Spal
Spal
Spal
BAB I
PENDAHULUAN
1
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
daerah pelayanan yang akan direncanakan. Adapun masalah yang ditimbulkan dari
keadaan ini adalah pengaturan penyediaan energi potensial untuk mengalirkan air
limbah secara gravitasi melalui saluran yang di letakan pada tempat yang
menguntungkan atau dekat dengan badan air. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam merencanakan sistem pengelolaan ini, seperti pemilihan jalur
saluran dengan memperhatikan prinsip pengaliran untuk saluran terbuka (tidak
bertekanan) dan merancang pipa induk yang di arahkan ke Bangunan Pengelolaan Air
Buangan. Meskipun sebenarnya dapat diatasi dengan penggunaan pompa, akan tetapi
pompa menyebabkan biaya investasi menjadi sangat mahal. Oleh karena itu
diupayakan agar perencanaan tidak menggunakan pompa.
2
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
3. Sistem Penyaluran Air Limbah yang disalurkan menuju Instalasi Pengolahan Air
Limbah.
4. Sistem Penyaluran Air Limbah dimana Instalasi Pengolahan Air Limbah di
letakkan pada tempat di dekat badan air.
5. Sistem Penyaluran Air Limbah yang dilengkapi perlengkapan yang dibutuhkan
seperti letak manhole yang dapat digunakan sesuai dan di tunjukkan pada sistem.
6. Perencanaan untuk pipa induk yang harus mempertimbangkan perencanaan pipa
cabang sampai dengan pipa servis.
7. Daerah perencanaan meliputi seleruh daerah kota yang ditunjuk peta, dengan
anggapan bahwa peta tersebut adalah bentuk kota pada akhir periode
perencanaan.
8. Dasardasar teori yang secara langsung mendukung perencanaan atau
perhitungan harus diuraikan secara lengkap.
9. Perhitungan disusun dalam bentuk tabulasi.
10. Penampilan gambar, gambar detail dan hal lain yang diperlukan dan dikerjakan
sesuai petunjuk asisten.
3
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
e. Daftar gambar merupakan kumpulan judul gambar yang berisi penjelasan detail
dari dasar pembuatan laporan ini.
f. Daftar grafik merupakan kumpulan judul grafik dari perhitungan pada laporan
yang mendukung rincian perencanaan.
g. Daftar lampiran merupakan kumpulan lampiran yang mendukung setiap
pembahasan dan pembuatan rancangan pada laporan ini.
h. BAB I PENDAHULUAN
Penjabaran tentang latar belakang perencanaan sistem penyaluran air limbah,
maksud dan tujuan perencanaan, ruang lingkup dan sistematika penulisan.
i. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Informasi umum yang dkutip dari pustaka mengenai bagian-bagin dari sistem
penyaluran air limbah serta penjelasan umum yang dapat menjadiacuan dasar dari
perencanaan tersebut.
j. BAB III KRITERIA PERENCANAAN
Pembahasan mengenai detail dan kriteria perencanaan yang digunakan dalam
desain saluran air limbah.
k. BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PERENCANAAN
Memberikan gambaran mengenai wilayah perencanaan dan konsep dari kota yang
direncanakan.
l. BAB V PERHITUNGAN
Merupakan rumus-rumus berdasarkan literatur yang ditulis sehingga mendukung
perhitungan perencanaan.
m. BAB VI PENUTUP
Rangkuman bahasan dari perencanaan penyaluran air limbah ini.
n. DAFTAR PUSTAKA
Kumpulan referensi yang digunakan dalam pembuatan laporan ini.
o. LAMPIRAN
Kumpulan data yang disertakan dalam pembuatan laporan ini.
4
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
6
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
7
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
Pada penerapan sistem setempat ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi,
antara lain :
1. Kepadatan penduduk kurang dari 200 jiwa/Ha.
2. Kepadatan penduduk 200 500 jiwa/Ha masih memungkinkan dengan
syarat penduduk tidak menggunakan air tanah.
3. Tersedia truk penyedotan tinja
8
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
9
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
Fluktuasi debit (air buangan domestik dan limpasan air hujan) pada musim
kemarau dan musim hujan relatif besar.
Saluran air buangan dalam jaringan riol tertutup, sedangkan air hujan
dapat berupa polongan (conduit) atau berupa parit terbuka (ditch).
Sistem terpisah (separate system) ini memiliki beberapa keuntungan dan kerugian,
yaitu :
a. Keuntungan
Dimensi pipa air limbah tidak berlebihan
Ukuran IPAL relatif kecil karena hanya mengolah limbah, tidak menerima
beban hujan.
Biaya operasi kecil dan pemeliharaan lebih rendah.
Saluran air limbah dapat direncanakan pada kecepatan self cleansing
sehingga tidak menyebabkan terjadinya pengendapan.
b. Kerugian
Volume pekerjaan konstruksi lebih besar, dibandingkan sistem kombinasi
karena ada 2 saluran.
10
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
b. Kerugian
Dimensi saluran cukup besar, karena harus menampung baik air hujan
maupun air limbah.
Dimensi IPAL besar.
Biaya pengolahan (operasi dan pemeliharaan) menjadi tinggi.
IPAL efisien hanya pada musm hujan.
Perlu penggelontoran pada musim kemarau,
Pada kondisi curah hujan tinggi, saluran tidak dapat menampung, air
limbah keluar dari saluran.
Pada musimkering, air limbah mengendap disaluran. Menjadi
pernyebab penyakit.
Jika saluran direncanakan dengan self cleanshing velocity pada waktu
musim hujan, maka pada musim kemarau akan terjadi pengendapan di
saluran yang berarti membutuhkan penggelontoran.
Jika saluran direncanakan dengan self cleanshing velocity pada waktu
musim kemarau, maka dibutuhkan kemiringan saluran yang besar
(curam).
11
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
12
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
2.5 Penggelontoran
Bangunan penggelontor berfungsi untuk mencegah pengendapan kotoran
dalam saluran, mencegah pembusukkan kotoran dalam saluran, dan menjaga
kedalaman air pada saluran. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada bangunan
penggelontor ini adalah, air penggelontor harus bersih tidak mengandung lumpur,
pasir, dan tidak asam, basa atau asin, selain itu air penggelontor tidak boleh
mengotori saluran. Berdasarkan kontinuitasnya, penggelontoran dibagi menjadi
dua:
Sistem Kontinu
Penggelontoran dengan sistem kontinu, adalah sistem dimana penggelontoran
dilakukan secara terus menerus dengan debit konstan. Dalam perencanaan
dimensi saluran, tambahan debit air limbah dari penggelontoran harus
diperhitungkan. Dengan menggunakan sisten kontinu, maka :
- Kedalaman renang selalu tercapai
- Kecepatan aliran dapat diatur
- Syarat pengaliran dapat terpenuhi
- Tidak memerlukan bangunan penggelontor di sepanjang jalur pipa, tetapi
cukup berupa bangunan pada awal saluran atau dapat berupa terminal
cleanout yang dihubungkan dengan pipa transmisi air penggelontor. Selain
itu.
Kelebihan dari penggunaan sistem kontinu ini adalah kemungkinan saluran
tersumbat sangat kecil, dan dapat terjadi pengenceran air limbah, serta
pengoperasiannya mudah. Sedangkan kekurangannya yaitu debit penggelontoran
yang konstan memerlukan dimensi saluran lebih besar, terjadi penambahan beban
hidrolis pada IPAL.
Sistem Periodik
Dalam sistem periodik, penggelontoran dilakukan secara berkala pada kondisi
aliran minimum. Penggelontoran dilakukan minimal sekali dalam sehari.
13
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
14
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
BAB III
KRITERIA PERENCANAAN
15
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
16
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
17
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
18
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
19
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
3.2.5 Penggelontoran
Penggelontoran adalah penambahan aliran untuk menambah debit pada
jaringan dalam keadaan berenang (diameter=10 cm) dan kecepatan aliran minimm
memenuhi yang diisyaratkan, yaitu Vmin 0,6 m/dtk.
20
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
BAB IV
GAMBARAN UMUM
21
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
B 264 jiwa/Ha
D 235 jiwa/Ha
E 260 jiwa/Ha
22
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
Sistem Penyaluran Air Limbah berkaitan dengan kebutuhan air minum yang
dibutuhkan oleh setiap daerah baik daerah domestik ataupun non domestik.
Kebutuhan air minum tiap daerah memiliki nilai yang berbeda-beda. Untuk
kebutuhan air minum daerah domestik diperoleh dari konsumsi air bersih pada
perumahan sehari-hari. Konsumsi air bersih dapat dilihat dari segi high income,
medium income, dan low income seperti yang ada pada tabel 4.3 dibawah. Konsumsi
pada daerah non domestik dapat diperoleh dengan melihat buku literatur yang ada.
Sedangkan konsumsi air bersih pada daerah non domestik dapat diperoleh dengan
melihat SNI 19.6728.1-2002 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Data Konsumsi Air Bersih Sarana Kota
23
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
24
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
BAB V
PERHITUNGAN
cm x skala
Rumus Panjang Pipa (m) =
100
Contoh panjang pipa jalur berikutnya: Panjang Jalur Pipa 1-2 = 380 m dan panjang
jalur pipa 2-3 = 180 m sehingga panjang pipa sesungguhya di jalur 2-3 adalah 560 m
karena komulatif dari jalur pipa 1 ke 2).
2. Area Pelayanan
Luas
Luas merupakan luas dari daerah pelayanan dalam satuan Ha.
skala skala
cm2 x 100 x 100
Luas (Ha) =
10.000
3. Pelayanan
Persen (%) pelayanan
25
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
26
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
6. PE/1000
Dalam perhitungan debit total air buangan selalu didasarkan pada jumlah
penduduk. Untuk mendapatkan nilai PE/1000 diasumsikan tiap orang
mengeluarkan debit air limbah tertentu (qr).
Kebutuhan domestik
qr = x 1000
Jumlah penduduk total
l
PE Q Air Buangan ( )
= dtk
1000 Q Rata rata (l )
1000
7. PE/1000
PE/1000 merupakan kumulatif dari PE/1000 sesuai jalur dan dinyatakan
dengan satuan jiwa.
1 PE1,2
Qmin = x Q rata rata
5 1000
PE 0.8
Qmd = 5 x Qmd x Qrata rata
1000
27
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
PE
Qinfiltrasi surface = Cr x Qrata rata
1000
L pipa kumulatif
Qinfiltrasi saluran = x Qinfiltrasi Surface
1000
28
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
Qpeak
Qfull =
Qpeak/Qfull
4. V full
Nilai V full (m/s) diasumsikan dan akan dibandingkan dengan nilai V full pada
kolom selanjutnya. Asumsi Vfull yaitu sebesar 0,6-3 m/s.
29
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
5. D (Diameter)
Diameter yang dihitung untuk menentukan dimensi pipa (mm) dihitung
berdasarkan Q dan Vfull yang telah diketahui.
4 Qfull
D=
V full
6. R (Jari-jari Hidrolis)
R = D
7. Slope tanah
8. Slope pipa
Slope pipa adalah kemiringan pipa yang harus disesuaikan dengan slope
tanah. Nilai slope tanah tidak boleh sangat jauh dari slope tanah karena akan
berpengaruh pada galian tanah.
V = 1/n . R 2/3 . S
n = 0.01
Nilai V full pada kolom ini harus lebih besar dari nilai V full dikolom
sebelumnya.
30
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
10. Q full
Q full = A x Vfull
Nilai Q full dikolom ini harus lebih besar dari nilai Q full dikolom
sebelumnyakarena nilai Q full ini sudah debit sesungguhnya.
11. Q peak/Q full
Nilai Q peak / Q full didapat berdasarkan pembacaan grafik d/D. Nilai dari
Qpek/Qfull ini harus berada dalam range 0,67-0,98.
12. Dpeak/Dfull
Nilai Dpeak/ Dfull didapat dari pembacaan grafik Qpeak/Qfull dan nilainya
harus berada dalam range 0,6-0,8.
13. Vpeak / Vfull
Vpeak / Vfull dilihat dari grafik.caranya lihat nilai Qpeak / Qfull yang tadi
didapat. Plotkan nilai tersebut ke dalam grafik di sumbu x. setelah itu tarik garis
lurus keatas sampai mengenai garis Q/Qfull yang ada di dalam grafik. Setelah itu
tarik garis kekanan atau kekiri. Untuk mendapatkan nilai Vpeak/Vfull tarik garis
kekanan, sampai mengenai garis V/Vf. Setelah itu tarik garis kebawah. Dan nilai
yang terlihat merupakan nilai Vpeak/Vfull. Nilai Vpeak/Vfull harus masuk ke
dalam range 1,07-1,14
14. Vpeak
V peak dinyatakan dalam (m/detik2)
31
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
2 2
= dmin
= dg
5 5
2. dmin/Dfull
dmin
= dmin/D
Dfull
3. Afull
D yang dipakai dalam perhitungan ini adalah d pasaran.
1
full = D2
4
4. Amin
Amin
min = Afull
Afull
5. dg/dfull
dg dg
=
dfull D
6. Ag
Ag dapat dicari dari hasil pembacan grafik Ag/Afull berdasarkan nilai dg/D,
sehingga nilai Ag adalah:
Ag
Ag = A full
Afull
32
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
7. Vw
Vw merupakan kecepatan aliran pada saat d berenang.
8. Q gelontor
Qg = Vw x (Ag Amin)
9. Volume gelontor
L
V gelontor = Qg x
Vw
33
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
1. D muka air
2. Slope Pipa
Nilai Slope pipa didapat dari Tabel C.3
3. Elevasi Tanah
Elevasi tanah dari H (ketinggian) kontur tanah
4. Elevasi dasar saluran (m)
Untuk jalur awal :
- Upstream = Elevasi tanah upstream (27) (diameter pipa dalam
meter)
- Downstream = Elevasi tanah upstream (slope pipa x panjang pipa asli)
Untuk jalur lanjutan :
- Upstream = Elevasi muka air downstream (d/D x panjang pipa asli)/1000
- Downstream = sama dengan cara jalur awal
BAB VI
34
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkani hasil Rangangan Perencanaan Saluran Air Limbah di Kota Indah
Permai ini, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah di Kota Indah Permai dilakukan
menggunakan sistem pengaliran secara terpisah (seperate).
2. Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah di Kota Indah Permai dilakukan
menggunakan sistem pengaliran dengan arah berdasarkan gravitasi.
3. Pembuangan akhir IPAL di Kota Indah Permai berada pada Waduk Utara yang
berada di posisi ketinggian tanah +62 m.
4. Debit air limbah yang dihasilkan berdasarkan rancangan ini adalah 46,749
L/detik.
5. Jarak kedalaman galian awal (US) dan akhir (DS) terjadi penurunan pada jarak 6-
7, 11-12, 13-14, dan 15-17, sehingga pada jalur tersebut harus menggunakan
bangunan pelengkap drop manhole.
6. Desain pada perencanaan dan perhitungan ini dibuat sesuai dengan literatur agar
perencanaan akan menghasilkan desain yang efisien, ekonomis, dan praktis.
4.2 Saran
Berdasarkan Perencanaan Sistem Penyediaan Air Limbah di Kota Indah Permai
terdapat beberapa saran sebagai berikut:
Daftar Pustaka
35
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
36
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
Lampiran 1
Tabel C.2 Perhitungan Debit Air Limbah
37
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
38
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
39
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
Lampiran 2
Tabel C.3 Perhitungan Dimensi Air Limbah
40
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
Panjang L
Manhole Q peak Qpeak/Qfull Q full V full D hit Dpasar Slope Slope V full Q full Qpeak/Qfull V peak/V V peak
Pipa komulati d/D R d/D
tanah pipa full
Dari Ke (m) (m) (l/dtk) (m3/d3) (m3/dtk) (m3/setik) (m/s) (mm) (m/s) (m3/s) (m3/dtk) (m/s)
1 2 360 360 8.178 0.008 0.8 0.98 0.0083452 1.2 94.12 125 0.031 0.0051 0.0070 0.83 0.010 0.80 0.67 1.11 0.92
2 3 315 675 13.482 0.013 0.8 0.98 0.0137569 1.2 120.85 125 0.031 0.0143 0.0200 1.40 0.017 0.78 0.68 1.12 1.57
4 3 202.5 202.5 10.666 0.011 0.8 0.98 0.010884 1.2 107.49 150 0.038 0.0123 0.0065 0.90 0.016 0.67 0.61 1.08 0.98
3 5 180 1057.5 26.768 0.027 0.8 0.98 0.0273147 1.2 170.28 175 0.044 0.0167 0.0180 1.67 0.040 0.67 0.77 1.14 1.90
5 7 202.5 1260 26.768 0.027 0.8 0.98 0.0273147 1.2 170.28 175 0.044 0.0049 0.0090 1.18 0.028 0.95 0.74 1.13 1.33
6 7 180 180 31.843 0.032 0.8 0.98 0.0324926 1.5 166.12 175 0.044 0.0400 0.0250 1.96 0.047 0.67 0.61 1.08 2.12
7 8 180 1620 38.290 0.038 0.8 0.98 0.0390719 1.2 203.66 225 0.056 0.0083 0.0083 1.34 0.053 0.72 0.62 1.08 1.45
8 16 337.5 1957.5 44.196 0.044 0.8 0.98 0.0450976 1.2 218.80 225 0.056 0.0157 0.0120 1.61 0.064 0.69 0.8 1.14 1.83
16 17 45 2002.5 44.279 0.044 0.8 0.98 0.0451825 1.2 219.01 225 0.056 0.0044 0.0090 1.39 0.055 0.80 0.67 1.11 1.55
9 10 225 225 9.300 0.009 0.8 0.98 0.0094898 1.2 100.37 125 0.031 0.0111 0.0090 0.94 0.012 0.81 0.68 1.12 1.05
10 11 238.5 463.5 12.687 0.013 0.8 0.98 0.0129462 1.2 117.23 150 0.038 0.0021 0.0080 1.00 0.018 0.72 0.62 1.08 1.08
11 12 198 661.5 17.198 0.017 0.8 0.98 0.0175489 1.2 136.49 150 0.038 0.0303 0.0190 1.54 0.027 0.63 0.68 1.12 1.73
12 13 180 841.5 18.579 0.019 0.8 0.98 0.0189577 1.2 141.86 150 0.038 0.0083 0.0098 1.11 0.020 0.95 0.77 1.14 1.26
13 14 225 1066.5 23.304 0.023 0.8 0.98 0.02378 1.2 158.88 175 0.044 0.0200 0.0135 1.44 0.035 0.67 0.76 1.14 1.64
14 15 135 1201.5 28.663 0.029 0.8 0.98 0.0292484 1.2 176.21 250 0.063 0.0015 0.0020 0.70 0.035 0.83 0.69 1.12 0.79
15 17 90 1291.5 28.765312 0.029 0.8 0.98 0.0293524 1.2 176.52 250 0.063 0.0144 0.0030 0.86 0.042 0.68 0.69 1.12 0.97
17 IPAL 45 3339 46.748993 0.047 0.8 0.98 0.0477031 1.2 225.03 250 0.063 0.0000 0.0060 1.22 0.060 0.78 0.66 1.11 1.35
41
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
Lampiran 3
Tabel C.5 Penanaman Pipa
42
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
Penanaman Pipa
43
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
Lampiran 4
Tabel C.4a Perhitungan Penggelontoran
44
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
Perhitungan Penggelontoran
Panjang V min/V
Jalur pipa Q min Q full Q min/ Q d min/D D d min V full V min
Pipa full Keterangan
full full
Dari ke (m) (l/dtk) (m3/dtk) (m3/dtk) (mm) (m) (m) (m/dtk) (m/dtk)
1 2 360 0.36 0.0004 0.0102 0.04 0.14 125 0.13 0.02 0.5 0.83 0.42 GELONTOR
2 3 315 0.74 0.0007 0.0172 0.04 0.15 125 0.13 0.02 0.52 1.40 0.73 GELONTOR
4 3 203 0.53 0.0005 0.0160 0.03 0.15 150 0.15 0.02 0.52 0.90 0.47 GELONTOR
3 5 180 1.99 0.0020 0.0400 0.05 0.18 175 0.18 0.03 0.58 1.67 0.97 GELONTOR
5 7 203 2.53 0.0025 0.0283 0.09 0.20 175 0.18 0.04 0.6 1.18 0.71 GELONTOR
6 7 180 0.11 0.0001 0.0472 0.002 0.06 175 0.18 0.011 0.29 1.96 0.57 GELONTOR
7 8 180 3.25 0.0032 0.0533 0.06 0.18 225 0.23 0.04 0.58 1.34 0.78 GELONTOR
8 16 338 3.92 0.0039 0.0639 0.06 0.20 225 0.23 0.05 0.6 1.61 0.96 GELONTOR
16 17 45 3.92 0.0039 0.0553 0.07 0.20 225 0.23 0.05 0.6 1.39 0.84 GELONTOR
9 10 225 0.43 0.0004 0.0115 0.04 0.14 125 0.13 0.02 0.5 0.94 0.47 GELONTOR
10 11 239 5.11 0.0051 0.0177 0.29 0.44 150 0.15 0.07 0.95 1.00 0.95 GELONTOR
11 12 198 1.06 0.0011 0.0273 0.04 0.16 150 0.15 0.02 0.54 1.54 0.83 GELONTOR
12 13 180 1.17 0.0012 0.0196 0.06 0.16 150 0.15 0.02 0.54 1.11 0.60 GELONTOR
13 14 225 1.62 0.0016 0.0347 0.05 0.18 175 0.18 0.03 0.58 1.44 0.84 GELONTOR
14 15 135 2.18 0.0022 0.0346 0.06 0.17 250 0.25 0.04 0.56 0.70 0.39 GELONTOR
15 17 90 2.18 0.0022 0.0423 0.05 0.17 250 0.25 0.04 0.56 0.86 0.48 GELONTOR
17 IPAL 45 3.92 0.0039 0.0599 0.07 0.19 250 0.25 0.05 0.78 1.22 0.95 GELONTOR
45
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
Lampiran 5
Tabel C.4b Perhitungan Debit dan Volume Gelontor
46
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
Jalur Pipa D d min dg d min dg d min Q min A min A full A min dg Ag Ag V min Vw L Qg Volume g
Dari Ke (m) (m) (m) (m) (m) D full Q full A full (m) (m) D full A full (m) (m/dtk) (m/dtk) (m) (m/dtk) (m)
1 2 0.125 0.02 0.1 0.007 0.04 0.14 0.04 0.08 0.0123 0.00098 0.80 0.87 0.011 0.415 2.57 360 0.00962 1.35
2 3 0.125 0.02 0.1 0.0075 0.04 0.15 0.05 0.09 0.0123 0.0011 0.80 0.87 0.011 0.730 2.79 315 0.01613 1.82
4 3 0.150 0.02 0.1 0.009 0.04 0.15 0.05 0.09 0.0177 0.00159 0.67 0.72 0.013 0.470 2.36 203 0.0151 1.29
3 5 0.175 0.03 0.1 0.0126 0.04 0.18 0.06 0.12 0.0240 0.00288 0.57 0.59 0.014 0.966 2.52 180 0.03726 2.66
5 7 0.175 0.04 0.1 0.014 0.04 0.20 0.02 0.14 0.0240 0.00337 0.57 0.59 0.014 0.707 2.18 203 0.02522 2.34
6 7 0.175 0.01 0.1 0.0042 0.04 0.06 0.003 0.04 0.0240 0.00096 0.57 0.59 0.014 0.569 3.06 180 0.04614 2.71
7 8 0.225 0.04 0.1 0.0162 0.04 0.18 0.06 0.12 0.0397 0.00477 0.44 0.4 0.016 0.777 2.14 180 0.04895 4.11
8 16 0.225 0.05 0.1 0.018 0.04 0.20 0.02 0.14 0.0397 0.00556 0.44 0.4 0.016 0.965 2.28 338 0.05871 8.70
16 17 0.225 0.05 0.1 0.018 0.04 0.20 0.02 0.14 0.0397 0.00556 0.44 0.4 0.016 0.836 2.15 45 0.05032 1.05
9 10 0.125 0.02 0.1 0.007 0.04 0.14 0.04 0.08 0.0123 0.00098 0.80 0.87 0.011 0.471 2.64 225 0.01088 0.93
10 11 0.150 0.07 0.1 0.0264 0.04 0.44 0.40 0.42 0.0177 0.00742 0.67 0.72 0.013 0.952 2.22 239 0.01224 1.31
11 12 0.150 0.02 0.1 0.0096 0.04 0.16 0.05 0.1 0.0177 0.00177 0.67 0.72 0.013 0.834 2.65 198 0.02567 1.92
12 13 0.150 0.02 0.1 0.0096 0.04 0.16 0.05 0.1 0.0177 0.00177 0.67 0.72 0.013 0.599 2.41 180 0.01802 1.35
13 14 0.175 0.03 0.1 0.0126 0.04 0.18 0.06 0.12 0.0240 0.00288 0.57 0.59 0.014 0.837 2.39 225 0.03237 3.04
14 15 0.250 0.04 0.1 0.017 0.04 0.17 0.06 0.11 0.0491 0.0054 0.40 0.38 0.019 0.394 1.78 135 0.03169 2.41
15 17 0.250 0.04 0.1 0.017 0.04 0.17 0.06 0.11 0.0491 0.0054 0.40 0.38 0.019 0.483 1.86 90 0.0393 1.90
17 IPAL 0.250 0.05 0.1 0.019 0.04 0.19 0.08 0.13 0.0491 0.00638 0.40 0.38 0.019 0.952 2.27 45 0.05474 1.08
47
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
Lampiran 6
Tabel C.4c Perhitungan Debit Akhir Gelontor
48
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
LAMA
JALUR PIPA PANJANG Q MIN QG Q MIN+QG (Q MIN+QG)/Q Q MIN/Q D MIN/D V MIN/V KETERA QG
Q FULL D (m) D MIN V FULL V MIN WAKTU
DARI KE (m) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) FULL FULL FULL FULL NGAN AKHIR
DI PIPA
1 2 360 0.0012 0.0096 0.0108 0.0102 1.06 0.12 0.90 0.13 0.11 1.12 0.83 0.93 cukup 0.0096 0.1076
2 3 315 0.0013 0.0096 0.0109 0.0172 0.64 0.08 0.61 0.13 0.1 1.09 1.40 1.53 cukup 0.0096 0.0572
4 3 202.5 0.0019 0.0151 0.0170 0.0160 1.07 0.12 0.89 0.15 0.13 1.14 0.90 1.03 cukup 0.0151 0.0546
3 5 180 0.0035 0.0247 0.0282 0.0400 0.70 0.09 0.61 0.18 0.11 1.12 1.67 1.87 cukup 0.0151 0.0268
5 7 202.5 0.0040 0.0247 0.0288 0.0283 1.02 0.14 0.85 0.18 0.15 1.15 1.18 1.35 cukup 0.0151 0.0415
6 7 180 0.0014 0.0461 0.0476 0.0472 1.01 0.031 0.81 0.18 0.14 1.14 1.96 2.24 cukup 0.0461 0.0223
7 8 180 0.0057 0.0709 0.0766 0.0533 1.44 0.11 0.53 0.23 0.12 1.08 1.34 1.45 cukup 0.0461 0.0345
8 16 337.5 0.0067 0.0709 0.0775 0.0639 1.21 0.10 0.39 0.23 0.1 0.89 1.61 1.43 cukup 0.0461 0.0655
16 17 45 0.0067 0.0709 0.0775 0.0553 1.40 0.12 0.50 0.23 0.11 1.00 1.39 1.39 cukup 0.0461 0.0090
9 10 225 0.0012 0.0109 0.0121 0.0115 1.04 0.10 0.85 0.13 0.11 1.14 0.94 1.07 cukup 0.0109 0.0582
10 11 238.5 0.0089 0.0109 0.0198 0.0177 1.12 0.50 0.32 0.15 0.10 0.80 1.00 0.80 cukup 0.0109 0.0826
11 12 198 0.0021 0.0109 0.0130 0.0273 0.48 0.08 0.49 0.15 0.1 0.99 1.54 1.53 cukup 0.0109 0.0360
12 13 180 0.0021 0.0109 0.0130 0.0196 0.66 0.11 0.62 0.15 0.1 0.98 1.11 1.09 cukup 0.0109 0.0460
13 14 225 0.0035 0.0109 0.0143 0.0347 0.41 0.10 0.45 0.18 0.1 0.95 1.44 1.37 cukup 0.0109 0.0456
14 15 135 0.0065 0.0109 0.0174 0.0346 0.50 0.19 0.51 0.25 0.13 1.00 0.70 0.70 cukup 0.0109 0.0532
15 17 90 0.0065 0.0109 0.0174 0.0423 0.41 0.15 0.45 0.25 0.11 0.95 0.86 0.82 cukup 0.0109 0.0305
17 IPAL 45 0.0077 0.0218 0.0294 0.0599 0.49 0.13 0.55 0.25 0.14 1.04 1.22 1.27 cukup 0.0109 0.0099
49
Sistem Penyaluran Air Limbah / Nadia Khoirunnisa / 082001500039
Lmapiran 7
50