Reaktor Non Ideal Dan RTD

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

Problem P 13-2(i dan j), P13.

4,
serta P.13.5
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah teknik reaksi kimia lanjut 2014/2015

Kelompok 6

Lely Khojayanti
Martinus
Zakki Rosmi Mubarok (1306359553)

Departemen Teknik Kimia

Fakultas Teknik

Universitas Indonesia
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3


1.1. Reaktor Non ideal ................................................................................................... 3
1.2. RTD (Residence Time Distribution) .......................................................................... 4
1.3. Menghitung RTD ......................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................ 6
2.1. Problem P.13-2 .......................................................................................................... 6
2.2. Problem P.13-4 ......................................................................................................... 15
2.3. Problem P.13-5 ......................................................................................................... 20
BAB III KESIMPULAN ......................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 29

Departemen Teknik Kimia UI 2


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Reaktor Non ideal

Dalam teknik kimia, Reaktor kimia adalah suatu bejana tempat berlangsungnya

reaksi kimia. Rancangan dari reaktor ini tergantung dari banyak variabel yang

dapat dipelajari di teknik kimia. Perancangan suatu reaktor kimia harus

mengutamakan efisiensi kinerja reaktor, sehingga didapatkan hasil produk

dibandingkan masukan (input) yang besar dengan biaya yang minimum, baik itu

biaya modal maupun operasi. Tentu saja faktor keselamatan pun tidak boleh

dikesampingkan. Biaya operasi biasanya termasuk besarnya energi yang akan

diberikan atau diambil, harga bahan baku, upah operator, dll. Perubahan energi

dalam suatu reaktor kimia bisa karena adanya suatu pemanasan atau pendinginan,

penambahan atau pengurangan tekanan, gaya gesekan (pengaduk dan cairan), dll.

Dalam hal ini ada beberapa factor yang menyebabkan reactor menjadi tidak ideal

bias karena pola aliran, maupun factor-faktor lainnya.

Departemen Teknik Kimia UI 3


1.2. RTD (Residence Time Distribution)
Residence time adalah lamanya waktu elemen kimia tinggal dalam suatu

kolom lautan atau waktu dimana zat tertentu, tetap berada dalam kompartemen

tertentu dari siklus. Residence time merupakan suatu konsep yang berguna secara

luas untuk mengungkapkan seberapa cepat sesuatu yang bergerak, melalui suatu

sistem dalam kesetimbangan. Distribusi pada waktu tinggal (RTD) dari reaktor

kimia adalah fungsi distribusi probabilitas yang menggambarkan jumlah waktu

sebuah fluida elemen bisa menghabiskan waktu di dalam reaktor. Insinyur kimia

menggunakan RTD untuk ciri pencampuran dan mengalir di dalam reaktor dan

untuk membandingkan perilaku nyata reaktor model ideal mereka. Hal ini

bermanfaat, tidak hanya untuk mengatasi masalah reaktor yang sudah ada, tetapi

dalam memperkirakan hasil dari suatu reaksi dan merancang reaktor masa depan.

Konsep ini pertama kali diusulkan oleh MacMullin dan Weber pada tahun 1935,

tapi tidak digunakan secara luas sampai PV Danckwerts menganalisis sejumlah

RTDs penting di 1953.

Teori distribusi waktu tinggal dimulai dengan tiga asumsi, yaitu :

1. Reaktor berada pada keadaan tunak

2. Transport pada inlet dan outlet terjadi hanya oleh advection, dan

3. Fluida mampat.

4. Residence Time Distribution in CSTR's

Dalam CSTRs, pola aliran plug tidak ideal atau dicampur aliran tetapi

cenderung untuk melibatkan backmixing dan penyaluran cairan dan stagnasi

keberadaan zona dalam reaktor. Dalam skala-up, adalah mungkin untuk

Departemen Teknik Kimia UI 4


menentukan kinerja reaktor dengan kuantifikasi "non-idealistis" dari aliran.

Hal ini dilakukan dengan mengevaluasi fungsi distribusi umur keluar E, juga

disebut sebagai distribusi waktu tinggal, atau RTD. Waktu tinggal distribusi

yang ditentukan oleh waktu pemodelan transportasi tergantung dari spesies

pelacak apung netral. Konsentrasi pelacak di reaktor keluar itu dipantau dari

waktu ke waktu. The CFD hasilnya dapat benchmarked terhadap pabrik

percontohan dan kemudian digunakan untuk model ditingkatkan, kapasitas

produksi reaktor.

1.3. Menghitung RTD

Distribusi Residence time diukur dengan memperkenalkan non-reaktif ke

sistem pelacak pada inlet. Konsentrasi pelacak akan berubah sesuai dengan

fungsi yang diketahui dan tanggapan ditemukan dengan mengukur

konsentrasi pelacak di outlet. Pelacak yang dipilih tidak boleh mengubah

karakteristik fisik dari fluida (setara kerapatan, sama viskositas) dan

pengenalan pelacak tidak boleh mengubah kondisi hidrodinamik. Secara

umum, perubahan dalam konsentrasi pelacak, entah akan menjadi sebuah

pulsa atau langkah. Fungsi lain yang memungkinkan, tetapi mereka

memerlukan lebih banyak perhitungan untuk deconvolute yang RTD kurva, E

(t) yang akan dilakukan pada bab selanjutnya.

Departemen Teknik Kimia UI 5


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Problem P.13-2


i) Example 13-9. Load the Living Example Problem. If the activation
energies in cal/mol and E1 = 5.000, E2 = 1,000, and E3 = 9,000, how would
the selectives and conversion of A change as the temperature was raised
or lowered around 350 K?
j) Heat Effects. Redo Living Example Problems 13-7 and 13-8 for the case
when the reaction is carried out adiabatically with
(1) Exothermic reaction with
−∆𝐻𝑅𝑥
𝑇(𝐾) = 𝑇0 + ( ) 𝑋 = 320 + 150𝑋
𝐶𝑃
With k given at 320 K and E = 10,000 cal/mol
(2) Endothermic reaction with
𝑇 = 320 − 100𝑋
And E = 45 kJ/mol. How will you answers change?
Solusi :

i) Untuk mengetahui selektivitas dan konversi akan dilakukan variasi suhu:

Hasil analisa data yang didapatkan dari polymath untuk suhu 350 K dengan
menggunakan assymetric RTD:

OLYMATH Results
No Title 05-26-2014, Rev5.1.233

Calculated values of the DEQ variables

Variable initial value minimal value maximal value final value


t 0 0 2.52 2.52
ca 1 0.0228578 1 0.0228578
cb 1 0.2840909 1 0.2840909
cc 0 0 0.3992785 0.3992785
cd 0 0 0.3178411 0.2612331
ce 0 0 0.3166306 0.3166306
cabar 0 0 0.1513598 0.1513306
cbbar 0 0 0.4543234 0.4539723
ccbar 0 0 0.3570959 0.3566073
cdbar 0 0 0.3029636 0.3026417
cebar 0 0 0.1782569 0.1778722
T 350 350 350 350
k1 1 1 1 1
k2 1 1 1 1
k3 1 1 1 1

Departemen Teknik Kimia UI 6


E1 -0.004 -27.414373 0.958793 -27.414373
E2 -27.402 -27.402 0.9557439 -0.0272502
ra -2 -2 -0.0293515 -0.0293515
rb -1 -1 -0.0807076 -0.0807076
rc 1 0.0064937 1 0.0064937
rd 1 -0.0522659 1 -0.0513561
re 0 0 0.1762951 0.0742139
E -0.004 -0.0272502 0.958793 -0.0272502
Scd 0 0 1.5284379 1.5284379
Sde 0 0 42.398027 0.8250406

ODE Report (RKF45)

Differential equations as entered by the user


[1] d(ca)/d(t) = ra
[2] d(cb)/d(t) = rb
[3] d(cc)/d(t) = rc
[4] d(cd)/d(t) = rd
[5] d(ce)/d(t) = re
[6] d(cabar)/d(t) = ca*E
[7] d(cbbar)/d(t) = cb*E
[8] d(ccbar)/d(t) = cc*E
[9] d(cdbar)/d(t) = cd*E
[10] d(cebar)/d(t) = ce*E

Explicit equations as entered by the user


[1] T = 350
[2] k1 = exp((5000/1.987)*(1/350-1/T))
[3] k2 = exp((1000/1.987)*(1/350-1/T))
[4] k3 = exp((9000/1.987)*(1/350-1/T))
[5] E1 = -2.104*t^4+4.167*t^3-1.596*t^2+0.353*t-0.004
[6] E2 = -2.104*t^4+17.037*t^3-50.247*t^2+62.964*t-27.402
[7] ra = -k1*ca*cb-k2*ca
[8] rb = -k1*ca*cb-k3*cb*cd
[9] rc = k1*ca*cb
[10] rd = k2*ca-k3*cb*cd
[11] re = k3*cb*cd
[12] E = if(t<=1.26)then(E1)else(E2)
[13] Scd = cc/(cd+0.0000000001)
[14] Sde = cd/(ce+0.0000000001)

Independent variable
variable name : t
initial value : 0
final value : 2.52

Precision
Step size guess. h = 0.000001
Truncation error tolerance. eps = 0.000001

General
number of differential equations: 10
number of explicit equations: 14

Departemen Teknik Kimia UI 7


Hasil analisa data yang didapatkan dari polymath bila suhu diturunkan menjadi 325 K
dengan menggunakan assymetric RTD:

POLYMATH Results
No Title 05-26-2014, Rev5.1.233

Calculated values of the DEQ variables

Variable initial value minimal value maximal value final value


t 0 0 2.52 2.52
ca 1 0.0406616 1 0.0406616
cb 1 0.4700048 1 0.4700048
cc 0 0 0.3193146 0.3193146
cd 0 0 0.447258 0.4293432
ce 0 0 0.2106806 0.2106806
cabar 0 0 0.2112674 0.2112156
cbbar 0 0 0.6224808 0.6219003
ccbar 0 0 0.2691592 0.2687676
cdbar 0 0 0.4112134 0.4106847
cebar 0 0 0.0980404 0.0977847
T 325 325 325 325
k1 0.5751955 0.5751955 0.5751955 0.5751955
k2 0.8952887 0.8952887 0.8952887 0.8952887
k3 0.3695454 0.3695454 0.3695454 0.3695454
E1 -0.004 -27.414373 0.9574699 -27.414373
E2 -27.402 -27.402 0.9552406 -0.0272502
ra -1.4704841 -1.4704841 -0.0473965 -0.0473965
rb -0.5751955 -0.5751955 -0.0855645 -0.0855645
rc 0.5751955 0.0109926 0.5751955 0.0109926
rd 0.8952887 -0.038168 0.8952887 -0.038168
re 0 0 0.1003004 0.0745718
E -0.004 -0.0272502 0.9574699 -0.0272502
Scd 0 0 0.7437281 0.7437281
Sde 0 0 98.82234 2.0378869

ODE Report (RKF45)

Differential equations as entered by the user


[1] d(ca)/d(t) = ra
[2] d(cb)/d(t) = rb
[3] d(cc)/d(t) = rc
[4] d(cd)/d(t) = rd
[5] d(ce)/d(t) = re
[6] d(cabar)/d(t) = ca*E
[7] d(cbbar)/d(t) = cb*E
[8] d(ccbar)/d(t) = cc*E
[9] d(cdbar)/d(t) = cd*E
[10] d(cebar)/d(t) = ce*E

Explicit equations as entered by the user


[1] T = 325
[2] k1 = exp((5000/1.987)*(1/350-1/T))
[3] k2 = exp((1000/1.987)*(1/350-1/T))
[4] k3 = exp((9000/1.987)*(1/350-1/T))
[5] E1 = -2.104*t^4+4.167*t^3-1.596*t^2+0.353*t-0.004
[6] E2 = -2.104*t^4+17.037*t^3-50.247*t^2+62.964*t-27.402
[7] ra = -k1*ca*cb-k2*ca
[8] rb = -k1*ca*cb-k3*cb*cd
[9] rc = k1*ca*cb

Departemen Teknik Kimia UI 8


[10] rd = k2*ca-k3*cb*cd
[11] re = k3*cb*cd
[12] E = if(t<=1.26)then(E1)else(E2)
[13] Scd = cc/(cd+0.0000000001)
[14] Sde = cd/(ce+0.0000000001)

Independent variable
variable name : t
initial value : 0
final value : 2.52

Precision
Step size guess. h = 0.000001
Truncation error tolerance. eps = 0.000001

General
number of differential equations: 10
number of explicit equations: 14

Hasil analisa data yang didapatkan dari polymath bila suhu naikkan menjadi menjadi 375
K dengan menggunakan assymetric RTD:

POLYMATH Results
No Title 05-26-2014, Rev5.1.233

Calculated values of the DEQ variables

Variable initial value minimal value maximal value final value


t 0 0 2.52 2.52
ca 1 0.0140275 1 0.0140275
cb 1 0.1596896 1 0.1596896
cc 0 0 0.4660842 0.4660842
cd 0 0 0.218127 0.145662
ce 0 0 0.3742263 0.3742263
cabar 0 0 0.1097381 0.1097206
cbbar 0 0 0.3078064 0.307613
ccbar 0 0 0.4332152 0.4326572
cdbar 0 0 0.1980683 0.1978924
cebar 0 0 0.248621 0.2481749
T 375 375 375 375
k1 1.6149532 1.6149532 1.6149532 1.6149532
k2 1.1006063 1.1006063 1.1006063 1.1006063
k3 2.3696701 2.3696701 2.3696701 2.3696701
E1 -0.004 -27.414373 0.9590454 -27.414373
E2 -27.402 -27.402 0.9569578 -0.0272502
ra -2.7155595 -2.7155595 -0.0190564 -0.0190564
rb -1.6149532 -1.6149532 -0.0587378 -0.0587378
rc 1.6149532 0.0036176 1.6149532 0.0036176
rd 1.1006063 -0.049607 1.1006063 -0.0396814
re 0 0 0.2733608 0.0551202
E -0.004 -0.0272502 0.9590454 -0.0272502
Scd 0 0 3.1997643 3.1997643
Sde 0 0 17.001692 0.3892352

ODE Report (RKF45)

Differential equations as entered by the user


[1] d(ca)/d(t) = ra
[2] d(cb)/d(t) = rb
[3] d(cc)/d(t) = rc
[4] d(cd)/d(t) = rd

Departemen Teknik Kimia UI 9


[5] d(ce)/d(t) = re
[6] d(cabar)/d(t) = ca*E
[7] d(cbbar)/d(t) = cb*E
[8] d(ccbar)/d(t) = cc*E
[9] d(cdbar)/d(t) = cd*E
[10] d(cebar)/d(t) = ce*E

Explicit equations as entered by the user


[1] T = 375
[2] k1 = exp((5000/1.987)*(1/350-1/T))
[3] k2 = exp((1000/1.987)*(1/350-1/T))
[4] k3 = exp((9000/1.987)*(1/350-1/T))
[5] E1 = -2.104*t^4+4.167*t^3-1.596*t^2+0.353*t-0.004
[6] E2 = -2.104*t^4+17.037*t^3-50.247*t^2+62.964*t-27.402
[7] ra = -k1*ca*cb-k2*ca
[8] rb = -k1*ca*cb-k3*cb*cd
[9] rc = k1*ca*cb
[10] rd = k2*ca-k3*cb*cd
[11] re = k3*cb*cd
[12] E = if(t<=1.26)then(E1)else(E2)
[13] Scd = cc/(cd+0.0000000001)
[14] Sde = cd/(ce+0.0000000001)

Independent variable
variable name : t

initial value : 0
final value : 2.52

Precision
Step size guess. h = 0.000001
Truncation error tolerance. eps = 0.000001

General
number of differential equations: 10
number of explicit equations: 14

Dari Data diatas maka didapatkan:


Parameter 325 350 375 500 700
Sc/d 0.7437281 1.5284379 3.1997643 57.081908 691.45013
Sd/e 98.82234 42.398027 17.001692 0.7216375 0.0596094

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan semakin tinggi temperature maka selektivitas
produk c terhadap d meningkat, namun sebaliknya selektivitas produk d terhadap
produk e semakin menurun.

Departemen Teknik Kimia UI 10


(j) Untuk yang eksotermik dengan E=45 kj/mol: dengan menggunakan polymath
didapatkan hasil sebagai berikut:

POLYMATH Results
No Title 05-26-2014, Rev5.1.233

Calculated values of the DEQ variables

Variable initial value minimal value maximal value final value


z 0 0 100 100
X 0 0 0.9994097 0.9994097
ca0 8 8 8 8
T 320 320 469.91146 469.91146
Iam 200 100 200 100
ca 8 0.0047222 8 0.0047222
E1 -1.3944152 -1.3944152 -0.7758242 -0.7758242
E2 2.25E-04 2.25E-04 0.00192 0.00192
F1 5.6333387 0.9228893 5.6333387 0.9228893
F2 -2.0E+05 -2.0E+05 -5.0E+04 -5.0E+04
k 0.01 0.01 2.2052083 2.2052083
E 2.25E-04 2.25E-04 0.00192 0.00192
F -2.0E+05 -2.0E+05 -5.0E+04 -5.0E+04
EF 1.125E-09 1.125E-09 3.84E-08 3.84E-08
ra -0.64 -2.9715587 -4.917E-05 -4.917E-05

ODE Report (RKF45)

Differential equations as entered by the user


[1] d(X)/d(z) = -(ra/ca0+E/(1-F)*X)

Explicit equations as entered by the user


[1] ca0 = 8
[2] T = 320+150*X
[3] Iam = 200-z
[4] ca = ca0*(1-X)
[5] E1 = 4.44658e-10*Iam^4-1.180e-7*Iam^3+1.35358e-5*Iam^2-0.00865652*Iam+0.028004
[6] E2 = -2.64e-9*Iam^3+1.3618e-6*Iam^2-0.00024069*Iam+0.015011
[7] F1 = 4.44658e-10/5*Iam^5-1.1802e-7/4*Iam^4+1.35358e-5/3*Iam^3-
0.000865652/2*Iam^2+0.028004*Iam
[8] F2 = -(0.930769e-8*Iam^3+5*Iam^2-0.00941*Iam+0.618231-1)
[9] k = 0.01*exp(45000/8.314*(1/320-1/T))
[10] E = if (Iam<=70) then (E1) else (E2)
[11] F = if (Iam<=70) then (F1) else (F2)
[12] EF = E/(1-F)
[13] ra = -k*ca^2

Independent variable
variable name : z
initial value : 0
final value : 100

Precision
Step size guess. h = 0.000001
Truncation error tolerance. eps = 0.000001

General
number of differential equations: 1
number of explicit equations: 13
Data file: C:\Users\User\Documents\untuk mbak lely\P13-2J ekso.pol

Departemen Teknik Kimia UI 11


Telah dicoba dengan menggunakan variasi hingga z=200 namun hasilnya adalah over
flow yang disebabkan tidak terbacanya inputan data oleh computer yang digunakan.

Departemen Teknik Kimia UI 12


Untuk endotermis:

POLYMATH Results
No Title 05-26-2014, Rev5.1.233

Calculated values of the DEQ variables

Variable initial value minimal value maximal value final value


z 0 0 100 100
X 0 0 0.4911237 0.4911237
ca0 8 8 8 8
T 320 270.88763 320 270.88763
Iam 200 100 200 100
ca 8 4.0710103 8 4.0710103
E1 -1.3944152 -1.3944152 -0.7758242 -0.7758242
E2 2.25E-04 2.25E-04 0.00192 0.00192
F1 5.6333387 0.9228893 5.6333387 0.9228893
F2 -2.0E+05 -2.0E+05 -5.0E+04 -5.0E+04
k 0.01 4.658E-04 0.01 4.658E-04
E 2.25E-04 2.25E-04 0.00192 0.00192
F -2.0E+05 -2.0E+05 -5.0E+04 -5.0E+04
EF 1.125E-09 1.125E-09 3.84E-08 3.84E-08
ra -0.64 -0.64 -0.0077198 -0.0077198

ODE Report (RKF45)

Differential equations as entered by the user


[1] d(X)/d(z) = -(ra/ca0+E/(1-F)*X)

Explicit equations as entered by the user


[1] ca0 = 8
[2] T = 320-100*X
[3] Iam = 200-z
[4] ca = ca0*(1-X)
[5] E1 = 4.44658e-10*Iam^4-1.180e-7*Iam^3+1.35358e-5*Iam^2-0.00865652*Iam+0.028004
[6] E2 = -2.64e-9*Iam^3+1.3618e-6*Iam^2-0.00024069*Iam+0.015011
[7] F1 = 4.44658e-10/5*Iam^5-1.1802e-7/4*Iam^4+1.35358e-5/3*Iam^3-
0.000865652/2*Iam^2+0.028004*Iam
[8] F2 = -(0.930769e-8*Iam^3+5*Iam^2-0.00941*Iam+0.618231-1)
[9] k = 0.01*exp(45000/8.314*(1/320-1/T))
[10] E = if (Iam<=70) then (E1) else (E2)
[11] F = if (Iam<=70) then (F1) else (F2)
[12] EF = E/(1-F)
[13] ra = -k*ca^2

Independent variable
variable name : z
initial value : 0
final value : 100

Precision
Step size guess. h = 0.000001
Truncation error tolerance. eps = 0.000001

General
number of differential equations: 1
number of explicit equations: 13
Data file: C:\Users\User\Documents\untuk mbak lely\P13-2J endo.pol

Departemen Teknik Kimia UI 13


Telah dicoba dengan menggunakan variasi hingga z=200 namun hasilnya adalah over
flow yang disebabkan tidak terbacanya inputan data oleh computer yang digunakan.

Departemen Teknik Kimia UI 14


2.2. Problem P.13-4
Problem P.13-4

Orde reaksi 1: A B

Dengan k=0.8 per menit dibawa keluar real reactor dengan mengikuti fungsi RTD

Untuk 2τ ≥ τ ≥ 0 maka 𝐸(𝑡) = √τ2 − (𝑡 − τ)2 per menit (hemi circle)

Untuk 𝑡 ≥ 2τ maka E(t)=0

(a) Bagaimana persamaan mean residence time?


(b) Bagaimana dengan varians atau moment distribusinya?
(c) Bagaimana prediksi konversi oleh model segresi?
(d) Bagaimana prediksi konversi oleh model maximum mixedness?

Answer:

(a) 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠 ∫0 𝐸(𝑡)𝑑𝑡 = 1
Karena bentuknya adalah setengah dari lingkaran dimana luas semi circle ini
1 ∞
mewakili nilai E(t) maka didapatkan nilai A= 2 𝜋𝑟 2 karena ∫0 𝐸(𝑡)𝑑𝑡 = 1 maka

nilai A=1
1
1= 𝜋𝑟 2 dimana r= τ (dari gambar)
2
1
1=2 𝜋τ2
1
τ2 =
1
2𝜋

Departemen Teknik Kimia UI 15


2
τ = √𝜋 dimana 𝜋 = 3.14

τ = 0.7980 atau 0.8 menit

(b) Varians atau moment distribusinya dapat dicari dengan:


∞ ∞
𝜎 2 = ∫ (𝑡 − τ)2 𝐸(𝑡)𝑑𝑡 = ∫ 𝑡 2 𝐸(𝑡)𝑑𝑡 − τ2
0 0

Karena batasnya minimal adalah nol dan 2τ sehingga


∞ 2τ
𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 ∫ 𝑡 2 𝐸(𝑡)𝑑𝑡 = ∫ 𝑡 2 √τ2 − (𝑡 − τ)2 𝑑𝑡
0 0

Berdasarkan table integral didapatkan pola sebagai berikut:

∞ 𝜋
∫ 𝑡 2 𝐸(𝑡)𝑑𝑡 = −τ4 ∫ [𝑐𝑜𝑠 2 (𝑥) + 2 cos(𝑥) + 1] 𝑠𝑖𝑛2 (𝑥) 𝑑𝑥
0 0

5𝜋 4
∫ 𝑡 2 𝐸(𝑡)𝑑𝑡 = 𝜏
0 8
Sehingga:

∫ 𝑡 2 𝐸(𝑡)𝑑𝑡 − τ2
0
5𝜋 4 1
𝜏 − τ2 = = 0.159
8 2𝜋
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑙𝑦𝑚𝑎𝑡ℎ 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙:

POLYMATH Results
05-26-2014, Rev5.1.233

Calculated values of the DEQ variables

Variable initial value minimal value maximal value final value


t 0 0 1.596 1.596
sigma 0 0 0.1593161 0.1593161
tau 0.7980869 0.7980869 0.7980869 0.7980869
t1 1.5961738 1.5961738 1.5961738 1.5961738
E2 0 0 0.7980614 0.0166534
E 0 0 0.7980614 0.0166534

ODE Report (RKF45)

Differential equations as entered by the user


[1] d(sigma)/d(t) = ((t-tau)^2)*E

Departemen Teknik Kimia UI 16


Explicit equations as entered by the user
[1] tau = (2/3.14)^0.5
[2] t1 = 2*tau
[3] E2 = (t*(2*tau-t))^(1/2)
[4] E = if (t<t1) then (E2) else (0)

Independent variable
variable name : t
initial value : 0
final value : 1.596

Precision
Step size guess. h = 0.000001
Truncation error tolerance. eps = 0.000001

General
number of differential equations: 1
number of explicit equations: 4
Dari data di atas dapat dilihat bahwa
(c) Prediksi konversi oleh model segresi:


𝑋̅ = ∫ 𝑋(𝑡)𝐸(𝑡)𝑑𝑡
0

Dimana X(t) = 1 − 𝑒 −𝑘𝑡 dan 𝐸(𝑡) = √τ2 − (𝑡 − τ)2 kemudian disubtitusi ke


persamaan:
2𝜏
𝑋̅ = 1 − ∫ 𝑒 −𝑘𝑡 (√τ2 − (𝑡 − τ)2 ) 𝑑𝑡
0

Dengan bantuan polymath didapatkan hasil:

POLYMATH Results
05-26-2014, Rev5.1.233

Calculated values of the DEQ variables

Variable initial value minimal value maximal value final value

Departemen Teknik Kimia UI 17


t 0 0 1.596 1.596
Xbar 0 0 0.4255073 0.4255073
tau 0.7980869 0.7980869 0.7980869 0.7980869
t1 1.5961738 1.5961738 1.5961738 1.5961738
E2 0 0 0.7761848 0.0210387
E 0 0 0.7761848 0.0210387
k 0.8 0.8 0.8 0.8
X 0 0 0.7210716 0.7210716

ODE Report (RKF45)

Differential equations as entered by the user


[1] d(Xbar)/d(t) = X*E

Explicit equations as entered by the user


[1] tau = (2/3.14)^0.5
[2] t1 = 2*tau
[3] E2 = (t*(2*tau-t)^(1/2))
[4] E = if (t<t1) then (E2) else (0)
[5] k = 0.8
[6] X = 1-exp(-k*t)

Independent variable
variable name : t
initial value : 0
final value : 1.596

Precision
Step size guess. h = 0.000001
Truncation error tolerance. eps = 0.000001

General
number of differential equations: 1
number of explicit equations: 6

(d) Prediksi konversi oleh model mixedness maximum

𝑑𝑋 𝑟𝐴 𝐸(𝜆)
= + 𝑋
𝑑𝜆 𝐶𝐴0 1 − 𝐹(𝜆)
Dimana rA=-k CA= -k CA0 (1-X)

Departemen Teknik Kimia UI 18


𝑑𝑋 𝐸(𝜆)
= −𝑘(1 − 𝑋) + 𝑋
𝑑𝜆 1 − 𝐹(𝜆)
𝑑𝑋 𝐸(𝜆)
= 𝑘(1 − 𝑋) − 𝑋
𝑑𝑧 1 − 𝐹(𝜆)

Dengan menggunakan polymath didapatkan:

POLYMATH Results
05-26-2014, Rev5.1.233

Calculated values of the DEQ variables

Variable initial value minimal value maximal value final value


z 0 0 1.596 1.596
X 0 0 0.4445289 0.4445289
F 1 -5.053E-04 1 -5.053E-04
k 0.8 0.8 0.8 0.8
Iam 1.596 0 1.596 0
tau 0.7980869 0.7980869 0.7980869 0.7980869
E1 0.0166534 0 0.798077 0
E 0.0166534 0 0.798077 0

ODE Report (RKF45)

Differential equations as entered by the user


[1] d(X)/d(z) = (k*(1-X))-(E*X)/(1-F+0.0000000001)
[2] d(F)/d(z) = -E

Explicit equations as entered by the user


[1] k = 0.8
[2] Iam = 1.596-z
[3] tau = (2/3.14)^0.5
[4] E1 = (((tau^2)-(Iam-tau)^2)^0.5)
[5] E = if (Iam<=2*tau) then (E1) else (0)

Independent variable
variable name : z
initial value : 0
final value : 1.596

Precision
Step size guess. h = 0.000001
Truncation error tolerance. eps = 0.000001

General
number of differential equations: 2
number of explicit equations: 5

Departemen Teknik Kimia UI 19


2.3. Problem P.13-5
A step tracer input was used on a real reactor with the following results:
For t ≤ 10 min, then CT = 0
For 10 ≤ t ≤ 30 rnin, then CT = 10 g/dm3
For t ≥ 30 min, then CT= 40 g/dm3
The second-order reaction A  B with k = 0.1 dm3/mol . min is to be carried out in the
real reactor with an entering concentration of A of 1.25 mol/dm3 at a volumetric flow
rate of 10 dm3/min. Here k is given at 325 K.
(a) What is the mean residence time tm?
(b) What is the variance σ2?
(c) What conversions do you expect from an ideal PFR and an ideal CSTR in a real
reactor with tm ?
(d) What is the conversion predicted by
(1) the segregation model?
(2) the maximum mixedness model?
(e) What conversion is predicted by an ideal laminar flow reactor?
(f) Calculate the conversion using the segregation model assuming
T(K) = 325 - 500X and E/R = 5000K

Solusi:
(a) What is the mean residence time tm?
Pertama memplot C sebagai fungsi waktu pada tabel 1 mengikuti step tracer.
T, Min 0 5 10 10 15 20 25 30 30 35 40
C(t) 0 0 0 10 10 10 10 10 40 40 40

Departemen Teknik Kimia UI 20


C
45
40
35
30
25
C(t)
20
15 C
10
5
0
0 10 20 30 40 50
t (min)

40
Selanjutnya adalah mencari nilai ∫0 𝐶 (𝑡) 𝑑𝑡
Karena luasan dibawah kurva adalah luasan persegi panjang, maka didapatkan luas:
40
∫ 𝐶 (𝑡) 𝑑𝑡 = 30 𝑥 10 + 10 𝑥 30
0
40
∫ 𝐶 (𝑡) 𝑑𝑡 = 600 𝑔. 𝑚𝑖𝑛 / 𝐿
0
Selanjutnya, kita menghiting
𝐶(𝑡) 𝐶(𝑡)
𝐸(𝑡) = 40 =
∫0 𝐶 (𝑡) 𝑑𝑡 600𝑔. 𝑚𝑖𝑛 / 𝐿
t(min
) 0 5 10 10 15 20 25 30 30 35 40
C(t) 0 0 0 10 10 10 10 10 40 40 40
0,00 0,00 0,00 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,06 0,06 0,06
E (t) 0 0 0 7 7 7 7 7 7 7 7
0,00 0,00 0,00 0,16 0,25 0,33 0,41 0,50 2,00 2,33 2,66
tE(t) 0 0 0 7 0 3 7 0 0 3 7
F(t) 0 0 0 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 1 1 1

Selanjutnya adalah mendapatkan nilai mean residence time tm.


ℎ ℎ
𝑡𝑚 = ∫ 𝑡𝐸(𝑡) 𝑑𝑡 = ∫ 𝑡𝑑𝐹
0 0

Departemen Teknik Kimia UI 21


1
𝑡𝑚 = ∫ 𝑡𝑑𝐹 = (10 𝑚𝑖𝑛 𝑥1) + (20 𝑚𝑖𝑛 ∗ 0,75)
0
𝑡𝑚 = 25 𝑚𝑖𝑛
Jadi, mean residence time, tm, yang diperoleh adalah 25 menit.

(b) What is the variance σ2?


Rumus dari mencari σ2 adalah

𝜎 2 = ∫ 𝑡 2 𝐸(𝑡) 𝑑𝑡 − 𝑡𝑚
2
0
t C E(t) tE(t) F(t) (t-tm) (t-tm)^2(E(t) t^2E(t)
0 0 0,000 0,000 0,000 -25,000 0,000 0
5 0 0,000 0,000 0,000 -20,000 0,000 0
10 0 0,000 0,000 0,000 -15,000 0,000 0
10 10 0,017 0,167 0,250 -15,000 3,750 1,667
15 10 0,017 0,250 0,250 -10,000 1,667 3,75
20 10 0,017 0,333 0,250 -5,000 0,417 6,667
25 10 0,017 0,417 0,250 0,000 0,000 10,417
30 10 0,017 0,500 0,250 5,000 0,417 15
30 40 0,067 2,000 1,000 5,000 1,667 60
35 40 0,067 2,333 1,000 10,000 6,667 81,667
40 40 0,067 2,667 1,000 15,000 15,000 106,667
40 0 0,000 0,000 0,000 15,000 0,000 0

Departemen Teknik Kimia UI 22



𝜎 2 = ∫ 𝑡 2 𝐸(𝑡) 𝑑𝑡 − 𝑡𝑚
2
0
Dengan,

5
∫ 𝑡 2 𝐸(𝑡) 𝑑𝑡 = (0 + 4𝑥0 + 2𝑥0 + ⋯ + 4𝑥106,667 + 0) = 700 𝑚𝑖𝑛2
0 3
𝑡𝑚 = 25
𝜎 = 700 − 252 = 75 𝑚𝑖𝑛2
2

𝜎 = 8,66 𝑚𝑖𝑛

(c) What conversions do you expect from an ideal PFR and an ideal CSTR in a real reactor
with tm ?
Konversi untuk tiap jenis reaktor akan dihitung dengan data-data berikut
- reaksi orde 2
- fase liquid
- irreversibel k = 0,1 dm3/mol.min-1
- tm = τ = 25 menit
- CA0 = 1,25 mol/dm3

Untuk PFR,
Konversi dihitung menggunakan
𝜏. 𝑘. 𝐶𝐴0
𝑋 =
1 + 𝜏. 𝑘. 𝐶𝐴0
25𝑥0,1𝑥1,25
𝑋 =
1 + 25𝑥0,1𝑥1,25
𝑋𝑃𝐹𝑅 = 0,758
Untuk CSTR,
Konversi dihitung menggunakan
𝑋
= 𝜏. 𝑘. 𝐶𝐴0
(1 − 𝑋)2
𝑋
= 25𝑥0,1𝑥1,25
(1 − 𝑋)2
𝑋𝐶𝑆𝑇𝑅 = 0,572

(d) What is the conversion predicted by


(1) the segregation model?
Pada perhitungan model segregasi, akan menggunakan persamaan berikut:

𝑋̅ = ∫ 𝑋(𝑡)𝐸(𝑡) 𝑑𝑡
0
Dengan
𝜏. 𝑘. 𝐶𝐴0
𝑋(𝑡) =
1 + 𝜏. 𝑘. 𝐶𝐴0
Sehingga dibutuhkan tabel untuk memudahkan perhitungan

Departemen Teknik Kimia UI 23


t(min) E(t) (min^-1) X(t) X(t) E(t) (min^-1)
0 0,000 0,000 0,000
5 0,008 0,385 0,003
10 0,017 0,556 0,009
10 0,017 0,556 0,009
15 0,025 0,652 0,016
20 0,033 0,714 0,024
25 0,042 0,758 0,032
30 0,050 0,789 0,039
30 0,050 0,789 0,039
35 0,058 0,814 0,047
40 0,067 0,833 0,056
40 0,067 0,833 0,056

X(t) E(t) (min^-1)


0.060

0.050

0.040
X(t) E(t)

0.030

0.020

0.010

0.000
0 10 20 30 40 50
t (min)

Selanjutnya melalui grafik dan tabel, akan dihitung nilai dari konversi
∞ 14
∫ 𝑋(𝑡)𝐸(𝑡) 𝑑𝑡 = ∫ 𝑋(𝑡) 𝐸(𝑡) 𝑑𝑡
0 0

Departemen Teknik Kimia UI 24


4
= (0 + 4𝑥0,003 + 2𝑥0,009 + … + 0,056 + 0)
3
𝑋̅ = 0,731

(2) the maximum mixedness model?


Perhitungan model mixedness mengikuti persamaan dasar
𝑑𝑋 𝑟𝐴 𝐸(𝜆)
= + (𝑋)
𝑑𝜆 𝐶𝐴0 1 − 𝐹(𝜆)
Dengan
𝑟𝐴 = 𝑘. 𝐶𝐴2
2
𝑟𝐴 = 𝑘. 𝐶𝐴0 (1 − 𝑋)2
Sehingga
𝑑𝑋 𝐸(𝜆)
= 𝑘. 𝐶𝐴0 (1 − 𝑋)2 + (𝑋)
𝑑𝜆 1 − 𝐹(𝜆)

Selanjutnya, untuk mendapatkan konversi, digunakan metode Euler dengan


persamaan:
𝑑𝑋
𝑋𝑛−1 = 𝑋𝑛 − Δ𝜆
𝑑𝜆
𝐸(𝜆)
𝑋𝑛−1 = 𝑋𝑛 − Δ𝜆 [𝑘. 𝐶𝐴0 (1 − 𝑋)2 + (𝑋)]
1 − 𝐹(𝜆)
t(min) C E(t) F(t) 1-F(t) E(t) [1-F(t) λ
0 40 0,067 0,000 1,000 0,066667 40
5 40 0,067 0,181 0,819 0,054582 35
10 40 0,067 0,330 0,670 0,044688 30
15 10 0,017 0,451 0,549 0,009 25
20 10 0,017 0,551 0,449 0,007 20
25 10 0,017 0,632 0,368 0,006 15
30 10 0,017 0,699 0,301 0,005 10
35 0 0,000 0,753 0,247 0,000 5
40 0 0,000 0,798 0,202 0 0

pada λ = 40, X = 0
pada λ = 35,
𝐸(40)𝑋(40)
𝑋(35) = 𝑋(40) − Δ𝜆 [𝑘. 𝐶𝐴0 (1 − 𝑋(40))2 + ]
1 − 𝐹(𝜆)
𝑋(35) = 0 − 5[(0,1)(1,25)(1 − 0)2 + (0.067)(0)] = 0,625
Dilanjutkan hingga λ = 0,

Departemen Teknik Kimia UI 25


Didapatkan hasil
λ X
40 0
35 0,625
30 0,530599
25 0,53566
20 0,642518
15 0,695617
10 0,731785
5 0,761501
0 0,797052
Didapatkan nilai konversi
𝑋̅ = 0,797

(e) What conversion is predicted by an ideal laminar flow reactor?


Untuk kondisi reaktor aliran laminar, orde dua, fase liquid, reaksi ireversibel dengan
k = 0,1 dm3/mol.min-1, τ = 25 menit dan CA0 = 1,25 mol/dm3.

Kita mengaplikasikan model segregasi


𝑡. 𝑘. 𝐶𝐴0
𝑋=
1 + 𝑡. 𝑘. 𝐶𝐴0
Dan
0 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡 < 12,5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐸(𝑡) = {
625/(2𝑡 3 ) 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 −1 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡 ≥ 12,5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

POLYMATH Report
Ordinary Differential Equations 26-Mei-2014

Calculated values of DEQ variables


Variable Initial value Minimal value Maximal value Final value
1 t 0 0 300, 300,
2 xbar 0 0 0,707785 0,707785
3 cao 125, 125, 125, 125,
4 k 1, 1, 1, 1,
5 tau 25, 25, 25, 25,
6 E1 312,5 1,157E-05 312,5 1,157E-05
7 t1 12,5 12,5 12,5 12,5
8 E 0 0 0,1091022 1,157E-05
9 X 0 0 0,974026 0,974026

Differential equations
1 d(xbar)/d(t) = X * E

Explicit equations

Departemen Teknik Kimia UI 26


1 cao = 1.25
2 k = 0.1
3 tau = 25
4 E1 = tau ^ 2 / 2 / (t ^ 3 + 0.00001)
5 t1 = tau / 2
6 E = If (t < t1) Then (0) Else (E1)
7 X = k * cao * t / (1 + k * cao * t)

Pada kondisi ini, konversi yang dihasilkan adalah:


𝑋̅ = 0,707

(f) Calculate the conversion using the segregation model assuming


T(K) = 325 - 500X and E/R = 5000K
Pada model segregasi, ditambahkan data
- E = 10000 cal/mol
- T = 325 – 500X
- k = k325 . e (45000/8,314 *(1/325 – 1/T)

Didapatkan konversi yang menurun drastis

Departemen Teknik Kimia UI 27


BAB III
KESIMPULAN

Departemen Teknik Kimia UI 28


DAFTAR PUSTAKA

Fogler

Departemen Teknik Kimia UI 29

Anda mungkin juga menyukai