Makalah Persepsi Masyarakat Terhadap Peran Perawat
Makalah Persepsi Masyarakat Terhadap Peran Perawat
Makalah Persepsi Masyarakat Terhadap Peran Perawat
PENDAHULUAN
Pada Era dan masa sekarang, tenaga kesehatan dijadikan lahan buat mencari
masalah dan saling mempermasalahkan antara profesi lain. Sehingga
pembentukkan citra seseorang profesi dimulai dari sikap, penampilan serta
keterampilan profesi itu sendiri. Sekarang banyak sekali citra perawat menjadi
perbincangan yang sangat menarik sekali. Apa lagi jika isu tentang peran perawat
dibicarakan dikalangan para pasien, pada umumnya pasien menginginkan dirawat
oleh perawat yang diidamkan dan berpenampilan menarik serta mampu memenuhi
kebutuhannya. Pengakuan terhadap profesi perawat masih banyak diragukan baik
oleh masyarakat atau oleh profesi lain.
Peran perawat dimata masyarakat Indonesia saat ini belum sesuai dengan
harapan profesi keperawatan. Sehingga mereka memandang perawat sebagai
profesi yang membantu dokter dalam memenuhi segala kebutuhan klien. Keadaan
ini diperkuat secara historis , dimana perawat memiliki pendidikan dan
kemampuan analisis sangat rendah sehingga para dokter menganggap sebagai
pembantu mereka.
Dalam ilmu keperawatan jiwa, citra diri merupakan sebuah cerminan utuh
diri sendiri yang menimbulkan perasaan atau perasangka dan berdampak kepada
perkiraan penilaian orang lain terhadap diri. Jika dikaitkan dengan citra sebuah
profesi, maka citra merupakan penilaian sebuah yang muncul akibat penilaian dari
dalam yang dipengaruhi faktor dalam dan luar profesi tersebut. Di jaman modern
sekarang ini, berita akan menjadi sangat hangat untuk dibicarakan. Perkembangan
teknologi multimedia di dunia yang berkembang begitu pesat menguntungkan
manusia untuk memperoleh informasi dengan begitu mudahnya. Begitu pula
informasi baik dan buruk mengenai sebuah profesi, tak terkecuali profesi perawat.
Perawat dengan segala kaumnya tidak dapat tinggal diam dan harus menyikapi hal
ini. Kaum intelektual semacam mahasiswa keperawatan dan praktisi akademisi
seperti instruktur, dosen dan profesi keperawatan sendiri harus menunjukkan jati
diri perawat yang sebenarnya untuk mengangkat citra yang sudah cukup lama
suram tertutupi kabar buruk yang entah dengan sengaja maupun fakta ada di
media yang di konsumsi masyarakat indonesia. Segala golongan keperawatan
harus bahu membahu untuk mewujudkan citra perawat sebagai kaum yang
dihargai dan layak diberikan penghargaan atas kinerjanya.
BAB II
PEMBAHASAN
Peran perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam sistem, di mana dapat
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dari luar
profesi keperawatan yang bersifat konstan. Peran perawat menurut konsorsium
ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan keperawatan,
advokat pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan dan peneliti yang
dapat dijelaskan sebagai berikut :
A. Peran sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat
dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan
melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa
direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat
kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.
Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan
kompleks.
B.Peran Sebagai Advokat Klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi
lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi
hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas
informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya
sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.
C.Peran Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga
terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
D.Peran Koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian
pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
E.Peran Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan
berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk
diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
F.Peran Konsultan
Peran di sini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan.Peran ini dilakukan atas permintaan
klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang
diberikan.
G.Peran pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan
metode pemberian pelayanan keperawatan.
H.Peran Sebagai Penemu Kasus
Perawat berperan dalam mendeteksi dan menemukan kasus serta
melakukan penelusuran terjadinya penyakit.
I.Peran Sebagai Panutan ( Role Mode )
Perawat menunjukan perilakunya sehari-hari di contoh oleh orang lain.
Misalnya : mencerminkan perilaku hidup bersih dan sehat ( mengkonsumsi
makanan bergizi, menjaga berat badan, olahraga teratur, tidak merokok,
menyediakan waktu untuk istirahat dan relaks setiap hari, komunikasi efektif ).
J.Peran Perawat ( Lokakarya Keperawatan, 1983 ) :
o Pelaksana pelayanan keperawatan
o Pengelola pelayanan dan institusi keperawatan
o Pendidik dalam keperawatan
o Peneliti dan pengembang pelayanan keperawatan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peran perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam sistem, di mana dapat
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dari luar
profesi keperawatan yang bersifat konstan. Peran perawat menurut konsorsium
ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan keperawatan,
advokat pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan dan peneliti.
3.2 Saran
Perawat adalah petugas medis yang memang paling banyak jasanya dalam
menjalankan tugas-tugasnya. Tanpa panggilan jiwa, seorang perawat akan sulit
melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal inilah yang menjadikan pandangan
tentang perawat kurang bagus di masyarakat. Jadi, berpikirlah dua kali bila ada
yang berpikiran jelek terhadap perawat, karena dibalik semua itu, mereka
mempunyai peran dan tanggung jawab yang besar dalam pelayanan kesehatan.
Tetapi Peran dan Fungsi Perawat bukan hanya pada saat melakukan
pekerjaannya di Institusi Kesehatan saja, melainkan Perawat juga harus bisa hidup
di tengah tengah masyarakat, maka dari itu, untuk menciptakan kehidupan
bermasyarakat yang baik, menciptakan kehidupan bertetangga yang baik, maka
seorang perawat harus bisa menyesuaikan diri untuk hidup di masyarakat.