Aspek Perlindungan Hukum Bagi Bidan Di Komunitas
Aspek Perlindungan Hukum Bagi Bidan Di Komunitas
Aspek Perlindungan Hukum Bagi Bidan Di Komunitas
Dalam masyarakat tradisional orang sering kali memandang hukum sebagai suatu aturan
yangt idak di ubah yang harus dipatuhi. Akan tetapi, sekarang ini para pembuat hukum
membuat atau memperlakukan hukum sebagai suatu alat atau instrument yang fleksibel
untuk menyelesaikan tujuan-tujuan yang akan di ambil/dipilih. Hukum mengatur tujuan-tujuan
spesifik lebih lanjut, dimana hukum sebagai suatu keseluruhan yang melayani fungsi-
fungsisocial umum.
Definisi mengenai hukum kesehatan menurut H.J.J Leneen, adalah keseluruhan aturan
hukum yang mengatur hubungan langsung dengan pemeliharaan kesehatan, yang berupa
penerapan hukum perdata,hukum pidana,dan hukum administrasi Negara dalam kaitandengan
pemeliharaan kesehatan dan yang bersumber dari hukum otonom yang berlaku untuk kalangan tetentu saja
hukum kebiasaan, hukum yuriprudensi, aturan-aturan internasional ilmu pengetahuan dan
literature yang ada kaitannya dengan pemeliharaan kesehatan .disampingitu, hukum kesehatan
dan hukum medis adalah rambu-rambu lain yang mengataur pelayannakesehatan,dalam hal ini
etika dan hukum yang sama-sama berakar pada moral yang salingmengisi.
Perlindungan hukum adalah bentuk-bentuk perlindungan yang antara lain berupa rasaaman
dalam melaksanankan tugas profesinya perlindungan terhadap keadaan membahayakanyang
dapat mengancam keselamat fisik atau jiwa baik karena alam maupun karena
perbuatanmanusia.
1. STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN
Dengan adanya standar pelayanan, masyarakat akan memiliki rasa kepercayaan yang
lebih baik terhadap pelaksana pelayanan. Suatu standar akan lebih efektif apabila dapat
diobservasi dan diukur, realistis, mudah dilakukan dan dibutuhkan. Pelayanan kebidanan
merupakan pelayanan profesional yang menjadi bagian integral dari pelayanan kesehatan
sehingga standar pelayanan kebidanan dapat pula digunakan untuk menentukan
kompetensi yang diperlukan bidan dalam menjalankan praktek sehari-hari. Standar ini
dapat juga digunakan sebagai dasar untuk menilai pelayanan, menyusun rencana pelatihan
dan pengembangan kurikulum pendidikan serta dapat membantu dalam penentuan
kebutuhan operasional untuk penerapannya, misalnya kebutuhan pengorganisasian,
mekanisme, peralatan dan obat yang diperlukan serta ketrampilan bidan. Adapun ruang
lingkup standar pelayanan kebidanan meliputi 24 standar yang dikelompokkan sebagai
berikut :
Kewajiban bidan terhadap rekan sejawat dan tenaga kesehatan lainnya (2 butir)
a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan
suasana kerja yang serasi.
b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap
sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)
a. Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesi dengan
menampilkan kepribadian yang bermartabat dan memberikan pelayanan yang bermutu
kepada masyarakat
b. Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan
profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan
sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.
Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir)
a. Setiap bidan wajib memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas
profesinya dengan baik
b. Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
c. Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri.
Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air (2 butir)
a. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-
ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayananan
Kesehatan Reproduksi, Keluarga Berencana dan Kesehatan Keluarga.
b. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikiran kepada
pemerintah untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan terutama
pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.
Penutup (1 butir).
a. Sesuai dengan wewenang dan peraturan kebijaksanaan yang berlaku bagi bidan, kode
etik merupakan pedoman dalam tata cara keselarasan dalam pelaksanaan pelayanan
kebidanan profesional.
3. STANDAR ASUHAN KEBIDANAN
Standar asuhan kebidanan sangat penting di dalam menentukan apakah seorang
bidan telah melanggar kewajibannya dalam menjalankan tugas profesinya.
Adapun standar asuhan kebidanan terdiri dari :
Standar I : Metode Asuhan
Merupakan asuhan kebidanan yang dilaksanakan dengan metode manajemen
kebidanan dengan tujuh langkah, yaitu : pengumpulan data, analisa data,
penentuan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi.
Standar II : Pengkajian
Pengumpulan data mengenai status kesehatan klien yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan. Data yang diperoleh dicatat dan dianalisis.