Askep Gawat Darurat Sistem Muskuloskeletal
Askep Gawat Darurat Sistem Muskuloskeletal
Askep Gawat Darurat Sistem Muskuloskeletal
1. Pengertian
Fraktur adalah diskontinuitas dari jaringan tulang yang biasanya di sebabkan adanya
kekerasan yang timbul secara mendadak fraktur dapat terjadi akibat trouma langsung
a. Tahap Pra-RS
Koordinasi yang baik antara dokter di rumah sakit dengan petugas lapangan akan
angkat ditempat kejadian yang harus diperhatikan adalah menjaga airway, breathing,
control perdarahan dan syok, imobilisasi klien dan pengeriman rumah sakit terdekat
yang cocok. Harus di usahakan untuk mengurangi waktu tanggap (respons time), jangan
sampai terjadi bahwa semakin tinggi tingkatan paramedic semakin lama pasien berada ti
TKP.
b. Fase RS
Saat klien berada di RS segera dilakukan survai primer dan selanjutnya lakukan
Etiologi dari fraktur menurut Price dan Wilson (2012) ada 3 yaitu:
b. Fraktur patologik
Fraktur patologik terjadi pada daerah-daerah tulang yang telah menjadi lemah
c. Fraktur beban
Fraktur beban atau fraktur kelelahan teradi pada orang-orang yang baru saja
menambah tingkat aktifitas mereka, seperti baru diterima dalam angkatan bersenjata atau
4. Manifestasi Klinis
a. Nyeri
diimobilisasi. Spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bidai alamiah yang
bergerak secara tidak alamiah. Cruris tak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi
c. Pemendekan ekstremitas
Saat bagian tibia dan fibula diperiksa, teraba adanya derik tulang dinamakan
krepitus yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainya.
Terjadi sebagai akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini baru
Tujuan dari penanganan adalah mengurangi pendarahan dan rasa nyeri. Di tinjau dari
pengobatan tujuannya untuk menempatkan ujung-ujung dari patah tulang supaya satu sama
lain saling berdekatan dan untuk menjaga agar mereka tetap menempel sebagai mana
mestinya. Proses penyembuhan memerlukan waktu minimal 4 minggu, tetapi pada usia
lanjut biasanya memerlukan waktu yang lebih lama. Setelah sembuh, tulang biasanya kuat
dan kembali berfungsi. Pada beberapa patah tulang, dilakukan pembidaian untuk membatasi
pergerakan dengan pengobatan ini biasanya patah tulang selangka, tulang bahu, tulang iga,
jari kaki dan jari tangan, akan sembuh sempurna. Patah tulang lainya harus benar-benar
b. Pemasangan gips: merupakan bahan kuat yang di bungkuskan disekitar tulang yang
patah.
c. Penarikan (Traksi) : menggunakan beban untuk menahan sebuah anggota berat pada
tempatnya.
d. Fiksasi internal: dilakukan pembedahn untuk menempatkan piringan atau batang logam
pada pecahan-pecahan tulang. Merupakan pengobatan terbaik untuk patah tulang pinggul
a. DRABC
b. Anjurkan korbsan untuk tidak bergerak dan jangan pindahkan korban bila tidak perlu
d. Patah tulang terbuka, tutup dengan kassa steril (kain bersih) sekitar tulang yang
e. Pasang bidai di daerah yang cedera supaya tidak bergerak dan tinggikan daerah tersebut
h. Jika korban tidak sadar jangan member makan atau minum. Jika korban sadar pemberian
minum di minimalisir dan hindari pemberian makan untuk sementara saat penangganan
6. Pengkajian
a. Pengkajian primer
1) Airway
yang sulit dan / atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi /aspirasi.
3) Circulation
takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan membran
b. Pengkajian sekunder
mobilitas.
respon terhadap kehilangan darah), Tachikardi, penurunan nadi pada bagiian distal
yang cidera, Cailary refil melambat, pucat pada bagian yang terkena, masa
b. Gangguan rasa nyaman; nyeri berhubungan dengan adanya robekan jaringan pada area
fraktur
8. Rencana/intervensi keperawatan
4) Kaji adanya tanda-tanda gangguan perfusi jaringan: keringat dingin pada ektremitas
5) Amati dan catat pulsasi pembuluh darah dan sensasi (NVD) sebelum dan sesudah
6) Luruskan persendian dengan hati-hati dan seluruh splint harus terpasang dengan baik
b. Gangguan rasa nyaman; nyeri berhubungan dengan adanya robekan jaringan pada area
fraktur
2) Atur posisi klien sesuai kondisi, untuk fraktur ekstremitas bawah sebaiknya posisi