SKENARIO
SKENARIO
SKENARIO
OHHH...KELUARGA...
Shona dan Tina seorang Ners muda melakukan praktek profesi keperawatan mereka akan
mengunjungi keluarga binaan di kelurahan Sukaratu ada beberapa keluarga yang dibina oleh
ners mudatersebut. Keluarga yang dibina secara keseluruhan aggregat tahap siklus kehidupan
mulai dari keluarga pasangan baru menikah, childbreang, prasekolah, sekolah, remaja,
dewasa, dan lansia. Setiap keluarga binaan dilakukan pengkajian keluarga termasuk tahap-
tahap perkembangan pada keluarga dan masalah kesehatan yang ada dikeluarga binaan ners
muda. Banyak perbedaan yang dikaji oleh ners muda pada masing-masing keluarga termasuk
tugas perkembangan keluarga.
1
STEP 1
KLASIFIKASI ISTILAH
1. Profesi : profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi dengan pendidikan keahlian
(keterampilan, kejujuran, dsb) tertentu
2. Aggregrat : pengelompokan dari siklus itu sendiri
3. Keluarga : keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang berkumpul dan tinggal dalam suatu tempat dibawah atap
dalam keadaan saling bergantung
4. Childbearing : tahapan keluarga saat ibu hamil sampai kelahiran anak pertama
berusia 30 bulan
2
STEP 2
IDENTIFIKASI MASALAH
STEP 3
3
ANALISIS MASALAH
STEP 4
HIPOTESIS MASALAH
Keluarga binaan
Keluarga Lansia
4
Masalah
Tugas
childbreang
Kesehatan
Perkembangan
Pengkaji Dewasa
Pra Sekolah Sekolah Remaja
STEP 5
LEARNING OBJEKTIV
1. Definisi
2. Tahap Perkembangan Keluarga
3. Tugas Perkembangan Keluarga
4. Masalah Kesehatan Keluarga
5. Tujuan Keperawatan Keluarga
6. Peran Perawat dalam Kesehatan Keluarga
7. Hambatan Keperawatan Keluarga
8. Fungsi Keperawatan Keluarga
5
9. Asuhan Keperawatan Keluarga
STEP 7
LANDASAN TEORI
1. Definisi
Keluarga adalah sua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi
satu dengan lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya (Bailon and Maglaya)
Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) Keluarga adlah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang berkumpul dan
tinggal dalam suatu dibawah atap dalam keadaan saling bergantung
Keperawatan Keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktek keperawatan dengan sasaran keluarga dengan tujuan menyelesaikan masalah
kesehatan yng dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan
keluarga (Setiadi, 2008)
6
2. Tahap perkembangan keluarga
a. Tahap I : Pasangan Baru Menikah
Tahapan ini dimulai pada saat pasangan baru menikah, meninggalkan keluarga
masing-masing baik fisik / psikologis
b. Tahap II : keluarga dengan Childbearing
Tahapan ini dimulai saat ibu hamil sampai kelahiran anak pertama berusia 30
bulan (2,5 tahun), keluarga menanti kelahiran dan mengasuh anak
c. Tahap III : keluarga dengan anak Usia Prasekolah.
Dimulai dengan anak pertama berusia 2,5 5 tahun, keluarga lebih majemuk dan
berbeda. Pada tahap ini anak sudah mulai mengenal kehidupan sosialnya, bergaul
dengan teman sebaya, sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan, sangat
rawan terhadap masalah kesehatan, karena tidak tahu mana yang kotor dan mna
yang bersih.
d. Tahap IV : keluarga dengan Anak Sekolah
Dimulai pada saat anak pertama berusia 6 tahun dan berakhir disaat dan berakhir
diusiab13 tahun. Pada fase ini umumnya keluarga mencapai anggota keluarga
yang maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Anak-anak mempunyai kegiatan
dan keinginan masing-masing disamping kegiatan-kegiatan wajib dari sekolah.
Demikian pula dengan orang tua mempunyai aktivitas yang berbeda dengn anak.
Untuk itu keluarga perlu bekerjasama untuk mencapai tugas perkembangan
e. Tahap V : Keluarga dengan anak Remaja
Dimulai ketika anak pertama melewati umur 13, berlangsung 6-7 tahun. Tujuan
keluarga tahap ini adalah melongggarkan ikatan yang memungkinkan tanggung
jawab & kebebasan yang lebih optimasi bagi remaja untuk menjadi dewasa muda.
Tahap ini adalah tahap paling rawan karena anak kan mencari identitasnya dalam
membentuk kepribadiannya, menghendaki kebebasan, mengalami perubahan
kognitif dan biologi, menyita banyak perhatian budya oragng muda, oleh karena
itu teladan dari orang tua sangat diperlukan.
7
1) Persiapan menjadi orang tua
2) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan
seksual
3) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
4) Mempersiapkan biaya bersalin
5) Mempersiapkan mental calon orang tua
Apabila anak sudah lahir tugas keluarga antara lain : memberi ASI
sebagai kebutuhan utama bayi (Min.6 bulan), memberikan kasih sayang,mulai
mensosialisasikan dengan lingkungan keluarga besar masing-masing
pasangan, pasangan kembali melakukan adaptasi karena kehadiran anggota
keluarga, mempertahankan hubungan dalam rangkamemuaskan pasangan.
8
3) Memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab
4) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak & orang tua. Hindari
perdebatan, kecurigaan & permusuhan
5) Memfokuskan hubungan perkawinan.
9
1) Pendidikan maternitas fokus keluarga, perawatan bayi : ASI, imunisasi,
konseling, perkembangan anak, KB, penangana masalah kesehatan fisik
secara dini
2) Kurang pengetahuan tentang akses ke fasilitas perawatan ibu & anak
3) Konflik menjadi orang tua
4) Suami merasa terabaikan
5) Kehidupan sosial dan seksual yang terganggu
10
1) Masih komunikasi anak dengan orang tua (jarak)
2) Perawatan usia lanjut, masalah penyakit kronis : Hipertensi, Kolesterol,
Obesitas, Menopause, DM, Dll
3) Konflik meningkat kepentingan, kebutuhan bertambah
4) Penyesuaian dengan anggota keluarga yang baru
g. Tahap VII (Keluarga Orang Tua Usia Pertengahan )
Masalah Kesehatan :
1) Kebutuhan promosi kesehatan : istirahat cukup, kegiatan waktu luang &
tidur, nutrisi dan olahraga teratur, BB harus ideal, tidak merokok,
pemeriksaan berkala
2) Masalah hubungan perkawinan : Pubertas Kedua
3) Penurunan komunikasi dengan anak-anak dan teman sebaya
4) Penurunan kondisi tubuh
5) Kesepian karena anak telah menikah semua
6) Kecemasan menghadapi kehilangan mata pencaharian utama
h. Tahap VIII
Masalah Kesehatan :
1) Kehilangan yang lazim pada usia ini : ekonomi dan pekerjaan (Pensiun),
perumahan (pindah ikut anak panti), sosial (kematian pasangan dan teman-
temannya, kesehatan (penurunan kemampuan fisik)
2) Dimulai salah satu / keduanya meninggal kesepian, putus asa
3) Penurunan pendapatan keluarga
4) Perubahan fisik, mental, gangguan pemenuhan kebutuhan dasar
5) Resiko injuri
6) Ketakutan menghadapi kematian
7) Disfungsi seksual
Tahap 1:
11
a. Membantu setiap keluarga agar saling memahami satu sama lain
(konselor).
b. Koordinator untuk konsling menjadi orang tua.
c. Fasilitator dalam hubungan kekerabatan interpersonal.
Tahap 2:
a. Monitor perawatan prenatal dan perujuakan untuk masalah-masalah
kehamilan,pelayanan pediatrik.
b. Konselor pada nutrisi prenatal.
c. Konselor pada menyusui.
d. Perujukan pelayanan-pelayanan tenaga sosial
Tahap 3:
a. Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak,perujukan bila ada
indikasi
b. Penyedia imunisasi .
c. Pendidik tentang higiene perawatan gigi.
d. Konselor pada keamanan lingkuangan di rumah.
Tahap 5:
a. Pendidik tentang faktor-faktor resiko terhadap kesehatan.
b. Pendidik dalam isu pemecahan masalah mengenai
alkohol,merokok,diit dan latihan .
c. Fasilitator tentang keterampilan-keterampilan interpersonal dengan
remaja dan orang tua.
d. Perujukan untuk penyakit hubungan seksual.
Tahap 6:
a. Promosi kesehatan gaya hidup sehat.
2. Care giver
Yaitu memberikan pelayanan kesehatan secara Lansung.
2. Facilitator
Yaitu memfasilitasi keluarga yang kurang Mampu untuk memperoleh
jamkesmas.
12
1) Hambatan dari keluarga
a. Pendidikan keluarga yang rendah
b. Keterbatasan sumber-sumber daya keluarga (keuangan, sarana dan prasarana)
c. Kebiasaan-kebiasaan yang melekat
d. Social budaya yang menunjang
b. Fungsi Psikologis
c. Fungsi Sosialisasi
d. Fungsi Ekonomi
e. Fungsi Pendidikan
13
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannnya
a. Data Umum
1) Identitas kepala keluarga
2) Komposisi anggota keluarga
3) Genogram
4) Tipe keluarga
5) Suku bangsa
6) Agama
7) Status sosial ekonomi keluarga
14
5) System pendukung keluarga
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
2) Struktur kekuatan keluarga
3) Struktur peran (formal dan informal)
4) Nilai dan norma keluarga
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
2) Fungsi sosialisasi
3) Fungsi perawatan kesehatan
g. Pemeriksaan fisik
1) Tanggal pemeriksaan fisik dilakukan
2) Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota keluarga
3) Aspek pemeriksaan fisik mulai dari vital sign, rambut, kepala, mata, mulut,
THT, leher, thoraks, abdomen, ekstremitas atas dan bawah, system genetalia
4) Kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik
h. Harapan keluarga
1) Terhadap masalah kesehatan keluarga
2) Terhadap petugas kesehatan yang ada
Pengkajian Fokus
15
a. Kapan pertemuan pasangan
b. Bagaimana hubungan sebelum menikah
c. Bagaimana pasangan memutuskan untuk menikah
d. Adakah halangan terhadap perkawinan mereka
e. Respon anggota keluarga terhadap perkawinan mereka
f. Bagaimana hubungan dengan saudara ipar
g. Bagaimana keadaan orangtua masing-masing dan hubungan dengan orang tua
h. Bagaimana rencana punya anak
i. Bagaimana lama waktu berkumpul setiap hari
j. Bagaimana rutinitas secara individu; suami dan istri setelah pernikahan
k. Bagaimana pelaksanaan fungsi dan tugas keluarga
2. Keluarga dengan anak baru lahir 2,5 tahun
1. Bagaimana riwayat kehamilan anak
2. Bagaimana riwayat persalinan anak
3. Bagaimana perawatan aak setelah lahir
4. Siapa yang mengasuh anak setiap hari
5. Berapa lama waktu orangtua untuk berkumpul dengan anak
6. Siapa yang memberi stimulus dan latihan kepada anak dalam rangka pemenuhan
tumbuh kembangnya
7. Pernahkah anak menderita penyakit serius
8. Bagaimana pencapaian anak saat ini
9. Kemampuan apa yang telah dimiliki anak
10. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
3. Keluarga dengan anak prasekolah
a. Berapa waktu yang dimiliki orangtua berkumpul dengan anak setiap hari
b. Siapakah orang yang berkumpul dengan anak setiap hari
c. Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini
d. Bagaimana harapan keluarga dengan anak
e. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
4. Keluarga dengan anak sekolah
a. Bagaimana karakteristik teman bermain
b. Bagaimana lingkungan bermain
c. Berapa lama anak di sekolah
d. Bagaimana tempramen anak saat ini
e. Bagaimana pola anak saat menginginkan suatu barang
f. Bagaimana pola orangtua menghadapi permintaan anak
g. Bagaimana prestasi yang dicapaianak saat ini
h. Kegiatan apa yang diikuti anak selain disekolah
i. Sudahkan imunisasi ulang di sekolah
j. Adakah penyakit anak selama ini
k. Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya
l. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
5. Keluarga dengan anak remaja
a. Bagaimana karakteristik teman di sekolah dan lingkungan rumah
b. Bagaimana kebiasaan anak menggunakan waktu luang
c. Bagaimana perilaku anak selama dirumah
d. Bagaimana hubungan anak remaja dengan adiknya
e. Siapa yang berada dirumah selama anak dirumah
f. Bagaimana prestasi anak
g. Apa kegiatan selain di rumah
16
h. Apakah fasilitas yang digunakan anak bersamaan atau sendiri
i. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
6. Keluarga dengan anak dewasa
a. Bagaimana hubungan anak dengan orangtua dan mertua setelah menikah
b. Apakah anak tinggal bersama atau lepas dari orangtua
c. Bagaimana hubungan anak yang telah menikah dengan adik-adiknya
d. Bagaimana perasaan orangtua setelah anak menikah
e. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
7. Keluarga usia pertengahan
a. Bagaimana kegiatan dirumah dan luar rumah
b. Bagaimana hubungan anak dan orangtua
c. Adalah orang lain yang tinggal serumah
d. Bagaimana pemenuhan kebutuhan individu saat ini
e. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
8. Keluarga Lansia
a. Bagaimana perasaan setelah tidak bekerja atau ditinggal pasangan
b. Bagaimana kegiatan dirumah dan luar rumah
c. Bagaimana kunjungan anak, berapakali anak berkunjung dalam satu minggu
d. Adakah orang yang menemani setiap hari
e. Bagaimana pemenuhan kebutuhan individubagaimana pelaksanaan tugas dan
fungsi keluarga
Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan saat pengkajian menurut Supraji (2004) yaitu:
b. Pengkajian awal
Pengkajian ini terfokus sesuai data yang diperoleh dari unit pelayanan kesehatan yang
dilakukan.
17
B. Diagnosa Keperawatan
a. Anallisa data
Mengelompokkan data subjektif dan objektif, kemudian dibandingkan dengan standar
normal sehingga didapatkan masalah keperawatan.
18
3) Diagnosa nyata/actual/gangguan
Yaitu masalah keperawatan yang sedang dijalani oleh keluarga dan memerlukn
bantuan dengan cepat. Perumusan diagnosa actual terdiri dari problem (P), etiologi (E),
dan sign/symptom (S).
Perumusan problem (P) merupakan respons terhadap gangguan pemenuhan
kebutuhan dasar. Sedangkan etiologi mengacu pada 5 tugas keluarga.
Dalam Friedman (!998) diagnosa-diagnosa keperawatan pilihan NANDA yang
cocok untuk praktek keperawatan keluarga seperti tabel dibawah ini:
Kategori Diagnosa NANDA Diagnosa Keperawatan
Persepsi kesehatan-pola Manajemen kesehatan yang dapat di ubah
manajemen kesehatan Perilaku mencari sehat
Kognitif-pola latihan Kerusakan penatalaksanaan lingkungan rumah
Peran-pola persepsi Kurang pengetahuan
Konflik keputusan
Peran-pola hubungan Berduka antisipasi
Berduka disfungsional
Konflik peran orang tua isolasi social
Perubahan dalam proses keluarga
Perubahan penampilan peran
Risiko perubahan dalam menjadi orang tua
Perubahan menjadi orang tua
Risiko terhadap kekerasan
Koping pola pola toleransi Koping keluarga potensial terhadap pertumbuhan
terhadap stress Koping keluarga tidak efektif : menurun
Koping keluarga tidak efektif : kecacatan
C. Perencanaan
19
Prioritas didasarkan pada diagnosis keperawatan yang mempunyai skor tinggi dan
disusun berurutan sampai yang mempunyai skor terendah. Dalam menyusun prioritas
masalah kesehatan dan keperawatan keluarga harus didasarkan beberapa criteria sebagai
berikut :
1. Sifat masalah (actual, risiko, potensial)
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
3. Potensi masalah untuk dicegah
4. Menonjolnya masalah
Skoring dilakukan bila perawat merumuskan diagnosa keperawatan telah dari
satu proses skoring menggunakan skala yang telah dirumuskan oleh Bailon dan
Maglay (1978) dalam Effendy (1998).
b. Rencana
Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan tujuan keperawatan. Tujuan
dirumuskan untuk mengetahui atau mengatasi serta meminimalkan stressor dan intervensi
20
dirancang berdasarkan tiga tingkat pencegahan. Pencegahan primer untuk memperkuat garis
pertahanan fleksibel, pencegahan sekunder untuk memperkuat garis pertahanan sekunder, dan
pencegahan tersier untuk memperkuat garis pertahanan tersier (Anderson & Fallune, 2000).
Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka
panjang mengacu pada bagaimana mengatasi problem/masalah (P) di keluarga. Sedangkan
penetapan tujuan jangka pendek mengacu pada bagaimana mengatasi etiologi yang
berorientasi pada lima tugas keluarga.
Adapun bentuk tindakan yang akan dilakukan dalam intervensi nantinya adalah
sebagai berikut :
1. Menggali tingkat pengetahuan atau pemahaman keluarga mengenai masalah
2. Mendiskusikan dengan keluarga mengenai hal-hal yang belum diketahui dan meluruskan
mengenai intervensi/interpretasi yang salah.
3. Memberikan penyuluhan atau menjelaskan dengan keluarga tentang faktor-faktor
penyebab, tanda dan gejala, cara menangani, cara perawatan, cara mendapatkan pelayanan
kesehatan dan pentingnya pengobatan secara teratur.
4. Memotivasi keluarga untuk melakukan hal-hal positif untuk kesehatan.
5. Memberikan pujian dan penguatan kepada keluarga atas apa yang telah diketahui dan apa
yang telah dilaksanakan.
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan dilaksanakan berdasarkan pada rencana yang telah disusun. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap keluarga yaitu :
E. Evaluasi
21
Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan antara hasil implementasi dengan
criteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya. Kerangka kerja
valuasi sudah terkandung dalam rencana perawatan jika secara jelas telah digambarkan tujuan
perilaku yang spesifik maka hal ini dapat berfungsi sebagai criteria evaluasi bagi tingkat
aktivitas yang telah dicapai (Friedman,1998)
Evaluasi disusun mnggunakan SOAP dimana :
S : ungkapan perasaan atau keluhan yang dikeluhkan secara subyektif oleh keluarga setelah
diberikan implementasi keperawatan.
O : keadaan obyektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat menggunakan pengamatan yang
obyektif.
A : merupakan analisis perawat setelah mengetahui respon subyektif dan obyektif.
P : perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis (Suprajitno,2004)
PENUTUP
Kesimpulan
Perawatan keluarga yang komprehensif merupakan suatu proses yang rumit, sehingga
memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis. Dimana dalam proses keperawatan
keluarga akan relatif berbeda pada focus perawatannya.
Perbedaan focus perawatan tergantung pada konseptualisasi keluarga.
Dalam prakteknya, proses keperawatan keluarga menggunakan dua tingkatan yaitu
tingkatan ini digunakan untuk mengkaji dan melaksanakan keperawatan keluarga dengan
mengikuti langkah-langkah dalam proses keperawatan keluarga yaitu, Pengkajian (pengkajian
terhadap keluarga dan pengkajian dan anggota keluarga secara individu), identifikasi masalah
keluarga dan individu (diagnosa keperawatan ), rencana perawatan, intervensi dan evaluasi
perawatan.
22
DAFTAR PUSTAKA
23