0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
50 tayangan6 halaman

Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Kehamilan Usia Dini Di Kota Denpasar

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 6

Arc. Com. Health • Juli 2012 Vol. 1 No.

1 : 63 - 68
ISSN: 9772302139009

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI


TENTANG KEHAMILAN USIA DINI DI KOTA DENPASAR

Dewa Ayu Dian Krisna Dewi, Dinar SM Lubis*


Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, FK, Universitas Udayana

ABSTRACK

Adolescence pregnancy is a pregnancy among teenage aged between 15-19 years, which
commonly occur due to increase of sexsual behaviour before marriage among teenage which
may cause unwanted and unintended preganacy. Adolescence pregnancy have a serious impact
on health and psychosocial of the adolescents herself and the offspring.
The aim of this study is to know the level of knowledge, a!itude and behavior of Adolescent
girls in Denpasar towards adolescence pregnancy. The information is important to understand
the risk behavior of teenage girls towards adolescence pregnancy. This study was a descriptive
study, using cross sectional method, with samples of 284 teenage girls grade 3 in one private
intermediate school in Denpasar. Data was collected by self administered questioner.
The results showed that the majority of respondents have high knowledge level (98.6%; n = 280)
and moderate knowledge level (1.4%; n = 4) towards adolescent pregnancy. Proportion of good
a!itude was 77.8% (n = 221), moderate a!itude is 21.5% (n = 61) and poor was 0.7% (n 2). The
result indicate there is a gap beween percentage of students who has a good knowledge (98.6%)
with students who has good a!itude level with 98,6% compared to 77,8%.
This study showed that the knowledge as predisposing factor of a!itute was not always significantly
related with a!itude. Therefore, it is suggested that the school needs to provide counseling
program, peer education program and IEC (Information, Education and Communication) to
increase skill of the Adolescent girls to prevent adolescent pregnancy.

Keywords : Knowledge, A!itute, Adolescence Female, Adolescence Pregnancy

PENDAHULUAN lanjut yang permintaan aborsinya tidak dapat


dilayani (PKBI, 2005).

K ehamilan usia dini merupakan


salah satu permasalahan yang
dialami oleh remaja. Data Badan Koordinasi
Perilaku seksual merupakan faktor yang
sangat mempengaruhi terjadinya kehamilan
usia remaja. Pola pacaran yang tidak sehat
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) seperti telah melakukan hubungan seksual
menunjukkan, tingkat kehamilan pada usia merupakan permasalahan yang saat ini juga
remaja mencapai 18.582 kasus pada tahun dialami oleh remaja di Denpasar. Laporan
2008 (BKKBN, 2009). Kehamilan usia dini kasus oleh Kisara, menunjukkan bahwa ada
tidak jarang menyebabkan tindakan aborsi peningkatan konseling KTD dari 41 kasus di
tidak aman yang dapat mengancam nyawa tahun 2007 meningkat menjadi 177 kasus di
ibu dan anak yang di kandung. Data BKKBN tahun 2008 dan menjadi 359 kasus pada tahun
melaporkan setidaknya 20% dari 2,3 juta kasus 2011 (Kisara Youth Clinic, 2011).
aborsi yang terjadi di Indonesia dialami oleh Dampak kehamilan usia dini
remaja (BKKBN, 2003). meliputi seluruh aspek kehidupan remaja
Penelitian di 9 kota di Indonesia seperti mempengaruhi aspek kesehatan,
menunjukkan bahwa dari 37.685 klien yang fisik, psikologis dan sosial. Keselamatan
melakukan tindakan aborsi tidak aman, 27% dan kesehatan remaja dan anak yang
dilakukan oleh klien yang belum menikah dan dikandungnya berada dalam risiko sendiri
21,8% dilakukan oleh klien dengan kehamilan yang disebabkan karena otot-otot rahim

Indonesian Journal of Public Health • 63


Dewi dan Lubis Vol. 1 No. 1 : 63 - 68

masih lemah, belum berkembang sempurna, seks pranikah pada remaja SMA di
dan secara mental juga belum dewasa. Banyak Surakarta (Putriani, 2010), kuesioner pada
remaja yang melakukan pernikahan terpaksa, gambaran perilaku seksual dengan orientasi
yang terkadang berakibat pada perceraian dan heteroseksual mahasiswa kos di Kecamatan
aborsi tidak aman (Zikri, 2010). Jatinangor-Sumedang (Wanti Mutiara et al.,
Informasi mengenai tingkat pengetahuan 2008), dan kuesioner pada hubungan antara
dan sikap remaja terhadap kehamilan usia persepsi tentang seks dan perilaku seksual
dini merupakan bagian penting untuk dapat remaja di SMA Negeri 3 Medan (RH Martina
memahami fenomena peningkatan jumlah and Suza, 2007).
kasus kehamilan usia dini. Informasi ini Sebelum digunakan, kuesioner di uji
juga merupakan feedback terhadap program cobakan pada 3 orang remaja putri sesuai
kesehatan reproduksi yang diadakan di kriteria sampel. Hal ini bertujuan untuk
sekolah selama ini. Pemilihan lokasi penelitian mengetahui apakah penggunaan kata dalam
ini dilakukan berdasarkan informasi yang pertanyaan kuesioner dapat dimengerti
diperoleh bahwa pada tahun 2007, terdapat oleh responden pada saat digunakan dalam
5 orang siswi mengalami kehamilan usia penelitian nantinya. Pengolahan data
dini, yang membuat siswi tersebut berhenti dilakukan dengan menggunakan program
bersekolah. Banyaknya kehamilan usia dini SPSS versi 16.0 for windows.
pada remaja dapat menimbulkan dampak
kesehatan dan sosial di masyarakat. Untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
itulah penelitian ini ingin mengetahui faktor
pengetahuan dan sikap kehamilan usia dini Range umur responden dalam peneltian
pada remaja di Kota Denpasar. ini adalah 14-16 tahun dengan persentase
umur 14 tahun (43,3%, n = 123), umur 15
METODE tahun (54,9%, n = 156), dan umur 16 tahun
(1,8%, n = 5). Pekerjaan orang tua responden
Penelitian ini adalah penelitian meliputi wiraswasta (43,7%, n = 124), petani
kuantitatif dengan rancangan deskriptif dan sopir (9,2%, n = 26) dan yang paling
crossectional untuk melihat gambaran tentang sedikit adalah buruh (1,8%, n = 5). Rata rata
tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri uang jajan responden per-hari rata-rata adalah
terhadap kehamilan usia dini. Jumlah sampel Rp.5.000,-. dengan range (Rp.3.000- Rp.15.000,-
dalam penelitian ini adalah 284 orang dan ). Mayoritas responden tinggal bersama orang
bertempat di salah satu SMP swasta yang tuanya (97,2%, n = 276), hanya (3,8%, n = 8)
berada di kota Denpasar. yang kost.
Pengambilan sampel dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara nonprobability Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
purposive sampling (PPS), dimana seluruh Tingkat Pengetahuan
remaja putri kelas 3 SMP X dipilih untuk Tingkat Hasil Penelitian
dijadikan sampel. Hal ini dikarenakan di Pengetahuan F %
sekolah tersebut sebelumnya telah terjadi Baik 280 98,6
beberapa kasus kehamilan pada angkatan atau Cukup 4 1,4
periode sebelumnya. Alat pengumpulan data Kurang - -
adalah kuesioner, yang terdiri dari sejumlah Jumlah 284 100
pernyataan atau pertanyaan.
Kuesioner yang digunakan dalam Seluruh responden dalam penelitian
penelitian ini dikembangkan dari beberapa ini telah pernah mendengar informasi
penelitian sebelumnya. Seperti : kuesioner mendapatkan mengenai kesehatan reproduksi.
pada faktor yang mempengaruhi perilaku Sumber informasi lebih dari satu sumber

64 • Indonesian Journal of Public Health


Arc. Com. Health • Juli 2012 Vol. 1 No. 1 : 63 - 68
ISSN: 9772302139009

antara lain teman (38,0%, n = 108), TV (36,9%, persentase menjawab benar dibawah 90%,
n = 105), Internet (28,8%, n = 82), dan lainnya yakni usia pubertas remaja lebih dini (89,4%,
seperti orang tua dan media lainnya (31,7%, n n = 254), berciuman atau berenang di kolam
= 90). sperma dapat mengakibatkan kehamilan
Penelitian ini menunjukkan bahwa (72,7%, n = 205), kondom dapat mencegah
mayoritas responden 98,6% (n = 280) terjadinya kehamilan (86,3%, n = 245), aborsi
mempunyai tingkat pengetahuan baik, 1,4% adalah upaya penyelamatan ibu dan calon
(n = 4) tingkat pengetahuan cukup dan tidak bayi agar terhindar dari dampak sosial dan
ada yang mempunyai pengetahuan kurang psikologis (87,7%, n = 249), dampak melakukan
(tabel 1) aborsi (89,1%, n = 253) dan pengertian
perkawinan (26,1%, n = 74).

Tabel 2. Pengetahuan Responden Terhadap Kehamilan pada Usia Dini


Hasil Penelitian
No. Pernyataan Pengetahuan Benar Salah
F % f %
1 Menstruasi sebagai tanda kedewasaan pada remaja 280 98,6 4 1,4
putri.
2 Frekuensi Remaja Putri mengalami menstruasi 283 99,6 1 0,4
3 Pengertian menstruasi 282 99,3 2 0,7
4 Umur mengalami menstruasi pertama kali 254 89,4 30 10,6
5 Siklus mestruasi teratur dan kehamilan 256 90,1 28 9,9
6 Dampak psikologis dari perilaku seksual sebelum 268 94,4 16 5,6
menikah
7 Fungsi Kondom sebagai pencegah terjadinya 245 86,3 39 13,7
kehamilan
8 Pengertian kehamilan 282 99,3 2 0,7
9 Melakukan hubungan seksual pada usia remaja tidak 263 92,6 21 7,4
akan menyebabkan kehamilan
10 Tanda-tanda kehamilan 262 92,3 22 7,7
11 Melakukan hubungan seksual pada usia remaja tidak 263 92,6 21 7,4
akan menyebabkan kehamilan
12 Risiko melakukan Aborsi 253 89,1 31 10,9
13 Pengertian perkawinan 74 26,1 210 73,9
14 Akibat Perkawinan di usia remaja 272 95,8 12 4,2

Tabel 2 menunjukkan pengetahuan Hasil analisis data menunjukkan bahwa


responden tentang kesehatan reproduksi. mayoritas responden (70%), mempunyai sikap
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa tidak mendukung (unfavour) kehamilan dini.
hampir seluruh pernyataan pengetahuan Pernyataan yang tidak mendukung kehamilan
dijawab benar (di atas 90%) oleh responden, dini antara lain pendidikan seks agar diberikan
misalnya pertanyaan tentang tanda sejak dini (sangat setuju (SS) = 46,1%, setuju (S)
kedewasaan pada remaja putri (98,6%, n = = 24,6% ), tidak berpacaran di usia remaja (SS
280), pengertian menstruasi (99,3%, n = 282), = 22,9%, S = 32,7% ), dan kehamilan pada usia
dampak psikologis dari perilaku seksual remaja merupakan sesuatu yang memalukan
sebelum menikah (94,4%, n = 268) serta (SS = 64,8%, S = 22,5% ). Responden sangat
pengertian kehamilan (99,3%, n = 282). tidak setuju (STS) serta tidak setuju (TS) dengan
Namun ada beberapa pernyataan yang pernyataan yang mendukung terjadinya

Indonesian Journal of Public Health • 65


Dewi dan Lubis Vol. 1 No. 1 : 63 - 68

kehamilan seperti melakukan hubungan dan S (1,4%), melakukan anal seks pada saat
seksual sebelum menikah (STS = 85,2%, TS = pacaran dijawab SS (0,7%) dan S (0,4%), dan
13,0%) dan melakukan aborsi untuk menutupi melakukan aborsi untuk menutupi kehamilan
kehamilan (STS = 52,5%, TS = 29,9%). dijawab SS (2,1%) dan S (4,6%).
Selanjutnya, walaupun persentasenya Selain itu juga terdapat responden yang
kecil, masih ada remaja yang mempunyai bersikap ragu-ragu terhadap pernyataan-
sikap mendukung kehamilan dini, antara pernyataan yang diberikan. Sikap ragu-ragu
lain melakukan hubungan seksual sebelum responden yang paling besar (47,9%) terdapat
menikah SS (0,4%) dan S (0,4%), melakukan pada pernyataan teman sebagai informan
oral seks pada saat pacaran dijawab SS (0,4%) terbaik dalam memberikan informasi seputar

Tabel 3. Distribusi Responden berdasarkan sikap terhadap kehamilan usia dini


Hasil Penelitian Sikap Responden
No. Pernyataan SS S RR TS STS
F % f % f % f % f %
1 Keinginan atau kebutuhan 137 48,2 117 41,2 20 7,0 8 2,8 2 0,7
seksual wajar, tetapi
bukan berarti bebas untuk
melakukannya.
2 Khayalan seks seharusnya 154 54,2 105 37,0 7 2,5 10 3,5 8 2,8
dapat dihindari.
3 Tidak berpacaran pada usia 65 22,9 93 32,7 82 28,9 41 14,4 3 1,1
remaja untuk mencegah
terjadinya kehamilan.
4 Berpegangan tangan (salim) 48 16,9 143 50,4 72 25,4 14 4,9 7 2,5
pada saat pacaran.
5 Berpelukan pada saat 12 4,2 87 30,6 114 40,1 52 18,3 19 6,7
pacaran.
6 Berciuman kening atau pipi 13 4,6 95 33,5 81 28,5 68 23,9 27 9,5
pada saat pacaran.
7 Berciuman bibir pada saat 4 1,4 43 15,1 74 26,1 98 34,5 65 22,9
pacaran.
8 Meraba-raba (dada maupun 1 0,4 1 0,4 10 3,5 61 21,5 211 74,3
kemaluan) pada saat
pacaran.
9 Melakukan pe!ing pada 1 0,4 - - 31 10,9 46 16,2 206 72,5
saat pacaran.
10 Melakukan anal seks pada 2 0,7 1 0,4 4 1,4 35 12,3 242 85,2
saat pacaran.
11 Melakukan oral seks pada 1 0,4 4 1,4 42 14,8 56 19,7 181 63,7
saat pacaran.
12 Melakukan hubungan 1 0,4 1 0,4 3 1,1 37 13,0 242 85,2
seksual sebelum menikah.
13 Pemakaian kondom yang 40 14,1 107 37,7 111 39,1 14 4,9 12 4,2
benar tidak menyebabkan
kehamilan.
14 Kehamilan pada usia remaja 184 64,8 64 22,5 2 0,7 7 2,5 27 9,5
merupakan sesuatu yang
memalukan.
15 Melakukan aborsi untuk 6 2,1 13 4,6 31 10,9 85 29,9 149 52,5
menutupi kehamilan.
16 Melakukan perkawinan 20 7,0 104 36,6 117 41,2 26 9,2 17 6,0
apabila mengalami
kehamilan pada usia
remaja.

66 • Indonesian Journal of Public Health


Arc. Com. Health • Juli 2012 Vol. 1 No. 1 : 63 - 68
ISSN: 9772302139009

pendidikan seksual atau kesehatan reproduksi. diperhatikan, misalnya hampir seluruh


Melakukan perkawinan apabila mengalami responden (92%) tidak mengetahui bahwa
kehamilan pada usia remaja dijawab ragu- remaja dapat hamil jika melakukan hubungan
ragu oleh 41,2% responden, berpelukan pada seksual, lebih dari seperempat responden
saat pacaran (40,1%), pemakaian kondom yang (27,8%) menganggap bahwa berciuman atau
benar tidak menyebabkan kehamilan (39,1%), berenang di kolam renang yang tercemar
tidak berpacaran di usia remaja (28,9%), sperma dapat mengakibatkan kehamilan,
berciuman kening/pipi (28,5%) dan berciuman 13,7% (n = 39) responden tidak mengetahui
bibir (26,1%). Informasi ini selengkapnya bahwa kondom dapat mencegah terjadinya
dapat dilihat dalam tabel 3 dibawah ini: kehamilan, dan 10,9% (n = 31) responden tidak
Tabel 4 menunjukkan distribusi mengetahui risiko aborsi serta hampir 2/3
responden berdasarkan tingkat sikap setelah dari responden menjawab salah pengertian
dikatagorikan pada sikap baik, cukup dan perkawinan.
kurang. Persentase responden dengan tingkat Hasil penelitian lainnya di Medan
sikap baik 77,8% (n = 221), tingkat sikap cukup juga menunjukkan bahwa 40,6% responden
21,5% (n = 61), dan tingkat sikap kurang 0,7% menganggap bahwa berenang di kolam
(n = 2). yang tercemar sperma dapat menyebabkan
kehamilan, 28% responden membenarkan
Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan pernyataan wanita hamil ketika menstruasi,
Tingkat Sikap 92,7% percaya bahwa penyakit menular seksual
Hasil Penelitian dapat diminimalisasi dengan kondom, dan
Tingkat Sikap
F % 13,3% menganggap bahwa aborsi merupakan
Positif 221 77,8 hal yang legal (RH Martina and Suza, 2007).
Ragu ragu 61 21,5 Sikap merupakan kesediaan atau
Negatif 2 0,7 kesiapan untuk berperilaku (Notoadmodjo,
Jumlah 284 100 2007). Sikap dan norma sosial merupakan
bagian penting dalam kehidupan remaja dalam
PEMBAHASAN mengambil keputusan untuk berperilaku
berisiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pengetahuan merupakan bagian penting mayoritas responden sudah memiliki sikap
dalam pembentukan perilaku. Perilaku yang yang baik terhadap perilaku pencegahan
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng terhadap terjadinya kehamilan dini. Selain
daripada perilaku yang tidak didasari oleh pernyataan bercium bibir (16%) responden
pengetahuan (Notoadmodjo, 2007). Demikian setuju, kurang dari 5% respondent menjawab
juga dengan tingkat pengetahuan seksual sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan
sangat mempengaruhi perilaku seksual perilaku risiko tinggi terhadap kehamilan usia
pranikah (Amrillah, 2007). dini seperti pernyataan meraba raba dada,
Hasil penelitian menunjukkan melakukan pe!ing, melakukan anal seks,
bahwa mayoritas responden 98,6% (n = melakukan oral seks, melakukan hubungan
280) mempunyai tingkat pengetahuan baik seksual sebelum menikah dan melakukan
terhadap kehamilan dini. Hal ini dapat dilihat aborsi untuk menutupi kehamilan.
dari pengetahuan tentang persoalan seputar Namun perlu diperhatikan bahwa
menstruasi (98,6%), risiko kehamilan pada untuk pernyataan yang dapat mengarah pada
usia dini (95,5%) dan risiko melakukan aborsi risiko tinggi seperti berpelukan pada saat
(89,1%). pacaran, bercium kening pada saat pacaran
Walaupun mayoritas responden telah lebih dari 30% responden menjawab sangat
mempunyai tingkat pengetahuan baik, setuju dan setuju. Penelitian oleh Kisara PKBI
namun ada beberapa area masih tetap harus menunjukkan hasil yang lebih tinggi dari hasil

Indonesian Journal of Public Health • 67


Dewi dan Lubis Vol. 1 No. 1 : 63 - 68

yang diperoleh dalam penelitian ini, dimana DAFTAR PUSTAKA


21.58% responden menjawab (ya) untuk
ciuman bibir (21,58%) dan cium kening/pipi Amrillah, A. A., Prasetyaningrum, J.,
(55,85%). Hanya saja pada survei ini tidak ada Hertinjung, W.S. 2007. Hubungan
satupun responden yang menyatakan bahwa Antara Pengetahuan Seksualitas Dan
hubungan seksual sebelum menikah itu boleh Kualitas Komunikasi Orang Tua – Anak
dilakukan (PKBI, 2005). Dengan Perilaku Seksual Pranikah.
Penelitian ini menunjukkan bahwa Eprints.Ums.Ac.Id.
responden yang mempunyai tingkat sikap Bkkbn. 2003. 2, 3 Juta Kasus Aborsi Per Tahun,
positif sebesar 77,8% (n = 221), tingkat ragu- 30 Persen Oleh Remaja. 2011.
ragu 21,5% (n = 61), dan tingkat sikap negatif Bkkbn 2009. Satu Dari Lima Orang Indonedia
sebesar 0,7% (n = 2). Data ini menunjukkan Adalah Remaja.
adanya kesenjangan antara pengetahuan dan Kisara Youth Clinic 2011. Data Konseling
sikap dari remaja tentang kehamilan dini. Jika Remaja Tahun 2007. Denpasar: Pkbi
hampir seluruh responden (98.6%), memiliki Bali.
tingkat pengetahuan baik sebaliknya, Notoadmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Dan
responden yang mempunyai tingkat sikap Ilmu Perilaku, Jakarta, Rineka Cipta.
positif berkurang menjadi 77,8%. Pkbi 2005. Study Retrospektif Induksi Haid Di
9 Kota Di Indonesia: 2000-2003. Jakarta:
SIMPULAN Pkbi.
Putriani, N. 2010. Faktor Faktor Yang
Hasil penelitian ini menunjukkan Mempengaruhi Pengetahuan Remaja
bahwa mayoritas responden memiliki tingkat Tentang Kesehatan Reproduksi Di Sma
pengetahuan baik. Untuk tingkat sikap juga Negeri 1 Mojogedeng. Universitas
demikian, mayoritas responden mempunyai Diponegoro.
sikap yang baik. Namun demikian, Rh Martina, E. & Suza, D., Elizaadiani, 2007.
pengetahuan responden tentang penyebab Hubungan Antara Persepsi Tentang
kehamilan dan pencegahan kehamilan masih Seks Dan Perilaku Seksual Remaja Di
kurang. Sma Negeri 3 Medan. Jurnal Keperawatan
Responden dengan pengetahuan Rufaidah Sumatera Utara, 2, 48-55.
yang baik ternyata tidak secara konsisten Wanti Mutiara, Maria Komariah & Karwati
menunjukkan sikap yang baik terhadap 2008. Gambaran Perilaku Seksual Dengan
kehamilan pada usia remaja. Untuk dapat Orientas Heteroseksual Mahasiswa Kos Di
memahami kesenjangan antara pengetahuan Kecamatan Jatinangor-Sumedang, Jawa
dan sikap tersebut disarankan untuk Barat, Bandung, Psw Uiii.
melakukan studi lebih lanjut dengan Zikri, N. 2010. Mendidik Tanggung Jawab,
menggunakan metode kualitatif. Jakarta, Universitas Paramadina Dan
Dari hasil penelitian ini menunjukkan Universitas Nasional.
bahwa perlu memberikan informasi yang
lebih intensif terhadap pemberian informasi
mengenai penyebab kehamilan dan informasi
seksual sehat. Namun perlu di perhatikan
bahwa sampai saat ini, kampanye safe sex
dengan cara pemakaian kondom bagi kalangan
remaja masih mengandung kontroversi dan
debat di kalangan masyarakat di Indonesia,
termasuk di Bali.

68 • Indonesian Journal of Public Health

Anda mungkin juga menyukai