SAP Gosok Gigi, Ruang 7 A
SAP Gosok Gigi, Ruang 7 A
SAP Gosok Gigi, Ruang 7 A
MENGGOSOK GIGI
PAKET PENYULUHAN
MENGGOSOK GIGI
Tanggal, 8 Juni 2017
Oleh :
PKRS IRNA IV
Mengetahui,
Dr. Anik Puryatni, Sp. A (K) Dr. Harjoedi Adji Cahyono, Sp. A (K)
NIP. 196312261989032002 NIP.196804262000011001
LEMBAR PENGESAHAN
PAKET PENYULUHAN
MENGGOSOK GIGI
Tanggal, 8 Juni 2017
Oleh :
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Anggota Kelompok 10 :
1. M. Ramadhan Bachmid
2. Riska Dwi Amelia
3. Susanti
4. Vivi Ayunda
Mengetahui,
Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi
Kepala Ruang 7 A
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Baik secara
jasmani maupun rohani. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh
secara umum, juga kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut dapat
mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Sehingga kesehatan gigi dan mulut
merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan yang tidak dapat
dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum. Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut
merupakan salah satu upaya meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar untuk pintu
masuknya makanan dan minuman tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak
orang menyadari besarnya peranan mulut bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang.
Oleh karena itu kesehatan gigi dan mulut sangat berperan dalam menunjang kesehatan
seseorang (Indri, 2009).
Menurut Gofur (2012) penyebab timbulnya masalah gigi dan mulut pada
masyarakat salah satunya adalah faktor perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan
kesehatan gigi dan mulut. Hal tersebut dilandasi oleh kurangnya pengetahuan akan
pentingnya pemeliharaan gigi dan mulut. Pada usia anak masih tergantung pada orang
dewasa atau orang tuanya dalam hal menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut.
Kurangnya kebersihan gigi dan mulut menyebabkan tertimbunnya mikroorganisme pada
permukaan gigi yang disebut dengan plak gigi. Saat ini banyak orang tua yang kurang
memperhatikan komposisi makanan yang dimakan oleh anak mereka. Dewasa ini banyak
orang tua cenderung memberikan menu cepat saji yang mana sangat tinggi kalori nya.
Kebiasaan diet anak dan pemilihan makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan
dalam pertumbuhan bakteri di dalam rongga mulut.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar,
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI prevalensi
nasional masalah gigi mulut menjadi masalah terbesar ke 6 (enam), dimana setiap
tahunnya meningkat. Pada tahun 2016 prevalensi nasional karies aktif adalah 53,2%.
Fakta yang lainnya adalah orang Indonesia yang menderita penyakit gigi dan mulut
tersebut bersifat agresif kumulatif artinya daerah yang rusak tersebut menjadi tidak
dapat disembuhkan karena masyarakat pada. Tingginya angka masalah kesehatan gigi
dan mulut ini juga sangat dipengaruhi dari kurangnya pengetahuan menyikat gigi
yang benar. Sehingga dibutuhkan upaya lebih untuk menjaga kesehatan gigi dan
mulut.
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui proses pembelajaran bersama masyarakat. Kegiatan yang
bersumber pada masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan
didukung oleh kebijakan secara internal maupun lingkungannya yang berwawasan
kesehatan. Sehingga masyarakat mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-
masalah kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mampu
pula mengatasi apabila masalah kesehatan tersebut terlanjur terjadi di lingkungan
mereka (Karinta, 2011).
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin melakukan promosi kesehatan
menggosok gigi sebagai upaya meningkatkan kesehatan mulut dan gigi pada
masyarakat.
B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang menggosok gigi pada anak selama 30 menit,
peserta dapat mengerti dan memahami cara menggosok gigi yang benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang menggosok gigi pada anak diharapkan
peserta mampu :
a. Menyebutkan Pengertian menggosok gigi
b. Menyebutkan Penyebab kerusakan gigi
c. Menyebutkan Cara menggosok gigi yang tepat.
d. Menjelaskan kapan saja waktu yang tepat menggosok gigi
C. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah pasien, keluarga pasien dan pengunjung.
D. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dan demonstrasi
E. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan power point, LCD dan leaflet, video
F. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Media
Pembukaan Membuka dengan salam Menjawab
(5 Menit) Memperkenalkan diri salam
Menjelaskan masksud Mendengarka
dan tujuan penyuluhan. n Ceramah
Melakukan kontrak Memperhatia
waktu. n
Menanyakan kepada Menjawab
peserta tentang materi yang pertanyaan
akan disampaikan
Penyajian Menjelaskan tentang Mendengarka Ceramah, Power
(15 Menit) pengertian menggosok gigi n tanya jawab point
Menjelaskan penyebab Memberikan demontrasi
kerusakan gigi tanggapan dan
Menjelaskan waktu pertanyaan
yang tepat mengosok gigi mengenai hal
Menjelaskan tentang yang kurang di
cara menggosok gigi yang mengerti
benar
Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya/ diskusi
Penutup Menanyakan Menjawab Ceramah, Power
(10 Menit) pengetahuan pada peserta pertanyaan tanya jawab point
setelah dilakukan Memberikan demontrasi
penyuluhan tanggapan baik
Menyimpulkan hasil
kegiatan penyuluhan
Menutup dengan salam
2. Evaluasi
Promosi Kesehatan Rumah Sakit untuk mengetahui efektifitas PKRS terhadap
indicator dampak (dampak dari program seperti peningkatan PHBS)
MATERI PENYULUHAN
MENGGOSOK GIGI
A. PENGERTIAN
Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan, bakteri, dan plak.
Dalam membersihkan gigi, harus memperhatikan pelaksanaan waktu yang tepat dalam
membersihkan gigi, penggunaan alat yang tepat untuk membersihkan gigi, dan cara yang
tepat untuk membersihkan gigi. Oleh karena itu, kebiasaan menggosok gigi merupakan
tingkah laku manusia dalam membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan yang dilakukan
secara terus menerus (Ramadhan, 2010).
a.Metode Vertikal
Sikat gigi diletakkan dengan bulunya tegak lurus pada permukaan bukal untuk
permukaan lingual dan palatina sikat gigi dipegang severtikal mungkin. Metode ini
ditulis oleh Hirschfeld (1945)
b.Metode Horizontal
Pada metode ini bagian depan dan belakang gigi digosok dengan sikat yang digerakan
maju-mundur/kedepan dan kebelakang, dengan bulu-bulunya tegak lurus pada
permukaan yang dibersihkan. metode ini juga disebut metode menggosok
c.Metode Berputar
Metode berputar merupakan varian (bentuk yang dirubah) metode vertical. Disini
dengan bulu-bulunya ke arah apical ditempatkan setinggi mungkin pada gingival,
kemudian dengan gerakan berputar tangkai singkat. Disarankan untuk membersihkan
tiap daerah dengan gerakan horizontal
d.Metode Vibrasi/Bergetar
Pada metode Charters bulu-bulu sikat diletakkan pada sudut 45 derajat terhadap poros
elemen-elemen dan agak tegak pada ruang aproksimal. Kemudian dibuat tiga sampai
empat gerakan bergetar dengan sikat. Kemudian sikan diangkat dari permukaan gigi
untuk mengulangi tiga sampai empat kali gerakan yang sama bagi tiap daerah yang
dapat dicapai oleh ujung sikat. Metode bergetar dimaksudkan untuk orang dewasa dan
terutama ditujukan pada pembersihan gusi selama ini dimungkinkan dengan sikat gigi
e.Metode Sirkular
Disini dengan gerakan memutar permukaan elemen-elemen dibersihkan. Pada metode
Fones (1934) lengkungan gigi-geligi dalam oklusi dan permukaan bukal dibersihkan
dengan melekat sikat tegak lurus dan membuat gerakan memutar. Gerakannya juga
meluas sampai ke gusi. Dan permukaan lingual dibersihkan dengan gerakan sirkular
kecil dan permukaan oklusal dengan gerakan menggosok.
f. Metode Fisiologis
Metode ini diintroduksi oleh Smith (1940) dan beranjak dari pendirian bahwa
gerakannya pada waktu menyikat harus mempunyai arah yang sama seperti arah
makanan. Dengan sikat lunak elemen-elemen dibersihkan dengan gerakan menyapu
dari mahkota ke gusi. Disamping itu pada daerah molar dianjurkan beberapa gerakan
horizontal untuk membersihkan ulkus.
d. Sikat gigi dengan lembut untuk membantu mengurangi plak dan merangsang
gusi. Lakukan pijatan gusi untuk memperlancar peredaran darah.
e. Pindahkan sikat gigi ke posisi vertikal dan fokus dan gigi depan atas dan bawah
dalam. Ini adalah bagian gigi tempat plak sering terakumulasi.
f. Buka mulut Anda lebar-lebar dan sikat juga permukaan lidah, bagian dalam pipi
dan lagit-langit mulut. Ini merupakan langkah penting dalam menyikat gigi yang
benar, karena kotoran bisa menjadi 80 persen penyebab bau mulut.
g. Bila dirasa kurang bersih, bisa diulangi cara-cara di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Ana,S., Sufyanti, Y., dan Rachmawati, P.D. (2015). Peran Orang Tua dalam Membimbing
Menyikat gigi dengan kejadian karies gigi anak prasekolah. Skripsi.UNAIR. Surabaya.
Ginandjar, A.M. (2011). Cara menggosok gigi yang benar.Jakarta: Dian Rakyat
Indri.( 2009).Keadaan Dan Masalah Mesehatan Gigi Dan Mulut Di Indonesia.Jakarta: EGC
Ningsih, Ambari., Hutomo, LC., dan Rahaswanti, Ayu.(2013). Gambaran Perilaku
Menggosok Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Wilayah
Kerja Puskesmas Sidemen, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem.Medika Udayana :
4(2).
Notoatmodjo, S. (2013).Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta.
Ramadhan, A.G. (2010). Serba-serbi kesehatan gigi dan mulut. Jakarta : Bukune Press
Suryawati, P.N. (2010). 100 Pertanyaan Penting Perawatan Gigi Anak. Jakarta: Dian Rakyat
Lampiran
DAFTAR HADIR