaksi dengan halogen
semua halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida.
H2 + X2 –––> 2 HX
c. Reaksi dengan non Logam dan Metaloid Tertentu
Si + 2 X2 ––––> SiX4 2 B + 3 X2 –––––––> 2BX3
P4 + 6 X2 ––––-> 4 PX3
2. PEMBUATAN HALOGEN
a. Pembuatan di Laboratorium
Dilaboratorium unsur halogen dibuat berdasarkan reaksi redoks. Syarat pembuatan unsur
halogen berdasarkan reaksi redoks adalah :
BKS KIMIA XII SEMESTER 1 TH 2016/2017 43 MGMP KIMIA KOTA KEDIRI
– ada ion halida ( 2X– ––––> X2 + 2e )
– ada oksidator umumnya :
CrO4 2 – ––––> Cr 3 + MnO4 – –––>Mn 2 +
Cr2O7 2 – ––––> Cr 3 + MnO2 ––––>Mn 2 +
– Suasana asam
– Fluor adalah satu–satunya unsur halogen yang tidak dapat dibuat di laboratorium.
Contoh :
2NaCl + MnO2 + H2 SO4 ––––> MnSO4 + Na2 SO4 + H2O + Cl2
HCl + MnO2 –––> MnCl2 + H2 O + Cl2
b. Pembuatan di Industri
Pembuatan dalam industri umumnya diperoleh dari elektrolisis larutan garamnya.
Contoh :
Pembuatan Cl2 dari elektrolisis larutan NaCl
Anoda : Karbon Katoda : baja berlubang
Reaksi : 2 NaCl ––––> 2Na+ + Cl–
Anoda : 2 H2O (l) + 2e ––––> 2 OH– ( aq ) + H2 (g)
Anoda : 2Cl– (l ) ––––> Cl2 (g) + 2 e
LATIHAN SOAL–SOAL
NO SOAL JAWABAN
1 Jelaskan mengapa unsur – unsur halogen
tidak terdapat dalam keadaan bebas di
alam ?
14
Dari data potensial reduksi standar berikut
F2 + 2e ––> 2 F – Eº = + 2,87 V
Cl2 + 2e ––> 2 Cl – Eº = + 1,36 V
Br2 + 2e ––> 2 Br– Eº = + 1,01 V
I2 + 2e ––> 2 I– Eº = + 0,62 V
Fe3 + + e ––> Fe2 + Eº = + 0,77 V
a. Apakah reaksi
Fe2 + + 2 I – ––> Fe3 + + I2 dapat
BKS KIMIA XII SEMESTER 1 TH 2016/2017 45 MGMP KIMIA KOTA KEDIRI
berlangsung atau tidak ?
b. Berapa potensial sel dari :
Cl2 + 2 KI ––> 2 KCl + I2
c. Tuliskan urutan oksidatornya dari
yang paling lemah ke paling kuat.
d. Tuliskan pula urutan kekuatan reduktor
dari yang terlemah ke yang terkuat.
15 10 gram garam klorat kotor dilarutkan
dalam air hingga volumenya tepat 50
ml. 10 ml larutan ini di beri larutan KI dan
HCl secukupnya, kemudian larutan
tersebut dititrasi dengan 0,1 M Na2S2O3
dan memerlukan 18 ml.
a. Tuliskan semua reaksi yang terjadi
b. Tentukan kadar KCl O3 dalam garam
klorat kotor. (Ar. K = 39 ; Cl = 35,5 ;
O = 16)
4. Unsur halogen yang berwujud cair pada suhu kamar adalah ...
A. F2 B. Cl2 C. Br2 D. I2 E. At2
5. Unsur halogen yang dalam air berwarna coklat dan dalam CCl4 berwarna ungu adalah ......
A. F2 B. Cl2 C. Br2 D. I2 E. At2
6. Unsur halogen yang tidak dapat membentuk asam oksihalida ialah ....
A. F B. Cl C. Br D. I E. At
7. Dengan bertambahnya nomor atom halogen, maka ....
A. energi pengionan bertambah D. Daya pengoksidasi bertambah
B. potensial reduksi standar bertambah E. Jari – jari atomnya bertambah
C. keelektronegatifannya bertambah
8. Diantara senyawa antar halogen berikut, yang bersifat paling polar adalah ....
A. BrCl B. ClF C. IF D. I Br E. BrF
9. Halogen dapat diperoleh dengan memanaskan halida bersama MnO 2 dan asam sulfat,
kecuali
BKS KIMIA XII SEMESTER 1 TH 2016/2017 46 MGMP KIMIA KOTA KEDIRI
A. Fluor B. Klor C. BromD. Iod E. Fluor dan Klor
10. Iodin mudah larut dalam iodin (I-) meskipun sukar larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh
terbentuknya .....
A. KI3- B. KI2- C. KI+ D. KI3 E. KI2
11. Jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan klorin ( klorin dalam air ), mula – mula
warna kertas lakmus berubah menjadi merah tetapi segera menjadi putih. Perubahan
warna kertas lakmus itu dari merah menjadi putih menunjukkan sifat larutan klorin
sebagai ....
A. basa B. Asam C. Netral D. Amfater E. Pengelantang
12. Pada reaksi : 3 Cl2 (g) + 6 OH– (aq) ––> 5 Cl– (aq) + ClO3– (aq) + 3 H2O (ℓ)
Bilangan oksidasi klorin berubah dari ......
A. 0 menjadi –1 C. 0 menjadi –1 dan +1 E. 0 menjadi -–1 dan +5
B. 0 menjadi +1 D. 0 menjadi –1 dan +3
13. Reaksi antar halogen berikut yang tidak dapat berlangsung adalah ....
A. F2 + 2 K Br ––> 2 KF + Br2 D. Br2 + 2 KI ––> 2 K Br + I2
B. I2 + 2 KCl ––> 2 KI + Cl2 E. Cl2 + 2 K Br ––> 2 KCl + Br2
C. Cl2 + 2 KI ––> 2 KCl + I2
14. Pembuatan senyawa HX dilakukan dengan cara mereaksikan garam X dengan asam sulfat
pekat dan dipanaskan. Maka senyawa HX adalah ...
A. HCl dan H Br C. HF dan HCl E. H Br dan HI
B. HCl dan HI D. HF dan H Br
15. Asam halida yang mempunyai ikatan hidrogen adalah ...
A. HCl B. H Br C. HI D. HF E. H At
16. Pada kosentrasi yang sama misalnya 0,1 M, asam halida yang mempunyai harga Ph paling
besar adalah ....
A. HCl B. H Br C. HI D. HF E. H At
17. Pada elektrolisis larutan NaI dengan elektroda grafit akan diperoleh
A. NaOH dan I2 C. NaOH dan O2 E. H2 dan I2
B. Na dan I2 D. NaOH dan H2
18. Elektrolisis larutan garam dapur dengan menggunakan elektroda Pt, ......
A. pada katoda dibebaskan logam natrium
B. pada anoda dibebaskan gas oksigen
C. pada katoda dibebaskan gas klor
D. larutan menjadi bersifat alkolis
E. larutan menjadi bersifat asidis
19. Pada elektrolisis cairan HF dalam cairan KF menurut : HF ––> ½ F2 + ½ H2. Jika arus
listrik yang dialirkan sebanyak 40 ampere selama 965 detik, maka banyaknya gas fluor (Ar.
F = 19) sebesar ....
A. 1,9 g B. 3,8 g C. 7,6 g D. 38 g E. 76 g
20. Jika diketahui Cl2 + 2e ––> 2 Cl– Eº = + 1, 36 V dan I2 + 2e ––>2 I– Eº = + 0,54 V.
Maka potensial sel dari reaksi Cl2 + 2 KI ––> 2 K Cl + I2 sebesar .
A. –1,90 V B. –0,82 V C. 0,28 V D. 0,82 V E. 1,90 V
21. Jika diketahui Ka. HF = 4 . 10– 4 maka 100 ml larutan HF 0,01 M. Mempunyai pH sebesar ...
A. 2 B. 2 –log2 C. 3 –log2 D. 3 E. 5
22. Untuk menentukan kadar CaOCl2 dalam kapur klor, 5 gram kapur klor dilarutkan ke dalam
air. Kemudian larutan yang terjadi dituangkan larutan KI berlebih dan H 2SO4. Jika I2 yang
BKS KIMIA XII SEMESTER 1 TH 2016/2017 47 MGMP KIMIA KOTA KEDIRI
dibebaskan tepat dapat dilunturkan oleh 100 ml larutan NaS 2O3 0,2 M maka kadar CaOCl 2
dalam kapur klor tersebut adalah
A. 12,5 % B. 25,4 % C. 38,1 % D. 76,2 % E. 88,9 %
23. Dari 11,44 gram cuplikan kaparit yang mengandung Ca (O Cl) 2 dilarutkan dalam air sampai
volumenya 100 ml. Selanjutnya larutan ini di reaksikan dengan KI dan I 2 yang terbentuk
dititrasi dengan larutan 0,5 M Na 2S2O3 menggunakan indikator larutan amilum. Jika volume
larutan Na2S2O3 yang diperlukan adalah 80 ml, maka kadar Ca (O Cl) 2 dalam cuplikan
kaporit tersebut adalah ....(Ar. Ca = 40 ; O = 16 ; Cl = 35,5)
A. 12,50 % B. 17,16 % C. 52,68 % D. 74,23 % E. 90,5 %
24. Pada analisis senyawa klor ternyata didapatkan data sebagai berikut :
a. larutannya memerahkan warna kertas lakmus biru
b. penambahan larutan perak nitrat tidak menghasilkan endapan
c. bila ditambahkan larutan kalium iodida dan kanji memberikan warna biru
d. 1 mol senyawa klor itu dengan ion iodida akan menghasilkan 1 mol iod
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis diatas menunjukkan bahwa senyawa klor
tersebut adalah ....
A. HCl B. HCl O C. HCl O2 D. HCl O3 E. NaClO
25. Hibridisasi senyawa I Cl adalah ....
A. sp B. sp2 C. sp2d D. sp3d E. dsp2
A. 5
Senyawa – senyawanya mempunyai warna – warna yang khas, untuk masing – masing
logam.: Litium, = merah; Kalium = ungu; Cesium = biru; Natrium = kuning ; Rubidium =
merah.
Senyawa – senyawa alkali yang banyak digunakan adalah sebagai berikut:
a. NaCl, terdapat melimpah di alam, terutama dilaut. NaCl digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan zat – zat lain ( seperti NaOH; NaHCO3 logam Na, dll ) .
b. NaOH digunakan sebagai bahan baku [ada pembuatan detergen , sabun , kertas ,
rayon, dll.
NaOH dibuat dengan mengelektrolisis larutan NaCl.
– Na2CO3 ( soda ) digunakan sebagai bahan baku pada pembuatan gelas , detergen,
sabun , kertas , minuman botol dll.
– NaHCO3 banyak digunakan pada pembuatan kue.
BKS KIMIA XII SEMESTER 1 TH 2016/2017 48 MGMP KIMIA KOTA KEDIRI
Unsur – Unsur Alkali Tanah
Unsur – unsur alkali tanah terdiri dari : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra. Radium bersifat
radioaktif dan terdapat sedikit di dalam bijih uranium. Saifat – sifat logam golongan IIA
adalah tidak banyak berbeda dengan logam – logam alkali , tetapi baynak senyawa –
senyawanya yang slit larut dalam air, sehingga banyak ditemukan dalam tanah ( kulit bumi
) sebagai endapan mineral.
Be terdapat dalam : berit ( Be3Al2Si5O10 )
Mg terdapat dalam : magnetit ( MgCO3)
: dolomit ( CaCO3 ; MgCO3)
: asbes silikat ( CaMg2 (SiO3)4)
Ca terdapat dalam : batu silikat ( CaSiO3)
: gips ( CaSO4 H2O)
: fosforit ( Ca3(PO4)2)
Sr terdapat dalam : strontianit ( SrCO3)
: galestin ( SrSO4)
Ba terdapat dalam : barit ( BaSO4)
: witherit ( BaCO3)
No SOAL JAWABAN
1 Mengapa logam golongan IA disebut
logam alkali dan golongan IIA disebut
logam alkali tanah ?
Na Cl
Reduktor makin kuat
Secara garis besar dari unsur periode ketiga dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Sifat-
Na Mg Al Si P S Cl Ar
Sifat
Nomor
11 12 13 14 15 16 17 18
Atom
a. Aluminium
Alumunium adalah unsur ketiga terbanyak dalam kerak bumi , terutama terdapat
sebagai senyawa aluminium silikat pada batuan tanah liat, mineral bauksit, Al 2O3 dan
sebagai kreolit, Na3AlF6. Aluminium diperoleh dari elektrolisis Al 2O3 cair yang
dicampur dengan kreolit dan aluminium klorida ( AlF 3). Kreolit dan aluminium klorida
berguna untuk menurunkan titik cair . Reaksi elektrolisis berlangsung pada suhu
950o C dan sebagai anoda digunakan batang grafit , sedangkan sebagai katoda
adalah wadah sel yang terbuat dari baja berlapis grafit.
Reaksi elektrolisis dapat ditulis sebagai berikut :
Al2O3 (l) 2 Al3 + + 3 O2 –
Katoda : Al 3+
+3e Al x 4
Anoda : 2 O2 – O2 + 4 e x 3 +
4 Al3 + + 4 O2 – 4 Al + 3 O2
b. Silikon
Silikon adalah unsur terbanyak dalam kulit bumi. Terdapat sebagai silika dan mineral
silikat. Salah satu bentuk silika adalah kwarsa ( SiO2).Silikon dibuat dengan cara
reduksi. Sebagai reduktor digunakan kokas.
BKS KIMIA XII SEMESTER 1 TH 2016/2017 55 MGMP KIMIA KOTA KEDIRI
SiO2 + C –––– > Si + CO2
Silikon banyak digunakan sebagai semikonduktor pada berbagai alat seperti
transistor, sel matahari , komputer, dll.
c. Pospor.
Pospor adalah bahan keduabelas terbanyak di dalam kerak bumi, terdapat dalam
berbagai jenis batuan pospat. Mineral pospor terpenting adalah fluorapatit, CaF 2
atau CaF5(PO4)3F. Senyawa pospor penting juga untuk membuat pupuk pospat yaitu
yang mengandung kalsium dihidrogen pospat, Ca(H 2PO4)2 yaitu senyawa yang
mudah larut dalam air. Selain itu senyawa pospor juga penting di dalam sistem
biologis yaitu gugus pospat yang terdapat dalam RNA dan DNA yang berfungsi
mengontrol pembentukan protein dan mewariskan sifat – sifat genetik.
d. Belerang
Belerang banyak terdapat dalam kulit bumi sebagai unsur bebas maupun sebagai
senyawa . Dalam bentuk bebas terdapat di daerah vulkanik, sedang dalam bentuk
senyawa terdapat sebagai mineral sulfat atau sulfida, sebagai zat organik dalam
minyak bumi dan batu bara . Oksida dari belerang yang terpenting adalah belerang
oksida dan belerang trioksida. Belerang dioksida terbentuk dari belerang yang
terbakar di udara dengan nyala yang berwarna biru.
Untuk Natrium , Magnesium, Klor, dan Argon tidak dibahas dalam bab ini karena
sudah dibahas dalam bab sebelumnya.
No Soal Jawab
1 Mengapa unsur – unsur periode ketiga
dengan berkurangnya jari – jari atom
dapat menyebabkan :
a. energi ionisasi
bertambah
b. sifat basa
berkurang
c. keelektronegatifa
n bertambah
d. sifat asam
bertambah
e. jelaskan pendapat anda
2. Sifat unsur periode ketiga yang tidak termasuk sifat periodik ialah .....
A. daya hantar listrik berkurang D. sifat oksidator berkurang
B. sifat asam bertambah E. potensial ionisasi cenderung bertambah
C. sifat basa berkurang
3. Pernyataan yang tidak benar untuk unsur – unsur periode ketiga dari kiri ke kanan adalah
..
A. kekuatan basa makin kecil D. bergeser dari logam ke bukan logam
B. sifat reduktornya makin besar E. potensial ionisasi makin bsar
C. basanya makin sukar larut dalam air
4. Unsur periode ketiga yang bersifat oksidator terkuat adalah ....
A. Na B. Mg C. Al D. S E. Cl
5. Unsur periode ketiga yang bersifat reduktor terkuat adalah ......
A. Na B. Mg C. Al D. S E. Cl
6. Unsur periode ketiga yang mempunyai bilangan oksidasi terbanyak yaitu ....
Indikator:
1. Mengidentifikasi sifat-sifat fisik unsur utama dan unsur transisi ( titik didih, titik leleh,
kekerasan, warna, kelarutan dan sifat khusus lainnya
2. Mengidentifikasi sifat-sifat kimia ( kereaktifan, kelarutan) melalui percobaan
3. Mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida melalui
percobaan.
4. Mengidentifikasi reaksi nyala senyawa logam ( terutama alkali dan alkali tanah ) melalui
percobaan
5. Mengidentifikasi keteraturan sifat fisik dan sifat kimia unsur-unsur periode ke tiga
melalui percobaan
6. Mengidentifikasi struktur dan tata nama ion kompleks.
Namun masih ada perbedaan pendapat-pendapat dari para ahli kimia untuk
menentukan secara tegas unsur-unsur manakah yang termasuk kelompok unsur-unsur
transisi. Untuk mengetahui mengapa terjadi perbedaan pendapat tentang unsur-unsur transisi,
marilah kita amati konfigurasi elektron unsur-unsur transisi periode keempat.
Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
+3 (+2) +2 +2 +2 +2 +2 +2 +1 +2
+3 +3 +3 (+3) +3 +3 (+3) +2
+4 +4 (+4) +4 (+4) (+4)
+5 +6 (+6) (+6)
+7
D. Senyawa Kompleks
Salah satu sifat penting unsur transisi ialah unsur-unsur ini dapat membentuk senyawa
kompleks. Dalam senyawa/ion kompleks terdiri dari atom/ion pusat yang dikelilingi oleh
beberapa ion/molekul lain yang disebut ligand.
Ligand dapat merupakan anion atau molekul netral yang merupakan donor pasangan
elektron. Ligand yang umum adalah F -, Cl -, Br -, CN -, NH3, H2O, CH3OH dan OH -. Ligand-
ligand ini dapat memberikan sepasang elektron kepada atom logam dan disebut ligand
monodentat. Ligand yang mengandung dua pasang elektron bebas atau lebih yang serentak
dapat membentuk ikatan koordinasi dengan atom pusat disebut ligand polidentat.
Biasanya disebut ligan kelat (chelate), karena seolah-olah menjepit atom pusat oleh dua
atau lebih donor atom.
CO 3
2 Karbonato 2
H2NCH2CH2NH2 Etilendiamin (en) 2
C2O42- Oksalato (ox) 2
Beberapa contoh :
Co (NH3) 6 Cl3 : Heksamin kobalt (III) klorida.
Zn (H2O)2 (OH)2 : Dihidrokso diaquo zeng (II)
CrCl2(NH3)4 Cl : Dikloro tetraammin kromium(III) klorida
Cu(CN)32- : Ion triciano kuprat (I)
Co(en)3 (NO3)3 : Tris (etilendiamin) kobalt (III) nitrat
Co(NH3)2(NO2)2(CN)2- : Ion disiano dinitro diamin kobaltat (II)
Cu(CN3)4(CuCl4) : Tetraamin tembaga (II)tetrakloro kuprat (II)
Cu(NH3)4SO4 : Tetraamin tembaga (II) sulfat
K2PtCl6 : Kalium heksakloro platinat (IV)
Sp linier
sp2 trigonal
sp3 tetrahedral
dsp2 bujur sangkar
d2sp3 oktahedral
LATIHAN SOAL-SOAL
No Pertanyaan Jawaban
1. Tuliskan konfigurasi elektronnya!
a. ion Fe3+ nomor atom Fe = 26
b. ion Cu2+ nomor atom Cu = 29
c. ion V5+ nomor atom V = 23
d. ion Mn2+ nomor atom Mn = 25
b. Fe ( CN ) 6
4
2
c. Ni ( H2O )
4
2
d. HgI 4
e. Cr ( NH3 ) 4 Cl
2
4
12 Mengapa unsur-unsur yang
mempunyai nomor atom 21 – 30
disebut unsur-unsur transisi ?
20. Jika 0,01 M senyawa kromium ( III ) klorida ( CrCl 3. 6 H2O ) dilarutkan di dalam air dan
direaksikan dengan larutan perak nitrat berlebihan terbentuk 0,02 M endapan perak
klorida. Rumus ion kompleks yang paling mungkin pada senyawa tsb adalah ....
a. Cr (H2O)63+ c. CrCl (H2O)52+ e. CrCl2 (H2O)4+
b. CrCl (H2O)6 2+
d. CrCl2 (H2O)5+
CATATAN