3-Bahan Ajar Sel Volta
3-Bahan Ajar Sel Volta
3-Bahan Ajar Sel Volta
(+)
Elektrokimia
Sel Volta
garam
A. PENDAHULUAN
SEL VOLTA
V
e
anoda
(-)
jembatan kation (+)
anion (-)
elektrolit anoda
elektrolit katoda
Mengalami oksidasi
Mengalami reduksi
Anoda (-)
Katoda (+)
M(s) d Mx+(aq) + x e
Melepas elektron
Menerima elektron
Reaksi sel volta: Diagram sel volta adalah notasi singkat yang
menggambarkan terjadinya reaksi pada sel Volta.
Diagram sel volta dengan elektroda padat:
A:
M
Reaksi sel (elektroda padat) A + Bx+ d Ay+ + B
d M2+ + x e
Diagram sel
K:
A | Ax+ || By+ | B
y+
N +ye
d
N
+ Contoh:
M + Nx+
Pada suatu sel Volta, anoda besi tercelup pada
d FeSO4, katoda nikel tercelup pada NiSO4. Buatlah
Mx+ + N reaksi sel dan diagram selnya!
ELEKTROKIMIA
1
Elektrokimia
Fe + Ni2+
d Fe2+
+ Ni
Diagram sel:
Fe | Fe2+ || Ni2+ | Ni
Diagram sel volta dengan elektroda tidak padat:
Reaksi sel (elektroda inert, E : [Pt, Au, C])
A + Bx+ d Ay+ + B
Diagram sel
E | A | Ax+ || By+ | B | E
Contoh:
A:
Jawab:
Fe
d Fe2+ Karena elektroda inert, maka aturan reaksi
+ 2e mengikuti aturan sel elektrolisis, sehingga:
K:
Ni2+ + 2e Reaksi sel volta:
d Ni
H2 d 2H+ + 2e
+
K:
2Ce4+ + 2e
d 2Ce3+
+
Tanda | menyatakan reaksi yang terjadi pada
elektroda,
H2 + 2Ce4+
d 2H+ + 2Ce3+
C.
POTENSIAL ELEKTRODA
Li
K
Ba
Ca
Na
Mg
Al
Mn
(H2O)
Zn
Cr
Fe
Cd
Co
Ni
Sn
Pb
(H)
Sb
Bi
Cu
Hg
Ag
Pt
Au
-3,04
-2,92
-2,90
-2,87
-2,71
-2,37
-1,66
-1,18
-0,83
-0,76
-0,74
-0,44
-0,40
-0,28
-0,28
-0,14
-0,13
0,00
+0,20
+0,30
+0,34+0,79
+0,80
+1,18
+1,52
Zn + CuSO4 d ZnSO4 + Cu
Zn + Cu2+ d Zn2+ + Cu
Pada sel Volta dengan anoda Zn yang tercelup pada Eo = Eoreduksi = -Eooksidasi
ZnSO4, dan katoda Cu yang tercelup pada CuSO 4,
berlangsung reaksi:
Eo
= +0,76 V
Potensial sel standar dapat dihitung: K:
2Ag+ + 2e d
2Ag
Eosel = Eo katoda - Eoanoda Eo
= +0,80 V +
Zn + 2Ag+ d Zn2+ + 2Ag Eosel = +1,56 V
Contoh:
ELEKTROKIMIA
2
I
Cu
Zn Aki biasa digunakan dalam kendaraan bermotor
(+0,34) – (–0,76) karena praktis, dapat diisi ulang dan tidak
= +1,10 V membutuhkan jembatan garam. Aki termasuk
II elemen sekunder.
Cu
Al
(+0,34) – (–1,66)
= +2,00 V Susunan sel aki:
III
Zn
Al Anoda : Pb
(–0,76) – (–1,66) = +0,90 V
Katoda : PbO2
Potensial : 2 V
Sel Volta komersial digunakan sebagai sumber K : PbO2 + HSO4-+ 3H++ 2e PbSO4 + 2H2O X
energi, terdiri dari:
C (katoda) Anoda : Zn
pasta
Katoda : MnO2
ELEKTROKIMIA
3
Baterai nikel-kadmium
Elektrokimia
Anoda
: Zn
Katoda
: Ag2O berair
Elektrolit
: pasta KOH atau NaOH
Potensial
: 1,4 V
A:
Cd + 2OH-
Cd(OH)2 + 2eX Reaksi pengosongan baterai perak oksida:
A:
K : NiO2 + 2H2O + 2e
Zn + 2OH-
Ni(OH)2 + 2OH-X
Zn(OH)2 + 2eX
K : Ag2O + H2O + 2e Susunan sel baterai litium:
-
2Ag + 2OH X
Anoda
: Li
Katoda
: MnO2
Zn + Ag2O + H2O Zn(OH)2 + 2AgX Elektrolit
: LiClO4 tidak berair
Potensial
: 3,7 V
Baterai merkuri
Anoda
: Zn Ketika digunakan, ion litium mengalir dari anoda ke katoda
Katoda lain melalui elektrolit. Ketika diisi ulang, ion litium mengalir
: HgO berbalik arah.
Elektrolit
: pasta KOH
Potensial
: 1,4 V KIM XII
Suhu tinggi.
+
LiCoO2 d Li + CoO2 + e
Korosi atau perkaratan adalah suatu reaksi redoks Tidak adanya O2 dan air secara bersamaan, misalnya pada
antara logam dengan faktor lingkungannya. kapur atau minyak.
Mekanisme korosi umum: Adanya zat yang menyerap air, misalnya kalsium klorida
(CaCl2) anhidrat, namun hanya sampai batas kejenuhan
tertentu.
Elektrokimia
Penyepuhan (electroplating)
[tidak teroksidasi]