(1) Klien laki-laki dewasa dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin dengan diagnosa infark serebral. (2) Ners melakukan pemeriksaan GCS dan menemukan diagnosa ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. (3) Hasil pemeriksaan GCS menunjukkan E:1, V:1, M:6, yang mengindikasikan kondisi klien somnolen.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
151 tayangan2 halaman
(1) Klien laki-laki dewasa dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin dengan diagnosa infark serebral. (2) Ners melakukan pemeriksaan GCS dan menemukan diagnosa ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. (3) Hasil pemeriksaan GCS menunjukkan E:1, V:1, M:6, yang mengindikasikan kondisi klien somnolen.
(1) Klien laki-laki dewasa dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin dengan diagnosa infark serebral. (2) Ners melakukan pemeriksaan GCS dan menemukan diagnosa ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. (3) Hasil pemeriksaan GCS menunjukkan E:1, V:1, M:6, yang mengindikasikan kondisi klien somnolen.
(1) Klien laki-laki dewasa dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin dengan diagnosa infark serebral. (2) Ners melakukan pemeriksaan GCS dan menemukan diagnosa ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. (3) Hasil pemeriksaan GCS menunjukkan E:1, V:1, M:6, yang mengindikasikan kondisi klien somnolen.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2
ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Novie Maynitasari A.
Tanggal : 9 Desember 2016 NPM : 1614901110153 Ruang : Seruni (Syaraf) RSUD Ulin Banjarmasin
1. Identitas klien : Tn.P
2. Diagnosa medis : Infark Serebral 3. Tindakan keperawatan : Pemeriksaan GCS 4. Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d kerusakan transfort oksigen 5. Data: Tn.P ke RSUD Ulin pada tanggal 3 Desember 2016 dengan diagnosa medis infark, tanda vital HR: 120/80 mmHg, Suhu: 360C, Nadi: 72x/menit, Nafas: 21x/menit, menggunakan nasal kanul, kelemahan pada ektremitas sebelah kiri, menggunakan kateter dan NGT, GCS sebelumnya (E: 1, V: 1, M: 5) 6. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional a. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada keluarga / klien Rasional: keluarga mengetahui tujuan dan prosedur tindakan c. Menanyakan persetujuan keluarga sebelum kegiatan dilakukan Rasional: menghormati hak keluarga dan pasien d. Mengatur posisi klien : supinasi e. Menempatkan diri disebelah kanan pasien, bila mungkin Rasional: memudahkan melakukan tindakan f. Memeriksa reflek membuka mata dengan benar g. Memeriksa reflek verbal dengan benar h. Memeriksa reflek motorik dengan benar i. Menilai hasil pemeriksaan Membuka Mata Spontan 4 Dengan suara 3 Dengan rangsang nyeri 2 Tidak berespon 1 Respon Verbal: Orientasi baik 5 Bicara membingungkan 4 Kata-kata tidak tepat 3 Suara tidak dapat dimengerti 2 Tidak ada suara 1 Respon Motorik: Dengan perintah 6 Melokalisasi nyeri 5 Menarik area nyeri 4 Fleksi abnormal 3 Ekstensi abnormal 2 Tidak ada gerakan 1
7. Tujuan tindakan tersebut dilakukan
a. Mengevaluasi perkembangan pasien
8. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan dan cara
pencegahannya Bahaya : kesalahan menyimpulkan hasil pemeriksaan Pencegahan : lakukan pemeriksaan dengan tepat
9. Analisa sintesa
Iskemia serebral
Keseimbangan terganggu
Penurunan kesadaran
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
10. Hasil yang didapat dan maknanya
Hasil : E: 1, V:1, M: 6 Makna : kondisi pasien somnolen