SKENARIO

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

SKENARIO

OHHH...KELUARGA...

Shona dan Tina seorang Ners muda melakukan praktek profesi keperawatan mereka akan
mengunjungi keluarga binaan di kelurahan Sukaratu ada beberapa keluarga yang dibina oleh
ners mudatersebut. Keluarga yang dibina secara keseluruhan aggregat tahap siklus kehidupan
mulai dari keluarga pasangan baru menikah, childbreang, prasekolah, sekolah, remaja,
dewasa, dan lansia. Setiap keluarga binaan dilakukan pengkajian keluarga termasuk tahap-
tahap perkembangan pada keluarga dan masalah kesehatan yang ada dikeluarga binaan ners
muda. Banyak perbedaan yang dikaji oleh ners muda pada masing-masing keluarga termasuk
tugas perkembangan keluarga.

1
STEP 1

KLASIFIKASI ISTILAH

1. Profesi : profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi dengan pendidikan keahlian
(keterampilan, kejujuran, dsb) tertentu
2. Aggregrat : pengelompokan dari siklus itu sendiri
3. Keluarga : keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang berkumpul dan tinggal dalam suatu tempat dibawah atap
dalam keadaan saling bergantung
4. Childbearing : tahapan keluarga saat ibu hamil sampai kelahiran anak pertama
berusia 30 bulan

2
STEP 2

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apa saja perbedaan dari tugas perkembangan keluarga ?


2. Apa saja yang perlu dikaji dalam keluarga ?
3. Apa saja masalah kesehatan yang sering muncul dalam setiap pengelompokan
keluarga ?

STEP 3

3
ANALISIS MASALAH

1. Perbedaan tugas perkembangan keluarga


a. Pasangan baru menikah
1) Kedua pasangan mempunyai sifat yang berbeda
2) Menentukan jumlah keturunan
b. Childbreang : baru mempunyai anak 0bln-30bln/2,5 tahun
c. Pra sekolah : anak berumur 2,5 tahun 5 tahun
Terjadi tahap memikirkan tahap perkembangannya.
d. Usia sekolah : anak usia 6-13 tahun
Sudah membentuk jati diri
Bersosialisasi
Memberi pengenalan terhadap lingkungannya
e. Remaja
Mulai usia 13 tahun
Tugas orang tua memberi norma, membantu menemukan jati diri
f. Dewasa
1) Dewasa muda : keluarga menerima keadaan anak yang sudah menikah orang
tua sudah lepas tanggung jawab
2) Dewasa pertengahan : orang tua mulai pensiun dan anak-anak mulai menikah
g. Lansia : kehilangan pasangan
2. Pengkajian dalam keluarga
a. Identitas
b. Tahap perkembangan keluarga
c. Lokasi lingkungan
d. Kesehatan keluarga
e. Memanfaatkan fasilitas kesehatan
f. Ansuransi yang dimiliki

STEP 4

HIPOTESIS MASALAH

Ns. Shona & Fina

Keluarga binaan

Keluarga Lansia
4

Masalah
Tugas
childbreang
Kesehatan
Perkembangan
Pengkaji Dewasa
Pra Sekolah Sekolah Remaja
STEP 5

LEARNING OBJEKTIV

1. Definisi
2. Tahap Perkembangan Keluarga
3. Tugas Perkembangan Keluarga
4. Masalah Kesehatan Keluarga
5. Tujuan Keperawatan Keluarga
6. Peran Perawat dalam Kesehatan Keluarga
7. Hambatan Keperawatan Keluarga
8. Fungsi Keperawatan Keluarga

5
9. Asuhan Keperawatan Keluarga

STEP 7
LANDASAN TEORI

1. Definisi
Keluarga adalah sua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi
satu dengan lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya (Bailon and Maglaya)
Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) Keluarga adlah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang berkumpul dan
tinggal dalam suatu dibawah atap dalam keadaan saling bergantung
Keperawatan Keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktek keperawatan dengan sasaran keluarga dengan tujuan menyelesaikan masalah
kesehatan yng dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan
keluarga (Setiadi, 2008)

6
2. Tahap perkembangan keluarga
a. Tahap I : Pasangan Baru Menikah
Tahapan ini dimulai pada saat pasangan baru menikah, meninggalkan keluarga
masing-masing baik fisik / psikologis
b. Tahap II : keluarga dengan Childbearing
Tahapan ini dimulai saat ibu hamil sampai kelahiran anak pertama berusia 30
bulan (2,5 tahun), keluarga menanti kelahiran dan mengasuh anak
c. Tahap III : keluarga dengan anak Usia Prasekolah.
Dimulai dengan anak pertama berusia 2,5 5 tahun, keluarga lebih majemuk dan
berbeda. Pada tahap ini anak sudah mulai mengenal kehidupan sosialnya, bergaul
dengan teman sebaya, sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan, sangat
rawan terhadap masalah kesehatan, karena tidak tahu mana yang kotor dan mna
yang bersih.
d. Tahap IV : keluarga dengan Anak Sekolah
Dimulai pada saat anak pertama berusia 6 tahun dan berakhir disaat dan berakhir
diusiab13 tahun. Pada fase ini umumnya keluarga mencapai anggota keluarga
yang maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Anak-anak mempunyai kegiatan
dan keinginan masing-masing disamping kegiatan-kegiatan wajib dari sekolah.
Demikian pula dengan orang tua mempunyai aktivitas yang berbeda dengn anak.
Untuk itu keluarga perlu bekerjasama untuk mencapai tugas perkembangan
e. Tahap V : Keluarga dengan anak Remaja
Dimulai ketika anak pertama melewati umur 13, berlangsung 6-7 tahun. Tujuan
keluarga tahap ini adalah melongggarkan ikatan yang memungkinkan tanggung
jawab & kebebasan yang lebih optimasi bagi remaja untuk menjadi dewasa muda.
Tahap ini adalah tahap paling rawan karena anak kan mencari identitasnya dalam
membentuk kepribadiannya, menghendaki kebebasan, mengalami perubahan
kognitif dan biologi, menyita banyak perhatian budya oragng muda, oleh karena
itu teladan dari orang tua sangat diperlukan.

3. Tugas Perkembangan Keluarga


a. Tahap I (Pasangan Baru Meniakah)
Tugas pada tahapan perkembangan keluarga pemula antara lain:
1) Membina hubungan intim yang memuaskan kehidupam baru
2) Menetapkan tujuan bersama
3) Memina hubungan dengan keluarga lain, teman, dan kelompok sosial

b. Tahap II (Keluarga Kelahiran Anak Pertama)


Tugas Perkembangan Keluarga :

7
1) Persiapan menjadi orang tua
2) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan
seksual
3) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
4) Mempersiapkan biaya bersalin
5) Mempersiapkan mental calon orang tua

Apabila anak sudah lahir tugas keluarga antara lain : memberi ASI
sebagai kebutuhan utama bayi (Min.6 bulan), memberikan kasih sayang,mulai
mensosialisasikan dengan lingkungan keluarga besar masing-masing
pasangan, pasangan kembali melakukan adaptasi karena kehadiran anggota
keluarga, mempertahankan hubungan dalam rangkamemuaskan pasangan.

c. Tahap III (Keluarga Anak Usia Prasekolah)


Tugas yang dimiliki pada keluarga dengan anak pra sekolah diantaranya :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti : tempat tinggal, privasi
dan rasa aman
2) Menanamkan nilai-nilai dan norma kehidupan,
3) Mulai menanamkan keyakinan beragama
4) Mengenal kultur keluarga
5) Memenuhi kebutuhan bermain anak
6) Membantu anak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
7) Menanamkan tanggung jawab dalam lingkung kecil
8) Memperhatikan dan memberiakn stimulasi bagi pertumbuhan &
perkembangan anak sekolah.

d. Tahap IV (Keluarga denganAnak Sekolah)


Tugas keluarga dengan anak sekolah :
1) Memenuhi kebutuhan sekoalah anak baik alat-alat sekolah maupun biaya
sekolah
2) Membiasakan belajar teratur
3) Memperhatiakan anak saat menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya
4) Memberikan pengertian pada anak bahwa pendidikan sangat penting untuk
masa depan anak
5) Membantu anak dalam bersosialisasi lebih luas dengan lingkungan sekitar
6) Mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia
7) Memenuhi kebutuhan & biaya kehidupan yang semakin meningkat
termasuk biaya kesehata

e. Tahap V (Keluarga dengan Anak Remaja)


Tugas keluarga pada tahap ini adalah
1) Memberikan perhatian lebih pada anak remaja
2) Bersama-sama mendiskusikan tentang rencana sekolah ataupun kegiatan
diluar sekolah

8
3) Memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab
4) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak & orang tua. Hindari
perdebatan, kecurigaan & permusuhan
5) Memfokuskan hubungan perkawinan.

f. Tahap VI (Keluarga Melepas Anak Usia Dewasa Muda)


Tugas Keluarga dalam Tahap ini adalah :
1) Memperluas keluarga initi menjadi keluarga besar
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Penataan kembali tanggung jawab antar anak
4) Meluasnya keluarga dengan pelepasan anak & mendapatkan menantu
5) Membantu untuk mandiri dimasyarakat
6) Melanjutkan untuk memperbaharui & menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan
7) Membantu orang tua lansia yang sakit-sakitan dari suami maupun istri

g. Tahap VII ( Keluarga Orang Tua Usia Pertengahan )


Tugas Perkembangan :
1) Mempertahankan suasana yang menyenangkan
2) Menyediakan lingkungan yang meningkatan kesehatan
3) Mempertahankan kontak dengan anak
4) Partisipasi aktivitas sosial
5) Meningkatkan keakraban pasangan
6) Fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, seimbang,
olahraga rutin, menikmati hidup.
7) Memperkokoh hubungan perkawinan

h. Tahap VIII (Keluarga Tahap Lansia)


Tugas Perkembangan :
1) Persiapan dan menghadapi masa pensiun
2) Kesadaran untuk saling merawat
3) Persiapan suasana kesepian & perpisahan
4) Mempertahankan kontak dengan anak cucu
5) Menemukan arti hidup
6) Mempertahan kontak dengan masyarakat.

4. Masalah Kesehatan Keluarga


a. Tahap I (Pasangan Baru Menikah)
Masalah Kesehatan yang Sering Muncul :
1) Penyesuaian seksual dan peran perkawina, aspek luas tentang KB penyakit
kelamin baik sebelum/sesudah menikah.
2) Konsep perkawinan tradisional : dijodohkan, hukum adat
3) Kecemasan terhadap perbedaan nilai dan norma
4) Kurangnya pengetahuan tentang kehamilan
5) Resiko timbulnya penyakit : anemia pada bumil
b. Tahap II (Keluarga Kelahiran Anak Pertama)
Masalah Kesehatan Keluarga :

9
1) Pendidikan maternitas fokus keluarga, perawatan bayi : ASI, imunisasi,
konseling, perkembangan anak, KB, penangana masalah kesehatan fisik
secara dini
2) Kurang pengetahuan tentang akses ke fasilitas perawatan ibu & anak
3) Konflik menjadi orang tua
4) Suami merasa terabaikan
5) Kehidupan sosial dan seksual yang terganggu

c. Tahap III (Keluarga Anak Usia Pra Sekolah)


Masalah Kesehatan :
1) Masalah kesehatan fisik : penyakit menular, jatuh, luka bakar, keracunan &
kecelakaan.
2) Penyakit infeksi : ISPA
3) Penurunan kepuasan pada perkawinan
4) Persaingan kakak adik / sibling
5) Tempertantrum
6) Keterlambatan tumbuh kembang
d. Tahap IV (Keluarga dengan Anak Sekolah )
1) Komunikasi keluarga disfungsional keluarga sangat sibuk
2) Konflik peran orang tua
3) Oorang tua berjuang dengan tuntunan ganda : perkembangan anak dan
dirinya
4) Orang tua belajar menghadapi / membiarkan anak pergi (dengan teman
sebayanya)
5) Orang tua mulai merasakan tekanan yang besar dari komunitas di luar
rumah (sistem sekolah)
6) Resiko tinggi tindak kekerasan pada anak
7) Gangguan tumbuh kembang
8) Resiko penularan penyakit
9) Perselisihan dengan teman sebaya
e. Tahap V (Keluarga dengan Anak Remaja )
1) Masalah kesehatan fisik keluarga biasamya baik, tapi promosi kesehatan
tetap perlu diberikan
2) Perhatian pada gaya hidup yang sehat : penyakit jantung koroner pada
orang tua (usia 35 tahun)
3) Pada remaja : kecelakaan
4) Resiko kenakalan remaja : penggunaan obat-obatan, alkohol, mulai
menggunakan rokok sebagai alat pergaulan kehamilan diluar nikah.
5) Terdapat persepsi antara orang tua dengan anak remaja tentang sex
education konseling harus terpisah antara anak dan orang tua
6) Gangguan harga diri pada remaja
7) Kurang informasi tentang kesehatan reproduksi

f. Tahap VI (Keluarga Melepas Anak Usia Dewasa Muda


Masalah Kesehatan :

10
1) Masih komunikasi anak dengan orang tua (jarak)
2) Perawatan usia lanjut, masalah penyakit kronis : Hipertensi, Kolesterol,
Obesitas, Menopause, DM, Dll
3) Konflik meningkat kepentingan, kebutuhan bertambah
4) Penyesuaian dengan anggota keluarga yang baru
g. Tahap VII (Keluarga Orang Tua Usia Pertengahan )
Masalah Kesehatan :
1) Kebutuhan promosi kesehatan : istirahat cukup, kegiatan waktu luang &
tidur, nutrisi dan olahraga teratur, BB harus ideal, tidak merokok,
pemeriksaan berkala
2) Masalah hubungan perkawinan : Pubertas Kedua
3) Penurunan komunikasi dengan anak-anak dan teman sebaya
4) Penurunan kondisi tubuh
5) Kesepian karena anak telah menikah semua
6) Kecemasan menghadapi kehilangan mata pencaharian utama
h. Tahap VIII
Masalah Kesehatan :
1) Kehilangan yang lazim pada usia ini : ekonomi dan pekerjaan (Pensiun),
perumahan (pindah ikut anak panti), sosial (kematian pasangan dan teman-
temannya, kesehatan (penurunan kemampuan fisik)
2) Dimulai salah satu / keduanya meninggal kesepian, putus asa
3) Penurunan pendapatan keluarga
4) Perubahan fisik, mental, gangguan pemenuhan kebutuhan dasar
5) Resiko injuri
6) Ketakutan menghadapi kematian
7) Disfungsi seksual

5. Tujuan Perawatan Kesehatan Keluarga


a. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga
b. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat
untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga
c. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam melakukan perawatan sederhana
terhadap masalah kesehatan dasar dalam keluarga
d. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan kesehatan
fisik dan psikologis dalam keluarganya
e. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan
yang tersedia disekitar rumahnya

6. Peran Perawat dalam kesehatan keluarga

Tahap 1:

11
a. Membantu setiap keluarga agar saling memahami satu sama lain
(konselor).
b. Koordinator untuk konsling menjadi orang tua.
c. Fasilitator dalam hubungan kekerabatan interpersonal.
Tahap 2:
a. Monitor perawatan prenatal dan perujuakan untuk masalah-masalah
kehamilan,pelayanan pediatrik.
b. Konselor pada nutrisi prenatal.
c. Konselor pada menyusui.
d. Perujukan pelayanan-pelayanan tenaga sosial
Tahap 3:
a. Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak,perujukan bila ada
indikasi
b. Penyedia imunisasi .
c. Pendidik tentang higiene perawatan gigi.
d. Konselor pada keamanan lingkuangan di rumah.
Tahap 5:
a. Pendidik tentang faktor-faktor resiko terhadap kesehatan.
b. Pendidik dalam isu pemecahan masalah mengenai
alkohol,merokok,diit dan latihan .
c. Fasilitator tentang keterampilan-keterampilan interpersonal dengan
remaja dan orang tua.
d. Perujukan untuk penyakit hubungan seksual.
Tahap 6:
a. Promosi kesehatan gaya hidup sehat.

Menurut WHO tahun 2000


1. Pemberi pendidikan kesehatan

2. Care giver
Yaitu memberikan pelayanan kesehatan secara Lansung.
2. Facilitator
Yaitu memfasilitasi keluarga yang kurang Mampu untuk memperoleh
jamkesmas.

7. Hambatan Keperawatan Keluarga

Hambatan-Hambatan yang sering dihadapi dalam memecahkan masalah kesehatan


keluarga

12
1) Hambatan dari keluarga
a. Pendidikan keluarga yang rendah
b. Keterbatasan sumber-sumber daya keluarga (keuangan, sarana dan prasarana)
c. Kebiasaan-kebiasaan yang melekat
d. Social budaya yang menunjang

2) Hambatan dari perawat


a. Sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan mencukupi, seperti transportasi
b. Kesulitan perawat dalam berkomunikasi
c. Keterbatasan pengetahuan perawat tentang kultur keluarga

8. Fungsi Keperawatan Keluarga


a. Fungsi Biologis
1) Untuk meneruskan keturunan
2) Memelihara dan membesarkan anak
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga.

b. Fungsi Psikologis

1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman


2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4) Memberikan identitas anggota keluarga.

c. Fungsi Sosialisasi

1) Membina sosialisasi pada anak


2) Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
3) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.

d. Fungsi Ekonomi

1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.


2) Pengaturan pengunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang, misalnya
pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dsb.

e. Fungsi Pendidikan

1) Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan, keterampilan, dan membentuk


perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
2) Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.

13
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannnya

9. Asuhan Keperawatan Keluarga


A. Pengkajian

Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk


mengukur keadaan klien (keluarga) dengan menangani norma-norma kesehatan keluarga
maupun sosial, yang merupakan system terintegrasi dan kesanggupan keluarga untuk
mengatasinya. (Effendy, 1998)
Pengumpulan data dalam pengkajian dilakukan dengan wawancara, observasi, dan
pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Pengkajian asuhan keperawatan keluarga
menurut teori/model Family Centre Nursing Friedman (1988), meliputi 7 komponen
pengkajian yaitu :

a. Data Umum
1) Identitas kepala keluarga
2) Komposisi anggota keluarga
3) Genogram
4) Tipe keluarga
5) Suku bangsa
6) Agama
7) Status sosial ekonomi keluarga

b. Aktifitas rekreasi keluarga


1) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
2) Tahap perkembangan keluarga saat ini
3) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
4) Riwayat keluarga inti
5) Riwayat keluarga sebelumnya
c. Lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal
3) Mobilitas geografis keluarga
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

14
5) System pendukung keluarga

d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
2) Struktur kekuatan keluarga
3) Struktur peran (formal dan informal)
4) Nilai dan norma keluarga

e. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
2) Fungsi sosialisasi
3) Fungsi perawatan kesehatan

f. Stress dan koping keluarga


1) Stressor jangka panjang dan stressor jangka pendek serta kekuatan keluarga
2) Respon keluarga terhadap stress
3) Strategi koping yang digunakan
4) Strategi adaptasi yang disfungsional

g. Pemeriksaan fisik
1) Tanggal pemeriksaan fisik dilakukan
2) Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota keluarga
3) Aspek pemeriksaan fisik mulai dari vital sign, rambut, kepala, mata, mulut,
THT, leher, thoraks, abdomen, ekstremitas atas dan bawah, system genetalia
4) Kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik

h. Harapan keluarga
1) Terhadap masalah kesehatan keluarga
2) Terhadap petugas kesehatan yang ada

Pengkajian Fokus

1. Keluarga baru menikah

15
a. Kapan pertemuan pasangan
b. Bagaimana hubungan sebelum menikah
c. Bagaimana pasangan memutuskan untuk menikah
d. Adakah halangan terhadap perkawinan mereka
e. Respon anggota keluarga terhadap perkawinan mereka
f. Bagaimana hubungan dengan saudara ipar
g. Bagaimana keadaan orangtua masing-masing dan hubungan dengan orang tua
h. Bagaimana rencana punya anak
i. Bagaimana lama waktu berkumpul setiap hari
j. Bagaimana rutinitas secara individu; suami dan istri setelah pernikahan
k. Bagaimana pelaksanaan fungsi dan tugas keluarga
2. Keluarga dengan anak baru lahir 2,5 tahun
1. Bagaimana riwayat kehamilan anak
2. Bagaimana riwayat persalinan anak
3. Bagaimana perawatan aak setelah lahir
4. Siapa yang mengasuh anak setiap hari
5. Berapa lama waktu orangtua untuk berkumpul dengan anak
6. Siapa yang memberi stimulus dan latihan kepada anak dalam rangka pemenuhan
tumbuh kembangnya
7. Pernahkah anak menderita penyakit serius
8. Bagaimana pencapaian anak saat ini
9. Kemampuan apa yang telah dimiliki anak
10. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
3. Keluarga dengan anak prasekolah
a. Berapa waktu yang dimiliki orangtua berkumpul dengan anak setiap hari
b. Siapakah orang yang berkumpul dengan anak setiap hari
c. Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini
d. Bagaimana harapan keluarga dengan anak
e. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
4. Keluarga dengan anak sekolah
a. Bagaimana karakteristik teman bermain
b. Bagaimana lingkungan bermain
c. Berapa lama anak di sekolah
d. Bagaimana tempramen anak saat ini
e. Bagaimana pola anak saat menginginkan suatu barang
f. Bagaimana pola orangtua menghadapi permintaan anak
g. Bagaimana prestasi yang dicapaianak saat ini
h. Kegiatan apa yang diikuti anak selain disekolah
i. Sudahkan imunisasi ulang di sekolah
j. Adakah penyakit anak selama ini
k. Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya
l. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
5. Keluarga dengan anak remaja
a. Bagaimana karakteristik teman di sekolah dan lingkungan rumah
b. Bagaimana kebiasaan anak menggunakan waktu luang
c. Bagaimana perilaku anak selama dirumah
d. Bagaimana hubungan anak remaja dengan adiknya
e. Siapa yang berada dirumah selama anak dirumah
f. Bagaimana prestasi anak
g. Apa kegiatan selain di rumah

16
h. Apakah fasilitas yang digunakan anak bersamaan atau sendiri
i. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
6. Keluarga dengan anak dewasa
a. Bagaimana hubungan anak dengan orangtua dan mertua setelah menikah
b. Apakah anak tinggal bersama atau lepas dari orangtua
c. Bagaimana hubungan anak yang telah menikah dengan adik-adiknya
d. Bagaimana perasaan orangtua setelah anak menikah
e. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
7. Keluarga usia pertengahan
a. Bagaimana kegiatan dirumah dan luar rumah
b. Bagaimana hubungan anak dan orangtua
c. Adalah orang lain yang tinggal serumah
d. Bagaimana pemenuhan kebutuhan individu saat ini
e. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
8. Keluarga Lansia
a. Bagaimana perasaan setelah tidak bekerja atau ditinggal pasangan
b. Bagaimana kegiatan dirumah dan luar rumah
c. Bagaimana kunjungan anak, berapakali anak berkunjung dalam satu minggu
d. Adakah orang yang menemani setiap hari
e. Bagaimana pemenuhan kebutuhan individubagaimana pelaksanaan tugas dan
fungsi keluarga

Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan saat pengkajian menurut Supraji (2004) yaitu:

a. Membina hubungan baik


Dalam membina hubungan yang baik, hal yang perlu dilakukan antara lain, perawat
memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah tamah, menjelaskan tujuan kunjungan,
meyakinkan keluarga bahwa kehadiran perawat adalah menyelesaikan masalah kesehatan
yang ada di keluarga, menjelaskan luas kesanggupan bantuan perawat yang dapat dilakukan,
menjelaskan kepada keluarga siapa tim kesehatan lain yang ada di keluarga.

b. Pengkajian awal
Pengkajian ini terfokus sesuai data yang diperoleh dari unit pelayanan kesehatan yang
dilakukan.

c. Pengkajian lanjutan (tahap kedua)


Pengkajian lanjutan adalah tahap pengkajian untuk memperoleh data y6ang lebih
lengkap sesuai masalah kesehatan keluarga yang berorientasi pada pengkajian awal. Disini
perawat perlu mengungkapkan keadaan keluarga hingga penyebab dari masalah kesehatan
yang penting dan paling dasar.

17
B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggunakan dan menggambarkan


respons manuasia. Dimana keadaan sehat atau perubahan pola interaksi potensial/actual dari
individu atau kelompok dimana perawat dapat menyusun intervensi-intervensi definitive
untuk mempertahankan status kesehatan atau untuk mencegah perubahan (Carpenito, 2000).

Untuk menegakkan diagnosa dilakukan 2 hal, yaitu:

a. Anallisa data
Mengelompokkan data subjektif dan objektif, kemudian dibandingkan dengan standar
normal sehingga didapatkan masalah keperawatan.

b. Perumusan diagnosa keperawatan


Komponen rumusan diagnosa keperawatan meliputi:
1) Masalah (problem) adalah suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yang dialami oleh keluarga atau anggota keluarga.
2) Penyebab (etiologi) adalah kumpulan data subjektif dan objektif.
3) Tanda (sign) adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang diperoleh perawat
dari keluarga secara langsung atau tidak langsung atau tidak yang emndukung
masalah dan penyebab.

Dalam penyusunan masalah kesehatan dalam perawatan keluarga mengacu pada


tipologi diagnosis keperawatan keluarga yang dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1) Diagnosa sehat/Wellness/potensial
Yaitu keadaan sejahtera dari keluarga ketika telah mampu memenuhi kebutuhan
kesehatannya dan mempunyai sumber penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat
digunakan. Perumusan diagnosa potensial ini hanya terdiri dari komponen Problem (P)
saja dan sign /symptom (S) tanpa etiologi (E).
2) Diagnosa ancaman/risiko
Yaitu masalah keperawatan yang belum terjadi. Diagnosa ini dapat menjadi
masalah actual bila tidak segera ditanggulangi. Perumusan diagnosa risiko ini terdiri dari
komponen problem (P), etiologi (E), sign/symptom (S).

18
3) Diagnosa nyata/actual/gangguan
Yaitu masalah keperawatan yang sedang dijalani oleh keluarga dan memerlukn
bantuan dengan cepat. Perumusan diagnosa actual terdiri dari problem (P), etiologi (E),
dan sign/symptom (S).
Perumusan problem (P) merupakan respons terhadap gangguan pemenuhan
kebutuhan dasar. Sedangkan etiologi mengacu pada 5 tugas keluarga.
Dalam Friedman (!998) diagnosa-diagnosa keperawatan pilihan NANDA yang
cocok untuk praktek keperawatan keluarga seperti tabel dibawah ini:
Kategori Diagnosa NANDA Diagnosa Keperawatan
Persepsi kesehatan-pola Manajemen kesehatan yang dapat di ubah
manajemen kesehatan Perilaku mencari sehat
Kognitif-pola latihan Kerusakan penatalaksanaan lingkungan rumah
Peran-pola persepsi Kurang pengetahuan
Konflik keputusan
Peran-pola hubungan Berduka antisipasi
Berduka disfungsional
Konflik peran orang tua isolasi social
Perubahan dalam proses keluarga
Perubahan penampilan peran
Risiko perubahan dalam menjadi orang tua
Perubahan menjadi orang tua
Risiko terhadap kekerasan
Koping pola pola toleransi Koping keluarga potensial terhadap pertumbuhan
terhadap stress Koping keluarga tidak efektif : menurun
Koping keluarga tidak efektif : kecacatan

C. Perencanaan

Perencanaan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat untuk dilaporkan


dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasi
(Efendy,1998).
Penyusunan rencana perawatan dilakukan dalam 2 tahap yaitu pemenuhan skala
prioritas dan rencana perawatan (Suprajitmo, 2004).
a. Skala prioritas

19
Prioritas didasarkan pada diagnosis keperawatan yang mempunyai skor tinggi dan
disusun berurutan sampai yang mempunyai skor terendah. Dalam menyusun prioritas
masalah kesehatan dan keperawatan keluarga harus didasarkan beberapa criteria sebagai
berikut :
1. Sifat masalah (actual, risiko, potensial)
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
3. Potensi masalah untuk dicegah
4. Menonjolnya masalah
Skoring dilakukan bila perawat merumuskan diagnosa keperawatan telah dari
satu proses skoring menggunakan skala yang telah dirumuskan oleh Bailon dan
Maglay (1978) dalam Effendy (1998).

Kriteria Bobot Skor


Sifat masalah 1 Aktual =3
Risiko =2
Potensial =1
Kemungkinan masalah 2 Mudah =2
untuk dipecahkan Sebagian =1
Tidak dapat = 0
Potensi masalah untuk 1 Tinggi =3
dicegah Cukup =2
Rendah =1
Menonjolnya masalah 1 Segera diatasi = 2
Tidak segera diatasi = 1
Tidak dirasakan adanya masalah = 0

Proses scoring dilakukan untuk setiap diagnosa keperawatan :


1. Tentukan skornya sesuai dengan kriteria yang dibuat perawat
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikaitkan dengan bobot
3. Jumlahkan skor untuk semua criteria
4. Skor tertinggi berarti prioritas (skor tertinggi 5)

b. Rencana
Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan tujuan keperawatan. Tujuan
dirumuskan untuk mengetahui atau mengatasi serta meminimalkan stressor dan intervensi

20
dirancang berdasarkan tiga tingkat pencegahan. Pencegahan primer untuk memperkuat garis
pertahanan fleksibel, pencegahan sekunder untuk memperkuat garis pertahanan sekunder, dan
pencegahan tersier untuk memperkuat garis pertahanan tersier (Anderson & Fallune, 2000).
Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka
panjang mengacu pada bagaimana mengatasi problem/masalah (P) di keluarga. Sedangkan
penetapan tujuan jangka pendek mengacu pada bagaimana mengatasi etiologi yang
berorientasi pada lima tugas keluarga.
Adapun bentuk tindakan yang akan dilakukan dalam intervensi nantinya adalah
sebagai berikut :
1. Menggali tingkat pengetahuan atau pemahaman keluarga mengenai masalah
2. Mendiskusikan dengan keluarga mengenai hal-hal yang belum diketahui dan meluruskan
mengenai intervensi/interpretasi yang salah.
3. Memberikan penyuluhan atau menjelaskan dengan keluarga tentang faktor-faktor
penyebab, tanda dan gejala, cara menangani, cara perawatan, cara mendapatkan pelayanan
kesehatan dan pentingnya pengobatan secara teratur.
4. Memotivasi keluarga untuk melakukan hal-hal positif untuk kesehatan.
5. Memberikan pujian dan penguatan kepada keluarga atas apa yang telah diketahui dan apa
yang telah dilaksanakan.

D. Pelaksanaan

Pelaksanaan dilaksanakan berdasarkan pada rencana yang telah disusun. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap keluarga yaitu :

a. Sumber daya keluarga


b. Tingkat pendidikan keluarga
c. Adat istiadat yang berlaku
d. Respon dan penerimaan keluarga
e. Sarana dan prasarana yang ada pada keluarga.

E. Evaluasi

21
Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan antara hasil implementasi dengan
criteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya. Kerangka kerja
valuasi sudah terkandung dalam rencana perawatan jika secara jelas telah digambarkan tujuan
perilaku yang spesifik maka hal ini dapat berfungsi sebagai criteria evaluasi bagi tingkat
aktivitas yang telah dicapai (Friedman,1998)
Evaluasi disusun mnggunakan SOAP dimana :
S : ungkapan perasaan atau keluhan yang dikeluhkan secara subyektif oleh keluarga setelah
diberikan implementasi keperawatan.
O : keadaan obyektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat menggunakan pengamatan yang
obyektif.
A : merupakan analisis perawat setelah mengetahui respon subyektif dan obyektif.
P : perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis (Suprajitno,2004)

PENUTUP

Kesimpulan
Perawatan keluarga yang komprehensif merupakan suatu proses yang rumit, sehingga
memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis. Dimana dalam proses keperawatan
keluarga akan relatif berbeda pada focus perawatannya.
Perbedaan focus perawatan tergantung pada konseptualisasi keluarga.
Dalam prakteknya, proses keperawatan keluarga menggunakan dua tingkatan yaitu
tingkatan ini digunakan untuk mengkaji dan melaksanakan keperawatan keluarga dengan
mengikuti langkah-langkah dalam proses keperawatan keluarga yaitu, Pengkajian (pengkajian
terhadap keluarga dan pengkajian dan anggota keluarga secara individu), identifikasi masalah
keluarga dan individu (diagnosa keperawatan ), rencana perawatan, intervensi dan evaluasi
perawatan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Suprajitno.2004.Asuhan Keprawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktek.Jakarta :EGC


Achjar, K.A.2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : Sagung Seto
Iqbal,Wahit dkk.2005.Ilmu Keerawatan Komunitas 2 Teori dan Aplikasi dalam Praktek Pendekatan
Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik, Keluarga.Jakarta : EGC

23

Anda mungkin juga menyukai