Circuit Breaker
Circuit Breaker
Circuit Breaker
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016
Setiap CB dirancang sesuai dengan tugas yang akan dipikulnya, ada beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan dalam rancangan suatu CB, yaitu :
1. Tegangan efektif tertinggi dan frekuensi daya jaringan dimana pemutus daya itu akan
dipasang. Nilainya tergantung pada jenis pentanahan titik netral sistem.
2. Arus maksimum continue yang akan dialirkan melalui pemutus daya. Nilai arus ini
tergantung pada arus maksimum sumber daya atau arus nominal beban dimana pemutus
daya tersebut terpasang.
3. Arus hubung singkat maksimum yang akan diputuskan pemutus daya tersebut.
4. Lamanya maksimum arus hubung singkat yang boleh berlangsung. hal ini
berhubungan dengan waktu pembukaan kontak yang dibutuhkan.
5. Jarak bebas antara bagian yang bertegangan tinggi dengan objek lain
disekitarnya.
6. Jarak rambat arus bocor pada isolatornya.
7. Kekuatan dielektrik media isolator sela kontak.
8. Iklim dan ketinggian lokasi penempatan pemutus daya.
Tegangan pengenal PMT dirancang untuk lokasi yang ketinggiannya maksimum 1000
meter diatas permukaan laut. Jika PMT dipasang pada lokasi yang ketinggiannya lebih
dari 1000 meter, maka tegangan operasi maksimum dari PMT tersebut harus dikoreksi
dengan faktor yang diberikan pada tabel 1.
Tabel 1. Faktor Koreksi antara Tegangan vs Lokasi
2. Menyemburkan minyak isolasi kebusur api untuk memberi peluang yang lebih besar
bagi proses rekombinasi.
3. Memotong busur api dengan tabir isolasi atau tabir logam, sehingga memberi peluang
yang lebih besar bagi proses rekombinasi.
4. Membuat media pemisah kontak dari gas elektronegatif, sehingga elektron-elektron
bebas tertangkap oleh molekul netral gas tersebut.
5. Jika pengurangan partikel bermuatan karena proses deionisasi lebih banyak daripada
penambahan muatan karena proses ionisasi, maka busur api akan padam. Ketika busur
api padam, di sela kontak akan tetap ada terpaan medan elektrik.
Jika suatu saat terjadi terpaan medan elektrik yang lebih besar daripada kekuatan
dielektrik media isolasi kontak, maka busur api akan terjadi lagi.
3. Fungsi Bagian Utama CB
Ruangan pemutus tenaga ini berfungsi sebagai ruangan pemadam busur api,yang terdiri
dari :
a. Unit pemutus utama yang berfungsi sebagai pemutus utama
Unit pemutus utama ini berupa ruangan yang diselubungi bagian luar oleh isolator dari
porselen dan disebelah dalamnya terdapat ruangan udara, kontak- kontak bergerak yang
dilengkapi oleh pegas penekan dan kontak tetap sebagai penghubung yang terletak
melekat pada isolator porselen.
b. Unit pemutus pembantu yang berfungsi sebagai pemutus arus yang melalui
tahanan.
Unit pemutus pembantu ini berupa ruangan yang diselubungi bagian luar oleh
isolator dari porselen dan disebelah dalamnya terdapat ruangan udara, kontakkontak bergerak
yang
Kapasitor
Kapasitor ini dipasang pararel dengan tahanan, unit pemutus utama dan unit pemutus
pembantu, yang berfungsi untuk mendapatkan pembagian tegangan yang sama pada
setiap celah kontak, sehingga kapasitas pemutusan pada setiap celah sama besarnya.
Kontak-kontak
1. Unit pemutus utama kontak bergerak dilapisi dengan perak terdiri dari:
a. Kepala kontak bergerak
b. Silinder kontak
c. Jari-jari kontak
d. Batang kontak
e. Pegangan kontak kontak tetap, terdiri dari :
1. Kepala kontak
2. Pegangan kontak
2. Unit pemutus pembantu
a. Kontak bergerak
b. Kontak tetap, yang terdiri dari:
1. Jari-jari kontak
2. Pegangan kontak
4. Jenis-jenis CB
a. Air Blast Circuit Breaker (ACB)
Air Circuit Breaker (ACB) merupakan jenis circuit breaker dengan sarana pemadam
busur api berupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan
menengah. Udara pada tekanan ruang atmosfer digunakan sebagai peredam busur api
yang timbul akibat proses switching maupun gangguan.
Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 40 kA dan pada
rangkaian bertegangan sampai 765 kV. PMT udara hembus dirancang untuk mengatasi
kelemahan pada PMT minyak, yaitu dengan membuat media isolator kontak dari bahan
yang tidak mudah terbakar dan tidak menghalangi pemisahan kontak, sehingga
pemisahan kontak dapat dilaksanakan dalam waktu yang sangat cepat.
Saat busur api timbul, udara tekanan tinggi dihembuskan ke busur api dipadamkan
oleh hembusan udara tekanan tinggi itu dan juga menyingkirkan partikel-partikel
bermuatan dari sela kontak, udara ini juga berfungsi untuk mencegah restriking voltage
(tegangan pukul ulang).
ACB sudah jarang digunakan. Tercatat yang menggunakan CB jenis ini antara lain di
PLTD Sei Raya dan PT Indonesia Power Tambak Lorok Semarang. ACB digunakan di
Eropa dari tahun 1930an untuk tegangan menengah dan tegangan tinggi, tetapi
digunakan pada waktu yang singkat di Amerika utara (hanya sampai tahun 1950an)
karena munculnya gas SF6 circuit breaker.
b. Oil Circuit Breaker (OCB)
Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 10 kA dan pada
rangkaian bertegangan sampai 500 kV. Pada saat kontak dipisahkan, busur api akan
terjadi didalam minyak, sehingga minyak menguap dan menimbulkan gelembung gas
yang menyelubungi busur api, karena panas yang ditimbulkan busur api, minyak
mengalami dekomposisi dan menghasilkan gas hydrogen yang bersifat menghambat
produksi pasangan ion. Oleh karena itu, pemadaman busur api tergantung pada
pemanjangan dan pendinginan busur api dan juga tergantung pada jenis gas hasil
dekomposisi minyak.
dengan busur
Di Kalimantan, Oil Circuit Breaker dulu dipakai di GI Sei Raya, GI Senggiring dan GI
Parit Baru, namun saat ini sudah tidak dipakai lagi karena mudah bocor.
.
c. Vacuum Circuit Breaker (VCB)
Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus rangkaian bertegangan sampai 38 kV.
Ruang hampa udara pada CB jenis ini mempunyai kekuatan dielektrik (dielektrik
strength) yang tinggi dan sebagai media pemadam busur api yang baik.
Pada VCB, kontak ditempatkan pada suatu bilik vacuum. Untuk mencegah udara
masuk kedalam bilik, maka bilik ini harus ditutup rapat dan kontak bergeraknya diikat
ketat dengan perapat logam.
Jika kontak dibuka, maka pada katoda kontak terjadi emisi thermis dan medan tegangan
yang tinggi yang memproduksi elektron-elektron bebas. Elektron hasil emisi ini
bergerak menuju anoda, elektron-elektron bebas ini tidak bertemu dengan molekul
udara sehingga tidak terjadi proses ionisasi. Akibatnya, tidak ada penambahan elektron
bebas yang mengawali pembentukan busur api. Dengan kata lain, busur api dapat
dipadamkan.
Ruang kontak utama (breaking chambers) dibuat dari bahan antara lain porcelain, kaca
atau plat baja yang kedap udara. Ruang kontak utamanya tidak dapat dipelihara dan
umur kontak utama sekitar 20 tahun. Karena kemampuan ketegangan dielektrikum
yang tinggi maka bentuk pisik PMT jenis ini relatip kecil.
hampa, kemampuannya terbatas hingga kira-kira 30 kV. Untuk tegangan yang lebih
tinggi pemutus ini dapat di pasang seri.
Gambar 7. VCB
Kelebihan pemakaian VCB antara lain adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
dengan cepat, tidak terjadi karbon selama terjadi busur api dan tidak menimbulkan
bunyi pada saat pemutus tenaga menutup atau membuka.
3. Pada kondisi yang sama, kekuatan dielektrik gas SF6 dua sampai tiga kali lipat dari
pada kekuatan dielektrik udara, bahkan pada tekanan tertentu hampir sama dengan
minyak. Sifat ini membuat pemutus daya SF6 sangat efektif digunakan pada sistem
tegangan tinggi dan mampu memutuskan arus tinggi.
4. Jika gas SF6 terkontaminasi udara, kekuatan dielektriknya tidak banyak berubah
5. Daya hantar panas gas SF6 lebih baik dari pada udara sehingga dapat di gunakan
untuk pendingin konveksi
6. Interaksi busur api dengan gas SF6 tidak menimbulkan endapan karbon seperti hal
nya pada pemutus daya minyak
7. Biaya perawatannya murah
8. Konstruksi pemutus daya SF6 sederhana dan ringan sehingga biaya pembuatan
pondasinya murah
Sebagai bahan isolasi, gas SF6 memiliki karakteristik yang dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 3. Karakteristik Gas SF6
Pada aplikasinya sebagai isolasi, spesifikasi gas SF6 terbagi menjadi dua berdasarkan
gas yang telah digunakan dan gas yang belum pernah digunakan, yaitu Gas SF6 baru
(New-SF6) dan Gas SF6 yang digunakan (SF6-Used). Dikatakan spesifikasi New-SF6,
karena speksifikasi tersebut merupakan spesifikasi yang akan digunakan pertama kali
pada suatu perangkat, sedangkan spesifikasi SF6-Used merupakan spesifikasi gas SF6
saat gas tersebut digunakan.
Sakelar PMT SF6 ada 2 tipe, yaitu:
1. PMT Tipe Tekanan Tunggal (Single Pressure Type), PMT SF6 tipe ini diisi dengan
gas SF6 dengan tekanan kira-kira 5 Kg/cm2 . selama pemisahan kontak-kontak, gas
SF6 ditekan kedalam suatu tabung yang menempel pada kontak bergerak. Pada
waktu pemutusan kontak terjadi, gas SF6 ditekan melalui nozzle dan tiupan ini yang
mematikan busur api.
2. PMT Tipe Tekanan Ganda (Double Pressure Type), dimana pada saat ini sudah tidak
diproduksi lagi. Pada tipe ini, gas dari sistem tekanan tinggi dialirkan melalui nozzle
ke gas sistem tekanan rendah selama pemutusan busur api. Pada sistem gas tekanan
tinggi, tekanan gas SF6 kurang lebih 12 Kg/cm2 dan pada sistem gas tekanan
rendah, tekanan gas SF6 kurang lebih 2 kg/cm2. Gas pada sistem tekanan rendah
kemudian dipompakan kembali ke sistem tekanan tinggi.
Kelebihan penggunaan Sulfur Circuit Breaker (SF6CB) :
1.
2.
3.
4.
Kekuatan isolasi yang sangat tinggi dan lebih baik dari isolasi minyak
Tidak terbakar
Tidak beracun
Pemeliharaan yang ringan
DAFTAR PUSTAKA
Bonggas L. Tobing, Peralatan Tegangan Tinggi, Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama, 2003.
Groupe Schneider Electric, Design, Operation and Maintenace Electrical Substation,
Jakarta : Groupe Schneider Electric, 1999.
http://insyaansori.blogspot.co.id/2013/09/macam-macam-circuit-breaker-cb.html
http://phenomena13.blogspot.co.id/
http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2008/10/jenis-jenis-circuit-breaker-sakelar.html
PT PLN, Buku Petunjuk Operasi & Memelihara Peralatan Untuk Pemutus Tenaga, Jakarta :
PT PLN Pembangkitan dan Penyaluran Jawa Bagian Barat, 1993.
Rieder, Ludwig.2011.Acquisition of the permission to carry out the Recovery of SF6-gas.
DILO Presentation for training.