Sap 4
Sap 4
Sap 4
A. Dilema Bisnis
PT Kertas Karton adalah produsen karton dan papan kertas yang cukup
mapan, dimana sebagian besar produknya dijual dalam bentuk kemasan untuk produk
konsumen. Perusahaan memasarkan produknya dalam radius sekitar 650 km dari
pabrik di sebuah kota kecil. Industri papan kertas dan karton ditandai dengan
persaingan ketat karena potensi kapasitas yang berlebih yang mungkin terjadi di
semua pabrik. Karena adanya kapasitas yang berlebih ini, kompetisi untuk pemesanan
dalam jumlah besar menjadi tajam dan pemotongan harga menjadi hal yang umum.
Proses produksi mensyaratkan bahwa pabrik kertas beroperasi secara terus menerus
dengan tiga shift. Namun, pabrik karton beroperasi pada tingkat rata rata satu atau
setengah shift per harinya.
B. Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting) adalah jawaban
akuntansi manajemen terhadap pengetahuan umum bahwa masalah masalah bisnis
dapat dikendalikan seefektif mungkin dengan mengendalikan orang orang yang
bertanggung jawab menjalankan operasi tersebut. Salah satu tujuan akuntansi
pertanggungjawaban adalah memastikan bahwa individu individu pada seluruh
tingkatan di perusahaan telah memberikan kontribusi yang memuaskan terhadap
pencapaian tujuan perusahaan secara menyeluruh. Akuntansi pertanggungjawaban
adalah komponen yang penting dari sistem pengendalian keseluruhan di suatu
perusahaan. Dengan menyoroti penyimpangan kinerja aktual dari kinerja yang
direncanakan,
akuntansi
pertanggungjawaban
memungkinkan
dilakukannya
G. Menetapkan Pertanggungjawaban
Tanggung jawab adalah pemenuhan dari suatu pekerjaan. Tanpa hal tersebut,
moral karyawan akan menderita. Namun, individu hanya mempunyai diskresi dan
kendali terbatas terhadap sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan tugas
yang
merupakan
menggambarkan
tanggung
jawab
pertanggungjawaban
mereka.
Faktor
adalah
masalah
paling
tingkat
penting
diskresi
dalam
dan
pengendalian atas sumber daya yang diperlukan guna melaksanakan fungsi yang
didelegasikan. Penggambaran akhir dari pertanggungjawaban seharusnya seimbang
dan diterima oleh semua pihak yang terlibat. Jika dilakukan secara memadai, maka
hal tersebut seharusnya bersifat superior secara motivasional dibandingkan dengan
praktik praktik umum yang menganggap manajer bertanggung jawab atas hal hal
yang tidak dapat mereka ubah.
H. Perencanaan,
Akumulasi
Data,
Pertanggungjawaban
1. Anggaran Pertanggungjawaban
Karakteristik dari anggaran
dan
Pelaporan
pertanggungjawaban
Berdasarkan
adalah
manajer
Pusat
pusat
3. Pelaporan Pertanggungjawaban
Produk akhir dari hasil sistem akuntansi pertanggungjawaban adalah laporan
pertanggungjawaban atau laporan kinerja secara periodik. Alat pengendalian ini
melaporkan kejadian berdasarkan akun dan tanggung jawab fungsional dari
individu individu.
I. Asumsi Keperilakuan dari Akuntansi Pertanggungjawaban
Perencanaan pertanggungjawaban, akumulasi data, dan sistem pelaporan didasarkan
pada beberapa asumsi berikut yang berkenan dengan operasi dan perilaku manusia,
yaitu :
1. Manajemen berdasarkan perkecualian (MBE) mencukupi untuk mengendalikan
operasi secara efektif,
2. Manajemen berdasarkan tujuan `(MBO) akan menghasilkan anggaran, biaya
standar,
3. Struktur pertanggungjawaban dan akuntabilitas mendekati struktur hierarki
organisasi,
4. Para manajer dan bawahannya rela menerima pertanggungjawaban dan
akuntabilitas yang dibebankan kepada mereka melalui hierarki organisasi, dan
5. Sistem akuntansi pertanggungjawaban mendorong kerja sama dan bukan
persaingan.
manusia dan fisik yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang telah
ditetapkan. Penetapan tujuan bersama yang dihasilkan oleh akuntansi
pertanggungjawaban akan menghasilkan perbaikan dalam komunikasi antar
segmen dan di dalam segmen itu sendiri jika seluruh manajer pusat
pertanggungjawaban terbuka dan mau mengungkapkan harapan harapan
mereka.
Daftar Rujukan
Lubis, Arfan Ikhsan. 2010.Akuntansi Keperilakuan. Jakarta : Salemba Empat.