Gabungan Avertebrata
Gabungan Avertebrata
Gabungan Avertebrata
OLEH :
ABDUL RAHMAN, A.Pi, M,Si
TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA
PERAIRAN
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA
2013
1
A. LINGKINGAN AIR LAUT
2
empat, peningkatan suhu pada musim semi dan panas mengakibatkan
suhu lapisan air meningkat lebih tinggi bila dibandingkan dengan lapisan
air dibawahnya. Ini akan mengakibatkan lapisan air di permukaan lebih
ringan bila dibandingkan dengan lapisan di bawahnya yang lebih dingin
dan lebih berat. Air dilapisan atas tersebut akan turun kebawah,
mengakibatkan suatu pergantian massa air ( turnover) antara air di
lapisan permukaan dan lapisan bawah. Peristiwa turnover akan terjadi lagi
bila pada musim semi berikutnya saat lapisan es diatasnya mulai mencair.
Pada suatu danau di daerah tropis hanya terjadi satu kali peristiwa
turnover, yaitu pada waktu pergantian musim kemarau ke musim hujan
atau tetap dalam keadaan stabil dan hanya mengalami sedikit sirkulasi
vertikal. Peristiwa turnover air ini akan mempunyai implikasi yang luas di
dalam dinamika ekologis suatu perairan.
Kata estuari berasal dari kata aestus yang berarti pasang surut.
Perairan payau ini akan merupakan salah satu penghalang bagi hewan air
untuk bermigrasi dari laut ke air tawar dan sebaliknya. Hal ini disebabkan
oleh perbedaan kadar garam cairan tubuh hewan dan salinitas perairan.
Hanya sedikit spesies hewan air laut maupun air tawar mampu hidup di
lingkungan estuari, karena harus memiliki sifat euryhalin, artinya harus
mampu mentolerir perubahan salinitas media yang berskala lebar. Namun
demikian terdapat beberapa spesies yang berhasil menyesuaikan diri dan
hidup di lingkungan payau tersebut, bahkan menjadi penghuni tetap dan
tidak di temukan baik di lingkungan air tawar maupun laut.
3
(K) natrium (Na) atau kalsium (Ca) yang bersenyawa dengan Klorida
(Cl2) , sulfat (SO4) atau karbonat (CO3). Jenis plankton khas yaitu
beberapa copepod dan brachionus serta pedalia. Salah satunya adalah
Great Salt Lake di Amerika salinitas sekitar 25%.
2. Perairan tercemar
Perairan tercemar seperti limbah rumahtangga dan pasar akan
memiliki kadar oksigen rendah dan mengandung padatan tersuspensi
maupun terlarut dari bahan organic tinggi. Hewan yang hidup disini
adalah yang dapat mentolerir kadar oksigen rendah, contohnya cacing
tubificidae, larva tendipedidae larva psichoda dan larva tubifera.
6. Perairan phreatik
Perairan di antara butir butir pasir atau kerikil. Terdapat di tepi pantai
atau pinggiran danau yang masih lembab namun tidak terendam air. Kira
kira berjarak sampai 50 meter dengan kedalaman 10-15 cm.
GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG
GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG
GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG
1. Alat ekskresi
2. Telur
4
berukuran lebih kecil, tanpa pelindung dan melayang sebagai plankton,
sedangkan telur hewan serupa yang hidup di air tawar umumnya
berukuran lebih besar, berat, tenggelam dan biasanya dilindungi selaput
seperti agar atau cangkang, pembuahan di dalam, kuning telur lebih
besar dan dierami.
3. Larva
Laut kaya akan larva avertebrata yang hidup sebagai plankton, dan
70% dari zooplankton laut adalah meroplankton. Di perairan tawar hanya
terdapat beberapa spesies larva avertebrata yang hidup sebagai plankton
dan dalam jangka pendek, kecuali bila induknya memang jenis plankton.
4. Perbedaan filogenik
Secara filogenik, laut lebih kaya akan spesies avertebrata air daripada
air tawar, juga populasinya lebih besar kecuali beberapa kelompok yang
berasal dari air tawar atau darat.
5. Ukuran
6. Warna
8. Neuston
Sejumlah besar hewan avertebrata air yang secara tetap atau berkala
berhubungan dengan lapisan permukaan air membentuk suatu komunitas
khusus yang disebut neuston. Mereka berada di lapisan tersebut untuk
mencari makan, istirahat atau memperbaharui cadangan udara.
9. Bioluminescene
5
Beberapa faktor yang mempengaruhi kelabilan lingkungan perairan
tawar antar lain naik dan turunnya suhu pada musim panas dan dingin,
adanya banjir, dan perubahan-perubahan akibat pengaruh daratan
sekitarnya. Oleh karena itu banyak kelompok spesies air tawar yang
merupakan spesies eurokous, yang mampu bertahan terhadap perubahan
lingkungan.
Secara garis besar hubungan memakan dan dimakan diawali dengan
produsen primer yaitu tumbuhan berklorofil seperti fitoplankton dan
tumbuhan air berakar yang memanfaatkan unsur hara terlarut untuk
proses fotosintesa. Produsen primer ini akan menjadi makanan bagi
konsumen tingkat pertama. Sementara konsumen tingkat pertama
tersebut akan menjadi mangsa bagi hewan karnivora atau konsumen
tingkat kedua. Selanjutnya konsumen tingkat kedua akan dimangsa oleh
konsumen tingkat ketiga, begitu seterusnya. Bangkai dari semua makhluk
hidup yang telah mati di perairan dan kotorannya dikelompokkan sebagai
detritus. Selanjutnya detritus diuraikan menjadi unsur hara.
BAB III
KLASIFIKASI
Untuk memudahkan cara pengenalan,mempelajari,dan untuk
keperluan berkomunikasi tentang berbagai jenis hewan tersebut,maka
perlu adanya suatu sistematika yang dapat menggolong-golongkan hewan
tersebut. Hukum atau aturan yang memisah-misahkan berbagai hewan
kedalam kelompok besar dan kelompok kecil secara ilmiah disebut
taksonomi yang berasal dari kata taxis berarti susunan dan nomos berarti
hukum atau aturan.
Taksonomi atau sering juga disebut sistematika yang mencakup
klasifikasi dan nomenklatur. Klasifikasi adalah penyusunan jenis-jenis
hewan menjadi kelompok-kelompok besar dan kecik dalam suatu
aturan,sedangkan nomenklatur meliputi tata cara pemberian nama jenis
hewan atau kelompok hewan yang akan disusun dalam klasifikasi.
Berdasarkan sejarah,pada awalnya tahun 1758 Lineaus mencatat
ada 4.236 jenis hewan,tahun 1859 Aggasis dan Bronn mencatat 129.370
jenis dan tahun 1911 Pratt mencatat 522.400 jenis. Jumlah spesies yang
teridentifikasi terus meningkat dari tahun ke tahun,dan saat ini tercatat
lebih dari satu jutah spesies hewan,bahkan mungkin lebih dari dua juta
spesies hewan karena setiap waktu selalu ada penemuan spesies baru.
Secara garis besar,makhluk hidup di bumi dikelompokkan ke dalam
5 (lima) kelompok besar sbb :
A. Kingdom Monera atau Mychota
1. Kingdom protista
6
padat,atau fotosintesa,reproduksi seksual maupun aseksual. Contoh:
protozoa,ganggang hijau,ganggang merah,ganggang coklat dan diatom.
2. Kingdom plantae
3. Kingdom fungi
7
Simetri radial (Gambar 3-1 A) atau biradial. Tidak mempunyai sistem
organ Sejati.tubuh terdiri atas 2 lapisan sel (dipoblastik: ektodermis dan
endodemis),tanpa mesodermis.
Filum 1. Coelenterata (= Cnidaria)
Kelas 1. Hydrozoa Hydra
Kelas 2. Scyphozoa ubur-ubur sejati
Kelas 3. Anthozoa karang (coral)
Filum 2. Ctenophora ubur-ubur sisir
A B
C D
A. Protostomia
Mulut berasal dari blastopore;pembelahan spiral dan determinate.
8
Filum:7. Rotifera (=rotifera) brachikbionus
Filum 9. Gastrotricha Chaetonotus
Filum 10. Nematoda Cammalanus (parasut ikan)
Filum 11. Nematomorpha (=Gordiacea) Paragordius
3) Eucoelomata
b. Deuterostomia
Mulut terletak jauh dari blastopore. Mesodermis terbentuk dari
archenteron.
Filum 28. Chaetognata Sagita (=cacing panah)
Filum 29. Echinodermata bintang laut dan teripang
Filum 30. Hemochordata Saccoglossus
Filum 31. Chordata
FILUM PROTOZOA
-bergerak*
-makan
Keterangan:
*bergerak dengan menggunakan kaki semu atau
pseudopodia dan cilia atau flagela.
*pseudopodia berasal dari penjuluran sitoplasma dan bersifat
sementara terutama untuk berpindah tempat atau makan.
B. FISIOLOGI
10
1. Sistem Pernapasan dan Pergerakan
Lobopodia : bentuk penjulurannya tumpul seperti lida atau jari,
adakalanya bercabang, terdiri atas ektoplasma dan endoplasma. Contoh
pada Amoeba.
Filopodia : bentuk penjuluran langsing, lembut seperti benang (filamen),
biasanya runcing, terdiri atas ektoplasma saja. Contoh pada vampyrella.
Reticulopodia : bentuk penjuluran panjang, halus dan terdiri atas
ektoplasma saja, bercabang-cabang dan berpotongan seperti jala.
Contohnya pada genus Lieberkuhnia dan Globigerina.
Axopodia : bentuk penjulurannya seperti jarum, agak kaku dan semi
permanen, ada kalanya bercabang-cabang, memijar dari pusat. Misalnya
pada Actinophrys.
Cilia atau bulu getar merupakan alat gerak yang berbulu halus dan
banyak dan selalu bergetar. Gerakan tersebut menimbulkan arus air yang
dapat menghasilkan gerakan maju. Diantara semua jenis Protozoa, Ciliata
bergerak paling cepat antara 200 sampai 1000 mikron per detik.
Penyebaran cilia di seluruh permukaan sel tidak selalu merata, hingga
berdasarkan susunan cilia dalam kelompok dibedakan menjadi:
Membran berombak (undulating membrane)
Kumpulan Cilia pendek-pendek terdiri atas beberapa Cilia pendek
saling melekat dan tersusun dalam bentuk seri.
Membranella
Seperti membran kecil terdiri atas beberapa cilia pendek saling
melekat dan tersusun dalam bentuk seri.
Cirrus (Cirri)
Rumpun cilia yang tumbuh menyatu berbentuk seperti kerucut
panjang atau berduri. Cirri dapat bergerak ke berbagai arah, hingga dapat
digunakan untuk merayap, berlari dan melompat.
11
helai. Flagela berfungsi sebagai alat gerak maju dengan kecepatan antara
15 sampai 300 mikron per detik.
2. CARA MAKAN
Cara makan protozoa ada 3 macam yaitu autotrof
heterotrof
amfitrof
Keterangan:
Autotrof : dapat mensintesis makanan sendiri seperti layaknya
tumbuh-tumbuhan dengan jalan fotosintesis.
Heterotrof : tidak dapat melakukan fotosintesis, mendapatkan makanan
dengan cara menelan benda padat ata memakan organisme lain seperti
bakteri, jamur, dan protozoa
Amfitrof : protozoa yang bersifat autotrof dan heterotrof
Protozoa yang bersifat heterotrof dan dinding selnya terdiri dari suatu
membran tipis, mengambil makanannya dengan cara membungkus
makanan kemudian menelannya ke dalam sitoplasma. Cara ini disebut
fagositosis.
Pada jenis yang berdinding tebal (pelikula), cara biasanya dilengkapi
cilia untuk menyalurkan air hingga bila ada makanan yang lewat dapat
ditangkap dan dimasukkan ke dalam sitoplasma.
Bab 5 porifera
12
Filum potifera atau spons merupakan hewan bersel banyak (metazoa)
yang paling sederhana atau primitif, karena kumpulan sel-selnya belum
terorganisir dengan baik dan belum mempunyai organ/jaringan sejati.
Porifera umumnya terdapat di perairan jernih, dangkal, dan menempel
disubtrat. Beberapa porifera tersebut menetap didasar perairan berpasir
ataupun berlumpur.
A. MORFOLOGI DAN ANATOMI
Ukurannya bervariasi, tinggi 90 cm dan lebar 1 m. Bentuk tubuh :
simentri radial, kebanyakan berbentuk tidak beraturan dengan pola yang
bervariasi. Salah satu contoh jenis spons yang paling sederhana :
Leucosolenia yang bentuknya seperti jambangan kecil, hidup menempel
pada batu karang. Dinding porifera terdiri 3 lapisan yaitu a) pinacoderm b)
mesoglea c)choanocyte. Porifera terdapat pori-pori di permukaan
tubuhnya.
13
Bentuk tubuh porifera dibagi menjadi 3 tipe berdasarkan sistem aliran
air :
1. Asconoid
Bentuk ini merupakan bentuk yang paling primitif, menyerupai vas
bunga atau jambangan kecil. Pori-pori masuk merupakan saluran pada sel
yang berbentuk tabung, memanjang dari permukaan tubuh. Dalam
evolusinya terjadi lipatan-lipatan dinding tubuh hingga volume air yang
harus dialirkan lebih sedikit, akibatnya aliran dalam tubuh dapat
diperbesar.
2. Syconoid
Memperlihatkan lipatan - lipatan dinding dalam tahap pertama.
Dinding tubuh melipat secara horizontal, potongannya seperti jari-jari,
masih tetap simetris radial.
3. Leuconoid
Tingkat pelipatan dinding paling tinggi. Flagel canal melipat
membentuk rongga kecil yang berflagel disebut flagelated
chamber.banyaknya lipatan menyebabkan bentuk spons menjadi tidak
beraturan.
14
Spikul
Tubuh spons yang lunak dapat berdiri karena dintunjang oleh spikul
kecil serta serat organik yang berfungsi sebagai kerangka. Spikul kapur
dari CaCO3 dan spikul silikat dari H 2Si3O7. Bentuk spikul bermacam-
macam, yaitu monaxon bentuknya seperti jarum, lurus dan melengkung.
Tetraxon bentuk seperti empat percabangan. Polyaxon bentuk banyak
percabangan memijar dari satu pusat. Serat organik seperti halnya
rambut, kuku dan bulu burung. Terdiri dari skleroprotein yang
mengandung belerang.
15
Fisiologi
Klasifikasi
Kelas calcarea
spikul kapur, monaxon, triaxon atau tetraxon, permukaan tubuh
berbulu., warna suram, tinggi kurang dari 15 cm . Terdiri dari dua ordo:
a. Ordo Homocoela
tipe asconoid, dinding tubuh tipis ( Leucosolenia dan Clathrina
b. Ordo Heterocoela
Dinding tubuh tebal (Scypha)
Kelas Demospongidae
spikul silikat, serat spons atau keduanya atau tidak ada, bila ada
spikulnya monaxon atau tetraxon tipe leuconoid.
A. Subkelas Tetractinellida
spikul tetraxon atau tidak ad, bentuk tubuh bulat atau datar tanpa
percabangan, di perairan dangkal.
a. Ordo Myxospongia ( Dendroceratisa )
tidak mempunyai spikul, bentuk tubuh sederhana, tanpa
kerangka ( Oscarella )
b. Ordo Carnosa ( Homosclerophora atau Microsclerophora)
spikul tetraxon, ukuran hampir sama ( Plakina, Plakortis )
c. Ordo Choristida
spikul tetraxon, dua macam ukuran besar dan kecil ada semua (
Thenea, Geodia )
16
B. Subkelas Monaxonida
spikul monaxon, ada yang berserat spons, bentuk tubuh bervariasi,
habitat di tepi pantai sampai kedalaman 45 m, beberapa jenis sampai 5,5
km, melimpah dan umum.
a. Ordo Hadromerida ( Astromonaxonellida)
spikul besar terpisah ( Suberites dan Cliona )
b. Ordo Halichondrida
spikul besar dan mempunyai serat spons (Halichondria )
c. Ordo Poecilosclerida
spikul berukuran besar diikat oleh serat spons seperti jala (
Microciona )
d. Ordo Haplosclerida
spikul besar, biasanya tidak ada spikul kecil, spons air tawar Spongilla
dan spons laut ( Haliclona )
C. Subkelas Keratosa
a. Ordo Dictyoceratida
Rangka dari serat spons mengandung zat tanduk, tidak ada
spikul, bentuk tubuh bulat, warna gelap terutama hitam, spons daun
(Phyllospongia), spons busa ( Euspongia ), dan spons kuda (
Hippospongia )
Kelas Sclerospongiae
spons karang ( Coralline sponges ), menghasilkan rangka CaCO3
(aragonit) . Spikul silikat, monaxon, jaringan yang hidup berupa
lapisan tipis menyelubungi rangka kapur, diameter mencapai 1 m, banyak
ditemukan di daerah terumbu karang pada continental slope di Jamaika (
Ceratoporella, merlia, dan stromatorpongia)
C. FISIOLOGI
1. Pergerakan
Gerakan pada polip biasanya terbatas, merayap atau meliuk-liuk,
sedangkan medusa dapat berenang bebas. Tubuh polip seperti halnya
Hydra dapat memanjang dan memendek, atau melengkung keberbagai
arah. Bila Hydra dengan ukuran sekitar 8 mm mengambil air dan mengisi
rongga gastrovaskularnya, yubuhnya dapat memanjang 20 mm, namum
pada saat air dikeluarkan, tubuh dapat memendek hingga tinggal 1 mm.
2. Makanan dan Cara Makan
Kebanyakan coelenterata bersifat kornifor, dan makanan utamanya
adalah crustacea dan ikan kecil. Kemudian makanan masuk kedalam
17
gastrovaskular. Didalam rongga tersebut sel kelenjar enzim menhasilkan
enzim semacam tripsin. Sel otot pencerna mempunyai pseudopodia untuk
menangkapdan menelan partikel makanan, dan pencerna dilanjutkan
secara intraselular. Cadangan makanan terutama lemak dan glikogen.
3. Pernapasan dan Eksresi
Alat pernapasan dan eksresi khusus tidak ada. Pertukaran gas
terjadi seca defusi melalu seluruh permukaan tubuh. Sisa metabolisme
biasanya dalam bentuk amonia juga dibuang secara difusi melui seluruh
permukkaan tubuh.
D. REPRODUKSI
Reproduksi seksual pada umumnya terjadi pada medium medusa.
Sel telur atau sperma sebagian besar berasal dari sel interstisial yang
mengelompok sehingga membentuk ovari atau testis.
Bentu, ukuran, dan daur hidup jenis-jenis coelenterata sangat
beraneka ragam sehingga di kelompokan menjadi 4 kelas.
Kelas 1. Hydrozoa. Polip soliter atau koloni, ukuran kecil tidak meloyok.
Dalam daur hiidupnya terdapat bentuk polip, mdusa, atau kedua-duanya.
Diameter madusa antara 0,5-6 cm, umumnya mempunyai velum.
Kelas 2. Scyphozoa. Dalam daur hidupnya, bentuk polip selalu
kecil,sedangkan medusa yang biasanya di sebut ubur-ubur berdiameter
2-40 cm atau lebih.
Kelas 3. Cubozoa.medusa berbentuk persegi dengan 4 sisi yang datar;
mempunyai velum.
Kelas 4. Anthozoa. Selalu dalam bentuk polip, soliter, atau koloni.dalam
daur hidupnya tidak ada stadia medusa.
18
Koloni hidroid umumnya kecil-kecil, hanya setinggi beberapa
sentimeter dan masing-masing poliphanya beberapa milimeter. Umumnya
koloni hydroid dilindungi selubung eksternal dari zat tanduk ( chitinous )
yang transparan, dihasilkan oleh epidermis, berfungsi sebagai rangka luar
sehingga seluruh koloni dapat tegak. Epidermis pada koloni hidroid dari
ordo Milleporina dan Stylasterina menghasilkan ranga luar dari zat kapur,
bukan zat tanduk, sehinnga seluruh koloni tertutup lapisan kapur yang
keras, kecuali polip-polipnya ( gambar 6-7 ). Koloni dapat berukuran besar,
adakalanya berwarna cerah dan mempunyai banyak dactylozooid yang
menghasilkan sengat, hingga jenis-jenis Milleporina disebut koral
penyengat.
Bentuk polip yang paling dominan dalam suatu koloni adalah polip
pemangsa, mempunyai mulut dan tentakel untuk menangkap dan
mencerna ; jadi menyediakan makan bagi seluruh koloni hidrozoa
umumnya memakan zooplankton yang dapat ditelan gastrozooid. Semua
macam polip umumnya dihasilkan secara aseksual dengan pertunasan
pada tangkai koloni.
19
Pada koloni hidroid yang di morfik,gastrozooid juga berfungsi
sebagai alat penangkis atau pertahanan, namun pada jenis koloni yang
lain terdapat polip penangkis khusus yaitu dactylozooid. Koloni hidroid
dengan 3 macam polip atau lebih disebut polymorfik, misalnya koloni
Hydractinia.
Medusa hydrozoa umumnya kecil-kecil. Biasanya tepi lonceng
melekuk kedalam, disebut Velum. Mulut terletak di ujung manubrium
ditengah subumbrella.
a. Sistem Saraf
Sistem saraf medusa lebih tinggi dari pada polip. Sel saraf tepi lonceng
tersusun dalam dua cinci saraf, atas dan bawah. Yang berfungsi sebagai
pusat gerak berdenyut.
b. Reproduksi dan Daur Hidup
Reproduksi pada semua medusa adalah seksual. Peristiwa pergiliran
reproduksi seksual pada stadia medusa dan aseksual pada stadia polip
yang demikian dinamakan metagenesis.
Tidak semua jenis koloni hidroid hidup di sbstrat, tetapi ada jenis-jenis
berenang bebas seperti halnya ubur-ubur. Alat apung pada Physalia
berbentuk seperti kantung besar. Masing-masing gastrozooid dalam koloni
mempunyai sebuah tentakel yang panjangnya beberapa meter. Tentakel
tersebut penuh dengan nematocyst sangat berbahaya bagi perenang.
2. Kelas Scyphoza
Medusa Scypoza juga sering disebut Syiphomedusa adalah ubur-
ubur sejati. Kadang-kadang Coelenterata warnanya menarik seperti
jingga, kesumba atau kecoklatan, warna ini disebabkan oleh warna gonad.
Tidak semua medusa scyphozoa berenang bebas. Bentuk scyphozoa
sepintas lalu mirip hydromedusa.
a. Pencernaan
Sistem saraf tersususn seperti jala dan sinaptik. Pusat terletak dalam
rhopalium yang berbentuk seperti benjolan kecil diantara lappet dan berisi
dua buah lubang indera, sebuah statocyst, adakalanya sebuah ocellus.
c. Reproduksi dan Daur Hidup
20
pengeraman. Pembuahan terjadi di air laut atau di oral arm.
21
AVERTEBRATA AIR
HALAMAN 52-55
Pembuahan terjadi di air lautatau d oral arm.Hasilpembuahanmenjadi
blastula, gastrula, kemudian larva planula bercilia yang
berenangbebasuntukbeberapawaktu.Kemudianmenempel di dasar laut
atau menggantung di bawah batu karang dan tumbuh menjadi larva polip
yang kecil, disebut scyphistoma.Scyphistoma mempunyai tentakel,
bentuknya seperti Hydra,makan dan tumbuh sampai sekitar 12 mm;
kemudian dengan jalan pertunasan menghasilkan polip scyphistoma dan
setelah lengkap melepaskan diri.
Bila pembentukannya sekaligus disebut monostrobilization dan bila
satu persatu disebut polystrobilization.Beberapa jenis scypho medusa
pelagis seperti Pelagjadan Atolla, dalamdaur hidupnya tidak memerlukan
subtrat.
3. Kelas Cubozoa
Sebelum tahun 1980 Cubozoa termasuk dalam kelas Scyphozoa
sebagai ordo Cubomedusae atau Carybdeida, atas dasar beberapa
persamaan anatomi, fisiologi, dan daur hidupnya.
Medusa cubozoa termasuk ubur-ubur sejati karena berukuran
besar, pelagis dan dominan, sedang polip kecil dan sessile.Cubomedusa
mempunyai velum dan tipe nematocyst seperti pada
hydromedusa.Lonceng medusa mempunyai 4 sisi yang datar sehingga
bentuknya seperti kubus. Tepi lonceng sederhana, tidak berlekuk-lekuk
seperti scyphomedusa, dan dilengkapi 4 helai tentakel atau 4 rumpun
tentakel.Tinggi lonceng dapat mencapai 17 cm dengan panjang tentakel
sampai 2 m.
Beberapa jenis cubomedusa berbahaya bagi perenang di
laut.Seperti Chironexfleckeri di perairan Indo-Pasifik dinamakan lebah laut
karena sengatan nematocystnya dapat mengakibatkan borok yang
kesembuhannya lambat bahkan dapat menybabkan kematian dalam
waktu 3-20 menit.Lebih berbahaya daripada Physalia.
4. Kelas Anthozoa
Polip anthozoa berbeda dengan polip hydrozoa, karena mulutnya
berhubungan dengan pharynx (gullet, kerongkongan); rongga
gastrovaskuler terbagi oleh sekat-sekat longitudinal (septa) menjadi
beberapa kamar; gastrodermis pada sekat mengandung nematocyst dan
gonad.Kelas Anthozoa mencakup lebih dari 6000 spesies, dan jenisnya
sangat heterogen sehingga dibagi dua subkelas, Zoantharia dan
Alcyonaria.
a.Subkelas Zoantharia
Terdiri atas 6 ordo, ada yang membentuk rangka kapur dan ada
yang tidak, namun pada dasarnya struktur polip sea anemone
(kalamunet) dapat dipakai untuk member gambaran tentang polip
zoantharia pada umumnya.
1)Sea anemone
Sea anemone adalah polip soliter, tinggi antar 1,5-5 cm dengan
diameter 1-2cm; terkecil 4 mm dan terbesar Stoichactis di Great Barrier
Reef dengan diameter ujung oral sampai 1 m. warna bervariasi, putih,
hijau biru, jingga, merah, atau perpaduan berbagai warna dan kadang-
22
kadang cemerlang. Bagian terbesar sea anemone adalah sebuah batang
tubuh seperti tabung (column), di bagian aboral terdapat telapak kaki
yang datar (pedal disk), di bagian oral agak melebar terdapat mulut yang
dikelilingi tentakel bolong berjumlah 6 helai sampai beberapa ratus helai;
tidak pernah 8 helai.
Kebanyakan sea anemone adalah karnivora dan memakan berbagai
jenis avertebrata,bahkan jenis yang besar dapat menangkapikan. Ikan
jenis Amphiprion (badut-badut) di Laut Merah dan Indo Pasifik, hidup
komensal dengan sea anemone besar.Lendir permukaan tubuh ikan
tersebut merupakan hambatan bagi penembakan nematocyst, hingga
aman bagi Amphiprion, tetapi berbahaya bagiikan lain. Beberapa jenis sea
anemone hidup bersimbiosis dengan zooxanthella.
Reproduksi dan daur hidup sea anemone.Reproduksi aseksual pada
sea anemone dilakukan dengan cara.
Cara pertama yaitu pedal laceration atau pencabikantelapak kaki,
ialah meninggalkan/melepaskan potongan-potongan kecil telapak
kakinyapada waktuhewantersebutmerayap. Potongan-potonganyang
terlepas kemudian melakukan regenerasi menjadi sea anemone kecil
Cara keduaya itu pembelahan longitudinal dengan fission, caranya
dengan membentuk sekatan searah sumbu oral-aboral, masing-masing
potongan melengkapi bagiannya; bila telah lengkap baru memisahkan diri
hingga terbentuk dua polip baru.Sea anemone bersifat dioecious atau
hermafrodit.Pembuahan di luar terjadi di air laut dan pembuahan di dalam
terjadi ronggagastrovaskular.Hasil pembuahan (fertilisasi) ialah
coeloblastula, kemudian gastrula dan larva planula yang berenang bebas.
2)KarangBatu
Jenis zoantharia yang
menghasilkanrangkaluardarikapurbiasadisebut stony coral
ataukarangbatu ;termasukordoMadreporaria. Padaumumnyajenis coral
merupakankolonidengansejumlahbesarpolip-polipkecildengan diameter 1-
3 mm, namunseluruhkolonidapatmenjadibesar;
beberapajenismerupakanpolipsoliterdengan diameter sampai 25 cm,
misalnyaFungia.Polipkoraladalahkarnivoraataupemakan detritus.
Rangkaluarterdiridari Kristal CaCO3 yang dihasilkanoleh epidermis
padasetengahbatangtubuhkebawahdantelapak kaki.Prosesnyaselesai
CaCO3menghasilkanrangkakapurberbentukspertimangkuk; poliptertanam
di atasnya,
dantidakdapatberpindahtempat.Polakarangbatuditentukanantaralaindeng
anpolapertumbuhankoloniitusendiridanolehsusunanpolipdalamkoloni.
Reproduksidandaurhidupkoralbatu.Kolonikoralbertambahbesardenganjalan
reproduksiaseksual, yaitupembentukanpolipbarudenganjalanpertunasan.
Tergantungpadajenisnya,
polipbarutumbuhsecaraekstratentakularatauintertentakular.Padapertunas
anekstratentakular, polip yang
barutumbuhdarisetengahbagiantubuhkebawah; padaintertentakular
,polipbarutumbuhdaripenyekatanmembujurmulaidari oral disk
kearahaboral. Proses
pertunasandiikutipembentukanskleroseptadanmangkukkarangdarimasing-
23
masingpolipbaru.
24
2. Karang Batu
Jenis zoantharia yang menghasilkan rangka luar dari kapur biasa
disebut stony coral atau karang batu termasuk ordo Madreporaria. Pada
umumnya jenis coral merupakan koloni dengan sejumlah besar polip-
polip kecil dengan diameter 1-3 mm, beberapa jenis merupakan koloni
dengan polip solittter dennngan diameter sampai 25 cm, misalnya pungia.
Kegiatan makan dan mengembang tentakel dilakukan pada malam
hari. Filamen melebar sampai kerong gastrrrovaskular. Bahkan sampai
keluardari mulut apabila memakan mangsa besar.
Masing masing spesies mempunyai bentuk dan susunan sklerosepta
yang khas, sehingga dapat dipakai untuk identifikasi. Pola karang batu
ditentukan antara lain dengan pola pertumbuhan berkoloni itu sendiri oleh
susunan polip dalam koloni
25
Reproduksi dan daur hidup koral batu koloni koral bertambah besar
dengan jalan reproduksi aseksual yaitu pembentukan polip baru dengan
jalan pertunasan ekstretentakular. Polip yang baru tumbuh dari
setengah bagian tuuh ke bawah. Pada intertakular polip baru tumbuh dari
penyekatan membujur mulai dari oraldisk kearah aboral.
Pertunasan ekstratentakular
26
Jenis jenis koral yang dioecius, ada yang hermafrodit, gonad pada
gastrodermis, pembuahan diluar atau didalam,hasil menempel pada
subrat dan menjadi polip dan tentakel serta mangkuk karang, hingga batu
karang makin lama.
27
contoh octocorallia
a.Terumbu Karang
Jenis-jenis dari ordo Madreporaria merupakan pembentuk utama
batu karang yang dapat tumbuh menjadi besar dan kokoh, serta dapat
tahan terhadap pukulan gelombang laut. Terumbu karang banyak dijumpai
di daerah tropis terutama di daerah indo fasifik.Hal ini disebabkan adanya
zooxanthellayang hidup bersimbiosis padajaringan polip koral.pada jenis
koral yang bersimbiosis dengan zooxanthella proses pembentukan rangka
kapurnya lebih cepat dari pada spesies coral yang tidak bersimbiosis.
Fotosintesis mempercepat mempercepat produksi CaCo3dengan
adanya pembebasan Co2.
Ca(HCo3)2 CaCo3 + H2Co3 H2O + Co2
28
Contoh terumbu pinggir misalnya Taman Nasional Bunaken di utara
Manado. Otall terbesar di dunia adalah Otall Mururoa di pasifik selatan.
29
FILUM CTENOPHORE
Merupakanhewanlaut, berbentukbulatkecildanlonjong,
sebesarkacangpolongsampai bola golf sertabersifatkarnivora
A. MORFOLOGI
Disebut sea walnusatauubur-ubursisirkarenasecara vertical
tubuhnyaterbagioleh 8 helai pita yang tampaksepertideretansisirsilia,
berwarnaputih, jingga, atauungu.Tubuhbiasanyatransparandan yang
primitive mempunyaisepasangtentakelbercabang, tanpa nematocyst.
Sisirsiliamerupakantenagapenggerakbagictenophora.
B. ANATOMI
Dindingtubuhterdiridari epidermis.Di bawah epidermis
terdapatlapisansemacammesenkimtebal,
setarafdenganmesogleapadacoelenterata.Mesenkim ctenophore
mempunyaiselototsejati, suatuhal yang tidakadapada coelenterate.
C. FISIOLOGI
Ctenophore bersifatkarnivoramemakan zooplankton.Maknan yang
melekatpadacolloblastdimasukkankemulut.Colloblastialahselperekatpadat
entakel.Mulutberhubungandengan pharynx yang panjang,
ronggagastrovaskulerdansusunankanal.Sisapencernaandibuangmelaluilub
ang anal ataumelalimulut.
System
sarafctenophoraialahsarafjalasubepidermis.Hanyaadasebuahalatindera di
ujungaboral, tiaprumpunsiliabercabang 2, danmasing-masingmemanjang
di
bawahderetansisirsilia.Alatinderaberupastatocysttersebutberfungsimengat
urkedudukanhewantersebutterhadapgravitasidenganmulutmenghadapkeb
awah.
Pada malam hari ctenophora tampak bercahaya karena
biolumnescence. Cahaya dihasilkan oleh dinding kanal meridional
(perpanjangan dari saluran pencernaan) , sehingga tampak seolah-olah
cahaya memancar dari deretan sisir cilia. Alat pencernaan yang khusus
tidak ada, pertukaran gas secara difusi.
Semua ctenophora adalah hemafrodit. Gonad berbentuk seperti 2
helai pita yang terletak pada tiap dinding kanal meridional yang menebal,
yang sehelai adalah ovari dan yang lain adalah testis. Pembuahan terjadi
di air laut, beberapa spesies mengerami telurnya. Hasil pembuahan ialah
larva cydippid yang berenang bebas, berbentuk bulat lonjong menyerupai
bentuk cydippidea dewasa. Spesies yang pipih juga mempunyai larva
yang berbentuk bulat.
Kebanyakan ctenophora merupakan plankton laut tropis dan subtropis,
beberapa spesies hidup di dalam laut dalam sampi 3000 m. Sebagai
karnivor, ctenophora memakan zooplankton kecil seperti copepoda, larva
molusca, larva crustacea, telur ikan dan ikan kecil. Dengan demikian
ctenophora dapat merugikan peternak oyster atau tiram, karena mereka
memakan larva tiram tersebut.
D. KLASIFIKASI
30
Bentuk tubuh ctenophora adalah simetri biradial, radial dan bilateral,
biasanya mempunyai deretan sisir cilia eksternal, tentakel dilengkapi sel
colloblast, pada mesoglea terdapat sel amebocyte dan sel otot, sistem
pencernaan biasanya lengkap, statocyst pada ujung aboral dekat dengan
lubang anal, reproduksi seksual, hemafrodit, larva cydippid berenang
bebas, 90 spesies semuanya laut.
1. Kelas tentaculata
Mempunyai tentakel.
Ordo 1.cydippida:tubuh bulat, tentakel bercabang dan retraktil.
Hormiphora dan pleurobranchia
Ordo 2.lobata:tubuh pipih secara lateral, cuping mulut 2 buah dan
besar, tentakel pendek,.balionopsis dan mnemiopsis
Ordo 3.cestida. tubuh panjang dan pipih seperti pita, satu bidang
dengan tentakel
Ordo 4.platyctenea. tubuh pipih oral-aboral, mengalami modifikasi
yang besar, stadia larva awal merupakan parasit pada salpa (tunica)
2. Kelas nuda
Tidak mempunyai tentakel.
Ordo1. Beroidea, tanpa tentakel. Bbentuk tubuh seperti kantung,
mulut lebar, pharnyx besar sekali. Beroe, panjang sampai 20cm, di
perairan dingin
FILUM CTENOPHORA
FILUM CTENOPHORA merupakan hewan laut, berbentuk bulat kecil dan
lonjong, sebesar kacang polong sampai bola golf. Ctenophora bersifat
karnivora
A. MORFOLOGI
Di sebut seawalnuts, comb jellies atau ubur-ubur sisir, karena secara
vertikal, tubuhnya terbagi oleh 8 helai pita yang tanpak sepeti deretan
sisir cilia, berwarana putih, jingga atu unggu tubuh biasanya tranparan
dan primitif yang memepunyai sepasang tentakel bercabang, tanpa
nematocyst. Sisir cilia merupakan tenaga penggerak bagi ctenophora.
31
a. Anatomi
Dinding tubuh terdiri dari epidermis di bawah epidermis terdapat
lapisan semacam mesenkhim tebal, setaraf dengan mesoglea pada
coelenterata. Mesenkhim ctenophora mempunyai sel otot sejati, suatu hal
yang tidak ada pada coelenterata.
b. Fisiologi
Makanan yang melekat pada colloblast di masukan ke mulut.
Colloblast iyalah sel perekat pada tentakel. Mulut berhubungan dengan
pharynx yang panjang, rongga gastrovaskular dan susunan kanal sisa
pencernaan di bunag melelui lubang anal atau melalui mulut
32
anal ; reproduksi seeksual, hermafrodit, larva cydippid berenang bebas;
90 spesies, semuanya laut
1. Kelas tentaculata
Mempunyai tentakel
Ordo. 1.cydippida (cydippidea). Tubuh bulat ; tentakel bercabang dan
retraktil. Hormipbora dan pleurobrancbia (gambar 7-1).
Ordo. 2. Lobata. Tumbuh pipih secara lateral; cuping mulut dua buah
dan besar; tentakel pendek; contohnya balionopsis dan mnemiopsis
( gambar) 7-2 D)
Ordo 3. Cestida tubuh panjang dan pipih seperti pita, satu bidang
dengan tentakel; cestum (cestus) veneris, venuss girdle (gambar 7-2 C)
dapat mecapai 90 cm dan lebar 5 cm di laut tropis
2. Kelas nuda
FILUM PLATYHELMINTHES
33
Kata platyhelminthes berasal dari bahasa yunani yaitu platy :pipih dan
helminthes artinya cacing. Umumnya tubuh cacing ini
pipih dorso-ventral. Filum platyhelminthes terdiri atas 4 kelas yaitu:
a. Turbelaria
b. Monogenea
c. Trematoda
d. Cestoda
A. KELAS TURBELARIA
Ciri-ciri dari Turbelaria adalah:
Tubuh lonjong sampai panjang
Pipih dorso-ventral
Tidak mempunyai ruas sejati
Kepala terdapat tonjolan
Bebrbentuk tentakel
Warna tubuh hitam,coklat atau kelabu.
Berukuran 0,5mm sampai 60 cm.
1. Anatomi
34
Tubuh tetutup epidermis dan di bagian ventral mengadung cilia yang
berfungsi untuk merayap. Pada lapisan epidermis terdapat banyak sel
kelenjar dan batang-batang kecil yang di sebut rhabdoit. Sel kelenjar
menghasilkan lendir untuk melekat,membungkus mangsa dan sebagai
jejak lendir pada waktu merayap. Di bawah epidermis terdapat serabut-
serabut otot melingkar,longitudinal,iagonal,dan dorso ventral hingga
turbelaria mudah meliuk-liuk.
bagian-bagian dinding tubuh dorsal dan ventral dari planaria air tawar.
Rhabdoid
Epidermis
Lapisan otot melingkar
Lapisan otot diagonal
Sel kelenjar
Nukleus
Otot parenkim
Lapisan otot membujur
2. Sistem Pencernaan
35
turbelaria lainnya mulai tertata menjadi beberapa pasanh saraf yang
primitif mempunyai 5 pasang benang saraf,yang lebih tinggi tingkatannya
4 psaang. Turbelaria pada umumnya memiliki sepasang bintik mata,tetapi
adakalanya dua pasang atau lebih. Mata berfungsi hanya untuk
mendeteksi sinar,dan kebanyakan turbelaria bersifatfototaktis negatif.
Alat indera lainnya adalah sel peraba dan sel chemoreceptor.
36
D.KELAS CESTODA
Dikenal dengan sebutan cacing pita dan merupakan parasite pada
vertebrata.Tubuh cacing dewasa terdiri atas scolex,leher yang pendek dan
strobili.Scolex dilengkapi dengan alat penghisap(sucker) dan kait untuk
melekat pada dinding usus inang.Leher merupakan daerah pertunasan
yang terdiri atas serangkaian proglotid dengan jumlah bias mencapai
1000 buah.Proglotid yang makin jauh dari leher makin besar dan
dewasa.pada tiap proglotid terdapat reproduksi jantan an betina.
Dalam daur hidup cacing pita dibutuhkan satu atau lebih inang
perantara,yaitu avertebrata dan vertebrata,yang terkenal ialah taenia
solium cacing pita dengan manusia dan hewan karnivor sebagai inang
utama dan babi sebagai inang perantara.
Cacing pita ikan,dibothriochepalus latus merupakan parasite dalam
usus berbagai hewan karnivor,termasuk manusia.
E.KLASIFIKASI
Filum Platyhelminthes:
*Tubuh pipih dorsoventral *Simetri bilateral
*Sistem pencernaan tidak lengkap *Tidak beruas-
ruas *Tidak
mempunyai rangka
*Sistem ekskresi protonephridia *Tidak ada anus
*Sistem pernapasan maupun system peredaran darah
*Reproduksi seksual dan pada beberapa jenis seksual
1.Kelas Turbelaria
Bentuk tubuh lonjong sampai panjang,tubuh dilidungi epidermis
bercilia dan mengandung banyak kelenjar lender serta rabdite,mulut
bagaian ventral dan mmpunyai rongga pencernaan kecuali ordo acoela ;
3000 spesies
*Ordo 1. Acoela,panjang 1-4mm;laut;mulut adakalanya dengan
pharynx sederhana;rongga pencernaan,gonad dan oviduct tidak
ada;contohnya conviluta dan Pseudaphanostoma
*Ordo 2.Catenulida.Panjang 0.9-9mm,tunggal atau dalam rangkaian
zooid sampai 32 buah;umumnya di air tawar yang tergenang;enteron
bentuk kantung sederhana;benang syaraf 2pasang;catenula dan
stenstonum
*Ordo 3.Macrostomida.Panjang 0,8-11mm;tunggal atau dalam
rangkaian zooid 18 buah;pipih atau silindris;laut dan air tawar;enteron
kantung sederhana dan bercilia;pharynx sederhana;benang saraf lateral
sepanjang ;macrostomum dan mikrostomum
*Ordo 4.Neorhabdocoela;panjang 0.3-11mm;merupakan kelompok
besar,terdapat di laut,air payau dan tawar.contohny mesostoma
danDellielia
37
*Ordo 5.Temnoche.hidup parasite pada crustacean,molusca dan kura-
kura
*Ordo 6.Lechitopitheliata.Panjang 6mm;laut dan air tawar;enteron
sederhana;benang syaraf 4 pasang
*Ordo 7.Prolechithopora.Dilaut dan air tawar.pharynx lipat atau
bulat;enteron kantung sederhana;kelenjar kuning telur tampak
jelas.Plagiosomumu
*Ordo 8.Seriata.Pharinx plicate.biasanya mempunyai statocyct;kelenjr
kuning telur banyak;Monocelis
*Ordo 9.Tricladida.Panjang 2-500mm;usus 3 cabang ;mulut dngan
beblalai.contoh Dugesia (=Euplanaria) berpigmen ;bipalium di darat.
*Ordo 10.Polycladida.Laut;panjang 3-20mm;bentuk oval dan sangat
pipih .adakalanya terdapat tentakel dianterior;Leptoplana,stylocus
acapkali memakan oyster.
2.Kelas Monogenea
Ektoprasit dengan satu inang,disekitar mulut terdapat alat
penghisap;diujung posterior;telur sedikit;1100 spesies.contoh gyrodactilus
3.Kelas Trematoda
Dikenal flukes;sebagai endoparasit;beberapa ektotuparait;tubuh
tertutup kutikula
a.Subkelas 1. Aspidogatrea
Tidak mempunyai alat penghisap oral;endoparasit pada satu
inang.Aspidogaster dan Cotylapsis pada rongga pericardium kerang air
tawar.
b.Subkelas 2 Digenea
Biasanya mempunyai dua alat penempel,satu disekitar mulut dan
lainnya di ventral;sebagai ndoparasit dengan inang utama
vertebrata;inang antara satu dan tiga;Schistoma mansoni(vaving
darah);Opistrobis sinesis(cacing pada hati manusia)dan fasciola
hepatica(cacing hati pada ternak herbivore;11000 spesies
4.Kelas Cestoda
Tubuh pipih;panjang;tertutup kutikula;dewasa tidak mempunyai alat
pernafasan dan alat indera;endoparasit dengan dua inang atau
lebih;dewasa pada usus vertebrata;3400spesies
a.Subkelas 1.Cestodaria
Tubuh tidak bersekat-sekat;tanpa scolex;larva dengan 10 kait;inang
utama ikan laut.
b.Subkelas 2.Eucestoda
Tubuh panjang dan pipih;proglotid 4-4000 buah;scolex mempunyai alat
penghisap;larva dengan 6 kait;1500 spesies;11 ordo
38
Aulophorus dan Derodari subkelas Oligochaeta sebagai inang
Ordo 3.Pseudophyllidea.Scolex tidak terlalu tampak jelas;bothria
6;Dewasa pada beberapa jenis ikan air tawar dan hewan
kanivor;Dibothriocephalus latus;cacing dewasa bias mencapai 18 meter
dengan 4000 proglotid
39
BAB 9
FILUM RHYNCHOCOELA
FILUM ENTOPROCTA
40
Filum Entoprocta termasuk seksi pseudocoelomata.pseudocoel
berisi parenkhim seperti agar ,yang terdiri atas sel yang menetap dan sel
yang bergerak bebas.Psedocuel meluas sampai ketentakul.
Bentuk entoprocta seperti polip coelentarata ,bertangkai dan
menempelpada benda atau pada organismeair di pantailaut dangkal.
Bentuk tubuh seperti mangkuk ,disebut calyx dan bagian tepinya
dikelilingi tentakel bercilia atau lopnophore. Didalam lingkaran tentakel
terdapat mulut anus. Yang berasal dari kata yunani PROKTOS yang berarti
anus.tubuh dilapisi kutikula tipis yang menutup epidermis.
Filum entoprocta merupakan kelompok kecil dengan sekitar 150
spesies dilaut. Dan hanya urnatella gracillis di air tawar.hidup di bawah
batu aliran sungai, ukurannya kecil (5mm).
Sebagai filter feeeder ,entoprocta memakan plakton kecil seperti
diatom & protozoa kecil serta partikel organik. Organ pernapasan dan
sistem peredaran darah tidak ada .alat ekskresi sepasang protonephridia.
41
Reproduksi aseksual dengan pertunasan pada jenis soliter tumbuh
dari calyx ,dan pada jenis koloni dari stalon kebanyakan entoprocta
hermafrodit,telur dibuahi dalam ovari dan dierami pada rongga
pengeraman didalam calyx. Telur menetas manjadi larva trochophore
yang berenang bebas untuk beberapa saat.kemudian turun dan
menempel pada substar serta bermetamorfosa menjadi betuk seperti
yang dewasa .
Klasifikasi
Filum entoprocta ; tubuh simetri bilateral ,berbentuk seperti
mangkuk bertangkai yang terdiri atas calyx dan tangkai, saluran
pencernaan berbentuk huruf U dengn anus didalam lophophore, tidak
mempunyai sistem peredaran darah dan sistem pernapasan , sistem
ekskresi pronotephridia , sistem saraf ganglion . reproduksi seksual secara
hernafrodit ,reproduksi aseksual dengan pertunasan ,hanya ada 1 kelas
dan 1 ordo dalam filum entoprocta.
FAMILI 1 ; LOXOSOMATIDAE
Solider tongkai menempel dengan semacam pisin pelekatpada
spons, polychaeta & hewan lain. Genus locosama .
FAMILI 2 ; PEDICELLINIDAE
Koloni mempunyai basal stolon ,genus pedicellina.
FAMILI 3 ; URNATILLIDAE
Koloni kecil hanya 1 genus urnatella.
42
FILUM ROTIFERA
Rotifera atau rotatoria terdapat di segala penjuru dunia.
Rotifera berasal dari kata Rota= roda dan fera= membawa.
Ciri umum :
Berukuran antara 40-2.500 mikron, rata- rata 200 mikron.
Hidup bebas , soliter, koloni atau sessile.
Biasanya transparan, beberapa berwarna cerah seperti merah atau coklat
disebabkan warna saluran pencernaan.
A. ANATOMI
Tubuh Rotifera dapat dibagi menjadi 3 bagian pendek, yaitu :
1. Anterior yang pendek :
a. Terdapat corona dan mastax yang merupakan ciri khas filum Rotifera.
Corona terdiri atas daerah sekitar mulut yang bercilia yang melebar di
seputar tepi anterior hingga seperti bentuk mahkota.
Mastax terletak antara mulut dan Pharynx.
Mastax ialah pharynx yang berotot, bulat atau lonjong dan bagian
dalamnya terdapat trophi, semacam rahang berkhitin.
Mastax berfungsi untuk menangkap dan menggiling makanan,
bentuknya beraneka ragam sesuai dengan tipe kebiasaan makan rotifera.
43
Tubuh Rotifera tertutup epidermis yang merupakan lapisan tipis yang
menghasilkan kutikula. Di bawah epidermis terdapat susunan otot
melingkar dan membujur yang tersusun seperti jala sinsitial.
B. FISIOLOGI
a. Pencernaan
Mulut rotifera terletak di bagian ventral dan biasanya dikelilingi oleh
sebagian corona.
Urutan proses makan :
mulut mastax pharinx esofagus perut
usus yang pendek anus
44
DAFTAR GAMBAR ROTIFERA
45
46
47
C.REPRODUKSI
Semua rotifera dioecious,reproduksi selalu seksual.Individu
Jantan selalu lebih kecil daripada betina,dimana biasa mengalami
degenerasi yaitu tidak mempunyai alat pencernaan,hanya memiliki
alat reproduksi saja.Perkawinan pada rotifera biasanya dengan cara
hipodermic impregnationdimana sperma masuk melalui dinding
tubuh.Setiap ovary menjadi sebuah telur.Rotifera jantan siap melakukan
perkawinan satu jam setelah menetas,kemudian akan mati.bila rotifera
jantan tidak menemukan rotifera betina maka rotifer jantan akan mati
dalam waktu 2 sampai 7 hari,tergantung pada jenisnya.reproduksi selalu
dengan cara parthenogenesis,yaitu betina menghasilkan telur yang selalu
menetas menjadi betina.
Pada kelas Monogononta yang dalam keadaan tertentu ada
jantannya,dimana terdapat dimana terdapat tiga macam telur.
1. Telur Amictic :Hasil dari pada parthenogenesis,bercakang
tipis,diploid,tidak dapat di buahi,dan menetas menjadi betina amictic.
2. Telur mictic :bercakang tipis,tetapi haploid,bila tidak di buahai
secara partenogenetik akan menetas menjadi jantan yang haploid.Telur
mictic di buahi oleh sperma dari jantan yang haploid akan menjadi telur
dorman,bercakang tebal dan keras,resisten terhadap kekeringan dan
lingkungan buruk,dan memerlukan istirahat beberapa bulan sebelum
dapat menetes.
48
Daur hidup rotifera dari kelas Monogononta
D.NILAI EKONOMIS
Rotifera memegangn peranan penting dalam rantai makanan
pada ekosistem perairan tawar.Di satu pihak memakan serpihan-serpihan
organic dan ganggang bersel satu,di lain pihak rotifera merupkan
makanan bagi hewan yang lebih besar seperti cacing dan crustacean.
Brahionus merupakan rotifera yang banyak di budidayakan sebagai
makanan alamiuntuk larva ikan dan udang.Brahionus mulai bertelur pada
umur 28jam dan setelah 24jam telur menetas.selama hidupnya yang dua
belas hari Brahionus menghasilkan 20 butir telur.Pada habitat yang
tercemar bahan organic dan berlumut,biasanya banyak di jumpai
49
Bdelloidea seperti philodina dan Rotaria.
Gambar;conochcilus
E.KLASIFIKASI
Filum rotifera simetri bilateral;tubuhnhya biasanya mempunyai
jumlah sel yang tetap,bentuk tubuh agak silindris,terdapat corona bersilia
di bagiang anterior,saluran pencernaaan lengkap dan mempunyai
mastax;saraf ganglion dorsal sebagai otak;reproduksi
seksual,dioecious,dan beberapa partenogenesi;ukurang kurang dari 1mm.
1. Kelas Seisonacea
Tubuh panjang;corona mengecil;ovarysepasang;hanya ada satu genus
season,dengan dua spesies laut hidup komensal pada Nebalia,filum
crustacean.
2. Kelas Bdelloide
Tubuh silindris dan retraktil;corona seperti dua roda yang
berputar,ovary sepasang,kaki dengan dua sampai empat jari atau tidak
ada,jantan tidak di kenal,parthenogenesis,berenang atau merayap;contoh
philodina dan rotaria
3. Kelas monogononta
Ovari sebuah;jantan ada dan mengalami degenerasi.ordo 1.ploima
50
Ordo 2.floscularia
Ordo 3.collothecea.
51
BAB 12
FILUM KHINORHYNCHA
52
Filum gastrotrica
Merupakan kelompok kecil dengan 450 spesiesyang hidup bebas di
laut dan di air tawar.
Jenis ordo chaetonotida biasa ditemikan didi danau kolam dan sungai.
Jenis ordomacrodasya terdapat di air laut dan payau.
Ukuran gastrotricha mikropis antara 40-1000 mikron .namunbeberapa
spesies berukuran 4mm.berbentuk seperti botol. Bagian ventral datar
bagian posterior bercabang dua dilengkapi organ panapel.panapel
berjumlah banyak dan terletak di atas kepala
Gerakan tubuh gastrotricha merupakan perpaduan kerja otot dan
gerakan siliayang terdapat pada ventral.otot tersusun melingkardibagian
luar otot dan otot longitudinal nya disebelah dalam nya . tubuh tertutup
oleh kutikula .mulut terletak di ujung anterior ,berhubungan dengan
pharynx,usus perut kemudian anus di ujung posterior
Alat ekskresi berbentuk sepasang protonephiridiayang tersususn seri
sepanjang tubuh. Otak terdiriatas masa ganglion yang terletak pada
bagian isi anterior pharynx,dandan dari tubuh ganglion keseluruh tubuh
Semua gastrotricha hermafrodit namun chaetonotida ,alat reproduksi
jantan mengalami degradasi hingga dapat dikatan betina . menghasil kan
dujenis telur yaitu telur biasa dan telurdorman . masa hidup antra lain 8
sampai dengan 12 hari menghasil kan telur 5butir
Klasifikasi
Filumgastrotricha simetri birateral tubuh seperti botol,bagian dasar
ventral bersilia, tubuh tertutup kutikula,berbentuk sisik atau
duri,epidermissinsitial.saluran pencernaan lengkap.perkembangan telur
langsung.
Kelas1.macrodasyoidea ,ordo macrodasyda
Tabung perekat terletak di bagian anterior; hermafrodit;pantai laut air
payau dipasir
Kelas2.chaenotoidea,ordo chaetonotida
Perekat di bagian ekor merupakan spesies betina hidup di air tawar
beberapa di laut.
53
54
BAB 14
FILUM NEMATODA
A. ANATOMI
Bentuk tubuh Nematoda panjang, langsing, silindris dan pada
beberapa jenis menjadi pipih ke arah posterior (Gambar 14-1 A dan 14-7).
Jenis cacing yang hidup bebas di air tawar dan darat biasanya kurang dari
1mm, sedangkan spesies laut dapat mencapai panjang 5 cm.
Mulut terletak di ujung anterior, dan di sekitarnya terdapat3 atau
6 buah bibir, papila dan setae (Gambar 14-2 A).tubuh tertutup kutikula
yang kompleks. Di bawah kutikula terdapat lapisan epidermis, biasanya
selular, namun beberapa spesies sinsital.
Pada inding tubuh Nematoda hanya ada otot longitudinal.
Pseudocoe lom pada nematoda luas dan berisi cairan antara lain berfungsi
sebagai rangka hidrostatik, dan menunjang gerakcacing yang meliuk-liuk
seperti ular. Organ untuk pernapasan dan peredaran darah tidak ada.
55
B. FISIOLOGI
1. Sistem saraf
Lingkaran saraf mengelilingi esofagus merupakan otak (Gambar
14-1 A), dan berhubungan dengan 6 benang saraf anterior dan 4 atau
lebih benang saraf posterior. Alat indera pada Nematoda adalah sensila,
terutama papilla, setae, amphid dan phasmid. Setae terdapat di kepala
dan seluruh permukaan tubuh.
2.`Alat ekskresi
Alat ekskresi noematoda bukan protonephridia, tetapi suatu
system sel kelenjar, dengan atau tanpa saluran. Pada spesies laut
biasanya terdapat satu atau dua sel kelenjar yang besar, tanpa saluran,
terletak dekat dengan pharynx dan mempunyai sebuah lubang ekskresi,
disebut kelenjar renette.
C. JENIS MAKANAN
Kebanyakan nematode yang hidup bebas adalah karnivora dan
memakan metazoan kecil, termasuk jenis nematode lain. Spesies lain baik
air laut maupun air tawar adalah fitofagus. Adapula spesies laut, air tawar
dan terestial yang merupakan deposi feeder, memakan lumpur dan
memanfaatkan bakteri dan bahan organic yang terkandung dalam lumpur.
D. PENCERNAAN
Beberapa spesies karnivora dan herbivore mempunyai stylet
semacam jarum suntik atau gigi dalam rongga mulut, berfungsi sebagai
menusuk mangsa, tanaman dan menghisap cairannya atau menggigit
mangsanya.
Rongga mulut berhubungan dengan pharynx berotot yang
kadang-kadang menggembung disebut juga esophagus, berfungsi untuk
56
menghisap makanan. Dari pharynx, makanan menuju usus yang panjang
sebagai tempat penyerapan makanan, rektumpendek dan anus di
posterior.
57
REPRODUKSIi
Umumnya dioecios,dan jantan di tanda dgn ekor berbentuk kait
berkuran lbh kecil dari betina.permukaan cangkang di hiasi ukiran yang
spesifik untk masing-masing spesies,hingga bentuk telur di pakai unk
identifikasi infeksi parasit dari pengamatan tinja pederita.
Sejumlah besar spesis nematoda hidup sebagai endoparasit,idak ada
ektoparasit.endoparasit pada ikan antara lain SPINITECTUS,CAMMALANUS
LONGITRIDENTATUS ataupun PHILOMETRA SANGIENA.
Beberapa nematoda hidup sebagai endoparasit pada manusia dengan
hewan avertebrata sebagai inang perantara.dalam daur hidup nya, cacing
wucheria,memerlukan nyamuk sebagai inang perantara.disaat lain,pada
waktu nyamuk menghisap darah larva di dalam belalai keluar dan
menembus kulit manusia,menuju pebuluh getah bening dan mengulung
diri di dalam kelenjar g etah bening,dan kemudian tumbuh menjadi
dewasa.cacing dewasa menghambat sirkulasi getah bening,dan jumlah
cacing dewaa yg banyak setelah beberapa tahun mengakibatkan
pembengkakan pada kaki.
KLAFISIKASI
FILUM NEMATODA
Tubuh panjang,silindris,tertututp kutikula,saluran pencernaan lurus dan
lengkap:
Pseudocoelom;biasanya diocieus jantan lebih kecil dari pada betina.
1. Kelas Aphasmida (Adenophorea)
58
Ordo 2. Enoplida. Hidup bebas dan parasit, terdapat di laut, air payau
dan air tawar.
2. Kelas Phasmida
59
Berasal dari bahasa Yunani, bryon yang berarti lumut dan zoon berarti
hewan. Bryozoa merupakan koloni dari hewan kecil-kecil, seperti
hamparan lumut berbulu, menempel pada batu, benda atau tumbuhan air
di perairan dangkal yang subur dan jernih.
60
Kecuali beberapa species, bryozoa adalah hewan berkoloni dan sessile.
Tiap individu biasanya berukuran kurang dari 0,5 mm, beberapa jenis
berbentik sperti polip hydrozoa. Masing-masing terbungkus dalam
zooecium, yaitu selubung benda mati dari lapisan khitin atau lapisan tebal
kalsium karbonat yang tertutup khitin.
Bentuk zooecium bermacam-macam, seperti bentuk kotak,
jambangan, lonjong atau pembuluh. Koloni pada jenis laut, kelas
Gymnolaemata polimorfik, artinya dalam satu koloni terdapat lebih dari
satu macam zooid, autozooid dan heterozooid. Autozoid adalah zooid
yang selalu ada dan jumlahnya paling banyak, berfungsi untuk makan dan
pencernaan. Heterozooid adalah modifikasi dari zooid untuk keperluan
makan dan menjadi tangkai atau stolon, semacam akar, avicularium dan
vibraculum.
Avicularium (jamak, avicularia) berbetuk seperti kepala burung, untuk
menghalau parasit atau penggangu. Vibraculum berbentuk seperti
cambuk yang berfungsi membersihkan tubuh dari detritus atau parasit.
Ovicell atau oocium ialah zooid untuk mengerami telur.
Rongga tubuh tumbuh sempurna, tidak ada system peredaran
darah, organ pernafasan maupun nephridia. Terdapat syaraf ganglion di
antara mulut dan anus.
61
B. REPRODUKSI
Reproduksi secara seksual dan aseksual. Semua bryozoa air tawar dan
kebanyakan bryozoa ai laut adalah hemaprodit. Telur dan sperma
dihasilkan bergantian ada kalanya protandri. Testis pada funiculus, ovary
terletak dekat lophophore. Gonoduct tidak ada, telur dan sperma
berhamburan dalam coelom atau dilepas dalam air. Beberapa species laut
mengerami telurnya, misalnya dalam saluran pencernaan yang
mengalami degenerasi.
Bentuk larva bryozoa bervariasi, namun semua mempunyai corona,
yaitu semacam lingkaran cilia sebagai alat renang, dan serumpun cilia
panjang di anterior, serta sebuah kantung penempel di posterior
Reproduksi aseksual pada bryozoa air tawar selain dengan cara
pertunasan, juga dengan menghasilkan statoblast, satu sampai beberapa
butir pada finiculus. Statoblast tehan terhadap kekeringan, panas dan
dingin. Struktur dan bentuk statoblast dipakai untuk identifikasi genus dan
species.
C. NILAI EKONOMIS
62
trichoptera dan ikan kecil. Species air tawar, misalnya Paludicella,
adakalanya tumbuh dalam pipa air minum yang tidak diberi khlor
sehingga mengganggu aliran air, atau tumbuh pada jarring apung
sehingga mengganggu ikan yang ada di dalamnya. Sekitar 130 species
laut hudup sebagai epifit sehingga dianggap sebagai parasit oleh
manusia. Koloni species fosil pada kelas Stenolaemata mempunyai
zooecia dari kapur padat, sehingga meninggalkan lapisan kapur yang
tebal. Hal ini berarti species tersebut telah membantu terjadinya lapisan-
lapisan batu kapur pada terumbukarang.
D. KLASIFIKASI
1. Kelas Phylactolacmata
Zooid silinderis; lophophore berbentuk tapal kuda; mempunyai
epistome; dinding tubuhberotot; terdapat di air tawar; menghasilkan
statoblast; contoh PhimatellaI dan laphophus crytallinus. Ordo
Plumatellina. Koloni monomorfik.
2. Kelas Gymnolaemata
Lophophore berbentuk lingkara; epistome tidak ada; dinding tubuh
tidak berotot; koloni acapkali polimorfik; zooecia komplek; lebih dari 3000
species hidup, kebanyakan di laut, banyak species fosil.
o Ordo 1. Ctenostomata. Zooecia seperti agar, khitin atau membrane;
diameter orifice sama dengan zooecium; koloni berbentuk lapisan tipis
pada batu, cangkang molusca atau ganging; Paludicella di air tawar dan
Alcyonidium di laut.
o Ordo 2. Cheillostomata. Zooecia dan zat tanduk atau kapur, berbentuk
kotak dan memiliki avicularia; biasanya mempunyai ovrculum; berbentuk
koloni berumbai-rumbai, Bugula atau seperti lapisan tipis, contoh
Membranipora.
3. Kelas Stenolaemata
Bentuk zooecium seperti tabung, terbuka di bagian ujung; dinding
zooeciaberkapur dan menyatu satu sama lain; orifice bundar; telur
dierami dalam ovicell yang besar; 900 species hidup, semua di laut. Ada
sejak Cambrian sampai sekarang.
o Ordo Cyclostomata. Crissia, Tubulipora
o Ordo Cystoporata, Stomatopora dan Cryptostomata telah punah pada
akhir era Palaezoikum.
63
Filum Mollusca
M ollusca berasal dari bahasa Romawi molis yang berarti lunak. Jenis
mollusca yang umum dikenal ialah siput, kerang dan cumi-cumi. Mollusca
hidup sejak periode cambrian, terdapat lebih dari 100.000 spesies hidup
dan 35.000 spesies fossil. Kebanyakan dijumpai di laut dangkal, beberapa
pada kedalaman sampai 7.000 m, beberapa di air payau, air tawar dan
darat.
Anggota dari filum mollusca mempunyai bentuk tubuh yang
beraneka ragam, dari bentuk silindris seperti cacing dan tidak mempunyai
kaki maupun cangkang, sampai bentuk hampir bulat tanpa kepala dan
tertutup dua keping cangkang besar. Oleh sebab itu, berdasarkan bentuk
tubuh, bentuk dan jumlah cangkang, serta beberapa sifat lainnya, filum
mollusca dibagi 8 kelas :
1. Chaetodermomorpha
2. Neomeniomorpha
3. Monoplacophora
4. Polyplacophora
5. Gastropoda
6. Pelecypoda
7. Scaphopoda
8. Cephalopoda.
Tubuh mollusca simetri bilateral, tertutup mantelyang menghasilkan
cangkang, dan mempunyai kaki ventral. Saluran pencernaan lengkap, dan
di dalam rongga mulut terdapat radula, kecuali pada pelecypoda. Radula
terdiri atas tulang muda yang disebut odontophore. Di atas odontophore
terdapat pita radula yang berisi beberapa baris gigi khitin kecil-kecil
dengan ujung mengarah ke belakang. Otot protaktor mengatur penjuluran
odontophore ke luar mulut dan gerakan gigi radula. Tergantung jenisnya,
radula mollusca merupakan organ untuk mengerok lumut (scrapping),
merumput (browsing, grazing), mengebor (boring) atau mengalami
modifikasi untuk menangkap mangsa pada jenis predator. Gigi radula di
ujung anterior menjadi aus dan rusak oleh pemakaian terus menerus,
gigi baru selalu tumbuh diujung posterior dalam kantung radula. Secara
64
perlahan gigi radula bergerak ke anterior.
Mulut berhubungan dengan esofagus, perut dan usus yang melingkar.
Anus terletak pada tepi dorsal rongga mantel dibagian posterior. Sisa
pencernaan berbentuk pelet yang padat, sehingga rongga mantel dan
insang tidak tercemar oleh buangan tersebut.
Jantung mollusca terdiri atas dua serambi (auricle) dan sebuah bilik
(ventricle), terdapat dalam rongga perikardium. Bilik memompa darah ke
aorta, beberapa arteri dan menuju sinus dalam organ atau jaringan.
Peredaran darah terbuka, artinya darah tidak melalui pembuluh darah,
tetapi melalui sinus darah yaitu rongga diantara sel-sel dalam organ. Dari
sinus darah dalam organ, darah mengalir ke ginjal untuk membuang sisa
CO2
metabolisme, kemudian ke insang untuk membuang dan
O2
mengambil . Darah yang mengandung oksigen akan mengalir dari
O2 CO2
ini berarti efisiensi pertukaran dengan adalah maksimum.
65
Alat indra mollusca terdapat dalam rongga mantel yang disebut
osphradium, yang berfungsi sebagai chemoreseptor dan juga mendeteksi
jumlah sedimen yang terbawa aliran air masuk. Selain osphradia, alat
indra pada mollusca adalah mata dan statocyst.
Kebanyakan mollusca mempunyai kaki yang besar dan datar untuk
hidup sebagai hewan bentik. Kaki berotot dan bagian telapak kaki
mengandung banyak kelenjar lendir dan cilia. Gerakkan kaki dilakukan
oleh otot kaki atau perpaduan cilia dengan lendir seperti hal nya pada
turbelarria.
A. KELAS CHAEMATODEMOMORPHA
66
Chaetodetomomorpha mencakup kelompok mollusca dengan bentuk
tubuh silindris dan tidak mempunyai cangkang. Panjang tubuh 2 mm
sampai 14 mm, tidak mempunyai kaki, dan mantel menutup seluruh
tubuh. Sebagai pengganti cangkang, seluruh tubuh tertutup sisik yang
mengarah ke posterior. Sisik tertanam pada kutikula yang mengandung
khitin yang dihasilkan epidermis mantel.
Chaetodetomomorpha hidup sebagai
benthos laut didalam liang dengan kepala
berada di bagian bawah untuk memakan
sedimen, dan bagian ujung posterior
mencuat diatas lubang. Pada rongga
mantel di ujung posterior terdapat insang
bipectinate.
Beberapa cirri khas system organ
mollusca tidak dijumpai pada
Chaetodetomomorpha bahkan beberpa
spesies tidak mempunyai radula. Terdapat
sekitar 70 spesies, dioecious, semuanya
termasuk dalam satu ordo Caudofoveata.
BRACHIOPODA
1. Phylum Brachiopoda
Phylum Brachiopoda berasal dari bahasa latin, yaitu Bracchium yang
berarti lengan
(arm) dan Poda yang berarti kaki (foot). Jadi, Phylum Brachiopoda
adalah hewan yang merupakan suatu kesatuan tubuh yang difungsikan
sebagai kaki dan lengan. Brachiopoda adalah bivalvia yang berevolusi
pada zaman awal periode Cambrian yang masih hidup hingga sekarang.
Mereka seringkali disebut dengan lampu cangkang yang merupakan
komponen penting organisme benthos pada zaman Palaeozoic.
67
yang lain.
68
Gambar Anatomi Internal Phylum Brachiopoda
69
Gambar Cara Makan Brachiopoda
Gambar Lophophore
c. Ada yang hidup di air tawar, namun sangat jarang.
d. Mampu hidup pada kedalaman hingga 5.600 m secara benthos
secyl.
e. Genus Lingula hanya hidup pada daerah tropis atau hangat dengan
kedalaman maksimal 40 m
f. Hingga saat ini diketahui memiliki sekitar 300 spesies dari
Brachiopoda.
g. Brachiopoda modern memiliki ukuran cangkang rata-rata dari 5 mm
hingga 8 cm.
h. Kehadiran rekaman kehidupannya sangat terkait dengan
proses Bioconose dan Thanathoconose.
i. Cara reproduksi Brachiopoda adalah terpisah antara jantan dan
betina.
j. Fertilisasi secara ekternal.
k. Sebagian ada yang mengandung dan melahirkan larva lobate.
70
Gambar
Gambar
Macam-macam ordo dari Brachiopoda Artikulata adalah sebagai
berikut :
a. Ordo Orthida
Ciri-ciri :
- Umur Ordovician
- Bentuk lingkaran, hinge line lurus, hiasan bersifat radial.
Contoh genus : Hebertella dan Platystrophia.
c. Ordo Strophomenida
- Umur Ordovician.
- Bentuk pipih, hinge line lurus, hiasan radial berupa costellae halus.
71
Contoh genus : Sowerbyella dan Rafinesquina.
d. Ordo Spiriferida
- Umur Devon.
- Bentuk sperti kumparan/spiral, tersusun oleh material gampingan
mengelilingi lophophore.
Contoh genus : Muscrospirifer dan Platyrachella.
e. Ordo Rhynchonellida
- Cangkang berbentuk segitiga atau bulat, hinge line pendek, beak
kuat disertai lipatan bentuk accordeon.
Contoh genus : Pugnoides dan Rhynchotreta.
f. Ordo Terebratulida
- Permukaan cangkang halus.
- Lubang pedicle terletak pada beak yg menggantung.
Contoh genus : Terebratula dan Dielasma.
72
Perkembangan Valve
73
B. Kelas Neomeniomorpha
Bentuk tubuh seperti cacing, memanjang menurut sumbu anterior
posterior, tidak mempunyai cangkang, kepala tidak jelas, tidak
mempunyai alat ekskresi maupun gonoduct, bahkan spesies tidk
mempunyai radula. Panjang tubuh 1mm sampai 30 cm.
Tubuh neomeniomorpha agak pipih secara lateral, dan mempunyai
lekukan ventral dengan satu atau lebih guratan kecil. Mantel menutup
seluruh tubuh kecuali bagian yang terlekuk. Pada mantel terdapat
beberapa lapis sisik kapur, atau spikul di bawah lapisan kutikula.
Neomeniomorpha hidup di laut dan biasa terdapat koloni coelenterata,
karena sebagai hewan karnivora merupakan pemakan polip-polipnya.
Terdapat 180 spesies semuanya hermafrodit dan di bagi menjadi 2 ordo
atas dasar jumlah lapisan kapurnya.
C. Kelas Monoplacophora
Awalnya ditemukan sebagai fosil, namun pada tahun 1952 ditemukan
spesies hidup di Samudra Pasifik di lepas pantai Costa Rica. Bentuk tubuh
monoplacophora seperti siput kecil berukuran 3 mm sampai 3 cm. Tubuh
bagian dorsal tertutup sebuah cangkang, bagian ventral terdapat sebuah
kaki yang datar dan bundar, dalam rongga mantel terdapat 5 atau 6
pasang ctenidia monopectinate serta 5 pasang ginjal.
74
Kepala tampak jelas, saluran pencernaan lengkap, mulut dilengkapi
radula, anus di bagian posterior, semua jenis adalah deposit feeder,
reproduksi seksual, dioecious dan pembuahan diluar.
D. Kelas Polyplacophora
1. Morfologi dan Anatomi
Dikenal dengan chiton, tubuh lonjong dan pipih dorsoventralpanjang
tubuh antara 3 mm sampai 40 cm, berwarna gelap. Di bagian dorsal
tersususn cangkang pipih seperti genting. Dikelilingi mantel tebal yang
disebut gridle. Kadang gridle berhiaskan duri atau sisik . pada sebagian
atau seluruh cangkang tertutup gridle.
Kepala chiton tersembunyi di bawah gridle anterior, tidak mempunyai
mata maupun tentakel tetapi mempunyai radula yang besardengan
deretan gigi yang sangat banyak. Kaki lebar data dan susunan cangkang
seperti genting memungkinkan chiton dapat menggulung dirinya untuk
pertahanan.
Makanannya adalah ganggang dan organisme kecil lain. Rongga mulut
berhubungan langsung dengan esofagus, kemudian perut, usus melingkar
dan anus. Kotoran dikeluarkan berupa pelet melalui anus dengan aliran air
dari bagian posteriior. Diantara kaki dan tepi mantel pada kedua sisi tubuh
chiton terdapat rongga mantel. Dalam rongga mantelterdapat 6 sampai
88 pasang insang ( bipectinate ctenidia.
75
2. Fisiologi
Sistem peredaran darah terbuka, jantung terdapat dalam rongga
perikardium, terdiri atas sepasang auricle dan sebuah ventricle. Sistem
ekskresi terdiri atas sepasang nephridia yang besar, terletak memanjang
di tiap sisi tubuh.
Sistem syaraf chiton masih sederhana, terdiri atas syaraf melingkari
mulut yang berhubungan dengan 2 pasang saraf ventral, namun tidak
berbentuk ganglion. Alat indera yang utama adalah organ subradula
esthes. Organ tersebut berisi sel-sel indera yang dapat dijulurkan untuk
memeriksa substrat untuk mendeteksi makanan. Sel esthetes berbentuk
papila panjang terletak di saluran di dalam lapisan tegmentum. Beberapa
jenis chiton mempunyai esthetes yang kompleks terdiri atas sekelompok
sel indera yang membentuk ocellus yang berfungsi sebagai fotoreseptor.
Pada umumnya chiton dioecious, pembuahan di luar atau di dalam.
Sperma meninggalkan individu jantan bersama aliran air keluar.
Pembuahan terjadi di dalam rongga mantel. Sperma masuk bersama
aliran airmasuk. Telur menetas menjadi larva trichophore yang berenang
bebas, kecualai yang di erami di dalam rongga matel dikeluarkan sebagai
anak.
3. Klasifikasi
76
Kelas Poluplacophora
Tubuh lonjong, cangkang 8 keping berderet di bagian tengah dorsal,
dan dikelilingi gridle, kaki pipih dan datar, ctenidia bipectinate, 6 sampai
88 pasang, dioecious, gonad sebuah, larva trochophore berenang bebas,
dewasa merayap pada batu dan karang terutama di perairan laut dangkal,
600 spesies hidup, 350 spesies fosil, Ordovician sampai sekarang
Ordo 1. Lepidopleurida
Pada keping cangkang tidak terdapat bagian sisipan atau bila ada
tidak mempunyai gerigi sisipan. Lepidopleurus dan Hanleya
Ordo 2. Chitonida
Pada keping cangkang terdapat bagian sisipan atau gerigi sisipan.
Chaetopleura dan Amicula
77
E .KELAS GASTROPODA
Gastropoda biasanya disebut siput atau keong,dan merupakan
kelompok moluska yang paling berhasil menduduki berbagai
habitat.Terdapat di darat,perairan tawar,dan trbanyak di laut terdapat
lebih dari 60.000 spesies hidup dan 15.000 spesies fosil.
Torsi adalah peristiwa memutarnya cangkang beserta
mantel,rongga mantel dan massa visceral sampai 180 berlawanan arah
jarum jam terhadap kaki dan kepala (Gambar 18-12 C).Pada awalnya,larva
trochophore adalah simetri bilateral (Gamba 18-12 A).
1 .Anatomi
Bentuk cangkang siput pada umumnya seperti kerucut pada tabung
yang melingkar seperti konde(gelung,whorl) (Gambar 18-1B).Puncak
kerucut merupakan bagian yang tertua,disebut apex.sumbu kerucut
disebut columlla (Gambar 18-13).Gelung terbesar disebut body whorldan
gelung-gelung kecil di atasnya disebut spire (ulir) (Gambar 18-13 A).Di
antara bibir dalam (innerlip) dan gelung terbesar umbilicus,yaitu ujung
columella,yaitu berupa celah sempit sampai lebar dan dalam (Gambar 18-
13 C).Apabila umbilicus tertutup,maka cangkang disbut imperforate.
Aperture ialah bukaan cangkang,tempat tersembulnya kepala
dan kaki.Bila aperture di hadapkan kita pada apex (puncak) ke atas
dinamakan dekstral apabila aperture di sebelah kanan, dan disebut
sinistral apabila aperture di sebelah kiri (Gambar 18-14).kebanyakan
spesies mempunyai cangkang dekstral,beberapa spesies mempunyai
cangkang baik dekstral maupun sinistral.
Cangkang gastropoda terdiri atas 4 lapisan.Paling luar adalah
periostrkum,yang merupakan lapisan tipis yang terdiri dari bahn protein
seperti zat tanduk,disebut conchiolin atau conchin. Pada lapisan ini
terdapat endapan pigmen beraneka warna, yang menjadikan banyak
cangkang siput terutama spesies laut sangat indah warnanya, kuning,
hijau cemerlang dengan bercak-bercak merah atau garis- garis cerah.
Jenis air tawar umumnya berwarna kusam. Periostrakum berfungsi untuk
melindungi lapisan dibawahnya yang terdiri dari kalsium carbonat
terhadap erosi.
Lapisan kalsium karbonat terdiri atas tiga lapisan atau lebih, yang
terluar adalah prismatic atau palisade, lapisan tengah atau lamella dan
paling dalam adalah lapisan nacere atau hypostracum. Lapisan prismatic
terdiri atas Kristal calcite yang tersusun vertical, masing-masing diselaputi
matriks protein yang tipis.
Bentuk khas kaki gastropoda ialah telapak kaki yang datar seperti
halnya nenek moyang mollusca. Beberapa spesies tetap seperti nenek
moyangnya, hidup merayap pada substrat yang keras, namun banyak
spesies laut dan air tawar merupakan penghuni lumpur atau pasir lembut.
Kelenjar pada kaki menghasilkan lender yang berguna untuk merayap
pada substrat.
Siput penghuni perairan dengan dasar perairan halus, beradaptasi
sebagai peliang. Kaki depan polynices disebut propodium berfungsi untuk
mengalikan substrat pasir putih. Beberapa jenis siput yang hidup sessile,
melekat pada spons atau batu, kakinya mengecil pada jenis pelagis
seperti limacina dan carinaria, kaki mengalami modifikasi menjadi sirip
78
untuk berenang disebut parapodia, dan siput berenang terbalik.
79
Bab 18
Filum mollusca
2. Fisiologi
a.Penerapan
kebanyakan gastropoda ernafas dengan insang. Bentuk insang
primitive kebnyakan di miliki oleh jenis jenis dari subkelas prosobranchia
yaitu bipectinate dan jumlahnya serpasang. Pada ofistrobanchia dengan
adanya peristiwa detorsi,insangasli cenderung menghilang dan terbentuk
insang sekunder .pada nudibranchia,dimana terjadi detorsi penuh,
cankang , rongga,mantel dan insang asli lenyap,pernapasan dengan
seluruh permukaan tubuh atau insang sekunder.
b. peradaran darah
pada umumnya gastropoda mempunyai system peredaran darah
terbuka sperti halnya kebayakan moluskan yang lain.pada semua siput
jenis primitive ,auricle (serambi)kanan mengecil atau hilang sebagai
akibat hilangnya insang kanan,jantung terletak pada otak rongga
prikadium.
d. system saraf
system saraf gastropoda pada dasarnya seperti system saraf moluska
pada umumnya meskipun tiap tiap jenis mengalami beberapa perbedaan
pada derajat pemusatan ganglia. Dengan adnya torsi,maka system saraf
gastropoda menjadi asimetri.
C. Alat indra
Alat indra pada gastropoda meliputi mata,tentakel,hosphradia dan
statocyst.mata sederhan atau kompleks, bisanya terletak di pangkal
tentakel, dan berfunsi untuk mendetaksi perubahan intensitas cahaya
tentakel sepasang atau dua pasang,selain mata terdapat sel peraba dan
chemoreceptor.
80
d. Alat ekskresi
adalah sepasang protonetrida pada jenis jenis dari ordo
archeogastropoda,sedang pada gastropoda yang lain nepheridium kanan
lenyap nepheridium terletek di dalam masa fischeral urin di buang
bersama aliran air keluar dalam bentuk ammonia atau senyawa
ammonium.
81
GASTROPODA
a. Sistem Saraf
Sistem saraf gastropoda pada dasarnya seperti system saraf moluska
pada umumnya, meskipun tiap2 jenis mengalami beberapa perbedaan
pada derajat pemusatan ganglia. Denghan adanya torsi, maka system
saraf gastropoda menjadi asimetri, terdiri atas sepasang ganglion otak di
bagian posterior esophagus yang berhubungan dengan saraf mata,
tentakel dan statocyst, sepasang ganglion mulut berhubungan dengan
rongga mulut. Dari ganglion otak terdapat sepasang benang saraf ventral
yang berhubungan dengan ganglion kaki, dan sepasang lagi ke ganglion
sisi yang berhubungan dengan mantel dan otot columella. Benang saraf
dari ganglion sisi memilin (memutar) dan berhubungan dengan ganglion
visceral di dlm masa visceral.
b. Alat indra
Alat indra pada gastropoda meliputi mata, tentakel, osphradia, dan
statocyst. Mata sederhana atau kompleks, biasanya terletak di pangakl
tentakel, dan berfungsi untuk mendeteksi perubahan intensitas cahaya.
Tentakel sepasang atau dua pasang, selain mata terdapat sel peraba dan
chemoreseptor. Pada semua gastropoda, terdapat sebuah osphradium yg
terletak pada dinidng rongga mantel. Osphradium pada gastropoda yg tdk
mempunyai insang, cenderung mengecil atau lenyap.
c. Alat ekskresi
Alat ekskresi adalah sepasang protonephridia pada jenis2 dari ordo
Archeogastropoda, sedang pada gastropoda lain nephridium kanan lain
lenyap. Nephridium terlrtak dlm visceral, urine dibuang bersama aliran air
keluar dalam bentuk ammonia atau senyawa ammonium.
d. Reproduksi
Kebanyakan Gastropoda adalah dioecious dengan sebuah gonad
(ovary atau testis) terletak dekat saluran pencernaan dlm masa visceral.
Pada Archeogastropoda primitive, nephridium kanan berfungsi untuk jalan
keluar sperma atau telur. Pada gastropoda yg lain terjadi perkawinan dan
pembuahan di dalam, kemudian telur dibungkus semacam agar dan
dikeluarkan dlm bentuk rangkaian kalung, pita atau berkelompok, ada
pula telur yg dibungkus albumin dan dikelilingi kapsul serta dilekatkan
pada substrat.
Pada Gastropoda laut selain Archeogastropoda, stadium trochopore
berlangsung di dalam bungkus telur, dan menetas sebagai larvaveliger yg
berenang bebas. Pada stadium veliger inilah terjadi torsi yg berlangsung
cepat selama 3 menit pada limpet laut, sampai 10 hari pada
prosobranchia darat. Pada stadium akhir veliger kaki sudah cukup besar
untuk merayap, maka larva turun ke substrat dan melakukan
metamorfosa. Velum tubuh hilang dan berubah seperti dewasa. Saat
metamorfosa merupakan saat paling kritis dlm daur hidup gastropoda.
Stadium trochopor dan veliger dpt diamati perkembangannya dlm telur,
dan saat menetas keluarlah siput kecil dari cangkang.
82
Pada Nudibranchia dan jenis siput lain yg pda saat dewasa tdk
bercangkang, sebenarnya waktu veliger mempunyai cangkang, namun
krna mengalami torsi dan detorsi, maka cangkang terlepas pda
berlangsungnya metamorfosa. Siput air tawar viviparidae mengrami
telurnya dlm uterus, dan melahirkan anak siput yg kecil2.
e. Nilai ekonomis
Gastropoda mempunyai arti penti ng untuk makanan berbagai ikan,
burung dan mamalia, termasuk manusia. Gastropoda laut yg umum
dimakan adalah Haloitis (Abalone) dan Strombus (keong gonggong).
Selain sebagai lauk, Abalone telah di ekstrak dan dibuat sebagai makanan
tambahan yg berfungsi untuk mencegah berbagai penyakit.
83
AVERTEBRATA(RINGKASAN).
1).Masa visceral
Mengalami torsi 180;adalah artikel sepasang ingsang atau sebuah di
ior dijangtung umumnya dioecious biasanya mempunyai cangkang
operculum
Ordo 1.archeogastropoda(aspidobranchia) dengan bentuk primitif
biasanya mempunyai sepasang insang bipitinate 2buah rambi (auricle)
dan 2 buah nephrihridia cangkang melingkar atau semestris secara
sekunder umumnya di laut cangkang dengan belahan (celah) atau
berlubang scissurella dan haliotis .diodora (keyhole limpet),trocbus (top
shells) and calliostomar,neretina and sodoxus adlah jenis dari family
neritidae yang telah memasuki perairan tawar.
Ordo 2.mesogastropoda (pectiibrnchia,monotocardia)
Mempunyai ingsang unipetinate sebuah aurecle (serambi) dan ebuah
nephriium(karena organg-organg yang kanannya hilang umumnya di laut
beberapa di air tawar dan darat radula 7 sebuah gigi pada jajarng
melintang kebanyakan siput ordo ini.jenis laut ,siput air tawar
beroperkulum pila.
Ordo.3.neogastropoda(stenoglossa)
Yang sebuah dan uipectinate dengan osphradium yang bipectinate
pada tepi cangkang tacit(belahan notch)umumnya karnivor dan
mempunyai proboscis dengan gigi yang besra pada jajaran transversal
laut.
Kelas.2 opisthobranchia.
Mempunyai sebuah insang dan sebuah serambi(auricle)dan sebuah
mengalami umumnya cangkang dan rongga mantel hilang.
Kelas .3. cephalaspidea.
Mempunyai cangkang esternal atau internal kepala bagian dorsal
membesar seperti tameng .
Kelas.4.pyramidellancea.
Mempunyi cangkang dan ektoparasit polychaeta dan operculum.
Kelas.5.acochlidiacea
Ukurang sangat kecil mikroskopis tidak mempunyai cangkang
adakalanya bagian tubuh lainnya.
Kelas.6. anaspidea
Ukuran tubuh besar cangkang mengecl dan tersembunyi dalam bentuk
tubuh semestri bilateral secara sekunder mempunyai insang dan rongga
mantel.
Ordo 4.nudibranchia(siput bugil)
Tidak mempunyai cangkang maupun rongga mantel tubuh simestri
bilateral sekunder insang asli lenyap tetapi apalagi mempunyai insang
sekunder di keliling anus pda permukaan dorsal acapkali terdapt tonjolan-
tonjolan (cerae)yang berisi pelebaran kelejar pencernaan jenis dons.
Ordo.5.pulmonate.
Seperti siput air tawar darat sedikit di laut .biasanya mempunyai
cangkang tampa kepala dengan 1 atau 2 pasang tentakel hermafrodit
mempunyai serambi dan sebuah ginjal ,insang tidak ada namun rongga
antel berfungsi sebagai paru-paru banyakny pembuluh darh atas
dinding mantel untuk baenafas .
84
Ordo.1. basommatophora .
Tentakel sepaang mata terletak dekat pangkal tentakel kebanyakan di
air tawar beberapa di laut .
Ordo 2. Stylommatophora
Tentakel 2 pasang pasangan kedua mempunyai mata di ujungnya
.siput darat (bekco)
F.KELAS PELECYPODA(BIVALVIA)
Termasuk kelas peleycpoda ialah berbagai jenis karang remis dan
kejing kebanyakan hidup di air laut terutam di daerah littoral beberapa di
daerah pasang surut dan air tawar .beberapa jenis laut hidup pada
kedalama sampai 5.000 m.umumnya terdapat di dasar perairan yang
berlumpur atau berpasir,beberapa hidup pada substrat yang lebih keras
seperti lempungatau batu..
85
F. KELAS PELECYPODA ( BIVALVIA )
1. Anatomi
pada dasarnya tubuh pelecypoda pipih secara lateral dan seluruh
tubuh tertutup dua keping cangkang yang berhubungan di bagian dorsal
dengan adanya hinge ligament ,yaitu semacam pita elastick yang terdiri
dari bahan organik seperti zat tanduk ( conchihiolin ) sama dengan
periostrakum, bersambungan dengan periostakum cangkang pada bagian
dalamnya juga di tautkan oleh sebuah otot adukator anterior dan sebuah
otot adukator posterior yang bekerja secara antagonis dengan hinge
ligamen.Bila otot adukator rileks
GGG
86
kerangka organik ( seperti disemen).
2.Fisiologi
87
Kerang merupakan ciliary feeder karena sebagi deposit feeder
Maupun filter feeder,cilia memegang peran penting dalam mengalirkan
makanan ke mulut sebagai filter feeder semua kerang lamellabranchia
dan beberapa protabranchaia menyaring makanannya menggunakan
insang yang berlubang. Makanan utamanya adalah planton, terutama
fitoplanto.
Susunan cilia pada filamen insang kerang filter feeder berbeda dengan
kerang lain. Cilia frontal berfunsi untuk mengangkut partikel makan yg
melekat pada lindir di pemukaan insang ke alur makanan (food groove)di
tepi ventral insang.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, esophagus yg pendek, lambung
yanf d kelilingi kelenjar pencernaan, usus, rektrum dan anus .semua
pelecypoda tidak mempunyai radula karena semua makan yang masuk
sudah d sortir oleh plap.
Usus dan rektrum berfungsi menjadikan sisa pencernaan(feces) ke
dalam bentuk pellet. Pada diding usus dan rektrum tidak terjadi obsorpsi
mkanan. Pellet d buang keluar melalui sifon akshalant.
c.penedaran darah
peredaran darah pelecypoda adalah peredaran darah terbuka yaitu
darah dari jantung ke sinus organ, ginjal, insang dan kembali ke jantung.
Jantung terletak dalam dalam rongga peikardium, dan terdiri atas sebuah
bilik (ventricle) yang berotot dan dua buah serabi (auticula,atrium).
Umumnya pelecypoda memiliki aotarior dan aorta posterior.
Kebayakan darah dari jantung ke mantel akan lansung kembali ke
jantung, namun pada beberapa jenis kerang terdapat perbedaan. Pada
septi branchia, di mana insang sudah menghilang, mantel menggantikan
fungsi insang sebagai tempat peertukaran gas.
d. sistem saraf
system saraf pada pelecypoda lebih sederhana gastropoda, terdir atas
tiga pasang ganglia beserta saraf penghubung yg berkaitan. Sepasang
ganglia cerebropleura yang dihubungkan oleh saraf penghubung, terletak
dekat esophagus.
e. alat indera
alat utama yang utama pada pelecypoda terletak di tepi mantel. Tepi
mantel pada beberpa jenis kerang seperti lima dan pecten mengandung
tentakel sebagai indera (alat) peraba. Alat peraba berbentuk tentakel juga
umum pada sifon inhanlant dan ekshalant,bahkan nuculidea.
Alat indera berupa sepasang statocyt yang biasanya terdapat di kaki,
terletak dekat ganglion kaki. Selain itu terdapat ocilli, untuk mendenteksi
perubahan intensitas cahaya. Ocelli pada pecten tampak bitik biru
berkilauan.
f. ekresi
sepasang nephridia pada pelecypoda terletak di bawah rongga
pericardium.masing-masing mempunyai nephrostrome dalam rongga
parikardium dan nephridiopore untuk membuang hasil ekresi ke rongga
suprabranchia.
3. reproduksi
Pada protobtranchia, gonoduct bermuara dalam ginjal, dan telur serta
sperma dikeluarkan melalui nephridiopore, gonoduct bermuara dalam
88
rongga supabranchia. Beberpa jenis pelecypoda bersifat hermafrodit,
menghasilkan telur dan sperma pada bagian yang berbeda dalam genot
yang sama dan mempunyai gonoduct yang sama.
Pada pembuahan umumnya ekternal, gamet dikeluarkan melalui sifon
ekshalant. Factor yang mepengaruhi pemijahan antara lain yaitu suhu air,
pasang surut dan zat yang d hasilkan oleh gamet lawan jenisnya.
Pada beberapa jenis karang pembuahan terjadi dalam rongga
supranchia, dimana sperma dibawah aliran air masuk melalui sifon
inhalant.
89
e. Alat Indera
Alat indera yang utama pada pelecypoda terletak di tepi mantel.
Pelecypoda telah kehilangan bentuk kepala serta bagian-bagiannya yang
terkait. Tepi mantel pada beberapa jenis kerang mengandung tentakel
sebagai indera (alat) peraba.
f. Ekskresi
sepasang nephridia pada pelecypoda terletak dibawah rongga
pericardium masing-masing mempunyai nephrostome dalam rongga
pericardium dan nephridiopore untuk membuang hasil ekskresi ke rongga
suprabranchia yang buangan utamanya adalah ammonia dan urea yang
keluar melalui sifon ekshalant.
3. Reproduksi
Pelecypoda umumnya , mempunyai sepasang gonad yang terletak
berdampingan dengan usu. Pada protobranchia, gonoduct bermuara
dalam ginjal, dan telur serta sperma dikeluarkan melalui nephridiopore.
Beberapa jenis pelecypoda bersifat hermafrodit, menghasilkan telur
dan sperma pada bagian yang berbeda dalam gonad yang sama dan
mempunyai gonoduct yang sama.
Pembuahan umumnya eksternal, gamet dikeluarkan melalui sifon
ekshalant. Factor yang mempengaruhi pemijahan antara lain : suhu air,
pasang surut dan zat yang dihasilkan oleh gamet dari lawan jenisnya.
Masa hidup larva veliger sebagai plankton bervariasi dari beberapa
hari sampai beberapa bulan tergantung spesiesnya.
Pada kerang air tawar family Unionidae dan Mutelidae terjadi
perkembangan tidak langsung yang sangat khusus, yaitu telur dalam
insang menetas menjadi larva glochidum, lasidium atau haustoria, suatu
bentuk larva yang termodifikasi untuk hidup sebagai parasit.
4. nilai ekonomis
Larva veliger vivalvia dan gastropoda merupakan makanan penting
bagi hewan pemakan zooplankton di laut.
Kerang pengebor seperti teredo dan bankia acapkali mendatangkan
kerugian bagi nelayan kecil karena cacing tersebut merusak perahu atau
bangunan lain dari kayu yang ada di laut.
Jenis karang paling popular di Indonesia adalah Anadara granosa
(kerang darah),A. pilula (kerang gelatik), A. antiquate (kerang bulu), A.
inflate dan A. indica. Jenis karang lain yang berpotensi mempunyai nilai
ekonomis penting tetapi belum di budidayakan adalah kerang kipas,
pannidae dan kerang raksasa.
Seluruh bagian anadara dan oyster yang lunak dimakan oleh manusia.
Hampir semua pelecypoda dapat menghasilkan mutiara, tetapi
mutiara bernilai komersial hanya di hasilkan oleh jenis-jenis yang
mempunyai cangkang dengan permukaan dalamnya terdiri dari lapisan
mutiara.
Kerang air tawar yang biasa di konsumsi manusia atau sebagaipakan
ternak di Indonesia adalah family Unionidae dan Corbiculidae.
90
kepala dan radula tidak ada, umumnya dioecious, kebanyak di laut
beberapa di air tawar.
a. Subkelas 1. Protobranchia
Primitive, filament insang pendek dan tidak melipat, permukaan kaki
datar menghadap ke ventral, otok aduktor 2 buah, memiliki 2 ordo yaitu
Nuculacea dan Solenomyacea
b. Subkelas 2. Lamellibranchia
Filament insang memanjang dan melipat, antar filament dihubungkan
oleh cilia atau jaringan, memiliki 6 ordo yaitu taxodonta, anisomyaria,
heterodonta,schizodonta, adapedonta, dan anomalodesmata.
91