Makalah Bahasa Indonesia Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Alinea
MAKALAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah
Bahasa Indonesia
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Widya Sustipa : 1710205003
Iin Saltifa : 1710205026
Bulan Perata Sari : 1710205009
Suci Desia Sari : 1710205014
Aulia zakial Fikri : 1710205028
Reci Julita : 1710205015
Sistia Harmanida : 1710205016
Dosen Pembimbing:
HIDAYAT, S.Pd,M.Pd
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
Alhamdulillah, Puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini berisikan tentang penjelasan Menyusun Alinea
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini .
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir . Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita . Amin .
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai seorang mahasiswa dalam melaksanakan proses perkuliahannya
tidak lepas dari tugas membuat makalah, laporan, bahkan sampai skripsi.
Disini seringkali kita bingung dan kesulitan dalam menyusun alinea yang baik
dan benar, dimana tujuan dari alinea yang baik adalah agar menghasilkan
suatu karangan atau karya ilmiah yang baik dan benar yang mampu
menyampaikan ide-ide pokok dari penulis. Dalam menyusun suatu alinea yang
baik, harus memperhatikan stukturnya, yaitu kalimat utama dan kalimat
penjelas, artinya dalam paragraf atau alinea harus ada kepaduan antara topik
dan kalimat penjelasnya.
Sebagai seorang mahasiswa hendaknya kita lebih mengetahui apa itu
alinea dan segala ruang lingkupnya, sehingga kita bisa menyusun alinea
dengan baik dan benar. Maka makalah ini disusun agar menambah
pengetahuan para pembaca tentang Menyusun Alinea Yang Baik
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dan fungsi alinea?
2. Apa Syarat-syarat Pembentukan Alinea?
3. Apa Macam-macam alinea?
4. Apa Kesatuan Alinea?
5. Bagaimana Koreksi kesalahan kalimat?
6. Bagaimana Membuat ringkasan tek?
C. Tujuan Masalah
Pembuatan makalah ini bertujuan agar pembaca makalah ini mengetahui
Pengertian alinea, macam-macam alinea, dan bisa menyusun alinea dengan
baik dan benar, sehingga menghasilkan tulisan yang indah, enak dibaca dan
mudah dipaham
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
S. Amran Tasai.Arifin, dan E. Zaenal Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi.(Jakarta : Akademika Pressindo. 2009)h55
2
C. Macam-macam Alinea
1. Narasi
Paragraf naratif adalah paragraf yang menceritakan berbagai
peristiwa secara runtut (kronologis) mulai dari awal sampai akhir. Paragraf
narasi dibatasi dalam dimensi waktu.
Contoh:2
Pada istirahat. Andi tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil
menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-
langit perpustakaan, mengernyitkan kening, tersenyum dan kembali
menulis. Asyik sekali, seakan di perpustakaan hanya ada dia.
2. Deskriptif
Paragraf deskriptif adalah paragraf yang menggambarkan sesuatu
dengan jelas dan terperinci (sejelas-jelasnya) tentang suatu hal (objek)
sehingga seolah-olah pembaca dapat melihat sendiri objek tersebut.
Contoh:
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi
kepalanya membuat kulit wajahnya yang putih nampak semakin cantik.
Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung
sekali mirip para wanita dari palestina.
3. Ekspositif
Paragraf ekspositif adalah paragraf yang bertujuan menginformasikan
sesuatu kepada pembaca.
Contoh:
Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang
sudah mendarah daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalan-
persoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara
ilmiah, rinci, dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik
yang muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat
tentang persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan
2
Lamuddin Finoza, . KomposisiBahasa Indonesia untuk Mahasiswa Non Jurusan
Bahasa. (Jakarta: Mawar Gempita. 2000)h.67
3
bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk
menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama.
4. Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau
mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.
Contoh:
Kebersihan adalah hal terpenting dalam kehidupan. Tanpa
kebersihan, mungkin dunia kita akan dipenuhi dengan sampah. Di mana-
mana terjangkit beragam jenis penyakit yang akan menghantui manusia.
Beragam bencana pun akan timbul. Oleh karena itu, marilah kita ciptakan
kebersihan di mana pun kita berada.
5. Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat
beserta alasannya. Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.
Contoh:
Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain
tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait dengan "meta
penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak kelihatan. Membentuk
karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana yang
dilakukan negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia.
Mereka bisa maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.
Paragraf berdasarkan letak kalimatnya dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya diletakan di
awal paragraf.
Contoh:
Bangsa Indonesia dikenal di mancanegara sebagai bangsa yang
memiliki aneka ragam kebudayaan dan kesenian. Hal itu karena
Indonesia terdiri atas suku-suku bangsa yang memiliki kesenian
tradisional yang berbeda-beda. Kebudayaan dan kesenian yang
beraneka ragam tersebut merupakan jati diri bangsa yang patut
dibanggakan.
4
b. Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya diletakan di
akhir paragraf.
Contoh:
Jika sedang menikmati tarian khas Jawa diiringi gending yang
anggun dan agung, akan terasa suatu keindahan yang sangat menarik.
Kita pun dibuat terlena karenanya. Apalagi dipadukan dengan lantunan
sinden dengan tembang-tembang macapatnya yang lembut dan
melankolis, semakin menambah suasana menjadi lebih syahdu. Itulah
kesenian khas Jawa klasik yang sangat terkenal di Indonesia.
c. Paragraf campuran adalah paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti
kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik. Kalimat
topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal
paragraf.
Contoh:
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari
komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti
menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang
sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia
tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana
komunikasi.
D. Kesatuan Alinea
Suatu paragraf/alinea dianggap bermutu dan efektif mengkomunikasikan
gagasan yang didukungnya apabila paragraf/alinea itu lengkap, artinya
mengandung pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas. Di samping itu sama
halnya dengan kalimat, paragraf/alinea harus memenuhi persyaratan tertentu.
Yang dimaksud dengan kesatuan (unity) adalah bahwa paragraf/alinea
tersebut harus memperlihatkan dengan jelas suatu maksud atau sebuah tema
tertentu. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa saja hanya memuat satu
hal saja. Sebuah paragraf/alinea yang mempunyai kesatuan bisa saja
5
mengandung beberapa hal atau beberapa perincian, tetapi semua unsur tadi
haruslah bersama-sama digerakkan untuk menunjang maksud tunggal. Maksud
tungggal itulah yang ingin disampaikan penulis dalam paragraf/alinea itu.3
Jadi kesatuan atau unity di sini bukan berarti satu atau singkat kalimatnya,
melainkan berarti kalimat-kalimat yang ada dalam paragraf/alinea tersebut
menyatu untuk mendukung pikiran utama sehingga merupakan satu kesatuan
yang utuh. Contoh paragraf/alinea yang memenuhi persyaratan kesatuan.
Masalah mahasiswa di Indonesia umum sekali. Mereka kebanyakan sulit untuk
sepenuhnya memusatkan perhatian pada studi mereka. Kebanyakan dari
mereka adalah pemuda-pemuda dari keluarga biasa yang kurang mampu. Para
mahasiswa itu pun mencari pekerjaan. Oleh karena itu selama belajar mereka
kadang-kadang terganggu oleh keadaan ekonomi.
Apabila paragraf/alinea di atas kita analisis, akan kita temukan.
Pikiran utama : masalah umum dalam dunia mahasiswa
Pikiran penjelas : sulit memusatkan perhatian
berasal dari keluarga biasa terganggu oleh ekonomi
Unsur-unsur penunjang pada paragraf/alinea di atas benar-benar mendukung
gagasan utama. Dengan perkataan lain, unsur-unsur penunjang paragraf/alinea
tersebut membentuk kesatuan ide (unity).
3
Ibid.h67
4
Wahyu Wibowo, Menjadi Penulis & Penyunting Sukses, Jakarta, 2007, hlm.128.
6
2. Membetulkan kesalahan kalimat
Ada beberapa jenis kesalahan dalam menyusun kalimat :
a. Kalimat tanpa subjek
Dalam menyusun kalimat, sering kali dengan kata depan atau preposisi,
lalu verbnya menggunakan bentuk aktif atau berlawanan me- baik
dengan atau tanpa akhiran -kan. Demikian dihasilkan kalimat-kalimat
salah seperti di bawah ini:
1) Bagi yang merasa kehilangan buku tersebut harap mengambilnya
dikantor.
2) Dengan beredarnya koran masuk desa bermanfaat sekali bagi rakyat
pedesaan.
3) Untuk membetulkan kalimat di atas dapat dilakukan dengan :
4) Menghilangkan kata depan pada masing-masing kalimat tersebut;
atau
5) Mengubah verba pada kalimat tersebut, misalnya dari aktif menjadi
pasif.
Jadi kemungkinan pembetulan kalimat di atas adalah :
1) Mahasiswa yang merasa kehilangan buku tersebut harap
mengambilnya di kantor.
2) Beredarnya koran masuk desa bermanfaat sekali bagi masyarakat
pedesaan.
3) Dalam pembetulan kalimat di atas, maka subjeknya menjadi lebih
jelas, yaitu yang merasa kehilangan buku tersebut dan beredarnya
koran masuk desa
b. Kalimat dengan objek kata depan
Kesalahan pemakaian kata depan juga sering di temui pada objek.
Contoh:
1) Hari ini kita tidak akan membicarakan lagi soal harga, tetapi soal
ada tidaknya barang itu.
2) Dalam setiap kesempatan mereka tidak bosan-bosannya
mendiskusikan tentang dampak positif pembuatan waduk itu. Dua
7
kalimat di atas dapat dapat di betulkan dengan menghilangkan kata
depan pada kalimat (1) dan tentang pada kalimat (2). Perlu dicatat
bahwa dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa verba dan kata
depan yang sudah merupakan paduan, misalnya: bertentangan
dengan, bergantung pada, berbicara dengan, menyesal atas, keluar
dari, sesuai dengan, serupa dengan.
c. Konstruksi pemilik kata depan
Kesalahan pemakaian kata depan lain yang ditemui pada
konstruksi frasa: termilik + pemilik. Secara berlebihan sering ditemui
adanya kecenderungan mengeksplisitkan hubungan antara termilik
dengan pemilik, dengan memakai kata depan dari atau daripada,
misalnya:
1) Kebersihan lingkungan adalah kebutuhan dari warga
2) Buku-buku daripada perpustakaan perlu ditambah. Konstruksi frasa
yang sejenis dengan kebutuhan dari warga dan buku-buku daripada
perpustakaan ini, sering kita dengar perlahan dalam pidato-pidato
(umumnya tanpa teks), misalnya:
3) Biaya dari pembangunan jembatan ini, kenaikan daripada harga-
harga barang elektronik.Dalam karangan keilmuan konstruksi frasa
yang tidak baku hendaknya dihindari karena dalam bahasa
Indonesia hubungan termilik + pemilik bersifat implisit.
d. Kalimat yang pelaku dan verbanya tidak bersesuaian Dalam kalimat
dasar, verba dapat dibedakan menjadi verba yang menuntut hadirnya
satu pelaku dan verba yang menuntut hadirnya lebih dari satu
pelaku. Dalam pembentukan kalimat, kesalahan yang mungkin terjadi
ialah penggunaan verba dua pelaku, namun salah satu pelakunya
tidak tercantumkan.
e. Penempatan yang salah kata aspek, pada kalimat pasif berpronomina
Menurut kaidah, konstruksi pasif berpronomina berpola aspek +
pronomian + verba dasar. Jadi tempat kata aspek adalah di depan
pronominal. Kesalahan yang sering terjadi adalah penempatan aspek
8
diantara pronominal dengan verba atau dalam pola: pronominal +
aspek + verba dasar.
f. Kesalahan pemakaian kata sarana
Dalam menyusun kalimat sering dipakai kata sarana, kata sarana
itu dapat berupa kata depan dan kata penghubung. Kata depan lazimnya
terdapat dalam satu frasa depan, dan kata penghubung pada umumnya
terdapat pada kalimat mejemuk baik yang setara maupun yang
bertingkat. Kesalahan pemakaian kata depan umumnya terjadi pada
pemakaian kata depan di, pada dan dalam, ketiga kata depan tersebut
sering dikacaukan.
F. Membuat Ringkasan Teks
Ringkasan dapat diartikan penyajian singkat dari suatu karangan asli,
dengan tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengaranganya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat ringkasan atau
rangkuman, yaitu sebagai berikut:5
1. Membaca naskah aslinya
Sebelum merangkum, kita harus membaca teks bacaan seluruhnya untuk
mengetahui kesan umum, terutama maksud penulis dan sudut pandangnya.
2. Mencatat gagasan utama
Semua gagasan utama dapat dicatat terlebih dahulu atau cukup digaris
bawahi.
3. Membuat reproduksi
Setelah melalui kedua tahap tersebut, barulah kita menyusun kembali
bacaan tersebut dalam suatu karangan singkat berdasarkan gagasan utama
yang telah dicatat.
Selain melakukan tiga hal di atas, juga terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan juga agar ringkasan itu diterima sebagai suatu tulisan yang baik.
1. Menyusun kalimat tunggal daripada kalimat majemuk.
2. Meringkas kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata, dan mengganti
rangkaian gagasan yang panjang menjadi gagasan yang sentral.
5
Ibidh.77
9
3. Jika memungkinkan, buanglah semua keterangan atau kata sifat yang ada.
4. Mempertahankan susunan gagasan dan urutan naskah.
5. Menentukan panjang ringkasan yaitu dengan cara menghitung jumlah
seluruh kata dalam karangan itu dan bagilah dengan seratus. Hasil
pembagian itulah merupakan panjang karangan yang harus ditulis.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alinea tidak lain dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih
tinggi atau lebih luas dari kalimat. Alinea bertujuan untuk memudahkan
pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang
lain serta memisahkan dan menegaskan perkataan secara wajar dan formal.
Alinea dibagi berdasarkan jenis dan letak kalimat utamanya. Alinea
berdasarkan jenisnya ada 4 yaitu: narasi, deskriptif, ekspositif, persuasi, dan
argumentasi. Alinea yang berdasarkan letak kalimatnya ada 3 yaitu, deduktif,
induktif, dan campuran.
B. Saran
Demikianlah yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan
dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis dan para pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
12