Lokakarya Mini
Lokakarya Mini
Lokakarya Mini
LOKAKARYA MINI
PUSKESMAS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan
Karunia yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga buku
Panduan Lokakarya Mini dapat diselesaikan dengan baik.
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota, yang merupakan ujung tombak penyelenggara
pelayanan keehatan dasar bagi masyarakat di wilayah kerjanya.
Untuk
medukung
keberhasilan
penyelenggaraan
Puskesmas
tetapi
masing-masing
sesuai
daerah
dengan
dapat
semangat
menerapkan
desentralisasi
model
metode
tersebut
artinya
dilaksanakan
merupakan
evaluasi
harus
dapat
hasil
suatu
siklus
kinerja/
digunakan
yang
tidak
kegiatan
yang
untuk
menyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengnatar
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Tujuan Pedoman
C.
Sasaran pedoman
D.
E.
Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadual Kegiatan, termasuk Pengaturan Jaga (Rawat Inap)
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup kegiatan
B. Metode
C. Langkah kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan Bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai
tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan nasional secara
berkelanjutan, terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan
bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan
diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan
berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing manusia
Indonesia.
Untuk
mencapai
tujuan
pembangunan
kesehatan
tersebut
manajemen
diselenggarakan
Puskesmas
melalui
yakni
mekanisme
perencanaan
perencanaan
(P1)
mikro
yang
(micro
Puskesmas,
dengan
berlakunya
prinsip
otonomi
perlu
disesuaikan.
4. Pengelolaan kegiatan Puskesmas, meskipun telah ditetapkan merupakan
aparat daerah tetapi masih terlalu sentralistik. Puskesmas dan daerah
tidak memiliki keleluasaan menetapkan kebijakan program yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat setempat, yang tentu saja dinilai tidak
sesuai lagi dengan era desentralisasi.
5. Kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas kurang berorientasi pada
masalah dan kebutuhan kesehatan masyarakat setempat. Selama ini
setiap Puskesmas dimanapun berada menyelenggarakan upaya kesehatan
yang sama.
6. Keterlibatan masyarakat yang merupakan andalan penyelenggaraan
pelayanan kesehatan tingkat pertama, belum dikembangkan secara
positif. Sampai saat ini, Puskesmas kurang berhasil menumbuhkan
inisiatif dan rasa memiliki serta belum mampu mendorong kontribusi
sumber daya dari masyarakat dalam penyelenggaraan upaya Puskesmas.
7. Sistem pembiayaan Puskesmas belum mengantisipasi perkembangan
masa depan, yakni sistem pembiayaan pra-upaya untuk pelayanan
kesehatan perorangan.
Puskesmas mempunyai kewenangan untuk melakukan pengelolaan
program kegiatannya, untuk itu perlu didukung kemampuan manajemen yang
baik. Manajemen Puskesmas merupakan suatu rangkaian yang bekerja secara
sinergik
yang
meliputi
perncanaan,
penggerakan
pelaksanaan
serta
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana pelaksanaan Lokakarya Mini sebagai bagian dari
manajemen Puskesmas di Puskesmas Kandangan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kapan dilaksanakannya Lokakarya Mini di Puskesmas
Kandangan.
b. Mengetahui apa saja yang dipersiapkan oleh petugas Puskesmas
Kandangan dalam melakukan Lokakarya Mini.
c. Mengetahui manfaat diadakannya Lokakarya
Mini
terhadap
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
adalah
unit
pelaksana
yang
bertanggung
teknis
jawab
Dinas
Kesehatan
menyelenggarakan
dengan
memperhatikan
keutuhan
konsep
wilayah
Lingkungan sehat
Perilaku sehat
Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
Derajat kesehatan penduduk kecamatan
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada
dan
meningkatkan
kesehatan,
mencegah
dan
pembangunan
Puskesmas adalah
kesehatan
yang
diselenggarkan
oleh
5. Fungsi Puskesmas
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat
dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta
mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu Puskesmas aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan
11
kesehatan
termasuk
pembiayaannya,
serta
ikut
tingkat
pertama
secara
menyeluruh,
terpadu
dan
pribadi
(private
goods)
dengan
tujuan
utama
12
gizi,
peningkatan
kesehatan
keluarga,
keluarga
13
14
15
16
preventif,
kuratif,
rehabilitatif
agar
masyarakat
terlindungi kesehatannya.
3) Mengembangkan para digma sehat bagi seluruh staholders dan
masyarakat agar terwujud kawasan lingkungan yang berkualitas.
4) Menciptakan keberdayaan staholders
berperilaku
hidup
bersih
dan
sehat
meningkatkan
kemandirian UKBM.
b.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
17
14)
15)
16)
17)
18)
19)
20)
21)
22)
23)
: Puskesmas Tayu II
: H. Munadi, SKM
: S1
: Kesehatan Masyarakat
: Jl. Tayu-Jepara KM 3
: Pati
: Jawa Tengah
: 59155
: (0295) 5557174
: 1602
: 2200 m2
: 15 m x 8 m
: 10 m x 7 m
:9mx6m
:9mx6m
: 12 x 13 m
18
Sebelah Utara
: Puskesmas Dukuhseti
b.
Sebelah Selatan
: Puskesmas Gunungwungkal
c.
Sebelah Barat
: Puskesmas Cluwak
d.
Sebelah Timur
: Puskesmas Tayu I
8. Data Desa
Secara administratif wilayah Puskesmas Tayu II terdiri dari 8 desa,
yaitu:
a.
Desa Pundenrejo
b.
Desa Bulungan
c.
Desa Kedungbang
d.
Desa Purwokerto
e.
f.
Desa Luwang
g.
Desa Dororejo
h.
Desa Kalikalong
9.
Data Penduduk
Data penduduk di Puskesmas Tayu II terdiri dari beberapa data yaitu
jumlah penduduk, jumlah KK dan KK miskin dan data sasaran.
a.Jumlah Penduduk
No
Nama Desa
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1.
Pundenrejo
1832
1822
3654
2.
Bulungan
1748
1836
3584
3.
Kedungbang
870
865
1735
19
4.
Purwokerto
1836
1872
3708
5.
Bendokaton Kidul
674
724
1398
6.
Luwang
1023
1061
2084
7.
Dororejo
1093
1096
2189
8.
Kalikalong
1697
1810
3507
10.773
11.086
21.859
Jumlah
Nama Desa
Jumlah KK
Jumlah KK
Persentase
Miskin
(%)
1.
Pundenrejo
1135
879
42
2.
Bulungan
1218
451
37
3.
Kedungbang
538
337
63
4.
Purwokerto
1246
585
46
5.
Bendokaton Kidul
1613
308
19
6.
Luwang
655
333
50
7.
Dororejo
692
198
29
8.
Kalikalong
1328
560
42
8425
3251
38 %
JUMLAH
Nama Desa
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Sekola
Ponpes
TTU
IMRT
Bayi
Bumil
Anak
Sekolah
20
SD/MI
1.
Pundenrejo
18
58
64
367
2.
Bulungan
15
62
62
403
3.
Kedungbang
11
29
29
183
4.
Purwokerto
17
23
62
62
354
25
25
177
5.
Bendokaton
Kidul
6.
Luwang
42
42
337
7.
Dororejo
43
43
124
8.
Kalikalong
11
62
62
353
25
90
49
383
389
2298
Jumlah
10.
21
Jenis Tenaga
Jumlah
Persen (%)
1.
Sarjana (S - 1)
4 orang
16,0
2.
D III
12 orang
48,0
3.
D-I Kebidanan
1 orang
4,0
4.
3 orang
12,0
5.
SMA / SMEA
3 orang
12,0
6.
SMP
2 orang
8,0
22
Jumlah
25 orang
100 %
kesehatan
yang
dibutuhkan
masyarakat
dengan
b)
c)
d)
e)
f)
pelaksanaan
kegiatan
upaya
Kesehatan
Jumlah
Jumlah
posyandu dan
Kader,
Kader
Da`i
esling
diare
198
Jumlah
Jumlah
Lansia
Battra
18
Jumlah
Dokter
Kecil
170
23
NO
NAMA
DESA
1.
Pudenrejo
Bulungan
Kdungbang
Purwokerto
BIDES
Dyah
Hardini
Khoirunnisa
Putri Ayuni
Irra Prama
Dewi
Aizzatul
Bendokaton
Mualamah
Hernawanti
Kidul
Luwang
Sri Rezeki
Dororejo
Kalikalong
Ana
Mei
Munaszhar
Nurlailatul
Fitriyah
Polindes
Polindes
PKD
PKD
PKD
Pustu
PKD
PKD
38
JUMLAH
13
2.
NAMA
H. Munadi, SKM
NIP / NRPTT
19610424
198603 1 012
PENDIDIKA
N TERAKHIR
Sarjana
Kesehatan
19740814
Masyarakat
Sarjana
200604 2 019
Kedokteran
JABATAN
Kepala
Puskesmas
Dokter
Umum
KET
PNS
PNS
24
3.
Dr. Zidny
19860503
Sarjana
Dokter
Afrokhul
201101 1 005
19650420
kedokteran
Umum
SPK
Perawat
4.
Nurbaiti Wahyuni
5.
Muhajir, SH
6.
Kabul Sutrisno
7.
8.
9.
Bambang
Supriyanto
Sukini
Siti Indiyatun
10.
Kaspiah
11.
Hamidah
12.
Harni
13
Nur Khamid
14
15
Sri Rezeki
16.
17.
18.
Siti Nuraeny
Diana Dewi
Ana Mei
Munaszahar
Ikie Yhesi
Hutagaluh
198511 2 003
19620607
198703 1 010
19650125
198703 1 008
19670822
198812 1 001
19690312
1981903 2 007
19650117
199303 2 003
19640328
199201 2 001
19691102
199003 2 005
19740822
200604 2 014
19570825
198503 1011
19731105
200604 2 007
19790430
200801 2 007
19771014
200801 2 012
S-1
SMA
PNS
PNS
Kepala
Tata
Usaha
Staf
Tata
Usaha
PNS
PNS
SPK
Perawat
PNS
AKBID
Bidan
PNS
Sanitarian
PNS
AKPER
Perawat
PNS
SPK
Perawat
PNS
AKPER
Perawat
PNS
Sarjana
Kesehatan
Masyarakat
SMP
Staf
Tata
Usaha
PNS
AKBID
Bidan
PNS
AKBID
Bidan
PNS
SMA
Staf
Tata
Usaha
PNS
11.4.047.10732
AKBID
Bidan Desa
PTT
11.4.048.5118
AKBID
Bidan Desa
PTT
25
19.
Nurlailatul
Fitriyah
11.4.048.16507
AKBID
Bidan Desa
PTT
20.
Dyah Hardini
11.4.023.408
AKBID
Bidan Desa
PTT
21.
11.4.023.410
AKBID
Bidan Desa
PTT
11.4.048.5123
AKBID
Bidan Desa
PTT
11.4.048.5134
AKBID
Bidan Desa
PTT
Ayuni
Aizzatul
Mualamah
24.
Kastari
SMP
25.
Ngatno
SMP
26.
Wahyu Sejati
SMA
27.
Bawono
SMA
28.
Ngatmiyaningsih
Sopir
Puskesmas
Penjaga
Sarjana
Keperawatan
Kontrak
Kontrak
Malam
Staf
Tata Wiyata
Usaha
Staf
Bakti
Tata Wiyata
Usaha
Bakti
Wiyata
Perawat
Bakti
U
Pusk
Tayu I
Ds. Kesambi
Pusk
Tayu II
Ds .Bulungan
23.
Khoirunnisa Putri
Ds. Kiringan
22.
26
pencatatan
setelah
dilakukan
pemeriksaan
dengan
27
Pasien
datangmencatat
berobat danSetelah
Petugas
mencari
mengisi
data pasien
data pasien
di family
danfolder
membuat lemar oba
Pasien memberikan
Petugasresep
poli
Diserahkanke
mencatat
ke petugas
poli
pasien
apotek
pelayanan
sakit apa
untuk
dan dilakukan
diberi obatpemeriksaan
apa
dan pasien
28
C. Lokakarya Mini(2)
1. Definisi
Lokakarya Mini adalah suatu bentuk forum pertemuan yang
merupakan penerapan dari manajemen penggerakan pelaksanaan di
Puskesmas.
2. Tujuan
a.
Umum
Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggalangan kerja sama tim
baik lintas program maupun lintas sektor serta terlaksananya kegiatan
b.
hasil
kegiatan
Puskesmas
sesuai
dengan
perencanaan.
3) Teridentifikasinya masalah dan hambatan dalam pelaksanaan
kegiatn Puskesmas.
4) Teridentifikasinya penyebab
masalah
serta
diupayakannya
pemecahan masalah.
5) Tersusunnya rencana kerja untuk periode selanjutnya.
3. Ruang Lingkup
29
yaitu:
Lintas Program
Memantau
perencanaan
dan
pelaksanaan
kegiatan
memecahkan
masalah
Puskesmas
yang
berdasarkan
dihadapai
seta
masalah
yang
terjadi
dan
menyusun
upaya
30
b.
Tujuan
1) Tujuan Umum
Terselenggaranya lokakarya bulanan intern Puskesmas dalam
rangka pemantauan hasil kerja petugas Puskesmas dengan cara
membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas
dengan hasil kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan
dari daerah binaan dengan targetnya serta tersusunnya rencana
kerja bulan berikutnya.
2) Tujuan Khusus
a) Diketahuinya hasil kegiatan Puskesmas bulan lalu
b) Disampaikannya hasil rapat dari Kabupaten/Kota, Kecamatan
dan berbagai kebijakan serta program.
31
Tahapan Kegiatan
Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas diselenggarakan dalam 2
(dua) tahap, yaitu:
1) Lokakarya Mini Bulanan yang Pertama
Lokakarya mini bulanan yang pertama merupakan lokakarya
penggalangan
tim
yang
diselenggarakan
dalam
rangka
dilaksanakan
sebagai
penentuan
dengan
mempertimbangkan
kemampuan
yang
dimilikinya.
Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama adalah
sebagai berikut:
a) Masukan
i.
Penggalangan tim dalam bentuk dinamika kelompok
tentang peran, tanggung jawab staf, dan kewenangan
ii.
Puskesmas.
Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru
iii.
b) Proses
i.
Inventarisasi
ii.
iii.
kegiatan
Puskesmas
termasuk
kegiatan
lapangan/daerah binaan.
Analisis beban kerja tiap petugas.
Pembagian tugas baru termasuk pembagian tanggung jawab
daerah binaan.
32
iv.
tahunan.
Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan sesuai
iii.
dengan POA.
Matriks pembagian tugas dan daerah binaan.
mempergunakan PWS
Analisis sebab masalah, khusus untuk mutu dikaitkan
dengan kepatuhan terhadap standar pelayanan
33
iii.
Merumuskan alternatif pemecahan masalah
c) Keluaran
i.
Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
ii.
Rencana kerja bulan yang baru
d.
selanjutnya
untuk
dapat
menyelenggarakannya
perlu
34
vi.
Pembagian tugas dan desa binaan
vii.
Kesepakatan untuk melaksanakan rencana kerja baru
b) Lokarya Mini Bulanan Rutin
i.
Pembukaan
ii.
Dinamika kelompok; menumbuhkan motivasi
iii.
Pengenalan program baru
iv. Inventarisasi kegiatan bulan lau
v. Analisa pemecahan masalah
vi.
Penyusunan kegiatan bulan yang akan datang
vii.
Pembagian tugas bulan yang akan datang
viii.
Kesepakatan untuk melaksanakan rencana kerja baru
5) Tempat
Diupayakan agar lokakarya mini dapat diselenggarakan di
Puskesmas, apabila tidak memungkinkan dapat menggunakan tempat
lain yang lokasinya berdekatan dengan Puskesmas. Ruang yang
dipakai hendaknya cukup untuk menampung semua peserta.
6) Persiapan
Sebelum pertemuan diadakan, perlu persiapan yang meliputi:
a) Pemberitahuan hari, tanggal dan jam.
b) Pengaturan tempat, sebaiknya seperti huruf U.
c) Papan tulis, spidol dan kertas lembar balik.
d) Rencana Kerja Harian bulan lalu.
e) Membuat visualisasi hasil pelaksanaan kegiatan bulan lalu
dibandingkan dengan target bulanan per Desa, antara lain
menggunakan PWS.
f) Buku catatan/notulen Rapat Dinas Keshatan dan Rapat Lintas
Sektor/Kecamatan
g) Materi pelajaran dan alat peraga yang digunakan.
h) Formulir Rencana Kerja Bulanan secukupnya.
2. Lokakarya Mini Tribulanan
a.
Gambaran Umum
Setelah melaksanakan penggalangan/peningkatan kerjasama
lintas sektoral, sebagai tindak lanjut semangat kerja sama dalam Tim
yang telah ditimbulkan dalam lingkungan sektor-sektor yang
bersangkutan, maka hal ini perlu dipelihara dengan baik. Di samping
35
Tujuan
1) Umum
Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam
rangka mengkasji hasil kegiatan kerja sama lintas sektoral dan
tersusunnya rencana kerja tribulan berikutnya.
2) Khusus
a) Dibahasnya dan dipecahkan secara bersama lintas sektoral
masalah dan hambatan yang dihadapi.
b) Dirumuskannya mekanisme/rencana kerja lintas sektoral yang
baru untuk tribulan yang akan datang.
c.
tim
yang
diselenggarakan
adalam
rangka
dilaksanakan
sebagai
penentuan
36
maka
kesehatan
Analisis hambatan dan masalah dukungan dari masing-
iii.
iv.
masing sektor
Merumuskan cara penyelesaian masalah
Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan
tribulan baru
c) Keluaran
37
i.
ii.
d.
yang meliputi:
a) Pendekatan kepada Camat
i. Memimpin lokakarya dengan menjelaskan acaranya.
ii. Mengkoordinasikan sektor-sektor agar menyajikan laporan kegiatan dan
pembinaan.
iii. Mempersiapkan tempat penyelenggaraan lokakarya.
b) Puskesmas melaksanakan:
i. Pembuatan visualisasi hasil-hasil kegiatan dalam bentuk yang mudah
dipahami oleh sektor-sektor lainnya, antara lain dalam bentuk PWS.
ii. Persiapan alat-alat tulis kantor dan formulir kerja tribulan lintas sektor.
iii. Persiapan catatan hasil kesepakatan yang lalu dan instruksi/surat-surat
yang berhubungan dengan peran serta masyarakat yang berkaitan dengan
sektor kesehatan.
iv. Penugasan salah seorang staf untuk membuat notulen lokakarya.
v. Pembuatan surat-surat undangan lokakarya untuk ditanda tangani camat.
2) Peserta
Lokakarya mini tribulanan lintas sektor dipimpin oleh
Camat, adapun peserta lokakarya mini tribulanan adalah sebagai
berikut:
a) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
b) Tim Penggerak PKK Kecamatan
c) Puskesmas di wilayah Kecamatan
d) Staf Kecamatan, antara lain: Sekretaris Camat, unit lain yang
terkait
e) Lintas sektor di kecamatan, antara lain: Pertanian, Agama,
Pendidikan, BKKBN, Sosial
f) Lembaga/organisasi kemasyarakatan, antara lain: TP PKK
Kecamatan,
BPP/BPKM/Konsil
Kesehatan
Kecamatan
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
viii.
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
viii.
ix.
x.
39
BAB III
PERMASALAHAN
A. Pengamatan Pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas Tayu II
Kami mengamati salah satu pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan
Puskesmas Tayu II pada tanggal 7 Desember 2011. Adapun pelaksanaannya
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pengarah
: Kepala Puskesmas
Peserta
: Seluruh petugas puskesmas
Tanggal
: 7 Desember 2011
Waktu
: Pukul 10.00-13.00 WIB
Tempat
: Puskesmas Tayu II
Acara
:
a. Pembukaan oleh Kepala Puskesmas Tayu II
b. Penyampaian informasi dari pihak eksternal Puskesmas (Dinas
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
40
dijalankan bulan lalu dan merencanakan program dan kegiatan yang akan
dilakukan mendatang. Lokmin idealnya dilakukan tiap awal bulan, namun
terkadang pelaksanaan Lokmin di Puskesmas Tayu II tidak di awal
bulan. Hal tersebut dilakukan karena Kepala Puskesmas menunggu
apakah terdapat informasi dari rapat pimpinan atau dari Dinas Kesehatan
yang akan disampaikan saat Lokmin.
Pelaksanaan Lokmin direncanakan dan diatur tiap bulannya oleh
Kepala Bagian Tata Usaha (Kasubbag TU). Sedangkan Kepala
Puskesmas hanya menyiapkan materi dan informasi penting yang akan
dibicarakan saat Lokmin. Di Puskesmas Tayu II, perencanaan dan
penjadwalan bersifat fleksibel dan dilakukan bersama-sama oleh Kepala
Puskesmas dan Kasubbag TU. Input Lokmin adalah evaluasi dan masalah
dari program-program yang telah dijalankan sedangkan outputnya adalah
pemecahan dari masalah-masalah tersebut.
Pada saat Lokmin, Kepala Puskesmas bertugas sebagai pengarah,
pembina, dan penentu kebijakan. Kepala Puskesmas akan bertanya
mengenai permasalahan setiap program. Jika ada, maka masalah tersebut
akan dimusyawarahkan dan dicari solusinya. Dari solusi-solusi yang
didapat saat Lokmin, keputusan terakhir ada pada Kepala Puskesmas
yang akan menentukan solusi mana yang akan digunakan. Hal tersebut
yang disebut penetuan kebijakan.
Kepala Puskesmas juga bertugas sebagai pengarah dan pembina.
saat Lokmin. Selain program dan kegiatan, juga dibahas hal lain seperti:
kedisiplinan, kinerja, dan ketaatan pegawai puskesmas. Dalam Lokmin,
Kepala Puskesmas mengarahkan dan mebina pegawai agar lebih disiplin
dan meningkatkan kinerjanya
Menurut Kepala Puskesmas, pelaksanaan Lokmin Puskesmas Tayu
II telah berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari: acara
berlangsung tertib tiap bulan, antusiasme peserta, serta aspirasi peserta
yang dinilai bagus dalam pemecahan masalah. Indikator keberhasilan
41
Lokmin dapat dilihat dari keberhasilan solusi yang telah dihasilkan dan
keberhasilan tersebut dinilai pada Lokmin selanjutnya.
Masalah dan hambatan yang sering terjadi saat Lokmin adalah
peserta dan pemegang program sering kurang aktif dalam Lokmin. Hal
tersebut bisa disebabkan karena pemegang program belum siap, belum
melakukan evaluasi pribadi mengenai pelaksanaan programnya, atau
pemegang program kurang paham terhadap program yang menjadi
tanggung jawabnya. Hal tersebut diantisipasi oleh Kepala Puskesmas
dengan mengumumkan dan memerintahkan para pemegang program agar
menyiapkan laporan kegiatannya dan masalah yang dihadapinya selama
menjalankan program sebelum diadakan Lokmin. Pengumuman biasanya
dilakukan saat apel atau rapat.
Menurut Kepala Puskesmas, program-program yang telah dilakukan
di Puskesmas Tayu II semua sudah berjalan dengan baik sesuai dengan
aturan dan dilaporkan dalam laporan kegiatan rutin. Setiap ada masalah
juga selalu dicari pemecahannya bersama-sama saat Lokmin ataupun di
luar Lokmin.
Pemecahan masalah yang diberikan saat Lokmin biasanya bersifat
arahan umum. Pemecahan yang spesifik dan detil itu sulit dilakukan
karena banyaknya program yang dilakukan, serta satu orang dapat
mengampu beberapa program. Jika dibahas semua secara mendetil akan
sangat sulit. Selain itu yang dibahas di Lokmin bukan hanya program,
namun juga informasi dari dinas, penyampaian tentang kedisiplinan,
pelayanan, pembinaan, dan kinerja. Detil pemecahan masalah dilakukan
oleh individu masing-masing pengampu dengan berkoordinasi dengan
Kepala Puskesmas dan petugas lain
Selain Lokmin interprogram, ada juga Lokmin intersektor. Lokmin
intersektor seharusnya diadakan tiap tiga bulan sekali dengan
mengundang sektor lain seperti dari kecamatan, DKK, kades, dan sektor
lain. Namun, di Puskesmas Tayu II, tidak dilakukan Lokmin intersektor.
Hal tersebut karena masalah biaya. Puskesmas belum mempunyai
42
memecahkan
masalah
dari
program
tersebut.
Parameter
43
dan
pelayanan
kesehatan.
Contoh-contoh
44
45
Lokmin
selanjutnya,
tiap
bidan
desa
ditanya
apa
46
bulanan dan hasil pencapaian bulanan, berapa persen dari target yang telah
tercapai. Namun, selama ini para bidan desa belum pernah membaca
panduan penyelenggaraan Lokmin dari Dinas Kesehatan, informasi hanya
didapat secara lisan dari pengarahan kepala Puskesmas. Selama ini,
menurutnya, program yang dilaksanakan di desa binaannya selalu
memenuhi target karena kader posyandu desa tersebut aktif. Selama ini
juga tidak ada masalah yang berarti dalam pelaksanaan program di desa.
Dalam lokakarya mini yang telah dilakukan selama ini, umumnya
dirinya dan bidan desa yang lain cenderung pasif, hanya menyampaiakan
laporan jika ditanya oleh kepala puskesmas. Tidak ada inisiatif dari bidan
untuk menyampaikan informasi maupun masalah yang didapati di desa.
Menurut narasumber, Lokmin yang sudah berjalan selama ini sudah baik,
baik mengenai jalannya acara maupun dari partisipasi peserta. Dalam
Lokmin, telah dibahas mengenai evaluasi program-program yang sudah
dilaksanakan dan perencanaan program selanjutnya. Peran kepala
Puskesmas sebagai moderator juga dikatakan sudah baik. Hanya durasi
Lokmin dirasa terlalu lama terutama jika terdapat perselisihan pendapat
dalam forum tersebut. Tidak ada saran untuk pelaksanaan lokakarya mini
selanjutnya.
C. Analisis Masalah
1. Lokakarya Mini Bulanan
a.
48
perencanaan ulang yang lebih baik dan sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai. Namun, pengetahuan mengenai teknis pelaksanaan
secara detil, para narasumber belum mengetahui dengan baik. Hal ini
kemungkinan dikarenakan kurangnya sosialisasi mengenai teknis
yang benar dan sesuai degan Buku Panduan Lokakarya Mini
Puskesmas yang dibuat oleh Kementrian Kesehatan.
b.
bertolak
belakang
ini
menunjukkan
kurangnya
49
Puskesmas
mengaku
bahwa
hal
ini
sering
rumusan
melaksanakan
kegiatan.
Hal
ini
kemungkinan
50
51
BAB IV
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
Dari pemaparan dan analisis masalah yang telah dijelaskan, maka intervensi
yang perlu diberikan adalah memberi penyuluhan mengenai lokakarya mini.
52
1. Tujuan:
a. Meningkatkan pengetahuan semua karyawan Puskesmas mengenai
lokakarya mini dan perang masing-masing
b. Meningkatkan
pengetahuan
semua
karwayan
Puskesmas, terutama
3. Strategi pelaksanaan:
a.
b.
c.
BAB V
PELAKSANAAN
Tempat dan Tanggal
Implementasi
Ruang Pertemuan Puskesmas Pemaparan dan diskusi mengenai panduan
53
a.
b.
c.
d.
e.
bulan berikutnya)
f. Pentingnya dinamika pimpinan dan peserta
dalam lokakarya mini
g. Pembagian booklet panduan lokakarya mini
kepada para pemegang program
Tabel 8. Pelaksanaan Intervensi
BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI
Tanggal
8 Maret 2012
Monitoring
Evaluasi
Para
sebelum Lokmin
mempersiapkan
Persiapan
pelaksanaan
pemegang
program
laporan
54
Lokmin
kurangnya
Pelaksanaan
pelaksanaan program
analisis
perumusan
pelaporan,
dan
masalah,
Dinamika
Pelaksanaan
penyediaan
sarana
dan
prasarana
dalam
pelaksanaan Lokmin
Lokmin
pemecahan
cakupan
panduan
sehingga
Setiap
pemegang
diberi
program
kesempatan
menekankan
pada
Dinamika
selama
Lokmin
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1.
55
2.
yang baik.
Lokakarya mini adalah suatu bentuk forum pertemuan yang merupakan
4.
5.
tidak tersedia.
Koordinasi lintas sektoral dilakukan pada acara-acara pertemuan
intersektoral yang lain karena Lokmin tribulanan belum terlaksana di
Puskesmas Tayu II.
B. Saran
1. Saran untuk Peserta
a. Setiap peserta diharapkan lebih konsentrasi dalam mengikuti pelaksanaan
Lokmin mengingat pentingya untuk kelancaran program bulanan
Puskesmas.
b. Setiap pemegang program diharapkan lebih aktif dalam menyampaikan
hasil kegiatan dan hambatan yang dihadapi.
56
57