Pengaruh Penggunaan Multimedia Flip Book
Pengaruh Penggunaan Multimedia Flip Book
Pengaruh Penggunaan Multimedia Flip Book
KAJIAN TEORI
Media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang berarti perantara atau
pengantar. Menurut Gagne dalam Susilana dan Riyana (2008:6): media adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa
untuk belajar. Hal senada juga diutarakan oleh Miarso, dalam Susilana dan
Riyana (2008:6): media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
siswa untuk belajar. Berdasarkan pendapat kedua tokoh di atas media memiliki
menyampaikan pesan berupa materi pembelajaran dari guru agar pesan tersebut
dapat diterima dengan baik oleh siswa sehingga siswa tergerak untuk belajar.
video, animasi, buku dan koleksi cetak lain seperti foto, maupun perangkat keras
11
seperti komputer dan projector, merupakan beberapa contoh dari media
pembelajaran.
Namun media tidak dapat dipersempit sebagai alat atau bahan saja, akan tetapi
media juga berarti hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh
that established condition which enable the learner to acquire knowledge, skill
and attitude. Menurut Gerlach dan Ely, media itu secara umum meliputi orang,
pengertian ini, media bukan hanya alat perantara seperti TV, radio, slide, bahan
cetak, video, maupun animasi saja, tetapi meliputi manusia sebagai sumber
belajar atau juga berupa kegiatan seperti halnya karya wisata, seminar, dan lain
mengubah sikap siswa atau untuk menambah keterampilan. Namun jika alat atau
Pada proses pembelajaran, seorang guru harus dapat menguasai dan memilih
media pembelajaran yang tepat untuk digunakan pada proses pembelajaran. Hal
tersebut bertujuan agar materi pembelajaran yang diberikan akan diterima dengan
12
Sebagaimana dipaparkan oleh Sudjana dan Rivai (2011:3): ..penggunaan media
bahwa:
tercapai. Namun walaupun demikian, media tidak hanya berfungsi sebagai alat
bantu guru, namun juga sebagai pembawa materi atau pesan dari guru dalam
memberikan materi pembelajaran kepada siswa. Oleh karena itu, media perlu
sasaran dan kesesuaian dengan tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Media
13
pembelajaran yang dirancang dan dipersiapkan dengan baik dan benar akan dapat
sehingga komunikasi antara guru dan siswa dapat dipermudah dengan adanya
media tersebut. Kemp dan Dayton dalam Susilana dan Riyana (2008:9)
dalam mentransfer informasi atau isi pembelajaran kepada siswa, namun pada
14
kenyataannya diperlukan media yang cocok untuk digunakan dalam proses
pembelajaran yang sama dan pada akhirnya guru harus dapat memilih dan
Sudjana dan Rivai (2011:5): kehadiran media dalam proses pengajaran jangan
penting artinya.
yang lebih baik.Semakin banyak media yang dapat dipakai sebagai alat untuk
pengalaman menurut tingkat dari yang paling kongkrit hingga hal yang paling
15
Gambar 2.2
Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) Edgar Dale
(Sumber:http://benramt.files.wordpress.com)
menyajikan informasi. Dilihat dari bentuk informasi yang diberikan, Susilana dan
kelompok, yaitu:
16
3) Halaman Bersuara
e. Kelompok Kelima: Film
f. Kelompok Keenam: Televisi
1) Media Televisi Terbuka
2) Media Televisi Tertutup, contohnya CCTV
3) Media Video Cassette Recorder
g. Kelompok Ketujuh: Multimedia
1) Media Objek, contohnya replika, model dan benda tiruan
2) Media Interaktif, contohnya komputer, program, simulator, mesin
pembelajaran, laboratorium bahasa, video inteaktif.
dimana guru berperan sebagai pengantar pesan dan siswa sebagai penerima
Sebagaimana yang diutarakan oleh Susilana dan Riyana (2008:130): .... sasaran
berbagai aspek kehidupan, Tidak dapat disangkal lagi, dewasa ini penggunaan
17
perangkat komputer sudah kian menyatu dengan kehidupan manusia, tidak
bidang pendidikan meliputi dua bentuk, yakni dalam bentuk perangkat lunak dan
perangkat keras.
Perubahan yang terjadi di masyarakat dan kebutuhan yang besar akan
kualitas pengajaran. Tidak dapat diragukan lagi peranan teknologi sebagai media
membentuk suatu unit atau paket. Dikutip dari Darmawan (2007:51): secara
umum multimedia diartikan sebagai kombinasi teks, gambar, seni grafik, animasi,
suara dan video. Hal senada diungkapkan oleh Hoftstetter (2001, dalam Suyanto
18
membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan
batasan media dalam multimedia yang berbeda dikemukakan oleh Turban et.al
(2002, dalam Suyanto 2003:21): multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit
dua media input atau output dari data, media ini dapat berupa audio (suara,
multimedia bukan hanya dapat dilihat melalui bentuk cetaknya saja, melainkan
juga dapat didengar dan memiliki nilai seni grafis yang tinggi dari penyajiannya.
dari dua media atau lebih yang digunakan untuk membangkitkan minat dan
panca indera siswa, seperti indra penglihatan dan pendengaran. Lgnazio dalam
dikemas dalam suatu program multimedia sesuai dengan minat, bakat, kesukaan,
19
konsisten dengan belajar yang berpusat pada siswa dan memandu untuk belajar
lebih baik.
dari yang dilihat dan 30% dari yang didengar. Tetapi orang dapat mengingat
50% dari yang dilihat dan didengar, serta 80% dari yang dilihat, didengar dan
sangat besar, dimana isi pesan yang disampaikan dari pemberi pesan terhadap
penerima pesan tersebut akan terasa lebih tegas dan jelas. Demikian
halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Jacobs dan Schade dalam Munir
(2010:232), dimana hasilnya pun menunjukkan: daya ingat seseorang yang hanya
membaca saja memberikan presentase terendah, yaitu 1%. Daya ingat ini dapat
ditingkatkan hingga 25%-30% dengan bantuan media lain seperti televisi. Daya
60%.
Adapun beberapa kelebihan dari multimedia dipaparkan oleh Susilana dan
20
Namun dibalik keunggulan tersebut, bukan berarti media ini tidak miliki
Book. Flip Book atau Flipping Book memiliki arti buku yang membalik. Istilah
Flip Book diambil dari sebuah mainan anak-anak yang berisi serangkaian gambar
yang berbeda-beda, jika dibuka dari halaman yang satu ke halaman lain akan
adalah salah satu jenis animasi klasik yang dibuat dari setumpuk kertas
untuk terbalik untuk memberikan ilusi gerakan dan membuat urutan animasi dari
mungkin juga diarahkan untuk orang dewasa dan menggunakan serangkaian foto
21
bukan gambar. Flip Book tidak selalu berupa buku terpisah, tetapi dapat muncul
sebagai fitur tambahan dalam buku atau majalah biasa, biasanya terdapat di sudut
halaman. Pada dasarnya Flip Book adalah bentuk primitif animasi, namun seiring
dengan pesatnya teknologi informasi ide Flip Book kemudian diadopsi dan
digunakan dalam membuat sebuah buku (e-book) dan majalah elektronik (e-
telah populer beberapa tahun ke belakang, tetapi orang-orang yang tidak puas
dengan buku digital biasa, karena e-book umum hanya dapat mengandalkan cara
lunak jenis ini sehingga yang dapat memberikan kesan kepada pembaca seakan-
digital ke dalam pembuatan Flip Book standar. Format e-book ini dikenal pula
berbasis pada bahasa pemrograman XML. Buku elektronik dalam format OPF
22
Dimensi yang dapat dibuka-buka (flipping) menyerupai buku aslinya.
program yang penuh dengan sumber daya dan alat-alat yang akan digunakan
melibatkan siswa dan membuat pelajaran lebih menarik serta efektif, juga dapat
digunakan oleh siswa di rumah dengan mudah dan tanpa pengawasan. Flip Book
berisi materi buku sekolah siswa dalam format multimedia dan semua komponen
penunjang pembelajaran pada satu tempat. Flip Book Reader pertama kali
dikembangkan pada tahun 2003 oleh Interaxive Media (Kanada), yang kemudian
diberi nama Nishe pages. Pertama kali dipamerkan ke publik pada bulan
Agustus 2004 yang diproduksi oleh Cybaris (Kanada). Berkat kemajuan dari
Book. Diperlukan perangkat lunak penyaji pada sisi klien atau pengguna untuk
melihat buku elektronik dalam format OPF sehingga diperoleh rasa benar-benar
pengembang Flip Book yang berupaya agar format OPF ini dapat dibaca
23
menggunakan penjelajah Internet standar seperti Mozilla Firefox, atau Microsoft
Internet Explorer tanpa perlu adanya perlengkapan seperti software atau plugin
tambahan. Flip Book kini telah menjadi sebuah inovasi yang dikembangkan
pengguna yang dikutip dari sebuah artikel berjudul Publishers Tell Why They
http://www.flipalbum.com:
Kami memilih teknologi Flip Digital E-Book ini karena grafis visual
tandingannya," kata Steven Rourke, Penerbit dari MSI. E-Book Sistem ini
juga sangat responsif terhadap kebutuhan kita serta pembaca kami. Sekarang,
pembaca dapat menikmati versi elektronik dari setiap masalah kami
publikasikan, dengan artikel, gambar, dan iklan visual identik dengan edisi
cetak.
Agar dapat lebih jelas, berikut ini adalah beberapa karakteristik dari Flip
experience).
Gambar 2.3
Flipping Experience pada Program Flip Book
24
Gambar 2.4
Kombinasi Flip Book dengan File Video
Gambar 2.5
Kombinasi Flip Book dengan File Animasi (SWF)
Gambar 2.5
Fasilitas Pencarian dalam Multimedia Flip Book
25
e. Selain itu, dapat pula dikombinasikan dengan gambar dan musik.
Program Flip Book yang digunakan pada penelitian ini adalah versi trial dari
program Kvisoft Flip Book Maker 3.6.0. Secara umum, perangkat mutimedia
Kvisoft Flip Book Maker 3.6.0. ini dapat memasukkan file berupa PDF, gambar,
video (FLV) dan file animasi (SWF) sehingga Flip Book yang dibuat dapat lebih
Selain itu, terdapat beberapa desain template dan pengaturan fitur seperti warna
latar belakang dan gambar, tombol kontrol, navigasi bar, dan halaman buku untuk
interface yang sedemikian rupa tersebut, akan menimbulkan kesan positif dari
(komunikatif).
Output yang dapat dihasilkan Flip Book berekstensi SWF, EXE, dan HTML.
selain itu file Flip Book ini juga dapat di-upload ke dalam halaman web. Secara
26
Gambar 2.6
Tampilan Antarmuka (User Interface) Multimedia Flip Book
Pada penelitian ini, peneliti mengkombinasikan program Flip Book dengan
video pembelajaran dan game animasi. Hal ini dilakukan agar media
sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku yang positif baik perubahan dalam
lingkungan alamiah.
perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar. Dikutip dari teori
antara kesan yang ditangkap panca indra dengan kecenderungan untuk bertindak
27
atau hubungan antara Stimulus dan Respons (S-R). Berdasarkan beberapa
dilakukan untuk merubah tingkah laku seseorang (siswa) dari yang asalnya tidak
tahu menjadi tahu setelah adanya masukan (stimulus) yang diberikan. Perubahan
sikap. Salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar adalah minat,
a. Kesadaran seseorang bahwa suatu objek, seseorang atau suatu soal atau
Djamarah 2008:94),
b. Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity
disimpulkan dapat minat adalah suatu gejala psikis berupa perhatian, rasa senang,
untuk mengetahui karena pentingnya nilai dari suatu objek tersebut tanpa adanya
28
partisipasi dari kegiatan yang dilakukannya. Jika dikaitkan dengan kegiatan
menyukai sebuah kegiatan pembelajaran, sehingga timbul rasa ingin tahu di dalam
merupakan sebagai sebuah alasan bagi siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
Tanpa adanya minat dalam diri siswa terhadap hal yang akan dipelajari, maka ia
akan ragu-ragu untuk belajar sehingga tidak menghasilkan hasil belajar seperti
yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar
akan berlangsung efektif ketika timbul keaktifan dari siswa sehingga proses
pembelajaran sendiri banyak hal yang dapat membuat prestasi belajar siswa
berkurang, diantaranya adalah faktor dari dalam diri dan faktor dari luar diri siswa.
Oleh karena itu, sudah menjadi tugas dari seorang guru untuk meningkatkan minat
minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin
29
besar minat. (Djamarah, 2008:190). Kemudian Slameto (2003:180) yang
baru.
Krapp, et. al dalam (Dewi Suhartini 2001: 23) mengkategorikan minat menjadi
tiga yaitu:
a. Minat Personal
b. Minat Situasional
c. Minat Psikologikal
Minat personal diartikan sebagai sebuah minat yang bersifat permanen dan
relatif stabil yang mengarah pada minat khusus mata pelajaran tertentu. Minat
personal merupakan suatu bentuk rasa senang ataupun tidak senang, tertarik tidak
tertarik terhadap mata pelajaran tertentu. Minat ini biasanya tumbuh dengan
sendirinya tanpa pengaruh yang besar dari rangsangan eksternal. Kemudian minat
situasional, yang merupakan minat yang bersifat tidak permanen dan relatif
misalnya dapat berupa metode mengajar guru, penggunaan sumber belajar dan
media yang menarik, suasana kelas, serta dorongan keluarga. Jika minat
minat situasional akan berubah menjadi minat personal atau minat psikologis
siswa, semua ini tergantung pada dorongan atau rangsangan yang ada. Sedangkan
Minat yang erat kaitannya dengan adanya interaksi antara minat personal dengan
minat situasional yang terus menerus dan berkesinambungan. Jika siswa memiliki
30
pengetahuan yang cukup tentang suatu mata pelajaran, dan dia memilki
pribadi (di luar kelas) serta mempunyai penilaian yang tinggi atas mata pelajaran
tersebut maka dapat dinyatakan bahwa siswa memiliki minat psikologikal. Namun
jika dilihat dari cara atau bentuk pengekspresiannya, minat diklasifikasi menjadi
guru untuk menganalisa minat belajar siswa melalui kegiatan yang dilakukan oleh
siswa terhadap sebuah objek yang disenanginya. Hal ini dikarenakan minat
merupakan motif yang mendorong individu untuk aktif dalam sebuah kegiatan,
suatu objek, belum sampai melakukan kegiatan. Namun minat adalah motivasi
dalam belajar. Minat merupakan potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk
menggali motivasi.
31
Menurut Sukartini yang dikutip dari Dewi Suhartini (2001:26), yang
menyebutkan bahwa dalam menganalisa minat dapat dilihat dari hal-hal sebagai
berikut:
a. Keinginan untuk mengetahui atau memiliki sesuatu.
b. Objek-objek atau kegiatan yang disenangi.
c. Jenis kegiatan untuk mencapai hal yang disenangi.
d. Usaha untuk merealisasikan keinginan atau rasa senang terhadap sesuatu.
Pernyataan di atas senada dengan pendapat Djamarah (2008:166-167)
belajar siswa dapat dilihat dari perhatiannya dalam melakukan sebuah kegiatan,
melihat minat belajar siswa pada penelitian ini meliputi ketiga aspek tersebut,
a. Perhatian
Perhatian memiliki peranan yang penting dalam proses pembelajaran.
32
lingkungannya. Kemudian ditambahakan oleh Dimyati dan Mudjiono
menarik perhatiannya.
yaitu:
1) Perhatian itu merupakan proses yang aktif dan dinamis, bukan pasif
dan refleksif.
2) Kita cenderung memperhatikan hal-hal tertentu yang penting,
menonjol, atau melibatkan diri kita.
33
3) Kita menaruh perhatian kepada hal-hal tertentu sesuai dengan
kepercayaan, sikap, nilai, dan kepentingan kita.
4) Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik
perhatian, tetapi juga apa yang secara potensial akan menarik
perhatian kita.
5) Dalam situasi tertentu kita secara sengaja menstrukturkan perilaku
kita untuk menghindari terpaan stimuli tertentu yang ingin kita
abaikan.
6) Walaupun perhatian kepada stimuli berarti stimuli tersebut lebih kuat
dan lebih hidup dalam kesadaran kita, tidaklah berarti bahwa persepsi
kita akan betul-betul cermat.
7) Perhatian tergantung pada kesiapan kita.
8) Tenaga-tenaga motivasional sangat penting dalam menentukan
perhatian dan persepsi.
9) Intensitas perhatian tidak konstan.
10) Dalam hal stimuli yang menerima perhatian, perhatian juga tidak
konstan.
11) Usaha untuk mencurahkan perhatian sering tidak menguntungkan
karena usaha itu sering menuntut perhatian
12) Kita mampu menaruh perhatian pada berbagai stimuli secara
serentak.
13) Perubahan atau variasi sangat penting dalam menarik dan
mempertahankan perhatian.
Oleh karena itu, guru sebagai tenaga pengajar harus selalu berusaha untuk
memancing dan mendorong siswa agar selalu tertarik dengan penuh perhatian
merupakan karakter bawaan dasar yang bersifat konstan dan stagnan, tapi
perhatian berjalan secara aktif dan dinamis, untuk itu perhatian harus selalu
34
menarik perhatian siswa dengan adanya unsur gerakan yang terjadi ketika
b. Persepsi
oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui
alat reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu
menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera. Dengan kata lain persepsi
adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak
stimulus yang diterimanya. Apa yang ada dalam diri individu, pikiran,
dalam proses persepsi. Hal ini senada dengan pemaparan Slameto (2003:102)
35
Bagi seorang guru, mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip yang
1) Makin baik sebuah objek, orang maupun peristiwa atau hubungan yang
diketahui, maka makin baik pula objek, orang,peristiwa atau hubungan
tersebut dapat diingat.
(Slameto, 2003:102)
dan proses belajar individu. Pada penelitian ini, stimulus yang diberikan
diharapkan mampu untuk memberikan persepsi yang baik kepada siswa dalam
membangkitkan minat belajar siswa pada mata pelajaran TIK. Hal ini
perangkat keras komputer selain agar siswa dapat melihat jelas bentuk
36
perangkat keras komputer dalam bentuk gambar, juga untuk memperlihatkan
c. Partisipasi
Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu participation yang berarti
justru pada penyusunan dan pemrosesan input serta melibatkan diri dalam
bagian dalam kegiatan bersama. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
37
Dalam hal ini, partisipasi yang dimaksud adalah keikutsertaan siswa
dalam kegiatan belajar-mengajar untuk melihat minat belajar siswa pada mata
seorang siswa memiliki minat terhadap pelajaran tertentu maka siswa tersebut
akan merasa senang dan memberikan perhatian yang lebih kepada saat
dengan lancar apabila yang disertai dengan minat belajar yang baik dari dalam
diri siswa, sehingga pada akhirnya hal tersebut dapat mempengaruhi hasil
yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar
38
menumbuhkan minat dan untuk memelihara minat yang telah dimiliki seseorang.
Dalam upaya untuk memperkuat atau menumbuhkan minat dan memelihara minat
yang telah dimiliki siswa, Tanner & Tanner (dalam Slameto, 2003:181)
mengungkapkan bahwa:
minat baru dapat pula dicapai dengan cara menghubungkan bahan pengajaran
cara yang dapat guru lakukan untuk membangkitkan minat anak didik,
39
belajar dari dalam diri siswa itu sendiri dan faktor eksternal hanyalah upaya
dalam membangkitkan dan memelihara minat yang timbul dari dalam diri siswa.
Oleh sebab itu, seorang guru harus dapat menjadi motivator bagi siswa dalam
menumbuhkan dan memelihara minat yang ada. Adapun cara yang ditempuh
untuk menumbuhkan minat belajar tersebut di dalam penelitian ini adalah dengan
Diharapkan dengan adanya dorongan dari dalam diri siswa setelah melaksanakan
minat lain dari dalam diri siswa untuk mengikuti pembelajaran TIK sehingga
kamus Oxford (1995, dalam Munir 2010:8) adalah: Studi atau penggunaan
Abdul Kadir dan Triwahyuni, dalam Deni Darmawan (2007: 45) yang
40
komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang
yang terdiri dari hardware, software, proses dan sistem yang digunakan untuk
Hal ini senada dengan pemaparan Effert M. Rogers, dalam Munir (2010:15)
Informasi dan Komunikasi adalah segala bentuk teknologi baik berupa perangkat
keras maupun perangkat lunak, serta kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
baik itu berupa data, suara maupun video. Teknologi Informasi dan Teknologi
terlaksana tanpa adanya alat atau perangkat pendukung yang menunjang kegiatan
tersebut.
41
2. Deskripsi Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Perkembangan yang pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang
komunikasi. Oleh karena itu, mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi diajarkan sebagai salah satu mata pelajaran
SMP semester dua dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Adapun Standar
Komunikasi di SMP Negeri 1 Bandung kelas VII semester dua adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.1
SKKD Mata Pelajaran TIK kelas VII Semester 2
42
Materi yang dikemas dalam multimedia Flip Book ini adalah materi tentang
fungsinya.
Penggunaan multimedia Flip Book dalam mata pelajaran Teknologi Informasi
dan Komunikasi ini bertujuan agar siswa dapat dengan mudah menerima materi
dikarenkan minat merupakan kecenderungan yang menetap dari dalam diri seseorang
untuk menyukai dan memperhatikan sebuah kejadian tanpa adanya paksaan dari
orang lain.
Kegiatan yang didasari dengan penuh minat akan lebih mendorong siswa
belajar lebih baik sehingga akan meningkatkan hasil belajar.Minat belajar ini
akan muncul jika siswa merasa tertarik terhadap berbagai hal yang akan
dipelajari, atau jika siswa tersebut menyadari kaitan hal-hal yang akan
dipelajarinya tersebut terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadinya
(Hamalik, 2007: 110-11).
sering dihadapkan pada masalah kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran
ini. Walaupun kini mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi telah menjadi
mata pelajaran pokok seperti mata pelajaran lain, namun keantusiasan siswa dalam
mengikuti mata pelajaran ini masih tergolong kurang.Hal ini berkaca pada kenyataan
yang menyebutkan bahwa mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi tidak
di-ujiankan saat ujian nasional. Sehingga secara tidak langsung, hal ini juga
berpengaruh terhadap minat belajar siswa terhadap mata pelajaran ini. Oleh karena itu
43
dibutuhkan sebuah kegiatan pembelajaran yang dapat merangsang minat dari dalam
meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa sehingga proses pembelajaran akan
yang merupakan gabungan dari dua media atau lebih yang digunakan untuk
multimedia yang mampu menyajikan berbagai pengalaman belajar bagi siswa akan
menyentuh berbagai panca indera siswa, seperti indra penglihatan dan pendengaran.
Penelitian Jacobs dan Schade dalam Munir (2010:232) pun menunjukkan: Daya
ingat seseorang yang hanya membaca saja memberikan presentase terendah, yaitu
1%. Daya ingat ini dapat ditingkatkan hingga 25%-30% dengan bantuan media lain
seperti televisi. Daya ingat makin meningkat dengan penggunaan 3 dimensi seperti
Telah banyak penelitian yang membuktikan besarnya peranan media dalam proses
pembelajaran seperti:
44
hubungan yang signifikan antara penggunaan multimedia dalam proses
mahasiswa.
Selain itu, penggunaan Flip Book juga dapat diterima oleh sebagian masyarakat di
Amerika Serikat seperti yang diutarakan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh
Spring Hull (2005:1) dalam sebuah jurnal online berjudul Online Flipping:
Terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan
45
multimedia Flip Book. Flip Book sendiri digunakan oleh peneliti dilihat dari beberapa
karakteristiknya baik dari sisi tampilan maupun fitur-fitur lain yang dapat
dikombinasikan ke dalam sebuah Flip Book tersebut, sehingga dinilai dapat meraih
perhatian dan dapat disukai oleh siswa. Hal ini sejalan dengan fokus telaahan yang
dari penelitian ini sendiri, yaitu untuk melihat apakah terdapat perbedaan minat
belajar siswa yang signifikan pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan
E. Asumsi
Berdasarkan pada kajian teori yang telah disebutkan di atas, maka peneliti
berasumsi bahwa:
Komunikasi.
4. Minat belajar yang besar akan menciptakan kegiatan pembelajaran yang
46
Secara umum, hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:
Terdapat salah satu perbedaan rata-rata minat belajar siswa yang signifikan pada
Flip Book.
1. Aspek Perhatian
Hipotesis Kerja (H1: 1 4)
Terdapat perbedaan minat belajar siswa yang signifikan pada mata pelajaran
sebelum dan setelah menggunakan multimedia Flip Book dilihat dari aspek
perhatian.
2. Aspek Persepsi
Hipotesis Kerja (H1: 2 5)
Terdapat perbedaan minat belajar siswa yang signifikan pada mata pelajaran
47
sebelum dan setelah menggunakan multimedia Flip Book dilihat dari aspek
persepsi.
3. Aspek Partisipasi
Hipotesis Kerja (H1: 3 6)
Terdapat perbedaan minat belajar siswa yang signifikan pada mata pelajaran
sebelum dan setelah menggunakan multimedia Flip Book dilihat dari aspek
partisipasi.
48