Laporan Cariogram
Laporan Cariogram
Laporan Cariogram
CARIOGRAM
SGD 3 BLOK 13
Oleh :
HERDO DIMAS PRATIRTO (31101200295)
PENDAHULUAN
A. KARIOGRAM
1. Pengertian Kariogram
Kariogram merupakan gambaran berbentuk grafik diagram yang memberi
ilustrasi resiko perkembangan karies yang terjadi masa sekarang, maupun
kedepannya ditinjau dari faktor resiko yang sering menyebabkan karies (Nagaraj,
et al. 2014).
2. Tujuan Kariogram
Mengetahui besarnya persentase faktor resiko yang dapat menyebabkan
karies
Untuk mengetahui seberapa jauh faktor resiko tersebut menyebabkan
perkembangan karies
Menetukan cara preventive terhadap karies (Nagaraj, et al. 2014).
3. Faktor yang termasuk dalam kariogram
a. Faktor yang secara langsung menyebabkan terjadinya lesi karies
Perlekatan plak, mikroorganisme, dan makanan
Mekanisme pertahanan dari saliva dan fluoride
b. Faktor yang secara tidak langsung menyebabkan terjadinya lesi karies
Status sosioekonomi
Riwayat karies
2. Klasifikasi Karies
Karies Klas I:
• Lesi pada pit, fissur dan grooves.
• Pada permukaan oklusal gigi molars and premolars.
• Pada Permukaan 2/3 bukal and lingual of molars and premolars.
• Pada Permukaan lingual gigi anterior tooth.
Karies Klas II:
Lesi karies pada permukaan proksimal gigi premolar dan molar.
Karies Klas III:
• Lesi pada permukaan proksimal gigi anterior yang belum mencapai insisal.
Karies Klas IV:
• Lesi pada permukaan proksimal gigi anterior yang sudah mencapai insisal.
Karies Klas V:
• Lesi yang ditemukan pada sepertiga cervikal pada permukaan labial/bukal,
lingual/palatal gigi anterior dan posterior.
• pit dan fisur gigi posterior sangat rentan terhadap karies sisa-sisa makanan
mudah menumpuk di daerah tersebut
• Kandungan Email 97% mineral (kalsium, fosfat, karbonat, fluor), air 1% dan
bahan organik 2%Kepadatan kristal email sangat menentukan kelarutan
email Semakin banyak email mengandung mineral, maka kristal email
semakin padat dan email akan semakin resisten terhadap karies
Saliva Pertahanan utama alami terhadap karies
Peranan :
2. INTERPRETASI SKENARIO I
Dari skenario tersebut, dapat ditentukan :
A. CARIES EXPERIENCE
Pada kasus ini, caries experience bernilai 2, karena terdapat 6 gigi yang
mengalami tumpatan. Dan didapatkan DMFT ; 6+0+0 = 6 (tinggi)
bernilai 2.
B. RELATED DISEASE
pada kasus ini, related disease bernilai 0 karena Bebi tidak memiliki penyakit
sistemik
C. DIET CONTENT
pada kasus ini, diet content bernilai 1 karena dari skenario didapat data bahwa
pasien mengonsumsi makan snack sehat, permen karet dan gula buatan
D. DIET FREKUENSI
Bernilai 1 karena Bebi mengkonsumsi makanan 4 kali sehari.
E. PLAQUE AMOUNT
Bernilai 1 karena didapatkan indeks plaknya 0,5.
Skor 1 : Plak indeks 0,4-1,0
F. MUTANS STREPTOCOCCI
Bernilai 3 karena jumlah bakteri streptococcus mutans sangat banyak
G. FLUORIDE PROGRAM
Bernilai 0 karena bebi rajin menyikat gigi dengan pasta gigi berflouride serta
obat kumur fluoride 2x sehari, bebi juga menggunakan dental floss setiap hari
H. SALIVA SECRETION
Bernilai 2 karena laju sekresi saliva Bebi sekresi saliva yang di stimulasi
0,7ml/menit
I. BUFFER CAPACITY
Bernilai 2 karena Kapasitas Buffer saliva bebi bernilai 3
J. CLINICAL JUDGEMENT
Bernilai 0 karena Pasien bersikap koopeatif dalam upaya mencegah
terjadinya karies dengan menyikat gigi memakai pasta gigi berflouride serta
obat kumur fluoride 2x sehari, pasien menggunakan dental floss setiap hari
dan memiliki.
3. KARIOGRAM
4. KESIMPULAN
• Jadi, dari hasil kariogram didapatkan pasien dengan indikasi resiko karies
rendah.
• Dokter gigi memberikan Chlorhexidine untuk mengurangi perkembangan
Streptococcus mutans.
• disarankan untuk pasien mengurangi konsumsi makanan kariogenik terutama
yang mengandung gula.
• dokter gigi juga mencari tahu lebih dalam penyebab dari hiposalivasi pada
pasien.
• Serta memperbaiki tumpatan yang bocor, dengan cara membongkar terlebih
dahulu tumpatannya untuk mengetahui apakah ada atau tidak karies sekunder.
Kemudian dilakukan perawatan selanjutnya dengan tumpatan yang lebih baik
dan lebih kuat.
BAB II
SKENARIO
1. SKENARIO II
Pasien dengan nama prasetyo berusia 13 tahun datang ke dokter gigi
dengan gigi geliginya mulai banyak yang berlubang sejak 1 tahun yang lalu.
Pasien tersebut belum pernah ke dokter gigi. Pasien sedang dalam perawatan
radiasi pada kepala dan lehernya sejak 3 tahun yang lalu, pasien makan 5 kali
sehari, pasien suka mengkonsumsi teh dengan gula buatan. Pasien menyikat
gigi 2 kali sehari dengan pasta gigi berfluoride.
Pada pemeriksaan klinis didapatkan karies aktif pada hampir seluruh gigi
geligi. Terdapat kalkulus dan gingivitis pada gigi posterior atas dan bawah.
Indeks plak sebesar 4,3. pada pemeriksaan s. Mutans, bakteri kariogenik
terletak pada 80% permukaan gigi. Sekresi saliva dan kapsitas buffer saliva
sangat buruk. Viskositas saliva pasien frothy bubbly.
2. INTERPRETASI SKENARIO II
Dari skenario tersebut, dapat ditentukan :
A. CARIES EXPERIENCE
Skor cariogram 3, karena terdapat karies aktif hampir diseluruh gigi
B. RELATED DISEASE
Karena pasien sedang menjalani pengobatan yaitu radiasi pada
bagian kepala dan leher, sejak 3 tahun yang lalu maka skor cariogram 2
C. DIET CONTENT
Bernilai 1 karena diketahui Prasetyo suka makan gula buatan dan suka
mengkonsumsi teh.
D. DIET FREQUENCY
Bernilai 1 karena diketahui Prasetya mengkonsumsi makanan
sebanyak 5 kali sehari
E. PLAQUE AMOUNT
Bernilai 3 karena didapatkan indeks plak milik Prasetya 4,3. dan
range dari score 3 (> 2,0).
F. MUTANS STREPTOCOCCI
Bernilai 3 karena didapatkan sekitar 80% yang mengalami
terkolonisasi oleh bakteri pada permukaan gigi.
G. FLUORIDE PROGRAM
Bernilai 2 karena Prasetya hanya menerima asupan fluoride hanya
dari pasta gigi berfluoride tanpa adanya tambahan dari intake fluoride
lain.
H. SALIVA SECRETION
Bernilai 3 karena diskenario dijelaskan bahwa keadaan saliva
secretion milik Prasetya diketahui viskositasnya tinggi (frothy bubbly).
I. BUFFER CAPACITY
Bernilai 2 karena didapatkan data milik Prasetya sangat buruk.
J. CLINICAL JUDGEMENT
Bernilai 0 karena Prasetya memiliki keinginan untuk merubah
perilakunya dan bersifat kooperatif dalam upaya pencegahan tejadinya
karies baru.
3. KARIOGRAM
4. KESIMPULAN
• Jadi pasien mempunyai resiko karies yang sangat tinggi, perawatannya harus
segera dengan cara meningkatkan oral hygiene dan juga pasien harus
melakukan apa yang di sarankan dokter gigi. Untuk keefektifan
menghilangkan streptococcus mutans di anjurkan perawatan chlorhexidine
gel.
• Untuk resiko karies yang tinggi, bisa di dukung dengan penggunaan pasta gigi
berfluoride tinggi.
• Untuk Sekresi saliva yang rendah, jika menggunakan obat di anjurkan obat
alternatif, apabila obat alternatifnya tidak berpengaruh, usaha rutin harus di
tingkatkan.