Peran Guru Dalam Pengembangan Rancangan Pembelajaran

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Palu, 20 April 2017

Tim Penyusun
1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................3

1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................................4

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN
2

A. HAKIKAT PROSES PEMBELAJARAN.............................................................5


B. PROSEDUR PENGEMBANGAN RANCANGAN PEMBELAJARAN............7

B. RANCANGAN UNIT PEMBELAJARAN..........................................................11

BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam diskursus dunia kependidikan, setidaknya terdapat unsur-unsur


yang tidak bisa dipisahkan
3 dan dicerai beraikan satu dengan yang lain yang erat

kaitannya dalam pengejawantahan kurikulum guna mencapai tujuan adiluhung


pendidikan nasional. Diantaranya guru atau pendidik, siswa atau peserta didik,
dan kurikulum itu sendiri. Secara simplistik atau dalam pengertian yang
sederhana, guru adalah transmitter atau orang yang memberikan dan
mentransmisikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Dalam bahasa lain,
guru merupakan manusia yang menjalani tugas profetik (tugas-tugas kenabian
[merujuk pada kata prophet]) dalam mendidik anak bangsa. Tidak kalah
penting, posisi peserta didik atau siswa adalah subyek utama dalam interaksinya
dengan pendidik dalam pembelajaran.

Kurikulum tak kurang pentingnya dengan anak didik sendiri,


karena menyangkut nasib dirinya, masa depan, cita-citanya menjadi manusia.
Kurikulum memiliki dua sisi yang sama pentingnya yakni kurikulum sebagai
dokumen dan kurikulum sebagai implementasinya. Sebagai sebuah dokumen
kurikulum berfungsi sebagai pedoman bagi guru dan kurikulum sebagai
implementasi adalah realisasi dari pedoman tersebut dalam kegiatan
pembelajaran. Kurikulum merupakan alat atau kunci dalam prosess pendidikan
formal. Tidak mengherankan apabila alat ini selalu dirombak atau ditinjau
kembali untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan zaman. Oleh
sebab itu, kurikulum juga harus selalu berkembang. Istilah pengembangan
menunjuk pada suatu kegiatan menghasilkan suatu alat atau cara baru, dimana
selama kegiatan tersebut penilaian dan penyempurnaan terhadap alat atau cara
tersebut terus dilakukan. Bila setelah mengalami penyempurnaan-
penyempurnaan akhirnya alat atau cara tersebut dipandang cukup mantap untuk
digunakan seterusnya, maka berakhirlah kegiatan pengembangan tersebut.
Kegiatan pengembangan kurikulum mencakup penyusunan kurikulum itu
sendiri, pelaksanaan di sekolah-sekolah yang disertai dengan penilaian intensif.

1.2 Batasan Masalah


4
1. Jelaskan hakikat proses pembelajaran!
2. Jelaskan prosedur pengembangan rencana pembelajaran!
3. Jelaskan rancangan unit pembelajaran!
1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Untuk mengetahui hakikat proses pembelajaran.


2. Untuk mengetahui prosedur pengembangan rencana
pembelajaran.
3. Untuk mengetahui rancangan unit pembelajaran.

5
BAB 2 PEMBAHASAN

A. HAKIKAT PROSES PEMBELAJARAN


Proses pembelajaran sebagai proses implementasi
kurikulum, menuntut peran guru untuk mengartikulasikan
kurikulum/bahan ajar serta mengembangkan dan
mengimplementasikan program-program pembelajaran dalam
suatu tindakan yang akurat dan adekuat. Peran ini hanya
mungkin dilakukan jika guru memahami betul tujuan dan isi
kurikulum serta segala perangkatnya untuk mewujudkan
proses pembelajaran yang optimal.

1. Pembelajaran sebagai Inkuiri Refleksi


Cara kita memandang esensi pembelajaran akan
bergantung kepada bagaimana kita memandang pendidikan.
Apakah kita memandang pendidikan sebagai suatu hasil atau
sebagai suatu proses. Dengan kata lain apakah kita
memandang pendidikan sebagai kualitas kata benda atau
kualitas kata kerja. Jika pendidikan dipandang sebagai kata
benda berarti bahwa pendidikan itu adalah sesuatu yang
telah diperoleh.
Pandangan yang terakhir adalah pandangan yang
memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang lebih
efektif dan mengarah kepada pengembangan profesi guru
dan perkembangan siswa secara optimal. Diantara kajian ini,
proses pembelajaran dipandang sebagai proses membantu
6
peserta didik belajar, membantu peserta didik
mengembangkan dan mengubah perilaku (pengetahuan,
afektif, dan psikomotor), proses membantu peserta didik
merangkai gagasan, sikap, pengetahuan, apresiasi, dan
keterampilan.
Proses pembelajaran sebagai inkuiri reflektif akan
menempatkan guru sebagai :
a. Individu yang secara terus-menerus aktif belajar, ada juga
yang berperan sebagai siswa.
b. Seorang guru yang menantang siswanya untuk menjadi
pelajar yang reflektif.
c. Seorang professional yang secara terus-menerus
merefleksikan keefektifannya sebagai guru, serta
d. Seorang profesional yang selalu meningkatkan
kemampuan profesionalnya.

2. Perkembangan sebagai tujuan pembelajaran


Bagaimanapun juga pemahaman akan konsep-konsep
tujuan yang tidak dicapai adalah keharusan bagi guru. Tujuan
pembelajaran menjadi tujuan tolak ukur untuk memilih bahan
ajar, merancang isi pembelajaran, mengembangkan prosedur
pembelajaran, dan mempersiapkan tes dan ujian.artinya jika
menelaah program pembelajaran secara sistematis dan
cermat, maka pertama-tama yang harus diyakini adalah
tujuan yang hendak dicapai.
Persoalan yang muncul ialah apa yang menjadi tujuan
pembelajaran itu? Salah satu hal yang dirisaukan atas
praktek pendidikan adalah ketidakseimbangan
pengembangan aspek intelektual dan non intelektual.
Seringkali terjadi bahwa proses pembelajaran lebih
menekankan pengembangan aspek intelektual sedangkan
aspek nonintelektual kurang tersentuh. Bahkan dalam aspek
intelektual pun sering
7 kali hanya menyentuh satu sisi, yaitu
kemampuan berpikir logis (convergent thinking) dan kurang
mengembangkan kemampuan kreativitas siswa (diligent
thinking)
Dalam kaitan dengan perkembangan peserta didik, proses
pembelajaran memiliki fungsi :
a. Pengembangan, yakni membantu peserta didik
mengembangkan diri sesuai dengan potensi dan
keunikannya.
b. Peragaman, yaitu membantu peserta didik memilih
arah perkembangan yang tepat sesuai dengan potensi
dan peluang yang diperolehnya.
c. Integrasi, yaitu membawa keragaman perkembangan
ke arah dan tujuan yang sesuai dengan eksistensi
kehidupan manusia.

B. PROSEDUR PENGEMBANGAN RANCANGAN


PEMBELAJARAN
Selanjutnya kita membahas bagaimana suatu rancangan
pembelajaran kelas, yang mencakup rancangan jangka
pendek yang disebut dengan satuan acara pelajaran dan
rancangan jangka panjang yang disebut dengan rencana unit
pengajaran dikembangkan. Kegiatan dalam menyusun
rancangan rancangan ini akan mencakup :
1. Analisis kurikulum
2. Penyiapan tujuan instruksional
3. Kegiatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan, dan
4. Perencanaan evaluasi

1. Analisis Kurikulum
Secara fisik, kurikulum dituangkan dalam suatu dokumen
yang pada intinya menggambarkan cakupan bahan ajar
yang harus diajarkan dalam tingkatan kelas dan kurun
waktu 8
tertentu. Kurikulum dalam bentuk dokumen
semacam ini merupakan kurikulum ideal atau kurikulum
yang diharapkan ( ideal or expected curriculum ).
Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam
melakukan analisis kurikulum, yaitu sebagai berikut :
a. Total waktu yang anda miliki untuk menangani topic
topic utama yang harus diajarkan
b. Asumsi asumsi yang anda gunakan tentang
pengetahuan dan keterampilan awal peserta didik untuk
memulai mempelajari topic topic baru
c. Tujuan umum belajar yang dirumuskan untuk siswa

Waktu serta pengetahuan dan keterampilan awal akan


dibahas pada bagian tujuan pembelajaran.
a. Waktu
Rancangan waktu dapat dirumuskan ke dalam
waktu tatap muka dengan siswa, administrasi kelas
dan kegiatan luar kelas. Banyak ragam kegiatan yang
bisa dirancang untuk kegiatan di luar kelas yang
pada intinya mengembangkan tanggung jawab siswa
terhadap tugas tugas yang harus dikerjakan, yang
biasanya dinyatakan dalam bentuk pekerjaan rumah.
b. Pengetahuan dan keterampilan awal
Bagi seorang guru di sekolah, pemahana
pengetahuan dan keterampilan awal siswa dapat
dilakukan dengan cara menganalisis kurikulum
sebelumnya, atau diskusi dengan guru yang pernah
mengajar pada tingkat sebelumnya. Pemahaman
tersebut dapat anda padukan dengan pemahaman
anda tentang isi pelajaran yang harus dipelajari.

2. Tujuan Pembelajaran
Ada lima hal yang membedakan tujuan pemecahan
masalah dari
9 tujuan keperilakuan.

Pertama Pemecahan terhadap masalah tidak dapat dirumuskan


, sebelumnya dan acap kali pemecahan yang muncul
merupakan hal yang tidak / belum pernah terpikirkan
sebelumnya.
Kedua, Proses berpikir melalui masalah sama pentingnya
dengan pemecahan masalah itu sendiri
Ketiga, Peran guru berubah dari seseorang yang memandu
secara eksplisit kepada seseorang yang mendorong dan
pemberi kritik yang bersahabat
Keempa Perubahan peran guru akan mengubah peran siswa. Arah
t, kerja siswa tidak lagi kepada hasil yang sudah diprediksi
Kelima, Perbedaan antara kedua tujuan ini akan bermuara pada
system evaluasi

3. Rancangan Kegiatan Pembelajaran


a. Kegiatan awal
Bagian pengantar dari satuan pelajaran dapat
membantu siswa dalam hal hal berikut :
1) Mengaitkan hal hal yang sudah dipelajari
dengan hal hal baru. Pengantar satuan
pengajaran dapat diisi dengan mengingatkan
kembali pengetahuan awal dan mengaitkannya
dengan informasi baru sehingga pengetahuan
awal itu menjadi alat yang bermakna bagi proses
belajar baru.
2) Memberi kesempatan pada siswa untuk
memahami topic secara keseluruhan sebelum
mempelajari hal hal yang terkandung dalam
topic secara detail. Pemahaman ini
dikembangkan melalui penyiapan penata awal
(advance organizer), yaitu suatu cakupan
rumusan yang memungkinkan siswa mengetahui
informasi apa yang penting sebelum
10
pembelajaran dimulai.
3) Menumbuhkan hasrat ingin tahu siswa dan
merangsang perhatian dan hasrat belajar siswa
secara berkelanjutan.
4) Menyadarkan siswa akan apa yang diharapkan
guru dari siswa dalam atau selama pembahasan
topic tersebut, di samping menyampaikan tujuan
pembelajaran.
b. Rancangan untuk kegiatan inti pembelajaran
Ini berarti bahwa ragam rancangan yang
dilaksanakan dalam pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan yang beraneka ragam pula.
Walaupun demikian kegiatan pembelajaran
dikehendaki mampu menumbuhkan dan
mengembangkan hal hal berikut ini :
1. Mengantarkan siswa kepada informasi atau
keterampilan baru.
2. Mendorong siswa untuk mengkaji ulang atau
menafsirkan ulang informasi atau keterampilan
yang sudah dipelajari sebelumnya.
3. Memungkinkan siswa mampu melihat kekurangan
pada proses belajar sebelumnya dan mengisi
kekurangan itu.
4. Mendorong siswa untuk mengembangkan atau
memperkuat proses proses fisik, kognitif, social,
maupun afektif.
5. Mendorong siswa untuk menghasilkan,
mengorganisasikan dan menyatakan informasi
baru itu dalam cara cara yang kreatif.
6. Mendorong siswa untuk memperkirakan dan
memikirkan gagasan yang belum dikembangkan
serta masalah yang belum terpecahkan.
c. Kegiatan Penutup
11
Pada kegiatan penutup, guru membimbing
siswa untuk merumuskan ikhtisar yang bertujuan
untuk :
1) Mengkaji ulang butir butir penting dari isi dan
kegiatan pembelajaran ;
2) Memungkinkan siswa merefleksikan pembelajaran
dan menggambarkan kumpulan dari pengalaman
pembelajaran ; serta
3) Memberikan gambaran tentang pembelajaran
yang akan dating.

4. Perencanaan Evaluasi
Salah satu komponen penting dari keseluruhan
perencanaan pembelajaran adalah perencanaan untuk
mengetahui apakah setelah kurun waktu tertentu siswa
memperoleh kemajuan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan atau apakah siswa siap mencapai tujuan
yang lebih kompleks.
Evaluasi lain yang perlu dirancang adalah evaluasi
formatif. Evaluasi ini dimaksudkan untuk melihat
kemajuan siswa pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung. Kegiatan monitoring yang dilakukan
selama kegiatan pembelajaran seperti yang
didiskusikan di atas merupakan contoh evaluasi yang
terjadi selama siswa belajar dan memberikan latihan
kepada siswa tentang bagaimana dia tumbuh dan
berubah ke arah perbaikan.

C. RANCANGAN UNIT PEMBELAJARAN


Setelah satuan satuan pelajaran itu ditata, hal penting
12
yang perlu dicek ulang ialah konsistensi antara tujuan,
kegiatan dan evaluasi. Penting juga untuk dilakukan
pengecekan konsistensi silang antarsatuan pelajaran untuk
meyakinkan bahwa satuan satuan pelajaran yang sudah
dirancang itu memungkinkan siswa mencapai tujuan unit.

13
BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Proses pembelajaran sebagai proses implementasi


kurikulum, menuntut peran guru untuk mengartikulasikan
kurikulum/bahan ajar serta mengembangkan dan
mengimplementasikan program-program pembelajaran dalam
suatu tindakan yang akurat dan adekuat. Peran ini hanya
mungkin dilakukan jika guru memahami betul tujuan dan isi
kurikulum serta segala perangkatnya untuk mewujudkan proses
pembelajaran yang optimal.
14

Rancangan pembelajaran kelas mencakup rancangan jangka


pendek yang disebut dengan satuan acara pelajaran dan
rancangan jangka panjang yang disebut dengan rencana unit
pengajaran dikembangkan. Kegiatan dalam menyusun
rancangan rancangan ini akan mencakup:

1. Analisis kurikulum
2. Penyiapan tujuan instruksional
3. Kegiatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan, dan
4. Perencanaan evaluasi
Setelah satuan satuan pelajaran itu ditata, hal penting
yang perlu dicek ulang ialah konsistensi antara tujuan, kegiatan
dan evaluasi.

15
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015.https://makalahinyong.blogspot.co.id/2015/05/makalah-peran-
guru-dalam-proses-belajar-mengajar.html. Diakses pada 20 April 2017.

Anonim. 2013.http://marichemistry.blogspot.co.id/2013/04/makalah-peran-
guru.html. Diakses pada 20 April 2017.

Anonim. 2013.http://rudisiswoyo89.blogspot.co.id/2013/11/makalah-peranan-
guru-dalam-proses.html. Diakses pada 20 April 2017.

Anonim. 2012.http://sarwanta.blogspot.co.id/2012/11/rancangan-pembelajaran
-yang-menarik.html. Diakses pada 20 April 2017.

Anonim. 2013.http://septimartiana.blogspot.co.id/2013/12/makalah-pengertian
-peran-dan-fungsi-guru.html. Diakses pada 20 April 2017.

16

Anda mungkin juga menyukai