Satuan Acara Penyuluhan Diabetes Melitus Fix

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIABETES MELLITUS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktek klinik keperawatan keluarga

Disusun oleh :

DIAR RUSBIANTI
Nim 15.008
IIA

AKADEMI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA


CIMAHI
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KELUARGA TN. S DENGAN DIABETES MELITUS PADA NY. L

A. PENGKAJIAN
1. Faktor predisposisi
a. Riwayat kesehatan
Ny. L berumur 51 tahun, saat ini ia sedang menderita diabetes
melitus. Ny. L mengatakan pernah memeriksakan keadaannya ke
rumah sakit dan didiagnosa diabetes melitus oleh dokter.
b. Keadaan fisik
Dari pemeriksaan fisik, pada Ny. L didapatkan hasil sebagai
berikut :
TD : 120/90 mmHg
N : 87 x/menit
R : 19 x/menit
S : 36,5 0C
BB : 51 kg
Gula Darah Puasa :
c. Motivasi belajar
Motivasi belajar klien untuk perawatan diabetes melitus cukup
antusias, klien ingin mempelajarinya karena ingin sembuh.
d. Kesiapan belajar
Keluarga Tn. N mengatakan sangat tertarik untuk mempelajari
diabetes melitus, penyebab, tanda dan gejala dari diabetes melitus,
karena belum mendapatkan banyak informasi tentang penyakit
diabetes melitus, keluarga Tn. N dapat menggunakan bahasa Sunda.
e. Kemampuan membaca
Keluarga Tn. N mempunyai kemampuan membaca dan menulis
yang baik, klien lebih menyukai belajar dengan cara berdiskusi.
2. Faktor pemungkin
Mahasiswa yang memberikan pelayanan kepada keluarga yang
menderita penyakit diabetes melitus telah memiliki keterampilan
memberikan penyuluhan kesehatan dengan baik karena telah sering
dilakukan pelatihan untuk hal tersebut. Alat Bantu penyuluhan berupa
leaflet dan lembar balik yang memberikan pendidikan kesehatan datang
kekeluarga sehingga dapat menerima pelayanan sepenuhnya.
3. Faktor penguat
Keluarga Tn. N mau menerima pelayanan yang akan diberikan oleh
petugas atau pemberi pelayanan kesehatan dan keluarga Tn. N selalu
memotivasi Tn. N untuk berobat ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan
terdekat.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang ditegakkan setelah melengkapi berbagai data
adalah :
Ansietas berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga Tn. N mengenal
masalah diabetes mellitus.

C. RENCANA TINDAKAN
1. Tujuan pembelajaran
a. Tujuan umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan klien dapat mengetahui
tentang penyakit diabetes melitus.
b. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, keluarga mampu
mengetahui :
1) Pengertian diabetes melitus
2) Penyebab diabetes melitus
3) Tanda dan Gejala diabetes melitus
4) Perawatan Penyakit diabetes melitus
5) Diet makanan penyakit diabetes melitus
2. Materi pembelajaran
a. Pengertian diabetes melitus
b. Penyebab diabetes melitus
c. Tanda dan Gejala diabetes melitus
d. Perawatan diabetes melitus
e. Diet makanan Penyakit diabetes melitus
3. Metode pembelajaran
a. Metode diskusi dan Tanya jawab
b. Metode ini digunakan untuk penyampaian materi di atas
4. Alat bantu pembelajaran
Leaflet dan Lembar balik
5. Evaluasi pembelajaran
Evaluasi belajar akan dilakukan selama proses belajar dan pada akhir
proses pendidikan kesehatan, cara evaluasi akan dilakukan dengan
menggunakan pertanyaan lisan, antara lain :
a. Jelaskan pengertian diabetes melitus ?
b. Sebutkan penyebab diabetes melitus ?
c. Sebutkan tanda dan gejala diabetes melitus?
d. Sebutkan perawatan klien diabetes melitus ?
e. Sebutkan diet diabetes melitus ?
6. Proses pelaksanaan
N WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN
O PESERTA
1. Pembukaan :
Menentukan kontrak waktu dan Menjawab salam
materi dengan keluarga sebelum Mendengarkan
penyuluhan dilaksanakan. Memperhatikan
3 menit Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. Pelaksanaan :
Memperhatikan
Menjelaskan pengertian diabetes Bertanya
melitus
Menjelaskan penyebab diabetes
melitus
Menjelaskan tanda dan gejala
10 menit diabetes melitus
Menjelaskan perawatan klien
diabetes melitus
Menjelaskan diet diabetes melitus ?
Memberi kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya
3. Evaluasi :

10 menit Tanya jawab Menjawab


Menyimpulkan hasil penyuluhan pertanyaan

4. Terminasi :

2 menit Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan


peran serta peserta. Menjawab salam
Mengucapkan salam penutup
MATERI PEMBELAJARAN

A. Pengertian Hipertensi

Diabetes Melitus (DM) merupakan kondisi hiperglikemia kronik


disertai beraneka kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yg
menimbulkan beraneka komplikasi kronik yang terjadi pada mata, ginjal,
saraf, & pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam
pemeriksaan dengan menggunakan sebuah mikroskop electron ( Mansjoer
dkk, 2007 )

DM ialah sekelompok kelainan heterogen yg ditandai oleh kelainan


kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia yg disebabkan defisiensi
insulin atau akibat kerja insulin yg tidak adekuat (Brunner & Suddart, 2002).

Dokumen konsesus th 1997 oleh American Diabetes Associations


Expert Committee on the Diagnosis & Classification of Diabetes Melitus,
menjabarkan 4 type utama diabetes, yakni : (Corwin, 2009)

1. Type I : Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM) atau sebuah


Diabetes Melitus tergantung insulin (DMTI)
5% hingga 10% penderita diabetik umumnya type I. Sel-sel beta dari
pankreas yg normalnya ialah menghasilkan insulin namun dihancurkan
oleh proses autoimun. Diperlukan suntikan insulin untuk mengontrol
kadar gula darah. Awitannya mendadak umumnya terjadi sebelum umur
30 th.
2. Type II : Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) atau disebut
Diabetes Mellitus yang tidak tergantung insulin (DMTTI)
Sembilan puluh % hingga 95% penderita diabetik yaitu type II. Keadaan
ini diakibatkan oleh penurunan sensitivitas pada insulin (resisten insulin)
atau akibat penurunan jumlah pembentukan insulin. Pengobatan pertama
ialah dengan diit & olah raga, apabila kenaikan kadar glukosa darah
menetap, suplemen dengan sebuah preparat hipoglikemik (suntikan
insulin dibutuhkan, bila preparat oral tidak dapat mengontrol
hiperglikemia). Terjadi amat sering pada mereka yg berumur lebih dari 30
th & pada mereka yg obesitas.
3. DM type lain Dikarenakan adanya kelainan genetik, obat, infeksi,
penyakit pankreas (trauma pankreatik), antibodi, penyakit dengan
karakteristik gangguan endokrin. & sindroma penyakit lain.
4. Diabetes Kehamilan : Gestasional Diabetes Melitus (GDM)
Diabetes yg terjadi pada perempuan hamil yg sebelumnya tidak mengidap
diabetes
B. Penyebab
1. Keturunan
2. Usia
3. Kegemukan
4. Kurang gerak
5. Kehilangan insulin
6. Alkoholisme
7. Obat-obatan

C. Tanda dan gejala


1. Sering merasa haus (poliuri)
2. Sering kencing terutama malam hari (polidipsia)
3. Polifagia
4. Penglihatan kabur
5. Keleahan
6. Berat badan turun
7. Koma
8. Komplikasi
D. Bahaya atau dampak dari diabetes mellitus
1. Hipoglikemia dan hiperglikemia
2. Masalah pada mata
3. Masalah pada ginjal
4. Neuropati
5. Masalah kaki
E. Cara pencegahan
Perawatan DM dirumah saat ini sangat dianjurkan karena pengobatan dan
perawatan DM membutuhkan waktu yang lama.
Cara Perawatan Pasien DM di Rumah adalah dengan jalan :
1. Minum obat secara teratur sesuai program
2. Diet yang tepat
3. Olahraga yang teratur
4. Kontrol GD teratur
5. Pencegahan komplikasi
F. Diet Hipertensi
Proporsi diet/ makanan harian yang benar bagi penderita DM :
Berdasarkan anjuran dari PERKENI ( perkumpulan Endokrinologi
Indonesia ) diet harian penderita DM disusun sebagai berikut:
1. Karbohidrat : 60-70 %
2. Protein : 10-15%
3. Lemak : 20-25%
Jenis Makanan yang Harus diKonsumsi yang dikonsumsi oleh
penderita DM diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Jenis Makanan yang tidak boleh dikonsumsi :
a. Manisan Buah
b. Gula pasir
c. Susu Kental Manis
d. Madu
e. Abon
f. Kecap
g. Sirup
h. Es Krim

2. Jenis makanan yang boleh dimakan tetapi harus dibatasi ;


a. Nasi
b. Singkong
c. Roti
d. Telur
e. Tempe
f. Tahu
g. Kacang Hijau
h. Kacang Tanah
i. Ikan

3. Jenis Makanan yang dianjurkan untuk dimakan :


a. Kol
b. Tomat
c. Kangkung
d. Oyong
e. Bayam
f. Kacang Panjang
g. Pepaya
h. Jeruk
i. Pisang
j. Labu Siam
DAFTAR PUSTAKA

Ruhyanudin, Faqih. 2007. Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan


Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Malang : UMM press.
Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta : EGC.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2001. Penuntun Diit. Jakarta : Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai