Gerak Harmonik Sederhana

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 30

GERAK HARMONIK SEDERHANA

Achmad Zhaky, Frederika Yosma Datula’bi, Siti Zahra Mulianti Natsir

Laboratorium Fisika Dasar Universitas Negeri Makassar

Abstrak. Telah dilakukan percobaan “Gerak Harmonik Sederhana”,dimana tujuan dari percobaan
ini adalah mahasiswa dapat memahami faktor- faktor yang mempengaruhi besarnya periode
ayunan bandul matematis dan bandul fisis,serta mahasiswa dapat menetukan nilai periode ayunan
bandul matematis dan bandul fisis.Dalam pratikum ini adapun alat-alat yang dgunakan yaitu
neraca ohauss 311 gram,mistarplastik,satu set statif penggantung, bandul matematis dan bandul
fisis, benang, busur derajat, dan stopwatch.Dalam percobaan ini ada dua kegiatan yaitu bandul
matetis dan bandul fisis.Pada bandul matematis, ada 3 kegiatan yang akan dilakukan yaitu
menyelidiki hubungan simpangan terhadap periode ayunan,hubungan massa beban terhadap
periode ayunan,serta hubungan panjang tali terhadap periode ayunan.Sedangkan pada bandul fisis,
akan diselidiki pengaruh posisi massa dari pusat rotasi terhadap periode ayunan.Dari hasil
pengamatan,dapat disimpulkan bahwa factor – factor yang mempengaruhi periode ayunan adalah
pada bandul matematis yaitu panjang tali,dimana semakin pendek tali yang digunakan semakin
kecil periode ayunannya artinya hubungan antara periode dengan panjang tali adalah berbanding
lurus,sedangkan pada bandul fisis factor yang mempengaruhi adalah jarak beban tambahan dari
pusat rotasinya,dimana semakin dekat dengan pusat rotasi maka semakin kecil periode
ayunannya,sehingga hubungan antara jarak beban dari pusat rotasi berbandng lurus dengan periode
ayunannya.

Kata Kunci : Bandul matematis,bandul fisis,periode ( T )

PENDAHULUAN

Gerak harmonik sederhana ( GHS ) mempunyai persamaan gerak dalam bentuk


sinusoida dan digunakan untuk menganalisis suatu gerak periodik tertentu.Persamaan
gerak dalam bentuk sinusoida disini adalah secara matematis,sebuah partikel dikatakan
melakukan gerak harmonic sederhana jika sepanjang y dari partikel tersebut dapat
dinyatakan sebagai A sin 𝜔𝑡 atau A cos 𝜔𝑡.Kadang sering dijumpai bentuk A sin ( 𝜔𝑡 ±
ф ) atau A cos ( 𝜔𝑡 ± ф ),dalam hal ini ф disebut tetapan fase atau sudut fase awal.Pada
tahun 1820,Jean Baptiste Joseph Fourier menemukan deret yang dinamakan Deret Fourier
yang merupakan penguraian fungsi periodic menjadi jumlahan fungsi – fungsi periodic
menjadi jumlahan fungsi – fungsi berisolasi yaitu fungsi sinus dan kosinus ataupun
eksponensial kompleks.Dari penemuannya ini,Joseph Fourier menyimpulkan bahwa
gerak bolak-balik pada partokel disebut gerak harmonik sederhana.

Percobaan gerak harmonik sederhana ini penting,agar kita dapat mengetahui


pengaruh simpangan,massa dan panjang tali pada periode ayunan bandul
matematis.Dalam percobaan ini ada dua kegiatan yang akan dilakukan yaitu bandul
matematis dan bandul fisis.Adapun tujuan dari pratikum ini adalah agar kita dapat
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya periode ayunan bandul matematis
dan bandul fisis,serta kita juga dapat menentukan nilai periode ayunan bandul matematis
dan bandul fisis.

Agar dalam pratikum ini menghasilkan data yang tepat maka metode yang
digunakan adalah mengontrol dan memanipulasi variabel dalam bandul matematis yaitu
simpangan bandul,massa bandul,dan panjang tali,sedangkan untuk kegiatan kedua yaitu
bandul fisis kita akan memanipulasi jarak beban tambahan dari pusat rotasi sistemnya dan
mengontrol massa beban tambahannya,simpangan,serta jumlah ayunannya.Selain itu,pada
bandul fisis juga dilakukan pengukuran berulang agar data yang kita dapat hasilnya lebih
akurat.

TEORI

Sebuah benda yang massanya dianggap sebagai sebuah partikel yang


terletak dipusat massanya, diikat dan digantung dengan tali lentur pada sebuah titik
tetap. Bila benda itu diberi simpangan awal sehingga tali membentuk sudut yang
cukup kecil terhadap arah vertikal dan kemudian benda dilepaskan, maka benda akan
berayun disekitar titik setimbangnya pada sebuah bidang datar vertikal dengan
frekuensi tetap. Sistem yang demikian itu disebut bandul sederhana atau bandul
matematis.

Pada bandul matematis, mg sin


 disebut sebagai gaya pemulih.
Berdasarkan hukum newton untuk
gerak rotasi, dapat dituliskan

  I , x

d 2
(mg sin  ) l  I
dt 2 Gambar 5.1: Bandul matematis

d 2 mgl sin 
 0
dt 2 I

karena I adalah momen inersia bandul, dengan I  ml 2 , sehingga akan diperoleh:

d 2 mgl sin 
  0 , untuk   maka sin    sehingga,
dt 2 ml 2
d 2 g
  0
dt 2 l

g
dari persamaan, diperoleh bahwa  
2
, sehingga periode bandul sederhana itu
l
adalah:

l
T  2
g

dengan T = periode osilasi (s)

l = panjang tali penggantung bandul (m)

g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)

untuk bandul fisis perhatikan gambar


berdasarkan hukum newton, dapat dituliskan

  I ,
pusat massa
l d 2 batang
(mg sin  )   I 2
2 dt

d 2 mg sin 
 0
dt 2 I
Gambar 5.2. Bandul fisis
karena I adalah momen inersia batang yang
1 2
diputar diujungnyadul, dengan I  ml ,
3
sehingga akan diperoleh:

l
(mg sin  )
d 2 2  0 , untuk   maka sin    sehingga,

dt 2 1 2
ml
3

d 2 3g
  0
dt 2 2l
g
dari persamaan diperoleh bahwa  
2
, sehingga periode bandul sederhana itu
l
adalah:

2l
T  2
3g

dengan T = periode osilasi batang(s)

l = panjang batang (cm)

g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)

METODOLOGI EKSPERIMEN

Pada eksperimen ada 2 kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
seperti yang telah dituliskan pada bagian pendahuluan di atas.Adapun alat dan bahan
yang digunakan dalam eksperimen ini adalah neraca ohauss 311 gram,mistar 100 cm
1 buah,busur derajat,stopwatch,bandul fisis dan bandul matematis,satu set statif
penggantung dan benang .Kegiatan yang pertama yaitu bandul matematis.Dalam
kegiatan bandul matematis,ada 3 hal yang akan diamati yaitu hubungan simpangan
dengan periode,hubungan massa bandul dengan periode ayunan,serta hubungan
panjang tali dengan periode ayunan.Langkah pertama pada kegiatan pertama yaitu
timbang masing-masing massa bandul yang akan digantungkan pada statif
menggunakan neraca ohauss 311 gram,kemudian gantungkan bandul dengan seutas
tali pada statif.Ukur panjang tali penggantung dan catat hasilnya pada tabel hasil
pengamatan.Pada bagian ini variabel yang akan dimanipulasi terlebih dahulu adalah
simpangan,jadi simpangan yang diberikan pada bandul adalah
14°, 13°, 12°, 11°, 𝑑𝑎𝑛 10°. Setelah diberikan simpangan lepaskan bandul dan ukur
waktu yang dibutuhkan bandul untuk berayun dengan menggunakan stopwatch
sebanyak 10 kali ayunan.Dari waktu yang diperoleh tentukan periode ayunan
bandul.Untuk bagian yang selanjutnya,manipulasi massa bandul sebanyak 4
kali,pasang massa bandul yang pertama kemudian lepaskan dan hitung waktu yang
dibutuhkan untuk berayun sebanyak 10 kali,hitung periode ayunan dari waktu
tersebut,ulangi langkah tersebut dengan mengubah-ubah massa bandulnya.Dengan
cara yang sama lakukan langkah yang sama dengan mengubah panjang tali sebanyak
4 kali,hitung periode ayunan bandul dan catat hasilnya pada tabel hasil pengamatan.

Beralih ke kegiatan kedua,langkah yang pertama yaitu timbang batang,ukur


panjang batang dan timbang massa yang akan digantungkan pada batang.gantungkan
batang pada pengait yang terpasang pada statif,kemudian berikan simpangan sebesar
10° lepaskan,dan ukur waktu yang dibutuhkan batang untuk berayun sebanyak 10
kali ayunan.Langkah selanjutnya yaitu tambahkan beban pada ujung batang dan
berikan simpangan sebesar 10 ° lepaskan,dan ukur waktu yang dibutuhkan untuk
berayun sebanyak 10 kali ayunan.Pindahkan posisi beban tambahan sebanyak 3 kali
diukur dari pusat rotasinya.Pada posisi beban tambahan yang berbeda dilakukan
sebanyak 3 kali pengukuran sehingga data yang diperoleh lebih akurat.

IDENTIFIKASI VARIABEL

Kegiatan 1

Kegiatan 1.1

1. Variabel manipulasi : simpangan ( °/𝑐𝑚)


2. Variabel respon :−
3. Variabel control : panjang tali,massa bandul,dan jumlah
ayunan

Kegiatan 1.2

1. Variabel manipulasi : massa bandul ( gram )


2. Variabel respon :−
3. Variabel control : panjang tali,simpangan,dan jumlah
ayunan

Kegiatan 1.3

1. Variabel manipulasi : panjang tali ( cm )


2. Variabel respon : waktu tempuh (s) dan periode (s)
3. Variabel control : massa bandul ( gram ),simpangan
(°/𝑐𝑚),jumlah ayunan

Kegiatan 2

1. Variabel manipulasi : posisi beban tambahan ( cm )


2. Variabel respon : waktu tempuh (s),dan periode (s)
3. Variabel control : massa batang ( gram ),massa beban
tambahan ( gram ),panjang batang ( cm ),jumlah
ayunan

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Kegiatan 1 : Bandul Matematis

1. Variabel manipulasi adalah variabel yang diubah – ubah dalam suatu


percobaan.Variabel manipulasi pada kegiatan ini adalah :
1) Panjang tali adalah jarak poros putaran bandul ke pusat massa beban
bandul dalam satuan cm
2) Massa beban adalah benda yang digantungkan pada tali sebagai beban
yang disimpangkan dalam satuan gram
3) Jumlah ayunan adalah banyaknya ayunan bandul yang dilakukan
disetiap kegiatan sebanyak 10 kali ayunan
4) Simpangan adalah besarnya sudut yang dibentuk oleh beban dari
kedudukan setimbang yang diukur dengan busur derajat dalam satuan
derajat
5) Periode adalah waktu yang diperlukan bandul untuk melakukan satu
getaran penuh atau waktu yang dibutuhkan oleh beban untuk bergerak
sampai 10 kali ayunan dibagi dengan jumlah ayunan dalam satuan sekon
2. Variabel respon adalah variabel yang ikut berubah karena adanya variabel
manipulasi.Variabel respon pada kegiatan ini adalah waktu tempuh dan periode.
3. Variabel control adalah variabel yang tetap atau tidak berubah.Variabel control dalam
kegiatan ini adalah massa bandul dan jumlah ayunan.

Kegiatan 2 : Bandul Fisis

1. Variabel manipulasi adalah variabel yang berubah-ubah dalam suatu


percobaan.Variabel manipulasi dalam kegiatan ini adalah:
1) Massa batang adalah benda yang digantungkan pada statif tempat
beban tambahan akan diletakkan dalam satuan gram
2) Massa beban tambahan adalah benda yang diletakkan dibatang
bandul fisis dalam satuan gram
3) Panjang batang adalah jarak poros rotasi batang dari pengait ke
ujung batang yang lain
4) Jumlah ayunan adalah banyaknya ayunan bandul yang dilakukan
disetiap kegiatan sebanyak 10 kali ayunan
5) Simpangan adalah besarnya sudut yang dibentuk oleh beban dari
kedudukan setimbang yang diukur dengan busur derajat dalam
satuan derajat
6) Posisi beban tambahan adalah jarak poros rotasi bandul ke pusat
massa beban tersebut dalam satuan gram
7) Periode adalah waktu yang diperlukan bandul untuk melakukan
satu getaran penuh atau waktu yang dibutuhkan oleh beban untuk
bergerak sampai 10 kali ayunan dibagi dengan jumlah ayunan
dalam satuan sekon.
2. Variabel respon adalah variabel yang mengikut berubah ketika ada variabel pada
percobaan dimanipulasi.Variabel respon dalam kegiatan ini adalah waktu tempuh
dan periode
3. Variabel kontrol adalah variabel tetap atau variabel yang tidak berubah.Variabel
kontrol dalam kegiatan ini adalah massa batang,panjang batang,jumlah
ayunan,simpangan,dan massa beban tambahan.

HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA

Hasil Pengamatan

Kegiatan 1 : Bandul Matematis

Kegiatan 1.1 Hubungan simpangan dengan periode

Panjang tali : |81,50 ± 0,05| 𝑐𝑚

Massa bandul : |96,000 ± 0,005| 𝑐𝑚

Jumlah ayunan : 10 kali ayunan


Tabel 1.1 Pengaruh simpangan terhadap periode ayunan

No Simpangan (0 / cm) Waktu (s) Periode (s)

1 14 |18,8 ± 0,2 | 1,88

2 13 |18,4 ± 0,2 | 1,84

3 12 |18,8 ± 0,2 | 1,88

4 11 |18,4 ± 0,2 | 1,84

5 10 |18,4 ± 0,2 | 1,84

Gambar 1.1 hubungan simpangan dengan periode

Kegiatan 1.2 Hubungan massa bandul dengan periode ayunan

Panjang tali = | 81,00 ± 0,05 | cm

Simpangan = 14 0/cm

Jumlah ayunan = 10 kali ayunan

Tabel 1.2 Pengaruh massa badul dengan priode ayunan

Massa bandul Waktu Periode


No
(gram) (s) (s)

1 |𝟗𝟔, 𝟎𝟎𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟓 | |𝟏𝟖, 𝟒 ± 𝟎, 𝟐| 1,84

2 |𝟒𝟖, 𝟎𝟎𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟓 | |𝟏𝟖, 𝟒 ± 𝟎, 𝟐| 1,84

3 |𝟐𝟎, 𝟐𝟎𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟓 | |𝟏𝟖, 𝟑 ± 𝟎, 𝟐| 1,83

4 |𝟗, 𝟑𝟓𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟓 | |𝟏𝟖, 𝟒 ± 𝟎, 𝟐| 1,84

Gambar 1.2 hubungan massa bandul dengan periode ayunan


Kegiatan 1.3. Hubungan panjang tali dengan periode ayunan.

Massa bandul = |96,000 ± 0,005 | gram


Simpangan = 10 0/cm
Jumlah ayunan = 10 kali

Tabel 1.3 Pengaruh panjang tali terhadap periode ayunan


No Panjang tali (cm) Waktu (s) Periode (s)

1 |𝟕𝟓, 𝟎𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟓| |𝟏𝟕, 𝟔 ± 𝟎, 𝟐| 1,76

2 |𝟔𝟕, 𝟓𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟓| |𝟏𝟔, 𝟔 ± 𝟎, 𝟐| 1,66

3 |𝟓𝟐, 𝟎𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟓| |𝟏𝟒, 𝟐 ± 𝟎, 𝟐| 1,42

4 |𝟑𝟕, 𝟓𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟓| |𝟏𝟐, 𝟖 ± 𝟎, 𝟐| 1,28

Gambar 1.3 pengaruh panjang tali terhadap periode ayunan

Kegiatan 2 : Bandul Fisis

Massa batang = | 1,000 ± 0,005| gram

Massa beban tambahan = |40,650 ± 0,005| gram

Panjang batang = |64,00 ± 0,05| cm

Jumlah ayunan = 10 kali ayunan

Tabel 2.1. Periode ayunan batang

No Posisi Beban Tambahan Waktu (s) Periode (s)

1 Tanpa beban tambahan 1. |13,2 ± 0,2 | 1. 1,32


2. |13,4 ± 0,2 | 2. 1,34

3. |13,4 ± 0,2 | 3. 1,34

2 di ujung batang 1. |13,6 ± 0,2 | 1. 1,36


[|63,30 ± 0,05| ] cm
2. |13,6 ± 0,2 | 2. 1,36

3. |13,8 ± 0,2 | 3. 1,38

3 |41,00 ± 0,05|cm 1. |13,4 ± 0,2 | 1. 1,34

2. |13,4 ± 0,2 | 2. 1,34

3. |13,2 ± 0,2 | 3. 1,32

4 |𝟕, 𝟎𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟓 | cm 1. |𝟏𝟑, 𝟒 ± 𝟎, 𝟐 | 1. 1,34

2. |𝟏𝟑, 𝟐 ± 𝟎, 𝟐 | 2. 1,32

3. |𝟏𝟑, 𝟐 ± 𝟎, 𝟐 | 3. 1,32
Gambar 2.1. periode ayunan batang

Analisis data

Kegiatan 1 . Bandul Matematis

Analisis data

1. Kegiatan 1 : Bandul Matematis

Kegiatan 1.3

Nilai periode berdasarkan tabel 5.3


𝑡1 17,6 𝑠
1. T1 = 𝑛
= 10 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 1,76 s
∆𝑡
∆T1 = | 𝑡 | T1
1

0,1 𝑠
= |17,6 𝑠| 1,76 s = 0,01 s

∆𝑇1
KR = 𝑇1
x 100 %

0,01 s
= 1,76 s × 100%

= 0,56 % ( 3 AP )

DK = |100 − 𝐾𝑅|%

= |100 − 0,56|%

= 99,44%

PF = |𝑇1 ± ∆𝑇1 | s
= |1,760 ± 0,010|𝑠

𝑡2 16,6 𝑠
2. T2 = 𝑛
= 10 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 1,66 s

∆𝑡
∆T2 = | | T2
𝑡 2

0,1𝑠
=|16,6 𝑠| 1,66s

= 0,01 s
∆𝑇2
KR = 𝑇2
x 100 %

0,01 𝑠
= 1,66 𝑠 × 100%

= 0,60 % ( 3 AP )

DK = |100 − 𝐾𝑅|%

= |100 − 0,60|%

= 99,4 %
PF = |𝑇2 ± ∆𝑇2 | s
= |1,660 ± 0,010|𝑠

𝑡3 14,2 𝑠
3. T3 = 𝑛
= 10 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 1,42 s
∆𝑡
∆T3 = | 𝑡 | T3
3

0,1 𝑠
=| 14,2 𝑠| 1,42 𝑠

= 0,01 s
∆𝑇3
KR = 𝑇3
x 100 %

0,01 𝑠
= 1,42 𝑠
× 100%

=0,70% ( 3 AP )

DK = |100 − 𝐾𝑅|%

= |100 − 0,70|%

= 99,3 %

PF = |𝑇3 ± ∆𝑇3 | s
= |1,420 ± 0,010 |𝑠

𝑡4 12,8 𝑠
4. T4 = 𝑛
= 10 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 1,28 s

∆𝑡
∆T4 = | 𝑡 | T4
4

0,1 𝑠
=|
12,8 𝑠
| 1,28 𝑠

= 0,01 s
∆𝑇4
KR = 𝑇4
x 100 %

0,01 s
= 1,28 s × 100%

= 0,78 % ( 3 AP )

DK = |100 − 𝐾𝑅|%

= |100 − 0,78|%

= 99,22%

PF = |𝑇4 ± ∆𝑇4 | s

= |1,280 ± 0,010|𝑠
Nilai periode kegiatan 1.3 berdasarkan persamaan :

𝑙
T = 2π √𝑔

1 1
= 2π . 𝑙 2 . 𝑔−2
𝜕𝑇
∆T = | | ∆l
𝜕𝑙

𝜕2𝜋.𝑙 1/2 𝑔−1/2


=| 𝜕𝑙
| ∆l

= |2𝜋. 𝑙 −1/2 𝑔−1/2 | ∆l

∆𝑇 2𝜋.𝑙 −1/2 𝑔−1/2


𝑇
= | 2𝜋.𝑙1/2 𝑔−1/2 | ∆l

∆𝑙
∆T = |2𝑙| T

l
1. T1 = 2π√ g1

0,75 𝑚
= 2(3,14)√9,8 𝑚𝑠−1

= 1,73 𝑠
∆𝑙
∆T1 = |2𝑙| T1

0,0005
=| 1,5
| 1,73 𝑠 = 0,000576 𝑠

∆𝑇 0,000576 𝑠
𝐾𝑅 = × 100% = × 100% = 0,03% ( 4 𝐴𝑃 )
𝑇 1,73 𝑠

𝐷𝑅 = 100% − 𝐾𝑅 = 100% − 0,03 % = 99,97%

𝑇 = |1,730 ± 0,000576|𝑠

l
2. T2 = 2π√ g2

0,675𝑚
= 2(3,14)√9,8 𝑚𝑠−1

= 1,63 𝑠
∆𝑙
∆T = |2𝑙| T
0,0005
=| 1,35
| 1,63 𝑠 = 0,000603 𝑠

∆𝑇 0,000603 𝑠
𝐾𝑅 = 𝑇
× 100% = 1,63 𝑠
× 100% = 0,037% ( 4 AP )

𝐷𝑅 = 100% − 𝐾𝑅 = 100% − 0,037% = 99,96%

𝑇 = |1,630 ± 0,000603|𝑠

l
3. T3 = 2π√ 3
g

0,52𝑚
= 2(3,14)√9,8 𝑚𝑠−1

= 1,40 𝑠
∆𝑙
∆T = |2𝑙| T

0,0005
=| | 1,40 𝑠 = 0,000607 𝑠
1,04

∆𝑇 0,000607 𝑠
𝐾𝑅 = × 100% = × 100% = 0,04 % ( 4 AP )
𝑇 1,40 𝑠

𝐷𝑅 = 100% − 𝐾𝑅 = 100% − 0,04% = 99,96%

𝑇 = |1,400 ± 0,000607|𝑠

l
4. T4 = 2π√ g4

0,375 𝑚
= 2(3,14)√9,8 𝑚𝑠−1

= 1,22 𝑠
∆𝑙
∆T = |2𝑙| T

0,0005
=| 0,75
| 1,22 𝑠 = 0,00081 𝑠

∆𝑇 0,00081 𝑠
𝐾𝑅 = 𝑇
× 100% = 1,22 𝑠
× 100% = 0,06 % ( 4 AP )

𝐷𝑅 = 100% − 𝐾𝑅 = 100% − 0,06% = 99,94%

𝑃𝐹 = |1,220 ± 0,00081|𝑠
2. Kegiatan 2 : Bandul Fisis

a. Tanpa beban tambahan

(𝑇1 +𝑇2 +𝑇3 ) 1,32𝑠+1,34𝑠+1,34𝑠


a) 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 3
= 3
= 1,33 𝑠

𝛿1 = |𝑇1 − 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 | = |1,32 − 1,33|𝑠 = 0,01 𝑠

𝛿2 = |𝑇2 − 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 | = |1,34 − 1,33|𝑠 = 0,01𝑠

𝛿3 = |𝑇3 − 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 | = |1,34 − 1,33|𝑠 = 0,01 𝑠

δmaks = ΔT = 0,01 s
∆T
KR = × 100%
T

0,01 s
= × 100%
1,33 𝑠

= 0,75% ( 3 AP )

DK = 100% - KR

= 100%-0,75% = 99,25%

PF = |1,330 ± 0,010|𝑠

2𝑙
b) T = 2π √3𝑔

2( 0,64 𝑚) 1,28 𝑚
= (2)(3,14)√3(9,8𝑚 = 6,28 √29,4 𝑚 = 1,256 𝑠
⁄𝑠2 ) ⁄𝑠2

T = 2π . 2l1/2 . 3g-1/2

δT
ΔT = | | ∆l
δl

= | 2π . l -1/2 . 3g-1/2 | Δl

ΔT 2π .𝑙−1/2 .3g−1/2
=| | Δl
T 2𝜋. 2𝑙1/2 .3𝑔−1/2

Δl
ΔT = | |T
2l

0,0005
= |1,28 𝑚| 1,256 𝑠 = 0,000490 𝑠
ΔT
KR = × 100%
T

0,000490 𝑠
= × 100% = 0,03 %  4 Angka Berarti
1,256 𝑠

DK = 100% - KR

= 100% − 0,03 % = 99,97%

𝑃𝐹 = |1,256 ± 0,000490|𝑠

b. Beban diujung batang |61,00 ± 0,05|𝑐𝑚


(𝑇1 +𝑇2 +𝑇3 ) 1,36𝑠+1,36𝑠+1,38𝑠
a) 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 3
= 3
= 1,36𝑠

𝛿1 = |𝑇1 − 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 | = |1,36 − 1,36|𝑠 = 0 𝑠

𝛿2 = |𝑇2 − 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 | = |1,36 − 1,36|𝑠 = 0𝑠

𝛿3 = |𝑇3 − 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 | = |1,38 − 1,36| = 0,02𝑠

δmaks = ΔT = 0
∆T
KR = × 100%
T

0s
= × 100%
1,36 𝑠

= 0 % ( 4 AP )

DK = 100% - KR

= 100%-0% = 100 %

T = |1,360 ± 0,000|𝑠

2𝑙
b) T = 2π √3𝑔

2(61 𝑐𝑚) 1,22 𝑚


= (2)(3,14)√3(9,8𝑚 = 6,28 √29,4 𝑚 = 0,2 𝑠
⁄𝑠2 ) ⁄𝑠2

T = 2π . 2l1/2 . 3g-1/2

δT
ΔT = | | ∆l
δl

= | 2π . l -1/2 . 3g-1/2 | Δl
ΔT 2π .𝑙−1/2 .3g−1/2
=| | Δl
T 2𝜋. 2𝑙1/2 .3𝑔−1/2

Δl
ΔT = | |T
2l

0,0005
= |2(0,61)𝑚| 0,2 𝑠 = 0,000081 𝑠

ΔT
KR = × 100%
T

0,000081 𝑠
= × 100% = 0,04% ( 4 AP )
0,2 𝑠

DK = 100% - KR

= 100% − 0,04% = 99,96%

𝑃𝐹 = |0,200 ± 0,000081|𝑠

1 1
𝑀𝐿2 +𝑚𝑅 2 1 (0,001𝑘𝑔)(0,64 𝑚)2 +(0,04𝑘𝑔 )(0,63𝑚)2
c) T = 2π √ 3
1 = 6,28 √ 1 2
( 𝑀𝐿 +𝑚𝑅) 𝑔 ( (0,001𝑘𝑔)(0,64 𝑚)+(0,04𝑘𝑔)(0,63𝑚)(9,8 𝑚⁄ 2 )
2 2 𝑠

(0,0005𝑘𝑔)(0,4096𝑚2 ) + 0,015 𝑘𝑔𝑚2 0,015 𝑘𝑔𝑚2


= 6,28 √ 2 = 6,28 √ 2
0,00032 𝑘𝑔𝑚 + 0,24 𝑘𝑔 𝑚 ⁄𝑠 2 0,24 𝑘𝑔 𝑚 ⁄𝑠 2

= 6,28 (0,25)𝑠 = 1,57 𝑠


1 1
T = 2π ( 3ML2 + mR2 )1/2 ( 2ML + mR) -1/2 . g-1/2

1 1
Misal U = 2π ( 3ML2 + mR2 )1/2 V = ( 2ML + mR) -1/2 . g-1/2

1 1
a = (3ML2 + mR2 ) b = ( 2ML + mR)

δT δT δT δT
ΔT =| | ΔM + | δm | Δm + | | Δl + | δR | ΔR
δM δl

δT
| | = | U’V + UV’ | ΔM
δM

1 1 1
= | [π (a) -1/2 3 L2][(b)-1/2(g)-1/2] + [(2π(a)1/2(- 2 (b)- 3/2 2 L.g-1/2 ] ΔM

3
1 2 − 1
δT/δM (a)−1/2 L 1 (b) 2 L
3 2
| |=| 1/2
-2 | ΔM
T 2(a) (b)−1/2

𝐿2 𝐿
= | 6(𝑎) - 4 (𝑏) | ΔM
δT
| | = | U’V + UV’ | Δm
δm

1
= | [π (a) -1/2 R2][(b)-1/2(g)-1/2] + [(2π(a)1/2(- 2 (b)- 3/2 R..g-1/2 ] Δm

δT/δm (a)−1/2 R2 1 (b)−3/2 R


| |=| -2 | Δm
T 2(a)1/2 (b)−1/2

𝑅2 𝑅
= | 2(𝑎) - 2(𝑏) | Δm

δT
| | = | U’V + UV’ | ΔL
δL

2 1 1
= | [π (a) -1/2 3 𝑀𝐿][(b)-1/2(g)-1/2] + [(2π(a)1/2(- 2 (b)- 3/2 .2M .g-1/2 ] ΔL

δT/δL (a)−1/2 ML 1 (b)−3/2 M


| | =| - | ΔL
T 3(a)1/2 4 (b)−1/2

𝑀𝐿 𝑀
= | 3(𝑎) - 4(𝑏) | ΔL

δT
| | = | U’V + UV’ | ΔR
δR

1
= | [π (a) -1/2 2mR][(b)-1/2(g)-1/2] + [(2π(a)1/2(- (b)- 3/2 .m .g-1/2 ] ΔR
2

δT/δR (a)−1/2 mR 1 (b)−3/2 m


| | =| -2 | ΔR
T (a)1/2 (b)−1/2

𝑚𝑅 𝑚
=| - | ΔR
(𝑎) 2(𝑏)

𝐿2 𝐿 𝑅2 𝑅 𝑀𝐿 𝑀 𝑚𝑅 𝑚
ΔT = || 6(𝑎) - 4 (𝑏) | ΔM + | 2(𝑎) - 2(𝑏) | Δm + | 3(𝑎) - 4(𝑏) | ΔL + | (𝑎)
- 2(𝑏) | ΔR

(𝐿)2 𝐿 𝑅2 𝑅 𝑀𝐿
=| 1 - 1 | ΔM + | 1 - 1 | Δm + | 1 –
6( 𝑀𝐿2 + 𝑚𝑅2 ) 4 ( 𝑀𝐿+𝑚𝑅) 2( 𝑀𝐿2 +𝑚𝑅2 ) 2( 𝑀𝐿+𝑚𝑅) 3( 𝑀𝐿2 +𝑚𝑅2 )
3 2 3 2 3

𝑀 𝑚𝑅 𝑚
1 | ΔL + | 1 - 1 | ΔR | T
4( 𝑀𝐿+𝑚𝑅) ( 𝑀𝐿2 +𝑚𝑅2 ) 2( 𝑀𝐿+𝑚𝑅)
2 3 2

(0,64)2 0,64
∆𝑇 = ||| 1 − 1 | 5 × 10−6 +
6( (0,001)(0,64)2 +(0,04)(0,63)2 4( (0,001)(0,64)+(0,040)(0,63)
3 2

0,3969 0,63
| 1 − 1 | 5 × 10−6 +
2( (0,001)(0,4096)+(0,04)(0,3969) 2( (0,001)(0,64)+(0,04)
3 2
(0,63)
(0,001)(0,64) 0,001 (0,04)(0,63)
| 1 − 1 | 0,0005 + | 0,015

3( (0,001)(0,4096)+(0,04)(0,3969) 4( (0,001)(0,64)+(0,04)(0,63
3 2

0,04
2(0,02)
| 0,0005|| 1,57𝑠

∆𝑇 = ||4,26 − 6,27|5 × 10−6 + |13,23 − 15,75|5 × 10−6 + |0,0142 − 0,0125|0,0005


+ |1,68 − 0|0,0005|1,57

= (1 × 10−5 + 1,26 × 10−5 + 8,5 × 10−7 + 8,4 × 10−4 )1,57s

= 0,000135 s
ΔT
KR= T
× 100%

0,000135𝑠
= × 100%
1,57 𝑠

= 0,086% ( 4 AP )

DK= 100% - KR

= 100% -0,086 %

= 99,91%

𝑃𝐹 = |1,570 ± 0,000135|𝑠

c. Panjang batang |41,00 ± 0,05|𝑐𝑚


(𝑇1 +𝑇2 +𝑇3 ) 1,34+1,34+1,32
a) 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 3
= 3
= 1,33 𝑠

𝛿1 = |𝑇1 − 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 | = |1,34 − 1,33| = 0,01 𝑠

𝛿2 = |𝑇2 − 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 | = |1,34 − 1,33| = 0,01 𝑠

𝛿3 = |𝑇3 − 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 | = |1,32 − 1,33| = 0,01 𝑠

δmaks = ΔT = 0,01 s
∆T
KR = × 100%
T

0,01 s
= × 100%
1,33 𝑠

= 0,75 % ( 4 AP )

DK = 100% - KR
= 100%-0,75 % = 99,25%

T = |1,330 ± 0,010 |𝑠

2𝑙
b) T = 2π √3𝑔

2(0,41)𝑚 0,82 𝑚
= 6,28 √3 (9,8𝑚 = 6,28√29,4𝑚 = 6,28√0,027 = 1,03 𝑠
⁄𝑠2 ) ⁄𝑠2

δT
ΔT = | | ∆l
δl

= | 2π . l -1/2 . 3g-1/2 | Δl

ΔT 2π .𝑙−1/2 .3g−1/2
=| | Δl
T 2𝜋. 2𝑙1/2 .3𝑔−1/2

Δl
ΔT = | |T
2l

0,0005 𝑚
=| | 1,03 𝑠 = 0,00062 𝑠
0,82 𝑚
ΔT
KR = × 100%
T

0,00062 𝑠
= × 100% = 0,060 % ( 4 AP )
1,03 𝑠

DK = 100% - KR

= 100% − 0,060% = 99,94 %

𝑃𝐹 = |1,030 ± 0,00062|𝑠

1
𝑀𝐿2 +𝑚𝑅 2 1
c) T = 2π √ 3
1
( 𝑀𝐿 +𝑚𝑅) 𝑔
2

1
(0,001𝑘𝑔)(0,64 𝑚)2 + (0,04𝑘𝑔 )(0,41 𝑚)2
= 6,28 √ 2
1
(2 (0,001𝑘𝑔)(0,64 𝑚) + (0,04𝑘𝑔)(0,41 𝑚)(9,8 𝑚⁄𝑠 2 )

(0,0005𝑘𝑔)(0,4096𝑚2 ) + 0,20 𝑘𝑔𝑚2


= 6,28 √ 2
0,00032 𝑘𝑔𝑚 + 0,16072 𝑘𝑔 𝑚 ⁄𝑠 2
0,20𝑘𝑔𝑚2
= 6,28√ 2
0,16104 𝑘𝑔 𝑚 ⁄𝑠 2

= 6,28(1,24)𝑠 = 7,7 𝑠

1 1
T = 2π ( 3ML2 + mR2 )1/2 ( 2ML + mR) -1/2 . g-1/2

1 1
Misal U = 2π ( ML2 + mR2 )1/2 V = ( ML + mR) -1/2 . g-1/2
3 2

1 1
a = (3ML2 + mR2 ) b = ( 2ML + mR)

δT δT δT δT
ΔT =| | ΔM + | δm | Δm + | | Δl + | δR | ΔR
δM δl

δT
| | = | U’V + UV’ | ΔM
δM

1 1 1
= | [π (a) -1/2 3 L2][(b)-1/2(g)-1/2] + [(2π(a)1/2(- 2 (b)- 3/2 2 L.g-1/2 ] ΔM

3
1 2 − 1
δT/δM (a)−1/2 L 1 (b) 2 L
3 2
| |=| -2 | ΔM
T 2(a)1/2 (b)−1/2

𝐿2 𝐿
= | 6(𝑎) - 4 (𝑏) | ΔM

δT
| | = | U’V + UV’ | Δm
δm

1
= | [π (a) -1/2 R2][(b)-1/2(g)-1/2] + [(2π(a)1/2(- 2 (b)- 3/2 R..g-1/2 ] Δm

δT/δm (a)−1/2 R2 1 (b)−3/2 R


| |=| -2 | Δm
T 2(a)1/2 (b)−1/2

𝑅2 𝑅
= | 2(𝑎) - 2(𝑏) | Δm

δT
| | = | U’V + UV’ | ΔL
δL

2 1 1
= | [π (a) -1/2 3 𝑀𝐿][(b)-1/2(g)-1/2] + [(2π(a)1/2(- 2 (b)- 3/2 .2M .g-1/2 ] ΔL

δT/δL (a)−1/2 ML 1 (b)−3/2 M


| | =| -4 | ΔL
T 3(a)1/2 (b)−1/2

𝑀𝐿 𝑀
= | 3(𝑎) - 4(𝑏) | ΔL
δT
| | = | U’V + UV’ | ΔR
δR

1
= | [π (a) -1/2 2mR][(b)-1/2(g)-1/2] + [(2π(a)1/2(- 2 (b)- 3/2 .m .g-1/2 ] ΔR

δT/δR (a)−1/2 mR 1 (b)−3/2 m


| | =| -2 | ΔR
T (a)1/2 (b)−1/2

𝑚𝑅 𝑚
=| (𝑎)
- 2(𝑏) | ΔR

𝐿2 𝐿 𝑅2 𝑅 𝑀𝐿 𝑀 𝑚𝑅 𝑚
ΔT = || - | ΔM + | - | Δm + | - | ΔL + | - | ΔR
6(𝑎) 4 (𝑏) 2(𝑎) 2(𝑏) 3(𝑎) 4(𝑏) (𝑎) 2(𝑏)

(𝐿)2 𝐿 𝑅2 𝑅 𝑀𝐿
=| 1 - 1 | ΔM + | 1 - 1 | Δm + | 1
6( 𝑀𝐿2 + 𝑚𝑅 2 ) 4 ( 𝑀𝐿+𝑚𝑅) 2( 𝑀𝐿2 +𝑚𝑅2 ) 2( 𝑀𝐿+𝑚𝑅) 3( 𝑀𝐿2 +𝑚𝑅2 )
3 2 3 2 3
𝑀 𝑚𝑅 𝑚
– 1 | ΔL + | 1 - 1 | ΔR | T
4( 𝑀𝐿+𝑚𝑅) ( 𝑀𝐿2 +𝑚𝑅2 ) 2( 𝑀𝐿+𝑚𝑅)
2 3 2

0,4096 0,64 0,16


ΔT = || 1 − 1 | 5 × 10−6 + | −
6( (0,001)(0,4096)+(0,04)(0,41)2 4( (0,001)(0,64)+(0,04)(0,41) 2(6,5×10−3 )
3 2

0,41 1,56×10−3 0,001 (0,04)(0,41) 0,04


| 5 × 10−6 + | − | 0,0005 + | − | 0,0005|7,7s
2(0,016) 0,0195 0,064 6,5×10−3 2(0,16)

∆𝑇 = ||10,50 − 10,67|5 × 10−6 + |12,30 − 12,8|5 × 10−6 + |0,08 − 0,015|0,0005


+ |2,52 × 10−6 − 1,25|0,0005|7,7 𝑠

∆𝑇 = (8,5 × 10−7 + 2,5 × 10−6 + 3,25 × 10−5 + 6,2 × 10−4 )7,7 𝑠

= 6,26 × 10−4 × 7,7𝑠 = 4,82 × 10−3 𝑠


ΔT
KR= × 100%
T

4,82×10−3 𝑠
= × 100%
7,7𝑠

= 0,06%

DK= 100% - KR

= 100% -0,06 %

=99,94 %

𝑃𝐹 = |7,700 ± 0,000482|

d. Panjang batang |7,00 ± 0,05|𝑐𝑚


(𝑇1 +𝑇2 +𝑇3 ) 1,34+1,32+1,32
a) 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 3
= 3
= 1,32 𝑠
𝛿1 = |𝑇1 − 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 | = |1,34 − 1,32| = 0,02 𝑠

𝛿2 = |𝑇2 − 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 | = |1,32 − 1,32| = 0 𝑠

𝛿3 = |𝑇3 − 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 | = |1,32 − 1,32| = 0 𝑠

δmaks = ΔT = 0
∆T
KR = × 100%
T

0s
= × 100%
1,32 𝑠

= 0 % ( 4 AP )

DK = 100% - KR

= 100%-0% =100 %

T = |1,320 ± 0,000|𝑠

2𝑙
b) T = 2π √3𝑔

2(0,07)𝑚 0,14 𝑚
= 6,28 √3 (9,8𝑚 = 6,28√29,4 𝑚 = 6,28 √0,00476 = 0,01 𝑠
⁄𝑠2 ) ⁄𝑠2

δT
ΔT = | | ∆l
δl

= | 2π . l -1/2 . 3g-1/2 | Δl

ΔT 2π .𝑙−1/2 .3g−1/2
=| | Δl
T 2𝜋. 2𝑙1/2 .3𝑔−1/2

Δl
ΔT = | |T
2l

0,0005 𝑚
=| | 0,01 𝑠 = 0,0000357 𝑠
0,14 𝑚
ΔT
KR = × 100%
T

0,0000357 𝑠
= × 100% = 0,3 % ( 4 AP )
0,01 𝑠

DK = 100% - KR

= 100% − 0,3 % = 99,70 %


𝑃𝐹 = |0,01000 ± 0,0000357 |𝑠

1
𝑀𝐿2 +𝑚𝑅 2 1
c) T = 2π √31
( 𝑀𝐿 +𝑚𝑅) 𝑔
2

1
2 (0,001𝑘𝑔)(0,64 𝑚)2 + (0,04𝑘𝑔 )(0,07 𝑚)2
= 6,28 √
1
(2 (0,001𝑘𝑔)(0,64 𝑚) + (0,04𝑘𝑔)(0,07 𝑚)(9,8 𝑚⁄𝑠 2 )

(0,0005𝑘𝑔)(0,4096𝑚2 ) + 0,000196 𝑘𝑔𝑚2


= 6,28 √ 2
0,00032 𝑘𝑔𝑚 + 0,027 𝑘𝑔 𝑚 ⁄𝑠 2

0,00040𝑘𝑔𝑚2
= 6,28 √ 2 = 0,74 𝑠
0,027𝑘𝑔 𝑚 ⁄ 2
𝑠
1 1
T = 2π ( ML2 + mR2 )1/2 ( ML + mR) -1/2 . g-1/2
3 2

1 1
Misal U = 2π ( ML2 + mR2 )1/2 V = ( ML + mR) -1/2 . g-1/2
3 2

1 1
a = (3ML2 + mR2 ) b = ( 2ML + mR)

δT δT δT δT
ΔT =| | ΔM + | δm | Δm + | | Δl + | δR | ΔR
δM δl

δT
| | = | U’V + UV’ | ΔM
δM

1 1 1
= | [π (a) -1/2 L2][(b)-1/2(g)-1/2] + [(2π(a)1/2(- (b)- 3/2 L.g-1/2 ] ΔM
3 2 2

3
1 2 − 1
δT/δM (a)−1/2 L 1 (b) 2 L
3 2
| |=| -2 | ΔM
T 2(a)1/2 (b)−1/2

𝐿2 𝐿
= | 6(𝑎) - 4 (𝑏) | ΔM

δT
| | = | U’V + UV’ | Δm
δm

1
= | [π (a) -1/2 R2][(b)-1/2(g)-1/2] + [(2π(a)1/2(- 2 (b)- 3/2 R..g-1/2 ] Δm

δT/δm (a)−1/2 R2 1 (b)−3/2 R


| |=| -2 | Δm
T 2(a)1/2 (b)−1/2
𝑅2 𝑅
= | 2(𝑎) - 2(𝑏) | Δm

δT
| | = | U’V + UV’ | ΔL
δL

2 1 1
= | [π (a) -1/2 3 𝑀𝐿][(b)-1/2(g)-1/2] + [(2π(a)1/2(- 2 (b)- 3/2 .2M .g-1/2 ] ΔL

δT/δL (a)−1/2 ML 1 (b)−3/2 M


| | =| -4 | ΔL
T 3(a)1/2 (b)−1/2

𝑀𝐿 𝑀
=| - | ΔL
3(𝑎) 4(𝑏)

δT
| | = | U’V + UV’ | ΔR
δR

1
= | [π (a) -1/2 2mR][(b)-1/2(g)-1/2] + [(2π(a)1/2(- (b)- 3/2 .m .g-1/2 ] ΔR
2

δT/δR (a)−1/2 mR 1 (b)−3/2 m


| | =| -2 | ΔR
T (a)1/2 (b)−1/2

𝑚𝑅 𝑚
=| (𝑎)
- 2(𝑏) | ΔR

𝐿2 𝐿 𝑅2 𝑅 𝑀𝐿 𝑀 𝑚𝑅 𝑚
ΔT = || 6(𝑎) - 4 (𝑏) | ΔM + | 2(𝑎) - 2(𝑏) | Δm + | 3(𝑎) - 4(𝑏) | ΔL + | (𝑎)
- 2(𝑏) | ΔR

(𝐿)2 𝐿 𝑅2 𝑅 𝑀𝐿
=| 1 - 1 | ΔM + | 1 - 1 | Δm + | 1 –
6( 𝑀𝐿2 + 𝑚𝑅2 ) 4 ( 𝑀𝐿+𝑚𝑅) 2( 𝑀𝐿2 +𝑚𝑅2 ) 2( 𝑀𝐿+𝑚𝑅) 3( 𝑀𝐿2 +𝑚𝑅2 )
3 2 3 2 3

𝑀 𝑚𝑅 𝑚
1 | ΔL + | 1 - 1 | ΔR | T
4( 𝑀𝐿+𝑚𝑅) ( 𝑀𝐿2 +𝑚𝑅2 ) 2( 𝑀𝐿+𝑚𝑅)
2 3 2

0,4096 0,64
∆𝑇 = || − | 5 × 10−6
6(1,35 × 10 + 1,96 × 10 ) 4(3,2 × 10 + 2,8 × 10−3 )
−4 −4 −4

4,9 × 10−3 0,07


+| − | 5 × 10−6
2(3,31 × 10−4 ) 2(3,12 × 10−3 )
6,4 × 10−3 0,01
+| − | 0,0005
9,93 × 10−4 4(3,12 × 10−3 )
(0,04)(0,07) 0,04
+| −4
− | 0,0005| 0,74 𝑠
3,31 × 10 6,24 × 10−3

∆𝑇 = |2,06 × 10−4 − 51,28|5 × 10−6 + |7,40 × 10−8 − 1,12 × 10−5 |5 × 10−6


+ |6,4 × 10−8 − 0,83|0,0005 + |8,45 × 10−8 − 6,41 × 10−6 |0,0005
= (2,5 × 10−4 + 5,5 × 10−11 + 4,14 × 10−4 + 3,16 × 10−9 )0,74 𝑠

= 4,91 × 10−4 𝑠
ΔT
KR= × 100%
T

4,91×10−4 𝑠
= × 100%
0,74 𝑠

= 0,06 % ( 4 AP )

DK= 100% - KR

= 100% -0,06 %

= 99,94%

𝑃𝐹 = |0,7400 ± 0,0000491|𝑠

PEMBAHASAN

Jika suatu bandul diberikan simpangan dan kemudian dilepaskan


maka bandul tersebut akan bergerak bolak –balik disekitar titik kesetimbangannya dan
memiliki periode tertentu.Dalam pratikum ini untuk kegiatan pertama yaitu bandul
matematis ada tiga hubungan terhadap periode yang telah dipraktikan yaitu pengaruh
simpangan terhadap periode,pengaruh massa terhadap periode,dan pengaruh panjang
tali terhadap periode.Pada kegiatan 1.1 yaitu hubungan antara simpangan dengan
periode,disini kita ingin melihat apakah jika diberikan simpangan yang berbeda- beda
maka periode juga akan berbeda.Dari hasil pengamatan pada bandul matematis,
didapatkan hasil periode yang berkisar antara 1,84 sekon hingga 1,88 sekon karena
perbedaan periodenya kecil maka dapat dikatakan bahwa simpangan tidak berpengaruh
terhadap periode ayunan walaupun diberikan simpangan yang berbeda. Kemudian
dilanjutkan ke kegiatan 1.2 yaitu hubungan massa bandul dengan periode
ayunan,dimana variabel manipulasi disini adalah massa.Pada kegiatan ini sama dengan
kegiatan 1.1 yaitu mengamati apakah massa bandul berpengaruh terhadap periode.Dari
hasil pengamatan,dapat dilihat bahwa periode untuk kegiatan 1.2 ini berkisar antara
1,83 sekon hingga 1,84 sekon, berdasarkan hasil pengamatan tersebut massa bandul
tidak berpengaruh terhadap periode ayunan.Kegiatan yang terakhir pada bandul
matematis adalah kegiatan 1.3 yaitu hubungan antara panjang tali terhadap periode
ayunan,dimana pada kegiatan ini sama seperti kegiatan-kegiatan sebelumnya panjang
talinya akan diubah-ubah dan dilihat periode ayunannya apakah juga akan berubah atau
tetap. Perhatikan tabel pengaruh panjang tali terhadap periode ayunan berdasarkan hasil
pengamatan dan dari hasil perhitungan berikut !

No Panjang tali (cm) Hasil pengamatan(s) Hasil perhitungan(s)


1 |𝟕𝟓, 𝟎𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟓| |𝟏, 𝟕𝟔 ± 𝟎, 𝟐| |𝟏, 𝟕𝟑𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟓𝟕𝟔|

2 |𝟔𝟕, 𝟓𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟓| |𝟏, 𝟔𝟔 ± 𝟎, 𝟐| |𝟏, 𝟔𝟑𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟔𝟎𝟑|

3 |𝟓𝟐, 𝟎𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟓| |𝟏, 𝟒𝟐 ± 𝟎, 𝟐| |𝟏, 𝟒𝟎𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟔𝟎𝟕|

4 |𝟑𝟕, 𝟓𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟓| |𝟏, 𝟐𝟖 ± 𝟎, 𝟐| |𝟏, 𝟐𝟐𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟖𝟏|

Dari tabel di atas dapat diamati bagaimana pengaruh panjang tali terhadap
periode ayunan.Pada kolom kedua yaitu hasil pengamatan dimana rumus yang
digunakan untuk menghitung periodenya adalah waktu dibagi jumlah ayunannya
sebanyak 10 kali, dapat kita lihat bahwa semakin pendek tali semakin kecil
periode ayunannya,begitu pun sebaliknya semakin panjang tali yang digunakan
semakin besar juga periode ayunannya.Kemudian, pada kolom ketiga yaitu
𝑙
periode yang diperoleh dengan menggunakan rumus : T = 2π √
𝑔

Juga memperlihatkan hasil yang sama pada kolom kedua yaitu semakin pendek
panjang talinya semakin kecil periode ayunannya,begitupun sebaliknya jika
panjang tali yang digunakan lebih panjang. Jadi,hubungan panjang tali dengan
periode ayunan adalah berbanding lurus,dimana semakin panjang tali yang
digunakan maka semakin besar pula periodenya,begitu juga sebaliknya semakin
pendek tali yang digunakan maka semakin kecil periode ayunannya.

Pada kegiatan 2,yaitu bandul fisis kita akan menyelidiki pengaruh dari
posisi suatu beban tambahan dari pusat rotasi terhadap periode ayunan.Di
kegiatan kedua ini, variabel yang akan di manipulasi adalah posisi beban
tambahan dengan jumlah ayunan 10 kali.Untuk melihat lebih jelas bagaimana
pengaruh posisi beban tambahan terhadap periode ayunan,perhatikan tabel
berikut !

No Posisi beban tambahan Hasil pengamatan(s) Hasil perhitungan(s)


(cm)

1 Tanpa beban tambahan |𝟏, 𝟑𝟑 ± 𝟎, 𝟐| |𝟏, 𝟑𝟑𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟏𝟎|

2 Di ujung batang |𝟏, 𝟑𝟔 ± 𝟎, 𝟐| |𝟏, 𝟐𝟓𝟔 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟒𝟗𝟎|


|𝟔𝟑, 𝟑𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟓|
|𝟒𝟏, 𝟎𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟓|
3 |𝟏, 𝟑𝟑 ± 𝟎, 𝟐| |𝟏, 𝟎𝟑𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟔𝟐|
|𝟕, 𝟎𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟓|
4 |𝟏, 𝟑𝟐 ± 𝟎, 𝟐| |𝟎, 𝟎𝟏𝟎
± 𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟑𝟓𝟕|

Dari tabel di atas dapat dilihat pengaruh posisi beban tambahan dari pusat rotasi
terhadap periode ayunan.Pada kolom kedua yaitu berdasarkan hasil pengamatan,
dapat kita perhatikan pengaruh posisi beban dari pusat rotasi, semakin jauh dari
pusat rotasinya semakin besar periode ayunannya.Hal ini ditunjukkan mulai pada
data kedua kolom kedua dimana ketika beban berada pada ujung batang dengan
jarak 63,3 cm dari pusat rotasinya memiliki periode 1,36 sekon, jika berada pada
jarak 41 cm dari pusat rotasinya memiliki periode 1,33 sekon,dan jika berada
pada jarak 7 cm dari pusat rotasinya memiliki periode 1,32 sekon.Untuk kolom
ketiga,hasilnya juga sama dengan kolom kedua yaitu semakin dekat jarak atau
posisi dari pusat rotasinya maka semakin kecil periode ayunannya,dimana pada
kolom ketiga ini merupakan data hasil perhitungan yang menggunakan rumus:

2𝑙
T = 2π √3𝑔

Jadi,pada kolom ketiga ketika pada jaraknya 63,3 cm dari pusat rotasinya
periodenya 1,256 sekon,dan ketika pada jarak terdekat dengan pusat rotasi
periodenya berkurang menjadi 0,010 sekon.Ini membuktikan bahwa jarak
beban dari pusat massa mempengaruhi periode ayunanya,kecuali pada
posisi tanpa tambahan beban jumlah periodenya lebih kecil.Berdasarkan
tabel di atas pada pembahasan kegiatan bandul fisis,jarak beban dari pusat
rotasinya sangat mempengaruhi periode ayunannya,hal ini dikarenakan
hubungan jarak benda dari pusat rotasi berbanding lurus dengan periode
ayunanya.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi periode besarnya
periode ayunan bandul matematis adalah panjang tali,dimana periode
ayunan berbanding lurus dengan panjang tali,sedangkan pada bandul fisis
faktor yang mempengaruhi adalah jarak.
REFERENSI

1. Halliday, David dan Resnick, Robert. 1999. Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga (Terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
2. Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1(Terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
3. Tim Dosen Fisika Dasar I, 2013. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 1. Makassar: Jurusan Fisika
FMIPA UNM.

Anda mungkin juga menyukai