Pedoman Rekam Medis
Pedoman Rekam Medis
Pedoman Rekam Medis
DISUSUN
OLEH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan rekam medis mulai dari lahirnya ilmu kedokteran lebih kurang
2500-3000 SM di spanyol, ditemukan pada pahatan dinding gua (batu), daun daun
yang telah kering dan tulang-tulang. Juga pada abad 18 oleh Benyamin Franklin
(USA) pelopor berdirinya rumah sakit pennyslvania di philadelphia (1752).
Semenjak masa pra kemerdekaan, rumah sakit di indonesia melakukan kegiatan
pencatatan, hanya saja masih belum dilaksanakan dengan baik, dari segi penataan
maupun pengolahan atau mengikuti sistem informasi yang benar. Beberapa
perubahanan peraturan pemerintah mengenai kewajiban untuk menyimpan simpan
rahasia kedokeran termasuk berkas rekam medis. Pada masa 1960 an dengan
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No.10, maka kepada semua petugas
kesehatan diwajibkan untuk menyimpan rahasia kedokteran, termasuk rekam
medis.
Fungsi utama rekam medis adalah menyimpan data dan informasi pelayanan
pasien secara efektif dengan mengembangkan sistem, kebijakan dan proses
pengumpulan, termasuk menyimpannya secara mudah di akses disertai dengan
keamanan yang baik. Unsur unsur yang berkaitan dengan fungsi rekam medis,
yaitu :
(timeliness),
artinya
tergantung
pada
bagaimana
data
Tujuan
Tujuan
umum
rekam
medis
adalah
terlaksananya
pelayanan
loket
pendaftaran/rekam medis secara ramah, cepat dan nyaman di wilayah data base
komputer yang berisi nama semua pasien yang pernah berobat di UPT Puskesmas
Gantrung.
Tujuan rekam medis satunya mudah digunakan dengan istilah ALFRED yang
berarti mempunyai nilai untuk kepentingan administratif, hukum(legal), finansial,
riset, edukasi dan dokumentasi, selanjutnya dengan majunya teknologi informasi,
kegunaan rekam medis kesehatan
langsung secara spesifik (sekunder). Tujuan utama (primer) rekam medis terbagi
dalam 5 (lima) kepentingan yaitu untuk :
1. Pasien,
rekam
membenarkan
medis
adanya
merupakan
pasien
alat
dengan
bukti
identitas
utama
yang
yang
jelas
mampu
dan
telah
pasien,
rekam
medis
mendokumentasikan
pelayanan
yang
diberikan oleh tenaga kesehatan, penunjang medis dan tenaga lain yang
bekerja dalam berbagai fasilitas pelayanan kesehatan, dan membantu
pengambilan keputusan tentang terapi, tindakan dan penentuan diagnosa
pasien.
3. Manajemen pelayanan, rekam medis yang lengkap memuat segala aktivitas
yang terjadi dalam manajemen pelayanan sehingga digunakan dalam
menganalisis
berbagai
penyakit,
menyusun
pedoman
praktik
serta
C. Sasaran
Sasaran dari pedoman ini adalah tenaga loket pendaftaran/rekam medis dan
tenaga kesehatan lainnya yang terkait dengan pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Gantrung.
Sasaran
dari
kegiatan
pelayanan
loket
pendaftaran/rekam
medis
adalah
a. Sebagai alat komuikasi antara dokter adan tenaga ahli lainnya yang ikut
ambil bagian di dalam proses pemberian pelayanan, pengobatan dan
perawatan kepada seorang pasien
b. Sebagai dasar ntuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus
diberikan kepada seorang pasien
c. Sebagai bukti tertulis maupun terekam atas segala tindakan pelayanan,
pengobatan dan perkembangan penyakit selama pasien berkunjung / dirawat
d. Sebagai bahan yag berguna untuk analisa, penelitian dan evaluasi terhadap
kualitas pelayanan yang telah diberikan kepada pasien
e. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit mapun dokter dan
tenaga kesehatan lainnya
f. Menyediakan data data khusu yang sangat berguna untuk keperluan
penelitian dan pendidikan
g. Sebagai dasar didalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medis yang
diterima oleh pasien
h. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan serta sebagai bahan
pertanggungjawaban dan laporan
F.
Landasan Hukum
Menurut Depkes RI (1994) pengertian rekam medis sebagai suatu sistem
penyelenggaraan rekam medis adalah merupakan proses kegiatan yang dimulai
pada saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan data
medis pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medik di rumah sakit, dan
dilanjutkan
dengan
penanganan
berkas
rekam
medis
yang
meliputi
Republik
Indonesia
Nomor
36
Tahun
2009
tentang
Menteri
Kesehatan
2004,tentang Puskesmas;
Republik
Indonesia
Nomor
128
tahun
d. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Keputusan
Menteri
No.377/MENKES/SK/III/2007
Tentang
Kesehatan
Standar
Republik
Profesi
Perekem
Indonesia
Medis
Fungsi
Kualifikasi
dan
Koordinator loket
Mengkoordinir tugas
pendaftaran/reka
m medis
rekam medis
S1 Kesehatan
Masyarakat
Staf loket
Melaksanakan tugas
D3 Rekam Medis
pendaftaran/
loket
SMA + ++ sertifikat
rekam medis
pendaftaran/rekam
rekam medis
medis
B. Distribusi Ketenagaan
Distribusi jumlah tenaga yang ada di loket/pendaftaran rekam medis
sebanyak 2 orang, terbagi di pendaftaran dan BPJS 1orang, rekam medis 1orang.
C. Jadwal Kegiatan
Pelayanan loket/pendaftaran rekam medis di kecamatan dan kelurahan di mulai
dari :
BAB III
STANDAR FASILITAS
1. Denah Ruang
Ruangan loket/pendaftaran rekam medis di lima puskesmas kelurahan ada di
dekat pintu masuk puskesmas. Untuk ruangan loket/pendaftaran rekam medis di
UPT Puskesmas Gantrung di fasilitasi dengan ruang tunggu, baik itu di depan loket
pendaftaran/rekam medis maupun di kanan kiri lorong poli, juga disediakan
televisi dan kipas angin untuk kenyamanan di ruang tunggu pasien.
Denah Loket/pendaftaran rekam medis Lantai 2.
Keterangan
an
A
B/C/G/H/F
E
G/H
M/N/O/P/Q
I/J/K/L
Kasir
Pendaftaran
Server
Lemari alat tulis kantor bagian
loket/pendaftaran rekam medis
Lemari rak status rekam medis
Meja adminisrasi rekam medis
2. Standar Fasilitas
Prasarana dan sarana yang harus dimiliki puskesmas untuk meningkatkan
kualitas pelayanan loket pendaftaran/rekam medis adalah sebagai berikut :
1. Meja tulis dan kursi untuk administrasi pendaftaran, kegunaannya untuk
merapikan status rekam medis yang berobat
2. Komputer dan printer untuk proses pendaftaran yang sudah terhubung
dengan internet dan jaringan lokal
3. Server, Hub (jaringan dan UPS untuk database simpustronik dan jaringan
internet di seluruh ruangan puskesmas di semua lantai puskesmas
4. Kipas angin untuk pendingin ruangan di pendaftaran dan penyimpanan
status
5. Lemari rak penyimpanan status rekam medis, tersusun rapi dan muat
untuk lalu lalang petugas mengambil dan menyimpan kartu rekam medis
6. Lemari untuk menyimpan alat tulis kantor keperluan loket pendaftaran dan
blanko pendaftaran, alat tulis kantor, dan lainnya
7. Papan nama loket dan rekam
8. Papan pengumuman, televisi dan ruang tunggu yang nyaman di depan
loket pendaftaran
No
1
Nama Alat
Server dan
perlengkapannya
Jumla
h
Spesifikasi
Keteranga
n
Baik
Personal Komputer
LG
Baik
Printer
Canon
Baik
Televisi
LG
Baik
Baik
Kursi Biru
Baik
Meja Panjang
Baik
Meja komputer
Baik
Kipas angin
Miyako
Baik
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A.
Pendaftaran
Menurut Depkes RI (1994) pengertian rekam medis sebagai suatu sistem
penyelenggaraan rekam medis adalah merupakan proses kegiatan yang dimulai
pada saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan data
medis pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medik di rumah sakit, dan
dilanjutkan
dengan
penanganan
berkas
rekam
medis
yang
meliputi
Server, Komputer, Printer yang sudah memiliki jaringan internet dan lokal
jaringan
9. Bagi pasien baru petugas harus mencek terlebih dahulu nama pasien dan
nama KK dengan menginputnya terlebih dahulu secara bergantian,
apabila tidak ditemukan, klik pasien baru
10.
sebanyak 5 digit, contoh 02036, tanyakan kembali nama kk, nama pasien
yang berobat dan alamat pasien untuk mencocokkan kesamaan data dan
untuk yang berbeda alamat maupun tanggal lahir langsung mengedit
alamat dan tanggal lahir yang salah penginputan
11.
Untuk pasien baru : input nama pasien, nama pendek, tempat lahir, tgl
lahir dan seterusnya lengkap, lalu klik next, input kembali nama kepala
keluarga, alamat lengkap, no. telp, lalu next, input jenis pelayanan,
tanyakan kembali keluhan dan kebutuhan pasien. Apabila keluhan dan
kebutuhan pasien hanya berobat, tanyakan umur pasien, untuk umur < 5
th,
di
arahkan
ke
poli
MTBS
lainnya
diarahkan
ke
poli
umum/gigi/KIA/KB.
12.
Untuk pasien lama, ketika input no. kartu berobat dan nama pasien
tidak ada, maka klik pasien baru, dengan petunjuk penginputan sama
seperti pasien baru.
13.
Bagi pasien yang memiliki 2 kartu berobat, maka harus di pilih kartu
identitas
sosial
pasien
yang
harus
diinput
dalam
proses
pendaftaran
pasien
lama
pasien
dipersilahkan
Pencatatan
Pencatatan berkas rekam medis adalah melengkapi berkas rekam medis yang
berobat ke puskesmas, mulai dari penulisan identitas di berkas medis, mencap tgl.
kunjungan, poli tujuan dan juga melengkapi catatan resep dan pendistribusiannya
ke poli yang dituju. Rincian kegiatan yang dilakukan pada tahap pencatatan rekam
medis adalah :
1. Petugas menyapa pasien.
2. Petugas mempersilahkan pasien mengambil nomor antrian
3. Petugas memanggil sesuai nomor antrian
4. Petugas menanyakan maksud kedatangan pasien
5. Petugas menanyakan identitas atau kartu berobat pasien
6. Petugas mengentry data ke dalam simpustronik
7. Petugas mencari nomor rekam medis di rak penyimpanan
8. Petugas mendistribusikan rekam medis kepada masing-masing poli
C.
pasien
2. Periksa nama kepala keluarga dari rekam medis yang ditermukan pada
rak, apakah sama dengan nama kepala keluarga yang ada di kartu
berobat pasien.
3. Lihat kembali nama pasien yang mau berobat.
4. Apabila kartu rekam medis pasien tidak ditemukan, ambil satu kartu
rekam medis untuk contoh pembuatan kartu rekam medis pasien yang
berobat
5. Susun dan taruh kartu rekam medis yang sudah ditemukan di meja
bagian tengah.
6. Cap tanggal kunjungan hari bersangkutan di buku rekam medis
Ketentuan dasar yang membantu memperlancar pekerjaan pengelolaan rekam
medis yaitu :
a. Hanya petugas rekam medis yang dibenarkan menangani rekam medis.
b. Rekam medis yang sampulnya rusak atau lembarannya lepas, harus
segera diperbaiki untuk mencegah makin rusak/hilangnya lembaranlembaran yang diperlukan.
c. Petugas penyimpanan harus memelihara kerapihan dan keteraturak
rak-rak penyimpanan yang menjadi tanggung jawabnya.
d. Rekam medis yang sangat tebal harus dijadikan dua atau tiga jilid
D.
E.
Pelaporan
Pelaporan pada UPT Puskesmas Gantrung terbagi dua yaitu, pelaporan
internal dan pelaporan eksternal. Pelaporan internal ada setiap hari dan bulanan di
kerjakan, untuk laporan harian rekapan jumlah pasien harian, untuk laporan
bulanan internal laporan jumlah kunjungan pasien perbulan yang dimasukkan
dalam kinerja harian karyawan.
F.
secara fisik arsip rekam medis yang telah berakhir fungsi dan nilai gunanya.
Penghancuran harus dilakukan secara total dengan cara membakar habis,
mencacah atau daur ulang sehingga tidak dapat lagi dikenal isi maupun bentuknya.
Tidak
Kartu Berobat/ No. RM
Ya
BAB V
LOGISTIK
Logistik rekam medis adalah proses mengenai perencanaan dan penentuan
kebutuhan
pengadaan,
penyimpanan,
penyaluran
dan
pemeliharaan
serta
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu sistem di mana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk assesment risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi
yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cidera,
cacat, kematian, dan lain-lain) yang tidak seharusnya terjadi.
B. Tujuan
Tujuan sistem ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil. Selain itu sistem keselamatan pasien ini mempunyai
tujuan agar tercipta budaya keselamatan pasien di puskesmas, meningkatkannya
akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat, menurunnya kejadian
tidak diharapkan di puskesmas, dan terlaksananya program-program pencegahan
sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.
C. Tata Laksana Keselamatan Pasien
Dalam melaksanakan keselamatan pasien terdapat tujuh langkah menuju
keselamatan pasien rumah sakit. Adapun tujuh langkah tersebut adalah:
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien.
2. Menciptakan
kepemimpinan
dan
budaya
yang
terbuka
dan
adil.
untuk
melakukan
analis
akar
masalah
untuk
belajar
metode-metode
peningkatan
kinerja
untuk
melakukan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
yang
dapat
terjadi
pada
saat
pelaksanaan
kegiatan.
Upaya
pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang
akan dilaksanakan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Untuk mengukur kinerja pelayanan poli umum tersebut harus ada indikator
yang digunakan. Indikator yang dapat digunakan dalam mengukur tingkat
keberhasilan pelayanan loket/pendaftaran rekam medis di UPT Puskesmas
Gantrung dengan menemukan pengisian rekam medis yang belum lengkap.
BAB IX
PENUTUP