SEL HEWAN Dan Tumbuhan
SEL HEWAN Dan Tumbuhan
SEL HEWAN Dan Tumbuhan
Struktur Dan Fungsi Sel Hewan - Biologipedia kali ini akan mengulas
tentang struktur dan fungsi sel hewan. Hewan tersusun atas sel yang
merupakan unit fungsional dan herediter terkecil dari makhluk hidup.
Makhluk hidup ada yang tersusun atas satu sel saja yang disebut makhluk
hidup uniselular dan tersusun atas jutaan bahkan milyaran sel yang disebut
makhluk hidup multiselluler. Makhluk hidup tingkat tinggi yang termasuk
dalam kingdom hewan dan tumbuhan tersusun atas milayaran sel. Sel
tersebut dapat bekerja bersama-sama sesuai dengan tugas masing-
masing sehingga makhluk hidup itu dapat hidup dan melaksanakan
aktivitasnya.
Sel yang menyusun makhluk hidup tingkat tinggi memang sangat kecil
ukurannya sehingga tidak dapat dilihat dengan alat bantu yang sederhana,
tetapi memiliki tugas yang sangat besar layaknya sebuah kota yang
memiliki bagian-bagian untuk menunjang kehidupan kota. Bagian-bagian
yang menunjang kehidupan sel disebut organel-organel.
Nah, pada kesempatan kali ini akan dijelaskan secara singkat tentang
struktur dan fungsi sel hewan untuk setiap organela penyusun sel hewan.
Berikut penjelasannya.
Struktur Dan Fungsi Sel Hewan (Gambar : Biology, Campbell)
1. Membran Sel
Membran sel adalah bagian terluar sel hewan yang membatasi isi sel
dengan lingkungan. Fungsi membran sel adalah sebagai selaput pelindung
dan pengontrol yang bersifat semi permeabel untuk mengendalikan
pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungan sel. Membran sel
tersusun atas selaput lipoprotein (lipida dan protein).
3. Nukleus
4. Retikulum Endoplasma
5. Ribosom
Ribosom adalah organel sel yang terdapat bebas didalam sitoplasma atau
menempel pada retikulum endoplasma yang tersusun atas protein dan
RNA. Fungsi ribosom adalah untuk sintesis protein.
6. Mitokondria
Apparatus golgi adalah organel sel seperti kantong pipih yang berbentuk
jala dan terpusat pada salah satu sisi nukleus. Organel ini berfungsi untuk
pengemasan dan sekresi protein.
8. Peroksisom
10. Mikrofilamen
11. Vakuola
Vakuola adalah suatu rongga yang berisi cairan yang dikelilingi oleh
selapis membran yang disebut tonoplas. Vakuola berisi cairan yang berupa
larutan garam mineral, gula, oksigen, asam organik, CO2, pigmen, enzim
dan sisa metabolime yang lain.
12. Lisosom
I. SEL TUMBUHAN
Sel merupakan penyusun tubuh makhluk hidup sebagaimana telah dibuktikan melalui
pengamatan mikroskopis oleh Mathias Schleiden (seorang ahli anatomi tumbuhan) dan
Theodor Schwann (seorang ahli anatomi hewan) yang kemudian merumuskan bahwa :
“sel merupakan kesatuan struktural kehidupan“.
Max Schultze dan Thomas Huxley menyatakan bahwa : “sel merupakan satu kesatuan
fungsional kehidupan” yang menunjukkan bahwa aktivitas yang berlangsung dalam
tubuh makhluk hidup tercermin dalam aktifitas dalam sel.
Rudolf Virchow (1858) mengemukakan bahwa sel berasal dari sel (omnis cellula e
cellula) sehingga lahirlah teori : “sel merupakan kesatuan pertumbuhan“. Setelah
ditemukan gen dalam kromosom yang ada di dalam nukleus maka lahirlah teori : “sel
merupakan kesatuan heriditas dari makhluk hidup“. Walther Flemming (1843-1913) dan
Eduard Strasburger (1875) mengamati pembelahan sel pada reproduksi sel sehingga
memunculkan teori sel baru yaitu : “sel merupakan kesatuan reproduksi dari makhluk
hidup“.
Dinding sel
Sel tumbuhan terdiri atas protoplas yang terselubungi oleh dinding sel. Dinding sel
tumbuhan memiliki struktur yang kompleks dengan memiliki tiga bagian
fundamental yang dapat dibedakan yaitu lamela tengah, dinding sel primer dan
dinding sel sekunder. Semua sel memiliki lamela tengah dan dinding sel primer,
sedangkan dinding sel sekunder hanya pada sel-sel tipe tertentu.
Lamela tengah adalan suatu lapisan perekat antar sel yang menyekat dinding
primer dua buah sel yang bersebelahan. Lapisan ini sebagian besar terdiri atas air
dan zat-zat pectin yang bersifat koloid dan bersifat plastik (dapat mudah dibentuk)
sehingga memungkinkan gerakaan antar sel dan penyesuaiannya yang diperlukan
sebelum sel-sel dapat mencapai ukuran dan bentuk dewasa.
Dinding sel primer adalah dinding sel sejati pertama yang dibentuk oleh sebuah sel
baru. Walaupun air, zat-zat pektin dan protein banyak dijumpai di dalamnya,
dinding sel primer terutama terdiri atas selulosa dan hemiselulosa. Pada kondisi
tertentu dinding sel dapat menebal sehingga memenuhi ruang dalam sel. Zat-zat
pembentuk dinding sel tambahan ini disebut dinding sel sekunder yang terdiri atas
dua atau lebih lapisan yang terpidah-pisah. Sel yang memiliki dinding sel sekunder
volumenya tidak dapat bertambah dengan pertumbuhan permukaan atau kembali
ke kondisi awal/dinding sel primer. Penyusun dinding sel sekunder sebagian besar
selulosa dan zat-zat lain khususnya lignin (zat kayu).
Lignifikasi tidak terlalu mengganggu permeabilitas dinding sel terhadap air dan
bahan-bahan terlarut, akan tetapi mengubah sifat fisik dan kimiawi dinding sel.
Dinding sel yang terlignifikasi menjadi lebih keras dan lebih tahan terhadap
tekanan dari pada dinding sel yang berselulosa.
Plasmodesmata
Membran sel
Membran sel atau membran plasma merupakan bagian sel yang paling luar yang
membatasi isi sel dan sekitarnya. Membran ini tersusun dari dua lapisan yang
terdiri dari fosfolipid (50%) dan protein/lipoprotein (50%). Membran plasma
bersifat semipermeabel atau selektif permeabel yang berfungsi mengatur gerakan
materi atau transportasi zat-zat terlarut masuk dan keluar dari sel.
Nukleus
Nukleus adalah inti sel yang memiliki membran inti dengan susunan molekul
sama dengan membran sel yaitu berupa lipoprotein. Pori-pori pada membran inti
memungkinkan hubungan antara nukleoplasma dan sitoplasma. Fungsi utama
nukleus adalah sebagai pusat yang mengontrol kegiatan sel dan mengandung
bahan-bahan yang menentukan sifat-sifat turun-temurun suatu organisma. Didalam
inti sel tersusun atas tiga komponen yaitu :
Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti sel
dan organel sel. Sitoplasma bersifat koloid yaitu tidak padat dan tidak cair.
Sitoplasma terdiri atas air yang di dalamnya terlarut banyak molekul kecil, ion dan
protein. Bahan-bahan lain yang lazim terdapaat dalama sitoplasma adalah butir
minyak dan berbagai macam kristal yang dalam banyak hal tersusun dari kalsium
oksalat. Ukuran partikel terlarut adalah 0,001 – 0,1 mikron dan bersifat transparan.
Sitoplasma terikat pada permukaan luarnya oleh sebuah selaput yang disebut
plasmolema (selaput plasma) dan pada permukaan dalamnya, yang berbatasan
dengan vaakuola sentral, oleh selaput lain yang disebut tonoplas (selaput vakuola).
Plasmolema dan tonoplas sangat penting dalam fisiologi sel-sel karena sebagian
besar mengontrol pertukaran bahan antara sitoplasma dan ruang diluar sitoplasma
dan di dalam vakuola
Koloid sitoplasma dapat mengalami perubahan dari fase sol ke fase gel atau
sebaliknya. Fase sol jika konsentrasi air tinggi dan gel jika konsentrasi air rendah.
Di dalam sitoplasma terkandung organel-organel sel atau daerah pada sitoplasma
hidup yang teralokasi khusus untuk fungsi tertentu. Organel-organel tersebut
adalah :
o Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan perluasan membran yang saling
berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di
dalam sitoplasma. Dalam pengamatan mikroskop, retikulum endoplasma
nampak seperti saluran berkelok-kelok dan jala yang berongga-rongga.
Saluran-saluran tersebut berfungsi membantu gerakan subsatansi-subsatansi
dari satu bagainsel ke bagian sel lainnya. Dalam sel terdapat dua tipe
retikulum endoplasma (RE) yaitu retikulum endoplasma kasar (REK) dan
retikulum endoplasma halus (REH).
REK dikatakan kasar karena permukaannya diselubungi oleh ribosom
sehingga tampak seperti helaian panjang kertas pasir. Ribosom adalah
tempat sintesa protein yang hasilnya akan melekat pada retikulum
endoplasma dan biasanya ditujukan untuk luar sel. REH tidak ditempeli
ribosom sehingga permukaannya nampak halus. REH memiliki enzim-
enzim pada permukaannya yang berfungsi untuk sintesis lipid, glikogen dan
persenyawaan steroid seperti kolesterol, gliserida dan hormon.
o Badan golgi.
o Mitokondria
Plastida adalah organel sitoplasma yang tersebar pada sel tumbuhan dan
terlihat jelas di bawah mikroskop sederhana. Plastida sangat bervariasi
ukuran dan bentuknya, pada sel-sel tumbuhan berbunga biasanya berbentuk
piringan kecil bikonveks. Meskipun macam-macam plastida dihubungkan
dengan fungsi-fungsi fisiologis yang tetap, namun macam tersebut
diklasifikan berdasarkan warnanya yaitu :
Vakuola adalah rongga besar di bagian dalam sel yang berisi cairan vakuola
yang merupakan suatu larutan cair berbagai bahan organik dan anorganik
yang kebanyakan adalah cadangan makanan atau hasil sampingan
metabolisme. Vakuola diselubungi oleh selaput vakuola yang disebut
tonoplas. Umumnya vakuola tidak berwarna, namun dapat berwarna
kebiru-biruan atau kemerah-merahan karena adanya pigmen terlarut yang
termasuk bahan kimia kelompok antosianin. Pada tumbuhan muda berisi
banyak vakuola berukuran kecil, akan tetapi dengan semakin matangnya
usia sel maka terbentuk vakuola yang semakin membesar. Vakuola berisi
bahan-bahan antara lain : asam organik, asam amino, glukosa, gas, garam-
garam kristal, alkaloid (nikotin, kafein, kinin, tein, teobromin, solanin dan
lain-lain)
Vakuola dijuluki sebagai “tangki” bahan simpanan atau eksresi. Kehadiran
vakuola menjadikan sitoplasma terdorong ke pinggiran sel sehingga
protoplas dekat dengan permukaan. Dengan demikian pertukaran bahan
antara sebuah sel dengan sekelilingnya menjadi lebih efifisien. Vakuola
sentral mempunyai fungsi rangka yang penting karena biasanya volume
cairan yang dikandungnya cukup besar untuk menyebabkan dinding sel
bagian luar akan meregang. Tekanan ke arah dalam pada cairan vakuola
yang disebabkan oleh dinding sel yang meregang tadi menimbulkan
ketegaran pada dinding sel, dan karena itu juga pada sel secara keseluruhan.
Jika terjadi penghilangan cairan dalam vakuola lebih cepat dari pada
penggantinya, tumbuhan akan mengalami kelayuan, daunnya berguguran
dan batangnya merunduk. Kondisi ini akan pulih apabila vakuola segera
kembali “mengembung” sebagai akibat penyerapan air oleh akar lebih cepat
dari pada hilangnya air dari bagian-bagian lain tumbuhan itu.
Perbedaan Sel Hewan dan Sel
Tumbuhan
Sel hewan dan sel tumbuhan tentu kata-kata yang tidak asing bagi sahabat ilmu
semuanya, Berdasarkan klasifikasi makhluk hidup 5 kindgom hewan dan tumbuhan ini
dikelompokkan dalam kingdom yang berbeda, nah postingan kali ini akan membahas
perbedaan antara keduanya, Beberapa point penting yang akan dikaji adalah tentang
perbedaan sel ini dari dinding sel dan vakuolanya. Nah langsung saja disimak ya.
Struktur dasar sel hewan maupun sel tumbuhan adalah sama. Namun dalam
perkembangannya,kedua jenis sel tersebut mengalami perkembangan sesuai dengan
lingkungannya sehingga timbul berbagai macam perbedaan. salah satunya adalah peran
ekologis,tumbuhan adalah pembuat makanan,sedangkan hewan berperan memakan
tumbuhan dan hewan lainnya.
Perbedaan sel hewan dan Sel Tumbuhan
C.SEL TUMBUHAN
Dinding sel merupakan bagian terluar dari sel.Dinding sel tumbuhan berfungsi sebagai
pelindung dan penunjang sel tumbuhan.Dinding sel yang terbentuk pada waktu sel
membelah disebut dinding primer dan setelah mengalami penebalan,berubah
menjadi dinding sekunder.Dinding Primer sel merupakan selaput tipis yang tersusun
atas serat-serat selulosa.serat-serat selulosa tersebut amat kuat daya regangnya.
Batang tumbuhan umumnya lebih keras dibandingkan dengan tubuh manusia. Seorang
,manusia dapat mencubit manusia lainnya, tetapi tidak dapat mencubit pohon
berkayu.Hal ini dikarenakan bagian luar sel tumbuhan tersusun dari dinding sel yang
amat keras.bahan utama penyusun dinding sel berupa zat kayu,yaitu selulosa yang
tersusun dari glukosa.Selain selulosa,dindingbsel juga mengandung zat lain,misalnya
pektin,hemi selulosa, dan glikoprotein.
2.Vakuola
3.Plastida
Plastida adalah organel bermembran lengkap,dengan bentuk dan fungsi yang bermacam-
macam.Organel ini hanya ditemukan pada sel tumbuhan,berupa butir-butir yang
mengandung pigmen.Plastida merupakan hasil perkembangan dari badan kecil yang
dikenalproplastida yang banyak di daerah merismatik.Dalam
perkembangannya,proplastida dapat berubah menjadi tiga tipe,yaitu tipe kloroplas,
kromoplas, dan leukoplas.
a.Kloroplas
Kloroplas merupakan organel yang mengandung klorofil. Klorofil berfungsi pada saat
fotosintesis. Struktur kloroplas terdiri dari membran luar yang berguna untuk
melewatkan molekul-molekul berukuran kurang dari 10 kilodalton tanpa
selektivitas.Membran dalambersifat selektif permeabel dan berguna untuk memilih
molekul keluar masuk dengan transpor aktif; Stroma merupakan cairan kloroplas yang
berguna untuk menyimpan hasil fotosintesis dalam bentuk pati (amilum);
dan tilakoid tempat terjadinya fotosintesis.
Kloroplas banyak terdapat pada daun dan organ tubuh lainnya yang berwarna
hijau.Klorofil dapat dibedakan menjadi berbagai macam,yaitu:
Klorofil a :menampilkan warna hijau biru
Klorofil b :menampilkan warna hijau kuning
Klorofil c :menampilkan warna hijau cokelat
Klorofil d :menampilkan warna hijau merah.
b.Kromoplas
c.Leukoplas
Leukoplas adalah plastida tidak berwarna atau berwarna putih.Umumnya terdapat pada
organ tumbuhan yang tidak terkena sinar matahari , khususnya pada organ penyimpanan
cadangan makanan.Leukoplas biasanya berguna untuk menyimpan cadangan makanan,
seperti amilum dan protein pada sel-sel batang ketela pohon dan sel-sel akar pada
kentang.
D.SEL HEWAN
Hewan memiliki organel yang khas pada selnya,yaitu sentriol yang tidak terdapat pada
sel tumbuhan.
1.Sentriol
Sentriol merupakan sepasang struktur seperti silinder yang memiliki lubang tengah dan
tersusun dari protein mikrotubulus. Anggota pasangan sentriol biasanya terletak pada
posisi menyudut ke arah kanan satu sama lain.
Sentriol tersusun dari mikrotubulus yang membentuk suatu struktur protein seperti jala
yang tampak berdekatan dengan kromosom selama pembelahan sel (metosis dan
meiosis). Jala tersebut dinamakan benang spindel. Pada ujung lain, jala ini berdekatan
dengan bagian ujung sentriol. Sentriol berperan untuk mengatur polaritas (kutub)
pembelahan sel hewan dan mengatur pemisahan kromosom selama pembelahan.
2.Vakuola
Pada beberapa jenis hewan bersel satu ditemukan adanya vakuola, misalnya pada amoeba
dan paramecium.Pada paramecium terdapat dua macam vakuola,yaitu:
Vakuola kontraktil atau vakuola berdenyut, khas untuk hewan bersel satu yang hidup
di air tawar. Vakuola ini berpran menjaga tekanan osmotik sitoplasma, atau sering
disebut sebagai alat osmoregulato.
Vakuola nonkontraktil atau vakuola tak berdenyut,bertugas mencernakan
makanan,sehingga sering disebut vakuola makanan.
TUGAS IPA
STRUKTUR SEL HEWAN DAN
TUMBUHAN
NAMA : AINA BALQIS PG
KELAS : 7F