MAKALAH Evaluasi Pembelajaran Paud
MAKALAH Evaluasi Pembelajaran Paud
MAKALAH Evaluasi Pembelajaran Paud
MAKALAH
KELOMPOK 5
1. Rahmi Syah Putri
(1200794)
2. Ochi Purwanti
(1200823)
3. Gita Asmara wulandari (1200796)
4. Ridha Fadilah Putri
(1200830)
6. Fitri
7. Sri Murni
8. Atin Suharti
9. Yana novita
(1200825)
(1200792)
(1200 )
(1200799)
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan izinnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
EVALUASI PENDIDIKAN DI ANAK USIA DINI.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pendidikan di
Anak Usia Dini. Melalui penulisan makalah ini, penulis harapkan akan menambah
wawasan pembaca tentang evaluasi pada anak usia dini.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari dorongan moril dan materil dari
berbagai pihak, maka sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen yang telah banyak memberikan bimbingan pengetahuan dan ilmu kepada penulis.
Semoga bimbingan, dorongan, bantuan menjadi amal kebaikan dan mendapatkan
balasan dari Allah SWT. Amin ya Rabbal alamin.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan
ilmu, dan pengalaman yang penulis miliki, untuk itu saran dan kritikan yang bersifat
perbaikan sangat penulis harapkan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian dan fungsi evaluasi
Prinsip-prinsip evaluasi di TK
Karakteristik evaluasi di TK
Manfaat evaluasi di TK
Penggunaan evaluasi di TK
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia dini adalah anak yang berusia dalam rentang umur 0-6 tahun. Dalam
rentang usia itu, mereka disebut juga berada dalam masa emas. Potensi otaknya sangat
berkembang pesat. Untuk itu orang tua harus mengembangkan potensi anak itu salah
satu caranya dengan memasukkan anak ke sekolah TK.
Di TK, guru akan merangsang otak anak dengan mengajarkan metode bermain
sambil belajar dan belaar seraya bermain. Dikatakan demikian karna pada usia itu
karakteritik ank itu adalah senang bermain, jadi merangsang otak anak itu melalui
bermain.
Batasan Masalah
pengertian dan fungsi evaluasi
prinsip-prinsip evaluasi di TK
karakteristik evaluasi di TK
manfaat evaluasi di TK
penggunaan evaluasi di TK
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian dan fungsi evaluasi
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation, daalam
bahasa Arab al takdir, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah
value, dalam bahasa Arab al qimah, dalam bahasa indonesia berarti nilai.
Menurut Guba dan Lincoln dalam Sanjaya, Wina (2005: 181) mendefinisikan
evaluasi merupakan suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti
sesuatu yang dipertimbangkan. Ralph Tyler dalam Tayibnas, Farida Yusuf (2008: 30
evaluasi adalah proses yang menentukan sampai sejauh mana tujuan pendidikan dapat
dicapai. Maclcolm, Provos evaluasi adalah sebagai perbedaaan apa yang ada dengan
suatu standar untuk mengetahui apakah ada selisih.
Istilah evaluasi berasal dari bahasa inggris yaitu evaluation istilah ini
diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah penilaian. Penilaian merupakan
suatu pekerjaan yang selalu dilakukan oleh manusia di dalam kehidupannya.
Suharsumi Arikunto mengatakan evaluasi meliputi dua bagian yaitu mengukur
dan menilai. Mengukur adalah membanding suatu dengan suatu ukuran, pengukuran
bersifat kuantitatif, dan penilaian yaitu mengambil keputusan terhadap suatu dengan
suatu ukuran baik buruk, kualitatif.
Gilbert Sax dalam Arifin, Zainal (2011: 5) bahwa evaluation is a process through
which a value judgement or decision is made from a variety of obsersation and from the
backround and training of the evaluator. Bloom dalam Daryanto (2008: 1) mengatakan
evaluation as we see it, is the systematic collection of evidence to determine whether in
fact certain changes are taking place in the learness as well as to determine the amount
1.
2.
3.
4.
a.
b.
c.
2. Prinsip-prinsip evaluasi di TK
a. Berpusat pada anak
Penilaian yang dilakukan hendaknya berpusat pada semua aktivitas yang dilakukan oleh
anak.
b. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara berencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh
gambaran tentang perkembangan proses pembelajaran anak didik sebagai hasil kegiatan
pembelajaran.
c. Menyeluruh/keterpaduan
Perubahan prilaku yang ditetapkan dalam tujuan pembelajaran perlu dicapai secara
menyeluruh yang menyangkut pengetahuan, sikap, prilaku, nilai, dan keterampilan.
d. Lebih mementingkan proses daripada hasil
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Penilaian pada anak sebaiknya lebih mementingkan pada pengamatan yang dilakukan
selama proses yang berlangsung dan bukan pada hasil akhirnya saja.
Berorientasi pada tujuan
Penilaian di TK berorientasi pada kompetensi yang diharapkan, proses pertumbuhan
dan perkembangan anak.
Objektif dan alamiah
Dalam melakukan penilaian diusahakan seobjektif mungkin, yaitu penilaian hanya
memperhatikan objeknya.
Mendidik
Hasil penilaian harus dapat digunakan untuk membina dan memberikan dorongan
kepada semua anak dalam meningkatkan hasil pertumbuhan dan perkembangan anak.
Konsisten dan jujur
Penilaian yang dilakukan oleh lebih dari dua orang penilai akan lebih dapat
dipertanggungjawabkan ketika membuat rekomendasi atau menentukan tindak lanjut.
Kebermaknaan
Hasil penilaian harus bermakna bagi guru, orang tua, anak didik, dan pihak-pihak lain
yang membutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Kesesuaian
Penilaian harus memperhatikan adanya kesesuaian antara apa yang diajarkan di TK
dengan laporan yang dibuat.
3. Karakteristik evaluasi di TK
Secara sederhana, Zainal Arifin (2011 : 69) mengemukakan karakteristik
instrumen evaluasi yang baik adalah valid, reliabel, relevan, representatif, praktis,
deskriminatif, spesifik dan proporsional.
1. Kevalidan
Valid artinya suatu alat ukur dapat dikatakan valid jika betul-betul mengukur apa yang
hendak diukur secara tepat. Validitas suatu alat ukur dapat ditinjau dari berbagai segi,
antara lain validitas ramalan (predictive validity), validitas bandingan (concurent
validity), dan validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity), dan
lain-lain.
2. Realible
Reliabel artinya suatu alat ukur dapat dikatakan reliabel atau handal jika ia mempunyai
hasil yang taat asas (consistent). Misalnya, suatu alat ukur diberikan kepada sekelompok
peserta didik saat ini, kemudian diberikan lagi kepada sekelompok peserta didik yang
sama pada saat yang akan datang, dan ternyata hasilnya sama atau mendekati sama,
maka dapat dikatakan alat ukur tersebut mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi.
3. Relevan
Relevan artinya alat ukur yang digunakan harus sesuai dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator yang telah ditetapkan. Alat ukur juga harus sesuai
dengan domain hasil belajar, seperti domain kognitif, afektif, dan psikomotor. Jangan
sampai ingin mengukur domain kognitif menggunakan alat ukur non-tes. Hal ini tentu
tidak relevan.
4. Representatif
Representatif artinya materi alat ukur harus betul-betul mewakili dari seluruh materi
yang disampaikan. Hal ini dapat dilakukan bila guru menggunakan silabus sebagai
5.
6.
7.
8.
acuan pemilihan materi tes. Guru juga harus memperhatikan proses seleksi materi, mana
materi yang bersifat aplikatif dan mana yang tidak, mana yang penting dan mana yang
tidak.
Praktis
Praktis artinya mudah digunakan. Jika alat ukur itu sudah memenuhi syarat tetapi sukar
digunakan, berarti tidak praktis. Kepraktisan ini bukan hanya dilihat dari pembuat alat
ukur (guru), tetapi juga bagi orang lain yang ingin menggunakan alat ukur tersebut.
Deskriminatif
Deskriminatif artinya adalah alat ukur itu harus disusun sedemikian rupa, sehingga
dapat menunjukkan perbedaan-perbedaan yang sekecil apapun. Semakin baik suatu alat
ukur, maka semakin mampu alat ukur tersebut menunjukkan perbedaan secara teliti.
Untuk mengetahui apakah suatu alat ukur cukup deskriminatif atau tidak, biasanya
didasarkan atas uji daya pembeda alat ukur tersebut.
Spesifik
Spesifik artinya suatu alat ukur disusun dan digunakan khusus untuk objek yang diukur.
Jika alat ukur tersebut menggunakan tes, maka jawaban tes jangan menimbulkan
ambivalensi atau spekulasi.
Proporsional
Proporsional artinya suatu alat ukur harus memiliki tingkat kesulitan yang proporsional
antara sulit, sedang dan mudah. Begitu juga ketika menentukan jenis alat ukur, baik tes
maupun non-tes.
4. Manfaat evaluasi di TK
Manfaat evaluasi adalah sebagai berikut:
1. Sebagai alat ukur apakah tujuan mata pelajaran telah tercapai atau belum
2. Sebagai alat ukur apakah proses belajar mengajar telah berjalan sesuai rencana
3. Melakukan penempatan yang sesuai kepada anak tentang minat dan bakatnya
4. Sebagai alat diagnostik untuk mengetahui kelemahan anak dan memberikan solusi atau
penyelesaian kepada anak yang mengalami kesulitan.
5. Penggunaan hasil evaluasi di TK
Pada dasarnya penggunaan hasil evaluasi yang diperoleh adalah bergantung
pada tujuan yang hendak dicapai dalam mengadakan evaluasi itu sendiri. Atau
bergantung pada jenis-jenis tes yang dilakukan. Beberapa contoh penggunaan hasil tes
antara lain:
a. Menentukan naik tidaknya atau lulus tidaknya seorang siswa. Hal ini kita dasarkan
pada interpretasi kita terhadap taraf kesiapan siswa tersebut, Dalam penggunaan ini, tes
yang dimaksud adalah tes sumatif. Penentuan ini dilakukan setelah hasil tes tersebut
dipadukan dengan hasil tes-tes formatif atau sub sumatif sebelum.
b. Mengadakan diagnosa atau remedial. Dari hasil tes yang telah kita lakukan kita dapat
mengetahui kelemahan-kelemahan siswa, maka langkah berikutnya adalah mencari
sebab-sebab kelemahan tersebut, kemudian melakukan remedial (penyembuhan). Dalam
penggunaan ini, tes yang dimaksud adalah tes diagnostik.
c. Perlu tidaknya suatu pelajaran diulang kembali atau tidak. Hal ini kita dasarkan pada
interpretasi terhadap prestasi kelompok. Dalam penggunaan ini, tes yang dimaksud
adalah tes formatif.
d. Membangkitkan motif siswa. Ketika hasil tes ditunjukkan, biasanya siswa berminat
sekali untuk mengetahuinya, guru dapat memanfaatkan minat yang besar tersebut untuk
memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar lebih giat. Dalam penggunaan ini, tes
yang dimaksud adalah tes formatif
e. Memberikan laporan kepada orang tua. Dengan tujuan agar dia memiliki gambaran
oyektif tentang perkembangan anaknya, untuk kemudian menyikapinya. Dalam
penggunaan ini, tes yang dimaksud adalah tes sumatif. Pemberian laporan ini dilakukan
setelah hasil tes tersebut dipadukan dengan hasil tes-tes formatif atau sub sumatif
sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation, daalam bahasa Arab
al takdir, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah value, dalam
bahasa Arab al qimah, dalam bahasa indonesia berarti nilai.
Prinsip-prinsip evaluasi di TK adalah berpusat pada anak, berkesinambungan,
menyeluruh, objektif, konsisten dan jujur, serta kebermaknaan. Adapun Manfaat
evaluasi adalah sebagai berikut:
1. Sebagai alat ukur apakah tujuan mata pelajaran telah tercapai atau belum
2. Sebagai alat ukur apakah proses belajar mengajar telah berjalan sesuai rencana
3. Melakukan penempatan yang sesuai kepada anak tentang minat dan bakatnya
4. Sebagai alat diagnostik untuk mengetahui kelemahan anak dan memberikan solusi atau
penyelesaian kepada anak yang mengalami kesulitan.
B. Saran
Sebaiknya guru memahami tentang evaluasi pada anak usia dini, agar guru mengetahui
bagaimana perkembangan anak, dan guru bisa melaporkan bagaimana perkembangan
anak pada orang tuanya. Dengan memahami bagaimana evaluasi di TK, maka tujuan
pembelajaran akan tercapai dan hasil belajar akan optimal
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti. 2007. Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Universitas terbuka
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dan Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencanan Prenada Media Group
Arifin, Zainal. 2012. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Tayibnapis, Farida Yusuf. 2008. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Arikunto suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
MAKALAH
PEMBELAJARAN TERPADU
Tentang
EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA
DINI
KELOMPOK VI
Nova Suntia Yusni
1100798
Meldia Sartika
1100764
Dhini Mufti
1100789
Sari Amilah
1100800
Edupa Chentia
1100756
Salmi Rahman
1100801
Desfa Nelwisa
1100770
Sepriani Wijaya
1100785
Islamaisa
1100793
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Padang, Maret 2013
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................
......
DAFTAR
ISI.............................................................................................
.........
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang....................................................................................
..
B. Identifikasi
Masalah..............................................................................
BAB II. KAJIAN TEORI
A.
Pengertian..................................................................................
...........
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penilaian merupakan komponen penting dalam penyelenggarakan pendidikan. Dalam
penilaian terdapat system penilaian dan kualitas pembelajaran. sistem pembelajaran yang
baik akan menghasilkan kualitas yang baik. sistem penilaian yang baik akan mendorong para
pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang baik dalam memotivasi peserta didik
yang lebih baik .perkembangan anak usia dini merupakan perkembangan usia emas yang
sangat memiliki makna bagi kehidupannya kelak.jika usia emas itu di optimalkan
pertumbuhannya melalui pendidikan yang tepat Developmentally Appropriate Practice
(DAP ).perkembangan kemampuan dasar anak juga penting untuk diperhatikan karena anak
usia dini masih dalam pertumbuhan dan perkembangan.pendidikan diindonesia masih rendah
bahkan masih jauh di bandingkan dengan Negara lain.Dalam evaluasi pembelajaran anak
usia dini guru senanatiasa memperhatikan karakter anak .
Pembelajaran untuk anak usia dini memegang peranan yang sangat penting bagi
pembentukan kemampuan dan sikap belajar pada tahap yang lebih lanjut. Dalam suatu
pembelajaran peran guru bukan semata-mata memberikan informasi, melainkan juga
mengarahkan dan memberi fasilitas belajar (directing and facilitating the learning) agar
proses belajar lebih memadai. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mohammad Ali (2007)
bahwa pembelajaran adalah upaya yang dilakukan guru dalam merekayasa lingkungan agar
terjadi belajar pada individu anak.
B. IDENTIFIKASIKAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di identifikasikan masalah adalah evaluasi
dalam pembelajaran anak usia dini.
C. TUJUAN
a)
b)
A.
A.
1.
2.
3.
BAB II
KAJIAN TEORI
EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
PENGERTIAN
Evaluasi
Menurut linn dan gronlund ( siti isyah 2007: 6.5) evaluasi dalah proses yang
sistematis untuk pengumpulan, penganalisisan dan penafsiran informasi untuk
menentukan sejauh mana anak dapat mencapai tujuan pembelajaran. Evaluasi berfokus
pada nilai data yang di gunakan untuk tujuan khusus evaluasi melibatkan analisis yang
sistematis tentang fakta atau keterangan untuk membuat keputusan normatif tentang
maksud dari hasil evaluasi tersebut.
Menurut frith dan macintosh evaluasi berkaitan dengan efektifitas metode
mengajar. Menurut ralph tayler eveluasi merupakan sebuah proses mana tujuan
pendidikan untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa dan bagiamana tujuan
pendidikan tercapai. Jika belum kenapa belum dan apa sebabnya. ( dikutip dari
suharsimi (2003 hal 2)
Dalam arti luas evalusi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan
menyediakan informasi yang sangat di perlukan untuk membuat alternatif-alternatif
keputusan maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang
sengaja di rencanakan untuk memperoleh informasi dan berdasarkan informasi tersebut,
kemudian di ambil keputusan.
Dalam hubunganya dengan kegitan pembelajaran dan pendidikan,. Wrigstone
dan kawan-kawan mengemukakan evaluasi pendidikan adalah penaksiran terhadap
pertumbuhan dan kemajuan anaknke arah tujuan- tujuan atau nilai-nilai yang telah di
terapkan dalam kurikulum ( ngalim purwanto 2000:3)
Dari berbagai pengertian di atas. Tiga aspek yang perlu di perhatikan agar dapat
lebih memahami maksud dari evaluasi, khusunya evaluasi pembelajaran yaitu:
Kegiatan evaluasi yang merupakan proses yang sistematis.
Hal ini berari bahwa kegiatan evaluasi dalam pembelajaran merupakan kegiatan
yang di rencanakan dan di lakukan secara berkesinambungan. Kegiatan tersebut di
laukan sejak permulaan, selama dan sampai akhir program.
Kegiatan evaluasi memerlukan berbagai informasi atau data yang menyangkut objek
yang di evaluasi.
Dalam kegiatan pembelajaran, data atau informasi yang di maksud adapat
berupa sikap atau prilaku selama proses dan hasil karya anak.
Kegiatan evaluasi pembelajaran tidak dapat di lepaskan dari tujuan pembelajaran yang
hendak di capai.
Kegiatan evalusi atau penilain tidak mungkin dapat di lakukan tanpa terlebih dahulu
menentukan tujuan pembelajaran.
Hubungan Antara Evalusi, Tujuan Pembelaharan Dalam Proses Pembelajaran
Seperi Gambar Di Bawah Ini
Tujuan
Pembelajaran
Proses Pembelajaran
Prosedur Evaluasi
B. PENILAIN
Penilaian terhadap suatu program pendidikan akan sangat membantu dalam
kegiatan pembelajaran. Penilaian dapat membantu meningkatkan kualitas program
maupun kegiatan belajar anak peserta program pendidikan. Bagi guru, penilaian
merupakan alat bantu dalam memperbaiki pendidikan dan pembelajaran anak di
kelasnya.
Penilaian seringkali dianggap sama dengan tes meskipun penilaian lebih dari
sekadar tes, penilaian digunakan untuk berbagai keperluan dalam usaha memahami dan
mendapat gambaran mengenai perkembangan seorang anak.
Menurut Brewer (dikutip dari patmonodewo : 1995, h. 113) penilaian adalah
penggunaan sistem evaluasi yang bersifat komprehensif (menyeluruh) untuk
menentukan kualitas dari suatu program atau kemajuan dari seorang anak meliputi
perkembangan sosial, emosional, fisik motorik, dan perkembangan intelektualnya.
Penilaian yang dilakukan terhadap program pendidikan meliputi keberhasilan anak,
keberhasilan guru serta kepuasan orang tua anak terhadap hasil yang telah dicapai.
Penilaian tidak dapat memperbaiki kualitas anak maupun program, kecual
penilaian tersebut dimamfaatkan dan dipergunakan sebagai alat bantu untuk
pengambilan keputusan dalam menyusun kurikulum. Penilaian dapat bersifat formal dan
informal dan penilaian biasanya menggambarkan suatu proses. Pada modul ini istilah
penilaian dan evaluasi digunakan sebagai arti yang sama (suharsimi : 2003, hal 3).
B. PENILAIAN DI TAMAN KANAK-KANAK
1. Pengertian penilaian di taman kanak-kanak
Penilaian di TK merupakan usaha mendapatkan berbagai informasi secara
berkala, berkesinambungan serta menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan
daan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui kegiatan belajar.
Penilaian ini juga merupakan upaya untuk mendapatkan informasi atau data secara
menyeluruh yang menyangkut semua aspek kepribadian anak terhadap proses dan hasil
dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai melalui proses pembelajaran,
meliputi perkembangan fisik motorik, sosial, emosi, kognitif, moral, dan nilai-nilai
agama, serta seni.
2. Tujuan Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran Adalah :
1. Mengetahui apakah materi yang di pelajari dapat dilanjutkan dengan bahan yang
baru/diulangi
2. Untuk mengetahui taraf efisiensi metode yang di gunakan oleh pendidik
3. Untuk mengetahui efektifitas proses pembelajaran yang dilaksanakan
4. Untuk mengetahui apakah komponen-komponen dalam proses pembelajaran sudah
memberikan kontribusi positif bagi proses pembelajaran.
5. Untuk mengetahui kesesuaian presepsi dan pemikiran peserta didik dalam mengikuti
proses pembelajaran.
6. Mengetahui sejauh mana perkembangan dari pelaksanaan pembelajaran
7. Mengetahui perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan apa yang terjadi pada
peserta belajar
3. Fungsi Penilain Di Tk
a. Memberikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar.
b. Memberikan informasi kepada orangtua tentang ketercapaian pertumbuhan dan
perkembangan anaknya untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan bimbingan serta
motovasi.
c. Sebagai bahan pertibangan guru untuk menempatkan anak dalam kegiatan yang sesuai
dengan minat dan kemampuan anak didik yang memingkunkan anak didik mencapai
kemampuan secara optimal.
d. Sebagai bahan masukan bagi pihak lain yang memerlukan dalam memberikan
pembinaan selajutnya.
4. Prinsip-Prinsip Penilain
a. Berpusat anak.
Penilaian yang dilakukan hendaknya berpusat pada semua aktifitas yang di
lakukan oleh anak. Penilain bertugas melakukan pengamatan terhdap semua aktifitas
yang di lakukan oleh anak setiap saat, dimana saja dan kapan saja tampa
harusmenggangu waktu yang telah di tentukan atau di jadwalkan.
b. Berkesinambunga
Penilaian di lakukan secara berencana, bertahap dan terus-menerus untuk
memperoleh gambaran tentang perkembangan proses belajar anak didik.
c. Menyeluruh atau keterpaduan.
Perubahan prilaku dalam tujuan pembelajaran perlu di capai secara menyeluruh
baik yang menyangkut pengetahuan, sikap, prilaku, nilai, serta keterampilan. Penilain
bersifat menyeluruh apabila penilaian di gunakan mencakup aspek proses dan hasil
pengembangan yang secara bertahap menggambarkan perubahan prilaku.
d. Lebih mementingkan dari pada hasil
Penilain pada anak sebaiknay mementingkan pada pengamatan yang dilakukan
selama prose yang berlangsung dan bukan pada hasil akhrinya saja. Penilain yang
paling baik dilakukan saat anak melakukan aktifitas belajar dan bermain. Untuk itu
e.
f.
g.
h.
i.
j.
penilaian di lakukan tidak selalu paper and pencilpes, tetapi lebih kepada pengamatan
secara lamhsung terhadap aktifitas anak.
Berorinetasi pada tujuan.
Penilaian di tk berorientasi kepada kompetensi yang di harapkan, proses
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Objektif dan alamiah.
Dalam melakuakn penilain di uasahakan seobjektif mungkin yaitu penilai hanya
memperhatiakn obejnya. Perasaan-perasaan, keinginan-keingina, prasangka-prasangka
penilai sedapatkan mugnkin harus di kesampingkan pada saat menilai. Penilai juga
harus memperhatiak perbedaan-perbedaan yang keunikan perkembangan setiap anak,
sehingga penilai tidak memberikan penafsiran yang sama pada setiap anak.
Mendidik
Hasil penilai harus dpaat digunakan untuk membina dan memberikan dorongan
kepada semua anak dalam menigkatkan hasil pertumbuhan dan perkembangan anak.
Oleh karena itu, hasil penilain harus di nytakan dan dapat di rasakan sebagai
penghargaan bagi anak yang belum berhasil. Dengan demikian, usaha penilaian dalam
memperkuat prilaku dan sikap yang positif.
Konsiten dan jujur.
Penilai yang dilakukan oleh dua orang penilai akan lebih dapat di di
pertanggung jawabkan ketika membuat rekomendasi atau menentuksn tindak lanjut.
Kebermaknaan.
Hasil penilain harus bermakna bagi giri, orangtua, anak didik dan pihak-pihak
lain yang membutuhakn utnuk menignktakan pertumbuhndan perkembangan anak.
Kesesuain.
Penilaian harus memperhatikan adanya keseian antara apa yang di ajarkan di tk
dengan laporan yang di buat.
Aspek
Hari
Tanggal
Keterangan
S
Sosial emosional
Melamun
Menangis
Mengangu teman
Berterima kasih
a.
b.
c.
d.
Kategori
K
Tp
Catatan :
S : Sering
K : Kadang Kadang
Tp : Tidak Puas
b. Catatan anekdot
Merupakan kumpulan catatan tentang sikap dan perilaku anak dalam situasisituasi tertentu. Kesimpulan catatan tersebut meliputi aktivitas anak yang bersifat positif
dan negatif. Catatan anekdot merupakan catatan singkat peristiwa penting yang
mengungkapkan perhatian secara individu. Anekdot dapt mengkomunikasikan informasi
sehingga fakta, perasaan dapt lebih terbuka. Pencacatan anekdot dapat dilakukan kapan
saja dan dapat digunakan hampir setiap saat, berupa kata-kata singkat tentang apa yang
dilihat dan didengar. Catatan anekdot memiliki 5 karakteristik, yaitu
1. Catatan anekdot adalah hasil observasi langsung
2. Catatan anekdot adalah tepat, akurat, singkat dan spesifik tentang suatu peristiwa
3. Interpretasi mengenai suatu insiden dicatat terpisah dengan insiden lainnya
4. Catatan anekdot meliputi konteks perilaku
5. Catatan anekdot berfokus pada yang tipikal atau tidak biasa untuk anak yang diamati
CATATAN ANEKDOT
Nama anak
Umur
Jenis kelamin :
Umur anak
Hari / tanggal
Catatan
Mengetahui Kepala TK
komentar
Mengamat
Guru/Kelompok
(
)
c.
Catatan harian/narasi
Berisi catatan kegiatan harian atau kesan-kesan tentang kegiatan kelompok atau
perseorangan yang dicatat pada akhir kegiatan. Kelemahannya, catatan ini cenderung
agak subjektif dan sering kali menangkap sebuah kesan atau suasana hati yang sekilas.
Catatan harian berguna untuk menelusuri hal-hal yang berhubungan dengan kesuksesan
dan kegagalan dari kegiatan-kegiatan di hari tersebut.
CATATAN HARIAN
Kelompok
:
Pengamat / guru
:
Hari/tanggal
catatan
Teknik ini membantu guru untuk mengetauhi berapa kali sebuah perilaku yang
muncul. Sebuah perhitungan di laukan untuk waktu yang di tentukan, misalnya berapa
kali anak memukul temanya pada hari ini atau untuk mencatata gambaran lamanya
sebuag prilaku berlangsung. Misalnya hari ini yusri memukul temanya sebanyak tiga
kali.
f. Portolpolio
Berupa koleksi sejumlah kegiatan di lakuakn oleh seorang anak. Portopolio
merupakan kumpulan karya anak yang dapat berupa gambar-gambar, lembra kerja anak,
foto atau rekaman kaset pembicara anak. Portopolio biasnya berisi koleksi kegiatan dan
tugas secara perorongan yang di kumpulkan oleh guru.
g. Lembar wawncara dan percakanpan.
Di perlukan untuk mengetahui pikiran, ide dari seorang anak atau sejumlah anak.
6. Tahap Kegiatan Penilaian
Penilaian di TK menggunakan tiga kegiatan utama yang merupakan rangkaian
kerja yang dilakukan oleh guru, diantaranya yaitu :
a. Mengamati (observation)
Yaitu proses memperhatikan anak atau sekelompok anak ketika melakukan suatu
kegiatan bermain dan belajar.
b. Mencatat (recording)
Yaitu proses mendokumentasikan ( mengumpulkan catatan) tentang kegiatan atau
dalam suatu kegiatan tertentu yang teramati dengan baik. Baik bersifat negatif maupun
yang bersifat negatif.
c. Melaporkan (reporting)
Yaitu proses pengambilan keputusan sebagai hasil pengamatan dan pencatatan
yang terdahulu, untuk selnajutnya diinformasikan kepada orang tua dalam bentuk
laporan, baik laporan tertulis maupun tulisan.
7. Teknik Pencatatan
Terdapat beberapa pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
peristiwa, yaitu :
Guru selalu menyimpan kertas dan pensil di kantong/saku untuk dapat menggambarkan
kejadian penting dari sebuah interaksi
Ketika sebuah kegiatan selesai, catatan-catatan pendek tersebut disalin secara lebih
terperinci dan detail ke dalam sebuah buku besar untuk diarsipkan
Menggunakan kartu catatan perorangan untuk setiap anak. Dengan merotasi kartu-kartu
tersebut setiap hari, berarti guru telah mencatat kegiatan anak.
semua kemajuan yang dialami anak selama satu semester dapat dilaporkan/dituliskan
dalam buku tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pertemuan dengan
orang tua dan mendiskusikan perkembangan dan kemajuan anaknya. Guru harus
mampu menggambarkan kekuatan anak dalam aspek yang dikemukakan dan bagaimana
kemajuannya. Penjelasan pada masing-masing aspek guru perlu menjelaskan dengan
ringkas, padat, dan jelas serta mudah dimengerti oleh oleh orang tua. Selain itu guru
juga perlu menyadari perbedaan tiap anak dan bahwa setiap anak berbeda dengan anak
yang lainnya dan setiap anak adalah unik.
BAB III
PENUTUP
A. KESUMPULAN
Menurut lin dan gronlund ( siti isyah 2007: 6.5) evaluasi dalah proses yang
sistematis untuk pengumpulan, penganalisisan dan penafsiran informasi untuk
menentukan sejauh mana anak dapat mencapai tujuan pembelajaran. Evaluasi berfokus
pada nilai data yang di gunakan untuk tujuan khusus evaluasi melibatkan analisis yang
sistematis tentnag fakta atau keterangan untuk membuat keputusan normatif
tentangmaksud dari hasil evaluasi tersebut.
Penilaian terhadap suatu program pendidikan akan sangat membantu dalam
kegiatan pembelajaran. Penilaian dapat membantu meningkatkan kualitas program
maupun kegiatan belajar anak peserta program pendidikan. Bagi guru, penilaian
merupakan alat bantu dalam memperbaiki pendidikan dan pembelajaran anak di
kelasnya.
Penilaian tidak dapat memperbaiki kualitas anak maupun program, kecual
penilaian tersebut dimamfaatkan dan dipergunakan sebagai alat bantu untuk
pengambilan keputusan dalam menyusun kurikulum. Penilaian dapat bersifat formal dan
informal dan penilaian biasanya menggambarkan suatu proses. Pada modul ini istilah
penilaian dan evaluasi digunakan sebagai arti yang sama (suharsimi : 2003, hal 3).
Prinsip-prinsip penilaian di TK
a. Berpusat pada anak
b. Berkesinambungan
c.
Menyeluruh/keterpaduan
f.
g. Mendidik
h. Konsisten dan jujur
i.
Kebermaknaan
c.
Catatan harian/narasi
f.
Portofolio
Pelaporan
Laporan hasil evaluasi atau penilaian terhadap anak adalah elemen yang sangat
penting dalam kegiatan pembelajaran anak prasekolah
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa kemampuan
kemampuan penulis masih sangat kurang. Untuk itu penulis mengharapkan kritik san
saran dari pembaca yang sifatnya membangun untuk kebaikan makalah ini kedepannya.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.
DAFTAR RUJUKAN
Aisyah siti, dkk. 2007. Pembelajaran terpadu. Universita terbuka. jakarta
Nurul evaluasi dalam pembelajaran anak usia dini
onlinehttp://nurul071644249.wordpress.com/evaluasi dalam
pembelajara anak usia dini / di akses 25 maret 3012
Ovaa evaluasi dalam pembelajaran anak usia dini
onlinehttp://edukasi.kompasiana.com/2010/11/26/evaluasi dalam
pembelajara anak usia dini/ di akses 27 maret 2013