Makalah 3 Inventory
Makalah 3 Inventory
Makalah 3 Inventory
INVENTORY ( PERSEDIAAN )
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting,
karena persediaan fisik banyak perusahaan melibatkan investasi rupiah terbesar dalam
pos aktiva lancer. Bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam
persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin
mempunyai opportunity cost yang lebih besar. Demikian pula, bila perusahaan tidak
mempunyai persediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya biaya terjadinya
kekurangan bahan.
Persediaan adalah segala sesuatu/sumber-sumber daya organisasi yang
disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan
dari sekumpulan
produk phisikal pada berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah ke barang
dalam proses, dan kemudian barang jadi.
Persediaan merupakan salah satu aset yang paling mahal di banyak
perusahaan, mencerminkan sebanyak 40% dari total modal yang diinvestasikan.
Manajer operasi diseluruh dunia telah lama menyadari bahwa manajemen persediaan
yang baik itu sangatlah penting. Di satu pihak, suatu perusahaan dapat mengurangi
biaya dengan cara menurunkan tingkat persediaan di tangan. Di pihak lain, konsumen
akan merasa tidak puas bila suatu produk stoknya habis. Oleh karena itu, perusahaan
harus mencapai keseimbangan antara investasi persediaan dan tingkat pelayanan
konsumen.
Semua organisasi mempunyai beberapa jenis sistem perencanaan dan
pengendalian persediaan. Dalam hal produk-produk fisik, organisasi harus menentukan
apakah akan membeli atau membuat sendiri produk mereka. Setelah hal ini ditetapkan,
langkah berikutnya adalah meramalkan permintaan. Kemudian manajer operasi
menetapkan persediaan yang diperlukan untuk melayani permintaan tersebut. Pada
makalah ini, akan dibahas fungsi, jenis, dan pengelolaan persediaan. Kemudian akan
dibicarakan mengenai metode Economic Order Quantity serta Analisis ABC yang
digunakan dalam manajemen persediaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERSEDIAAN (INVENTORY)
Setiap perusahaan apakah itu perusahaan perdagangan atau pabrik serta
perusahaan jasa selalu mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting,
tanpa adanya persediaan para pengusaha yang mempunyai perusahaan perusahaan
tersebut akan dihadapkan pada resiko resiko yang dihadapi, misalnya; pada sewaktuwaktu perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan atau
meminta barang atau jasa yang dihasilkan. Hal tersebut dapat terjadi karena disetiap
perusahaan tidak selamanya barang-barang atau jasa-jasa tersedia setiap saat, yang
berarti pengusaha akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang
seharusnya di dapatkan.
Begitu pentingnya persediaan sehingga merupakan elemen utama terbesar dari
modal kerja yang merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar dimana secara
terus-menerus mengalami perubahan.
Menurut Eddy Herjanto (2007, p237) persediaan adalah bahan atau barang yang
disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk
digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku
cadang dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan
pembantu, barang dalam proses, barang jadi, ataupun suku cadang.
Kelebihan persediaan menyebabkan investasi modal yang tinggi per satuan
waktu, karena tidak sering melakukan pemesanan kembali. Kekurangan persediaan
akan mengurangi modal investasi, namun kemungkinan kekurangan persediaan dan
pemesanan kembali harus sering dilakukan. Karena itu keputusan tentang jumlah dan
kapan pemesanan dilakukan atas dasar minimasi ongkos total akibat kekurangan atau
kelebihan persediaan. Kegunaan persediaan dalam sistem manufacture adalah :
1. Memperlancar proses produksi (stabilitas operasi),
2. Menghilangkan resiko keterlambatan barang/ material,
3. Menghilangkan resiko material yang kurang baik,
4. Menumpuk barang-barang musiman,
5. Mencapai effisiensi mesin secara optimal,
6. Meningkatkan pelayanan pada konsumen
B. PENGERTIAN MANAJEMEN PERSEDIAAN
Manajemen persediaan merupakan bagian dari Manajemen Keuangan yang dalam
kegiatannya bertugas untuk mengawasi aktiva perusahaan. Manajemen persediaan yang
baik merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Pada satu sisi,
adanya pemeliharaan dan perbaikan dari beberapa peralatan yang tidak diketahui.
sehingga persediaan ini merupakan fungsi jadwal pemeliharaan dan perbaikan
6. Persediaan Barang Jadi (Finished Good)
Merupakan barang-barang yang selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan
siap untuk disalurkan kepada distributor, pengecer, atau langsung dijual ke
pelanggan.
D. FUNGSI PERSEDIAAN
Fungsi penting persediaan adalah memungkinkan operasi-operasi perusahaan
internal
dan
eksternal
mempunyai
kebebasan
(independence).
Persediaan
=Q/2
= (S / N) / 2
2. Biaya pemesanan atau pembelian (ordering costs atau procurement costs). Biayabiaya ini meliputi:
a. Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi;
b. Upah;
c. Biaya telepon;
d. Pengeluaran surat-menyurat;
e. Biaya pengepakan an penimbangan;
f. Biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan;
g. Biaya pengiriman ke gudang;
h. Biaya utang lancar dan sebagainya;
Biaya pemesanan bersifat variabel terhadap frekuensi pesanan. Total biaya
pemesanan :
TOC = F . (S / Q)
3. Biaya penyiapan(manufacturing)atau set up costs. Hal ini terjadi apabila bahanbahan tidak dibeli, tetapi diproduksi sendiridalam pabrikperusahaan, perusahaan
menghadapi biaya penyiapan (set-up costs)untuk memproduksi komponen tertentu.
Biaya-biaya ini terdiri dari:
a. Biaya-biaya mesin-mesin menganggur;
b. Biaya persiapan tenaga kerja langsung;
c. Biaya penjadwalan;
d. Biaya ekspedisi dan sebagainya.
Seperti halnya biaya pemesanan, biaya penyiapan total per-periode sama
dengan biaya penyiapan dikalikan jumlah penyiapan per periode
4. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan (shortage costs) adalah biaya yang timbul
apabila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan. Biaya-biaya yang
termasuk biaya yang kekurangan bahan adalah sebagai berikut:
a. Kehilangan penjualan;
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Kehilangan pelanggan;
Biaya pemesanan khusus;
Biaya ekspedisi;
Selisih harga;
Terganggunya operasi;
Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial dan sebagainya.
Biaya kekurangan bahan sulit di ukur dalam praktik, terutama karena
kenyataannya biaya ini sering merupakan opportunity costs yang sulit diperkirakan
secara objektif.
F. METODE MANAJEMEN PERSEDIAAN
Metode yang digunakan dalam pengelolaan persediaan adalah seperti yang
tercantum dibawah ini. Namun yang menjadi pembahasan dalam makalah ini adalah
metode Economic Order Quantity ( EOQ ) dan Analisis ABC.
1. Metode EOQ
Model ini digunakan dalam situasi dimana variabel yang berpengaruh
terhadap sistem persediaan bersifat deterministik ( dapat diketahui dengan pasti).
Variabel yang dimaksud meliputi :
a. Jumlah permintaan suatu barang untuk suatu Horizon waktu tertentu,
dan
b. Waktu ancang-ancang (Lead Time).
Oleh karena itu tidak dimungkinkan terjadinya kekurangan persediaan,
karena pengendalian dapat dilakukan sedemikian rupa, sehingga resiko kekurangan
barang tidak akan terjadi. Yang perlu diperhatikan dalam metode ini adalah Berapa
jumlah bahan mentah yang harus dipesan pada saat bahan tersebut perlu dibeli
kembali Replenishment cycle. Kapan perlu dilakukan pembelian kembali reorder
point
2. Klasifikasi ABC
Klasifikasi
ABC
adalah
suatu
tools
yang
digunakan
untuk
PERSENTASE TOTAL
UANG
KUANTITAS
Tinggi (70%-80%)
Sedang (+ 30% )
15% - 25%
Rendah (+ 5% )
+ 55%
G.