Trichomonas Vaginalis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Trichomonas vaginalis

Trichomonas vaginalis merupakan protozoa patogenik yang biasanya dijumpai


di traktus genitaourinaria manusia yang terinfeksi. Ditularkan melalui hubungan
seksual, yang dapat menyebabkan vaginitis pada wanita dan uretritis nongonococcoal pada pria.
Trichomonas vaginalis merupakan protozoa dari super-class mastigophora
(Diesing 1866), class zoomastigophora (calkins,1909), ordo trichomonadinae
(dengan genus trichomonas dan pentratrichomonas) dan tritrichomonadinae.
Trichomonas vaginalis pertama kali dideskripsikan oleh Alfred Donne pada
tanggal 1836 pada saat academi of sciences di paris. Pada saat itu dikatakan bahwa
ia menemukan suatu organisme yang disebutnya sebagai antmalcules dari secret
segar vagina. Dan disepakati pada saat itu juga organisme ini dinamakan
trichomonas vaginale, oleh karena mirip dengan organisme dari genus monas dan
trichodina.
Dua tahun kemudian, Ehrenberg memastikan penemuan Donee dan
memberikan nama pada protozoa ini yaitu Trichomonas vaginalis. Selama 50 tahun
selanjutnya, penelitian tentang trichomonas vaginalis tidak begitu menarik perhatian
para ilmuan. Mereka lebih tertarik mempelajari diagnosis dan pengobatan gonorrho
dan syphilis sebagai penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.dan baru
pada tahun 1916 Hoehne melaporkan bahwa trichomonas vaginalis adalah suatu
flagellata yang patogenik karena ia menemukan kolpitis yang disebabkan oleh
trichomonas vaginalis. Penelitian tentang protozoa ini terus berkembang pada tahun
1943 oleh Allison. Trichomoniasis direkomendasikan sebagai salah satu penyebab
penting penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.
a. Morfologi dan biologi
Trichomonas vaginalis hanya memiliki bentuk tropozoit, berukuran antara 15 20 x 10 , tidak berwarna dan bentuknya cuboid. Sitoplasmanya bergranula, terletak
di sekitar custa dan axostyle (kapak). Membran bergelombang, berakhir pada
pertengahan tubuh flagella bebas. Sitostoma tidak nyata dan hanya mempunyai
nukleus.

Intinya berbentuk oval dan terletak dibagian atas tubuhnya, dibelakang inti
terdapat blepharoblas sebagai tempat keluarnya 4 buah flagella yang menjuntai
bebas dan melengkung, di ujungnya sebagai alat geraknya yang maju-mundur.
Flagella kelima melekat ke undulating membrane dan menjuntai kebelakang
sepanjang setengah panjang tubuh protozoa ini. Sitoplasma terdiri dari suatu
struktur yang berfungsi seperti tulang yang disebut sebagai axostyle. Vakuola,
partikel, bakteri, virus, ataupun leukosit dan eritrosit (tetapi jarang) dapat ditemukan
di dalam sitoplasma
Trichomonas vaginalis ini memperoleh makanan secara osmosis dan
fagositosis. Makanannya adalah kuman-kuman dari sel-sel vagina dan leukosit.
Perkembangbiakannya dengan cara berkembang biak secara belah pasang
longitudinal dan inti membelah dengan cara mitosis yang dilakukan setiap 8 sampai
12 jam dengan kondisi yang optimum. Jadi tidak heran bila dalam beberapa hari saja
protozoa ini dapat berkembang mencapai jutaan. Tidak seperti protozoa lainnya,
trichomonas tidak memiliki bentuk kista. Sel-sel trichomonas vaginalis memiliki
kemampuan untuk melakukan fagositosis.
Untuk

dapat

hidup

dan

berkembang

biak,

trichomonas

vaginalis

membutuhkan kondisi lingkungan yang konstan dengan temperatur sekitar 35-37C,


hidup pada Ph diatas 5,5- 7,5. Sangat sensitif terhadap tekanan osmotik dan
kelembaban lingkungan. Protozoa ini akan cepat mati bila diletakkan di air atau di
keringkan. Meskipun penularan trichomonas vaginalis secara non-venereal sangat
jarang, ternyata organisme dapat hidup beberapa jam dilingkungan yang sesuai
dengan lingkungannya.

Trichomonas vaginalis bergerak dengan cepat berputar-putar di antara sel-sel


epitel

dan

leukosit

dengan

menggerakkan

flagel

anterior

dan

membran

bergelombang.
Parasit ini mati pada suhu 500C, tetapi dapat hidup selama 5 hari pada suhu
00C. Dalam biakan, parasit ini mati pada pH < 4,9, (pH vagina 3,8 - 4,4) dan tahan
terhadap desinfektans dan antibiotik.
Trichomonas vaginalis dapat diidentifikasi dari sediaan sekret vagina yang
masih segar, dimana kita dapat melihat organisme ini secara jelas pergerakannya.
Selain dari sekret vagina yang masih segar lebih baik karena protozoa ini sangat
sensitif dan mudah mati, apalagi pada urine bisa terdapat sel-sel lain (seperti
leukosit) yang menyulitkan kita untuk membedakannya.
Pada wanita, Trichominiasis menyebabkan vaginitis (radang vagina) dengan
fluor albus yang berwarna putih seperti cream dan berbuih. Bagian vulva dan cervic
bisa mengalami peradangan. Sedangkan pada pria jarang menunjukkan tanda yang
jelas, tetapi dapat pula terjadi uretritis dan prostatitis. Pria biasanya mendapatkan
infeksi ini dari hubungan seksual dengan wanita yang terinfeksi trichomonas
vaginalis.
b. Siklus hidup dan gejala yang ditimbulkan
Trichomonas vaginalis hidup pada bagian bawah sel kelamin wanita, uretra dan
prostate (pria)
mereflikasi dengan cara binary fission
tidak dapat hidup dilingkungan luar.
Penularan utama melalui hubungan sex
Trichomonas vaginalis yang di tularkan dengan jumlah cukup ke dalam
vagina dapat berkembang biak, bila flora bakteri, pH dan keadaan fisiologi vagina
sesuai. Setelah berkembang biak , terjadi degenerasi dan deskuamasi sel epitel
vagina. Di sekitar vagina tedapat sedikit leukosit dan parasit bercampur dengan sel
epitel. Sekret vagina mengalir keluar vagina dan menimbulkan gejala flour albus.
Setelah lewat stadium akut, gejala berkurang dan dapat reda sendiri. Pemeriksaan
in speculo, tampak kelainan berupa vaginitis, dinding vagina dan porsio tampak
merah meradang dan pada infeksi berat pendarahan-pendarahan kecil. Flour

tampak berkumpul di belakang porsio, encer atau sedikit kental pada infeksi
campuran, berwarna putih kekuning2an atau putih kelabu dan berbusa.
Keluhan lain: pruritus vagina atau vulva dan disuria (rasa pedih waktu
kencing) Infeksi dapat menjalar dan menyebabkan uretritis. Trikomoniasis pada lakilaki yang diserang terutama urethra, kelenjar prostat, kadang-kadang preputium,
vesikula seminalis dan epididimis. Pada umumnya gambaran klinis lebih ringan
dibandingkan dengan wanita. Bentuk akut gejalanya mirip uretritis non gonore,
misalnya disuria, poliuria, dan secret urethra mukoid atau mukopurulen. Urin
biasanya jernih, tetapi kadang-kadang ada benang-benang halus. Pada bentuk
kronik

gejalanya

tidak

khas;

gatal

pada

urethra,

disuria,

dan

urin

keruh pada pagi hari.


Menurut Jira, gejala trichomoniasis pada pria dapat dibagi menjadi 4 stadium,
yaitu :
1. Stadium akut primer, dijumpai eksudat urethtra.
2. Stadium sub-kronik, eksudat dijumpai sangat sedikit.
3. Stadium laten, gejala klinis tidak dijumpai.
4. Stadium kronik, yang dapat berlangsung sampai beberapa tahun.
a. Pencegahan
Pencegahan infeksi yang disebabkan oleh trichomonas vaginalis dapat
dilakukan dengan:

Penyuluhan dan pendidikan terhadap pasien dan masyarakat umumnya tentang


infeksi ini.

Diagnosis dan penanganan yang tepat pada pasangan penderita tricomoniasis.

Pemakaian kondom dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mencegah
tertularnya pasangan seksual terhadap infeksi ini.

Tidak berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Dan apabila salah


satu pasangan menderita tricomoniasis, maka sebaiknya pengobatan diberikan
kepada kedua orang pasangan tersebut.

Trichomonas Vaginalis
mari kita belajar tentang protozoa yang berflagell yang satu ini, anda akan tahu siklus
hidupnya dan penyakit yang di timbulkan dari organisme yang satu ini,
Trichomonas Vaginalis

Trichomonas vaginalis merupakan protozoa yang bersifat parasit, berdiameter 10-30 m, dan
memiliki flagel.
Klasifikasi :
Class: Flagellata
Family: Trichomonadidae
Genus: Trichomonas
Speciees: Trichomonas vaginalis
Trichomonas hominis
Trichomonas faetus
Sejarah Dan Penemuan
Trichomonas vaginalis pertama kali diperkenalkan oleh Alfred Dome pada tanggal 19
Septmber 1983 dalam acara Academy of Sciences (Paris). Beliau menemukan organisme ini
dari secret segar vagina.
Pada tahun 1884, Marchand menemukan Trichomonas vaginalis pada traktus urinarius pria.
Pada tahun 1916, Hoehne melaporkan bahwa Trichomonas vaginalis merupakan protozoa

patogenik. Pada tahun 1943, berdasarkan hasil penelitiannya, Allison merekomendasikan


bahwa trichomoniasis merupakan salah satu penyebab penting penyakit yang ditularkan
melalui hubungan seksual, seperti HIV-AIDS, gonnorhea, sifilis, dan sebagainya.
MORFOLOGI DAN BIOLOGI
Trichomonas vaginalis berbentuk oval, dengan panjang 4-32m, dan lebar 2,4-14,4 m.
organism ini memiliki flagella dan undulating membrane yang panjangnya setengah panjang
tubuhnya. Nucleus berbentuk oval, dan di belakang nucleus terdapat blepharoblast yang
merupakan tempat keluarnya 4 buah flagella yang menjuntai bebas dan melengkung di
ujungnya sebagai alat gerak. Flagella ke lima melekat ke undulating membrane dan
menjuntai. Trichomonas vaginalis ini memperoleh makanannya scara omosis dan fagsitosis.
Perkembangbiakannya secara membelah diri (binary fission), yang dilakukan setiap 8-12 jam
pada kondisi optimum. Tidak seperti protozoa lainnya, Trichomonas vaginalis tidak memiliki
bentuk kista. Untuk hidup dan berkembang biak, Trichomonas vaginalis memerlukan kondisi
lingkungan yang konstan dengan temperature sekitar 35-37oC, pH sekitar 4,9-7,5. Protozoa
ini sangat sensitif terhadap tekanan osmotic, dan akan cepat mati apabia berada dalam
lingkungan kering.
siklus hidup T. vaginalis

GEJALA KLINIS TRICHOMONIASIS


Tanda-tanda umum wanita yang terinfeksi adalah nyeri bagian abdomen, gatal-gatal, dan
berbau tidak sedap. Pada pria, tanda infeksi umumnya tidak begitu terlihat, kadang dapat
menyebabkan urethritis, prostatitis, dan epididymitis. Infeksi lebih lanjut dapat menyebabkan
infertilitas, dan transformasi jarigan serviks.
DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN
Diagnosis bergantung pada ditemukannya trichomonas dalam sekresi penderita. Dapat juga
dilakukan dengan tes haemaglutination indirek (tidak langsung).Pengobatan dengan cara oral
seperti metronidazole biasanya dapat sembuh dalam waktu 5 hari. Dapat terjadi reinfeksi
kembali melalui hubungan kelamin. Obat suppositoria dan douches cukup baik dilakukan
untuk membuat pH vagina menjadi asam. Pasangan sex juga harus diobati bersamaan untuk
mencegah terjadinya reinfeksi.
Pemeriksaan Sedimen Urine :
Trichomonas adalah parasit yang sering ditemukan dalam sedimen urine. Biasanya, sel
didapat karena cemaran dari alat genitalia. Tetapi dalam literatur disebutkan bahwa
Trichomonas harus dilaporkan karena kasus-kasus dari kolonisasi vesical dan prostata oleh
organisme ini.
Identifikasi Trichomonas yang hidup mudah dilakukan karena dalam sedimen urine segar
terlihat bergerak. Identifikasi Trichomonas yang tak bergerak mungkin akan sedikit
mengalami kesulitan dan sedikit ditemukan dalam sedimen urine. Bentuk khas dari
Trichomonas berupa seperti buah pir, memiliki flagella, inti satu pada anterior, pada ekor
terdapat flagella, bergerak dalam sedimen urine kadang berputar-putar. Dalam keadaan hidup
sulit atau lemah menyerap zat warna Sternheimer malbins, sedangkan dalam keadaan mati
berwarna ungu kemerahan. Ditemukan parasit ini harus diidentifikasi dan dicocokkan dengan
morfologi yang ada dalam literatur parasitologi.
Keputihan :
Cairan vagina disebut tidak normal manakala memiliki ciri-ciri, jumlahnya berlebihan,
berbau amis/apek, menyebabkan gatal dan nyeri di sekitar daerah kelamin, berwarna putih
susu/ kuning tua/ cokelat/ kehijauan/ kemerahan, dan menimbulkan kelainan pada daerah
kelamin luar seperti benjolan atau luka. Ketidaknormalan itu bisa disebabkan karena faktor
infeksi dan bukan infeksi.
Fisiologi :

Vagina memiliki mekanisme perlindungan terhadap infeksi. Kelenjar pada vagina dan serviks
/ leher rahim menghasilkan sekret yang berfungsi sebagai sistem perlindungan alami dan
sebagai lubrikan mengurangi gesekan dinding vagina saat berjalan & saat berhubungan
seksual. Jumlah sekret yang dihasilkan tergantung dari masing-masing wanita. Dalam
keadaan normal, kadang jumlah sekret dapat meningkat seperti saat menjelang ovulasi, stres
emosional dan saat terangsang secara seksual. Selain itu, terdapat flora normal basil doderlein
yang berfungsi dalam keseimbangan ekosistem pada vagina sekaligus membuat lingkungan
bersifat asam (pH 3.8-4.5) sehingga memiliki daya proteksi yang kuat terhadap infeksi.
Tanda - tanda infeksi:
perih saat buang air kecil
terasa panas dan gatal pada permukaan vagina
keluar lendir putih atau kuning dan berbau
air kencing keruh pada pagi hari
Untuk menghilangkan rasa perih saat buang air kecil agar tidak terlalu perih minumlah air
putih 1 atau 2 gelas sebelum buang air kecil dan minulah setengah gelas air putih setelah
buang air kecil agar vagina tidak panas dan perih, hindari minum kopi dan teh ( yang
mengandung caffein )karena itu akan menambah luka pada permukaan vagina.
Pencegahan penyakit ini adalah
basuhlah vagina anda dari atas ke bawah untuk mengurangi infeksi dari anus anda
rajinlah ganti pakaian dalam anda
dan jika terasa gatal basuhlah dengan rebusan air sirih yang aga hangat agar kuman atau
bakteri pada vagina anda mati
dan minumlah air putih yang rutin tiap harinya untuk menghindari infeksi
jangan menggunakan celana dalam atau jeans yang terlalu ketat, itu akan membuat lembab
daerah organ intim anda, semakin lembab maka perkembang biakan t. vaginalis semakin
meningkat.
untuk lebuh lanjut periksalah vagina anda agar terhindar dari keputihan, infeksi dan kanker
serviks!

Trichomonas vaginalis

Trichomonas vaginalis

Disusun Oleh :
1.Nur Hayati
(A.101.14.04)
2.Ricki Nova
(A.101.14.04)
3.Selvi Kusumastuti
(A.101.14.044)
4.Tri Agus Purnomo
(A.101.14.049)
5.Veronika Puspa
(A.101.14.052)

AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL


SURAKARTA

2011
BAB I
PENDAHULUAN
Trikomoniasis adalah infeksi saluran genitalia yang disebabkan oleh Trichomonas
vaginalis. T. vaginalis adalah protozoa patogen yang terdapat pada saluran kemih dan
kelamin manusia. Penularan penyakit ini terutama melalui hubungan seksual dan
menyebabkan vaginitis pada wanita dan uretritis nongonokokus pada pria.

Trichomonad adalah organisme eukariotik berflagel, termasuk ordo Trichomonadida.


Sebagian besar trichomonad adalah organisme komensal yang terdapat pada saluran usus
mamalia dan burung. Tiga diantaranya ditemukan pada manusia yaitu T.vaginalis yang
merupakan parasit pada saluran kemih dan kelamin, sedangkan T.venax dan Pentatrichomonas hominis termasuk trichomonad non patogen yang ditemukan pada rongga mulut dan
usus besar. Trichomonad tidak memiliki mitokondria, 28S ribosom, dan kemampuan untuk
melakukan glikolisis.
T.vaginalis berbentuk oval atau fusiform dengan panjang rata-rata 15 mm (seukuran
sebuah leukosit). Ia akan hidup optimal pada lingkungan lembab dengan suhu 35-37oC dan
pH 4,9-7,5. Kadar pH menjadi faktor penting dalam pertumbuhan T. vaginalis. Kadar pH
pada

vagina

yang

sudah

terinfeksi

akan

menjadi

basa

yaitu

5,5-6.

BAB II
ISI
A. TAKSONOMI
Trichomonas vaginalis,merupakan protozoa dari super class Mastigophora,class
Zoomastigophora,ordo

Trichomonadina,

dan

family

Trichomonadidae.

Famili

Trichomonadidae ini kemudian oleh Honigbreg dibagi menjadi Subfamili Trichomonadinae


(dengan genus Trichomonas dan Pentatrichomonas dan Trichomonadinae)
B. MORFOLOGI
Trichomonas vaginalis tidak mempunyai bentuk kista. Bentuk trofozoid berukuran 7-25
mikron(kira-kira 17 mikron),mempunyai 4 flagel anterior dan 1 flagel posterior yang melekat
pada tepi membran bergelombang. Membran ini pendek bentuknya dan ujungnya tidak keluar
badan sel. Membran bergelombang ini mempunyai kosta yang halus. Intinya berbentuk
lonjong dan sitoplasmanya berbutir halus dengan butir-butir kromatin tersebar rata sepanjang
kosta dan aksostil.Sitosom tidak nyata. Akasostil halus bentuknya dan menonjol keluar badan

.
C. SIKLUS HIDUP

Pada wanita tempat hidup parasit ini di vagina,dan pada pria di uretra dan prostat. Parasit
ini hidup di mukosa vagina dengan memakan bakteri dan leukosit. Trichomonas vaginalis
bergerak dengan cepat berputa-putar diantara sel-sel epitel dan leukosit dengan
menggerakkan flagell anterior dan membran bergelombang. Trichomonas vaginalis
berkembang biak secara binary fission. Diluar habitatnya, parasit mati pada suhu 50 o C,tetapi
dapat hidup selama 5 hari pada suhu 0o C. Dalam biakan,parasit ini mati pada pH kurang dari
4,9 , inilah sebabnya parasit tidak dapat hidup di secret vagina yang asam(ph 3,8 - 4,4).
Parasit ini tidak tahan pula terhadap desinfektan, zat pulasan dan antibiotic.
Infeksi secara langsung waktu bersetubuh melalui bentuk trofozoid(bentuk infektif). Pada
keadaan lingkungan sanitasi kurang baik dengan banyak orang hidup bersama dalam satu
rumah,infeksi secara tidak langsung melalui alat mandi seperti handuk,atau alat sanitasi
seperti toilet seat.

D. HABITAT
Pada wanita tempat hidup parasit ini di vagina,dan pada pria di uretra dan prostat. Parasit
ini hidup di mukosa vagina dengan memakan bakteri dan leukosit.

VAGINA

URETRA dab PROSTAT


E. EPIDEMIOLOGI
Frekuensi infeksi pada wanita adalah kira-kira 25%. Presentasi ini lebuh tinggi pada
golongan wanita yang kebersihannya tidak mencukupi. Hanya kira-kira 1/7 bagian dari
jumlah wanita yang menderita trichomoniasis, mengeluh karena gejalanya, walaupun sekresi
vagina berubah-ubah tidak menentu. Jumlah infeksi yang ditemukan pada para suami wanita
yang menderita trichomoniasis diluar dugaan adalah rendah, tetapi ini mungkin disebabkan
karena kesukaran tekhnik untuk mendapat bahan pemeriksaan yang memenuhi syarat untuk
diagnosis.
F. PERANAN DALAM DUNIA KESEHATAN
Parasit ini menyebabkan trichomoniasis vagina dan pada pria prostatitis.
>. Patologi dan gejala klinis :
Trichomonas vaginalis yang ditularkan dalam jumlah cukup kedalam vagina,bila flora
bakteri pH, dan keadaan fisiologi vagina sesuai. Setelah berkembang biak cukup banyak,
parasit menyebabkan degenarasi dan deskuamasi sel epitel vagina. Keadaan ini disusul oleh
serangan leukosit. Di secret vagina terdapat banyak leukosit dan parasit bercampur dengan
sel-sel epitel. Secret vagina mengalir keluar vagina dan menimbulkan gejala fluor albus atau
keputihan(leucorrhoea). Setelah lewat stadium akut, gejala berkurang dan dapat reda sendiri.

Pada pemeriksaan inspekulo tampak kelainan berupa vaginitis, dinding vagina dan porsio
tampak merah meradang dan pada infeksi berat tampak pula perdarahan-perdarahan
kecil(ptechiae). Fluor tampak berkumpul dibelakang porsio, encer atau sedikit kental pada
infeksi campur berwarna putih kekuning-kuningan atau putih kelabu dan berbusa. Banyaknya
fluor yang dibentuk tergantung dari beratnya infeksi dan stadium penyakit. Selain gejala fluor
albus yang melupakan keluhan utama penderita, pruritus vagina atau vulva dan disuria(rasa
pedih waktu kencing) merupakan keluhan tambahan infeksi dapat menjalar dan menyebabkan
uretritis. Kadang-kadang infeksi terjadi tanpa gejala. Demikian pula pada pria infeksi
biasanya terjadi tanpa gejala atau dapat pula menyebabkan uretritis,prostatitis dan prostate
vesikulitis.
>. DIAGNOSIS
Diagnosis berdasarkan keluhan keputihan atau fluor albus, rasa panas dan gatal pada
vulva atau vagina dan adanya secret encer,berbusa,berbau tidak sedap dan berwarna
kekuning-kuningan serta adanya lesi bekas garukan karena gatal dan hyperemia pada vagina.
Diagnosis laboratorium dibuat dengan menemukan parasit Trichomonas vaginalis diambil
dengan speculum, dibahan secret vagina, secret uretra,secret prostat dan urine. Untuk control
pasca pengobatan,pemeriksaan langsung dnegan menggunakan mikroskop perlu ditunjang
dengan melakukan pembiakan secret vagina atau bahan lain dalam medium yang cocok.
>. PENGOBATAN
Dasar pengobatan ialah memperbaiki keadaan vagina dengan membersihkan mukosa
vagina dan menggunakan obat-obat per os dan local. Pada saat ini metronidasol merupakan
obat yang efektif untuk pengobatan trichomoniasis baik untuk pria maupun wanita. Dosis per
os 2x250 mg sehari selama 5-7 hari untuk suami maupun istri. Dosis local untuk wanita
adalah 500mg metronidasol dalam bentuk tablet vagina sehari sekali selama 5-7 hari.

BAB III
PENUTUP
Trichomonas vaginalis,merupakan protozoa dari super class Mastigophora.
Trichomonas vaginalis tidak mempunyai bentuk kista. Bentuk trofozoid berukuran 7-25
mikron(kira-kira 17 mikron),mempunyai 4 flagel anterior dan 1 flagel posterior yang melekat
pada tepi membran bergelombang.
Pada wanita tempat hidup parasit ini di vagina,dan pada pria di uretra dan prostat.
Frekuensi infeksi pada wanita adalah kira-kira 25%.Infeksi secara langsung waktu bersetubuh
melalui bentuk trofozoid.
Pencegahan :
Untuk mencegah terkena penyakit ini sebaiknya semua kalangan harus mawas diri
dan lebih menjaga kebersihan masing-masing. Kebersihan perseorangan harus diperhatikan.
Menemukan dan mengobati pria yang mengandung parasit ini dapat mengurangi
penularannya.
Selain itu penggunaan kondom dapat mengurangi penularan trichomoniasis.

Anda mungkin juga menyukai