Proposal Skripsi For Konsul
Proposal Skripsi For Konsul
Proposal Skripsi For Konsul
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang
Utara. Pada CV. Selatan Mandiri memiliki metode penambangan Rakyat yang
ini Masyarakat yang berada di lokasi daerah tersebut dapat memperoleh pekerjaan
dan merauk keuntungan yang lumayan sesuai dengan harga jual hasil galian yang
mereka produksi. Selain itu juga harus perlu memperhatikan dampak lingkungan
dampak penting yang ada pada lingkungan sekitar penambangan, Sehingga dapat
ini juga bisa menimbulkan terjadinya tanah longsor pada saat hujan deras. Oleh
sebab itu dilakukan pengelolaan lingkungan hidup yang serius agar tidak terjadi
1
Maka dari itu harus di lakukan upaya-upaya positif yang berkaitan erat
I. 2. Rumusan Masalah
I. 3. Batasan Masalah
I. 4. Tujuan Penelitian
CV.Selatan Mandiri.
I. 5. Manfaat Penelitian
I.5.1.Untuk Mahasiswa
2
a. Melatih bagaimana cara menghadapi permasalahan di lapangan
I.5.2.Untuk Akademik
I.5.3.Untuk Perusahaan
Dari hasil anlisis dapat di jadikan bahan masukan atau rujukan guna
3
I.7. Bagan Alir Peneletian
JUDUL
Identifikasi Dampak Penting pada Lingkungan Kegiatan Penambangan Pasir pada CV.
Selatan Mandiri di Kelurahan Fitu Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Provinsi
Maluku Utara.
Rumusan Masalah
Kesimpulan
4
BAB II
TINJAUN UMUM
tempat Penelitian di CV. Selatan Mandiri di daerah Kelurahan Fitu tersebut maka
menggunakan transportasi roda dua dan roda empat dengan waktu tempuh kurang
lebih 10 menit. Dari Kampus UMMU, Sasa ke tempat penelitian di tempu dengan
5
Sumber: Peta Orientasi Maluku Utara,Bakonsurtanal, 2012
6
II. 2. Kondisi Administrasi Pulau Ternate
Sebagai salah satu kota pada Provinsi Maluku Utara, Pulau Ternate terdiri dari 4
kecamatan yaitu:
Timur.
7
Wilayah kecamatan terbesar adalah Kecamatan Pulau Ternate dengan
persentase luas yaitu 45% sedangkan wilayah kecamatan terkecil terdapat pada
Kecamatan Ternate Tengah dengan persentase luas adalah sebesar 15% dari
Semenanjung Utara di susun oleh formasi gunung api (andesit dan basalt). Pada
semenanjung Timur Laut di temukan batuan beku asam, basa dan ultrabasa serta
lahan dengan puncak tajam dan punggung curam tertoreh serta yang curam (>
40%).
pulau besar dan kecil dan mulai dari Ternate bagian Utara sampai Obi bagian
yanag tersususun dari bahan andesit dan batuan beku basaltik dengan lereng
8
Sumber: Peta Geologi Pulau Ternate, Maluku Utara
9
II. 6. Topografi
lereng yang curam, kondisi hutan tidak lebat, hanya di tumbuhi semak-semak dan
umumnya terdiri dari berbagai macam suku tetapi suku mayoritas yakni Suku
berkebun, usaha kecil dan nelayan. Begitu pula pada lokasi penambangan pasir
mempunyai Topografi yang terjal dengan kemiringan tanah tidak terlalu tinggi.
10
II. 7. Vegetasi
pasir yakni tumbuhan primer dan tumbuhan sekunder. Tumbuhan primer yakni
kemudian yang setelah tumbuh asli mengalami gangguan atau penggerusan serta
11
II. 8. Iklim dan Curah Hujan
Provinsi Maluku Utara pada umumnya memiliki Iklim Tropis yang sangat
juga khususnya di Pulau Ternate yang dipengaruhi oleh Iklim laut Tropis yang
terdiri dari beberapa bagian yakni tiga musim seperti: musim hujan, musim
Kemarau dan musim Pancaroba. Musim Hujan biasanya dimulai pada bulan
November sampai dengan bulan Februari, dan pada musim Kemarau biasannya
sering terjadi pada bulan April sampai dengan bulan Desember dan musim
Pancaroba ini terdapat dimana dipredisikan pada bulan Maret hingga sampai pada
12
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan
pencemaran lingkungan akibat kegiatan industri pada tahun 1960-an. Sejak itu
manajemen yang bersih lingkungan dan selalu melekat pada tujuan pembangunan
Lingkungan (AMDAL) yang harus dibuat jika seseorang ingin mendirikan suatu
13
Penjelasan/Pengertian Dari UU No. 23/1997 Sebagai Berikut :
dan/atau kegiatan
menggali bukit tidak secara berjenjang (trap-trap), namun asal menggali saja dan
nampak bukaan penggalian yang tidak teratur dan membentuk dinding yang lurus
dan menggantung (hanging wall) yang sangat rentan runtuh (longsor) dan dapat
14
2. Hilangnya Vegetasi Penutup Tanah
reklamasi atau reboisasi di areal penggalian, tapi membiarkan begitu saja areal
penggalian dan pindah ke areal yang baru. Tampak di lapangan bahwa penambang
3. Erosi tanah
Areal bekas penggalian yang dibiarkan begitu saja berpotensi mengalami erosi
dipercepat karena tidak adanya vegetasi penutup tanah. Kali kecil yang berada di
dekat lokasi penambangan juga terlihat mengalami erosi pada tebing. Selain itu
telah terjadi pelebaran pada dinding tebing, akibat diperlebar dan diperdalam guna
15
3. Pengupasan tanah pucuk Perlu dilakukan upaya reklamasi,
dan menghilangnya seperti melakukan reboisasi di areal
vegetasi akibat kegiatan bekas penggalian.
penggalian pasir. Setelah melakukan penggalian
jangan meninggalkan lubang
penggalian begitu saja, sebaiknya
lubang penggalian ditimbun terlebih
dahulu sebelum pindah ke tempat
lain.
1. Penyelidikan Umum
umum dilakukan dengan tujuan mencari komoditas bahan galian tertentu maupun
dan mempelajari keadaan geologi secara umum untuk daerah yang bersangkutan
2. Eksplorasi
meliputi bentuk, ukuran, letak kedudukan, kualitas (kadar) endapan bahan galian
16
serta karakteristik fisik endapan bahan galian dan batuan samping.Untuk tahap
3. Studi Kelayakan
4. Persiapan penambangan
Kegiatan ini meliputi penyiapan infrastruktur dan lahan kerja penambangan yang
5. Penambangan
untuk membebaskan dan mengambil bahan galian dari dalam kulit bumi,
17
6. Pengolahan Bahan Galian
mempertinggi mutu bahan galian yang dihasilkan dari tambang sampai memenuhi
persyaratan untuk diperdagangkan atau sebagai bahan baku untuk industri lain.
Keuntungan lain dari kegiatan ini adalah mengurangi jumlah volume dan
7. Pengangkutan
Adalah segala usaha untuk memindahkan bahan galian hasil tambang atau
8. Pemasaran.
beli kontrak jangka panjang, dan spot ataupun penjualan sesaat. Pasar kontrak
jangka panjang yaitu pasar yang penjualan produknya dengan kontrak jangka
panjang misalnya lebih dari satu tahun. Sedangkan penjualan spot, yaitu penjualan
sesaat atau satu atau dua kali pengiriman atau order saja.
9. Reklamasi
yang telah rusak baik itu akibat penambangan atau kegiatan yang lainnya.
18
Reklamasi ini dilakukan dengan cara penanaman kembali atau
fisik, kimia dan biologi seperti bentuk lahan dan kondisi tanah, kualitas dan aliran
air, debu, getaran, pola vegetasi dan habitat fauna, dan sebagainya.
Penambangan Pasir
a. Terjadinya Erosi
19
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
sebagai berikut :
Data primer yaitu data yang diperoleh dengan cara observasi langsung di
langsung dengan serta pihak berkompeten dan melakukan study pustaka terhadap
20
IV.1.2 Teknik Pengolahan Data
21
Tabel IV.1 Alat yang digunakan dan Fungsinya
(GPS) penelitian
Digital/Henpone(HP) lapangan.
Data dalam penelitian ini terdiri atas 2 (dua) data, yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan
kepustakaan.
22
c. Data Pengamatan kondisi tanah sekitar areal penambangan
dilokasi. .
a. Data Primer :
4. Tahapan Penambangan
5. Dokumentasi Lokasi
23
b. Data Sekunder
24
3. Tahap akhir, melakukan pengolahan data dari data-data yang telah diambil
25
DAFTAR PUSTAKA
26
LAMPIRAN A
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A Geofisik-Kimia
1 Perubahan Bentang x x x
Lahan
2 Kerusakan Jalan x x x
3 Transportasi x x x
4 Sedimentasi dan x x
Erosi
5 Gangguan Lalu x x
Lintas
6 Kualitas Air x x
Permukaan
7 Kualitas Air Tanah x x
8 Iklim Mikro x
9 Kualitas Tanah x
10 Timbunan Sampah
dan Sanitasi
lingkungan
B Biologi
1 Vegetasi x
2 Fauna x
3 Biota perairan x X
C Sosek Bud-kesmas
1 Kesempatan Kerja x X
dan Peluang
Berusaha
27
2 Pendapatan x X
Masyarakat
3 Persepsi masyarakat x X x x
4 Gangguan x x x x x x x
Kesehatan
Masyarakat
Keterangan :
1. Perizinan Lokasi
2. Rektrutmen Tenaga Kerja
3. Mobilisasi peralatan
4. Pembersihan jalan masuk
5. Pembuatan Jalan masuk
6. Pembuatan barak dan mess
7. Penambangan Pasir
8. Pengangkutan Material Pasir
9. Penataan Lahan ( Reklamasi )
28
LAMPIRAN B
CH : Curah Hujan
HH : Hari Hujan
29
LAMPIRAN C
Minggu Minggu Ke
Ke
IV I II III
1 Tiba Di Lokasi
2 Observasi
Lapangan
3 Studi Literatur
4 Pengambilan Data
5 Pengolahan Data
6 Penyusunan
Skripsi
7 Persiapan Kembali
30
LAMPIRAN D
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
I.1. LatarBelakang
I.2. Rumusan Masalah
I.3. BatasanMasalah
I.4. Tujuan Penelitian
I.5. Manfaat Penelitian
I.6. Metode Penelitian
I.7. Bagan Alir Penelitian
BAB II TINJAUAN UMUM
II.1. Lokasi dan Kesampaian Daerah
II.2. Kondisi Administrasi Kota Ternate
II.3. Letak Astronomi Pulau Ternate
II.4. Luas Wilayah
II.5. Keadaan Geologi
II.6. Topografi
II.7. Vegetasi
II.8. Iklim dan Curah Hujan
31
BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN
VII.1. Kesimpulan
VII.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
32