ID Proses Pembuatan Gula Invert Dari Sukros PDF
ID Proses Pembuatan Gula Invert Dari Sukros PDF
ID Proses Pembuatan Gula Invert Dari Sukros PDF
Abstrak
Gula invert merupakan produk hasil pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
dengan perbandingan 1:1. Produksi gula inversi secara industri biasanya berdasarkan pada
hidrolisa asam atau ensim. Pada proses hidrolisa asam tergantung dari jenis asam, yaitu
asam anorganik yang berupa asam kuat atau organik yang berupa asam lemah. Gula invert
merupakan komponen makanan yang bermanfaat, terutama sifatnya yang yang lebih manis
dan lebih cepat larut apabila dibandingkan dengan butiran sukrosa. Sifat lain yang
menguntungkan dari gula invert adalah dapat berfungsi sebagai humectant
(mempertahankan kadar air), penstabil emulsi, pengawet, dan memiliki rasa yang lebih halus
sehingga tidak menimbulkan iritasi. Penelitian dilakukan dengan cara hidrolisis larutan gula
pasir ( 70 %) menggunakan katalis asam sitrat, asam tartrat, asam klorida pada berbagai
pH, suhu 70 C, dan waktu. Tujuan penelitian ini adalah membuat gula invert dari sukrosa
dengan katalis asam anorganik (asam klorida), dan asam organik (asam tartrat, dan asam
citrat). Mengamati pengaruh pH dan jenis katalis terhadap konstanta kecepatan reaksi.
Mencari optimasi terhadap proses hidrolisa, sehingga desain sistem yang optimal dapat
tercapai. Dari hasil percobaan dan pengolahan data dapat disimpulkan bahwa, gula inversi
tidak hanya dapat dibuat dengan asam anorganik (HCl), tetapi dapat juga digunakan asam
organik (asam tartrat dan citrat) Semakin tinggi pH maka laju reaksi hidrolisis gula semakin
lambat.Pada pH yang sama, jenis asam tidak berpengaruh signifikan terhadap laju reaksi
hidroisis.Model kecepatan reaksi orde 1 pseudo hanya dapat diterapkan terhadap jenis
katalis asam sitrat dan tartrat pada pH 2,5 Kondisi optimum untuk proses hidrolisis gula
adalah pada temperatur 70 0C dan pH = 2,0 selama 80 menit.
Kata kunci: gula invert, asam sitrat, asam tartrat, asam klorida.
menghasilkan sirup gula invert yaitu dengan Hasil integrasi dari waktu t=0 hingga t=t
menghidrolisis sukrosa dengan menggunakan dengan CA=CA0 hingga CA= CA adalah sebagai
asam dan menghidrolisis sukrosa dengan berikut
menggunakan enzim invertase (Syarief dkk,
1991) .......................................................(5)
Berdasarkan kelebihan tersebut, maka gula
invert dapat dijadikan alternatif bahan pemanis Apabila perbandingan A yang bereaksi
selain gula pasir. Penelitian ini merupakan denganA mula-mula dinyatakan sebagai
penelitian lanjutan dari penelitian Aprianto konversi (x) maka dapat dinyatakan :
(2008) dengan topic Pembuatan Gula Invert .........................................(6)
dari Proses Hidrolisis Sukrosa dengan Katalis
Asam Sitrat. Penelitian tersebut dilakukan ..........................................................(7)
dengan variabel temperatur, waktu dan Maka persamaan 7 dapat dapat dinyatakan
konsentrasi katalis sehingga diperoleh kondisi
proses inversi yang ideal. Selain itu, masih .......................................................(8)
terdapat variabel-variabel lain yang
mempengaruhi pembuatan gula invert, seperti Apabila di buat grafik hubungan versus t
jenis asam dan pH. Sehingga pada penelitian atau ln(1x) versus t akan mendekati garis
ini diteliti lebih lanjut terhadap jenis asam yang lurus dan konstanta kecepatan reaksinya adalah
digunakan sebagai katalisator dan nilai pH gradien dari garis tersebut. Kesesuaian data
untuk mendapatkan kondisi proses inversi yang penelitian dengan persamaan kecepatan reaksi
ideal, dimana sukrosa dipecah menjadi glukosa maupun nilai k bisa dihitung dengan metode
dan fruktosa. least square. Pada umumnya nilai konstanta
kecepatan reaksi dipengaruhi oleh faktor
LANDASAN TEORI tumbukan, energi aktivasi dan suhu reaksi yang
Proses hidrolisis pembentukan gula invert bisa dinyatakan dalam bentuk persamaan
adalah sebagai berikut: matematis sesuai persamaan Arrhenius
C12H22O11+ H2OC6H12O6 + C6H12O6............. (1) (Yuniwati dkk., 2011):
100
Momentum, Vol. 11, No. 2, Okt 2015, Hal. 99-103 ISSN 0216-7395, e-ISSN 2406-9329
Penetapan respon
Kadar Reducing sugar, total sugar dan sukrosa
(%)
Prosedur Penelitian
1. Lakukan analisa pendahuluan terhadap
larutan gula pasir/sukrosa dengan
Instrument TRAACS 800
2. Siapkan peralatan untuk proses hidrolisis
seperti gambar 1.
3. Timbang 70 gram gula pasir / sukrosa,
masukkan dalam beaker glass 250 mL
kemudian tambahkan 30 ml air, panaskan
pada suhu 70 oC dengan magnetic stirrer + Pada tabel 1 - 3 dapat dilihat bahwa
heater. semakin lama waktu yang digunakan untuk
reaksi, semakin besar pula konversi yang Berdasarkan pada grafik gambar 3-5 dapat
dicapai. Hal ini menunjukkan bahwa semakin ditentukan konstanta kecepatan reaksi sebagai
lama waktu reaksi maka semakin besar berikut:
kesempatan untuk bereaksi. Disamping itu dari
tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa semakin Tabel 4. Konstanta kecepatan reaksi dengan
rendah pH dari berbagai katalis maka semakin variasi pH dan jenis asam.
besar konversinya. Hal ini disebabkan semakin
rendah pH maka gerakan molekul reaktan
semakin kuat sehingga kemungkinan
bertumbukannya semakin besar dan kecepatan
reaksipun semakin besar.
Berikut perhitungan konstanta kecepatan reaksi
orde 1 pseudo dapat dilakukan menggunakan
grafik berikut ini. Pada tabel 4. Menerangkan bahwa
102
Momentum, Vol. 11, No. 2, Okt 2015, Hal. 99-103 ISSN 0216-7395, e-ISSN 2406-9329
Kesimpulan
Gula inversi tidak hanya dapat dibuat
dengan asam anorganik (HCl), tetapi dapat
juga digunakan asam organik (asam tartrat
dan citrat)
Semakin tinggi pH maka laju reaksi
hydrolysis gula semakin lambat.
Pada pH yang sama, jenis asam tidak
berpengaruh signifikan terhadap laju
reaksi hydrolysis.
Model kecepatan reaksi orde 1 pseudo
hanya dapat diterapkan terhadap jenis
katalis asam sitrat dan tartrat pada pH 2,5
Kondisi optimum untuk proses hydrolisis
gula adalah pada temperatur 70 0C dan pH
= 2,0 selama 80 menit.
Daftar Pustaka
Anonim; 2007; Enzimatic Production of
Invert Sugar; Project Consulting of Life
Science; Ensymm company.
Aprianto, 2008;Pembuatan Gula Invert dari
Proses Hidrolisis Sukrosa dengan Katalis
Asam sitratLaporan Penelitian, Universitas
Wahid Hasyim.
Isnawati, S.F., 2009, Analisis Strategi
Bersaing Gula Rafinasi (Studi PT. Jawa-
manis Rafinasi, Cilegon, Banten), Skripsi
Program Sarjana Penyelenggara Khusus
Agribisnis, Institut Pertanian Bogor.
Koswara, S.,2008 Makanan Bergula dan
Kerusakan Gigi, Toko Ebook Online
Pangan, Gizi dan Argoindustri
(http://www.ebookpangan.com).
Safarik, I., Z. Sabatkova and M. Safarikova;
2009,Invert Sugar Formation with
Saccharomyces cerevisiae Cells
Encapsulated in Magnetically Responsive
Alginate Micro Particles, Journal of
Magnetism and Magnetic Materials 321,
14781481
Syarief, R., Hermana and M. Chafied, 1991,
Mempelajari Proses Pembuatan Sirup Gula
Invert dari Nira (Arenga pinanta Merr),
Buletin Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Pangan, Vol. 9, No. 20, 1728.
Yuniwati M., D.Ismiyati and R. Kurniasih,
2011, Kinetika Reaksi Hidrolisis Pati
Pisang Tanduk dengan Katalisator Asam
Chlorida, Jurnal Teknologi, Vol. 4 No. 2,
107112.