RPJMD Kabupaten Sukabumi 2016-2021
RPJMD Kabupaten Sukabumi 2016-2021
RPJMD Kabupaten Sukabumi 2016-2021
BUPATI SUKABUMI
PROVINSI JAWA BARAT
TENTANG
BUPATI SUKABUMI,
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Sukabumi.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut
asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD
adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
5. Bupati adalah Bupati Sukabumi.
6. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah unsur
pembantu Bupati dan DPRD dalam penyelenggaran Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.
7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Sukabumi yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen
perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Sukabumi untuk
periode 5 (lima) tahunan yang merupakan penjabaran visi, misi, dan
program Bupati dengan berpedoman pada RPJPD serta memperhatikan
RPJM Nasional dan RPJMD Provinsi.
8. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi yang
selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan
pembangunan daerah Kabupaten Sukabumi untuk periode 1 (satu)
tahunan yang digunakan sebagai pedoman untuk menyusun Kebijakan
Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Sukabumi.
9. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat
Renstra PD, adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk
periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2016 sampai dengan
2021.
10. Rencana Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Renja PD
adalah rencana pembangunan tahunan PD yang merupakan dokumen
perencanaan PD untuk periode 1 (satu) tahun.
11. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukabumi yang selanjutnya
disingkat RTRW adalah hasil perencanaan tata ruang wilayah yang
mengatur struktur dan pola ruang Kabupaten.
12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat
APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Sukabumi.
Pasal 2
(1) RPJMD merupakan penjabaran visi, misi, kebijakan dan program Bupati
yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN.
(2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat tujuan, sasaran,
strategi, arah kebijakan, program pembangunan daerah dan keuangan
daerah, serta program perangkat daerah dan lintas daerah yang disertai
dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif.
Pasal 3
RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 menjadi pedoman bagi :
a. penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk kurun
waktu 5 (lima) tahun;
b. penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah; dan
c. Instrumen Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Pasal 4
Visi dan Misi Bupati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
meliputi:
a. Visi Bupati adalah TERWUJUDNYA KABUPATEN SUKABUMI YANG
RELIGIUS DAN MANDIRI
b. Misi Bupati adalah :
1. Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis ekonomi
lokal melalui bidang agribisnis, pariwisata dan industri yang
berwawasan lingkungan;
2. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berdaya saing dan religius;
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional;
dan
4. Optimalisasi pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur
daerah.
Pasal 5
(1) Sistematika RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, terdiri dari :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB III : GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB IV : ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
BAB V : PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
BAB VI : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VII : KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
BAB VIII : INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG
DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB IX : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB X : PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai isi dan uraian Lampiran BAB VIII dan
BAB IX sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan
Bupati.
Pasal 6
Isi beserta uraian RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan
Peraturan Daerah ini.
Pasal 7
(1) Ketetapan Perangkat Daerah penanggungjawab setiap urusan yang
tercantum dalam RPJMD tahun 2016-2021 dapat berubah sesuai
dengan perkembangan peraturan yang berlaku pada tahun berkenaan.
(2) Kerangka pendanaan yang mencakup pendapatan, belanja dan
pembiayaan sebagaimana teracantum dalam lampiran merupakan
angka yang bersifat indikatif, yang disesuaikan dengan kebijakan
Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan kemampuan keuangan daerah.
(3) Dalam hal pelaksanaan RPJMD terjadi perubahan sebagaimana
dimaksud pada aya (1) dan ayat (2), perubahan tersebut dimuat dalam
dokumen RKPD tahunan yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati
Pasal 8
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Sukabumi.
Ditetapkan di Palabuhanratu
pada tanggal 16 Agustus 2016
BUPATI SUKABUMI,
ttd
MARWAN HAMAMI
Diundangkan di Palabuhanratu
pada tanggal
ttd
IYOS SOMANTRI
Hal
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................ I-1
1.2. Dasar Hukum Penyusunan ........................ I-5
1.3. Keterkaitan RPJMD Dengan Dokumen ........................ I-8
Perencanaan Lainnya
1.3.1. Keterkaitan RPJMD dengan RPJPD ........................ I-10
Kabupaten Sukabumi
1.3.2. Keterkaitan RPJMD dengan Renstra ........................ I-11
SKPD
1.3.3. Keterkaitan RPJMD dengan Rencana ........................ I-13
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
1.3.4. Keterkaitan RPJMD dengan Dokumen ........................ I-14
RTRW Kabupaten Sukabumi
1.3.5. Keterkaitan RPJMD Dengan Hasil ........................ I-15
Evaluasi RPJMD Sebelumnya dan
Dokumen KLHS.
1.3.6. Keterkaitan RPJMD dengan ........................ I-16
Penganggaran.
1.4. Sistematika Penulisan ........................ I-16
1.5. Maksud dan Tujuan ........................ I-18
Hal
Tabel 2.1 Data wilayah administratif Kabupaten Sukabumi ..................... II-2
Tahun 2014
Tabel 2.2 Data Klimatologi Kabupaten Sukabumi Tahun 2014 ..................... II-4
Tabel 2.3 Jumlah Kejadian Bencana Alam Kabupaten Sukabumi ..................... II-8
Tahun 2014
Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Sex Ratio, dan ..................... II-12
Kepadatan Penduduk Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
Tabel 2.5 Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kategori Lapangan ..................... II-17
Usaha Kabupaten Sukabumi, 2012-2014
Tabel 2.6 Struktur Ekonomi Menurut Kategori Lapangan Usaha ..................... II-18
Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
Tabel 2.7 Tabel Gini Ratio Kabupaten Sukabumi pada Tahun 2008
..................... II-22
s/d Tahun 2014 bersama Kab/Kota lainnya di Jawa Barat
Tabel 2.8 Metodologi Baru Perhitungan IPM ..................... II-24
Tabel 2.9 IPM Menurut Komponen dan Kabupaten/Kota ..................... II-25
di Jawa Barat, 2014
Tabel 2.10 Tabel APK Kabupaten Sukabumi, 2011-2015 ..................... II-28
Tabel 2.11 Tabel APK/APM Kabupaten Sukabumi, 2011-2015 ..................... II-30
Tabel 2.12 Angka Partisipasi Sekolah Kabupaten Sukabumi, 2012- ..................... II-36
2014
Tabel 2.13 Perbandingan Capaian Rasio Guru-Siswa ..................... II-36
Tahun 2011-2015
Tabel 2.14 Capaian APK Tahun 2011 201 ..................... II-37
Tabel 2.18 Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Kabupaten Sukabumi ..................... II-40
Tahun 2014
Tabel 2.19 Jaringan Jalan Menurut Status, Jenis Permukaan, dan ..................... II-41
Kondisinya Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
Tabel 2.20 Timbulan Sampah (m3) Menurut Wilayah Kabupaten ..................... II-46
Sukabumi Tahun 2014
Tabel 2.21 Rasio Akseptor Keluarga Berencana (KB) Kabupaten ..................... II-47
Sukabumi Tahun 2014
Tabel 2.22 Status Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Sukabumi, ..................... II-49
Tahun 2012-2014
Tabel 2.23 Jumlah Panti dan Penghuninya Kabupaten Sukabumi ..................... II-49
Tahun 2014
Tabel 2.24 Jumlah Unit Koperasi, Anggota, dan Simpanan ..................... II-51
Kabupaten Sukabumi Tahun 2011-2014
Tabel 2.25 Jumlah UMKM terbina di Kabupaten Sukabumi ..................... II-52
Tabel 2.26 Jumlah Perusahaan PMA dan PMDN Kabupaten Sukabumi ..................... II-52
Tahun 2014
Hal
Gambar 1.1 Bagan Alir Keterkaitan RPJMD Kabupaten .................... I-9
Sukabumi Dengan Dokumen Perencanaan
Pembangunan Lainnya.
Gambar 1.2 Diagram Rencana Tahapan Lima Tahunan .................... I-11
Pencapaian Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2005-2025
Gambar 1.3 Hubungan Kinerja Pembangunan Daerah .................... I-12
Gambar 1.4 Bagan Alir Penyusunan RKPD .................... I-13
Gambar 2.1 Peta Tingkat Risiko Multi Bencana di Kabupaten .................... II-10
Sukabumi
Gambar 2.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Sukabumi, 2010- .................... II-11
2014
Gambar 2.3 Piramida Penduduk Kabupaten Sukabumi, 2014 .................... II-13
Gambar 2.4 Nilai Produk Domestik Regional Bruto adh Berlaku .................... II-15
(Milyar Rupiah) Kabupaten Sukabumi, 2010-2014
Gambar 2.5 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten .................... II-16
Sukabumi, 2010-2014
Gambar 2.6 Struktur Perekonomian Daerah Kabupaten .................... II-18
Sukabumi, 2014
Gambar 2.7 PDRB Per Kapita Kabupaten Sukabumi, 2010- .................... II-20
2014
Gambar 2.8 Tingkat Kemiskinan Kabupaten Sukabumi, 2010- .................... II-21
2014
Gambar 2.9 Angka IPM Kabupaten Sukabumi .................... II-25
Gambar 2.10 Angka Melek Huruf Kabupaten Sukabumi, 2012- .................... II-26
2014
Gambar 2.11 Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Sukabumi, .................... II-27
2010-2014
Gambar 2.12 Harapan Usia Sekolah Kabupaten Sukabumi, .................... II-28
2010-2014
Gambar 2.13 APK Kabupaten Sukabumi, 2011-2015 .................... II-29
Gambar 2.14 Sebaran kecamatan yang belum mempunyai SMA .................... II-30
Gambar 2.15 Angka Harapan Hidup Kabupaten Sukabumi, .................... II-32
2010-2014
Gambar 2.16 Rasio Penduduk yang Bekerja Kabupaten .................... II-33
Sukabumi, 2010-2014
Gambar 2.17 Jumlah Bis dan Non Bis Kabupaten Sukabumi, .................... II-45
2011-2014
Gambar 2.18 Jumlah Kecelakaan Di Kabupaten Sukabumi, .................... II-45
2012-2014
Gambar 2.19 Peserta KB Menurut Jenis Alat KB Kabupaten .................... II-48
Sukabumi, 2014
Gambar 2.20 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) .................... II-50
BAB I
PENDAHULUAN
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran; Bab VI Strategi Dan Arah Kebijakan;
Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah; Bab
VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan
Pendanaan; Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah; dan Bab X
Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan.
Periodesasi Dokumen RPJMD Kabupaten Sukabumi Tahun
2016-2021 mulai berlaku efektif sejak tahun 2016 sampai dengan
tahun 2021 dan dapat dilakukan evaluasi sekurang-kurangnya 1
(satu) kali dalam 5 (lima) tahun. Evaluasi dilakukan dengan
mempertimbangkan (i) hasil pengendalian dan evaluasi
menunjukkan bahwa proses perumusan, tidak sesuai dengan
tahapan dan tatacara penyusunan rencana pembangunan daerah
yang diatur dalam regulasi; (ii) hasil pengendalian dan evaluasi
menunjukkan bahwa substansi yang dirumuskan, tidak sesuai
dengan regulasi; (iii) terjadi perubahan yang mendasar, antara lain
terjadinya bencana alam, goncangan politik, krisis ekonomi, konflik
sosial budaya, gangguan keamanan, pemekaran daerah, atau
perubahan kebijakan nasional; dan (iv) merugikan kepentingan
nasional, yaitu bertentangan dengan kebijakan nasional.
Regulasi yang dijadikan sebagai landasan hukum dalam
penyusunan RPJMD Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021,
berpedoman antara lain kepada Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian
dan Evalusi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008.
Dokumen RPJMD Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021
ditetapkan dengan Peraturan Daerah paling lama 6 (enam) bulan
setelah Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi dilantik. Dokumen
RPJMD yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah selanjutnya
dijabarkan kedalam dokumen Rencana Strategis 5 (lima) tahunan
Perangkat Daerah (Renstra PD), dokumen Rencana Pembangunan
Tahunan Daerah (RKPD) untuk 5 (lima) tahun kedepan dan
Rencana Kerja Tahunan Perangkat Daerah (Renja PD) untuk 5
(lima) tahun kedepan.
Gambar 1. 1
Bagan Alir Keterkaitan RPJMD Kabupaten Sukabumi Dengan
Dokumen Perencanaan Pembangunan Lainnya.
Gambar 1.2
Diagram Rencana Tahapan Lima Tahunan Pencapaian
Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2005-2025
Inovasi berkelanjutan
TAHAPAN PENCAPAIAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG pd komoditas unggulan
utk pengembangan
2005-2010
RPJMD ke-1
FOKUS TAHU & MAU MAMPU LEBIH PRODUKTIF MAMPU MENGHASILKAN MANDIRI &SURVIVE
Gambar 1.3
Hubungan Kinerja Pembangunan Daerah
Gambar 1.4
Bagan Alir Penyusunan RKPD
tentang daya dukung sumber daya alam yang telah tersedia. Hal
ini penting dalam rangka menjaga kelestarian ekosistem lingkungan
hidup dan sumber daya alam dari kerusakan kepunahan. Oleh
karena itu, dalam perumusan kebijakan pembangunan daerah baik
untuk 5 (lima) tahunan maupun tahunan sudah saatnya
dipertimbangkan melalui pendekatan prinsip pembangunan
berkelanjutan (development sustainable).
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, dasar
hukum, keterkaikan RPJMD dengan dokumen
perencanaan lainnya. Oleh karena itu, sistematika
penulisan Bab I RPJMD meliputi : Latar Belakang;
Dasar Hukum Penyusunan; Keterkaitan RPJMD dengan
dokumen perencanaan lainnya; Sistematika Penulisan;
serta Maksud dan Tujuan.
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab ini menguraikan gambaran kondisi daerah dari
aspek Geografi, Demografi, Kesejahteraan Masyarakat,
Aspek Pelayanan Umum dan Aspek Daya Saing Daerah.
Oleh karena itu, sistematika penulisan pada Bab II,
meliputi: Karateristik Lokasi dan Wilayah; Aspek
Kesejahteraan Masyarakat; Aspek Pelayanan Umum;
dan Aspek Daya Saing Daerah.
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
DAN KERANGKA PENDANAAN
Bab ini menguraikan hubungan kinerja keuangan masa
lalu, kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu dan
kerangka pendanaan untuk 5 (lima) tahun kedepan,
meliputi : Kinerja Keuangan Masa Lalu; Kebijakan
Pengelolaan Keuangan Masa Lalu; dan Kerangka
Pendanaan
BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS
Bab ini menguraikan hubungan antara permasalahan
pembangunan dengan isu-isu strategis, meliputi :
Permasalahan Pembangunan; dan Isu-isu Strategis yang
akan menentukan kinerja pembangunan dalam 5 (lima)
tahun mendatang
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Bab ini menguraikan hubungan antara Visi dengan Misi,
Tujuan dan Sasaran, meliputi : Visi dan Misi Pemerintah
Daerah Kabupaten Sukabumi untuk kurun waktu 5
(lima) tahun ke depan, yang disertai dengan tujuan dan
sasarannya.
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab ini memuat dan menjelaskan strategi dan arah
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Tabel 2.1
Data Wilayah Administratif Kabupaten Sukabumi
Tahun 2014
b. Topografi
Bentuk topografi wilayah Kabupaten Sukabumi pada
umumnya meliputi permukaan yang bergelombang di daerah
selatan dan bergunung di daerah bagian utara dan tengah dengan
ketinggian berkisar antara 0-2.960 m dpl. Adanya daerah pantai
dan gunung-gunung antara lain Gunung Salak dan Gunung Gede
yang masing-masing mempunyai puncak ketinggian 2.211 m dpl
dan 2.958 m dpl menyebabkan keadaan lereng sangat miring (lebih
besar dari 35o) meliputi 29 persen dari luas Kabupaten Sukabumi.
Sementara kemiringan antara [13o-35o] meliputi 37 persen dan
kemiringan antara [2o-13o] meliputi 21 persen dari luas kabupaten.
Sisanya daerah datar meliputi 13 persen dari luas kabupaten.
Keadaan topografi yang demikian menyebabkan wilayah Kabupaten
Sukabumi menjadi rawan terhadap longsor, erosi tanah dan lain-
lain.
c. Geologi
Potensi geologis Kabupaten Sukabumi yang sudah
dimanfaatkan antara lain sumber panas bumi di daerah Gunung
Salak dan Cisolok, bahan tambang dan bahan galian emas,
perak, batu-bara, pasir kwarsa, pasir besi, bentonit, teras, batu
gamping, tanah liat dan lain-lain. Jenis tanah di bagian utara
wilayah Sukabumi pada umumnya terdiri dari tanah latosol,
andosol dan regosol. Di bagian tengah pada umumnya terdiri dari
d. Hidrologi
Bila diamati dari sumber air, ternyata sumber daya air
cukup banyak, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya aliran
sungai seperti Sungai Cimandiri dan anak-anak sungainya,
Cipelang, Citatih, Citarik, Cibodas dan Cidadap. Selain itu terdapat
juga Sungai Ciletuh, Cikarang, Cikaso dan Cibuni yang merupakan
batas dengan daerah Kabupaten Cianjur di sebelah Timur.
Sumber-sumber air tersebut banyak digunakan masyarakat untuk
mengairi lahan pertanian dan kegiatan non pertanian lainnya.
e. Klimatologi
Seperti halnya wilayah lain di Indonesia, Kabupaten
Sukabumi termasuk wilayah yang beriklim tropis dimana curah
hujan tertinggi pada tahun 2014 berada pada bulan Desember
sebesar 753 mm dengan hari hujan sebanyak 31 hari. Temperatur
tertinggi pada tahun 2014 menurut pengamatan PT Goalpara
(BMKG Bogor) berada pada bulan April sebesar 20,80C dan
terendah berada pada bulan Agustus dan September sebesar
19,40C.
Tabel 2.2
Data Klimatologi
Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
Rata-rata Curah Hujan
Bulan Kelembaban Hari Hujan
Temperatur RR (mm)
(1) (2) (3) (4) (5)
Januari 20,7 92 27 452
Februari 20,6 88 17 116
Maret 20,6 91 28 382
April 20,8 91 23 581
f. Penggunaan Lahan
Potensi pemanfaatan lahan untuk produksi/budidaya di
Kabupaten Sukabumi sangat besar. Pemanfaatan lahan di
Kabupaten Sukabumi dapat terlihat dari pola penggunaan lahan
yang didominasi oleh kegiatan pertanian, perkebunan, kehutanan
dan perikanan air tawar (78,24%). Sementara sisanya adalah
lahan terbangun yang meliputi perumahan/pemukiman,
perkantoran serta industri/pabrik. Luasnya potensi lahan yang
dapat dimanfaatkan memerlukan penataan dan pengendalian
sesuai dengan peruntukan pemanfaatan ruang sebagaimana
tertuang di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Sukabumi agar tidak terjadi inkonsistensi pemanfaatan
ruang.
Tabel 2.3
Jumlah Kejadian Bencana Alam
Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
Gambar 2.1
Peta Tingkat Risiko Multi Bencana di Kabupaten Sukabumi
2.1.4.Demografi
Demografi merupakan ilmu yang dapat menggambarkan dan
mempelajari segala persoalan-persoalan kependudukan suatu
wilayah dari segi kuantitas, distribusi hingga komponen-komponen
perubahannya. Kondisi demografi di Kabupaten Sukabumi sangat
kompleks mengingat wilayah geografis yang cukup luas dengan
jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya. Selain itu,
distribusi penduduk yang menyebar tidak merata menimbulkan
tantangan tersendiri dalam membuat kebijakan kependudukan agar
pembangunan dirasakan setiap lapisan masyarakat.
Penduduk Kabupaten Sukabumi mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun dimana pada tahun 2014 jumlah penduduk
mencapai 2.442.113 jiwa dengan pertumbuhan penduduk tahunan
sebesar 0,57 persen. Meskipun secara pertumbuhan kurang
signifikan, namun secara absolut kenaikan penduduk Kabupaten
Sukabumi mencapai 13.696 jiwa. Pertumbuhan penduduk yang
minim ini merupakan salah satu keberhasilan dari program Keluarga
Berencana dimana masyarakat diarahkan untuk merencanakan
keluarganya agar hidup sehat sejahtera.
Gambar 2.2
Jumlah Penduduk Kabupaten Sukabumi, 2010-2014
Tabel 2.4
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Sex Ratio, dan
Kepadatan Penduduk Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
Rasio
Kepadatan
Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah Jenis
Penduduk
Kelamin
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2010 1.199.221 1.159.197 2.358.418 103,45 566
2011 1.207.781 1.168.714 2.376.495 103,34 571
2012 1.215.693 1.177.498 2.393.191 103,24 575
2013 1.222.814 1.185.603 2.408.417 103,14 578
2014 1.229.168 1.192.945 2.422.113 103,04 582
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, 2015
Gambar 2.3
Piramida Penduduk
Kabupaten Sukabumi, 2014
Gambar 2.4
Nilai Produk Domestik Regional Bruto adh Berlaku
(Milyar Rupiah) Kabupaten Sukabumi, 2010-2014
Tabel 2.5
Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kategori Lapangan
Usaha Kabupaten Sukabumi, 2012-2014
Gambar 2.6
Struktur Perekonomian Daerah
Kabupaten Sukabumi, 2014
Tabel 2.6
Struktur Ekonomi Menurut Kategori Lapangan Usaha
Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
Distribusi
Kategori Lapangan Usaha
2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 23,97 22,85 23,35
B Pertambangan dan Penggalian 9,08 8,40 8,08
C Industri Pengolahan 15,32 15,32 14,92
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,10 0,08 0,08
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
E 0,03 0,03 0,03
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 9,49 10,11 10,00
Perdagangan Besar dan Eceran,
G 18,99 20,51 20,30
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 6,10 6,06 5,82
Penyediaan Akomodasi dan Makan
I 2,47 2,41 2,39
Minum
J Informasi dan Komunikasi 2,27 2,21 2,34
K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,68 0,70 0,68
L Real Estat 1,48 1,46 1,44
Distribusi
Kategori Lapangan Usaha
2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5)
M,N Jasa Perusahaan 0,31 0,31 0,32
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
O 3,78 3,59 3,64
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 3,59 3,60 3,99
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,83 0,84 0,94
R,S,T,U Jasa Lainnya 1,52 1,52 1,69
Kabupaten Sukabumi 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS Kabupaten Sukabumi, 2015
Gambar 2.7
PDRB Per Kapita
Kabupaten Sukabumi, 2010-2014
e. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan suatu kondisi masyarakat yang
memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kemiskinan juga merupakan sebuah permasalahan klasik dan
kontinyu yang selalu ada dan berkembang di suatu wilayah. Oleh
karena itu, tugas utama pemerintah Kabupaten Sukabumi terkait
kemiskinan adalah berusaha meminimalisir dan memberdayakan
masyarakat sehingga memiliki daya saing dalam meningkatkan
kesejahteraan hidupnya. Indikator yang sangat nyata dalam melihat
kemiskinan di suatu wilayah utamanya Kabupaten Sukabumi adalah
tingkat kemiskinan yang menyatakan persentase penduduk miskin
terhadap keseluruhan penduduk di Kabupaten Sukabumi.
Penurunan tingkat kemiskinan yang terlihat pada gambar di
bawah ini merupakan suatu fenomena yang layak untuk disyukuri
mengingat program dan kegiatan pemerintah selama ini dalam
mengentaskan kemiskinan cukup massive. Meskipun begitu, tingkat
kemiskinan sebesar 8,88 persen pada tahun 2014 masih tergolong
cukup tinggi sehingga penting adanya perhatian pemerintah daerah
untuk lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi setiap gerak
langkah program pembangunan guna menurunkan angka
kemiskinan utamanya kemiskinan struktural maupun kemiskinan
budaya.
Gambar 2.8
Tingkat Kemiskinan
Kabupaten Sukabumi, 2010-2014
f. Gini Rasio
Pembangunan tingkat kesejahteraan masyarakat di
Kabupaten Sukabumi dalam hal ini merupakan bagian dari proses
perbaikan kualitas kesejahteraan ekonomi penduduk. Dimana, hal
itu salah satunya dapat dimulai dengan memperbaiki tingkat
kemerataan distribusi pendapatan diantara berbagai golongan
ekonomi masyarakat. Pembangunan tingkat kesejahteraan ekonomi
di Kabupaten Sukabumi dapat dipandang sebagai usaha untuk
memajukan kehidupan masyarakat/warganya.
Pembangunan ekonomi pada satu sisi merupakan suatu
proses yang bersifat multidimensional yang mencakup berbagai
perubahan atas struktur sosial, sikap sikap masyarakat, dan
institusi-institusi pemerintahan dan masyarakat, di samping tetap
mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan
ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan. Jadi,
pada hakikatnya pembangunan itu harus mencerminkan perubahan
total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara
keseluruhan. Untuk itu, proses pembangunan ekonomi di
Kabupaten Sukabumi tidak terjadi sendirinya, tetapi memerlukan
berbagai usaha yang konsisten dari berbagai pihak untuk
memberikan kemakmuran yang sebesar besarnya penduduk.
Berkaitan dengan tingkat kemerataan pembangunan, maka
Koefisien Gini digunakan untuk mengukur kesenjangan pendapatan
dan kekayaan. Koefisien Gini (Gini Ratio) adalah ukuran
Tabel 2.8
Metodologi Baru Perhitungan IPM
Angka Harapan
Rata-rata
Harapan Lama Pengeluaran
Lama Sekolah
Tahun Hidup Sekolah Perkapita/Tahun IPM
(RLS/MYS)
(AHH) (HLS/EYS)
(Tahun) (Tahun) (Tahun) (Ribu Rp.)
2010 69.47 10.08 5.82 7,659.00 60.69
2011 69.55 10.10 6.07 7,684.00 61.14
2012 69.63 10.73 6.32 7,700.00 62.27
2013 69.70 11.80 6.32 7,800.00 63.63
2014 69.73 12.12 6.36 7,824.00 64.07
Sumber: BPS Kabupaten Sukabumi, 2010-2014 (Metode Baru IPM dan Konstan
2010)
Gambar 2.9
Angka IPM Kabupaten Sukabumi
Tabel 2.9
IPM Menurut Komponen dan Kabupaten/Kota
di Jawa Barat, 2014
Rata- Pengeluaran
Angka Harapan
Rata Riil Per
Harapan Lama
Prov/Kabupaten/Kota Lama Kapita yang IPM
Hidup Sekolah
Sekolah disesuaikan
(Tahun) (Tahun)
(Tahun) (000 Rp)
Provinsi Jawa Barat 72,23 12,14 7,71 9.450 68,87
b. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor kunci dalam
peningkatan potensi dan daya saing sumber daya manusia. Hal ini
dikarenakan, dengan memiliki pendidikan yang berkualitas maka
setiap penduduk akan memiliki lebih banyak kesempatan dalam
memperbaiki kualitas kehidupannya dari mulai mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik, pendapatan lebih layak, hingga
kehidupan yang lebih sejahtera. Berikut beberapa indikator kinerja
pembangunan daerah pada bidang pendidikan:
Gambar 2.10
Angka Melek Huruf
Kabupaten Sukabumi, 2012-2014
Gambar 2.11
Rata-rata Lama Sekolah
Kabupaten Sukabumi, 2010-2014
Gambar 2.12
Harapan Usia Sekolah
Kabupaten Sukabumi, 2010-2014
Tabel 2.10
Tabel APK Kabupaten Sukabumi, 2011-2015
NO JENJANG APK / TAHUN
SEKOLAH APM 2011 2012 2013 2014 2015
(%) (%) (%) (%) (%)
1 SD / MI / APK 122,77 104.09 102,19 114,48 109,06
Sederajat
2 SMP/ MTs/ APK 87,34 88.99 95,98 95,99 94,59
Sederajat
3 SMA/SMK/MA/ APK 34,10 40.46 51,67 59,04 54,31
Sederajat
Sumber: LKPJ AMJ Tahun 2011-2015
Gambar 2.13
APK Kabupaten Sukabumi, 2011-2015
Gambar 2.14
Sebaran kecamatan yang belum mempunyai SMA
c. Kesehatan
Kesehatan merupakan modal dasar bagi manusia untuk
melakukan aktivitas kesehariannya, sehingga dapat dikatakan
bahwa pergerakan perekonomian maupun pembangunan daerah
sangat tergantung pada derajat kesehatan suatu masyarakat.
Indikator kinerja pembangunan di bidang kesehatan diwakili oleh
Angka Harapan Hidup yang merupakan salah satu indikator
penyusun Indeks Pembangunan Manusia. Angka Harapan Hidup
mengindikasikan peluang bayi yang baru lahir akan mencapai usia
harapan hidup sekian tahun.
Angka Harapan Hidup penduduk Kabupaten Sukabumi
mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Hal ini mengindikasikan
semakin tingginya kualitas dan optimalisasi pelayanan kesehatan
hingga ke seluruh wilayah kabupaten. Angka Harapan Hidup
penduduk Kabupaten Sukabumi pada tahun 2014 mencapai 69,73
tahun yang mengindikasikan bahwa bayi yang baru lahir pada
tahun 2014 akan memiliki harapan hidup hingga umur 69-70 tahun.
Gambar 2.15
Angka Harapan Hidup
Kabupaten Sukabumi, 2010-2014
d. Ketenagakerjaan
Pada fokus kesejahteraan masyarakat di bidang
ketenagakerjaan akan menyoroti perihal penduduk yang bekerja.
Penduduk yang bekerja merupakan orang yang melakukan suatu
pekerjaan dengan maksud untuk memperoleh atau membantu
memperoleh penghasilan atau keuntungan selama paling sedikit
satu jam dalam seminggu yang lalu. Secara konseptual, seharusnya
penduduk yang bekerja di suatu wilayah akan tercakup cukup
banyak. Begitu pula dengan penduduk bekerja di Kabupaten
Sukabumi yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang
bekerja (Tingkat Kesempatan Kerja) di setiap tahunnya dimana
pada tahun 2014 persentase penduduk yang bekerja mencapai
91,91 persen dari jumlah angkatan kerja.
Rasio Penduduk yang Bekerja di Kabupaten Sukabumi Tahun
2010-2014 dapat dilihat di gambar di bawah ini :
Gambar 2.16
Rasio Penduduk yang Bekerja
Kabupaten Sukabumi, 2010-2014
a. Kebudayaan
Kebudayaan suatu bangsa hakekatnya adalah identitas,
kepribadian, atau jati diri bangsa itu, sehingga membangun
kebudayaan adalah membangun identitas, jati diri atau kepribadian
bangsa itu. Persaingan antar bangsa pada dasarnya adalah
pertarungan untuk mempertahankan jati diri bangsa yang
berlangsung dalam kontek karakteristik kebudayaan yang dinamis
yang terus berubah seiring perubahan yang dialami para pelaku
budayanya.
Kehidupan sosial budaya masyarakat Kabupaten Sukabumi
termasuk yang bercorak heterogen namun masih dalam pengaruh
dominasi kebudayaan suku sunda. Dominasi ini dimungkinkan
sebagai konsekuensi Kabupaten sukabumi merupakan sub kultur
dari lingkup kebudayaan yang hidup dan tinggal di wilayah Jawa
Barat (Sunda Pituin maupun Sunda Mukimin). Identitas kesundaan
atau ciri pribadi orang Sunda dapat terlihat dan terapresiasi antara
lain dalam penggunaan bahasa sehari-hari bahasa Sunda yang
memiliki intonasi khas, kesenian, kepribadian dan sistem
kemasyarakatan orang Sunda.
a) Pendidikan
Tabel 2.12
Angka Partisipasi Sekolah
Kabupaten Sukabumi, 2012-2014
Usia Sekolah 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4)
7-12 97,33 99,16 99,64
13-15 87,99 88,12 92,00
16-18 50,66 56,42 61,32
Sumber: BPS Kabupaten Sukabumi, 2015
Tabel 2.14
Capaian APK Tahun 2011 2015
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
% 12,35 14,51 26,06 41,22 38,61
Sumber : LKPJ AMJ Tahun 2011-2015
Tabel 2.15
Peningkatan Kondisi Ruang Kelas Baik
Angka Kelulusan
Angka kelulusan menjadi salah satu indikator atau tolak ukur
tingkat keberhasilan sekolah dalam melaksanakan proses kegiatan
belajar mengajar (KBM). Angka kelulusan tinggi bisa pula dianggap
sebuah prestasi sehingga kebanggaan bagi sekolah yang
bersangkutan. Tidak sampai disitu, angka kelulusan yang tinggi bisa
juga menjadi bahan promosi untuk menarik minat calon siswa baru.
Tidak mengherankan angka kelulusan ini menjadi begitu penting
dan berharga bagi sekolah, terlebih apabila diumumkan sebagai
sekolah dengan tingkat kelulusan atau nilai tertinggi maka euforia
akan nampak jelas sekali.
Angka kelulusan (AL) SD Kabupaten Sukabumi mencapai
angka 99,96% dan Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Kabupaten
Sukabumi mencapai angka 99,99. Sedangkan Angka Kelulusan (AL)
SMA/SMK/MA Kabupaten Sukabumi adalah 99,99%.
b) Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu modal utama dari sumber
daya manusia dalam melaksanakan aktivitas untuk mencapai
kesejahteraan hidupnya. Kesehatan juga menjadi pra syarat mutlak
bagi penduduk untuk melaksanakan segala program perencanaan
pembangunan terkait pendidikan, ketenagakerjaan, perekonomian,
bahkan kesehatan itu sendiri. Oleh karena itu, peningkatan bidang
kesehatan akan memiliki multiplier effect pada program-program
pembangunan ke depannya baik secara langsung maupun tidak
langsung
Tabel 2.18
Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit
Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
RS
RS RS
Tenaga Kesehatan Sekar Wangi
Pelabuhan Ratu Jampang Kulon
Cibadak
(1) (2) (3) (4)
Dokter Ahli 22 10 7
Dokter Umum 20 10 16
Dokter Gigi 2 2 1
Perawat 234 181 149
Bidan 40 60 18
Apoteker 5 3 2
Ass. Apoteker 10 0 1
Analis 11 11 5
Ahli Gizi 10 8 2
Penata Rontgen 3 2 1
Fisioterafis 3 2 0
Psikologi 1 1 0
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, 2015
c) Pekerjaan umum
Tabel 2.19
Jaringan Jalan Menurut Status, Jenis Permukaan, dan
Kondisinya Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
Irigasi
Areal irigasi potensial di Kabupaten Sukabumi mencapai 19
Daerah Irigasi (> 500 Ha) dengan cakupan areal mencapai 20.792
Ha, 1024 Daerah Irigasi (< 500 Ha) dengan cakupan areal : 35.138
Ha, 756 Daerah Irigasi Tadah Hujan dengan cakupan 7.635 Ha.
Dari keseluruhan areal irigasi yang ada, jaringan irigasi yang
berfungsi secara optimal baru mencapai 40 %. Hal ini disebabkan
oleh Catchment Area yang terdegradasi, kondisi jaringan irigasi
yang mengalami penurunan fungsi, kurangnya tanggung jawab
pemakai air terhadap pemeliharaan dan minimnya dana
pemeliharan.
d) Perumahan
Di Kabupaten Sukabumi, penyediaan perumahan khususnya
untuk masyarakat berpendapatan menengah ke bawah, selama ini
difasilitasi oleh Perum Perumnas sebagai pengembang milik
pemerintah, namun di dalam melakukan pembangunan
perumahannya masih terbatas.Pembangunan prasarana dan sarana
permukiman yang meliputi air bersih dan penyehatan lingkungan
(air limbah, persampahan dan drainase) banyak kemajuan yang
telah dicapai, namun demikian cakupan pelayanan air bersih dan
penyehatan lingkungan di Kabupaten Sukabumi masih jauh dari
memadai dimana kondisinya adalah sebagai berikut :
Gambar 2.17
Jumlah Bis dan Non Bis
Kabupaten Sukabumi, 2011-2014
Gambar 2.18
Jumlah Kecelakaan
Di Kabupaten Sukabumi, 2012-2014
Tabel 2.20
Timbulan Sampah (m3) Menurut Wilayah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
Tabel 2.21
Rasio Akseptor Keluarga Berencana (KB)
Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
Rasio
Tahun Peserta KB PUS
Akseptor KB
(1) (2) (3) (4)
2012 344.642 492.696 69,95
2013 306.241 456.356 67,11
2014 330.457 470.095 70,30
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, 2015
Gambar 2.19
Peserta KB Menurut Jenis Alat KB
Kabupaten Sukabumi, 2014
Tabel 2.22
Status Kesejahteraan Keluarga
Kabupaten Sukabumi, Tahun 2012-2014
Tabel 2.23
Jumlah Panti dan Penghuninya
Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
Jumlah
Jenis Panti Jumlah Panti
Penghuni
(1) (2) (3)
Panti Sosial Asuhan Anak 27 1.191
Panti Sosial Bina Netra 2 35
Panti Sosial Bina Laras 1 110
Panti Sosial Karya Wanita 1 50
Panti Sosial Korban Napza 1 40
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, 2015
Gambar 2.20
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Kabupaten Sukabumi, 2010-2014
Gambar 2.21
Tingkat Pengangguran Terbuka
Kabupaten Sukabumi, 2010-2014
Tabel 2.24
Jumlah Unit Koperasi, Anggota, dan Simpanan
Kabupaten Sukabumi Tahun 2011-2014
Tahun Unit Anggota Simpanan (Rp)
(1) (2) (3) (4)
2011 1.797 114.631 75.751.017.946
2012 1.831 115.874 125.431.324.555
2013 1.852 116.426 126.577.550.058
2014 1.880 117.766 126.577.550.058
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, 2015
Tabel 2.25
Jumlah UMKM terbina di Kabupaten Sukabumi
LEGALITAS
JUMLAH UMKM UMKM YANG UMKM YANG
JUMLAH
TAHUN YANG SUDAH SUDAH BELUM
UMKM
DIBINA TERLEGALISASI TERLEGALISASI
Tabel 2.26
Jumlah Perusahaan PMA dan PMDN
Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
Sektor PMA PMDN Jumlah
(1) (2) (3) (4)
Industri 9 40 49
Pertanian 1 2 3
Peternakan 1 11 12
Perkebunan 0 1 1
Perikanan 0 0 0
Pertambangan 2 1 3
Pariwisata 0 8 8
Lainnya 3 417 420
Total 16 480 496
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, 2015
Tabel 2.27
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah Menurut Pendidikan
Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
SD 191 4 195
SLTP 289 14 303
SLTA 2.162 709 2.871
Diploma 1.587 2.065 3.652
S1 4.098 2.778 6.876
Spesialis 9 8 17
S2 522 144 666
S3 2 1 3
2014 8.860 5.723 14.583
2013 9.560 5.384 14.944
2012 9.953 5.524 15.477
2011 10.474 5.681 16.155
2010 10.532 5.709 16.241
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, 2015
Gambar 2.22
Persentase Pengunjung Perpustakaan
Kabupaten Sukabumi, 2014
a. Pertanian
Dilihat dari segi produktivitas pertanian komoditas padi
baik sawah maupun gogo, progress Kabupaten Sukabumi cukup
baik mengingat produktivitas padi sawah mencapai 6,44 ton/ha
Tabel 2.28
Produktivitas Pertanian Komoditas Padi
Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
Luas Panen
Luas Produksi Produktivitas
Tahun Kotor Bersih
Tanam (Ton) (Ton/Ha)
(Ha) (Ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Padi Sawah
2012 143.473 135.371 129.636 761.459 5,87
2013 127.417 131.791 126.221 841.252 6,66
2014 139.009 135.935 130.199 838.534 6,44
Padi Gogo
2012 24.415 19.396 18.572 53.897 2,90
2013 23.987 22.973 22.973 87.551 3,81
2014 20.210 24.843 24.843 94.237 3,79
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, 2015
Tabel 2.29
Produktivitas Tanaman Palawija
Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
Luas Tanam Luas Panen Produktivitas
Komoditas Produksi
(Ha) (Ha) (Ton/Ha)
(1) (2) (3) (4) (5)
Jagung 9.278 5.679 34.993 6,16
Ubi Kayu 7.967 7.923 165.520 20,89
Ubi Jalar 1.119 1.172 18.093 15,44
Kacang Tanah 6.117 5.980 9.478 1,58
Kacang Hijau 1.138 1.147 1.725 1,50
Kacang Kedelai 14.828 11.124 18.127 1,63
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, 2015
Sedangkan pada komoditas sayuran, produksi tertinggi
komoditas sayuran adalah tomat dengan produksi paling tinggi
yakni sebanyak 275.590 kuintal pada tahun 2014. Tingginya
produksi tomat juga diiringi oleh tingginya produksi ketimun
(264.546 kuintal) dan petsai/sawi (242.029 kuintal).
Gambar 2.23
Produksi Sayuran Unggulan (Kw)
Kabupaten Sukabumi, 2014
b. Peternakan
Pada subsektor peternakan, sapi potong merupakan
komoditas yang paling tinggi produksi dagingnya yang mencapai
1.483.841 kg dengan jumlah populasi sebanyak 16.849 ekor pada
tahun 2014. Selain itu, komoditas kambing juga memiliki produksi
cukup tinggi yakni mencapai 628.750 kg dengan populasi kambing
sebanyak 83.990 ekor.
Tabel 2.30
Jumlah dan Produksi Ternak Besar dan Ternak Kecil
Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
Produksi daging
Komoditas Jumlah (Ekor)
(kg)
(1) (2) (3)
Ternak besar
Sapi Potong 16.849 1.483.841
Sapi Perah 3.723 31.265
Kerbau 9.177 76.080
Kuda 209 0
Ternak Kecil
Kambing 83.990 628.750
Domba 343.747 130.508
Kelinci 11.629 0
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, 2015
Tabel 2.31
Jumlah, Produksi Daging dan Telur Unggas
Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
Komoditas Jumlah (Ekor) Daging (kg) Telur (kg)
(1) (2) (3) (4)
Ayam Kampung (Buras) 1.220.240 2.527.079 1.932.573
Ayam Ras Petelur 2.340.463 0 27.646.718
Ayam Pedaging 8.848.000 47.509.847 0
Itik 101.670 78.141 535.145
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, 2015
c. Kehutanan
Pada subsektor kehutanan, akan dilihat terkait luas hutan
rakyat yang menurun signifikan hingga mencapai 34.795,30 ha.
Gambar 2.24
Luas Hutan Rakyat (Ha)
Kabupaten Sukabumi, 2014
Gambar 2.25
Persentase Luas Lahan Kritis Menurut Statusnya (%)
Kabupaten Sukabumi, 2014
d. Perkebunan
Perkebunan mempunyai peranan penting dalam
Pembangunan Daerah antara lain sebagai pendukung pertumbuhan
ekonomi regional maupun nasional, penghasil devisa negara,
penyediaan bahan baku industri, menciptakan lapangan kerja,
pendorong pengembangan wilayah serta berperan dalam
melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Usaha perkebunan terbukti cukup tangguh bertahan dari
terpaan badai resesi dan krisis moneter yang melanda
perekonomian Indonesia. Untuk itu, usaha perkebunan perlu
diselenggarakan, dikelola, dilindungi dan dimanfaatkan secara
terencana, terbuka, terpadu, profesional dan bertanggung-jawab
demi meningkatkan perekonomian rakyat.
Kualitas produksi perkebunan rakyat di Kabupaten Sukabumi
masih rendah sehingga memiliki nilai jual di bawah harga rata-rata.
Gambar 2.26
Perkembangan Produksi Komoditas Perkebunan
e. Pariwisata
Jumlah wisatawan yang berkunjung di Kabupaten
Sukabumi untuk menikmati obyek wisata meningkat dari tahun ke
tahun. Pada tahun 2014, sebanyak 2.917.660 wisatawan baik
dalam negeri maupun mancanegara berlibur di Kabupaten
Sukabumi. Mereka mengunjungi obyek wisata di Kabupaten
Sukabumi yang tercatat sebanyak 50 obyek wisata dengan rincian
sebanyak 34 obyek wisata alami, 8 obyek wisata buatan, dan 8
obyek wisata minat khusus.
Gambar 2.27
Jumlah Wisatawan
Kabupaten Sukabumi, 2011-2014
Tabel 2.32
Jumlah Obyek WIsata Menurut Jenisnya
Kabupaten Sukabumi Tahun 2012-2014
Gambar 2.28
Jumlah Produksi Perikanan (Kg)
Kabupaten Sukabumi, 2010-2014
Tabel 2.33
Produksi dan Nilai Produksi Komoditas Perikanan
Kabupaten Sukabumi Tahun 2010-2014
Tahun Produksi (Kg) Nilai Produksi (000 Rp)
(1) (2) (3)
2010 6.744.292 144.701.150.000
2011 6.539.133 120.339.550.319
2012 8.846.526 183.439.608.741
2013 7.929.076 213.439.504.947
2014 10.357.023 288.233.337.400
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, 2015
g. Perindustrian
Industri formal di Kabupaten Sukabumi mampu menyerap
tenaga kerja sebanyak 5.695 tenaga kerja, sedangkan pada
industri non formal mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak
yakni mencapai 43.661 tenaga kerja. Selain itu, nilai investasi
pada industri non formal juga jauh lebih besar yakni mencapai
Rp.619,21 milyar jika dibandingkan nilai investasi pada industri
formal yang sebesar Rp.102,39 milyar.
Tabel 2.34
Tenaga Kerja dan Nilai Investasi Industri
Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
Uraian Jumlah
(1) (2)
Industri Formal
Tenaga Kerja 5.695
Nilai Investasi (000 Rp) 102.394.946
Industri Non Formal
Tenaga Kerja 43.661
Nilai Investasi (000 Rp) 619.214.125
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, 2015
h. Ketransmigrasian
Jumlah transmigran yang ditempatkan di Unit Pemukiman
Transmigrasi Lokal hingga tahun 2014 sebanyak 514 KK yang
merupakan Transmigran Penduduk Setempat dan 61 KK
transmigran eksodan.
Tabel 2.35
Jumlah Transmigran yang Ditempatkan di UPT Lokal
Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
TPS Eksodan
UPT
KK Jiwa KK Jiwa
(1) (2) (3) (4) (5)
Curug Luhur(SP.Ps. Gembor) 90 253 9 32
Curug Luhur(SP.Gr. Gembor) 14 56 2 10
Cikopeng 192 741 29 115
Cikarang 38 104 5 25
Cimanggu II 109 324 6 21
Balewer 71 280 10 51
Total 514 1.758 61 254
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, 2015
Gambar 2.29
Upah Minimum Regional (UMR)
Kabupaten Sukabumi, 2010-2015
a. Perhubungan
Jalan merupakan moda transportasi utama yang berperan
penting dalam mendukung pembangunan daerah serta mempunyai
kontribusi terbesar dalam melayani mobilitas manusia maupun
distribusi komoditas perdagangan dan industri. Prasarana jalan
semakin diperlukan untuk menjembatani kesenjangan dan
mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan antar wilayah,
Gambar 2.30
Kondisi infrastruktur jalan
Tabel 2.36
Data sarana prasarana transportasi
No Indikator Kinerja Satuan Target Capaian s/d
Akhir 2015 Terhadap
Renstra Target Akhir
(2015) Renstra (%)
1 Rasio Panjang Jalan Yang Dilayani % 98 100%
Angkutan Umum
2 Kapal Pengawasan perairan Buah 2 100%
3 Pembangunan dan Pemeliharaan % 50 100%
terminal Type A,B dan C yang
representatif
4 Kelengkapan dan kebutuhan alat % 50 110%
kelengkapan jalan
5 Jumlah Angkutan Umum yang memiliki % 100 90% (Badan
trayek Hukum)
6 Kecepatan rata-rata km/jam 40 100%
7 Kendaraan wajib uji lulus Uji % 100 100%
Kendaraan
8 Pemasangan Titik PJU Titik 3891 99,43%
Sumber : Dishubkominfo
Tabel 2.37
Jumlah Bank dan Unit Bank
Kabupaten Sukabumi Tahun 2012-2014
Jumlah Bank Jumlah Unit Bank
Jenis Bank
2012 2013 2014 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Bank Pemerintah 6 6 6 88 90 90
Bank Swasta Nasional 9 10 10 40 42 42
Bank Pemerintah
2 2 2 42 44 44
Daerah
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, 2015
Tabel 2.38
Jumlah Hotel dan Rumah Makan
Kabupaten Sukabumi Tahun 2011-2014
Tabel 2.39
Jumlah dan Distribusi Pelanggan Listrik
Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
Jumlah Distribusi
Jenis Pelanggan
Pelanggan Pelanggan
(1) (2) (3)
Sosial 15.726 2,88
rumahtangga 516.778 94,61
Bisnis 10.783 1,97
Industri 350 0,06
Pemerintah 2.538 0,46
Multiguna 29 0,01
Jumlah 546.204 100,00
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, 2015
Tabel 2.40
Distribusi Air Bersih dan Jumlah Konsumen Air Bersih
Kabupaten Sukabumi Tahun 2012-2014
a. Angka kriminalitas
Kejadian kriminalitas menunjukkan bagaimana situasi
keamanan di suatu wilayah sehingga aktivitas masyarakat bisa
dilakukan dengan nyaman tanpa rasa takut. Kejadian kriminalitas di
Kabupaten Sukabumi pada tahun 2014 sebagian besar adalah kasus
pencurian biasa (umum) yang mencapai 200 kasus.
Tabel 2.41
Jumlah Tindakan Kriminalitas Menurut Jenisnya
Kabupaten Sukabumi Tahun 2010-2014
b. Demonstrasi
Demonstrasi menunjukkan kebebasan aspirasi masyarakat
dalam berpendapat jika dilakukan dengan damai dan tujuan yang
jelas. Namun jika demonstrasi dilakukan dengan diiringi kekerasan
maka sudah menyalahi konsep dasar sebuah demokrasi.
Demonstrasi yang terjadi di Kabupaten Sukabumi mengalami
penurunan hingga pada tahun 2013 hanya terdapat 9 kali
demonstrasi utamanya terhadap kebijakan pemerintah daerah.
Gambar 2.32
Jumlah Demonstrasi
Kabupaten Sukabumi, 2010-2013
Gambar 2.33
Persentase Kepala Keluarga Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Sukabumi, 2014
Gambar 2.34
Persentase Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Sukabumi, 2014
b. Rasio ketergantungan
Selain dari kualitas pendidikan, poduktivitas penduduk juga
ditentukan oleh kelompok umur dimana terdapat kelompok usia
non produktif (<15 tahun dan >64 tahun) serta usia produktif (15-
64 tahun). Asumsi umum yang berlaku adalah penduduk usia non
produktif akan menjadi beban tanggungan oleh penduduk usia
produktif baik dalam hal pendidikan, kesehatan, maupun
pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Di Kabupaten Sukabumi, rasio
ketergantungan penduduk non produktif mencapai 53,33 dimana
angka ini mengindikasikan bahwa dari 100 penduduk usia produktif
harus menanggung 53-54 penduduk usia non produktif.
Tabel 2.42
Rasio Ketergantungan
Kabupaten Sukabumi Tahun 2014
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
DAN KERANGKA PENDANAAN
(fiscal gap). Salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas fiskal daerah
tersebut adalah dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Terkait dengan hal tersebut, pengelolaan keuangan daerah yang
merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan
pengawasan keuangan daerah adalah hal yang sangat penting dalam
proses perencanaan suatu daerah secara keseluruhan. Tahapan-tahapan
dalam pengelolaan keuangan daerah sangat krusial dalam memulai roda
pemerintahan dan pembangunan setiap tahunnya. Oleh karena itu,
perwujudan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat dari
pengelolaan keuangan daerah harus melalui perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan yang terstruktur
dengan baik.
Dalam kurun waktu tahun 2011 sampai tahun 2015, pengelolaan
keuangan daerah yang dimulai dari perencanaan, penatausahaan,
pelaporan, dan pengawasan, telah mengalami perubahan yang sangat
mendasar. Perubahan ini terkait dengan paket undang-undang keuangan
negara yang dimulai dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan sampai Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara, serta Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan
Retribusi Daerah. Dari paket undang-undang keuangan negara tersebut,
maka terbitlah Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Dalam tataran teknis
pun terbitlah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
Tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Serta Penyampaiannya serta
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada
Pemerintah.
Tabel 3.1
Derajat Otonomi Fiskal Daerah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2011-2015 (Juta Rupiah)
Total Pendapatan Derajat Desentralisasi
Tahun PAD
Daerah Fiskal Daerah (%)
(1) (2) (3) (4)
2011 151.825,72 1.856.087,25 8,18
2012 185.190,54 2.033.421,62 9,11
2013 273.452,38 2.408.355,09 11,35
2014 457.059,98 2.942.653,32 15,53
2015)* 509.484,99 3.212.187,23 15,86
Rata-rata 315.402,72 2.490.540,90 12,66
Sumber : DPPKAD Kabupaten Sukabumi
Tabel 3.2
Realisasi Pendapatan Daerah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2011-2015 (Juta Rupiah)
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
PENDAPATAN DAERAH 1.856.087,25 2.033.421,62 2.408.355,09 2.942.653,32 3.212.187,23
A PENDAPATAN ASLI DAERAH 151.825,72 185.190,54 273.452,38 457.059,98 509.484,99
1 Pajak Daerah 68.498,88 81.838,36 141.621,77 173.084,51 186.582,72
2 Hasil Retribusi Daerah 33.270,62 23.825,70 33.303,96 29.947,81 35.323,21
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
3 5.199,15 6.178,68 7.048,68 6.775,13 7.168,06
Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang
4 44.857,07 73.347,80 91.477,97 247.252,53 280.410,99
Sah
B PENDAPATAN TRANSFER 1.626.200,20 1.748.048,14 1.999.350,20 2.266.689,89 2.480.100,71
Transfer Pemerintah Pusat-Dana
1 1.249.793,33 1.481.897,19 1.613.526,65 1.759.824,88 1.777.394,51
Perimbangan
- Bagi Hasil Pajak 81.214,27 94.770,50 73.282,44 66.497,00 61.487,17
- Bagi Hasil Bukan Pajak(SDA) 81.654,98 65.217,35 45.147,83 74.056,49 69.018,27
- Dana Alokasi Umum 971.457,18 1.193.642,55 1.331.012,06 1.458.379,43 1.496.070,33
- Dana Alokasi Khusus 115.466,90 128.266,79 164.084,32 160.891,96 150.818,73
2 Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya 307.938,49 190.464,51 282.344,04 338.609,88 497.608,99
- Dana Penyesuaian 307.938,49 190.464,51 282.344,04 338.609,88 497.608,99
3 Transfer Pemerintah Provinsi 68.468,38 75.686,44 103.479,51 168.255,13 205.097,22
- Pendapatan Bagi Hasil Pajak 68.468,38 75.686,44 103.479,51 168.255,13 205.097,22
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH
C 78.061,33 100.182,94 135.552,51 218.903,45 222.601,52
YANG SAH
1 Pendapatan Hibah - 292,52 667,79 1.210,76 2.879,76
Tabel 3.3
Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2012-2015 (persen)
Uraian 2012 2013 2014 2015 Rata-rata
1 2 3 4 5 Pertumbuhan
6
PENDAPATAN DAERAH 9,55 18,44 22,19 9,16 14,84
A PENDAPATAN ASLI DAERAH 21,98 47,66 11,47 37,06 29,54
1 Pajak Daerah 19,47 73,05 7,8 30,63 32,74
2 Hasil Retribusi Daerah -28,39 39,78 17,95 4,82 8,54
3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 18,84 14,08 -3,88 8,71 9,44
4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 63,51 24,72 170,29 67,98 81,63
B PENDAPATAN TRANSFER 7,49 14,38 13,37 9,42 11,17
1 Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan 18,57 8,88 9,07 1 9,38
- Bagi Hasil Pajak 16,69 -22,67 -9,26 -7,53 -5,69
- Bagi Hasil Bukan Pajak(SDA) -20,13 -30,77 64,03 -6,8 1,58
- Dana Alokasi Umum 22,87 11,51 9,57 2,58 11,63
- Dana Alokasi Khusus 11,09 27,92 -1,95 -6,26 7,70
2 Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya -38,15 48,24 19,93 46,96 19,25
- Dana Penyesuaian -38,15 48,24 19,93 46,96 19,25
3 Transfer Pemerintah Provinsi 10,54 36,72 62,6 21,9 32,94
- Pendapatan Bagi Hasil Pajak 10,54 36,72 62,6 21,9 32,94
C LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 28,34 35,3 61,49 1,69 31,71
1 Pendapatan Hibah 0 128,29 81,31 137,85 86,86
2 Pendapatan Lainnya 27,96 35,03 61,39 0,93 31,33
Sumber: Data Diolah
Tabel 3.4
Perkembangan Kontribusi Sumber Pendapatan Daerah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2011-2015 (%)
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
PENDAPATAN DAERAH 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
PENDAPATAN ASLI
A 8,18 9,11 11,35 15,53 15,86
DAERAH
1 Pajak Daerah 3,69 4,02 5,88 5,88 5,81
2 Hasil Retribusi Daerah 1,79 1,17 1,38 1,02 1,10
Hasil Pengelolaan Kekayaan
3 0,28 0,30 0,29 0,23 0,22
Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli
4 2,42 3,61 3,80 8,40 8,73
Daerah yang Sah
B PENDAPATAN TRANSFER 87,61 85,97 83,02 77,03 77,21
Transfer Pemerintah Pusat-
1 67,33 72,88 67,00 59,80 55,33
Dana Perimbangan
- Bagi Hasil Pajak 4,38 4,66 3,04 2,26 1,91
- Bagi Hasil Bukan Pajak(SDA) 4,40 3,21 1,87 2,52 2,15
- Dana Alokasi Umum 52,34 58,70 55,27 49,56 46,57
- Dana Alokasi Khusus 6,22 6,31 6,81 5,47 4,70
Transfer Pemerintah Pusat-
2 16,59 9,37 11,72 11,51 15,49
Lainnya
- Dana Penyesuaian 16,59 9,37 11,72 11,51 15,49
Transfer Pemerintah
3 3,69 3,72 4,30 5,72 6,38
Provinsi
- Pendapatan Bagi Hasil Pajak 3,69 3,72 4,30 5,72 6,38
LAIN-LAIN PENDAPATAN
C 4,21 4,93 5,63 7,44 6,93
DAERAH YANG SAH
1 Pendapatan Hibah - 0,01 0,03 0,04 0,09
2 Pendapatan Lainnya 4,21 4,91 5,60 7,40 6,84
Sumber: Data Diolah
Tabel 3.5
Penggunaan Anggaran Belanja Daerah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2011-2015 (Juta Rupiah)
Rata-rata
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
Pertumbuhan
1 2 3 4 5 6 7
BELANJA DAERAH 1.850.313,98 1.999.104,67 2.442.127,47 2.773.710,87 3.204.585,07 14,83
Belanja Operasi 1.634.106,06 1.715.227,54 2.026.123,52 2.319.101,28 2.661.490,66 13,08
Belanja Pegawai 1.046.613,37 1.133.486,23 1.270.566,21 1.381.939,61 1.454.191,10 8,60
Belanja Subsidi 0 0 0 0 3.433,59
Belanja Barang 397.510,35 432.306,31 611.649,07 767.564,63 806.181,23 20,19
Belanja Hibah 135.124.56 86.835,32 60.900,48 66.227,89 102.969,88 32,46
Belanja Bantuan Sosial 4.837,59 2.943,58 7.341,75 9.764,75 7.174,80 26,63
Belanja Bantuan Keuangan 50.020.19 59.656,10 75.666,01 93.605,38 288.540,05 69,52
Belanja Modal 202.654,07 268.721,25 392.139,04 422.908,95 508.051,55 26,63
Belanja Tanah 1.356.99 746,13 3.535,63 5.602,06 9.289,14 113,28
Belanja Peralatan dan
76.503,17 101.817,13 148.711,19 104.855,14 132.012,59 18,89
Mesin
Belanja Bangunan dan
59.593,09 74.790,26 116.518,17 130.402,49 194.890,94 35,67
Gedung
Belanja Jalan, Irigasi dan
58.919,16 81.847,54 112.624,34 173.270,94 151.651,92 29,47
Jaringan
Belanja Aset Tetap Lainnya 6.281,66 9.520,19 10.749,71 8.778,32 18.237,34 38,47
Belanja Aset Lainnya 0 0 0 0 1.969,61
Belanja Tak Terduga 1.101,20 359,54 1.726,56 1.144,56 3.847,08 128,82
Belanja Tak Terduga 1.101,20 359,54 1.726,56 1.144,56 3.847,08 128,82
Transfer 12.452,65 14.796,34 22.138.,5 30.555,22 31.195,79 27,14
- Tranfer Bagi Hasil ke
12.452,65 14.796,34 22.138,35 30.555,22 31.195,79 27,14
Kab/Kota/Desa
- Bagi Hasil Pajak 6.813,75 10.867,41 17.611,70 25.086,68 25.739,98 41,65
- Bagi Hasil Retribusi 5.638,90 3.928,93 4.526,65 5.468,54 5.455,81 1,37
Sumber: Data Diolah
b. Neraca Daerah
Neraca keuangan daerah Kabupaten Sukabumi pada periode
tahun 2011-2015 menunjukkan perkembangan yang cukup baik
meskipun terjadi fluktuasi pada beberapa unsur. Hal tersebut
terlihat pada pertumbuhan aset tetap Kabupaten Sukabumi dalam
kurun waktu 5 tahun terakhir sebesar 8,45 persen dengan jumlah
aset tetap pada tahun 2014 hampir mencapai Rp.4,14 trilyun.
Pertumbuhan jumlah aset daerah selama kurun waktu empat tahun
terakhir mencapai 9,70 persen, sedangkan jumlah kewajiban dan
ekuitas dana mengalami pertumbuhan sebesar 9,91 persen.
Unsur pembentukan aset daerah yang paling dominan dalam
neraca keuangan daerah adalah aset tetap dengan kontribusi aset
mencapai 89,22 persen, sedangkan aset 7,70 persen saja. Pada
kewajiban dan ekuitas dana, sebagian besar dipengaruhi oleh
ekuitas dana investasi yang mencapai Rp.4,14 trilyun atau
mencapai 88,77 persen. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel
neraca keuangan daerah Kabupaten Sukabumi sebagai berikut:
Tabel 3.6
Neraca Keuangan Daerah
Kabupaten Sukabumi 2011-2015 (Juta Rupiah)
Kode
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 ASET
1.1 ASET LANCAR
1.1.1 Kas 127.798,12 158.549,64 121.253,60 270.999,34 277.703,62
1.1.2 Investasi Jangka Pendek - - - -
1.1.3 Piutang 3.488,26 4.194,09 13.369,44 188.312,59 198.627,02
1.1.4 Piutang Lain-lain 17.521,86 10.459,56 15.995,05 301.788,46 18.762,32
1.1.5 Persediaan 21.461,16 29.330,86 50.547,89 51.905,05 111.335,78
1.1.6 Penyisihan Piutang - (2.475,04) (5.345,47) (170.232,76) 174.662,50
JUMLAH ASET LANCAR 170.269,39 200.059,11 195.820,52 352.536,15 431.766,25
1.2 INVESTASI JANGKA PANJANG
1.2.1 Investasi Non Permanen 678,85 463,39 468,25 471,69 456,19
1.2.2 Investasi Permanen 95.432,59 101.391,83 85.317,91 91.187,31 116.551,30
JUMLAH INVESTASI JANGKA
96.111,44 101.855,22 85.786,16 91.659,00 117.007,49
PANJANG
1.3 ASET TETAP
1.3.1 Tanah 438.584,49 435.787,08 427.483,34 433.029,01 449.369,93
1.3.2 Peralatan dan Mesin 464.245,27 579.541,21 730.838,02 822.931,96 838.892,14
1.3.3 Gedung dan Bangunan 734.003,02 866.951,87 956.080,18 1.103.268,57 127.811,54
1.3.4 Jalan, Jaringan dan Instalasi 1.529.844,63 1.610.623,42 1.726.372,98 1.547.200,12 1.737.002,28
1.3.5 Aset Tetap Lainnya 73.601,02 89.993,00 101.223,03 112.224,23 109.225,85
1.3.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan 5.311,69 2.087,96 2.101,32 17.268,22 30.505,03
1.3.7 Akumulasi Penyusutan - - - - (1.682.375,12)
JUMLAH ASET TETAP 3.245.590,13 3.584.984,54 3.944.704,64 4.035.922,16 2.760.734,66
1.4 DANA CADANGAN
1.4.1 Dana Cadangan 5.391,29 5.694,52 6.028,18 20.903,54 16.708,49
JUMLAH DANA CADANGAN 5.391,29 5.694,52 6.028,18 20.903,54 16.708,49
1.5 ASET LAINNYA
1.5.1 Tagihan Pitang Penjualan Angsuran - - - -
Tagihan Tuntutan Ganti Rugi
1.5.2 65,91 239,94 604,97 982,34 873,51
Daerah
Kode
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.5.3 Kemitraan dengan Pihak Ketiga 3.029,40 2.768,50 7.899,68 8.420,54 22.274,24
1.5.4 Aset Tidak Berwujud - - - - 11.917,51
1.5.5 Aset Lain-lain 746,38 412,53 5.205,66 139.068,22 45.784,16
JUMLAH ASET LAINNYA 3.841,69 3.420,97 13.710,31 148.471,11 80.849,41
JUMLAH ASET 3.521.203,96 3.896.014,36 4.246.049,81 4.650.491,92 3.407.066,30
2 KEWAJIBAN
2.1 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan Fihak Ketiga
2.1.1 (20,96) 5,07 35,36 321,38 23,28
(PFK)
2.1.2 Utang Pihak Ketiga 5.280,05 7.156,65 13.590,35 90.818,06
Bagian Lancar Utang Jangka
2.1.3 - - - -
Panjang
2.1.4 Pendapatan Diterima Dimuka - - 22,02 50,27 713,09
2.1.5 Utang Jangka Pendek Lainnya - 3.993,13 - - 49.246,38
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA
5.259,09 11.154,85 13.647,73 91.189,71 49.982,75
PENDEK
2.2 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
2.2.1 Utang Dalam Negeri - - - -
2.2.2 Utang Luar Negeri - - - -
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA
- - - -
PANJANG
JUMLAH KEWAJIBAN 5.259,09 11.154,85 13.647,73 91.189,71 49.982,75
3 EKUITAS DANA
3.1 EKUITAS DANA LANCAR
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
3.1.1 127.778,91 158.191,46 121.085,42 270.653,38 -
(SiLPA)
3.1.2 Cadangan untuk Piutang 21.010,11 12.178,61 24.019,03 30.631,16 -
3.1.3 Cadangan untuk Persediaan 21.461,16 29.330,86 50.547,89 51.905,65 -
Dana yang Harus Disediakan untuk
3.1.4 (5.280,05) (11.149,78) (13.612,37) (90.868,33) -
Pembayaran Utang Jangka Pendek
3.1.5 Pendapatan yang Ditangguhkan 40,17 353,11 132,82 24,57 -
JUMLAH EKUITAS DANA
LANCAR 165.010,31 188.904,25 182.172,79 262.346,44 -
Kode
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3.2 EKUITAS DANA INVESTASI
Diinvestasikan dalam Investasi
3.2.1 96.111,44 101.855,22 85.786,16 91.659,00 -
Jangka Panjang
3.2.2 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 3.245.590,13 3.584.984,54 3.944.704,64 4.035.922,12 -
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
3.2.3 3.841,69 3.420,98 13.710,31 148.471,11 -
(Tidak termasuk Dana Cadangan)
Dana yang Harus Disediakan untuk
3.2.4 Pembayaran Hutang Jangka - - - - -
Panjang
JUMLAH EKUITAS DANA
3.345.543,27 3.690.260,74 4.044.201,11 4.276.052,23 -
INVESTASI
3.3 EKUITAS DANA CADANGAN
Diinvestasikan dalam Dana
3.3.1 5.391,29 5.694,52 6.028,18 20.903,54 -
Cadangan
JUMLAH EKUITAS DANA
5.391,29 5.694,52 6.028,18 20.903,54 -
CADANGAN
JUMLAH EKUITAS DANA 3.515.944,87 3.884.859,52 4.232.402,08 4.554.302,21 -
EQUITAS 3.357.083,55
JUMLAH EQUITAS 3.357.083,55
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
3.521.203,96 3.896.014,37 4.246.049,81 4.650.491,92 3.407.066,30
EKUITAS DANA
Sumber: Data diolah
Tabel 3.7
Analisis Neraca Keuangan Daerah
Kabupaten Sukabumi 2011-2014 (Juta Rupiah)
Rata -
No Uraian 2011 2012 2013 2014 Sat
Rata
1 Rasio Likuiditas
Rasio Lancar
- 32,38 17,93 14,35 3,87 17,13 kali
(current ratio)
Rasio Quick (quick
- 28,30 15,31 10,64 3,30 14,39 kali
ratio)
Rasio
2
solvabilitas
Rasio total hutang
- 0,149 0,286 0,321 1,961 0,679 %
terhadap total aset
Rasio total hutang
- terhadap total 0,150 0,287 0,322 2,002 0,690 %
modal
Sumber: Data diolah
Tabel 3.8
Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur (Juta Rupiah)
Kabupaten Sukabumi Tahun 2011-2015
Total belanja untuk Total pengeluaran
No. Tahun pemenuhan kebutuhan (Belanja + Pembiayaan Persentase
aparatur Pengeluaran)
1 2 3 4 5
1 2011 1.046.613,37 1.855.813,98 56,40
2 2012 1.133.486,23 2.003.007,90 56,59
3 2013 1.270.566,21 2.596.982,27 48,92
4 2014 1.381.939,61 2.793.085,37 49,48
5 2015 1.317.060,20 3.217.090,02 40,94
Sumber: Data Diolah
b. Analisis Pembiayaan
Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang
dimaksudkan untuk menutupi selisih antara Pendapatan dan
Belanja Daerah. Adapun pembiayaan tersebut bersumber dari Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran Sebelumnya (SiLPA), pencairan dana
cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan,
penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian
pinjaman, serta penerimaan piutang daerah. Berikut dapat dilihat
perkembangan defisit anggaran pada tabel berikut:
Tabel 3.9
Defisit Riil Anggaran Kabupaten Sukabumi
Tahun 2011-2015 (Juta Rupiah)
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Pendapatan 1.856.087,25 2.033.421,62 2.408.355,09 2.942.653,33 3.212.187,23
2 Belanja Daerah 1.850.313,98 1.999.104,67 2.442.127,47 2.773.710,01 3.204.585,07
3 Surplus/Defisit 5.773,28 34.316,95 (33.772,38) 168.943,32 7.602,16
4 Pembiayaan Netto 122.005,63 123.874,50 154.857,79 101.710,06 268.148,43
SiLPA (Sisa
Lebih
5 127.778,91 158.191,45 121.085,42 270.653,78 275.750,59
Pembiayaan
Anggaran)
Sumber: Data Diolah
Tabel 3.10
Komposisi Pembiayaan Anggaran Kabupaten Sukabumi
Tahun 2011-2015 (Juta Rupiah)
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Penerimaan Daerah 127.505,63 127.777,73 158.191,45 121.085,42 280.653,38
Tabel 3.11
Proyeksi Pendapatan Kabupaten Sukabumi
Tahun 2016-2021 (Juta Rupiah)
URAIAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PENDAPATAN 3.339.297.354.000 3.533.641.675.540 3.721.152.968.332 3.896.373.498.664 4.120.278.078.921 4.472.936.734.400
Pendapatan Asli Daerah 495.101.293.000 588.630.000.000 652.882.500.000 712.408.500.000 784.424.500.000 912.687.000.000
Pajak Daerah 180.765.000.000 208.878.000.000 231.936.000.000 248.444.000.000 271.005.000.000 300.150.000.000
Retribusi Daerah 35.562.790.000 43.277.615.000 47.592.526.500 51.628.429.150 57.492.422.065 68.178.785.272
A
Hasil Peng. Kekayaan Daerah
8.015.450.000 8.610.000.000 8.880.000.000 9.720.000.000 10.700.000.000 11.620.000.000
Yang dipisahkan
Lain-Lain PAD Sah 270.758.053.000 327.864.385.000 364.473.973.500 402.616.070.850 445.227.077.935 532.738.214.728
Dana Perimbangan 2.350.606.569.000 2.445.643.971.050 2.562.951.204.977 2.672.515.629.679 2.818.090.201.136 3.035.982.927.551
Bagi Hasil Pajak 91.495.974.600 100.645.572.060 110.710.129.266 99.639.116.339 89.675.204.705 98.642.725.176
B
Bagi Hasil Bukan Pajak 60.997.316.400 67.097.048.040 73.806.752.844 70.116.415.202 73.622.235.962 77.303.347.760
DAU 1.595.761.459.000 1.675.549.531.950 1.776.082.503.867 1.900.408.279.138 2.052.440.941.469 2.257.685.035.616
DAK 602.351.819.000 602.351.819.000 602.351.819.000 602.351.819.000 602.351.819.000 602.351.819.000
Lain-Lain Pendapatan Sah 493.589.492.000 499.367.704.490 505.319.263.355 511.449.368.985 517.763.377.785 524.266.806.848
SiLPA
Sumber: Data Diolah
b. Proyeksi Belanja
Berikut proyeksi belanja Daerah Kabupaten Sukabumi periode 2016-2021:
Tabel 3.12
Proyeksi Belanja Kabupaten Sukabumi
Tahun 2016-2021 (Juta Rupiah)
URAIAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
BELANJA 3.421.385.977.000 3.580.165.657.573 3.768.607.431.005 3.944.302.504.955 4.169.165.665.337 4.524.268.700.138
A Belanja Tidak Langsung 2.058.690.561.590 2.175.472.458.080 2.307.035.127.819 2.470.923.765.759 2.636.325.320.861 2.783.562.989.248
a Belanja Pegawai 1.550.799.401.090 1.628.339.371.145 1.660.906.158.567 1.677.515.220.153 1.711.065.524.556 1.796.618.800.784
b Belanja Subsidi 3.814.942.000 4.005.689.100 4.205.973.555 4.416.272.233 4.637.085.844 4.868.940.137
c Belanja Hibah 10.975.000.000 12.072.500.000 13.279.750.000 19.919.625.000 34.859.343.750 38.345.278.125
d Belanja Bantuan Sosial 9.269.516.000 9.547.601.480 10.024.981.554 10.726.730.263 11.584.868.684 12.743.355.552
Belanja bagi hasil kepada
e provinsi/kota dan pemerintah 32.603.668.500 37.823.342.250 41.929.278.975 45.010.864.373 49.274.613.310 55.249.317.791
desa
f Belanja Bantuan Keuangan 441.228.034.000 473.683.954.105 566.688.985.168 703.335.053.737 814.903.884.717 865.737.296.859
g Belanja Tak Terduga 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000
B Belanja Langsung 1.362.695.415.410 1.404.693.199.493 1.461.572.303.186 1.473.378.739.196 1.532.840.344.476 1.740.705.710.890
a Belanja Pegawai 149.456.980.365 140.469.319.949 146.157.230.319 147.337.873.920 153.284.034.448 174.070.571.089
b Belanja Barang dan Jasa 799.067.472.644 702.346.599.747 730.786.151.593 736.689.369.598 766.420.172.238 870.352.855.445
c Belanja Modal 414.170.962.401 561.877.279.797 584.628.921.274 589.351.495.678 613.136.137.790 696.282.284.356
Sumber: Data Diolah
Tabel 3.13
Proyeksi Kapasitas Riil Keuangan Daerah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021 (Rupiah)
No URAIAN 2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp) 2020 (Rp) 2021 (Rp)
1 Penerimaan 3.442.841.141.000 3.601.620.821.573 3.790.062.595.006 3.965.757.668.955 4.190.620.829.338 4.545.723.864.138
a Pendapatan 3.339.297.354.000 3.533.641.675.540 3.721.152.968.332 3.896.373.498.664 4.120.278.078.921 4.472.936.734.400
b SILPA 103.543.787.000 67.979.146.033 68.909.626.674 69.384.170.291 70.342.750.417 72.787.129.738
2 Belanja Wajib/Mengikat 1.742.181.644.013 1.825.020.341.982 1.922.344.887.415 2.013.108.833.435 2.129.287.124.514 2.312.798.117.071
dan prioritas utama
Tabel 3.14
Pendanaan Prioritas
Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021 (Rupiah)
2016 2017 2018 2019 2020 2021
No Uraian
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 Prioritas I 1.742.181.644.013 1.825.020.341.982 1.922.344.887.415 2.013.108.833.435 2.129.287.124.514 2.312.798.117.071
BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Tabel 4.1
Identifikasi Permasalahan untuk Penentuan Program Pembangunan Daerah
Menjaga kesinambungan fiskal daerah Belum tersedianya data yang Peningkatan capaian realisasi PBB dan
akurat mengenai sumber retribusi daerah
sumber penerimaan daerah Intensifikasi dan ekstensifikasi PAD
Belum optimalnya peningkatan
pendapatan asli daerah
24 Bidang Tata Ruang Proporsi Kawasan lindung sebesar 45% Belum adanya aturan terkait Disusun dan diimplementasikannya perda
dan Kawasan Budidaya sebesar 55% pemanfaatan ruang di kawasan terkait pemanfaatan kawasan lindung non
termasuk alokasi untuk lahan sawah lindung non hutan hutan
beririgasi teknis sebagai lahan sawah Perlunya kejelasan dan ketegasan Tersusun dan diimplementasikannya
abadi, telah dapat diimplementasikan terkait perkembangan kawasan perda kawasan khusus di dalam kawasan
secara konsisten khusus yang berada di dalam lindung
kawasan lindung (termasuk Optimalisasi pelaksanaan perda LP2B dan
kawasan buffer) sehingga tidak produk turunannya
mengakibatkan terjadinya
eksploitasi kawasan lindung
Implementasi perda Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan
(LP2B) belum optimal, terutama
Pengembangan wilayah Kabupaten Infrastruktur dasar dan penunjang Kelengkapan infrastruktur dasar dan
Sukabumi dilaksanakan berdasarkan yang belum memadai penunjang
struktur dan pola ruang yang telah Belum optimalnya perencanaan Perencanaan sektor yang detil tentang
disiapkan pranatanya, termasuk dalam sektor terkait pengembangan KSK arah pengembangan kawasan
pengembangan kawasan koridor, sesuai tema kawasan Peningkatan SDM
perbatasan, dan kawasan lainnya, Sumber daya manusia yang belum
sebagai kawasan strategis kabupaten memadai
Sukabumi
Penataan ruang dilaksanakan dengan Tingginya biaya pengadaan data Memiliki data spasial yang up to date
penggunaan data dan informasi spasial spasial (citra terbaru, peta skala (kekinian)
yang mutakhir(selalu terbaharui) serta besar dll) Kelengkapan teknologi penunjang
operasional dalam kerangka Kurangnya dukungan teknologi SDM yang mumpuni
pengembangan infrastruktur data spasial. informatika penunjang
Sumberdaya manusia (ahli) yang
terbatas
4. Bidang Pemerintahan
Belum meratanya kompetensi pegawai Aparatur Sipil Negara
Belum ditegakannya disiplin dan etika pegawai menjadi bagian
budaya organisasi
Struktur perangkat daerah belum efektif dan efisien
Minimnya kerjasama antara pemerintah daerah, Instansi
Pemerintah dan Lembaga Non Pemerintah
Belum optimalnya tata kelola administrasi kewilayahan
Perubahan aturan tentang pembentukan daerah otonomi baru
Belum optimalnya kapasitas penguatan kelembagaan DPRD
dan kualitas layanan pimpinan daerah
Pemahaman dan budaya hukum belum optimal
Belum konsistennya dokumen perencanaan daerah
Minimnya rasio pengawas internal pemerintah
Masih adanya temuan - temuan hasil pemeriksaan
Masih Rendah Pendapatan Asli daerah
Belum tertatanya arsip daerah secara baku
Belum terintegrasinya data kependudukan
Belum tertibnya administrasi pertanahan
Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Rendahnya pengelolaan administrasi desa
Masih adanya desa tertinggal dan sangat tertinggal
Belum optimalnya penerapan teknologi informasi dalam
menunjang kinerja penyelenggaran pemerintah daerah (e-
gov)
Permasalahan pembangunan akan menjadikan titik awal
perumusan setiap kebijakan strategis pembangunan daerah agar
menjadi lebih relevan dalam mencapai tujuannya. Selain itu,
Tabel 4.2
Identifikasi Kebijakan dalam RPJMN dan RPJMD Provinsi Jawa Barat
Kebijakan
No.
RPJMN RPJMD Provinsi Lain-lain
6. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan Rakyat Membangun masyarakat yang
Yang Berkeadilan. Sumberdaya manusia yang berkualitas tercermin dari berkualitas dan berdaya saing
meningkatnya akses pendidikan yang berkualitas pada semua jenjang pendidikan dimaknai melalui kebijakan
dengan memberikan perhatian lebih pada penduduk miskin dan daerah 3T; optimalisasi kualitas dan sebaran
mening-katnya kompetensi siswa Indonesia dalam Bidang Matematika, Sains dan layanan pendidikan,kesehatandan
Literasi; meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan, terutama kepada kesejahteraan sosial, serta
para ibu, anak, remaja dan lansia; meningkatnya pelayanan gizi masyarakat yang peningkatan kapabilitas
berkualitas, meningkatnya efektivitas pencegahan dan pengendalian penya-kit dan sumberdaya manusia Jawa Barat;
penyehatan lingkungan, serta berkembangnya jaminan kesehatan.
Mengokohkan kehidupan
sosial kemasyarakatan melalui
peningkatan peran pemuda,
olahraga, seni, budaya dan
pariwisata dalam bingkai kearifan
lokal dimaknai melalui kebijakan
peningkatan kehidupan sosial
kemasyarakatan yang berbasis
potensi lokal.
Tabel 4.3
Identifikasi RPJMD Daerah Lain di
Provinsi Jawa Barat
2 Kabupaten Tahun 2013 - 2018 1) Pembangunan sosial masyarakat, budaya dan kehidupan
Bogor beragama diarahkan untuk mencapai sasaran peningkatan kualitas
sumberdaya manusia yang ditandai dengan meningkatnya indeks
pembangunan manusia (IPM) dan indeks pembangunan gender (IPG).
Pembangunan bidang sosial masyarakat, budaya dan kehidupan beragama
diprioritaskan pada pengendalian kuantitas penduduk, peningkatan akses
dan kualitas pelayanan kesehatan, peningkatan akses dan kualitas
pelayanan pendidikan, peningkatan partisipasi pemuda, budaya dan
prestasi olahraga, peningkatan kualitas kehidupan beragama, pelestarian
budaya, peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial,
peningkatan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, serta
perlindungan anak.
2) Pembangunan ekonomi diarahkan pada peningkatan tingkat
dapat berasal dari sampah yang kita hasilkan baik organik maupun
anorganik serta berasal dari sumber energi terbarukan seperti
biomassa, matahari, angin, dan sebagainya. Diharapkan ke
depannya, Indonesia memiliki sumber energi yang akan
mencukupi kebutuhan energi dalam negeri tanpa khawatir dengan
peningkatan pemanasan global.
Gambar 4.1
Fokus Kebijakan Setiap Tahapan dalam RPJPN 2005-2025
PERHUBUNGAN DARAT
1. Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Bandung*
2. Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Bogor*
3. Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Bekasi*
4. Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Depok*
5. Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Cimahi*
6. Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Tasikmalaya*
PERHUBUNGAN UDARA
1. Pembangunan Bandara Kertajati*
2. Pengembangan Bandar Udara Nusawiru di Kab. Pangandaran
3. Pengembangan Bandar Udara Cakrabhuwana Kab. Cirebon
4. Pembangunan Airstrip Pangandaran
5. Pembangunan Bandara Citarate
PERHUBUNGAN LAUT
1. Pengembangan Pelabuhan Pemanukan
2. Pembangunan Pelabuhan Laut Regional di Jawa Barat Selatan
3. Pengembangan Pelabuhan Laut Cirebon di Kota Cirebon
4. Pembangunan Pelabuhan Laut di Indramayu untuk mendukung
pariwisata ke Pulau Biawak
5. Pembangunan Pelabuhan Muara Gembong dan Tarumajaya di Kab.
Bekasi
6. Pengembangan Pelabuhan Pangandaran
7. Pembangunan Pelabuhan Regional
JALAN
1. Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi
2. Pembangunan Jalan Tol Cibitung - Cilincing
3. Pembangunan Jalan Tol Cikampek-Palimanan
4. Pembangunan Jalan Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan
5. Pembangunan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung
6. Pembangunan Jalan tol Pasir Koja- Soreang
7. Pembangunan Jalan Tol Kota Bandung (BIUTR)
8. Pembangunan Flyover Kopo (Bandung) dan Bulak Kapal (Bekasi)
9. Pembangunan Flyover Kopo (Bandung) - Keracondong
10. Pembangunan Flyover Bulak Kapal (Bekasi)
ENERGI
Pipa Cirebon-Bekasi 220 km
KETENAGALISTRIKAN
1. PLTGU Jawa-1 1600 MW
2. PS Upper Cisokan Pump Storage (FTP2) 1040 MW
3. PLTU Jawa-1 (FTP2) 1000 MW
4. PLTGU Muara Tawar Add-on 2,3,4 650 MW
5. PLTGU Peaker Jawa Bali -1 400 MW
6. PLTGU/MG Peaker Jawa-Bali 4 300 MW
7. PLTGU/MG Peaker Jawa-Bali 4 150 MW
8. PLTA Jatigede (FTP2) 110 MW
9. PLTP Patuha (FTP2) 110 MW
10. PLTP Tangkuban Perahu I (FTP2) 55 MW
11. Pengembangan jaringan transmisi dan distribusi
AIR MINUM
Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Pondok Gede Bekasi
SANITASI
1. Pengelolaan Persampahan Kota Bandung (PLTSa Gedebage)
2. Pembangunan Pengelolaan dan Pengolahan Akhir Persampahan
Wilayah Bogor dan Depok (TPPAS Regional Nambo)
3. Pembangunan TPA Legok Nangka
PENDIDIKAN
1. Pendidikan gratis Sd, SLTP, SLTA diseluruh jawa barat, beasiswa
pendidikan untuk pemuda, tenaga medis, keluarga atlit
2. Pembangunan dan pengembangan SMK kelautan
3. BOS untuk SMA, SMK
4. Pendirian akademi komunitas
5. Penegerian Politeknik Negeri Subang
KESEHATAN
1. Pembangunan RS Pratama di Rancabuaya-Kab. Garut, Cidaun-Kab.
Cianjur, Cipatujah-Kab. Tasikmalaya.
2. Pengembangan RS Daerah RSUD Garut, RSUD Cililin-Kab. Bandung,
RSUD Sukabumi.
PERUMAHAN
1. Pembangunan rumah layak huni bagi rakyat miskin dan buruh
(masyarakat berpenghasilan rendah / MBR)
2. Pembangunan perumahan dan kawasan siap bangun (Kasiba) dan
PARIWISATA
1. Pembangunan Destinasi Wisata Geopark Ciletuh-Palabuhanratu
20,30 persen.
Gambar 4.2
Struktur Perekonomian Daerah
Kabupaten Sukabumi, 2014
Gambar 4.3
Kawasan Budidaya bunga dan daun potong
3) Minapolitan
Kabupaten Sukabumi berbatasan langsung di sebelah
Selatan dengan Samudera Indonesia, dengan panjang garis pantai
adalah 117 km yang memanjang dari wilayah kecamatan Cisolok,
Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, Ciemas, Ciracap, Surade,
Cibitung, dan Tegalbuleud. Posisi tersebut menyebabkan tingginya
potensi sumber daya pesisir, perikanan dan kelautan. Adapun jenis
potensi sumber daya pesisir dan kelautan yang ada antara lain:
ikan laut, terumbu karang, hutan mangrove, rumput laut, penyu,
bahan tambang dan mineral. Sejauh ini, pemanfaatan pesisir dan
kelautan di wilayah Kabupaten Sukabumi selain dimanfaatkan untuk
pariwisata pantai, juga sebagai daerah penangkapan ikan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Center for Policy
Reform (CPR) Indonesia akan mewujudkan Program Kawasan
Minapolitan di berbagai daerah. Minapolitan merupakan strategi
pembangunan perikanan berbasis kawasan. Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor 41 Tahun 2009, menetapkan 41
lokasi percontohan pengembangan kawasan minapolitan dan
melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.
KEP.32/MEN/2010 tentang penetapan Kawasan Minapolitan.
Kawasan Minapolitan Perikanan Tangkap di Palabuhanratu
adalah suatu kawasan pengembangan ekonomi berbasis usaha
penangkapan ikan yang dikembangkan secara terintegrasi oleh
pemerintah, swasta dan masyarakat untuk menciptakan iklim usaha
yang lebih baik untuk pertumbuhan ekonomi wilayah, penciptaan
lapangan kerja dan pendapatan masyarakat kawasan
Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Minapolitan yang diinisiasi oleh menteri Kelautan dan
Perikanan pada era Menteri KKP Fadel Muhammad dan dilengkapi
dengan industry perikanan pada masa Menteri Kelautan dan
Perikanan Sharif C. Sutardjo. Minapolitan diatur melalui PERMENKP
NO. PER.12/men/2010 tentang Minapolitan dan KEPMENKP NO.
KEP.32/MEN/2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan.
Palabuhanratu salah satu kawasan minapolitan di Jawa Barat
yang ditetapkan sebagai zona inti minapolitan melalui SK Bupati.
Keputusan Bupati Sukabumi Nomor 523/Kep-565/Dislutkan/2010
tanggal 9 Agustus 2010. Kemudian dilengkapi dengan perda
Gambar 4.5
Kawasan Minapolitan
Kawasan Minapolitan
BupatiSukabumi, Nomor
Gambar 4.6
Persentase Kepala Keluarga Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Sukabumi, 2014
Tingkat Kemiskinan
Kemiskinan merupakan suatu kondisi masyarakat yang
memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kemiskinan juga merupakan sebuah permasalahan klasik dan
kontinu yang selalu ada dan berkembang di suatu wilayah. Oleh
karena itu, tugas utama pemerintah Kabupaten Sukabumi terkait
kemiskinan adalah berusaha meminimalisir dan memberdayakan
masyarakat sehingga memiliki daya saing dalam meningkatkan
kesejahteraan hidupnya. Indikator yang sangat nyata dalam melihat
kemiskinan di suatu wilayah utamanya Kabupaten Sukabumi adalah
tingkat kemiskinan yang menyatakan persentase penduduk miskin
terhadap keseluruhan penduduk di Kabupaten Sukabumi.
Kemiskinan merupakan permasalahan bangsa yang
mendesak dan memerlukan langkah-langkah penanganan dan
pendekatan yang sistematik, terpadu dan menyeluruh. Langkah-
langkah tersebut harus ditujukan untuk mengurangi beban dan
memenuhi hak-hak dasar warga negara secara layak untuk
menempuh dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat.
Menyadari pentingnya penanggulangan kemiskinan untuk
keberlanjutan berbangsa dan bernegara maka pemerintah
menempatkan upaya penanggulangan kemiskinan menjadi prioritas
utama. Hal tersebut tercantum dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Nasional 2005-2025 dan selaras dengan
kesepakatan global dalam mewujudkan pencapaian Millenium
Development Goals (MDGs) untuk mengurangi kemiskinan sebesar
50 persen pada tahun 2015 melalui Millennium Declaration.
Tabel 4.5
Jumlah Investor dan Jumlah Investasi di Kabupaten
Sukabumi Tahun 2010-2015
Sumber : Diolah
Sumber : Diolah
Gambar 4.9
Peta Keragaman Geologi Geopark Nasional Ciletuh
Gambar 4.10
Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung
Ekonomi
Di bidang ekonomi, dalam upaya penurunan kemiskinan masih
terdapat permasalahan gender.Sesuai dengan hasil pendataan PMKS,
jumlah Perempuan Rawan Sosial Ekonomi menunjukan angka yang
sangat tinggi yaitu sekitar 7.609 jiwa. Dengan adanya program
Perempuan Kepala Keluarga berbagai program perlindungan sosial
bagi penduduk miskin telah diluncurkan, namun sebagian besar
peserta program PEKKA mengalami kesulitan dalam mengakses aset
finansial.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan di
Kabupaten Sukabumi sebanyak 431.293 orang yang tidak diikuti oleh
peningkatan peluang kerja yang baik bagi mereka, sehingga
menyebabkan produktivitas ekonomi perempuan belum optimal. Ada
dua hal yang menjadi catatan yaitu, pertama, masih banyak
perempuan Indonesia yang termasuk dalam kategori pekerja
keluarga yang tidak dibayar (tidak mendapat upah); dan kedua, lebih
dari separuh perempuan yang bekerja terkonsentrasi dalam
pekerjaan yang bergaji rendah. Sebagian besar perempuan bekerja
di sektor informal dengan keahlian, keterampilan dan upah yang
lebih rendah dibandingkan dengan upah laki-laki dan mereka juga
mengalami perlindungan yang kurang optimal.
Angka kesakitan
Untuk angka kesakitan, baik yang dilayani di pelayanan
kesehatan dasar (Puskesmas) maupun di pelayanan kesehatan
rujukan (Rumah Sakit) dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2015
di tiga Rumah Sakit, yaitu: RSUD Palabuhanratu, RSUD Sekarwangi
dan RSUD Jampangkulon.
Buffer stock obat minimal dipergunakan untuk 24 bulan untuk
menjaga kenaikan kasus kesakitan dan antisipasi Kejadian Luar
Biasa (KLB), sedangkan pengadaan pada tahun berjalan merupakan
kebutuhan untuk tahun berikutnya.
Adapun pencapaian melalui penyediaan obat dan perbekalan
kesehatan dengan target 24 bulan sedangkan capaiannya pada
tahun 2015 baru 18 bulan, sedangkan stok obat tersebut juga
digunakan untuk pasien JKN dikarenakan uang kapitasi yang
diterima oleh puskesmas selama 2 tahun baru digunakan 4 bulan
anggarannya untuk belanja obat.
Penyehatan Lingkungan
Lingkungan mempunyai pengaruh yang besar dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehingga harus
mendapat perhatian yang serius.
Kesehatan lingkungan merupakan faktor terbesar yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Dalam upaya
penanggulangan penyakit berbasis lingkungan, perlu dikembangkan
kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Adapun pencapaian program penyehatan lingkungan tahun
2015 adalah cakupan air bersih yang sehat 68,17%, Cakupan
jamban sehat 64,23%, Cakupan sarana pengolahan air limbah
(SPAL) yang sehat adalah 58,36%. Sedangkan target Sustainable
Gambar 4.11
Angka Harapan Hidup
Kabupaten Sukabumi, 2010-2014
Gambar 4.12
Angka Melek Huruf
Kabupaten Sukabumi, 2012-2014
Gambar 4.13
Rata-rata Lama Sekolah
Kabupaten Sukabumi, 2010-2014
Tabel 4.10
Angka Partisipasi Sekolah
Kabupaten Sukabumi, 2012-2014
Gambar 4.15
Peta Tingkat Risiko Multi Bencana di Kabupaten Sukabumi
Gambar 4.16
Persentase Luas Lahan Kritis Menurut Statusnya (%)
Kabupaten Sukabumi, 2014
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
Gambar 5.1
Hubungan Antar Elemen Visi Pembangunan
Kabupaten Sukabumi
(misi 1), sumber daya manusia yang berdaya saing (misi 2), tata kelola
pemerintahan yang bersih dan profesional (misi 3) dalam hal ini berkaitan
dengan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, dan
optimalisasi pelayanan dasar (misi 4).
5.2 Misi
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan dalam mewujudkan sebuah Visi dengan cara-cara yang
efektif dan efisien. Misi juga dapat dipandang sebagai pilihan jalan (the
choosen track) bagi pemerintah daerah dalam menyediakan dan
menyelenggarakan layanan bagi masyarakat dan aktivitas pembangunan
pada umumnya bagi stakeholders pembangunan secara keseluruhan.
Suatu rumusan Misi pembangunan daerah menjadi alasan utama
suatu organisasi (pemerintah daerah) harus berdiri dengan membawa
komitmen dan konsistensi kinerja yang terus dijaga oleh segenap
stakeholders pembangunan. Berdasarkan identifikasi visi pembangunan
serta penjabaran secara umum, maka ditetapkan misi pembangunan
daerah jangka menengah Kabupaten Sukabumi sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis
ekonomi lokal melalui bidang agribisnis, pariwisata dan
industri yang berwawasan lingkungan;
2. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berdaya saing dan
religius;
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan
profesional; dan
4. Optimalisasi pelayanan kesehatan, pendidikan dan
infrastruktur daerah.
Penjelasan masing-masing dari misi di atas dijabarkan sebagai
berikut:
1 2 3 4
Meningkatkan Meningkatkan daya Terciptanya Jumlah tenaga kerja sektor
kemandirian beli dan ketahanan kesempatan kerja di pertanian, perkebunan dan
ekonomi pangan masyarakat sektor agribisnis peternakan :
masyarakat melalui - Tenaga kerja sektor pertanian
berbasis potensi pengembangan
ekonomi lokal agribisnis dan lembaga - Tenaga kerja sektor perkebunan
melalui sektor keuangan pertanian
agribisnis,
- Tenaga kerja sektor peternakan
parIwisata, dan
industri
Jumlah petani yang baru
berwawasan
bergabung di kelompok tani
lingkungan
Meningkatnya Produksi Meningkatnya produksi hasil
Pangan pertanian, perkebunan dan
peternakan :
Jumlah produksi pangan pada
perkebunan
jumlah produksi padi
Jumlah produksi jagung
Jumlah produksi kedelai
Jumlah produksi ubi kayu
Jumlah produksi cabe
Jumlah produksi tomat
Jumlah produksi bawang merah
Jumlah produksi daging sapi dan
kerbau
Jumlah produksi daging domba
dan kambing
Jumlah produksi daging unggas
Jumlah produksi telur
Jumlah produksi susu
Optimasi Lahan
Cetak lahan sawah/perluasan areal
sawah
Pengembangan infrastruktur
pertanian
Alat panen dan pasca panen
1 2 3 4
Alat Mesin Pertanian (Alsintan)
pertanian
Sarana prasarana, teknologi pasca
panen dan pengolahan hasil
perkebunan
Pengembangan dan Penguatan
Permodalan Kelompok
Perkebunan, pertanian dan
peternakan
Terlaksananya Penanganan kerawanan pangan
intervensi pencegahan Ketersediaan dan cadangan
dan penanggulangan pangan
rawan pangan serta
teratasinya kerawanan Penganekaragaman dan keamanan
pangan pangan
Distribusi dan akses pangan
Terwujudnya sentra Berkembangnya sentra komoditas
produksi pertanian, peternakan :
perkebunan dan - Kawasan agrisbisnis peternakan
peternakan (Kagrisnak)
- Sentra Peternakan Rakyat (SPR)
sapi potong
- Sentra Peternakan Rakyat (SPR)
sapi perah
- Sentra Peternakan Rakyat (SPR)
domba dan kambing
- Sentra Peternakan Rakyat (SPR)
ayam buras
- Sentra Peternakan Rakyat (SPR)
itik
Berkembangnya sentra komoditas
Perkebunan :
- sentra komoditas karet
- sentra komoditas teh
- Sentra komoditas kelapa
- Sentra komoditas cengkeh
Berkembangnya sentra komoditas
hortikultura :
Sentra komoditas cabe
Sentra komoditas bawang Merah
Sentra komoditas manggis
Sentra komoditas pepaya
Sentra komoditas pisang
Sentra komoditas jambu kristal
Sentra komoditas bunga dan daun
potong
Sentra komoditas biofarmaka
1 2 3 4
Produk olahan hasil pertanian :
Hasil olahan padi
Hasil olahan palawija
Hasil olahan hortikultura
Hasil olahan peternakan
Pengembangan, Pemasaran dan
promosi atas hasil produksi
pertanian unggul daerah :
Pemasaran dan promosi hasil
Pertanian
Pemasaran dan promosi hasil
Perkebunan
Meningkatnya kapasitas Kelembagaan petani :
kelembagaan tani Jumlah Gabungan Kelompok Tani
berorientasi agribisnis (Gapoktan)
berbasis potensi lokal Jumlah Pusat Pelatihan Pertanian
Perdesaan Swadaya (P4S)
Jumlah Koperasi Pertanian
(KOPTAN)
Jumlah Lembaga Keuangan Mikro
(LKM)
Meningkatnya Produksi Jumlah produksi perkebunan
Pertanian Non Pangan rakyat
- Jumlah produksi karet
- Jumlah produksi teh
- Jumlah produksi kelapa
- Jumlah produksi cengkeh
- Jumlah produksi kopi
- Jumlah produksi aren
- Jumlah produksi pala
- Jumlah produksi kakao
Jumlah produksi perkebunan besar
:
- Jumlah produksi karet
- Jumlah produksi teh
- Jumlah produksi kakao
- Jumlah produksi kelapa sawit
1 2 3 4
- Jumlah pengolah dan pemasar
hasil perikanan
- Jumlah nelayan dan
pembudidaya ikan yang baru
bergabung di kelompok tani
Meningkatnya Pendapatan
Pengolah / Pemasar Ikan
Meningkatnya pendapatan
nelayan
Meningkatnya pendapatan
pembudidaya ikan
Meningkatnya Produksi perikanan tangkap
produksi, nilai tambah Produksi ikan konsumsi
produk perikanan serta Produksi benih ikan konsumsi
sarana prasarana
Produksi ikan hias
perikanan
Sertifikasi pembenih ikan
Sertifikasi pembudidaya ikan
Jenis produk olahan hasil
perikanan
Produksi hasil olahan perikanan
unit pengolah ikan (UPI)
Jumlah UPI yang memiliki izin
usaha perikanan (IUP) dan
sertifikasi pengolahan hasil (SPh)
Jumlah kelompok yang bermitra
Jumlah produk yang diekspor
Jumlah pemasar yang sudah
diregistrasi
Jumlah koperasi nelayan
Jumlah koperasi POKDAKAN
Jumlah koperasi POKLAHSAR
Konsumsi perikanan
tersedianya penahan gelombang,
Tersedianya fasilitas penunjang air
bersih, fasilitas jalan produksi,
Tersedianya tempat berlabuh/
bongkar muat kapal, tersedianya
pemecah gelombang
Moderenisasi armada tangkap,
peningkatan produksi dan mutu
produksi
Sentra pemasaran ikan terpadu
Terwujudnya sentra Cluster budidaya
perikanan budidaya air
tawar, laut, dan Cluster budidaya laut
pengolahan hasil Cluster pengolahan hasil perikanan
1 2 3 4
perikanan Jumlah teknologi perikanan
tangkap yang didiseminasikan
- Teknologi budidaya
- Teknologi pengolahan hasil
KUB
POKDAKAN
POKLAHSAR
Meningkatkan Meningkatnya Rasio penduduk yang bekerja
kesempatan dan kesempatan kerja dan
produktivitas Kerja produktivitas pekerja Pencari kerja yang ditempatkan
serta perluasan dan serta melindungi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
kesempatan usaha hak-hak pekerja
Jumlah pencari kerja yang memiliki
kompetensi (pelatihan
institusional)
Jumlah pelatihan kewirausahaan
1 2 3 4
lingkungan Mendorong Jumlah produk IKM yang
pertumbuhan industri berkualitas
rumah tangga, kecil dan
IKM produktif
menengah
Meningkatkan Tertatanya objek wisata Peningkatan sarana prasarana
pengembangan objek wisata
pariwisata dan
Terlaksananya Pembinaan terhadap stakeholder
ekonomi masyarakat
pembinaan masyarakat pariwisata:
berbasis potensi lokal
pariwisata
Lembaga
Masyarakat pariwisata
Meningkatnya jumlah Meningkatnya kunjungan
kunjungan wisatawan wisatawan :
Lokal
Macanegara
Event wisata
Meningkatkan Meningkatnya Jumlah Koperasi yang berkinerja
kesejahteraan penataan dan baik
Masyarakat melalui pengembangan Jumlah UMKM yang berkembang,
pengembangan kelompok-kelompok berdaya saing dan terlegalisasi
ekonomi masyarakat usaha masyarakat dan
berbasis ekonomi koperasi Kemitraan antara pengusaha besar
lokal dan UKM dalam pemenuhan
kebutuhan lokal
Meningkatkan ketersediaan Terjaminnya ketersediaan bahan
ketersediaan kebutuhan pokok kebutuhan pokok masyarakat dan
kebutuhan pokok masyarakat barang-barang penting
masyarakat dan Meningkatnya nilai Nilai Ekspor tahun berjalan
peningkatan nilai ekspor Kabupaten
ekspor Sukabumi jumlah temuan barang yang
diawasi
tertera ulangnya alat Ukur, Takar,
Timbang dan Perlengkapannya
(UTTP)
Tersedianya sarana Pembangunan pasar rakyat
perdagangan
Peningkatan pasar rakyat
Pengembangan pasar rakyat
Meningkatkan Meningkatnya Jumlah BUMDesa yang
kapasitas lembaga dan manajemen berkembang
kemandirian usaha pengelolaan BUMDesa
ekonomi mikro Meningkatnya Jumlah lembaga usaha ekonomi
perdesaan pemberdayaan desa yang mandiri
lembaga usaha
ekonomi desa
Mewujudkan Melestarikan dan Meningkatnya kompetensi Pembina seni / Budaya
sumber daya mengembangkan pelestarian dan daerah
1 2 3 4
manusia yang budaya lokal apresiasi masyarakat Budaya daerah yang
berdaya saing terhadap budaya dan dikembangkan
tinggi dan kearifan lokal Jumlah group/sanggar kesenian
religius
Festival seni dan budaya
Sarana penyelenggaraan seni dan
budaya
Pengelolaan dan Pengembangan
Pelestarian Sejarah Purbakala,
Museum dan Peninggalan Bawah
Air
Meningkatkan kualitas Optimalisasi pembinaan Sarana dan prasarana kepemudaan
dan partisipasi pemuda sehingga dapat
pemuda dalam berperan aktif dalam Pemuda produktif
pembangunan pembangunan
Lembaga pemuda
Penciptaan dan Penumbuhan
entrepreuner baru
- Gedung Olahraga
Penyediaan GOR di setiap Eks
Kewedanaan
Meningkatnya olahraga rekreasi/tradisional
Pembinaaan Olahraga
Masyarakat
Meningkatkan meningkatnya kualitas Pelaksanaan Pengajian Aparatur
pemahaman, kehidupan beragama (Majelis Ta'lim Aparatur)
penghayatan,
pengamalan, dan Penguatan Lembaga Keagamaan
pengembangan nilai-
nilai keagamaan Rakor lembaga keagamaan
Kabupaten dan Kecamatan
Penyelenggaraan pengembangan
Pendidikan Islam di sekolah
1 2 3 4
Penyelenggaraan Idul Fitri dan Idul
Adha
Penyelenggaraan Pemulangan dan
Pemberangkatan Jamaah Haji
Apresiasi Ilmu, Seni dan Olahraga
Santri Pontren, Pendidikan Diniyah
dan Pendidikan Al-Quran
Penyelenggaran MTQ Tingkat
Desa, Kecamatan, Kabupaten,
Provinsi dan Nasional
Penguatan Pendidikan Keagamaan
pada Pontren, Pendidikan Diniyah,
dan Pendidikan Al qur'an
Pendataan dan Pemakmuran
Lembaga Keagamaan Islam
berbasis IT
Pembanguanan dan Pemeliharaan
Aset Keagamaan Islam (Pusbangdai
dan Asrama Haji Kabupaten
Sukabumi, Masjid Agung
Palabuhanratu, Gedung Islamic
Centre Cisaat (GICC), Masjid Raya
Cibadak)
Mewujudkan Meningkatnya peran Pengawasan langsung Kamtibmas
ketentraman dan pemerintah dan dan Kerja sama intelkam
ketertiban umum masyarakat dalam
serta perlindungan pemeliharaan
masyarakat ketertiban umum dan
ketentraman
masyarakat
Menguatnya jumlah Kegiatan pembinaan LSM,
kelembagaan sosial dan OKP/Ormas yang terdaftar dan
organisasi aktif di Kabupaten Sukabumi
kemasyarakatan dalam
pembangunan manusia
yang berdaya saing
tinggi dan religius.
Meningkatnya jumlah kegiatan
pembinaan dan pendidikan/pembinaan politik
pendidikan politik daerah
daerah
Menurunnya gangguan Jumlah kegiatan Patroli
terhadap ketertiban Pemeliharaan Tibum Tranmas
umum dan keamanan
masyarakat Jumlah kegiatan pengamanan hari
besar nasional dan hari besar
keagamaan
Meningkatnya Jumlah Pelanggaran PERDA
Kepatuhan Masyarakat
1 2 3 4
terhadap Perda dan Jumlah kegiatan pembinaan/
Perkada pelatihan/ bimbingan teknis bagi
anggota POL PP
Jumlah PPNS
1 2 3 4
Pemberdayaan Lembaga Potensi
Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS) : LKS, LK3, WKSBM dan
Dunia Usaha dalam Penanganan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Meningkatkan Peningkatan Partisipasi, Partisipasi Perempuan di Lembaga
perlindungan Pemberdayaan Pemerintah, Swasta dan Organisasi
terhadap anak dan Perempuan dan Perempuan
perempuan Pengembangan Hak- Pengembangan Hak-hak Anak
hak Anak
Peningkatan Kualitias Pemberdayaan dan Perlindungan
Hidup dan Perlindungan terhadap Perempuan
Perempuan & Anak Pencegahan dan Penanggulangan
WNI-Migran, Korban Perdagangan
Orang dan Korban Tindak
Kekerasan bagi Perempuan dan
Anak
Mewujudkan Mewujudkan Meningkatnya kualitas Jumlah PNS yang mengikuti
tata kelola Reformasi birokrasi dan Kompetensi pendidikan dan pelatihan
pemerintahan menuju tata kelola aparatur kepemimpinan
yang bersih dan pemerintahan yang Jumlah ASN yang mengikuti
profesional bersih dan profesional pendidikan dan pelatihan teknis
Jumlah CPNS yang mengikuti diklat
prajabatan
Sosialisasi Kediklatan
Hasil Kajian dalam Perencanaan
Kediklatan
Evaluasi Purna Diklat
Analisis Kebutuhan Diklat
Jumlah jenis diklat yang
diakreditasi / re akreditasi
Persentase Peningkatan
Kompetensi Pegawai
Tingkat partisipasi anggota KORPRI
1 2 3 4
Penatapan standar pelayanan dan
Maklumat pelayanan
Pelaksanaan Gelar Inovasi
Pelayanan Publik
penataan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kecamatan (PATEN)
1 2 3 4
Jumlah Kunjungan kerja Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Lembaga Kemasyarakatan
Budaya dan Adat
Kabupaten Sukabumi sehat
1 2 3 4
Rata-rata jumlah temuan pada
Seluruh SKPD
Rasio SKPD yang menerapkan
manajemen resiko dibanding
dengan Seluruh SKPD di Kabupaten
Sukabumi dalam mewujudkan
kinerja SKPD yang baik.
Laporan Keuangan Pemerintah
Derah (LKPD) Kab. Sukabumi yang
direviu APIP
Prosentase dokumen Rencana
Kerja Anggaran (RKA) SKPD yang
telah di reviu APIP
Rasio SKPD Yang menerapkan SPIP
dengan Seluruh Jumlah total SKPD
Rata-rata nilai hasil evaluasi AKIP
SKPD di lingkungan Pemerintah
Kab. Sukabumi
Rasio Aparat Sipil Negara yang
wajib menyampaikan LHKASN
dengan Jumlah seluruh ASN non
pejabat eselon 2 dan 3 di Kab.
Sukabumi
Rasio SKPD yang memenuhi
kriteria Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Prosentase Kepala SKPD (PA), KPA
dan Bendahara Pengeluaran SKPD
yang meningkat pemahaman atas
hasil pemeriksaan mengikuti
melalui Rakor Hasil Pengawasan
Prosentase SKPD yang dilakukan
pemeriksaan tertentu
Rasio Penyelesaian Pengaduan
Masyarakat atau Lembaga dengan
jumlah pengaduan yang ditangani
Meningkatkan Tersedianya Pedoman Raperda dan Perbup APBD yang
efektifitas pengelolaan Pelaksanaan APBD ditetapkan
keuangan dan aset Perbup tentang Pergesaran
daerah Penjabaran
APBD yang ditetapkan
Tersedianya Laporan Laporan Keuangan yang akuntabel
Keuangan dan Aset Inventarisasi/ penatausahaan
Daerah yang akuntabel Barang milik daerah
Pengamanan Aset tanah
Jumlah Kebijakan tentang
pengelolaan keuangan dan asset
daerah yang ditetapkan
1 2 3 4
Cakupan pengelolaan laporan
SKPD
Meningkatnya Kenaikan Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
pemungutan pajak (Tax
performance index)
Meningkatnya OPD yang menerapkan arsip secara
pengelolaan dan baku
pelayanan tata Peningkatan Kegiatan SDM
kearsipan pemerintah Pengelola kearsipan
daerah
Meningkatkan Meningkatnya kualitas Cakupan Kepemilikan KK
pelayanan pelayanan administrasi Cakupan Kepemilikan KTP
administrasi kependudukan
Cakupan Kepemilikan akta
kependudukan dan
kelahiran
pencatatan sipil
Cakupan Penerbitan Akta
Kematian
Jumlah SKPD yang terintegrasi
dengan basis data terpadu
kependudukan
Mengoptimalkan Tertib administrasi Fasilitasi pembahasan
pengelolaan pertanahan penyelesaian masalah pertanahan
administrasi
pertanahan Fasilitasi dan terinventarisasinya
hak-hak atas tanah Pemkab
Sukabumi
Fasilitasi Penatagunaan Tanah
1 2 3 4
Organisasi Masyarakat
Pemanfaatan Meningkatnya Penyampaian informasi publik
Teknologi Informasi Penyebaran Informasi melalui jalinan komunikasi dan
dan Komunikasi dalam Pemda terhadap kerjasama dengan media
pelaksanaan Masyarkat luas baik
Penyelenggaraan internal maupun
Pemerintahan eksternal Kabupaten
Kabupaten Sukabumi melalui kerjasama
yang mendukung E- dengang media massa
Goverment baik media cetak, radio,
televisi maupun media
online
Meningkatnya Penyampaian informasi publik
Penyebaran Informasi melalui media informasi yang di
Pemda terhadap kelola Pemerintah Daerah
Masyarakat luas baik Fasilitasi Pengadaan Barang dan
internal maupun Jasa Pemerintah secara Elektronik
eksternal Kabupaten (LPSE)
melalui Media yang
dikelola oleh
Pemerintah Daerah
(website, Sistem
Elektronik serta Media
Sosial) dan melalui
media tradisional
Meningkatkan kualitas Terintegrasinya Sistem Informasi
dan kuantitas Manajemen Pemda berbasis IT
Penyelenggaraan
Pemerintahan Tersedianya Prasarana, Sarana dan
Kabupaten Sukabumi Fasilitas Kominfo
berbasis IT menuju e-
government Meningkatnya Pembinaan dan
Pengawasan Penggunaan TIK
1 2 3 4
Rekapitulasi Pelaksanaan Anggaran
OPD & DPPA-OPD
1 2 3 4
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat
Jalan
Jumlah Kunjungan pasien Instalasi
gawat darurat
kepuasan costumer baik ( nilai
baik antara 62,51 - 81,25)
1 2 3 4
Cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
1 2 3 4
kesehatan tradisional
dan komplementer
1 2 3 4
Remaja puteri yang mendapat
Tablet Tambah Darah (TTD)
1 2 3 4
Cakupan Penemuan dan
Penanganan Kasus Penderita
Filariasis
Cakupan Penemuan dan
Penanganan suspect Flu Burung
Mempertahankan Prevalen
Obesitas
Prevalensi merokok pada
penduduk usia <= 18Tahun
Cakupan Desa/Kelurahan
mengalami KLB yang dilakukan
Penyelidikan Epidemiologi kurang
dari 24 Jam
Acute Flacid Paralysis (AFP) rate
per 100.000 penduduk < 15 th
1 2 3 4
Meningkatnya Cakupan Pemeriksaan dan
Kesehatan Jemaah Haji pembinaan Kesehatan Jemaah
Kab. Sukabumi Haji
Cakupan penanggulangan krisis
kesehatan akibat bencana
1 2 3 4
meningkatnya cakupan anggota bina keluarga
kesertaan ber-KB balita (BKB) ber-KB
pasangan usia subur
(PUS) Pra-KS dan KS 1 Cakupan PUS peserta KB anggota
anggota kelompok usaha peningkaatan pendapatan
usaha ekonomi keluarga sejahtera (UPPKS) yang
produktif dari 80 ber-KB
persen menjadi 82
persen dan pembinaan
keluarga menjadi
sekitar 70 persen.
Meningkatkan budaya Terwujudnya Jumlah koleksi bahan
baca masyarakat pembudayaan gemar perpustakaan di Kab. Sukabumi
membaca masyarakat
Jumlah Pengunjung Perpustakaan
Angka DO SD
Angka DO SMP
Angka melanjutkan dari SD
Sederajat ke SMP Sederajat
Angka melanjutkan dari SMP
Sederajat ke SMA Sederajat
1 2 3 4
Jumlah PAUD yang
menyelenggarakan pembinaan
pendidikan keluarga (parenting)
Angka kelulusan Paket A
Angka kelulusan Paket B
Angka kelulusan Paket C
Meningkatkan Angka Melek Huruf
1 2 3 4
Satuan Pendidikan Formal TK dan
Jenjang pendidikan dasar yang
terakreditasi minimal baik
jumlah TK terakreditasi
jumlah SD terakreditasi
jumlah SMP terakreditasi
Satuan Pendidikan Nonformal yang
terakreditasi minimal baik
jumlah PAUD terakreditasi
jumlah LKP terakreditasi
jumlah PKBM terakreditasi
1 2 3 4
Terselenggaranya Rehabilitasi dan
Rekonstruksi pasca bencana
1 2 3 4
Persentase pengoperasian TPA
kawasan kumuh
Tersedianya Pelayanan Jaringan
Drainase Skala Kawasan dan Skala
Kota
Pengurangan Luas Genangan
1 2 3 4
Meningkatnya kualitas Peralatan
Pengujian Kendaraan Bermotor
Meningkatnya Pelopor
Keselamatan Transportasi
Meningkatnya pembinaan dan
audit keselamatan transportasi
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
6.1. Strategi
Rumusan strategi menunjukkan langkah dan keinginan yang kuat
dari pemerintah daerah dalam menciptakan nilai tambah (value added)
perencanaan bagi para pemangku kepentingan pembangunan daerah.
Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi dalam sasaran RPJMD. Rumusan
strategi dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan
pembangunan daerah yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai
dan diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan.
Beberapa langkah yang telah ditempuh untuk menentukan strategi
pembangunan jangka menengah Kabupaten Sukabumi antara lain:
1. Mengkaji sasaran pembangunan lima tahunan;
2. Mengkaji gambaran umum kondisi daerah dan capaian pembangunan
sampai dengan periode awal perencanaan serta permasalahan
pembangunan terpenting dan isu-isu strategis pembangunan daerah;
3. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan
dihadapi oleh daerah (khususnya pemerintahan daerah);
4. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors)
dan pengembangan berbagai kerangka kebijakan (arah kebijakan dan
1. Misi 1
Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat Berbasis
Ekonomi Lokal Melalui Bidang Agribisnis, Pariwisata dan
Industri Yang Berwawasan Lingkungan;
Tabel 6.1
Strategi Berdasarkan Tujuan dan Sasaran dari Misi 1
1 2 3 4
1 Meningkatkan daya beli dan Terciptanya Meningkatkan
ketahanan pangan Kesempatan kerja di kesempatan kerja di
masyarakat melalui sektor agribisnis sektor pertanian melalui
pengembangan agribisnis pengolahan produksi
dan lembaga keuangan pemasaran hasil
pertanian pertanian, dan
pengembangan usaha
agribisnis melalui
kelompoktani
Meningkatnya Meningkatkan produksi
Produksi Pangan hasil pertanian,
perkebunan dan
peternakan
Terlaksananya Pencegahan dan
intervensi penanggulangan rawan
pencegahan dan pangan
penanggulangan
rawan pangan Serta
Teratasinya
kerawanan pangan
Terwujudnya Sentra Mengembangkan Sentra
Produksi Pertanian, Agribisnis berbasis
Perkebunan dan Kawasan
Peternakan
1 2 3 4
Meningkatnya Menumbuhkan dan
kapasitas meningkatkan kapasitas
kelembagaan tani kelembagaan tani sebagai
berorientasi kekuatan ekonomi petani
agribisnis berbasis
potensi lokal
Meningkatnya Meningkatkan produksi
Produksi Pertanian dan kualitas hasil
Non Pangan pertanian non pangan
2 Meningkatkan daya beli Meningkatnya Meningkatkan kualitas
masyarakat melalui kualitas dan dan kuantitas pelaku
pengembangan minapolitan kuantitas pelaku perikanan
perikanan
Meningkatnya Meningkatkan produksi
produksi, nilai dan nilai tambah produk
tambah produk perikanan
perikanan serta
sarana prasarana
perikanan
Terwujudnya sentra Mengembangkan Sentra
perikanan budidaya Perikanan berbasis
air tawar, laut, dan Kawasan
pengolahan hasil
perikanan
3 Meningkatkan kesempatan Meningkatnya Perluasan kesempatan
dan produktivitas Kerja kesempatan kerja kerja, Peningkatan
serta perluasan dan produktivitas Produktivitas Tenaga
kesempatan usaha pekerja dan serta Kerja dan perlindungan
melindungi hak-hak Hak-hak Pekerja
pekerja Meningkatkan kompetensi
pencari kerja
Meningkatnya Peningkatan Produktivitas
Kemandirian masyarakat dalam
Masyarakat mengembangkan potensi
Perdesaan dalam daerah
Pengelolaan Potensi
Daerah
Meningkatnya Pemberangkatan KK
jumlah transmigran Transmigran
yang Pembinaan sosial ekonomi
diberangkatkan dan di pemukiman translok
terbinanya dan transmigran
transmigran dan
translok
4 Menciptakan iklim investasi Terciptanya Iklim Penciptaan iklim investasi
yang kondusif serta Usaha yang yang Kondusif dan
mendorong pembangunan Kondusif dan Pembangunan Industri di
industri di berbagai sektor Kemudahan Berbagai Sektor Yang
yang memiliki daya saing Investasi Berwawasan Lingkungan
1 2 3 4
dan berwawasan Mendorong meningkatkan
lingkungan pertumbuhan kemampuan daya saing
industri rumah Industri rumah tangga
tangga, kecil dan industri kecil dan
menengah menengah
5 Meningkatkan Tertatanya Objek Meningkatkan dan
pengembangan pariwisata Wisata Pengembangan Obyek
dan ekonomi masyarakat Wisata
berbasis potensi lokal
Terlaksananya Membangun,
Pembinaan mengembangkan serta
Masyarakat meningkatkan pembinaan
Pariwisata kemitraan terhadap
stakeholder pariwisata
dan ekonomi masyarakat
dalam pengelolan
kepariwisataan daerah
Meningkatnya Meningkatkan Produk
jumlah kunjungan kepariwisataan yang
wisatawan dikembangkan serta
penguatan fungsi
stakeholder
kepariwisataan
6 Meningkatkan Meningkatnya penataan pengelolaan
kesejahteraan Masyarakat penataan dan koperasi dan UMKM
melalui pengembangan pengembangan
ekonomi masyarakat kelompok-kelompok
berbasis ekonomi lokal usaha masyarakat
dan koperasi
7 Meningkatkan Ketersediaan ketersediaan Menjaga stabilitas dan
Kebutuhan Pokok kebutuhan pokok distribusi kebutuhan
Masyarakat dan masyarakat barang-barang penting
Peningkatan Nilai Ekspor
Meningkatnya nilai Pengembangan Ekonomi
ekspor kabupaten Berbasis Potensi Lokal
sukabumi
Tersedianya sarana Penyediaan sarana
perdagangan perdagangan
8 Meningkatkan kapasitas Meningkatnya Meningkatkan Kapasitas
lembaga dan kemandirian Manajemen Lembaga dan kemandirian
usaha ekonomi mikro Pengelolaan Usaha Ekonomi Mikro
perdesaan BUMDesa Perdesaan
Meningkatnya
Pemberdayaan
Lembaga Usaha
Ekonomi Desa
2. Misi 2
Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing dan
Religius;
Tabel 6.2
Strategi Berdasarkan Tujuan dan Sasaran dari Misi 2
1 2 3 4
9 Melestarikan dan Meningkatnya Meningkatakan SDM
mengembangkan budaya pelestarian dan bidang seni dan budaya
lokal apresiasi Meningkatkan apresiasi
masyarakat
masyarakat terhadap
terhadap budaya
budaya daerah
dan kearifan lokal
Melestarikan kesenian
daerah
Melestarikan seni dan
budaya
Meningkatkan kualitas
sarana dan prasarana
peninggalan sejarah dan
budaya
10 Meningkatkan kualitas dan Optimalisasi Meningkatkan kualitas
partisipasi pemuda dalam pembinaan pemuda sarana dan prasarana
pembangunan sehingga dapat olahraga
berperan aktif dalam Meningkatkan kompetensi
pembangunan pemuda
Meningkatkan Kualitas
Sarana dan Prasarana
Aktivitas Kepemudaan
Dalam Rangka
Perwujudan Pemuda
Mandiri
Meningkatkan
kemandirian pemuda
11 Meningkatkan pembinaan Meningkatnya Meningkatkan Kualitas
dan prestasi olahraga Pembinaan Olahraga dan Kuantitas
yang berorientasi Olahragawan Berprestasi
pada prestasi Secara Berkelanjutan
Meningatkan kualitas
sarana prasarana
olahraga
Meningkatnya Meningkatkan Kualitas
Pembinaaan dan kuntitas Olahraga
Olahraga Masyarakat
Masyarakat
12 Meningkatkan pemahaman, meningkatnya Meningkatkan
penghayatan, pengamalan, kualitas kehidupan Pemahaman,
dan pengembangan nilai- beragama Penghayatan, Pengamalan
nilai keagamaan dan Pengembangan Nilai-
1 2 3 4
nilai Keagamaan;
13 Mewujudkan ketentraman Meningkatnya peran Melibatkan seluruh
dan ketertiban umum serta pemerintah dan komponen dan pelaku
perlindungan masyarakat masyarakat dalam kamtibmas
pemeliharaan
ketertiban umum
dan ketentraman
masyarakat
Menguatnya Dukungan kegiatan,
kelembagaan sosial pembinaan dan desiminasi
dan organisasi tentang kelembagaan
kemasyarakatan sosial dan organisasi
dalam kemasyarakatan
pembangunan
manusia yang
berdaya saing tinggi
dan religius.
Meningkatnya pendidikan dan pelatihan
pembinaan dan politik bagi parpol
pendidikan politik
daerah
Menurunnya Peningkatan kualitas SDM
gangguan terhadap satpol PP dan
ketertiban umum memperkuat sarana dan
dan keamanan prasarana
masyarakat
Meningkatnya Peningkatan kualitas SDM
Kepatuhan satpol PP dan
Masyarakat memperkuat sarana dan
terhadap Perda dan prasarana
Perkada
Meningkatnya Peningkatan kualitas SDM
pengetahuan dan satpol PP dan
keterampilan memperkuat sarana dan
anggota Sat.Linmas prasarana
dalam penanganan
berbagai tugas
khususnya tanggap
darurat
penanggulangan
bencana
14 Meningkatkan penanganan Menurunnya Jumlah Pembangunan Modal
dan kemandirian Penyandang Sosial melaui Bimbingan,
penyandang masalah Masalah Pelatihan dan Bantuan
kesejahteraan sosial Kesejahteraan bagi Masyarakat Miskin
(PMKS), Melestarikan Sosial, Berdayanya dan Pembangunan Nilai-
Keperintisan, Komunitas Adat dan nilai Keperintisan dan
Kepahlawanan dan Pelestarian Nilai-nilai Kepahlawanan.
Kesetiakawanan Sosial. Keperintisan,
Kepahlawanan dan
Kesetiakawanan
Sosial.
1 2 3 4
Terehabilitasi dan Rehabilitasi, Pelatihan dan
Terbantunya Bantuan bagi Penyandang
Penyandang Disabilitas Tuna Sosial,
Disabilitas, Tuna Anak naka Korban
Sosial, Anak Nakal Narkotika (ANKN), ODHA
Korban Narkotika dan Bencana Sosial
(ANKN), Anak
Jalanan, ODHA,
ABH, BWBLP dan
WNI- Migran
Bermasalah, Korban
Perdagangan Orang
dan Korban Tindak
Kekerasan
Meningkatnya Peningkatan Basis Data
Pelayanan, Terpadu dalam Pelayanan
Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial
Jaminan Sosial bagi dalam Penanganan
Masyarakat Miskin Perlindungan dan
dan Korban Bencana Penjaminan
Alam. Kesejahteraan Sosial
melalui Program Sistem
layanan dan Rujukan
Terpadu (SLRT) di
Kabupaten Sukabumi
15 Meningkatkan Partisipasi Meningkatnya Menjalin Kemitraan
Potensi Sumber Partisipasi Potensi dengan lembaga dan /
Kesejahteraan Sosial Sumber atau Elemen Khusus
(PSKS) Kesejahteraan Sosial Penyelenggara
(PSKS) Kesejahteraan Sosial.
16 Meningkatkan perlindungan Peningkatan Pengembangan Sistem
terhadap anak dan Partisipasi, Informasi Gender dan
perempuan Pemberdayaan Anak
Perempuan dan
Pengembangan
Hak-hak Anak
Peningkatan Kualitas Maksimalisasi Peran dan
Hidup dan Fungsi Lembaga
Perlindungan Perlindungan Perempuan
Perempuan & Anak dan Anak dan
Perencanaan Aksi Tindak
Pidana Perdagangan
Orang
3. Misi 3
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan
Profesional;
Tabel 6.3
Strategi Berdasarkan Tujuan dan Sasaran dari Misi 3
1 2 3 4
17 Mewujudkan Reformasi Meningkatnya Meningkatkan kualitas
birokrasi menuju tata kelola kualitas dan dan Kompetensi aparatur
pemerintahan yang bersih Kompetensi
dan profesional aparatur
Meningkatnya Meningkatkan kualitas
disiplin aparatur sumber daya aparatur
Tertatanya struktur Penataan kelembagaan
organisasi perangkat Daerah
pemerintah yang
efektif dan efisien peningkatan kapasitas
ketatalaksanaan
perangkat daerah
Meningkatnya Standarisasi pelayanan
Kualitas pelayanan publik pada seluruh
Publik perangkat daerah
Meningkatnya peningkatan kemudahan
kerjasama antar penyelenggaraan
pemerintah daerah, kerjasama daerah
Instansi Pemerintah
dan Lembaga Non
Pemerintah
Meningkatnya Penataan Batas Wilayah
pengelolaan administrasi pemerintahan
administrasi
kewilayahan
Terwujudnya peningkatan dan
Pemekaran penguatan koordinasi,
Kabupaten konsultasi dan lobi kepada
Sukabumi Pemerintah provinsi,
Pemerintah Pusat dan
Stakeholder lainnya
Terwujudnya Peningkatan kualitas
akuntabilitas laporan penyelenggaraan
penyelenggaraan pemerintahan deerah
pemerintahan
daerah
Meningkatnya Peningkatan kualitas SDM
kapasitas pimpinan anggota DPRD
dan anggota DPRD
Kabupaten
Sukabumi dalam
produktifitas
kedewanan
1 2 3 4
Meningkatnya Melaksanakan komunikasi
kualitas pelayanan pimpinan daerah dengan
kedinasan kepala berbagai elemen
daerah dan wakil mesyarakat
kepala daerah
Tersedianya Produk penataan produk hukum
hukum yang daerah
diperlukan
masyarakat
Meningkatnya Peningkatan peran serta
kualitas seluruh komponen
perencanaan dan masyarakat dalam
pembangunan perencanaan
daerah pembangunan daerah
Meningkatnya Peningkatan kualitas dan
birokrasi yang kuantitas aparatur
profesional dan pengawas internal
akuntabel pemerintah (APIP) yang
professional
Terwujudnya Meningkatkankan
pemerintahan yang efektifitas sistem
bersih bebas korupsi pemantauan, evaluasi dan
kolusi dan monitoring penerapan
nepotisme SPIP
18 Meningkatkan efektifitas Tersedianya Meningkatkan kinerja
pengelolaan keuangan dan Pedoman pengelolaan keuangan
aset daerah Pelaksanaan APBD dan asset daerah
Tersedianya Meningkatkan kinerja
Laporan Keuangan pengelolaan keuangan
dan Aset Daerah dan asset daerah
yang akuntabel
Meningkatnya Meningkatkan kinerja
Pendapatan Asli pengelolaan keuangan
Daerah dan asset daerah
Meningkatnya Peningkatan tata kelola
pengelolaan dan kearsipan
pelayanan tata
kearsipan
pemerintah daerah
19 Meningkatkan pelayanan Meningkatnya Peningkatan kualitas
administrasi kependudukan kualitas pelayanan pelayanan admistrasi
dan pencatatan sipil administrasi kependudukan dan
kependudukan pencatatan sipil
Peningkatan Penggunaan
Tekonologi Informasi
dalam memperkuat dan
integrasi data
kependudukan
20 Mengoptimalkan Tertib administrasi Penataan administrasi
pengelolaan administrasi pertanahan pertanahan
pertanahan
1 2 3 4
21 Membangun budaya Meningkatnya Membangun budaya
partisipasi masyarakat partisipasi partisipasi masyarakat
masyarakat dalam
pembangunan Memperluas wajib pungut
retribusi dan pajak daerah
22 Meningkatkan Meningkatnya Meningkatkan
Profesionalisme Aparatur Penyelenggara Profesionalisme Aparatur
Pemerintah Desa Pemerintah Desa Pemerintah Desa
yang terlatih
Meningkatnya
Pengelolaan
Administrasi Desa
23 Meningkatkan Keberdayaan Meningkatnya Meningkatkan
Masyarakat Pedesaan Keterampilan Keberdayaan Masyarakat
Tenaga Teknis dan Pedesaan
Masyarakat
Status Desa Meningkatkan kualitas
Tertinggal dan ekonomi, lingkungan dan
Sangat Tertinggal social
Meningkatnya
Pemberdayaan
Lembaga dan
Organisasi
Masyarakat
24 Pemanfaatan Teknologi Meningkatnya Mengembangkan sistem
Informasi dan Komunikasi Penyebaran penjalinan dan kerjasama
dalam pelaksanaan Informasi Pemda dengan Media Massa
Penyelenggaraan terhadap Masyarkat Mengembangkan sistem
Pemerintahan Kabupaten luas baik internal Informasi Publik dan
Sukabumi yang maupun eksternal Daerah
mendukung E-Goverment Kabupaten melalui
kerjasama dengang
media massa baik
media cetak, radio,
televisi maupun
media online
Meningkatkan Mengembangkan Sistem
kualitas dan Informasi dan Informatika
kuantitas
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Kabupaten
Sukabumi berbasis
IT menuju e-
government
Terlaksananya Meningkatan kapasitas
pengadaan barang dan Jumlah SDM yang
dan jasa secara telah memiliki Sertifikat
elektronik Pengadaan Barang dan
Jasa Pemerintah
1 2 3 4
mengoptimalkan layanan
pengadaan secara
elektronik (LPSE)
4. Misi 4
Optimalisasi pelayanan kesehatan, pendidikan dan
infrastruktur daerah;
Tabel 6.4
Strategi Berdasarkan Tujuan dan Sasaran dari Misi 4
1 2 3 4
25 Meningkatkan Derajat Meningkatnya Upaya peningkatan mutu
Kesehatan Masyarakat kualitas pelayanan pelayanan dengan
Rumah Sakit menekankan patient
safety dan
penyempurnaan proses
pelayanan yang mengacu
evident base dan pada
pemenuhan Standar
Pelayanan Minimal
Tersedianya obat, Meningkatkan
bahan kimia dan ketersediaan,
perbekalan keterjangkauan,
kesehatan pemerataan dan kualitas
farmasi dan alat
kesehatan
Pembinaan Mengoptimalkan fasilitas
Kesehatan Ibu dan dan peran tenaga
Reproduksi kesehatan dalam upaya
penurunan AKI dan AKB
Menurunnya kasus Mengoptimalkan fasilitas
kematian ibu dan dan peran tenaga
bayi kesehatan dalam upaya
penurunan AKI dan AKB
Menurunnya angka Meningkatkan kompetensi
kesakitan petugas dalam
melaksanakan pelayanan
kesehatan anak balita
termasuk SDIDTK
Meningkatkan mutu dan
pelayanan kesehatan di
Puskesmas
1 2 3 4
Meningkatnya Meningkatkan Akses
pembinaan upaya Peayanan Kesehatan
kesehatan kerja dan Dasar yang Berkualitas
olahraga
Meningkatnya Meningkatkan Akses
pembinaan, Peayanan Kesehatan
pengembangan dan Dasar yang Berkualitas
pengawasan upaya
kesehatan
tradisional dan
komplementer
Meningkatnya mutu Meningkatkan Akses
dan akses Peayanan Kesehatan
pelayanan Dasar yang Berkualitas
keperawatan,
kebidanan dan
keteknisian medik
Meningkatnya akses Meningkatkan Akses
pelayanan Peayanan Kesehatan
kesehatan dasar Dasar yang Berkualitas
yang berkualitas
bagi masyarakat
Meningkatnya Mutu Meningkatkan Akses
dan Akses Peayanan Kesehatan
Pelayanan Dasar yang Berkualitas
Kesehatan Jiwa dan
NAPZA
Meningkatnya Meningkatkan jumlah,
layanan kesehatan pemerataan, dan kualitas
untuk masyarakat pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin
Meningkatnya
layanan kesehatan
untuk masyarakat
miskin
Meningkatnya Mengoptimalkan fasilitas
pelayanan gizi dan peran tenaga
masyarakat kesehatan dalam upaya
penurunan masalah gizi
Meningkatnya Meningkatkan Upaya
kualitas kesehatan Penyehatan Lingkungan
lingkungan
Meningkatnya Meningkatkan Promosi
perilaku hidup Kesehatan dan
bersih dan sehat Pemberdayaan
Masyarakat
Menurunnya angka Meningkatkan
kesakitan akibat Pengendalian Penyakit
penyakit menular dan Penyehatan
dan penyakit tidak Lingkungan
menular
1 2 3 4
Meningkatnya Meningkatkan Kesehatan
Kesehatan Jemaah Jamaah Haji
Haji Kab. Sukabumi
meningkatnya akses Meningkatkan mutu
pelayanan pelayanan kesehatan di
kesehatan puskesmas dan
jaringannya.
26 Mengendalikan laju menurunnya laju Menurunkan Pasangan
pertumbuhan penduduk pertumbuhan Usia Subur yang isterinya
dalam mewujudkan penduduk dibawah usia 20 tahun
penduduk tumbuh meningkatnya Meningkatkan Cakupan
seimbang dan berkualitas kesertaan ber-KB Anggota Bina Keluarga
pasangan usia subur Balita(BKB) ber-KB
(PUS) Pra-KS dan
KS 1 anggota
kelompok usaha
ekonomi produktif
dari 80 persen
menjadi 82 persen
dan pembinaan
keluarga menjadi
sekitar 70 persen.
27 Meningkatkan budaya baca Terwujudnya Meningkatkan sosialisasi
masyarakat pembudayaan dan promosi gemar
gemar membaca membaca
masyarakat
28 Meningkatkan akses dan Meningkatnya akses Mendekatkan akses
kualitas layanan pendidikan dan mutu layanan layanan pendidikan
untuk menghasilkan SDM pendidikan kepada masyarakat
yang religius, mandiri dan Penyediaan Beasiwa
berdaya saing Transisi dan Rawan DO
Menjamin anak usia
sekolah medapatkan
layanan pendidikan
melalui jalur pendidikan
formal dan nonformal
Meningkatkan Capaian
Indikator SPM Dikdas
Memprioritaskan sekolah
SSN memenuhi indikator
SPM dan meningkatkan
sekolah SSN ke SSN plus
Peningkatan Insentif guru
PAUD
Memberikan layanan
pendidikan jalur non
formal bagi penduduk
yang tidak terlayani
melalui pendidikan jalur
formal
1 2 3 4
Pemerataan distribusi
guru
Peningkatan kompetensi
guru dan tenaga
kependidikan
Pemberian penghargaan
dan perlindungan guru
dan tenaga kependidikan
berdasarkan inovasi
pendidikan yang
dikembangkan
Meningkatkan kemahiran
guru dibidang
kepramukaan
Meningkatnya Meningkatkan Tatakeola
manajemen dan tata pendidikan yang
kelola pendidikan akuntabel,transparan dan
partisipatif
29 mewujudkan penataan terwujudnya meningkatkan proses
ruang yang terpadu dan perencanaan, perencanaan,
berkelanjutan pemanfaatan dan pemanfaatan dan
pengendalian tata pengendalian tata ruang
ruang yang efisien, untuk mewujudkan tata
produktif, ruang wilayah efisien,
berkelanjutan dan produktif, berkelanjutan
berdaya saing dan berdaya saing
dibidang agribisnis, dibidang agribisnis,
pariwisata dan pariwisata dan industri
industri
30 Mewujudkan pengelolaan meningkatnya daya meningkatkan upaya
lingkungan hidup dukung dan daya pencegahan dan
berkelanjutan dan tampung lingkungan penanggulangan bencana
penanggulangan bencana serta kualitas
yang handal penanganan
bencana
meningkatnya meningkatkan cakupan
cakupan pelayanan pelayanan bencana
bencana kebakaran kebakaran
31 Meningkatkan ketersediaan meningkatnya meningkatkan
dan kualitas infrastruktur kualitas infrastruktur jalan guna
daerah yang mendukung infrastruktur jalan mendukung pelayanan
perekonomian dan jembatan pergerakan orang dan
barang
Meningkatnya meningkatkan kualitas
infrastruktur sumber infrastruktur sumber daya
daya air dan irigasi air dan irigasi untuk
untuk konservasi, konservasi,
pendayagunaan pendayagunaan
sumberdaya air, sumberdaya air, serta
serta pengendalian pengendalian daya rusak
daya rusak air air
1 2 3 4
meningkatnya meningkatkan kualitas
kondisi sarana dan infrastruktur dasar
prasarana dasar permukiman
permukiman
meningkatnya meningkatkan
ketersediaan dan ketersediaan dan kualitas
kualitas perumahan perumahan
Meningkatnya meningkatkan pelayanan
ketersediaan jasa konstruksi dan
informasi jasa kinerja pengelolaan
konstruksi dan bangunan, gedung/rumah
kualitas layanan negara
perizinan usaha jasa
konstruksi
32 meningkatkan ketersediaan Meningkatnya Membangun saran dan
infrastruktur untuk kualitas infrastruktur prasarana perhubungan
peningkatan produktifitas dasar masyarakat dalam rangka
ekonomi dan pelayanan peningkatan pelayanan
dasar pergerakan orang dan
barang
Meningkatkan kinerja dan
pelayanan transportasi
yang tertib dan nyaman
Meningkatkan
Keselamatan transportasi
jalan
33 Pengendalian pencemaran meningkatnya Meningkatkan kualitas
dan kerusakan lingkungan pengendalian lingkungan hidup
hidup pencemaran dan
kerusakan
lingkungan hidup
34 Meningkatkan Meningkatnya Pelestarian Fungsi,
Perlindungan, Rehabilitasi Perlindungan, Pemeliharaan dan
dan Konservasi Sumber Rehabilitasi dan Pemanfaatan KEHATI
Daya Alam Konservasi Sumber serta Sumber Daya Alam
Daya Alam serta Berkelanjutan
keanekaragaman
hayati
meningkatnya
ekosistem dan
sumber daya pesisir
Gambar 6.1
Fokus/Tema Pembangunan Kabupaten Sukabumi, RKPD
Tahun 2016-2021
Tabel 6.5
Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021
Arah Kebijakan
No Misi Prioritas Pembangunan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Penguatan ketahanan
Meningkatkan
pangan masyarakat melalui
kemandirian ekonomi
pengembangan agribisnis
masyarakat berbasis
Perluasan Kesempatan
potensi ekonomi lokal
Kerja dan Kesempatan
1 melalui sektor
Usaha
agribisnis, pariwisata,
Peningkatkan Kemampuan
dan industri
Daerah Dalam
berwawasan
Menciptakan
lingkungan
Kesejahteraan Masyarakat Pembangunan
Peningkatkan Kualitas sarana
Mewujudkan sumber Sumber Daya Masyarakat, Mendorong Pembangunan pemerintahan,
Pembangunan
daya manusia yang Melalui Layanan produktivitas wilayah infrastruktur penataan pusat Pembangunan Pemeliharaan
2 Sumber Daya
berdaya saing tinggi Pendidikan, Kesehatan, melalui menuju sentra pertumbuhan Ekonomi berbasis infrastruktur
Sosial, Agama, Budaya, Manusia yang
dan religius pengembangan produksi dan Palabuhanratu dan kawasan wilayah
Pemuda Dan Olahraga Berdaya saing
sentra produksi pariwisata peningkatan
Peningkatkan Efektivitas kualitas pelayanan
Mewujudkan tata Dan Profesionalisme publik
kelola pemerintahan Aparatur Pemerintah Serta
3
yang bersih dan Membangun Budaya
profesional Birokrat Pelayan
Masyarakat
Optimalisasi pelayanan Peningkatan kualitas
publik khususnya di pelayanan inftrastruktur
4 bidang kesehatan, dasar
pendidikan dan
infrastruktur
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH
dijabarkan langsung dari visi dan misi Bupati namun tetap dalam koridor
sebagai pendukung atau prasyarat tercapainya visi dan misi Renstra SKPD,
sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Dalam mewujudkan capaian keberhasilan pembangunan,
Pemerintah Kabupaten Sukabumi menetapkan rangkaian program sesuai
dengan Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang dilaksanakan oleh SKPD di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Penetapan program
pembangunan dan penanganan urusan pembangunan yang disesuaikan
dengan misi pembangunan daerah adalah sebagai berikut.
Urusan Pangan
a) Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Urusan Pariwisata
a) Program Pengembangan Pariwisata
Urusan Pertanian
a) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
b) Program Peningkatan Ketahanan Pangan
c) Program Peningkatan Produksi Pertanian
Urusan Perdagangan
a) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dan Pengembangan
Ekspor
b) program penyediaan sarana dan prasarana perdagangan
Urusan Perindustrian
a) Program Pengembangan Industri Rumah Tangga, Kecil Menengah
Urusan Transmigrasi
a) Program pengembangan wilayah Transmigrasi
Urusan Sosial
a) Program Peningkatan Pemahaman, Penghayatan, Pengamalan dan
Pengembangan Nilai-nilai Keagamaan;
b) Program Penguatan Lembaga-lembaga Sosial dan Pendidikan
Keagamaan
Urusan Kebudayaan
a) Program Pengembangan Nilai-nilai Budaya dan Pembinaan
Kesenian
Urusan Pertanahan
a) Program Penataan Ruang dan Pertanahan
Urusan kearsipan
a) Program peningkatan kualitas dan pelayanan tata kearsipan
Urusan Pendidikan
a) Program Wajar Dikdas 9 Tahun
b) Program PAUD dan Pendidikan Masyarakat
c) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
d) Program Manajeman Layanan Pendidikan
Urusan Kesehatan
a) Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah
sakit
b) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
c) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
d) Progran Pembinaan Kesehatan Khusus
Urusan Sosial
a) Program penanggulangan bencana
Urusan Perhubungan
a) Program Pembangunan, Pemeliharaan dan Pengembangan Sarana
Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
b) Program Peningkatan Kinerja dan pelayanan perhubungan
c) Program Pembinaan dan Peningkatan Keselamatan Perhubungan
Urusan perpustakaan
a) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan
Tabel 7.1
Program Pembangunan Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021
Dalam Rangka Pencapaian Visi dan Misi Bupati
Misi 1 :
Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi ekonomi lokal melalui sektor agribisnis, pariwisata,
dan industri berwawasan lingkungan
1 2 3 4
1. Meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan agribisnis dan lembaga keuangan pertanian
Terciptanya Kesempatan kerja di Meningkatkan kesempatan kerja di sektor Penumbuhan wirausahawan baru di sektor Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
sektor agribisnis pertanian melalui pengolahan produksi pertanian
pemasaran hasil pertanian, dan Penumbuhan kelompoktani baru
pengembangan usaha agribisnis melalui
kelompoktani
Meningkatnya Produksi Pangan Meningkatkan produksi hasil pertanian, Intensifikasi pertanian, perkebunan dan Program Peningkatan Ketahanan Pangan
perkebunan dan peternakan peternakan
Optimalisasi lahan pertanian
Pembangunan infrastruktur pertanian
Pengembangan sarana dan alat mesin
pertanian
Penguatan permodalan kelembagaan tani Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Terlaksananya intervensi Pencegahan dan penanggulangan rawan Penanganan Desa Rentan Pangan Program Peningkatan Ketahanan Pangan
pencegahan dan penanggulangan pangan Penyediaan bahan pangan serta cadangan
rawan pangan Serta Teratasinya pangan masyarakat dan pemerintah
kerawanan pangan Pengembangan penganekaragaman pangan
Pengawasan distribusi dan akses pangan
Terwujudnya Sentra Produksi Mengembangkan Sentra Agribisnis berbasis Deliniasi sentra agribisnis dan penetapan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Pertanian, Perkebunan dan Kawasan sentra berbasis kawasan
1 2 3 4
Peternakan Diversifikasi olahan dan pemasaran hasil
pertanian
Meningkatnya kapasitas Menumbuhkan dan meningkatkan kapasitas Optimalisasi peran kelembagaan petani Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
kelembagaan tani berorientasi kelembagaan tani sebagai kekuatan ekonomi sebagai lembaga keuangan
agribisnis berbasis potensi lokal petani Penumbuhan dan pengembangan ekonomi
petani melalui kelembagaan tani
Meningkatnya Produksi Pertanian Meningkatkan produksi dan kualitas hasil Intensifikasi, ekstensifikasi dan rehabilitasi Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Non Pangan pertanian non pangan komoditi pertanian non pangan Program Peningkatan Produksi Pertanian
Meningkatkan adopsi teknologi pertanian Program Peningkatan Ketahanan Pangan
2. Meningkatkan daya beli masyarakat melalui pengembangan minapolitan
Meningkatnya kualitas dan Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaku Penumbuhan wirausahawan baru di sektor Program Peningkatan Kesejahteraan Pelaku
kuantitas pelaku perikanan perikanan perikanan Perikanan
Peningkatan pendapatan pelaku perikanan
Meningkatnya produksi, nilai Meningkatkan produksi dan nilai tambah Peningkatan kuantitas armada dan alat Program Pengembangan Perikanan Tangkap
tambah produk perikanan serta produk perikanan tangkap yang ramah lingkungan
sarana prasarana perikanan Peningkatan produksi dan Seritifikasi Program Pengembangan Budidaya
pembenihan, pembudidaya ikan Perikanan
peningkatan jenis dan unit pengolahan serta Program Peningkatan Kesejahteraan Pelaku
sertifikasi pengolahan hasil perikanan Perikanan
Fasilitasi pemasaran dan kemitraan produk
perikanan
Pembangunan sarana prasarana perikanan Program Pengembangan Perikanan Tangkap
Program Peningkatan Kesejahteraan Pelaku
Perikanan
Terwujudnya sentra perikanan Mengembangkan Sentra Perikanan berbasis Penetapan kawasan melalui peraturan Bupati Program Peningkatan Kesejahteraan Pelaku
budidaya air tawar, laut, dan Kawasan Perikanan
pengolahan hasil perikanan Diseminasi teknologi perikanan tangkap, Program Pengembangan Perikanan Tangkap
budidaya dan pengolahan hasil
1 2 3 4
Peningkatan kapasitas kelembagaan Program Peningkatan Kesejahteraan Pelaku
perikanan Perikanan
3. Meningkatkan kesempatan dan produktivitas Kerja serta perluasan kesempatan usaha
Meningkatnya kesempatan kerja Perluasan kesempatan kerja, Peningkatan Perluasan Kesempatan kerja, yang diikuti Program perluasan dan pengembangan
dan produktivitas pekerja dan serta Produktivitas Tenaga Kerja dan perlindungan dengan pengendalian rasio pekerja laki-laki kesempatan kerja
melindungi hak-hak pekerja Hak-hak Pekerja serta proporsi pekerja dari penduduk sekitar
perusahaan
menjalin kerjasama dengan institusi
penerima kerja dalam penempatan pencari
kerja
meningkatkan perluasan kesempatan kerja Program Peningkatan Kualitas dan
melalui penempatan tenaga kerja di dalam Produktifitas Tenaga Kerja
dan di luar negeri
Meningkatkan kompetensi pencari kerja Pelatihan kerja dan kewirausahaan Program Peningkatan Kualitas dan
Produktifitas Tenaga Kerja
pengawasan K3 dan hubungan industrial Program Perlindungan Pengembangan
tripartit Lembaga Ketenagakerjaan
Meningkatnya Kemandirian Peningkatan Produktivitas masyarakat Pelatihan masyarakat berbasis potensi Program Peningkatan Kualitas dan
Masyarakat Perdesaan dalam dalam mengembangkan potensi daerah daerah Produktifitas Tenaga Kerja
Pengelolaan Potensi Daerah
Meningkatnya jumlah transmigran Pemberangkatan KK Transmigran Sosialisasi program transmigrasi Program pengembangan wilayah
yang diberangkatkan dan Transmigrasi
terbinanya transmigran dan Pembinaan sosial ekonomi di pemukiman Pembinaan transmigran
translok translok dan transmigran
4. Menciptakan iklim investasi yang kondusif serta mendorong pembangunan industri di berbagai sektor yang memiliki daya saing dan berwawasan lingkungan
Terciptanya Iklim Usaha yang Penciptaan iklim investasi yang Kondusif Penyederhanaan prosedur perizinan dan Program Peningkatan Promosi dan
Kondusif dan Kemudahan Investasi dan Pembangunan Industri di Berbagai penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif Kerjasama Investasi
Sektor Yang Berwawasan Lingkungan
Penyelesaian masalah pengaduan perizinan
1 2 3 4
Penyederhanaan prosedur perizinan dan Program Peningkatan Iklim Investasi dan
penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif Realisasi Investasi
Mendorong pertumbuhan industri meningkatkan kemampuan daya saing Pembinaan dan pelatihan industri kecil Program Pengembangan Industri Rumah
rumah tangga, kecil dan menengah Industri rumah tangga industri kecil dan menengah Tangga, Kecil Menengah
menengah Penerapan teknologi tepat guna
5. Meningkatkan pengembangan pariwisata dan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal
Tertatanya Objek Wisata Meningkatkan dan Pengembangan Obyek Meningkatkan Sarana Prasarana Obyek Program Pengembangan Pariwisata
Wisata Wisata dan Pengembangan Produk Wisata
Terlaksananya Pembinaan Membangun, mengembangkan serta Peningkatan hubungan serta memfasilitasi
Masyarakat Pariwisata meningkatkan pembinaan kemitraan Kemitraan dengan pemangku kepentingan
terhadap stakeholder pariwisata dan secara sinergis dalam pengelolaan
ekonomi masyarakat dalam pengelolan kepariwisataan daerah dan kemandirian
kepariwisataan daerah ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal
Meningkatkan Produk kepariwisataan yang Peningkatan Pengembangan pemasaran
Meningkatnya jumlah kunjungan
dikembangkan serta penguatan fungsi wisata dan kunjungan wisatawan serta
wisatawan
stakeholder kepariwisataan kontribusi PAD dalam sektor kepariwisataan
6. Meningkatkan kesejahteraan Masyarakat melalui pengembangan ekonomi masyarakat berbasis ekonomi lokal
Meningkatnya penataan dan penataan pengelolaan koperasi dan UMKM Pembinaan dan pelatihan pengelola koperasi Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan
pengembangan kelompok- Koperasi
kelompok usaha masyarakat dan Optimalisasi fungsi dan peran PLUT Program Pengembangan Kewirausahaan
koperasi dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil
Menengah
Kerjasama permodalan dengan Bank Program Pengembangan Sistem Pendukung
Pemerintah dalam pemberian modal kerja dan Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Kerjasama BUMD/ BUMD
7. Meningkatkan Ketersediaan Kebutuhan Pokok Masyarakat dan Peningkatan Nilai Ekspor
ketersediaan kebutuhan pokok Menjaga stabilitas dan distribusi kebutuhan Pengawasan distribusi dan ketersediaan Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan
masyarakat barang-barang penting barang-barang penting dan Pengembangan Ekspor
1 2 3 4
Meningkatnya nilai ekspor Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Pembinaan, promosi dan fasilitasi yang Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan
kabupaten sukabumi Lokal mendorong potensi ekspor dan Pengembangan Ekspor
Pengawasan barang -barang beredar
Peningkatan SDM dan alat-alat kemetrologian
yang sesuai standar
Tersedianya sarana perdagangan Penyediaan sarana perdagangan Pembangunan Pasar rakyat yang mampu program penyediaan sarana dan prasarana
bersaing dengan pasar modern . perdagangan
8. Meningkatkan kapasitas lembaga dan kemandirian usaha ekonomi mikro perdesaan
Meningkatnya Manajemen Meningkatkan Kapasitas Lembaga dan Kebijakan Pengembangan Ekonomi Berbasis Program Pengembangan Lembaga Ekonomi
Pengelolaan BUMDesa kemandirian Usaha Ekonomi Mikro Potensi Lokal dan Lembaga Keuangan Mikro Pedesaan
Meningkatnya Pemberdayaan Perdesaan
Lembaga Usaha Ekonomi Desa
Misi 2 :
Mewujudkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi dan religius
1 2 3 4
9. Melestarikan dan mengembangkan budaya lokal
Meningkatnya pelestarian dan Meningkatakan SDM bidang seni dan budaya Peningkatan penghargaan dan pembinaan Program Pengembangan Nilai-nilai Budaya
apresiasi masyarakat terhadap kepada seniman, budayawan, komunitas seni, dan Pembinaan Kesenian
budaya dan kearifan lokal budaya, pariwisata dan masyarakat
Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap Peningkatan pelestarian budaya lokal
budaya daerah
Melestarikan kesenian daerah Pengembangan seni dan budaya sunda
1 2 3 4
Meningkatkan minat dan bakat generasi muda
terhadap seni dan budaya daerah
Melestarikan seni dan budaya Meningkatkan minat dan bakat generasi muda
terhadap seni dan budaya daerah
Penyediaan gedung pagelaran seni budaya
1 2 3 4
12. Meningkatkan pemahaman, penghayatan, pengamalan, dan pengembangan nilai-nilai keagamaan
meningkatnya kualitas kehidupan Meningkatkan Pemahaman, Penghayatan, kebijakan Program Peningkatan Pemahaman, Program Peningkatan Pemahaman,
beragama Pengamalan dan Pengembangan Nilai-nilai Penghayatan, Pengamalan dan Penghayatan, Pengamalan dan
Keagamaan; Pengembangan Nilai-nilai Keagamaan; Pengembangan Nilai-nilai Keagamaan;
Program Penguatan Lembaga-lembaga
Sosial dan Pendidikan Keagamaan
13. Mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat
Meningkatnya peran pemerintah Melibatkan seluruh komponen dan pelaku Meningkatkan peran serta dan keterlibatan Program Pemeliharaan Keamanan,
dan masyarakat dalam kamtibmas masyarakat dalam Kamtibmas Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat
pemeliharaan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat
Menguatnya kelembagaan sosial Dukungan kegiatan, pembinaan dan Penataan dan peningkatan kapasitas
dan organisasi kemasyarakatan desiminasi tentang kelembagaan sosial dan kelembagaan sosial dan organisasi
dalam pembangunan manusia yang organisasi kemasyarakatan kemasyarakatan
berdaya saing tinggi dan religius.
Meningkatnya pembinaan dan pendidikan dan pelatihan politik bagi parpol Harmonisasi antara eksekutif, legislatif,
pendidikan politik daerah yudikatif dan lembaga politik lainnya serta
lembaga -lembaga kemasyarakatan
Menurunnya gangguan terhadap Peningkatan kualitas SDM satpol PP dan Meningkatkan sarana Patroli dan Jumlah
ketertiban umum dan keamanan memperkuat sarana dan prasarana Anggota
masyarakat kegiatan pengamanan berbagai kegiatan
PHBN dan Pemda
Meningkatnya Kepatuhan Peningkatan upaya pencegahan dan
Masyarakat terhadap Perda dan persuasif dalam menegakkan perda
Perkada penyelenggaraan pelatihan, bimtek, diklat
dan lain-lain
pengiriman CPPNS
Meningkatnya pengetahuan dan Peningkatan kualitas SDM satpol PP dan kegiatan pembinaan tanggap bencana
keterampilan anggota Sat.Linmas memperkuat sarana dan prasarana
dalam penanganan berbagai tugas kegiatan pamyah dan pengendalian
kenyamanan lingkungan
RPJMD Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 2021 VII-18
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
1 2 3 4
khususnya tanggap darurat
penanggulangan bencana
14. Meningkatkan penanganan dan kemandirian penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), Melestarikan Keperintisan, Kepahlawanan dan Kesetiakawanan Sosial.
Menurunnya Jumlah Penyandang Pembangunan Modal Sosial melaui Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Program Pemberdayaan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial, Bimbingan, Pelatihan dan Bantuan bagi dalam penanganan permasalahan sosial Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS),
Berdayanya Komunitas Adat dan Masyarakat Miskin dan Pembangunan Nilai- berbasis gotong royong untuk menumbuhkan komunitas adat dan Pelestarian Nilai-nilai
Pelestarian Nilai-nilai Keperintisan, nilai Keperintisan dan Kepahlawanan. nilai-nilai kesetiakawanan sosial. Keperintisan, Kepahlawanan &
Kepahlawanan dan Kesetiakawanan Kesetiakawanan Sosial (K2KS).
Sosial.
Terehabilitasi dan Terbantunya Rehabilitasi, Pelatihan dan Bantuan bagi Meningkatkan kesejahteraan Penyandang Program Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Penyandang Disabilitas, Tuna Penyandang Disabilitas Tuna Sosial, Anak Disabilitas, TS, ANKN dan Benca Sosial
Sosial, Anak Nakal Korban naka Korban Narkotika (ANKN), ODHA dan dengan Pendekatan Pendampingan atau
Narkotika (ANKN), Anak Jalanan, Bencana Sosial Kelompok Masyarakat Tertentu.
ODHA, ABH, BWBLP dan WNI-
Migran Bermasalah, Korban
Perdagangan Orang dan Korban
Tindak Kekerasan
Meningkatnya Pelayanan, Peningkatan Basis Data Terpadu dalam Menjalin Koordinasi dan Kerjasama dalam
Perlindungan dan Jaminan Sosial Pelayanan Kesejahteraan Sosial dalam Peningkatan Pelayanan dan Perlindungan
bagi Masyarakat Miskin dan Korban Penanganan Perlindungan dan Penjaminan serta Jaminan Kesejahteraan bagi Warga
Bencana Alam. Kesejahteraan Sosial melalui Program Sistem Miskin berbasis Pelayanan Satu Data Terpadu
layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) di (BDT)
Kabupaten Sukabumi
15. Meningkatkan Partisipasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
Meningkatnya Partisipasi Potensi Menjalin Kemitraan dengan lembaga dan / Pelatihan, Bimbingan dan Bantuan Program Pemberdayaan Potensi Sumber
Sumber Kesejahteraan Sosial atau Elemen Khusus Penyelenggara Penunjangan Sarana Prasarana serta Kesejahteraan Sosial
(PSKS) Kesejahteraan Sosial. Peningkatan Sumber Daya PSKS
1 2 3 4
16. Meningkatkan perlindungan terhadap anak dan perempuan
Peningkatan Partisipasi, Pengembangan Sistem Informasi Gender Peningkatan Partisipasi Perempuan di Program Pemberdayaan, perlindungan anak
Pemberdayaan Perempuan dan dan Anak Berbagai Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan perempuan
Pengembangan Hak-hak Anak dan Perlindungan Anak
Peningkatan Kualitas Hidup dan Maksimalisasi Peran dan Fungsi Lembaga Advokasi Kekerasan pada Perempuan dan Program Pemberdayaan, perlindungan anak
Perlindungan Perempuan & Anak Perlindungan Perempuan dan Anak dan Anak dan Perlindungan Hak-hak Hukum dan perempuan
Perencanaan Aksi Tindak Pidana Perempuan dan Anak
Perdagangan Orang
Misi 3 :
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional
1 2 3 4
17. Mewujudkan Reformasi birokrasi menuju tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional
Meningkatnya kualitas dan Meningkatkan kualitas dan Kompetensi Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan Program Pendidikan Kedinasan
Kompetensi aparatur aparatur dan pelatihan aparatur
Penyelenggraan kegiatan pendidikan dan pelatihan
aparatur
Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan Program Pembinaan dan Pengembangan
pelatihan Aparatur
Peningkatan Profesionalisme anggota KORPRI
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
1 2 3 4
Meningkatnya disiplin aparatur Meningkatkan kualitas sumber daya Peningkatan Disiplin Aparatur Program Pembinaan dan Pengembangan
aparatur Aparatur
Program peningkatan Disiplin Aparatur
Tertatanya struktur organisasi Penataan kelembagaan perangkat penataan kelembagaan perangkat daerah yang sesuai Program Penataan Kelembagaan dan
pemerintah yang efektif dan Daerah dengan peraturan perundang-undangan Ketatalaksanaan
efisien
peningkatan kapasitas ketatalaksanaan Penataan ketatalaksanaan perangkat Daerah
perangkat daerah
Meningkatnya Kualitas Standarisasi pelayanan publik pada Penataan standar pelayanan dan maklumat pelayanan Program Penataan Pelayanan Publik
pelayanan Publik seluruh perangkat daerah Peningkatan sistem dan mekanisme, SDM dan Sarpras Daerah
peningkatan akses pelayanan secara manual maupun
berbasis IT
peningkatan kewenangan yang dimiliki oleh Kecamatan
Peningkatan Pelayanan Administrasi perkantora Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Meningkatnya kerjasama antar peningkatan kemudahan Penyusunan pedoman perjanjian kerjasama daerah Program Kerjasama Pembangunan
pemerintah daerah, Instansi penyelenggaraan kerjasama daerah
Pemerintah dan Lembaga Non
Pemerintah
Meningkatnya pengelolaan Penataan Batas Wilayah administrasi Penyusunan pedoman penegasan batas daerah Program Pengelolaan Wilayah
administrasi kewilayahan pemerintahan Pelaksanaan penegasan batas daerah Administrasi Kecamatan dan Desa
Penetapan batas wilayah administratif pemerintahan
Kecamatan, kelurahan dan desa
Terwujudnya Pemekaran peningkatan dan penguatan koordinasi, melaksanakan Koordinasi dan konsultasi dengan Program Penataan Daerah Otonom Baru
Kabupaten Sukabumi konsultasi dan lobi kepada Pemerintah Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat
provinsi, Pemerintah Pusat dan
penguatan ketersediaan kelengkapan persyaratan
Stakeholder lainnya
pemekaran Kabupaten Sukabumi
1 2 3 4
Terwujudnya akuntabilitas Peningkatan kualitas laporan Penyusunan LPPD, ILPPD dan EKPPD Program Peningkatan Budaya Organisasi
penyelenggaraan pemerintahan penyelenggaraan pemerintahan deerah Pemerintah yang Bersih, Peduli dan
daerah Profesional
Meningkatnya kapasitas Peningkatan kualitas SDM anggota DPRD pelaksanaan bimtek, seminar dan inhouse training bagi Program peningkatan kualitas lembaga
pimpinan dan anggota DPRD pimpinan dan anggota DPRD perwakilan rakyat daerah
Kabupaten Sukabumi dalam
produktifitas kedewanan
Meningkatnya kualitas Melaksanakan komunikasi pimpinan Melaksanakan Gerakan Turun ke Bawah dalam Program Peningkatan Pelayanan
pelayanan kedinasan kepala daerah dengan berbagai elemen rangka mendengarkan suara rakyat. Kedinasan Kepala Daerah dan Wakil
daerah dan wakil kepala daerah mesyarakat Kepala Daerah
Tersedianya Produk hukum Penataan produk hukum daerah menyediakan produk hukum daerah untuk mendukung Program Penegakan Supremasi Hukum
yang diperlukan masyarakat penyelenggaraan pemerintahan
Penyelarasan peraturaan daerah
Penyediaan bahan kebijakan di bidang ekonomi Program Peningkatan Budaya Organisasi
Peraturan tentang budaya sunda, pemakaian sunda dan Pemerintah yang Bersih, Peduli dan
pakaian adat sunda Profesional
tertib hukum penyelenggaraan pemerintahan
Meningkatnya kualitas Peningkatan peran serta seluruh Peningkatan akses seluruh komponen masyarakat Program Perencanaan dan Pengendalian
perencanaan dan pembangunan komponen masyarakat dalam dalam berpartisipasi menyusun dokumen perencanaan Pembangunan Daerah
daerah perencanaan pembangunan daerah pembangunan
Melaksanakan pengendalian pembangunan daerah
Meningkatnya birokrasi yang Peningkatan kualitas dan kuantitas Mengirimkan Aparat Pengawas Internal Pemerintah Program Peningkatan Budaya Organisasi
profesional dan akuntabel aparatur pengawas internal pemerintah (APIP) untuk mengikuti Diklat Teknis Subtansi Pemerintah yang Bersih, Peduli dan
(APIP) yang profesional Pengawasan/Diklat Fungsional (Sertifikasi) Profesional
Terwujudnya pemerintahan Meningkatkankan efektifitas sistem Pemantauan penyelesaian Tindaklanjut Hasil
yang bersih bebas korupsi kolusi pemantauan, evaluasi dan monitoring Pemeriksaan terhadap SKPD secara intensif
dan nepotisme penerapan SPIP Meminimalisir adanya temuan yang berulang pada
setiap SKPD
Meingkatkan sinergi SKPD dengan APIP dalam hal
identifikasi, analisis, dan pengendalian risiko
1 2 3 4
Memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi,
keandalan, dan keabsahan informasi yang disajikan
dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Kab. Sukabumi
Memberikan keyakinan terbatas terhadap RKA SKPD
berdasarkan Pagu Anggaran dan/atau Alokasi Anggaran
yang ditetapkan, Recana Stratejik, Rencana Kerja
SKPD, standar biaya, dan kebijakan pemerintah lainnya
serta memenuhi kaidah perencanaan, penganggaran
Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan monitoring
penerapan SPIP terhadap SKPD
Melaksanakan evaluasi/penilaian terhadap Sistem
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) SKPD
Mengkoordinir dan memfasilitasi mengisian dan
penyampaian Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara
(LHKPN) ke KPK
melakukan Penilaian secara mandiri pelaksanaan
reformasi birokrasi kepada SKPD
Melaksanakan rapat koordinasi dengan Kepala SKPD
(PA), KPA dan Bendahara Pengeluaran atas hasil
pemeriksaan sebagai bahan evaluasi dan peningkatan
pemahaman serta persamaan persepsi
Melaksanakan pemeriksaan tertentu atas permintaan
pimpinan atau atas rendahnya kinerja SKPD
Melaksanakan penanganan pengaduan dari
masyarakat/lembaga atas kinerja SKPD atau kinerja
pegawai
1 2 3 4
18. Meningkatkan efektifitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
Tersedianya Pedoman Meningkatkan kinerja pengelolaan Menyusun pedoman Pelaksanaan APBD yang mengacu Program Peningkatan dan
Pelaksanaan APBD keuangan dan asset daerah pada peraturan perundangan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Tersedianya Laporan Keuangan Meningkatkan kinerja pengelolaan Pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka dan Asset Daerah
dan Aset Daerah yang keuangan dan asset daerah menghasilkan data yang komprehensif dan akuntabel
akuntabel
Penyusunan bahan kebijakan tentang pengelolaan
keuangan dan aset daerah
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Program Peningkatan Pengembangan
Kinerja dan Keuangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Meningkatnya Pendapatan Asli Meningkatkan kinerja pengelolaan Ekstensifikasi dan optimalisasi PAD Program Peningkatan Sumber-Sumber
Daerah keuangan dan asset daerah Peningkatan SDM petugas pajak dan penyediaan sarana Penerimaan Daerah
dan prasarana penunjang
Meningkatnya pengelolaan dan Peningkatan tata kelola kearsipan Peningkatan sumber daya manusia dan sarana Program peningkatan kualitas dan
pelayanan tata kearsipan kearsipan pelayanan tata kearsipan
pemerintah daerah
19. Meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
Meningkatnya kualitas Peningkatan kualitas pelayanan Pembentukan Instansi Pelaksana di Kecamatan Program Penataan Administrasi
pelayanan administrasi admistrasi kependudukan dan pencatatan Kependudukan
kependudukan sipil Peningkatan Administrasi kependudukan Pelayanan
Pencatatan Sipil
Peningkatan Kapasitas Petugas Registrasi Desa/kel
Meningkatkan koordinasi dalam pelayanan
kependudukan dan Pencatatan sipil
Peningkatan Penggunaan Tekonologi meningkatkan pelayanan-pelayanan terpadu bidang
Informasi dalam memperkuat dan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil
integrasi data kependudukan
20. Mengoptimalkan pengelolaan administrasi pertanahan
Tertib administrasi pertanahan Penataan administrasi pertanahan Penyelesaian sengketa tanah Program Penataan Ruang dan
1 2 3 4
inventarisasi tanah milik Pemerinta Kabupaten Sukabumi Pertanahan
21. Membangun budaya partisipasi masyarakat
Meningkatnya partisipasi Membangun budaya partisipasi Peningkatan Peran serta masyarakat dalam Program Peningkatan Partisipasi
masyarakat dalam masyarakat pembangunan Pembangunan Kecamatan
pembangunan Memperluas wajib pungut retribusi dan Peningkatan Sumber Penerimaan Daerah di wilayah Program Peningkatan Sumber-Sumber
pajak daerah Penerimaan Daerah
22. Meningkatkan Profesionalisme Aparatur Pemerintah Desa
Meningkatnya Penyelenggara Meningkatkan Profesionalisme Aparatur Peningkatan Kinerja Pemerintahan dan Peningkatan Program Peningkatan Kapasitas Aparatur
Pemerintah Desa yang terlatih Pemerintah Desa kualitas pelayanan publik Pemerintah Desa
Meningkatnya Pengelolaan
Administrasi Desa
23. Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
Meningkatnya Keterampilan Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Peningkatan Peran serta masyarakat dalam Program Peningkatan Keberdayaan
Tenaga Teknis dan Masyarakat Pedesaan pembangunan Masyarakat Pedesaan
Status Desa Tertinggal dan Meningkatkan kualitas ekonomi, Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat desa
Sangat Tertinggal lingkungan dan sosial dalam bidang ekonomi, lingkungan dan sosial
Meningkatnya Pemberdayaan
Lembaga dan Organisasi
Masyarakat
24. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Sukabumi yang mendukung E-Goverment
Meningkatnya Penyebaran Mengembangkan sistem penjalinan dan Peningkatan penjalinan dan kerjasama dengan Media program peningkatan publikasi dan
Informasi Pemda terhadap kerjasama dengan Media Massa Massa kerjasama informasi daerah
Masyarkat luas baik internal Peningkatan sistem Informasi Publik dan Daerah melalui
maupun eksternal Kabupaten Media pemerintah
melalui kerjasama dengang Peningkatan Fasilitas Pengadaan Barang dan Jasa
media massa baik media cetak, Pemerintah secara Elektronik (LPSE)
radio, televisi maupun media
online
1 2 3 4
Meningkatkan kualitas dan Mengembangkan Sistem Informasi dan Peningkatan infrastruktur dan sistem elektronik Program Pengembangan Sistem
kuantitas Penyelenggaraan Informatika Informasi dan Teknologi Informasi
Pemerintahan Kabupaten Peningkatan prasarana, Sarana dan fasiiltas Penunjang
Sukabumi berbasis IT menuju Kominfo
e-government Peningkatan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan
penggunaan TIK Kominfo
Peningkatan pelaksanaan penataan dan pengawasan
menara telekomunikasi
Terlaksananya pengadaan Meningkatan kapasitas dan Jumlah SDM Sarana Prasarana Unit Layanan Pengadaan (ULP) Program Perencanaan dan Pengendalian
barang dan jasa secara yang telah memiliki Sertifikat Pengadaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Lingkungan Pembangunan Daerah
elektronik Barang dan Jasa Pemerintah Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang terpenuhi
mengoptimalkan layanan pengadaan Sarana Prasarana Unit Layanan Pengadaan (ULP)
secara elektronik (LPSE) Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang terpenuhi
Pelatihan pengadaan Barang dan jasa dalam rangka
antisipasi terhadap ADD dan DAD
MISI 4 :
Optimalisasi pelayanan publik khususnya di bidang kesehatan, pendidikan dan infrastruktur
1 2 3 4
25. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
Meningkatnya kualitas pelayanan Upaya peningkatan mutu pelayanan dengan Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM dan Program pengadaan, peningkatan sarana
Rumah Sakit menekankan patient safety dan sarana prasarana rumah sakit dan prasarana rumah sakit
penyempurnaan proses pelayanan yang
mengacu evident base dan pada pemenuhan
Standar Pelayanan Minimal
Tersedianya obat, bahan kimia dan Meningkatkan ketersediaan, Pemenuhan ketersediaan obat dan perbekalan Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
perbekalan kesehatan keterjangkauan, pemerataan dan kualitas kesehatan untuk sarana pelayanan kesehatan
farmasi dan alat kesehatan
Pembinaan Kesehatan Ibu dan Mengoptimalkan fasilitas dan peran tenaga Peningkatan akses layanan dan derajat Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Reproduksi kesehatan dalam upaya penurunan AKI dan kesehatan
AKB
Menurunnya kasus kematian ibu Mengoptimalkan fasilitas dan peran tenaga Peningkatan akses layanan dan derajat Program Upaya Kesehatan Masyarakat
dan bayi kesehatan dalam upaya penurunan AKI dan kesehatan
AKB
Menurunnya angka kesakitan Meningkatkan kompetensi petugas dalam Penurunan angka kesakitan Program Upaya Kesehatan Masyarakat
melaksanakan pelayanan kesehatan anak
balita termasuk SDIDTK
Meningkatkan mutu dan pelayanan
kesehatan di Puskesmas
Meningkatnya pembinaan upaya Meningkatkan Akses Peayanan Kesehatan Peningkatan akses layanan dan derajat Progran Pembinaan Kesehatan Khusus
kesehatan kerja dan olahraga Dasar yang Berkualitas kesehatan
Meningkatnya pembinaan,
pengembangan dan pengawasan
upaya kesehatan tradisional dan
komplementer
1 2 3 4
Meningkatnya mutu dan akses
pelayanan keperawatan, kebidanan
dan keteknisian medik
Meningkatnya akses pelayanan
kesehatan dasar yang berkualitas
bagi masyarakat
1 2 3 4
26. Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan berkualitas
menurunnya laju pertumbuhan Menurunkan Pasangan Usia Subur yang Percepatan Pencapaian SPM Bidang KB dan Program Pengendalian Penduduk dan
penduduk isterinya dibawah usia 20 tahun KS di Kabupaten Sukabumi Keluarga Berencana
Penyusunan Grand Design dan Road Map
Pengendalian Kuantitas Penduduk Di
Kabupaten Sukabumi
Menurunkan Pasangan Usia Subur yang ingin
ber-KB tidak terpenuhi (UnmeetNeed)
Meningkatkan Ratio Petugas Lapangan
Keluarga Berencana/Penyuluh Keluarga
Berencana (PLKB/PKN) menjadi 1 Petugas di
setiap 2(dua) Desa/Kelurahan
Meningkatkan Ratio Pembantu Pembina
Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu) petugas
di setiap Desa/Kelurahan
Meningkatkan penyediaan alat dan obat
kontrasepsi untuk memenuhi perminataan
masyarakat setiap tahun
Meningkatkan penyediaan informasi data
mikro keluarga di setiap Desa/Kelurahan di
setiap Desa/Kelurahan setiap tahun
meningkatnya kesertaan ber-KB Meningkatkan Cakupan Anggota Bina Revitalitasasi Program Keluarga Kecil Program Keluarga Kecil Yang Berkualitas
pasangan usia subur (PUS) Pra-KS Keluarga Balita(BKB) ber-KB Berkualitas dengan melalui peningkatan :
dan KS 1 anggota kelompok usaha 1. kesehatan; 2. pendidikan;
ekonomi produktif dari 80 persen 3. nilai agama; 4. perekonomian; dan
menjadi 82 persen dan pembinaan 5. nilai sosial budaya
keluarga menjadi sekitar 70
persen.
1 2 3 4
27. Meningkatkan budaya baca masyarakat
Terwujudnya pembudayaan gemar Meningkatkan sosialisasi dan promosi gemar Gerakan hibah buku Program Pengembangan Budaya Baca dan
membaca masyarakat membaca Peningkatan kesadaran gemar membaca Pembinaan Perpustakaan
masyararakat
Peningkatan kapasitas pengelola
perpustakaan, dan peningkatan pelayanan
28. Meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan untuk menghasilkan SDM yang religius, mandiri dan berdaya saing
Meningkatnya akses dan mutu Mendekatkan akses layanan pendidikan Kepastian anak usia sekolah menperoleh Program Wajar Dikdas 9 Tahun
layanan pendidikan kepada masyarakat layanan pendidikan
Penyediaan Beasiwa Transisi dan Rawan DO
Menjamin anak usia sekolah medapatkan Penyediaan Beasiwa Miskin dan Rawan DO
layanan pendidikan melalui jalur pendidikan Perluasan Sekolah Inklusif di semua Jenjang
formal dan nonformal Pendidikan
Meningkatkan Capaian Indikator SPM Sistem Penganggaran berbasis prioritas
Dikdas program
Memprioritaskan sekolah SSN memenuhi Akselerasi rehabilitasi kerusakan ruang kelas
indikator SPM dan meningkatkan sekolah SD dan SMP
SSN ke SSN plus
Peningkatan Insentif guru PAUD Peningkatan Insentif guru Paud Program PAUD dan Pendidikan Masyarakat
Peningkatan Kualitas Pendidikan yang dapat
memenuhi lapangan kerja
Memberikan layanan pendidikan jalur non Peningkatan rata-rata lama sekolah bagi
formal bagi penduduk yang tidak terlayani penduduk diatas usia 15 th ke atas
melalui pendidikan jalur formal
Pemerataan distribusi guru Peningkatan profesionalisme guru dan tenaga
Peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan Program Peningkatan Mutu Pendidik dan
kependidikan Tenaga Kependidikan
1 2 3 4
Pemberian penghargaan dan perlindungan
guru dan tenaga kependidikan berdasarkan
inovasi pendidikan yang dikembangkan
Meningkatkan kemahiran guru dibidang
kepramukaan
Meningkatnya manajemen dan tata Meningkatkan Tatakeola pendidikan yang Peningkatan kualitas sistem perencanaan dan Program Manajeman Layanan Pendidikan
kelola pendidikan akuntabel,transparan dan partisipatif manajemen data pendidikan
29. Mewujudkan penataan ruang yang terpadu dan berkelanjutan
terwujudnya perencanaan, meningkatkan proses perencanaan, Menyusun peraturan daerah terkait rencana Program Penataan Ruang dan Pertanahan
pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan dan pengendalian tata ruang pemanfaatan ruang (RDTR)
tata ruang yang efisien, produktif, untuk mewujudkan tata ruang wilayah Menyusun rencana pemanfaatan ruang
berkelanjutan dan berdaya saing efisien, produktif, berkelanjutan dan berdaya
kawasan perkotaan (RTBL)
dibidang agribisnis, pariwisata dan saing dibidang agribisnis, pariwisata dan Menyusun instrumen pengawasan dan
industri industri pengendalian pemanfaatan ruang yang
mengacu pada rencana tata ruang
Peningkatan mekanisme dan peran
pemangku kepentingan dalam perencanaan
penataan ruang serta penyempurnaan tata
cara perizinan penataan ruang sebagai
instrumen pengendalian
peningkatan pemanfaatan lahan sebagai Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
ruang terbuka hijau (RTH) di perkotaan
Menyusun masterplan pertamanan dan
pemakaman
30. Mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan dan penanggulangan bencana yang handal
meningkatnya daya dukung dan meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan korban bencana Program penanggulangan bencana
daya tampung lingkungan serta penanggulangan bencana Penyediaan cadangan logistik untuk
kualitas penanganan bencana kebutuhan bencana
pengurangan resiko bencana
1 2 3 4
Melakukan rehabilitasi dan rekontruksi pasca
bencana
meningkatnya cakupan pelayanan meningkatkan cakupan pelayanan bencana pemetaan potensi ancaman bahaya
bencana kebakaran kebakaran kebakaran di seluruh jenis/tipologi kebakaran
pengembangan wilayah manajemen
kebakaran (WMK)
pendidikan dan pelatihan pemadam
kebakaran tingkat dasar dan lanjutan
menambah armada operasional pemadam
kebakaran
Penyuluhan dan pelatihan pencegahan dan
penanggulangan bencana kebakaran kepada
masyarakat dan dunia usaha/swasta
31. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur daerah yang mendukung perekonomian
meningkatnya kualitas meningkatkan infrastruktur jalan guna peningkatan dan rehabilitasi jaringan jalan Program Jalan dan Jembatan
infrastruktur jalan dan jembatan mendukung pelayanan pergerakan orang dana jembatan untuk menunjang aktifitas
dan barang perekonomian masyarakat
Menyusun dokumen terkait kondisi dan status
jalan kabupaten
Pengadaan kelengkapan sarana pengelola program peningkatan sarana dan prasarana
jalan kebinamargaan
Pembangunan jalan lingkar utara sukabumi Program Jalan dan Jembatan
(Cicurug - Cibadak)
Pembangunan jalan lingkar utara sukabumi
(Cicurug - Cibadak)
Meningkatnya infrastruktur sumber meningkatkan kualitas infrastruktur sumber Peningkatan pendayagunaan sumberdaya air Program Pengembangan dan Pengelolaan
daya air dan irigasi untuk daya air dan irigasi untuk konservasi, jaringan Irigasi, Rawa dan jaringan
konservasi, pendayagunaan pendayagunaan sumberdaya air, serta peningkatan kapasitas lembaga pengelola pengairan lainnya
sumber daya air dan irigasi
1 2 3 4
sumberdaya air, serta pengendalian daya rusak air Pengendalian daya rusak air
pengendalian daya rusak air
meningkatnya kondisi sarana dan meningkatkan kualitas infrastruktur dasar peningkatan ketersediaan sarana dan Program Pengembangan Kinerja
prasarana dasar permukiman permukiman prasarana air minum di perdesaaan Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
1 2 3 4
32. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk peningkatan produktifitas ekonomi dan pelayanan dasar
Meningkatnya kualitas infrastruktur Membangun sarana dan prasarana membangun dan memelihara terminal, halte, Program Pembangunan, Pemeliharaan dan
dasar masyarakat perhubungan dalam rangka peningkatan parkir dan simpul JTJ lain berbasis jalan dan Pengembangan Sarana Prasarana dan
pelayanan keretaapi Fasilitas Perhubungan
pergerakan orang dan barang membangun Pelabuhan Angkutan Sungai
Danau dan Penyeberangan (ASDP) di Sungai
Cikaso (titik Cikaso, Ciawi dan Buniasih) dan
pelabuhan laut pengumpan lokal Cibangban
dan Palangpang serta pelabuhan perairan
lainnya
membangun, memelihara dan
mengembangkan perlengkapan jalan pada
seluruh Jaringan jalan di Kabupaten Sukabumi
membangun navigasi pelayaran (Rencana
Pembangunan Pandu Suar di 5 titik :
Cimandiri, Sanggrawayang Bulagor, Loji,
Ujunggenteng, Minajaya) dan Moooring buoy
sebanyak 4 titik di Perairan Cikembang
Cisolok serta fasilitas keselamatan pelayaran
pengadaan kendaraan angkutan umum dan
operasional perhubungan
Meningkatkan kinerja dan pelayanan peningkatan kinerja lalu lintas Program Peningkatan Kinerja dan pelayanan
transportasi yang tertib dan nyaman pelaksanaan kegiatan pengawasan lalu lintas perhubungan
dan angkutan jalan
pelaksanaan kegiatan pengawasan perairan
peningkatan kinerja pelayanan angkutan
umum
Pelaksanaan Pelayanan bidang Perhubungan
Meningkatkan Keselamatan transportasi jalan pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor Program Pembinaan dan Peningkatan
1 2 3 4
peningkatan alat uji mekanis dan fasilitas Keselamatan Perhubungan
teknis pengujian kendaraan bermotor
Pengawasan emisi gas buang kendaraan
bermotor
pembinaan dan audit keselamatan
transportasi
33. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
meningkatnya pengendalian Meningkatkan kualitas lingkungan hidup Meningkatkan Pelayanan Penanganan Program Pengendalian Pencemaran dan
pencemaran dan kerusakan Pengaduan Kasus Lingkungan Hidup; Kerusakan Lingkungan Hidup
lingkungan hidup Mengembangkan PPNS/PPLH, Termasuk di
Dalamnya dalam Jabatan Fungsional;
Meningkatkan Kerjasama dengan Aparat
Penegak Hukum/Perda
membina dan meningkatkan kapasitas SDM,
partisipasi masyarakat dan stakeholders
dalam pengelolaan lingkungan hidup
Identifikasi dan penanganan terhadap
sumber-sumber pencemaran
1 2 3 4
34. Meningkatkan Perlindungan, Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam
Meningkatnya Perlindungan, Pelestarian Fungsi, Pemeliharaan dan Melakukan Upaya Rehabilitasi dan Konservasi Program Perlindungan, Rehabilitasi dan
Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Pemanfaatan KEHATI serta Sumber Daya Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Konservasi Sumber Daya Alam
Daya Alam serta keanekaragaman Alam Berkelanjutan Secara Terkoordinasi; Melakukan
hayati Inventarisasi GRK Secara Berkesinambungan;
Meningkatkan Pengetahuan dan Kapasitas
Masyarakat Terkait Perubahan Iklim
Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas KEHATI
dengan Melakukan Perlindungan Spesies,
Ekosistem dan Genetik
meningkatnya ekosistem dan Melakukan Inventarisasi, Assessment Program Perlindungan, Rehabilitasi dan
sumber daya pesisir (Penilaian), dan Secara Terkoordinasi Konservasi Sumber Daya Alam
Melakukan Pemulihan, Rehabilitasi, Pesisir dan
Laut yang Rusak
BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS
YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH
PELAKSANAAN
2016. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
050/795/SJ tentang Penyusunan RPJMD dan RKPD tahun 2017.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam dokumen RPJMD
Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021 perlu dirumuskan beberapa
kebijakan terkait dengan kaidah pelaksanaan, sebagai berikut:
1. Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan seluruh pemangku kepentingan,
yaitu masyarakat umum, dunia usaha, para akademis dan seluruh
Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sukabumi, berkewajiban untuk melaksanakan seluruh program dan
kegiatan sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Peraturan
Daerah tentang RPJMD Kabupaten Sukabumi Tahun 20162021
dengan penuh tanggung jawab;
2. Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi dalam menyelenggarakan tugas
pemerintahan, pembangunan daerah dan sosial kemasyarakatan wajib
melakukan pembinaan dan pengawasan agar dalam implementasinya
selaras dan bersinergi dengan dokumen RPJMD Kabupaten Sukabumi
Tahun 2016-2021;
3. Untuk menjamin agar target capaian setiap program dapat dicapai
secara optimal, maka sesuai kewenangannya Sekretaris Daerah
Kabupaten Sukabumi berkewajiban mengkoordinasikan pelaksanaan
RPJMD Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021;
4. Seluruh Perangkat Daerah (PD) dalam lingkungan Pemerintah
Kabupaten Sukabumi berkewajiban untuk menjabarkan RPJMD
kedalam dokumen Renstra PD dan Renja PD;
5. Dalam upaya menjamin efesiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan
RPJMD Kabupaten Sukabumi tahun 2016-2021, Bappeda Kabupaten
Sukabumi berkewajiban untuk melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap seluruh Perangkat Daerah dalam penyusunan
rencana perangkat daerah;
6. Sesuai Pasal 43 dan 46 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan dan Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Bupati wajib
melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap setiap dokumen
rencana perangkat daerah (Renstra dan Renja PD) yang disusun oleh
seluruh Perangkat Daerah;
7. Bupati dan/atau Wakil Bupati sesuai dengan kewenangan,
berkewajiban untuk menyebarkan luaskan informasi RPJMD
Kabupaten Sukabumi Tahun 20162021 kepada seluruh masyarakat
Kabupaten Sukabumi;
8. Dalam hal perubahan regulasi dan target capaian indikator kinerja
yang telah ditetapkan dalam dokumen RPJMD tidak dapat/sulit
BAB XI
PENUTUP
BUPATI SUKABUMI,
ttd
MARWAN HAMAMI