TV Warna
TV Warna
TV Warna
I. WARNA
Guna memahami tehnik televisi-warna, kita perlu
mengetahui sedikit tentang warna.
berikut:
cahaya (dari matahari) dimasukkan rewat cerah yang sempit
ke ruang gerap. 0i berakang
celah ini ditaruh prisma. Di berakang prisma direntangkan
rayar putih. Maka Jahaya yang masuk
lewat celah itu diuraikan ke dalam unrna'warni tersebut oleh prisma.
dan ditampakkan di layar.
setiap warna dari spektrum-wornq adarah suatu gelombang
erektro--magnet
dengan
panjang-gelombang tertentu. Merah mempunyai panjang-geiombang -zoo.ro-e
rn, (= 700 nanometer, nm); ungu mempunyai panjang'gerombang 400.r0-6
mm (= +oo nmt. tiiat gn.r-t.
panjang-
gslombang
(nano-meter)
ultra-ungU
ungu
biru
4oo
490
hijau
550
kuninS
bgO
jingga
620
merah
7OO
infra-merah
GbJ-l:
(M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kioenganmonyampur-nyampurkan merah
(Penyampuran
itu harus dengan cara penambahan (odditive)'
taperoloh berbagai urarna-waini.
yaitu: seakan2 unrna2itu di'tumpangZ-kan pada selaput'mata kita)'
Karena
itu
primer'
Jt
Gb.I-2: Warna2 apakah yang diperoleh apabila
- merah (M), hijau (H) dan biru (B) saling
'
ditambahkan.
lernbayung
gelap. Pada
Lihat Gb.l.2: Warna2 itu adalah hasil percobaan yang dilakukan dalam ruang
merah,
hiiau
dimana
Dalam
bidang
dan
biru.
layar putih kita latuhkan cahaya2 merah, hiiau
dalam
rumus:
iuliskan
putih.
ini
dapat
kita
Koiadian
dan biru saling berlimpah teriangkitlah
M+H+9.=
putih
(1)
= Putih
Bidang2 yang terkena hanya 2 jenis warna menampakkan sesuatu 14nrna yang b6rlainan
lkali dari warna aslinya. Kita lihat dalam Gb.l-2 itu, bahwa:
M+H
=kuning
merah+hijau=
kuning
M+ B = lembayung(magenta)
biru = lembayung
(21
merah +
B+
6ip +
H = biru-hiiau(cyan)
hilau= biru-hijau
B + (N
Menurut persamaan
(21:
Jadi:
KESIMPULAN
I:
(M
+ !l) = putih
(l)
(2)
H)
= kuning
B+(ttt+H)-= B+kuning =
Putih
C0NT0H2
lain:
H+
lembayung
= putih
(sebab: lembayung = (M + B!
M + biru-hijau =putih
Jadi: Biru-hijau (eyan) adalah
KESIMPULAT{
2:
(Lihat iuga Gb.l-2}. Kalau salah satu warna primer (yaitu merah, hijau
atau biru) tak-ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen.
BINGKASAN
1. M'brah, hijau dan biru disebut.
warna2.....,
Merah+hijau
Merah+biru
= kuning
= .....
=.....
Hijau + biru
satu warna primer guna
3. Warna komplemen adalah warna yang perlu dicampurkan kepada
memperoleh.....
" "'
"',
Merah
Biru-lttiau, (cYan)
Hijau
Lembayung (mogenia)
Biru
Kuning
dan
'
''
"
dan
'
'
"
ku'
Jikalau merah dan hiiau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah
sebagai:
3M.+H
=Jingga
Dengan cara seperti di atas kita akan dapat iuga menyampurkan hiiau dengan
biru, merah
de-
fih.
kurang ienuh.
Dengan Oi--tambah2-kannla putih, maka merah tersebut berangsur iadi
kita dapat menarik kemaka
tersebut,
Dari hal-ikhwal warna ienuh dan warna tak-ienuh
simpulan berikut:
seBila dengan menggunakan warna2 primer merah, hiiau dan biru hendak memperoleh
(b) Kgp.6. merah, hiiau dan biru -dalam lumtatrZ yang sama- ditambahkurlah putih se
yang di-inginkan'
demikian banyak, sampai ldiperoleh derajat-jenuh
dengan se-
Jingga
ienuh
+ Putih
(a)
perban
Jingga jenuh dapat diperoleh dengan menambahkan merah kepada hiiau dalam
dingan 3:1'
iadi:
(3M +
H) =
Jingga
jenuh
(b)
Adapun putih dapat diperoleh dengan menyampurkan merah, hiiau dan biru dengan intensitas-intensitas yang sama. Dalam rumus
p(M + tt +
B)
= Putih
(c)
Jinggatak-ienuh
= (3M+H) + p(M+H+B)
= (3+p)M + (1+p)H + P.e
(d)
Kian besar p, maka kian banyak putih-lah yang dikandung iihgga; jadi kian tak-jenuh
iingga-nVa.
Jikalau dimisalkan, bahwa deralat-jenuh ada sedemikian besar, hingga p=l, maka kita
perolehlah:
Jinggatak-lenuh
= 4M+2H+ B
(e)
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa
warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal
warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an
4y + 2H +
4M+2H+B
M+ H+B
3M + H
dikurang
tertinggal
(putih)
(= iingga ienuh)
yaitu iingga-
BINGKASAN
1. Sesuatu warna akan kian jenuh, kalau warna itu kian kurang mengandung , ., .
Dua/tiga warna primer yang dicampurkan akan menghasilkan warna jenuh.
2. Dicampurkan dalam intensitas sama: cyan, lembayung, kuning. Warna apakah yang timbul?
(Uraikanlah warna2 komplemen ke dalam warna2 primer, lalu lumlahkan).
CATATAN:
Mata
untuk kuning ada kira2 5... 6X kepekaan untuk biru. Kepekaan untuk merah ada kira2 2... 3X
kepekaan untuk biru. Untuk biru, mata adalah paling kurang peka.
Pani.glb
nanometer
Gb.I-3i
Dalam tehnik TV-hitarn-putih, maka nuansa2 (perubahan2) warna tersebut diubah menjadi nuansa2 (perubahan2) hitam-putih. Karena kuning meniangkitkan nuansa yang paling te'
rang, maka di layar-TV hitam-putih, warna kuning; tampak sebagai bayangan yang paling cerah
(paling putihl. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak seba'
gai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap. Jadi intensitas bayangan di
layar TV.hitam.putih itu bervariasi sebanding dengan kesan kecerohqn mata kita yang ditimbulkan oleh 6erbagai warna, lihat Gb.l-4;
(A)
I
PemancarTV-rvarna memancarkan: (1) Sinyal kecerahan tersebut di atas (yang kita namai pula sinyal Iuminonsi (luminonce signot);
(t)
saia.
RITTGKASAIT
..
putih di layar.
3. Kosan kecerahan yang ditimbulkan oleh berbagai warna terhadap mata kita, dipancarkan
dari staion-pemancar-TV-rvarna berupa sinyal-....._...
Adapun mrna dipancarkan sebagai sinyal-........ Jadi pada dasarnya pem ancar-TV-uaarna dapat kita anggap sebagai kombinoi antara pemancar-,..... dan pemancar.......
il
V. SINYAL TV.WI\RNA
V-l. PENDAHUTUAN
(alPemancarTV-warnaharusjuga
memancarkanisinyalyangakandapatditangkapdandire-
monokrom (hitom-putih).
(b) Penerima TV'warna harus dapat
menampakkan gambar yang dipancarkan dari stasion pemancar TV-warna maupun pemoncor TV_hitom_putih,
(c) Penerima'TV-hitam-putih harus dapat
menimpilkan gambar yang terpancarkan dari stasion
pemancar TV-hitam-putih m0upun pemoncqr TV-worna.
Hal-hal di atas dimungkinkan dengan diterapkannya sistem komptabilitos
yang dalam
tahun_l953 mulai.diterapkan di Amerika Serikat, yaitu sistem NTSC (National
Television Sys-
tem Committee),
(a) bunyi
gambar2 warna.
V.2.
SISTETT'I
TV.WARNA SEDERHAIUA
A. OI STASION-PEMANCAR
Ada 3 kamera- Kamera2 ini merabai obyek2 seperti kamera2 yang
dipakai daram
55
PEMANCAR
Kanal 2
PEMANCAR
Kanal
PEMANCAR
Kanal 4
kanal 2
kanal 3
kanal 4
Lebar-jalur
Gb.
V-l:
Dengan cara tersebut, gambar yang hendak dipancarkan kita uraikan nienjadi 3 warna
primer. Setiap warna dimodulasikan pada gelombang-pembawa sendiri2, kemudian dipancarkan,
Jadi kita menggunakan 3 pemancar; pemancar M menempati kanal (spektrum-frekwensi) 2, pemanGar H menempati kanal 3, dan pemancar B menempati kanal 4.
B. DI TEMPAT.PENEBIMA
Keti$2 gelombang-pembawa ditangkap,
itu (disebut
sinyal
video)
diumpankan
56
PENERIMA
untuk
Kanal 3
Gambar2 itu riitampilkan secara saling berimpitan, sehingga mata kita pun tidaklah mengindera
warna2 msrah, hijau dan biru tenebut secara ter-pisah2, melainkan socara monyeluruh. Jadi apa yan! tampak di layargambar adalah warna2 senyatanya yang ada di stasion-pemancar.
Namun sistem di atas mengandung kelemahan2:
(a) Karena menmpati 3 kanal, maka spektrum-frekwensi yang ditempati ada 3X lebar ketimbang lebar-lalur yang ditempati oleh suatu sistem monokrom.
(b) Dengan penerima-warna itu, kita tidak dapat menerima siaranr TV-hitam-putih.
(Penerima tak dapat menampilkan gambar hitam-putih).
(c) Oengan sinyal2 di atas, maka penorima-TV hitam-putih tidak akan dapat menampilkan
gambar hitam-putih.
Maka perlulah dipirnuhi syant2 komptobititas, yaitu:
(aa) penerima-TV hitam-putih harus dapat menampilkan acara2 berwarna (dalam hitam-pu-
tih);
(bb) penerima-TV-warna harus dapat menampilkan acara2 hitam-putih, dalam hitam-putih.
'57
hitamGuna memenuhi penyaratan2 di atas, maka norma2 yang berlaku dalam sistem
putih harus pula berlaku dalam sistem-warna. Jadi dalam sistem-warna harus pula berlaku:
V-3. SINYAL-Y
(sebagi
hitam-putih),
Agar sinyal-vrrarna dapat ditampilkan oleh penerima-TV monokrom
Sinyal
(sinyol
kecerahan).
sinyalJuminansi
perlu
memancarkan
maka pemancar TV-warna
v".
dengan
saia
nyatakan
ini
kita
sinyal
dari
luminansi dinyatakan dengan Y; tegangan
hiiau, bi'
Sinyal ini dapat diperoleh dengan ialan meniumlahkan ke-tiga2 sinyaFwarna -merah,
Gb.V-3'
ru- secara yang dikemukakan dalam
Jadi tegangan sinyal-luminansi V" ada setinggi:
V" =
0,3'V*
0,59
Vn +
0,11'Vs
( la
( lb
Y=
0,3.M
+ 0,59.H + 0,11.8
KESIMPULAN:
C0NT0H 1: Diketahui: Di stasion-pemancar ada adegan yang -ditatap dari kiri ke ka'
58
hiiau
garis biru
Jikalau hasil tabel di atas kita lukiskan dalam grafik, maka diperolehlah Gb.V-4.,
59
C0NTOH 2: Diketahui:
Volt.
Jaurab: Putih terdiri dari merah, hijau dan biru dalam lumlah yang sama.
Karena itu ketiga-tiga kamera akan secara total mengeluarkan tegir
ngan 1 Volt. Karena itu tegangan sinyaFluminansi ada:
+ 0,59.H + o,1l.B
= 0,3 + 0,59 + 0.ll
= 1 Volt.
=
0,3.M
ti
60
mancar.
Jadi sinyal2-kemudi yang diperlukan oleh tabunggambar-warna adalah M, H dan B.
Jikalau sekiranya di stasioli-pemancar dilakukan pemodulasian dengan M, H dan B, maka
dalam penerima pun -sesudah di-deteksi- akan terdapat pula M, H dan B. Sinyal2 M, H dan
C0NTOH:
ngan-tegangan-sinyal
V=
U=
0,877 (M-Y)
0,as3 (B-Y)
(2al
(2b)
6t
Si penerima perlu mengembatikan sinyal2 V dan sinyal U tersebut pada taraf aslinya,
sebelum ditampakkan di layargambar.
Gb.V-S mengemukakan azas cara2-nya membentuk sinyal-Y, U dan V dalam pemancar.
(a) Sinyal2 yang dihasilkan kamera2 diutnpankan kepada suatu rangkaian matriks.
(b) Dalam matriks itu sinyal-Y dibentuk untuk memenuhi persamaanY=0,3M+0,59H+0,118
dengan cara seperti yang dikemukakan dalam Gb.V'&
(c) Sinyal-Y juga diumpankan kepada sebuah pemutar-fasa, sehingga diperoleh -Y.
{d} Sinyal -Y diumpinkan keiada 2 rangkaian-iumlah'
Y=O.3M+0.59H+O'118
v= o,877.(M-Y)
U= o,493.(B-Y)
Satu rangkaian-lumlah dimasuki M dan -Y; hasilnya (M -Y). Rangkaian-lumlah yang lain dimasuki -Y dan B; hasilnya (B-Y).
(e) Sinyal2 (M-Y) dan (B-Y) dimasukkan ke pelemah. Hasilnya: V = 0,877 (M-Y) dan
U =0,493 (B-Y).
C0NTOH (1): Diketahui: Kamera2 pemancar menghasilkan tegangan2 berikut:
= 8:lir..t;i?l.oluo'1'3,,,,,.0,2v = !r25
-o,2be Vo,t
=,,;
vort.
62
ngeluarkan:
0,89 Vott.
(Men'dekoda nnrnaz)
Untuk mengemudikan tabunggambar diperlukan sinyal2 M, H dan B; tetapi stasion-pemancar mengirimkan hanya sinyal2
Y, U dan V'
Bagaimanakah cara penerima-TV memperoleh sinyal2-warna M, H dan B dengan meniabarkannya dari Y, U dan V, itu bergantung kepada cara2 pengemudian tabunggambar-nya.
Cara2 pengemudian tabunggambar adalah:
(1
) pengemudian selisih'warna;
64.
DIAN SELISIH.WARNA
PENG EMU
-Y yang ada di kisi dan yang ada di katoda saling meniadakan. Jadi:
Tegangan-kisi
tegangan-katoda
= M -- Y -- (--Y) = M
H-Y--(-Yl =H
B--Y-(-Y) =B
(B-Y) ksluar dari sinyal2 Y,
Cara memperoleh sinyal2 selisih-warna (M-Y), (H-Y) dan
dan V, adalah dengan menerapkan sebuah rangkaian motriks seperti yang dikemukakan di
Gb.,V-7.
Lihat Gb.V-7:
bandingan. sebagai:
o#t-'A*i7 =2:1'2
63
Pemutar
Ii-1
.Y
fesa
M.Y
Tabunggambar
-1
:l
H.Y
B-Y
PENGUAT
1,2X
tlO,A77 X V= 1/0,8??
= M.Y
lsNcuar
-0.51X
xo,
SinyaI2kemudi
untuk
tabungg;ambar
PENGUAT
-o,19x
B-Y
64
Dengan cara
(M-Y)
(B-Y)
(3
(4
0,41H
0,59H
- 0,3M
=,
0,118
Jikalau 0,41H kita tulis sebagai (H -- 0,bgH), maka sinyal-keluaran matriks adalah:
(H -- 0,5SH)
0,3M -- 0,118
= H -(0,b9H = H-Y.
0,3Mr- 0,tlB)
ini
kepada
tegangan+a-
65
Tabunggambar
II-Y
R-Y
Gb.V-8: Pengemudian-MHB.
5,5 MHz.
Sinyal-video bentuknYa bukan'
sinus. Kalau sinyal-video ini kita u'
raikan (iabarkan) dalam getaran2
sinus, maka ternyata bahwa:
[a) Getaran2 dalam ialur-sam'
ping (sidebond/ tidak ter'
cb.v-10).
66
, 15625H2
t t5625llz,
Gb.V.l0:Spektrumsinyal-videodiGb.v-gterdiridarikelompok2getalan.
Jarak antara satu kelompok dengan kelompok yang lain
adalah 15 625 Hz (frekwensi daripada ayunan horisontal)'
(b) Jarak antara kelomp0k'getaran sinus yang satu'dari kelornpok getaran sinus yang lain
dalah 15 625 Hz (= frekwensi'rtya garis2 horisontal).
a-
(c) Dalam satu kelompgk, iarak antara getar yang satu dftg3ft getar yang lain ada 25 Hz l=
= %-nya frekwensi'raster).
(d) Amplitudo getaran2 jalur-samping adalah makin kecil, kalau letak kelompok'getar
makin dekat ke tepi ialur'video.
ada
Dari keladian tersebut (d), maka adalah selayaknya, apabila -dalam transmisi warnaintormasi-warna kita tumpangkan di bagian yang tinggi daripada jalur-video. Dengan demikian
dalam sinyal-nada-warna {sinyal krominansi) akan terdapatlah sinyal'video yang minimal (lihat
v-l1).
lnformasi-warna yang dibawa oleh sinyal-V dan oleh sinyal-U ditaruh di bagian yang tinggi daripada jalur-video dengan menggunakan gelombang-pembowa-anakan (subcorrier);
Gelombang-pembawa-anakan yang memba'wa informui-warna ini ada setinggi 4 433 61 8,75
+1H2.
0leh pekerjaan pemodulasian terlangkitlah lalur2-samping. Jalunamping inipun terdiri dari kelompok-kelompok getaran sinus yang disisip-sisipkan di celah2 kelompok2 sinyal-video,.lihat
Gb.V'll.Sinyal jalur-samping keseluruhan ini boleh kita sebut sinyal nada-warna, sebab jalur2samping
ini mengandung informasi ya4g berupa nada2-warna- Sinyal nada-warna ini kita nyata-
kan dengan
F.
s7
Sinyal nada-waraa (F)
Gelombang-
I /,/.EelJrbawa
tt ygter I
t tindas I
4,43MHz
Sinyal-krf,minansi
yang di:sisip2'kan
lnformasi-warna terselinap di dalam sinyal-video. Karena itu di layargambar TV-hitamputih, informasi-warna itu akan juga muncul sebagai sinyal-cerah (sinyal'luminansi). Hal ini tidak kita kehendaki. Guna mengecilkan gangguan yang diterbitkan oleh sinyal nada-warna, ma'
hl
pembawa-
bunyi
68
Pembatasan lebar-lalur
bl
Gelombong-pembawo-warno tidak diponcarkan; karena itu spektrum yqng ditempati sinyal-warna berbentuk seperti Gb.V-11.Jarak antara kelompok2 getar-
0leh sinyal-ledakan ini maka osilator yang ada di bagian-warna (dalam penerimal disinkronkan").
kl
Ledakan
(burst)
taraf hitam
lt:toFt
r'sudet
-'.
4? ldet
-+f-
Evet)
2,26 +rdet
taraf putih
F-
Denyut sinkronisasi
*)
Apa yang disebut dengan ,,selasar-belakang" (back porch), harap baca buku pelajaran
Elektronika jilid Tehnik Televisi, Bab XVl, Par 85.
69
V dapat diceraikan kembali. Untuk pengolahan tersebut diterapkan apa yang dinamai pemodulosi-on kwodratur, yang akan dikemukakan di bawah ini.
8A. MODULATOR.U
hmodulasian ini menuruti azas yang dikemukakan dalam Gb.V-l4; ini adalah dasar2-nya
70
(b) Ke-dua2 tabung dikemudkan pada kisi-tindas-nya dengan sinyal 4,43MH2. Sinyal ini
berasal dari osilator kristal.
Tegangan2 sinyal yang ada di kisitindas2 saling berlawanan-fasa. lni berarti, bahwa tegangan-bb 4,43MHz yang ada di anoda2 juga saling berlawanan-fasa.
(c)
Kalau kedua2 tabung distel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuraman-nya adalah sama, dan tegangan-bb yang ada pada anoda2 luga sama. Karena tegangan2 itu sa-
(d)
Ke-dua2 tabung di-stel sama, kalau dalam trafo-masukan kisi-kemudi tidak ada sinyal
m
+
l"#:*Y
.71
Sinyal
osilator kristal
1r
l4
sefasa dgrr
si' I sinyal osilator
berlawanan I
idga dgn
nyal osilator
',2
(e)
(f)
(s)
selama saat 1....2 di sirkit-keluaran ada tegangan-bb yang se-foso dengan tegangqn
(h)
Kalau fasa dari tegangan-bb yang dikeluarkan osilator kita lukiskan sebagai vektor
(= anakpanah) yang m elintang ke kanan, (Gb.C), maka fasa daripada tegangan-keluaran pun kita lukiskan sebagai vektor yang melintang ke kanan juga (sebab ,,sefasa").
Panjang
(i)
(i)
d i kel ua rka
(k)
Jadi: pada saat sinyal-u melompat dari positif ke negatif, maka fasanya tegapgan-keluaran melompat ke arah lawannya (bergeser '1800).
cil.
(m)
Di sirkit-keluaran tidak terdapot sinyal yang berasal dari osilator (yaitu sinyal-pembawa). Dem ikian cara sinyal-pembawa itu tertindas dan tidak dipancarkan.
(b)
(d)
:73
(e)
Kuat-sinyaFkrominansi diketemukan dengan ialan menlumlahkan tegangan'sinyal-keluardn dari modulator-V dan dari mcdulator-U. Cara penjumlahan tidak secara aliabar,
melainkan secara vektor.
Itl
Fosa don omplitudo dari sinyal-krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudo-nya
sinyal-V dan sinyal-U.
tu
OSILATOR
@r
KRISTAL
-J
ul
soo
F-_
Yg keluar hanya
jalur2-sarhping;
(Vaitu js5grgn 6ad
sinyal 4,43MHz yg
termodulasi fasa &
amplitudo.nya).
Gb.V-l
6:
14
Lihat Gb.V-17A: Kalau sinyal-U positif, dan sinyal-V positif, maka sinyal-krominansi ber-fasa antara 00'.... 900 terhadap sinyal dari osilator kristal.
KETERANGAN untuk, melukiskan Gb.V--'1 7A:
Vektor yang arahnya positif dilukiskan ke arah atas atau ke arah kanan dari titik
asal
(titik-0).
(a) Vektor sinyal-U adalah sefosa dengan sinyal dari osilator. Karena itu vektor ini
(sebab positif)'
dilukiskan secara horisonfal (= sefasa) dan arahnya ke kanan
Paniang vektor berpadanan dengan amplitudonya sinyal-u, dan dilukiskan dalam
skala, misalkan:
lVolt = 1 cm.
(b) Vektor-V berselisih-fasa 900 dari sinyal-U (iuga dari sinyal osilator). Karena itu
vektor-v kita lukiskan siku2 dengan vektor-U. Arah vektor'V ke-aras dari titik-0
sebab arahnYa
Panjang
Positif,
vektor dilukiskan dalam skala yang luga diterapkan pada vektor'u, yai-
tulVolt=1cm'
(c) Resultanta dari vektor-U dan vektor-V adalah garis-miring F. Paniang F ini kita
ukur (dalam cm); maka amplitudo F pun ketemu'
(d) Sudut-fasa antara F dan sinyal-pembawa (= sinyal dari osilator) adalah sudut
p,
, =lu\ u'
3l+
9=-36'-
(Sl
Kalau sinyal-U negatif. sementara sinyal-V positif (Gb.V-178), maka selisih-fasa antara sinyal-krominansi F dan gelombang'pembawa berada di antara 900"" 1800'
Dari Gb.A sd D nyata, bahwa sinyal-krominansi F dapat berselisih-fasa dengan seba'
rang sudut terhadap sinyal-pembawa (yaitu sinyal dari osilator).
(h)
75
Jawab: Berlakulah
Kuning = fil +
11
\/Vz +
sudut-fasa-nYa = 1670
V-9. LINGKARAN.WARNA
Kita akan dapat melukiskan lingkarqn-warna dengan ialan memanfaatkan sinyal2 U
dan V untuk semua warna2 yang mung(in ada dalam berbagai derajat kejenuhan. Beberapa
hasil-hitungan kita kumpulkan dalam Tabel l.
0alam C0NToH hitungan di Par V-78 kita sudah melakukan hitungan untuk kuning.
S0AL: Tentukanlah paniang vektor dan f*anya yang berlaku bagi lembayung.
KETERANGAN: caranya: tentukanlah secara berturut'turut:
(1) Tegangan yang diekeluarkan kamera2
(2) Y
(3) (M-Y) dan (B-Y)
(4) U dan V
(5)F
(6) sudut
t{ ,
dari tg
P=
(M-Y)
(B-Y)
ka n ra
h'
b a
hwa
:: { a}
;ffi
.: 11
l;,o'
76
oooooo
rsri+r
EO\o<f6*
Hdddo
o\mba6h
n\O+A\O<'
oooooo
tr
xal
z,
UJ
I,IJ
=
J
A-
o
=
d
'c
=o
ov
?bo
Ex
>d
trc
AH
&!+Rts
o9?i'dlooo
qsisse
ooogi+iooo
2,
s<i=
=Z
FE
z<
==
4=-
=f
o=
J<
=E
<z
>cE
2<
u)=
jt
<z
>E
z,<
a=
t
d
Qssai.s
o"+?odoco
d1
b#
v?\1viX--r
ooo--i"coc
Q6l
6Od
iOO\O\OF
*66or-iOO
(t)
a>
d-
sd
7J iz
oooooo
:ooo*i-lo
oo-:*o-$o
6oo-?o
o0
t!
te
>3
-M
t'E=c
-qfE
i6i.9.a:'!:S
JzxtEura6<:E
77
Gb.V-l
ini 1800.
Ht
rut
{lryd.h
Ftafl
78
RIfTIGKASATI
sehingga:
gambar
a) Penerima-TV-irvama dapat menampilkan sinyal hitam-putih sebagai
berwa rna/hitam-Pu ti h.
gambar
b) Penerima hitam-putih dapat menampilkan sinyal-TV-warna dalam
berwarna/
hiam'Putih'
dibentuk o bh sinyar2
2. Sinyal-kecerahan (sinyal-luminansi -dinyatakan sebagai Ylwarna mnurut persamaan: Y = "'M + "'H + "'B
(al ''' ' (b) '' .' (cl '' ''
3.'Sinyalselisih'anrnaadalahsinyal2:
selisihvama
...
da-
ini merupakan
6. Dalam proses modulasi kwadrat teriadilah ialur2'samping. Jalur2-samping
sbagian
tapatg.
lan
kian