Sop & Ka Afp
Sop & Ka Afp
Sop & Ka Afp
KASUS AFP
SOP No.Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal terbit:
Halaman : 1/
Disahkan oleh Kepala
PUSKESMAS Puskesmas Dr.Suparto Hary Wibowo, Mkes
SIWULUH NIP.196707032002121003
1. Pengertian
Pencarian Kasus AFP
6. Unit Terkait
KERANGKA ACUAN
PELACAKAN KASUS AFP
PUSKESMAS SIWULUH
PUSKESMAS SIWULUH
Jalan Raya Siwuluh Bulakamba Brebes 52253
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN SURVEILANCE ACUTE FLACCID PARALYSIS (AFP)
PUSKESMAS SIWULUH
a. Pendahuluan
Acute Flaccid Paralysis adalah kelumpuhan yang bersifat
layuh terjadi dalam waktu kurang dari 14 hari yang bukan
disebabkan oleh trauma- trauma akan tetapi karena gangguan
lower motor neuron. Dalam rangka mendapatkan sertifikasi
Indonesia bebas polio, diperlukan surveillance kasus AFP/
lumpuh layuh akut yang maksimal. Diharapkan tidak ada
seorang anakpun mengalami lumpuh layuh akut yang tidak
dilaporkan oleh tenaga kesehatan, masyarakat ke kesehatan
setempat. Angka cakupan AFP pada beberapa daerah masih
sangat rendah
b. Latar Belakang
Upaya pemberantasan polio dilakukan melalui 4 strategi
yaitu : imunisasi rutin, imunisasi tambahan, surveilans AFP, dan
pengamanan VPL di laboratorium. Dengan intensifnya program
imunisasi polio, maka kasus polio makin jarang ditemukan.
Berdasarkan rekomendasi WHO tahun 1995 dilakukan kegiatan
surveilans AFP yaitu menjaring semua kasus dengan gejala mirip
polio yaitu lumpuh layuh mendadak (Accute Flaccid Paralysis/
AFP), untuk membuktikan masih terdapat kasus polio atau tidak
di populasi.
Surveilans AFP adalah pengamatan yang dilakukan terhadap
semua kasus kelumpuhan yang sifatnya layuh (flaccid) seperti
kelumpuhan pada poliomielitis dan terjadi pada anak berusia <
15 tahun, dalam upaya untuk menemukan adanya transmisi
virus polio liar. WHO memperkirakan terdapat lebih 200 diagnosa
yang dapat digolongkan kepada kasus AFP, sebagian besar (30-60
%) kasus AFP yang dilaporkan adalah GBS. Di Indonesia sampai
saat ini dilaporkan sekitar 32 diagnosa yang termasuk sebagai
kasus AFP.
Strategi penemuan kasus AFP dilaksanakan melalui
surveilans berbasis Puskesma dan berbasis masyarakat. Oleh
sebab itu tenaga kesehatan di puskesmas, maupun masyarakat
mempunyai peran yang sangat penting dalam surveilans AFP.
c. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengidentifikasi daerah resiko tinggi AFP di wilayah kerja
Puskesmas
b. Tujuan Khusus
h. Sasaran
Anak berusia kurang dari 15 tahun yang mengalami lumpuh
layuh.
BLUD