Sap Penyuluhan Fix SMP, Sma
Sap Penyuluhan Fix SMP, Sma
Sap Penyuluhan Fix SMP, Sma
KENAKALAN REMAJA
DISUSUN OLEH :
JAWA BARAT
2017
1. Tujuan
Tujuan Umum
Peserta dapat memahami tentang pentingnya kesehatan dan kepedulian
terhadap diri sendiri sehingga diharapkan para remaja tidak membuat
kegiatan yang tidak baik.
Tujuan Khusus
1. Dapat menyebutkan kembali pengertian kenakalan remaja
2. Menyebutkan kembali dampak / akibat dari kenakalan remaja
3. Menyebutkan kembali 5 upaya mengatasi kenakalan remaja
4. Memahami gejala akibat ketergantungan dari kenakalan remaja
2. Materi (terlampir)
1. Pengertian kenakalan remaja
2. Macam macam kenakalan remaja
3. Mengetahui faktor penyebab kenakalan remaja
4. Mengetahui cara-cara pencegahan kenakalan remaja
3. Media
LCD
Leaflet
Kelengkapan Alat Tulis ( papan tulis, spidol, kapur dan penghapus )
4. Metode
Ceramah
Diskusi
5. Setting Tempat
Fasilitator
Penyuluh
Audience
Observer
7. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluh Respon Peserta
1 5 menit 1. Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam
Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri
2. 25 menit Memperhatikan
1. Pengertian kenakalan remaja
Memperhatikan
2. Menjelaskan dampak dari
3. 20 menit kenakalan remaja Menjawab
3. Menanyakan kepada peserta
tentang materi yang telah di berikan
4. 10 menit Mendengarkan
1. Menjelaskan kesimpulan tentang
bahaya dari kenakalan remaja Menjawab salam
2. Mengakhiri kegiatan dengan
mengucapkan salam
8. Evaluasi Lisan
a. Sebutkan pengertian kenakalan remaja
b. Sebutkan dampak dari kenakalan remaja
c. Macam macam kenakalan remaja
d. Mengetahui faktor penyebab kenakalan remaja
e. Mengetahui cara-cara pencegahan kenakalan remaja
a. Tanda-tanda fisik:
B. Seks Bebas
1) Pengertian Seks Bebas
Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah. Tidak
sepantasnya apabila seorang manusia melakukan hubungan seks diluar nikah.
Dalam islam seks bebas atau hubungan badan diluar nikah disebut zina.Seks
bebas dapat diartikan sebagai hubungan kelamin yang dilakukan secara bebas
(berganti-ganti pasangan) yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di
masyarakat.
10 | S t i k e p P P N I J A B A R
memikirkan pacarnya saja, apalagi kalau sudah patah hati, pasti malas umtuk
melakukan kegiatan apapun.
2. Perkawinan usia muda
Dari seks bebas yang sudah dilakukan, maka dipaksakan untuk dapat
menikah pada usia muda karena harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah
dilakukan oleh kedua belah pihak. Menikah diusia muda juga banyak mempunyai
dampak yang tidak baik untuk kedua pihak, misalnya: karena ketidaksiapan psikis
dan psikologi, maka dapat menyebabkan pertengkaran dan perceraian dan bagi
seorang istri, karena organ-organ reproduksinya belum berfungsi dengan baik
seperti wanita yang sudah dewasa, maka bisa menyebabkan perdarahan saat
melahirkan dan penyakit-penyakit lainnya.
11 | S t i k e p P P N I J A B A R
4. Pengguguran kandungan (aborsi)
Kehamilan di luar nikah dapat menyebabkan pasangan tersebut
memutuskan untuk menggugurkan kandungannya karena takut jika diketahui
orang tua, pasangannya belum siap untuk menikah dan lain-lain.
C. Rokok
1) Definisi Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120
mm ( bervariasi tergantung negara ) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi
daun daun tembakau yang telah dicacah dan dibakar pada salah satu ujungnya,
kemudian dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung
lain. Pandangan ini tentunya sudah menjelaskan secara keseluruhan karakteristik
dari sebuah rokok pada umumnya. Setelah mengenal rokok, sebagian orang ada
yang masih penasaran dan ada juga yang masa bodoh dengan adanya rokok.
Orang yang masih penasaran memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Hal ini
sama apabila seseorang masih penasaran dengan rokok, tentunya mereka akan
mencari tahu bagaimana cara menggunakannya. Menurut Jeanne (1996:153)
biasanya orang mulai merokok karena orang lain merokok. Hal ini pada umumnya
akan berdampak sangat cepat menyerang anak anak. Tentunya mereka mulai
merokok karena meniru dari orang terdekat, yaitu orang tuanya yang merokok
atau saudara yang diam diam merokok. Selain itu, karena faktor lingkungan dan
teman teman di sekelilingnya yang telah merokok dan terbiasa dengan merokok,
maka seorang anak mulai bisa merokok. Umumnya, anak anak melakukan hal
ini karena mereka beranggapan bahwa dengan merokok akan membuat mereka
dipandang sudah dewasa dan pemberani. Jika seseorang telah mencoba menghisap
rokok, biasanya lama lama hal ini akan berkembang menjadi suatu kebiasaan.
12 | S t i k e p P P N I J A B A R
berpendidikan rendah. Merokok sudah menjadi masalah yang kompleks yang
menyangkut aspek psikologis dan gejala sosial. Merokok memang mengganggu
kesehatan. Kenyataan ini tidak dapat kita pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti
akibat buruk dari merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kebiasaan merokok tidak hanya merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di
sekitarnya. Asap rokok merupakan polutan bagi manusia dan lingkungan
sekitarnya. Tidak hanya bagi kesehatan, merokok juga menimbulkan akibat
burukdi bidang ekonomi.
Di negara industri maju, kini terdapat kecenderungan untuk berhenti
merokok, sedangkan di negara berkembang, khususnya Indonesia justru
cenderung timbul peningkatan kebiasaan merokok. Asap rokok yang dihirup
seorang perokok mengandung komponen gas dan partikel. Komponen gas terdiri
dari karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amoniak, oksida dari
nitrogen dan senyawa hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar,
nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium. Hans Tjandra. Merokok dan
Kesehatan. 2003. Berdasarkan penjelasan di atas, rokok dan asapnya mempunyai
dampak yang buruk bagi kesehatan. Tidak hanya bagi perokok itu sendiri, tetapi
juga bagi perokok pasif yang hanya ikut menghirup asapnya saja.
Dilihat dari bahan bahan yang berbahaya dalam rokok, nikotin dapat
menaikkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung hingga pekerjaan
jantung menjadi lebih berat, karbon monoksida dapat menyingkirkan oksigen
yang dibutuhkan tubuh dengan mengikat dirinya pada HB darah, dan tar memicu
timbulnya kanker. Asap yang dihembuskan para perokok dapat dibagi atas asap
utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama
merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap
samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan
dihirup oleh orang lain atau perokok pasif. Telah ditemukan 4.000 jenis bahan
kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat
menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada
asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak
ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan
13 | S t i k e p P P N I J A B A R
amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya
dalam ruang setelah rokok berhenti. Asap rokok yang baru mati di asbak
mengandung 3 kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung
bahan pengiritasi mata dan pernapasan. Seseorang yang mencoba merokok
biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu.
Rokok merupakan faktor risiko untuk sekurang kurangnya 25 jenis
penyakit, diantaranya adalah kanker pundi kencing, kanker perut, kanker usus dan
rahim, kanker mulut, kanker esophagus, kanker tekak, kanker pancreas, kanker
payudara, kanker paru, penyakit saluran pernapasa kronik, strok, osteoporosis,
jantung, kemandulan, putus haid awal, melahirkan bayi yang cacat,keguguran
bayi, bronchitis, batuk, penyakit ulser peptic, emfisima, otot lemah, penyakit
mulut, dan kerusakan mata.
14 | S t i k e p P P N I J A B A R
keguguran, pendarahan, bayi lahir prematur, bayi meninggal / meninggal setelah
lahir, bayi lahir dengan berat badan rendah ( lebih rendah dari normal ) dan bayi
sering sakit.
4) Upaya Penanggulangan Bahaya Rokok
a. Meskipun orangtua Anda merokok, Anda tidak perlu harus meniru, karena
Anda mempunyai akal yang dapat dipakai untuk membuat keputusan sendiri.
b. Anda tidak harus ikut merokok hanya karena teman teman Anda merokok.
Anda bisa menolak ajakan mereka untuk ikut merokok.
c. Mereka bisa ditolong dengan mengunyah permen bila dorongan untuk
merokok timbul.
D. Lalu Lintas
1) Perlengkapan Sepeda Motor yang Harus Dipenuhi oleh Pengendara
Adapun syarat berkendara yang baik :
a. Memakai helm SNI
b. Kaca Spion
c. Memakai Sepatu
d. Memakai Jaket
e. Memakai Sarung Tangan
f. Pentil Ban
2) Pasal Pasal yang Berkaitan dengan Lalu Lintas
a. Kenakan Helm Standar Nasional Indonesia (SNI)
Jangan lagi kenakan helm batok. Gunakanlah helm SNI. Selain karena
alasan keselamatan, menggunakan helm jenis ini sudah menjadi kewajiban seperti
diatur dalam Pasal 57 Ayat (2) dan Pasal 106 Ayat (8). Sanksi bagi pelanggar
aturan ini, pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp
250.000 (Pasal 291). Sanksi yang sama juga akan dikenakan bagi penumpang
yang dibonceng dan tidak mengenakan helm SNI.
b. Pastikan Perlengkapan Berkendara Komplet
Bagi para pengendara roda empat atau lebih, coba pastikan kelengkapan
berkendara Anda. UU Lalu Lintas No 22 Tahun 2009, dalam Pasal 57 Ayat (3)
mensyaratkan, perlengkapan sekurang-kurangnya adalah sabuk keselamatan, ban
cadangan, segitiga pengaman, dongkrak, pembuka roda, helm, dan rompi
pemantul cahaya bagi pengemudi kendaraan bermotor roda empat/lebih yang tak
memiliki rumah-rumah dan perlengkapan P3K. Bagaimana jika tak dipenuhi?
15 | S t i k e p P P N I J A B A R
Sanksi yang diatur bagi pengendara yang menyalahi ketentuan ini akan dikenakan
pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,
seperti diatur dalam Pasal 278.
c. Tak Punya SIM? Denda Rp 1 Juta
Ketentuan yang satu ini mungkin harus menjadi perhatian lebih. Jika
selama ini denda bagi pengendara yang tak punya SIM hanya sekitar Rp 20.000,
UU Lalu Lintas yang baru tak mau memberikan toleransi bagi pengendara yang
tak mengantongi lisensi berkendara. Sanksi pidana ataupun denda yang diterapkan
tak lagi ringan. Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan
dan tidak memiliki SIM, akan dipidana dengan pidana kurungan empat bulan atau
denda paling banyak Rp 1 juta (Pasal 281).
d. Konsentrasi dalam Berkendara
Pasal 283 UU Lalu Lintas mengatur, setiap orang yang mengemudikan
kendaraan bermotor di jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau
dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam
mengemudi, dipidana dengan pidana kurungan paling lama tiga bulan kurungan
atau denda paling banyak Rp 750.000.
e. Perhatikan Pejalan Kaki dan Pesepeda
Para pengendara, baik roda dua maupun roda empat/lebih, harus
mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan pesepeda. Bagi mereka yang tidak
mengindahkan aturan Pasal 106 Ayat (2) ini, dipidana dengan pidana kurungan
paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000.
f. Pengemudi sepeda motor
Diwajibkan memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan yang meliputi
kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat
pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban
(diatur Pasal 106 Ayat (3)). Sanksi bagi pelanggarnya diatur Pasal 285 Ayat (1),
dipidana dengan pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling
banyak Rp 250.000.
g. Pengemudi roda empat/lebih
16 | S t i k e p P P N I J A B A R
Bagi pengendara roda empat/lebih diwajibkan memenuhi persyaratan
teknis yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu
tanda batas dimensi badan kendaraan, lampu gandengan, lampu rem, lampu
penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, kedalaman alur
ban, kaca depan, spakbor, bumper, penggandengan, penempelan, dan penghapus
kaca. Pasal 285 Ayat (2) mengatur, bagi pelanggarnya akan dikenai sanksi pidana
paling lama dua bulan kurungan atau dendan paling banyak Rp 500.000.
17 | S t i k e p P P N I J A B A R
l. Wajib Nyalakan Lampu pada Siang Hari
Para pengendara motor yang berkendara pada siang hari diwajibkan
menyalakan lampu utama. Sekarang, sudah bukan sosialisasi lagi. Bagi
pelanggarnya akan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 15 hari atau
denda paling banyak Rp 100.000.
18 | S t i k e p P P N I J A B A R
dalam Pasal 108. Agar menjadi perhatian, selengkapnya bunyi pasal tersebut
adalah:
(1) Dalam berlalu lintas pengguna jalan harus menggunakan jalur jalan sebelah
kiri.
(2) Penggunaan jalur jalan sebelah kanan hanya dapat dilakukan jika: a.
pengemudi bermaksud akan melewati kendaraan di depannya; atau b.
diperintahkan oleh petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk
digunakan sementara sebagai jalur kiri.
(3) Sepeda motor, kendaraan bermotor yang kecepatannya lebih rendah, mobil
barang, dan kendaraan tidak bermotor berada pada lajur kiri jalan.
(4) Penggunaan lajur sebelah kanan hanya diperuntukkan bagi kendaraan dengan
kecepatan lebih tinggi, akan membelok kanan, mengubah arah atau mendahului
kendaraan lain.
3) Geng Motor
Geng motor adalah kumpulan orang-orang pecinta motor yang doyan
kebut-kebutan, tanpa membedakan jenis motor yang dikendarai. Perlu dibedakan
antara geng motor dengan Club Motor. Club Motor biasanya mengusung merek
tertentu atau spesifikasi jenis motor tertentu dengan perangkat organisasi formal,
seperti HDC (Harley Davidson Club), Scooter (kelompok pecinta Vesva),
kelompok Honda, kelompok Suzuki, Tiger, Mio. Ada juga Brotherhood kelompok
pecinta motor besar tua. Tapi kalau soal aksi jalanan, semuanya sama saja.
Kebanyakan sama-sama merasa jadi raja jalanan, tak mau didahului, apalagi
disalip oleh pengendara lain.
Sekarang geng-geng motor sudah berada dalam taraf berbahaya, tak segan
mereka tawuran dan tak merasa berdosa para geng tersebut membunuh. Perbedaan
mencolok dari geng motor dan club motor adalah :
1. Kebanyakan anggota geng motor tidak memakai perangkat safety seperti
helm, sepatu dan jaket.
2. Membawa senjata tajam yang dibuat sendiri atau udah dari pabriknya
seperti samurai, badik hingga bom Molotov.
19 | S t i k e p P P N I J A B A R
3. Biasanya hanya nongol malam hari dan tidak menggunakan lampu
penerang serta berisik.
4. Jauh dari kegiatan sosial, tidak pernah membuat acara-acara sosial seperti
sunatan masal atau kawin masal, mereka lebih suka membuat acara
membunuh masal.
5. Anggota nya lebih banyak ke pada kaum lelaki yang sangar, tukang
mabok, penjudi dan hobi membunuh, sekalipuntidak menutup kemungkinan
ada kaum hawa yang ikut dan cewek yang ikut geng motor biasanya cuma
dijadikan budak nafsu cowok masal.
6. Motor yang mereka gunakan bodong, gak ada spion, sein, hingga lampu
utama. Yang penting buat mereka adalah kencang dan mampu melibas orang
yang lewat.
7. Visi dan misi mereka jelas, hanya membuat kekacauan dan ingin menjadi
geng terseram diantara geng motor lainnya hingga sering terjadi tawuran
diatas motor.
8. Tidak terdaftar di kepolisian atau masyarakat setempat.
9. Kalau nongkrong, lebih suka ditempat yang jauh dari kata terang. Lebih
memilih tempat sepi, gelap dan bau busuk.
10. Kalau pelantikan anak baru biasanya bermain fisik, disuruh berantem dan
minum minuman keras ampe jackpot (muntah-muntah).
Namun sekarang perlu diwaspadai karena ada geng motor yang berkedok
club motor. Berpakaian rapi, safety dan penuh perlengkapan berkendaraan namun
arogan, anarkis dan egois kalau dijalan serta tak segan mereka membuat rusuh bila
merasa diganggu. Selama AD/ART mereka jelas dan terdaftar dipihak kepolisian,
club motor tidak bakal berubah menjadi geng motor.
4) Faktor Penyebab Remaja Terlibat dalam Geng Motor
Tentunya sangat banyak faktor penyebab remaja terjerumus ke dalam
kawanan geng motor. Namun, salah satu penyebab utama mengapa remaja
memilih bergabung dengan geng motor adalah kurangnya perhatian dan kasih
sayang orang tua. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh terlalu sibuknya kedua orang
tua mereka dengan pekerjaan, sehingga perhatian dan kasih sayang kepada
20 | S t i k e p P P N I J A B A R
anaknya hanya diekspresikan dalam bentuk materi saja. Padahal materi tidak
dapat mengganti dahaga mereka akan kasih sayang dan perhatian orang tua.
Pada dasarnya setiap orang menginginkan pengakuan, perhatian, pujian,
dan kasih sayang dari lingkungannya, khususnya dari orang tua atau keluarganya,
karena secara alamiah orang tua dan keluarga memiliki ikatan emosi yang sangat
kuat. Pada saat pengakuan, perhatian, dan kasih sayang tersebut tidak mereka
dapatkan di rumah, maka mereka akan mencarinya di tempat lain. Salah satu
tempat yang paling mudah mereka temukan untuk mendapatkan pengakuan
tersebut adalah di lingkungan teman sebayanya. Sayangnya, kegiatan-kegiatan
negatif kerap menjadi pilihan anak-anak broken home tersebut sebagai cara untuk
mendapatkan pengakuan eksistensinya.
Faktor lain yang juga ikut berperan menjadi alasan mengapa remaja saat
ini memilih bergabung dengan geng motor adalah kurangnya sarana atau media
bagi mereka untuk mengaktualisasikan dirinya secara positif.
Remaja pada umumnya, lebih suka memacu kendaraan dengan kecepatan
tinggi. Namun, ajang-ajang lomba balap yang legal sangat jarang digelar. Padahal,
ajang-ajang seperti ini sangat besar manfaatnya, selain dapat memotivasi untuk
berprestasi, juga sebagai ajang aktualisasi diri. Karena sarana aktualisasi diri yang
positif ini sulit mereka dapatkan, akhirnya mereka melampiaskannya dengan aksi
ugal-ugalan di jalan umum yang berpotensi mencelakakan dirinya dan orang lain.
5) Upaya yang Dilakukan Untuk Memerangi Teror Geng Motor
Salah satu solusi yang bisa memperbaiki keadaan mereka secara efektif
adalah peran; kepedulian; dan kasih sayang orang tua mereka sendiri. Solusi ini
akan lebih efektif, mengingat penyebab utama mereka memilih geng motor
sebagai bagian kehidupannya adalah karena mereka merasa jauh dari kasih sayang
orang tua. Dalam menterapi anaknya yang sudah terlanjur terlibat anggota geng
motor, orang tua bisa bekerja sama dengan psikolog yang mereka percayai.
Sehingga secara pasikologis sedikit demi sedikit anak akan mendapatkan kembali
kenyamanan berada dalam kasih sayang orang tua.
Sebagai upaya preventif terhadap peningkatan jumlah anggota geng motor
dikemudian hari, perlu dilakukan penanaman nilai-nilai agama sejak dini.
21 | S t i k e p P P N I J A B A R
terutama tentang akhlaq (moral dan etika). Dengan begitu anak akan mengetahui
mana yang layak dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Sehingga pada
saat mereka sudah mulai berinteraksi dengan masyarakat mereka tahu batasan-
batasan dan aturan yang harus dipatuhi.
Selain itu pihak polisi juga melakukan razia motor-motor yang tidak
memiliki surat-surat dan tas-tas sekolah yang dicurigai membawa senjata tajam ke
seluruh sekolah di Kota dan Kabupaten Bandung, dengan dibantu para guru dan
kepala sekolah. Menurut Husni, Pemerintah Kota Bandung hendaknya
menyediakan ruang bermain bagi para anak-anak sekolah dan pihak sekolah harus
selalu memberikan bimbingan kepada para siswanya seperti halnya pesantren.
Tembak mati atau tembak melumpuhkan, merupakan stimulus jitu untuk
memberikan efek jera pada meraka. Namun, action polisi mengarah
kepenembakan itu belum. Geng motor yang diproses di perngadilan tak akan
memberikan efek jera. Ketika pelaku divonis bebas, rekan-rekannya menyambut
dan mengelu-elukan. Jika anggota geng motor ditangkap dan diadili maka anggota
itu menjadi pahlawan. Olehkarenya, untuk memberikan rasa aman pada warga dan
tamu luar kota yang dating ke bandung, tindakan tegas kepada anggota geng
motor harus segera dilakukan.
E. Tindak Asusila
1) Perbuatan Asusila
Perbuatan asusila seperti adanya siswa putra yang mengganggu siswa putri
dan melakukan perbuatan asusila di lingkungan sekolah.
a. Hendaknya orang tua memberikan kasih sayang dan perhatian dalam bentuk
apapun.
22 | S t i k e p P P N I J A B A R
c. Perlu melakukan pengawasan yang penuh dan intensif terhadap media
komunikasi seperti tv, internet, radio, handphone, dll.
e. Dan apabila anak suka berkelahi orang tua bisa mengarahkannya pada satu
kelompok kegiatan bela diri.
Daftar Pustaka
Abin Syamsudin Makmun. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Armstrong, Sue. 1991. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan. Jakarta :
Arcan.
Dr.H.Boyke Dian Nugraha, SpOG,MARS. Ginekologi dan Konsultan.
Jakarta, 2000.
23 | S t i k e p P P N I J A B A R
Mandagi, Jeanne. 1996. Masalah Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya serta
Penanggulangannya. Jakarta : Bina Darma Pemuda Printing.
Papalia, D.E., Olda, S.W., & Feldman, R.D. 2001. Human Development.
New York : McGraw Hill Companies.
24 | S t i k e p P P N I J A B A R