Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis Lingkungan Eksternal
PEMBAHASAN
Salah satu tujuan penting dari studi lingkungan eksternal adalah untuk
mengidentifikasi peluang dan ancaman. Sebuah peluang adalah kondisi dalam
lingkungan eksternal yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saing
strategis. Sebuah ancaman adalah kondisi dalam lingkungan eksternal yang dapat
menghambat usaha perusahaan mencapai daya saing strategis.
1. Pemindaian (Scanning)
Studi untuk mengidentifikasi tanda tanda awal dari perubahan potensial
dalam lingkungan eksternal dan mendeteksi perubahan perubahan yang
sedang terjadi. Ketika melakukan pemindaian, seringkali perusahaan
menghadapi data dan informasi yang ambigu, tidak lengkap, dan tidak ada
kaitannya. Pemindaian lingkungan merupakan hal penting dan menentukan
bagi perusahaan perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang sangat
tidak stabil.
2. Pengawasan (Monitoring)
Pengamatan terhadap perubahan perubahan lingkungan untuk melihat
apakah suatu trend yang penting sedang berkembang di antara hal hal
1
yang diamati dalam pemindaian. Kritikal bagi pengawasan (monitoring) yang
berhasil adalah kemampuan untuk mendeteksi makna dalam peristiwa
peristiwa lingkungan yang berbeda.
3. Peramalan (Forecasting)
Analisis mengembangkan proyek proyek yang layak tentang apa yang
mungin terjadi dan seberapa cepat, perubahan perubahan dan trend
trend itu di deteksi melalui scanning dan monitoring.
4. Penilaian (Assessing)
Menentukan waktu dan signifikansi efek efek dari perubahan perubahan
dan trend trend lingkungan terhadap manajemen strategis suatu
perusahaan. Melalui scanning, monitoring dan forecasting, seorang analis
dapat memahami lingkungan eksternal. Selangkah lebih maju, tujuan
assessing adalah untuk menspesifikas implikasi pemahaman tersebut pada
organisasi. Tanpa assessing, perusahaan dibiarkan dengan data data
menarik, tetapi tidak diketahui relevansi kompetitifnya.
2
dengan situasi operasional suatu perusahaan tertentu. Lingkungan ini
memberi peluang dan ancaman bagi perusahaan, tetapi satu perusahaan
jarang sekali mempunyai pengaruh berarti terhadap lingkungan ini.
1. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah system ekonomi
tempat suatu perusahaan beroperasi, karena pola konsumsi dipengaruhi
oleh kesejahteraan relatif berbagai segmen pasar, dalam perencanaan
strategiknya setiap perusahaan harus mempertimbangkan
kecenderungan ekonomi di segmen segmen yang mempengaruhi
industrinya. Baik di tingkat nasional maupun internasional, perusahaan
harus mempertimbangkan ketersediaan kredit secara umum, tingkat
penghasilan yang dapat dibelanjakan, serta kecenderungan belanja
masyarakat, tingkat inflasi, deficit atau surplus perdagangan, tingkat
tabungan masyarakat dan bisnis, dll.
2. Faktor Sosial
Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah
kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang orang di
lingkungan ekstern perusahaan, yang berkembang dari pengaruh
kultural, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnik. Jika sikap
sosial berubah, berubah pulalah permintaan akan berbagai jenis pakaian,
buku, kegiatan waktu senggang, dan sebagainya. Seperti kekuatan
kekuatan lain di lingkungan eksternal jauh, kekuatan sosial bersifat
dinamik, dan selalu berubah sebagai akibat upaya orang untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka melalui pergendalian dan
penyesuaian diri terhadap faktor faktor lingkungan.
Salah satu penibahan sosial paling menonjol di tahun - tahun terakhir
ini adalah masuknya sejumlah besar kaum wanita ke dalam pasar tenaga
kerja. Ini tidak hanya mempengaruhi kebijakan perekrutan dan
kompensasi serta kapabilitas sumber daya dari para penyedia lapangan
kerja, melainkan juga telah menciptakan atau sangat memperbesar
permintaan akan beragam produk dan jasa yang dibutuhkan karena
3
ketiadaan kaum wanita di rumah. Perusahaan yang mengantisipasi atau
bereaksi secara cepat terhadap perubahan sosial ini menawarkan produk
dan jasa seperti makanan yang praktis, oven miccrowave, serta pusat
penitipan anak.
Perubahan sosial lain yang juga menonjol adalah meningkatkan
perhatian konsumen dan karyawan terhadap masalah kualitas hidup.
Bukti dari perubahan ini tampak pada negosiasi kontrak yang dibuat
akhir-akhir ini. Selain tuntutan tradisional berupa kenaikan gaji, karyawan
juga menuntut fasilitas-fasilitas lain seperti cuti, jam kerja fleksibel, uang
cuti, serta kesempatan untuk mengikuti pelatihan lanjut.
Perubahan sosial ketiga yang penting adalah pergeseran distribusi
usia populasi. Kecenderungan ini akan memaksa mereka melakukan
perubahan strategi pemasaran jangka panjang.Produsen produk-produk
perawatan rambut dan kulit sudah mulai menyesuaikan riset dan
pengembangan mereka dengan kemungkinan perubahan pada
permintaan ini.
3. Faktor Politik/Hukum
Arah dan stabilitas faktor-faktor politik/hukum merupakan pertimbangan
penting bagi para manajer dalam merumuskan strategi perusahaan.
Faktor-faktor politik/hukum menentukan parameter legal dan regulasi
yang membatasi operasi perusahaan. Kendala politik/hukum dikenakan
atas perusahaan melalui keputusan tentang perdagangan yang adil ,
undang undang antitrust, program perpajakan, ketentuan upah
minimum, kebijakan tentang polusi dan penetapan harga, batasan
administratif, dan banyak lagi tindakan yang dimaksudkan untuk
melindungi pekerja, konsumen, masyarakat umum, dan lingkungan,
karena undang - undang dan peraturan demikian biasanya bersifat
membatasi, mereka cenderung mengurangi potensi laba perusahaan.
Tetapi beberapa tindakan politik/hukum dirancang untuk melindungi dan
memberi manfaat bagi perusahaan. Tindakan demikian meliputi undang
undang paten, subsidi pemerintah, dan hibah dana riset produk.
4
Jadi,faktor politik/hukum dapat membatasi ataupun bermanfaat bagi
perusahaan yang terkena.
4. Faktor Teknologi
Faktor keempat dalam lingkungan jauh adalah perubahan teknologi.
Untuk menghindari keusangan dan mendorong inovasi, perusahaan
harus mewasapadai perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi
industrinya. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka kemungkinan
terciptanya produk baru, penyempurnaan produk yang sudah ada, atau
penyempurnaan dalam teknik produksi dan pemasaran.
Terobosan teknologi dapat mempunyai dampak segera dan dramatik
lingkungan perusahaan. Terobosan ini dapat membuka pasar dan produk
baru yang canggih atau dapat juga mempersingkat usia fasilitas produksi.
Jadi, semua perusahaan, dan utamanya mereka yang berada dalam
industri yang belum stabil harus berusaha keras untuk memahami baik
kemajuan teknologi yang ada maupun teknologi masa depan yang
mungkin mempengaruhi produk dan iasa mereka.
Kunci peramalan kemajuan teknologi yang bermanfaat terletak pada
pendugaan yang akurat mengenai kemanapun teknologi masa depan
dan dampaknya yang mungkin. Analisis menyeluruh mengenai dampak
perubahan teknologi meliputi telaah dampak yang diharapkan dari
teknologi baru terhadap lingkungan jauh, terhadap situasi persaingan
bisnis, dan terhadap antarmuka bisnis masyarakat. Di tahun-tahun
terakhir, peramalan di bidang terakhir ini telah mendapatkan perhatian
khusus. Sebagai contoh, sebagai akibat dari meningkatnya perhatian
kepada lingkungan. perusahaan harus secara cermat menyelidiki dampak
yang mungkin dari kemajuan teknologi terhadap faktor - faktor yang
menentukan kualitas kehidupan, seperti ekologi dan keselamatan
masyarakat.
B. Lingkungan Industri
Sifat dan derajat persaingan dalam suatu industri bergantung pada lima
kekuatan, yaitu
5
1. Ancaman masuk
Pendatang baru ke suatu industri membawa masuk kapasitas baru ,
keinginan untuk merebut bagian pasar (market share), dan seringkali
sumber daya yang cukup besar. Perusahaan yang melakukan
diversifikasi melalui akuisisi ke dalam industri dari pasar lain seringkali
memanfaatkan sumber daya mereka untuk dapat berkembang.
Besarnya ancaman masuk bergantung pada hambatan masuk yang
ada dan pada reaksi dari peserta persaingan yang sudah ada menurut
perkiraan calon pendatang baru. Jika hambatan masuk tinggi dan calon
pendatang baru memperkirakan akan menghadapi perlawanan keras dari
peserta persaingan yang sudah ada. pendatang baru ini jelas tidak
merupakan ancaman yang serius.Ada enam sumber utama hambatan
masuk:
a. Skala Ekonomis. Skala ekonomis menghalangi masuknya pendatang
baru ke suatu industri karena memaksa pendatang baru ini untuk
masuk untuk skala besar atau harus memikul biaya tinggi (cost
disadvantage). Skala ekonomis dalam produksi, riset, pemasaran,
dan layanan barangkali merupakan hambatan masuk utama dalam
industri. Skala ekonomis juga dapat berfungsi sebagai perintang
dalam distribusi, utilisasi armada penjual, pendanaan, dan nyaris
semua aspek bisnis lainnya.
b. Diferensasi Produk. Identifikasi merek menimbulkan hambatan
karena memaksa pendatang baru untuk mengeluarkan biaya besar
guna merebut kesetiaan pelanggan. Iklan, layanan
pelanggan,menjadi yang pertama dalam industri, dan diferensiasi
produk merupakan beberapa faktor yang menciptakan identifikasi
merek. Barang kali faktor inilah yang merupakan hambatan masuk
terpenting dalam industri minuman ringan, obat bebas,
kosmetik,perbankan investasi,dan akunting publik.
c. Kebutuhan Modal. Keharusan menanamkan sumber daya keuangan
yang besar agar dapat bersaing menimbulkan hambatan masuk,
6
khususnya jika modal tersebut dibutuhkan untuk pengeluaran yang
bersifat tidak akan kembali" seperti iklan rintisan atau R&D. Modal
dibutuhkan bukan hanya untuk fasilitas tetap melainkan juga untuk
kredit pelanggan, sediaan dan penutup kerugian awal. Meskipun
korporasi-korporasi raksasa memiliki sumber daya keuangan untuk
menembus hampir semua industri, kebutuhan modal yang sangat
besar dalam industri-industri, membatasi kemungkinan pendatang
baru.
d. Hambatan Biaya Bukan Karena Skala.Perusahan perusahaan yang
sudah ada mungkin memiliki keunggulan biaya yang mungkin tidak
dimiliki calon pendatang baru,terlepas dari ukuran dan skala
ekonomis yang dapat mereka capai. Keunggulan ini dapat berasal
dari pengaruh kurva belajar (dan pengaruh dari saudara tuanya,kurva
pengalaman),teknologi rahasia, akses ke sumber bahan baku, asset
yang dibeli dengan harga murah, subsidi pemerintah, atau lokasi
yang menguntungkan. Adakalanya keunggulan biaya diperoleh dari
jalan hukum seperti melalui hak paten.
e. Akses ke Saluran Distribusi. Pendatang baru, tentu saja, harus
mengamankan distribusi produk atau jasa mereka. Sebuah produk
makanan baru, misalnya, harus mengusir produk lainnya dari rak
pasar swalayan melalui potongan harga,promosi,upaya penjualan
yang gencar atau cara-cara lain. Makin terbatas saluran pedagang
besar dan pengecer yang ada dan makin erat ikatan perusahaan
yang sudah ada dengan saluran ini, jelas makin sukar usaha masuk
ke dalam suatu industri. Adakalanya hambatan ini begitu tinggi
sehingga,untuk mengatasinya, pendatang baru harus menciptakan
saluran distribusi sendiri.
f. Kebijakan Pemerintah. Pemerintah dapat membatasi atau bahkan
melarang masuknya pendatang baru ke dalam industri, melalui
tindakan-tindakan seperti keharusan adanya ijin dan pembatasan
akses ke bahan baku.
7
2. Pemasok yang Kuat
Pemasok dapat memanfaatkan kekuatan tawar menawamya atas
para anggota industri dengan menaikkan harga atau menurunkan
kualitas barang dan jasa yang dijualnya. Pemasok yang kuat, karenanya
dapat menekan kemampulabaan suatu industri yang tidak dapat
mengimbangi kenaikan biaya dengan menaikan harganya sendiri.
Kekuatan masing-masing pemasok (atau pembeli) bergantung pada
sejumlah karakteristik situasi pasarnya dan pada tingkat kepentingan
relatif penjualan atau pembeliannya dalam industri tersebut dibandingkan
dengan keseluruhan bisnisnya. Kelompok pemasok kuat jika:
a. Kelompok ini didominasi oleh sedikit perusahaan dan lebih
terkonsentrasi ketimbang industri tempat mereka menjual produk.
b. Produk pemasok bersifat unik atau setida tidaknya terdiferensiasi,
atau jika terdapat biaya pengalihan (switching cost). Biaya pengalihan
adalah biaya tetap yang harus ditanggung pembeli jika berganti
pemasok. Ini timbul karena, antara lain, spesifikasi produk pembeli
terikat pada pemasok tertentu, pembeli telah menginvestasikan dana
besar untuk peralatan khusus atau untuk menguasai cara
pengoperasian peralatan dari pemasok atau lini produksinya terkait
dengan fasilitas produksi pemasok.
c. Pemasok tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri.
d. Pemasok memiliki kemampuan untuk melakukan integrase maju ke
industri pembelinya. Ini memberi kekuatan bagi pemasok untuk
memaksa industri menerima syarat syarat pembelian yang
ditetapkan pemasok.
e. Industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok. Jika
industri adalah pelanggan penting, nasib pemasok akan sangat
bergantung pada industri yang bersangkutan, dan mereka akan
berusaha melindungi industri melalui penetapan harga yang wajar
dan dukungan dalam kegiatan-kegiatan seperti R&D dan lobi.
3. Pembeli yang Kuat
8
Pembeli atau pelanggan dapat iuga menekan harga, menuntut kualita
lebih tinggi, atau layanan lebih banyak, dan mengadu-domba sesame
anggota industri, semua ini dapat menurunkan laba industri. Kelompok
pembeli kuat jika :
a. Pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah (volume) besar.
Pembeli volume besar khususnya merupakan ancaman yang
potensial jika biaya tetap yang tinggi merupakan karakteristik industri
yang membuat upaya menjaga produksi pada kapasitas penuh
menjadi sulit.
b. Produk yang di beli industri bersifat standar atau tidak terdiferensiasi.
Pembeli,yang pasti selalu bisa mencari pemasok lain, dapat
mengadu-domba sesama angota industri.
c. Produk yang dibeli dari industri merupakan komponen pentingdari
produk pembeli dan merupakan komponen biaya yang cukup besar.
Pembeli mungkin akan berusaha mendapatkan harga yang
menguntungkan dan membeli secara selektif. Bila produk yang dijual
oleh industri yang bersangkutan merupakan bagian kecil saja dari
biaya pembeli,pembeli biasanya tidakterlalu peka harga.
d. Pembeli menerima laba yang rendah. Ini akan mendorong pembeli
untuk menekan biaya pembeliannya. Tetapi, pembeli yang labanya
tinggi,umumnya kurang peka harga (tentu saja jika produk yang dibeli
tidak merupakan komponen biaya yang besar bagi pembeli).
e. Produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli.
Bila kualitas produk pembeli sangat dipengaruhi oleh produk industri,
umumnya pembeli akan kurang peka harga.
f. Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli. Bila
produk atau jasa industri memberikan manfaat besar, pembeli tidak
terlalu peka harga, sebaliknya mereka lebih memperhatikan mutu.
4. Produk Substitusi
9
Dengan menetapkan batas harga tertinggi (ceilling price), produk atau
jasa substitusi membatasi potensi suatu industri. Jika industri tidak mampu
meningkatkan kualitas produk atau mendiferensiasikannya, laba dan
pertumbuhan industri dapat terancam.
Jelas, makin atraktif saling tukar harga-kinerja yang dijanjikan produk
substitusi, makin berat tekanan yang dialami potensi laba industri.
Komersialisasi besar-besaran sirup jagung berkadar fruktosa tinggi,
substitusi bagi gula, telah merepotkan para produsen gula saat ini.
Produk substitusi tidak hanya membatasi laba dalam masa-masa
normal melainkan juga mengurangi "tambang emas yang dapat diraih
industri dalam masa keemasan.
Produk pengganti yang secara strategik layak diperhatikan adalah
produk yang (a) kualitasnya mampu menandingi kualitas produk industri atau
(b) dihasilkan oleh industri yang menikmati laba tinggi. Produk pengganti
seringkali masuk dengan cepat ke dalam industri jika teriadi persaingan yang
ketat dalam industri mereka sendiri yang mengakibatkan turunnya harga atau
naiknya kinerja.
5. Persaingan di antara Para Anggota Industri
Persaingan di kalangan anggota industri terjadi karena mereka
berebut posisi dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga,
introduksi produk, dan perang iklan, persaingan tajam seperti ini bersumber
pada sejumlah faktor :
a. Jumlah peserta persaingan banyak dan kurang-lebih setara dalam hal
ukuran dan kekuatan.
b. Pertumbuhan industri lambat, menyulut perang memperebutkan bagian
pasar yang melibatkan perusahaan perusahaan yang ingin melakukan
ekspansi.
c. Produk atau jasa tidak terdiferensiasi atau tidak membutuhkan biaya
pengalihan. Jika produk terdiferensiasi atau melibatkan biaya pengalihan,
pembeli akan berikat pada satu pemasok dan pemasok yang
bersangkutan akan terlindung dari serbuan para pesaingnya.
10
d. Biaya tetap (fixed cost) tinggi atau produk bersifat mudah rusak atau
(perishable), mengundang keinginan kuat untuk menurunkan harga.
e. Penambahan kapasitas dalam jumlah besar
f. Hambatan keluar tinggi. Hambatan keluar, seperti adanya asset khusus
atau keterikatan manajemen pada suatu bisnis tetentu, memaksa
perusahaan terus bertahan meskipun mungkin mereka harus menerima
ROI rendah atau bahkan negatif. Kelebihan kapasitas terus terjadi, dan
kemampulabaan peserta persaingan yang masih sehat akan terganggu
karena perusahaan yang merana terus berusaha bertahan, jika
keseluruhan industri menderita kelebihan kapasitas, campur tangan
pemerintah mungkin dirasa perlu khususnya jika pesaing asing terlibat.
g. Para peserta persaingan beragam dalam hal strategi, asal-usul,
dankepribadian.Mereka memiliki pemikiran yang berbeda dalam hal cara
bersaing dan terus berkonfrontasi satu sama lain.
11
perubahan pasar yang dapat meningkatkan prospek untuk layanan atau
produk. Salah satu cara untuk mengidentifikasi peluang yang ada adalah mengikuti
trend baru dan perubahan dari lingkungan. Peluang dapat ditemukan dalam diskusi
dengan pelanggan, melalui membaca majalah dan surat kabar, dan memeriksa
literatur perdagangan.
Analisis ancaman merupakan upaya untuk mengidentifikasi faktor-faktor
yang tidak menguntungkan yang mungkin merugikan bisnis. Seperti peluang,
ancaman diidentifikasi dengan memantau lingkungan untuk trend yang relevan dan
perubahan pasar. Analisis ancaman harus mempertimbangkan keseriusan ancaman
serta kemungkinan terjadinya hal-hal lain yang mungkin bisa membahayakan bisnis
kita sendiri. Model lima kekuatan porter tentang analisi kompetitif adalah pendekatan
yang digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi di banyak industry.
Porter menyarankan bahwa peluang dan ancaman dapat diidentifikasi dengan lima
karakteristik dasar:
1. Persaingan antar perusahaan saingan.
2. Potensi masuknya pesaing baru.
3. Potensi pengembangan produk-produk pengganti.
4. Daya tawar pemasok.
5. Daya tawar konsumen
Tiga langkah berikut untuk menggunakan Model Lima Kekuatan Porter dapat
menunjukkan bagaimana persaingan di suatu industri tertentu sedemikian rupa
sehingga perusahaan dapat memperoleh laba yang masuk akal:
1) Identifikasi berbagai aspek atau elemen penting dari setiap kekuatan
kompetitif yang mempengaruhi perusahaan.
2) Evaluasi seberapa kuat dan penting setiap elemen tersebut bagi
perusahaan.
3) Putuskan apakah kekuatan kolektif dari elemen-elemen tersebut cukup
untuk membuat perusahaan terjun ke industri baru atau tetap bertahan di
inustri saat ini.
12
Setelah selesai melakukan analisis dan diagnosis terhadap lingkungan
eksternal, maka hasil analisis dirangkum dalam Tabel Exsternal Factor Analysis
Summary (EFAS).
13