Konjungtivitis PPK Rsbam

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

KONJUNGTIVITIS

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman

00 1 / 2

Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh:


PANDUAN Kepala,
01 Mei 2016
PRAKTIK
KLINIK dr. Pramadhya Bachtiar, M. Kes

DEFINISI Konjungtivitis adalah radang konjungtiva yang dapat disebabkan oleh


mikroorganisme (virus, bakteri), iritasi atau reaksi alergi. Konjungtivitis
ditularkan melalui kontak langsung dengan sumber infeksi. Penyakit ini dapat
menyerang semua umur.

ANAMNESIS Pasien datang dengan keluhan mata merah, rasa mengganjal, gatal dan berair,
kadang disertai sekret. Umumnya tanpa disertai penurunan tajam penglihatan.

Faktor Risiko
1. Daya tahan tubuh yang menurun
2. Adanya riwayat atopi
3. Penggunaan kontak lens dengan perawatan yang tidak baik
4. Higiene personal yang buruk

PEMERIKSAAN Pemeriksaan Fisik Oftalmologi


FISIK 1. Tajam penglihatan normal
2. Injeksi konjungtiva
3. Dapat disertai edema kelopak, kemosis
4. Eksudasi; eksudat dapat serous, mukopurulen atau purulen tergantung
penyebab.
5. Pada konjungtiva tarsal dapat ditemukan folikel, papil atau papil raksasa,
flikten, membran dan pseudomembran.

PEMERIKSAAN Pemeriksaan Penunjang (bila diperlukan)


PENUNJANG 1. Sediaan langsung swab konjungtiva dengan perwarnaan Gram atau
Giemsa
2. Pemeriksaan sekret dengan perwarnaan metilen blue pada kasus
konjungtivitis gonore

KRITERIA Konjungtivitis berdasarkan etiologi.


DIAGNOSIS Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan oftalmologi.

KLASIFIKASI 1. Konjungtivitis bakterial


Konjungtiva hiperemis, secret purulent atau mukopurulen dapat disertai
membrane atau pseudomembran di konjungtiva tarsal.
2. Konjungtivitis viral
Konjungtiva hiperemis, secret umumnya mukoserous, dan pembesaran
kelenjar preaurikular
3. Konjungtivitis alergi
Konjungtiva hiperemis, riwayat atopi atau alergi, dan keluhan gatal.

KOMPLIKASI Keratokonjuntivitis
KONJUNGTIVITIS
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman

00 2 / 2

TERAPI Penatalaksanaan
Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani
mata yang sakit
Sekret mata dibersihkan.
Pemberian obat mata topikal
1. Pada infeksi bakteri: Kloramfenikol tetes sebanyak 1 tetes 6 kali
sehari atau salep mata 3 kali sehari selama 3 hari.
2. Pada alergi diberikan flumetolon tetes mata dua kali sehari selama 2
minggu.
3. Pada konjungtivitis gonore diberikan kloramfenikol tetes mata 0,5-
1%sebanyak 1 tetes tiap jam dan suntikan pada bayi diberikan
50.000 U/kgBB tiap hari sampai tidak ditemukan kuman GO pada
sediaan apus selama 3 hari berturut-turut.
4. Konjungtivitis viral diberikan salep Acyclovir 3% lima kali sehari
selama 10 hari.

EDUKASI Memberi informasi pada keluarga dan pasien mengenai:


1. Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah
membersihkan atau mengoleskan obat, penderita harus mencuci
tangannya bersih-bersih.
2. Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni
rumah lainnya.
3. Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitar.

PROGNOSIS Penyakit ini jarang menimbulkan kondisi klinis yang berat sehingga pada
umumnya prognosisnya bonam.

KEPUSTAKAAN 1. Gondhowiardjo, T.D. Simanjuntak, G. Panduan Manajemen Klinis Perdami,


1th Ed. Jakarta: CV Ondo. 2006.
2. James, Brus. dkk. Lecture Notes Oftalmologi. Erlangga. Jakarta. 2005.
3. Riordan. Paul, E. Whitcher, John P. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum.
Ed 17. Jakarta: EGC. 2009.
4. Sidarta, I. Ilmu Penyakit Mata. Edisi III. Cetakan V.Jakarta:Balai Penerbit
FK UI. 2008.
5. Vaughan, D.G. Oftalmologi Umum. Ed 14. Cetakan I.Jakarta:Widya
Medika. 2000.

Anda mungkin juga menyukai