Teknik Dasar Instrumentasi X 2 PDF
Teknik Dasar Instrumentasi X 2 PDF
Teknik Dasar Instrumentasi X 2 PDF
PENULIS
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
i
Sampul Muka
ii
Halaman Francis
Kata Pengantar
iii
iv
v
Daftar Isi
vi
vi
i
Glosarium
Bab 1 Pendahuluan
2
A. Deskripsi
B. Prasyarat
3
3
C. Petunjuk Penggunaan
D. Tujuan Akhir
Deskripsi
Tujuan Pembelajaran
Peta Konsep
12
12
13
15
A. Penyambungan Logam
15
20
111
207
250
251
253
iv
264
Deskripsi
Tujuan Pembelajaran
265
265
Peta Konsep
266
Uraian Materi
267
C.
Peralatan Pemipaan
D.
Pengerjaan Pemipaan
309
358
Rangkuman
Evaluasi
281
360
Deskripsi
Tujuan Pembelajaran
Peta Konsep
368
368
369
370
Uraian Materi
370
A. Dasar Kelistrikkan
B. Pemanfaatan Listrik
383
394
452
538
539
541
Daftar Pustaka
548
411
458
kedudukan
menunjukan
yangdiajarkan
tahapan
dan
bahan
atau
dilatihkan
ajar
tata
ini
merupakan
urutan
kepada
diagram,yang
pencapaian
siswa,
dalam
kompetensi
kurun
waktu
yangdibutuhkan.
Dengan membaca peta kedudukan bahan ajar ini, dapat dilihat
urutan logis pembelajaran Bidang Keahlian Teknologi Dan RekayasaProgram
KeahlianTeknik
Instrumentasi
Industri.
Guru
dan
siswa
dapat
menggunakanBuku Teks Bahan Ajar Siswa ini, sesuai dengan urutan pada
diagram ini.
Teknik
Instrumentasi
Logam
Kontrol
Proses
Kontrol
Mekanik
Simulasi
Digital
Teknik
Kelistrikan dan
Elektronika
Teknik Dasar
Instrumentasi
Fisika
Kimia
Gambar Teknik
vi
Glosarium
Bentangan
Distorsi
Fabrikasi logam
Kampuh las
Las oksi-asetilena
Penyambungan logam
Pengelasan
Solder
Tegangan
vii
BAB
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Buku Teks Bahan Ajar Siswa Teknik Dasar Instrumentasi ini
digunakan sebagai buku sumber pada kegiatan belajar untuk pencapaian
kompetensi siswa pada Mata Pelajaran Teknik Dasar Instrumentasi,
Sebagai
instalasi
pemipaan
sesuai
fungsi
dan
standar
pada
sistem
oprasional prosedur
4. Memilih
macam-macam
komponen
kelistrikan
instrumentasi industri
5. Mengidentifikasi sambungan kabel instalasi listrik
6. Menganalisis instalasi listrik sederhana pada instrumentasi industri
sesuai PUIL.
Buku Teks Bahan Ajar Siswa Teknik Dasar Instrumentasi disusun
berdasarkan penguasaan konsep dan prinsip serta keterampilan teknis
keahlian
sehingga
setelah
mempelajari
buku
ini,
siswa
memiliki
B. Prasyarat
Kemampuan awal Siswa sebelum mempelajari Buku Teks Bahan Ajar
Siswa Teknik Dasar Instrumentasi yaitu siswa telah memahami :
Gambar Teknik
Dasar Metrologi Industri
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Bahan logam dan Non Logam
Menggunakan alat ukur mekanik dasar
Menggunakan perkakas tangan
C. Petunjuk Penggunaan
1. Petunjuk penggunaan bagi Siswa :
a. Siswa diharapkan telah memahami mata pelajaran atau materi yang
menjadi prasarat pemelajaran modul ini, yaitu Gambar Teknik.
b. Lakukan kegiatan pemelajaran secara berurutan dari Bab 1 ke Bab
berikutnya.
c. Rencanakan kegiatan belajar bersama guru, dan isikan pada kolom
yang disiapkan pada tabel rencana pembelajaran.
d. Pelajari dan pahami setiap uraian materi dengan seksama.
e. Lakukan kegiatan yang diberikan pada uraian materi pembelajaran.
Kegiatan
tersebut
dirancang
dalam
bentuk;
eksplorasi,
f. Kegiatan
praktik
kejuruan
dilaksanakan
dalam
bentuk
latihan
dan tugas
2. Peran Guru:
a. Merencanakan kegiatan pembelajaran siswa sesuai silabus.
b. Mengarahkan siswa dalam merencanakan proses belajar
c. Memfasilitasi siswa dalam memahami konsep dan praktik.
d. Memberikan motivasi, membimbing dan mengarahkan siswa dalam
melakukan kegiatan yang diberikan pada uraian materi pembelajaran.
Kegiatan tersebut dirancang dalam bentuk; eksplorasi, asosiasi dan
evaluasi.
e. Menekankan, selalu mengecek dan memfasilitasi penggunaan K3 sesuai
kegiatan yang dilaksanakan.
f. Mengembangkan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi
siswa dan lingkungan sekolah.
g. Memberikan contoh, memandu dan melakukan pengawasan pelaksanaan
tugas siswa yang berkaitan dengan pembelajaran praktik di laboratorium
atau bengkel kerja.
h. Membantu Siswa untuk menetukan dan mengakses sumber belajar lain
yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran.
i.
j. Menyusun
variasi
kegiatan
siswa,
soal,
latihan
praktik
dan
uji
D. Tujuan Akhir
Hasil akhir dari seluruh kegiatan belajar dalam buku teks bahan ajar siswa
ini adalah;
1.
Mampu menerapkan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
PROGRAM KEAHLIAN
MATA PELAJARAN
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama
dalam melaksanakan pekerjaan di bidang
teknik dasar instrumentasi
2.1. Memiliki motivasi internal, kemampuan
bekerjasama, konsisten, rasa percaya
diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan
konsep
berpikir,
dan
strategi
menyelesaikan
masalah
dalam
melaksanakan pekerjaan di bidang teknik
dasar instrumentasi
2.2. Mampu mentransformasi diri dalam
berperilaku: teliti, kritis, disiplin, dan
tangguh mengadapi masalah dalam
melakukan tugas di bidang teknik dasar
instrumentasi
KOMPETENSI DASAR
KI-3
bahan
bahan
Memahami,
menerapkan
dan
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual,
dan
prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang
ilmu
pengetahuan,
teknologi,
seni,
budaya,
dan
humaniora
dalam
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidangkerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
KI-4
Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak
terkait
dengan
pengembangan
dari
yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
4.1 Mengidentifikasikan
bahan
logam
berdasarkan jenis dan karakteristik
4.2 Mengidentifikasikan
bahan non logam
berdasarkan jenis dan karakteristik
4.3 Menggunakan
perkakas
tangan dan
mekanik instrumentasi sesuai SOP
4.4 Mengoperasikan
peralatan
metrologi
industri pada pekerjaan mekanik
4.5 Menggunakan
alat
ukur
mekanik
instrumentasi industri sesuai fungsi dan
prosedur
4.6 Membuat
benda
kerja
mekanik
instrumentasi industri sesuai SOP
4.7 Menggunakan macam-macam komponen
kelistrikan pada sistem instrumentasi
industri
KOMPETENSI DASAR
4.8 Membuat sambungan kabel instalasi
listrik
4.9 Merakit instalasi listrik sederhana pada
instrumentasi industri sesuai PUIL
4.10Menggunakan komponen dan bahan
instalasi
pemipaan
pada
sistem
instrumentasi industri sesuai prosedur
4.11Merakit instalasi pemipaan sesuai fungsi
dan prosedur
4.12Melaksanakan
Keselamatan
dan
Kesehatan Kerja (K3) sesuai standar yang
berlaku
pada
sistem
instrumentasi
industri
Berilah tanda silang (x) pada tabel dibawah ini, dengan pilihan ya atau
tidak dengan sikap jujur dan dapat di pertanggungjawabkan untuk
mengetahui kemampuan awal yang telah Kamu (siswa) miliki.
No
Kompetensi
Dasar
Pernyataan
Dapat Melakukan
Pekerjaan
Dengan
Kompeten
Ya
Menerapkan
pekerjaan dasar
mekanik pada
instrumentasi
industri sesuai
SOP,
Mampu menerapkan
pekerjaan dasar mekanik
pada instrumentasi industri
sesuai SOP
Mampu membuat benda
kerja mekanik
instrumentasi industri
sesuai SOP
Jika
Ya
Kerjakan
Tidak
Evaluasi
Belajar
Bab 2
No
Kompetensi
Dasar
Pernyataan
Dapat Melakukan
Pekerjaan
Dengan
Kompeten
Ya
Memilih
komponen dan
bahan instalasi
pemipaan pada
sistem
instrumentasi
industri sesuai
prosedur,
Menganalisis
instalasi
pemipaan
sesuai fungsi
dan standar
oprasional
prosedur,
Tidak
Evaluasi
Belajar
Bab 3
Mampu menganalisis
instalasi pemipaan sesuai
fungsi dan standar
operasional prosedur
Mampu merakit instalasi
pemipaan sesuai fungsi dan
prosedur
Memilih
macam-macam
komponen
kelistrikan
pada sistem
instrumentasi
industri,
Mengidentifikas
i sambungan
kabel instalasi
listrik,
Mampu mengidentifikasi
sambungan kabel instalasi
listrik
Mampu menggunakan
macam-macam komponen
kelistrikan pada sistem
instrumentasi industri
Mampu membuat
sambungan kabel instalasi
listrik
Menganalisis
instalasi listrik
sederhana
pada
instrumentasi
industri sesuai
PUIL.
Jika
Ya
Kerjakan
Mampu menganalisis
instalasi listrik sederhana
pada instrumentasi industri
sesuai PUIL
Mampu merakit instalasi
listrik sederhana pada
instrumentasi industri
sesuai PUIL
Evaluasi
Belajar
Bab 4
Bab 2
Bab
Kata Kunci :
Fabrikasi Logam, Kerja Plat
Las Oksi Asitelin, Brazing
Efek Kapileritas
Kata Kunci :
10
P
embelajaran Pekerjaan Dasar Mekanik merupakan
pembelajaran teori dan praktik dasar Keahlian
Instrumentasi, meliputi materi kerja plat,pengelasan
dengan las oksi asitelin dan pekerjaan patri keras
kuningan (Brazing).
Pada pembelajaran Pekerjaan Dasar Mekanik
ini, siswa dapat menerapkan materi yang telah
dipelajari sebelumnya, yaitu: Gambar Teknik, Dasar
Metrologi Industri, Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, Bahan logam dan Non Logam, Menggunakan
alat
ukur
mekanik
perkakas tangan.
11
dasar
dan
Menggunakan
S
etelah melaksanakan kegiatan belajar Pekerjaan Dasar
Mekanik
Instrumentasi
industri.
Kamu
diharapkan
mampu;
13. Menerapkan
Pekerjaan Dasar
Mekanik
Kerja Plat
Pengelasan Dengan Las
Oksi Asitelin
Patri Keras Kuningan
(Brazing)
12
Jenis kegiatan
Memahami
penyambungan logam
Memahami pekerjaan
Fabrikasi Logam
Latihan 1Menggambar
dan memotong pola
Latihan 2 Membuat
sambungan plat
Latihan 3 Membuat
kotak persegi
8
9
10
Tanggal
Memahami mengelas
Dengan Las OksiAsetilena
Latihan 4
Melakukan Instalasi
Peralatan Las Oksi
Asetilin
Latihan 5
Menyalakan Api
Brander
Latihan 6
Membuat Jalur Las
Tanpa Bahan Tambah
Latihan 7
Membuat Rigi Las
Dengan Bahan
Tambah
11
Latihan 8
Sambungan Tumpang
12
Latihan 9
Sambungan Pinggir
13
Latihan 10
Sambungan Sudut
Luar
13
Waktu
Tempat
belajar
Catatan
Perubahan
No
Jenis kegiatan
14
Latihan 11
Sambungan Sudut
Dalam
15
Memahami
Sambungan Patri
Tanggal
Waktu
Tempat
belajar
Catatan
Perubahan
Sambungan Las
Tumpang
Latihan 13: Membuat
17
18
Menjawab review
evaluasi
19
Melaksanakan
kegiatan
penerapan/tugas
proyek
............................., ........................
Guru
..............................
Orangtua/Wali Siswa
..................................
14
Siswa
..............................
A. Penyambungan Logam
Mengidentifikasi Macam-Macam
Sambungan Logam
Perhatikan
gambar
2.2
disamping,
yang
menunjukkan
Berdasar
pada
gambar
serta
berbagai
sumber
informasi
lainnya,
15
Tabel 2.1
Identifikasi Bermacam Sambungan Logam
Benda Kerja
Yang
Di Sambung
No
1
Plat kopling
Konstruksi baja
jembatan
Cetakan kue
Dandang
Knalpot motor
...
Jenis Sambungan
Digunakan
Cara Penyambungan
Dengan Pemanasan
Ya
Tidak
Keling
...
Penyambungan
logam
adalah
suatu
proses
yang
dilakukan
untuk
yang
digunakan.Setiap
metoda
penyambungan
yang
digunakan
pengerjaan
sambungan
yang
dimaksud
adalah
bagaimana
tangki
dari
bahan
pelat
lembaran.
Untuk
menentukan
sambungan yang cocok dengan kondisi tangki ini ada beberapa alternatif
persyaratan.Persyaratan
bolehbocor.
Tangki
yang
paling
harus
tahan
utama
adalah
terhadap
tangki
ini
tekanan.
tidak
Proses
16
sambungan
sulit dilakukan sebab tangki yang dikerjakan cukup besar dan bahannya
juga cukup tebal,sehingga akan sulit untuk dilakukan pelipatan. Persyaratan
yang
paling
sesuai
las.Sambungan
las
untuk
kondisi
mempunyai
tangki
tingkat
ini
kerapatan
adalah
yang
sambungan
baik
serta
pertimbangan
yang
tidak
dapat
diabaikan
apalagi
jika
17
yang
digunakan
sebagai
bahan
tempat
penyaluran
minyak,
maka
ekonomis
yang
dimaksud
dalam
pemilihan
untuk
konstruksi
kekuatan
sambungan
yang
baik
dan
hasil
18
Tabel 2.2
Pengelompokkan Metode Penyambungan Logam
Las Titik
(Spot Welding)
19
beberapa
jenis
penyambungan.
Yaitu
Pada pembelajaran berikut, kamu akan pelajari salah satu jenis pekerjaan
penyambungan dengan tidak menggunakan panas, yaitu sambungan lipat yang
biasanya dikenal dengan pekerjaan fabrikasi logam. Pada industri fabrikasi
logam, baik pekerjaan fabrikasi ringan ataupun pekerjaan fabrikasi berat (light
and heavy fabrication) secara umum adalah sama, di mana jenis bahan, alat-alat
tangan dan mesin-mesin yang digunakan relatif sama. Namun demikian,
perbedaan
yang
spesifik
dapat
dilihat
dari
penggunaan
bahan
dan
20
pengerjaan
melukis,
menggunting,
melipat,
melubangi,
meregang,
ataupun hanya gambar sket saja yang menginformasikan segala sesuatu tentang
pekerjaan yang akan dikerjakan, antara lain; Dimensi ukuran, Jenis dan ukuran
bahan
serta
bagian-bagian,
Spesifikasi
dan
toleransi,
serta
pekerjaan
Dengan dasar, bahwa semua pekerjaan fabrikasi harus dibuat dengan mengacu
pada spesifikasi dan sesuai dengan toleransi yang ditentukan, maka harus
diyakinkan hal-hal berikut ini :
a. Kesesuaian dengan disaian/gambar kerja
21
akurat.
c. Kemudahan dalam memasang dan merakit.
22
4. Membuat Pola
Pembuatan pola/mal pada pekerjaan fabrikasi sangat diperlukan untuk
membuat
berbagai
bentuk
komponen.Penerapan
teknik-teknik
gambar
bentangan digunakan, baik pada fabrikasi ringan maupun pada fabrikasi berat.
Pola merupakan bagan susunan permukaan lengkap suatu objek biasa
dinamakan gambar bentangan. Pembentangan obyek dapat didapat dari
memutar obyek dengan menggambar permukaan secara berturut-turutdengan
ukuran penuh dan dengan menyambungkan rusuk yang dimilikinya bersama.
Contoh gambar bentangan dapat kita lihat pada gambar 2.4 berikut dengan
objek sebuah kubus.
Gambar 2.4(a). menunjukkan sebuah kubus yang tertutup dan terbuat dari
pelat. Sedangkan Gambar 2.4(b) menunjukkan suatu kubus yang belum
23
beraturan
lebih
menguntungkan dilakukan
mudah
dilakukan
secara
matematis.
Caranya
adalah
dengan
lingkaran yang
dilukis.
matematis ini lebih teliti jika dibandingkan dengan cara grafis tetapi hal ini
terbatas pada profil-profil bentuk yang beraturan.
24
Banyak sekali bentuk bangun benda yang ada di dunia teknik, mulai dari
bentuk yang sederhana sampai ke bentuk yang kompleks dibuat, karenanya
25
untuk membuka sebuah benda disesusaikan dengan bangun benda yang akan
dibuka ataupun bentuk benda yang akan dibuat dirancang dengan berbagai
metode. metode yang banyak terpakai dalam memnggambar bukaan adalah;
Metode garis sejajar/paralel. Metode radial/putar, Metode segitiga, trianggulasi,
dan Metode kombinasi.
1) Pemakaian metode garis sejajar
Contoh 1: Bentangan prisma tertutup
Selanjutnya Gambar 2.8a. menunjukkan sebuah prisma yang
pada ujung kanan kirinya tertutup. Prisma tersebut juga terbuat
dari pelat. Sebelum membentuk sebuah prisma harus diketahui
Iebih dahulu bahan yang diperlukan dan juga bagaimana cara
pemotongan
dan
suatu
bahan.
Hal
ini
tergantung
dari
tersebut
sama
dengan
keliling
segi
enam,dengan
26
27
agar
mempermudah
dalam
membuat
gambar
28
Profil Persegi
Permukaan baling dan permukaan lengkung berganda tidak
dapat dibentangkan dengan cermat, tetapi permukaan ini dapat
dibentangkan
dengan
sesuatu
metode
pendekatan.
mampu
dibentangkan.
Permukaan
baling
dan
29
Pembentangan praktis
Dalam banyak gambar industri, gambar bentangan harus
diperlihatkan untuk meyediakan informasi yang perlu guna membuat
pola untuk memudahkan memotong bentuk yang diinginkan dari
logam lembaran. Disebabkan oleh kemajuan cepat dalam keahlian
mengolah benda kerja dengan melipat,menggilas atau menfreis
bentuk logam yang dipotong dalam jumlah yang terus menerus
meningkat, maka harus ada pengetahuan luas tentang metoda
konstruksi banyak macamtipe pembentangan. Pola juga dipakai
dalam pemotongan batu sebagai pedoman untuk membentuk muka
yang tak teratur.
Gambar bentangan permukaan hendaknya digambar dengan muka
dalam menengadah, sebagaimana menurut teori hal itu akan terjadi
apabila permukaan dibuka gulungannya (unrolled)atau dibuka
lipatannya (unfold), seperti dilukiskan dalam gambar 2.12. kebiasaan
ini selanjutnya dibenarkan, sebab para pekarja logam lembaran
harus membuat tanda pons untuk melipat pada permukaan dalam.
30
itu
dapat
disambungkan
pada
gambar
bentangan
samping
31
panjang
tergambar.
c23,demikian
Kemudian
seterusnya
titik-titik
a1,
b1,
hingga
c1,
32
semua
sampai
garis
titik
a2
33
miring
terhadap
tabung
yang
besar.Cara
34
Gambar 2.17. adalah sambungan dari dua tabung, tetapi kedudukan tabung
yang kecil digeser sehingga tidak simetris.Buat lingkaran pada ujung tabung
yang kecil, lingkaran tersebut dibagi dalam 12 bagian yang sama besar. Tarik
garis-garis mendatar dan vertikal sehingga memperoleh titiktitik potong a, b, c,
d, e, f, dan g.Bukaan tabung bagian A tampak pada Gambar 2.17b. Sedang
Gambar 2.17c menunjukkan bukaan tabung B,namun hanya ditunjukkan
separonya.
35
36
37
dengan
jari-jari
1-2
diperoleh
titik
41.
Demikian
38
39
40
Buat garis e-a' dengan cara membuat busur lingkaran dengan pusat
di titik e dengan jari-jari e-a. Kemudian tarik garis tegak lurus dari
sumbu x-x.
Perpanjangan garis d-a akan berpotongan dengan garis tersebutdi
titik a'.
41
Busur tersebut berpotongan dengan x-x. Dari titik ini tariklah garis
dengan sudut 450 dengan sumbu mendatar sehingga berpotongan
dengan sumbu tegak. Kemudian tarik garis mendatar dari titik
tersebut sehingga berpotongan dengan garisdc di titik c'. Selain itu
juga berpotongan dengan perpanjangan garis a-b' di titik b'. Tarik
garis dari titik c' ke c dan dari titik b' iceb sehingga segi empat b'c'gf
adalah bidang B yang sebenarnya.
Gambar 2.24. adalah kerucut yang miring dan dipotong miring.Cara
menggambarnya, buat lingkaran perpotongan pada pandangan atas,
kemudian bagi dalam 12 bagian yang sama besar. Dengan pusat di
titik 0, buat busur lingkaran di titik-titik bagi tersebut ke sumbu x-x,
dan tarik garis-garis ke titik A.Maka garis-garis 71A, 61A, 51A, 41A,
31A, 21A, dan garis 11A adalah panjang yang sebenarnya. Bukaan
dari kerucut tersebut ditunjukkan pada Gambar 4.34. Dengan pusat
di titik A, buat lingkaran 1 dengan jari-jari 11A, lingkaran 2 dengan
jari-jari 21A , lingkaran 3 dengan jari-jari 31A, hingga lingkaran 7
dengan jari-jari71A. Dari titik 1, 2, 3, 4, 5, 6 dibuat lingkaran
dengan jari-jari122'. Ukurkan panjang sisi yang sebenarnya pada
garisgaris 71,6b, 5c, hingga 1g. Titik-titik 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
dihubungkan,demikianjuga
dihubungkan.
42
titik-titik
a,
b,
c,
dan
seterusnya
43
berpotongan
di
titik
42.
Bila
titik-titik
tersebut
44
permukaan
dibayangkan
dibuka
lipatannya
dengan
memutar piramida, seperti terlihat dalam gambar 2.27. maka tiaptiap muka segitiga digulingkan kedalaman bidang sekeliling rusuk
yang
menjadi
miliknya
sebelumnya.
45
bersama
dengan
sekeliling
muka
46
47
apabila
permukaannya
dimisalkan
tersusun
dari
sejumlah
48
Gambar 2.32. Bagian peralihan pipa bulat dan pipapipa bujur sangkar
49
mempunyai
permukaan
baling.
Metode
membangun
gambar
50
berupa garis melengkung, dianggap sebagai garis lurus. Panjang sejati elemen
dan panjang sejati diagonal diketemukan dengan membuat dua diagram
panjang sejati secara terpisah dengan memakai metode yang dilukiskan dalam
gambar 2.34.
bagian
meridian
silinder
yang
sama
dalam
jumlah
yang
sama.
bola.
Ketika
membuat
gambar
bentangan
perlulah
untuk
membentangkan permukaan satu bagian (seksi) saja, sebab satu bagian ini
dapat dipakai sebagai pola untuk permukaan bentangan untuk masing masing
bagian lainnya.
51
52
53
serengkali
Pada
harus
gambar
diketemukan
kerja
biasa,
garis
garis
perpotongan
antara
permotongan
dapat
dipalsukan(faked in) melalui beberapa titik kritis. Tetapi pada gambar logam
lembaran harus ditempatkan titik dalam jumlah yang cukup untuk memperoleh
54
garis perpotongan yang cermat dan gambar bentangan yang pada akhirnya
harus cermat.
Garis perpotongan dua permukaan diketemukan dengan menentukan
sejumlah titik yang dimilliki bersama oleh kedua permukaan itu melalui titik ini
menarik garis atau garis-garisdalam urutan yang tepat. Garis perpotongan yang
dihasilkan
dapat
lurus,
melengkung
atau
lurus
dan
melengkung.
Soal
menemukan garis yang serupa itu dapat dipecahkan dengan salah satu metode
umum, tergantung dari tipe permukaan yang bersangkutan. Dengan maksud
menyederhanakan pembicaraan tentang perpotongan ini hendaknya dimisalkan
bahwa semua soal dibagi dalam dua kelompok umum ini:
Kelompok 1: soal yang melibatkan dua bentuk geometri, yang keduaduanya tersusun dari permukaan bidang.
Kelompok 2: soal yang melibatkan bentuk geometrik yang atau mempunyai
permukaan lengkung tunggal atau mempunyai permukaan
lengkung berganda.
Menentukan titik tembus lewat pemeriksaan (Gambar 2.37) adalah mudah
untuk menentukan di mana garis yang diketahui menembus permukaan,
apabila permukaan itu tampak sebagai tampang tepi (garis) dalam salah satu
tampang
yang
diketahui.
Misalnya,
apabila
garis
AB
yang
diketahui
55
dari garis dapat dilihat pada tampang F,sebab titik tembusnya berada pada sisi
belakang silinder.
Tampang F dan tampang H untuk titik R di (d) dapatdiketemukan dengan
mudah dengan memproyeksikan setelah tampang P di (r P) untuk R sekali
ditetapkan dengan memperpanjang pPqP untuk perpotongan dengan tampang
garis permukaan.
56
dimana
garis
menembus
silinder,
kerucut
atau
bola
dapat
57
Ini
menyingung suatu kondisi istimewa yang untuk keperluan itu dapat dipakai
bidang proyektor garis. Untuk hal ini, berlaku pernyataan sebagi berikut: titik
tembus antara garis dan sembarang permukaan harus terletak pada garis
perpotongan antara permukaan yang diketahui dan
bidang potong yang ditempati oleh garis. Teranglah bahwa bidang potong yang
tak terhingga banyaknya dapat diambil untuk dapat ditempati oleh gari AB
dalam
gambar
2.38,
tetapi
kesemuanya
itu
akan
menghasilkan
garis
perpotongan melengkung, kecuali dalam hal satu bidang yang dipilih untuk
lewat melalui titik puncak O kerucut
58
59
5. Peralatan Kerja
Berikut peralatan tangan yang digunakan pada pekerjaan fabrikasi logam
adalah alat melukis, alat ukur, alat potong dan alat penyambung.
Penggores
pe
pe
Penggunaan
yang salah
Penggunaan
yang benar
Penggores adalah salah satu alat lukis garis untuk benda kerja/pelat yang
hasil goresannya bersifat permanen.Keterbatasan penggunaan penggores
diantaranya adalah sulit terlihat, bila untuk pekerjaan pemotongan
dengan gas.Perlu pengecatan ulang pada permukaan benda kerja, bila
terjadi kesalahan garis.Dapat menimbul karat, walaupun pada bahan
berlapis stainless steel.Hanya disarankan untuk digunakan pada bahan
ferro
Kapur Teknik
(Engineers Chalk )
bagian
runcing
kapur
mistar baja
Kapur teknik adalah jenis kapur yang relatif keras dan dapat diruncing
ulang serta hasil goresannya bersifat non-permanen (dapat dihapus ).
Hampir
termasuk
garis
potong
pada
pemotongan
dengan
gas.
60
Penitik
Garis kapur untuk membuat garis lurus yang panjang pada bahan yang
tidak
dicat
(berlapis)
atau
pada
lantai.
Caranya
adalah
dengan
mengikat/klem salah satu ujung benang yang telah diberi kapur kemudian
diangkat benang tersebut secara vertikal sebelum dilepas secara kejut.
Hasil garis akan terlihat pada bekat benturan benang. Keterbatasan
penggunaan garis kapur
61
Mistar Lipat
Untuk mungukur dan
memindahkan sudut
Mistar baja
Umtuk mengukur dan menarik garis
Mistar Gulung
Untuk mengukur benda kerja yang panjang
dan radius/lingkaran
Jangka Tongkat
Untuk mnggaris konstruksi dan lingkaran
yang besar, memindahkan ukuran dan sudut
dan melukis konstruksi geometrik
- Jangka Kaki
Untuk melukis garis lengkung dan
lingkaran, memindahkan ukuran
dan sudut, melukis konstruksi
geometrik
Keselamatan kerja
1.
2.
3.
4.
5.
62
Siku Blok:
Untuk menyikukan benda
kerja dan memeriksa
kerataan benda kerja serta
menarik garis siku.
sudut bilah
lurus dan
sejajar
Siku Pelat
Untuk menyikukan benda
kerja dan menarik garis siku.
sudut bilah
lurus dan
sejajar
Siku Bevel
Untuk memindahkan sudut
baut
pengatur
protractor
Siku kombinasi
Untk melukis berbagai
ukuran sudut dan
menentukan titik pusat suatu
benda kerja yang
berpenampang
bulat/linkaran.
Palu Konde
Palu Konde
Untuk membentuk paku
keling, memukul (secara
umum)
Palu Pen
Palu Pen
Untuk memukul (secara
umum), peregangan
63
Palu Tembaga
Palu Karet
Palu Plastik
Palu Kayu
Landasan
64
Gergaji
Gengaji Tangan(Hacksaw) Gergaji tangan
digunakan untuk memotong bendabenda konstruksi logam kecil seperti besi
profil, pipa bulat atau segi empat dan
besi plat.
Pemilihan daun gergaji :
Daun gergaji dibuat dalam berbagai
ukuran dan jumlah rigi/ gigi. Khusus
untuk gergaji tangan, ukuran gergaji
ditentukan oleh berapa banyak gigi per
inchi (25,4 mm). Untuk pemakaian
umum digunakan daun gergaji dengan
jumlah 18 gigi per inchi.
Adapun penggunaan daun gergaji untuk bermacam-macam bahan adalah
sebagai berikut:
65
Keselamatan kerja
Perhatikan penggunaan gergaji tangan :
1. Jangan menekan dan mendorong terlalu kuat karena akan
menyebabkan patahnya mata gergaji dan berbahaya.
2. Gunakan kaca mata untuk melindungi kalau mata gergaji patah
3. Ganjal bahan yang dipotong supaya mata gergaji tidak terjepit.
4. Hati-hati sisi bekas gergaji yang tajam
5. Jangan menggosokkan tangan ke mata gergaji
Gunting
Untuk memotong pelat, terutama pelat baja lunak, seng, pelat lapis
timah, dan pelat tembaga.
Gunting Lurus
Gunting
lurus
digunakan
untuk
menggunting
lurus.
Gunting
ini
mempunyai rahang lurus, panjangnya
antara 2 sampai 4",
sedangkan
panjang seluruhnya adalah antara 7
sampai 15 3/4".Gunting lurus dalam
penggunaannya dapat digunakan dengan
tangan kanan dan tangan kiri.
Gunting
Kombinasi/Universal
Gunting
Lingkaran/Lengkung
Gunting Dirgantara
66
airplane snip)
Terdiri atas tiga bentuk, yaitu :
digunakan dengan tangan kiri dan kanan
serta lurus dengan panjangnya sekitar
10 inchi (250 mm) dengan panjang
rahang 2 inchi. Sisi potong agak
bergerigi dan dikeraskan, sehingga dapat
memotong pelat yang relatif tebal ( 0,8
mm ).
Keselamatan kerja
Perhatikan penggunaan gunting :
1. Gunakan gunting sesuai kemampuan gunting. Jangan memotong
bukan pelat.
2. Jaga agar hasil potongan (yang tajam) jauh dari tubuh
3. Jangan menggunakan mata potong gunting yang rusak, karena
akan menyebabkan hasil potong juga rusak.
4. Jaga tangkai gunting (handle) tidak menjepit tangan.
67
Kikir
Kikir terdapat beberapa jenis yang sesuai
dengan hasil kekasaran permukaan yang
dihasilkan.
Kikir
kasar
(bastard)
digunakan untuk pengasaran,
hasil
pengikiran adalah kasar. Kikir sedang
(secound cut) ini digunakan untuk
pengiriman
secara
umum
dan
menghasilkan permukaan cukup bagus.
Sedangkan kikir halus (smooth atau
dead) untuk mendapat permukaan yang
halus.
Kikir dibersihkan dengan menggunakan
sikat baja (wire brush). Dengan cara
pembersihan harus searah dengan alur
kikir.
Gambar 2.55 Kikir dan Penguunaannya
Keselamatan kerja
Perhatikan penggunaan kikir :
1. Jangan menggunakan kikir yang tidak mempunyai tangkai
2. Lakukan pengikiran dengan cara yang benar
3. Hati-hati tangan jangan sampai terjepit dan tidak menyentuh
bendah kerja
4. Berdirilah dengan sempurna
5. Jangan mengikir secara terburu-buru
Pahat
Pahat Rata/Lebar ( Flat )
Pahat rata/lebar ini digunakan untuk
membersihkan gerigi las, memahat alur
dangkal, membersihkan sisa pengerjaan
dan memotong paku keling serta baut.
68
Keselamatan kerja
Perhatikan penggunaan Keselamatan kerja pada penggunaan pahat:
1.
2.
3.
4.
69
udara bertekanan dan juga terdapat tingkatan kecepatan, kejut dan putar
balik.Bor dengan penggerak listrik dapat dipasangkan dudukan magnit untuk
menetapkan mesin bor pada permukaan logam yang datar.Pemakanan bor
tangan ini diatur secara manual.
Besar lubang yang dibor terbatas oleh ukuran cekam bor dan batasan
kecepatan
70
Keselamatan kerja
Perhatikan penggunaan Keselamatan Kerja Penggunaan Mesin Bor :
1. Jangan memakai pakaian yang longgar pada saat mengebor.
2. Pakailah sepatu kerja dan kaca mata pengaman selama bekerja.
3. Lindungi rambut dari putaran bor; jika berambut panjang, maka
ikat rambut kebelakang dan/atau pakailah topi pengaman.
4. Pasang mata bor dengan cukup kuat
5. Sesuaikan kecepatan potong bor dengan ukuran mata bor.
6. Gunakan sikat untuk membersihkan tatal dari meja bor.
71
6. Bahan-Bahan Fabrikasi
Baik fabrikasi ringan ataupun fabrikasi berat, secara umum menggunakan
bahan yang sama; hanya berbeda bentuk dan ukurannya saja. Bahan-bahan
fabrikasi dibagi atas dua jenis, yaitu bahan metalik dan non-metalik. Bahan
metalik terdiri dari dua kelompok, yakni : logam ferro dan non-ferro. Logamlogam ferro mengandung besidan biasanya bersifat magnetik dan logam nonferro tidak mengandung besi.Sedangkan bahan non-metalik atau plastik secara
umum adalah polyvinilchloride (PVC ).Berikut ini adalah bahan-bahan yang biasa
dipakai pada pekerjaan fabrikasi dan spesifikasinya :
a.
Logam Ferro :
Bahan galvanis
Pelat seng
Verisclad
Pelat timah
b. Logam Non-Ferro :
Aluminium
Tembaga
Kuningan
Suasa ( bronze )
900,
1000 dan 1220 mm.Pelat tipis yang diperdagangkan terdiri dari beberapa
pilihan, di mana tersedia pelat tipis tanpa lapis tahan karat dan berlapis
tahan karat, yaitu :
-
72
b. Pelat Strip/Batangan
Pelat strip tidak selebar pelat tipis/tebal, tetapi tersedia dengan sudut/sisi
yang siku dan ridius dengan lebar antara 10 300 mm serta tebal antara 3
12 mm.
c. Pelat Tebal
Pelat tebal tersedia dengan ketebalan antara 3,0 180 mm dengan lebar
yang bervariasi, yaitu antara 900 mm 3000 mm.
d. Besi Siku
Besi siku adalah baja profil yang dibentuk melalui proses pengerolan. Dalam
perdagangan tersedia besi siku dengan lebar kedua sisi siku yang sama dan
ada yang tidak sama.
73
semua
74
untuk
penggunaan rivet
penyambungan
pelat-pelat
alumunium.
Pengembangan
sukardilas dan dipatri dengan ukuran yang relatif kecil. Setiapbentuk kepala
rivet ini mempunyai kegunaan tersendiri,masing masing jenis mempunyai
kekhususan dalam penggunaannya.
75
Pengeling Pop
( Blint Riveter)
76
memungkinkan
menggunakan
bucking
bar.
Penggunaan
rivet
jenis
ini
dikarnakan terlalu sulit kondisi tempat pemasangan bucking bar pada sisi shop
headnya,
sehingga
sewaktu
pembentukan
kepala
shopnya
tidak
dapat
rivet-rivet
karakteristik
yang
lain.
tersendiri.
Rivetspesial
Demikian
diproduksi
pula
untuk
oleh
pabrik
pemasangan
dengan
dan
77
b. Sambungan Sekrup
Sambungan sekrup pada pengerjaan fabrikasi digunakan secara luas, karena
mudah digunakan, dan dapat dibongkar-pasang serta dapat diganti jika
rusak.Sesuai dengan kebutuhan konstruksi maka sekrup telah dibuat dengan
berbagai ukuran dan bentuk. Berikut ini adalah macam-macam bentuk kepala
sekrup yang dapat diperoleh dipasaran/dalam perdagangan :
d. Sambungan Baut-Mur
Sambungan baut-mur digunakan secara luas untuk menyambung/mengikat
pelat pada pekerjaan fabrikasi logam dan lebih banyak dipakai pada konstruksi
pelat tebal.Adapun bentuk-bentuk baut yang tersedia dalam perdagangan
untuk pekerjaan fabrikasi adalah sbb :
78
Sekrup atau baut adalah suatu batang atau tabung denganalur heliks
pada permukaannya. Penggunaan utamanyaadalah sebagai pengikat (fastener)
untuk menahan duaobyek bersama, dan sebagai pesawat sederhana untuk
79
mengubah torsi (torque) menjadi gaya linear. Baut dapat juga didefinisikan
sebagai bidang miring yang membungkus suatubatang. Sambungan skrup/baut
dan
mur
merupakan
sambungan
yang
tidak
tetap
artinya
sewaktu-
waktusambungan ini dapat dibuka. Baut, mur dan screw mempunyai ulir
sebagai pengikat. Ulir digolongkan menurut bentuk profil penampangnya
diantaranya: ulir segitiga, persegi, trapesium, gigi gergaji danbulat. Baut, mur
dan screw digolongkan menurut bentuk kepalanya yakni segi enam, socket segi
enam dan kepalapersegi.
Baut dan mur dapat digunakan untuk proses penyambungan antara dua
bagian pelat. Proses penyambungan ini dapat dilakukan dengan mengebor
bagian plat yang akan disambung sesuai dengan diameter baut dan mur yang
akan digunakan. Sambungan baur, mur dan screwini merupakan sambungan
yang tidak tetap artinya sewaktu-waktu sambungan ini dapat dibuka. Baut, mur
dan screw mempunyai ulir sebagai pengikat. Ulir digolongkan menurut bentuk
profil penampangnya diantaranya: ulir segitiga,persegi, trapesium, gigi gergaji
dan bulat. Bentuk bentuk ulir ini digunakan untuk berbagai keperluan. Bentuk
ulir yang paling banyak digunakan adalah bentuk segitiga.
80
e. Sambungan Lipat
Sambungan lipat digunakan pada pelat, dengan lipatan ini sangat baik
digunakan untuk konstruksi sambungan pelat yang berbentuk lurus dan
melingkar. Sambungan lipat hanya diterapkan pada konstruksi pelat yang relatif
tipisketebalan pelat yang baik disambung berkisar di bawah 1 (satu) mm, sebab
81
82
83
2) Sambungan berimpit
84
Tekuk kedua sisi pelat yang akan disambung sampai membentuk seperti
lipatan
3) Sambungan sudut
Proses pengerjaan sambungan sudut :
Tekuk kedua sisi pelat yang akan disambung atau seperti pada gambar
85
Buat bilah sambungan sesuai dengan panjang dan besarnya lipatan yang
direncanakan.
Rapatkan kedua saluran dan sorong dari tepi bilah yang sudahterbentuk
sampai sambungan saluran tersebut tertutup.
86
f. Teknik Pemukulan
Pemukulan pelat di atas landasan dengan berbagai jenis palumempunyai
teknik-teknik tersendiri. Teknik pemukulan ini biasanyasangat sulit dilakukan
dengan pekerja yang tidak terbiasa dengan kerja pembentukan ini. Teknik
pemukulan ini dapat dipelajari dari kebiasaan atau pengalaman yang dilakukan
secara terus menerus. Pemukulan dengan palu untuk proses pembentukan ini
harus dilakukan dengan teknik dan prosedur yang benar. Apabila proses
pemukulan ini tidak dilakukan mengikuti teknik dan prosedur yang benar maka
akan menghasilkan pemukulan yang menyebabkan pelat menjadi rusak atau
cacat. Teknik memegang palu harus dilakukan secara benar yakni memegang
palu harus berada di ujung tangkai palu. Jika dipengang berada diujung tangkai
palu maka akan menghasilkan gaya pemukulan yang maksimal. Momen impak
yang dihasilkan palu sebanding dengan masa palu dikali dengan jarak
pemegang. Artinya semakin jauh jarak pemegang dengan kepala palu maka
akan menghasilkan impak yang lebih besar. Teknik-teknik pemukulan ini dapat
dikategorikan sebagai berikut:
1) Pemukulan Peregangan
Pemukulan regang pada dasarnya adalah pemukulan yang dilakukan
untuk meregang pelat menjadi lebih besar. Pelat hasil pemukulan regang
ini menghasilkan bentuk pelat menjadi lebih panjang kearah bagian yang
mengalami pemukulan. Teknik pemukulan regang ini menggunakan palu
kepala pipih di atas landasan rata. Pada saat proses pemukulan pelat
87
pemukulan
kerut
menghasilkan
pelat
menjadi
kepala
bulat.
Pemukulan
kerut
ini
digunakan
untuk
proses
pelat
biasanya
masih
belum
mengalami
bentuk
bulat
88
89
Informasi
Setelah mempelajari materi
kerja
plat
di
atas,
Kamu
akan
berlatih
melakukan
pekerjaan
peringatan
K3
dan
melaksanakan
pekerjaan
atas
ijin/pengawasan guru.
90
Rubrik Penilaian
1. Indeks nilai kuantitatif dengan skala 1 4
2. KKM : Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
3. Skor Siswa =
4. Konversi klasifikasi nilai kualitatif :
Konversi nilai akhir
Predikat
Klasifikasi
86 -100
3.66
81- 85
A-
Sangat
Terampil/
Sangat
Baik
3.33
76 80
B+
3.00
71-75
2.66
66-70
B-
2.33
61-65
C+
56-60
1.66
51-55
C-
1.33
46-50
D+
0-45
Skala 1- 4
Skala 0100
91
Terampil/
Baik
Cukup
Terampil/
Cukup
Baik
Kurang
Terampil/
Kurang
Baik
Latihan 1
Menggambar Dan Memotong Pola
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukkan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Lukisan pada plat sesuai gambar
2) Hasil pemotongan sesuai gambar
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1. Lakukan latihan menggambar dan memotongsesuai gambar kerja!
2. Buatlah laporan hasil latihan!
3. Jawab pertanyaan pada bagian Review!
92
sesuai
93
F. Langkah Kerja
1. Potong plat sesuai ukuran kebutuhan bahan
2. Gambar/lukis bentuk benda seperti pada gambar
3. Bentuk benda kerja seperti pada gambar
G. Review
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Sebutkan alat yang digunakan untuk membuat sambungan plat pada
pekerjaan di atas!
2. Jelaskan kondisi dan hal yang membahayakan pada pekerjaan di atas!
3. Sebutkan langkah yang harus di ambil untuk mencegah terjadinya
kecelakaan pada kerja plat!
H. Penilaian Kegiatan Latihan
Penilaian dilakukan terhadap 3 kriteria, yaitu sikap, keterampilan dan
pengetahuan.
1. Nilai sikap diperoleh dari observasi selama kegiatan belajar
2. Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil pemeriksaan jawaban review
dan laporan praktikum/latihan
3. Nilai keterampilan dilaksanakan melalui hasil unjuk kerja latihan yang
dilaksanakan siswa.
94
Penilaian Latihan 1
Menggambar Dan Memotong Pola
Nama Siswa : .................................
1. PenilaianSikap
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang
sesuai
Penilaian
No
Sangat
Baik
(4)
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Sangat
Baik
(4)
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukkan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukkan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas ijin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
95
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2.
Penilaian Keterampilan
No.
B
Aspek
Penilaian
Kriteria
4
Penilaian
Benar
3
2
Salah
Sarung tangan,
kacamata bening
Langkah kerja
Sesuai prosedur
Mengumpulkan
dan membuang
serpihan plat di
tempat khusus
disediakan
Dilakukan
1
2
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/4 )
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan 1 dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
Aspek Penilaian
Kriteria
4
Melukis
2
3
Membentuk
benda kerja
Waktu
penyelesaian
Tuntas diselesaikan
sesuai gambar
Tuntas diselesaikan
sesuai gambar
6 x 45 menit
Jumlah Nilai
96
Penilaian
Benar
3
2
Salah
3. Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil
pemeriksaan jawaban review dan laporan latihan yang
diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Laporan Praktik/Latihan
Nilai
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2 )
Kesimpulan Hasil PenilaianLatihan 1
No
1
Nilai*
Aspek Evaluasi
Angka
Predikat
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasanalasan mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
97
.....................................
Latihan 2
Membuat Sambungan Plat
A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah melaksanakan latihan 2, siswa mampu membuat sambungan
plat, dengan kriteria sebagai berikut:
1.
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Lukisan pada plat sesuai gambar
2) Hasil pemotongan sesuai gambar
3) Hasil sambungan rapih dan kokoh
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1. Lakukan latihan membuat sambungan plat sesuai gambar kerja!
2. Buatlah laporan hasil latihan!
3. Jawab pertanyaan pada bagian Review!
98
sesuai
Tebal bahan =
tekuk arah
bawah 90
6 x 3,5
5 x 32
6 x 3,5
tekuk arah atas
99
F. Langkah Kerja
1. Potong plat sesuai ukuran kebutuhan bahan
2. Gambar/lukis bentuk benda seperti pada gambar
3. Sambungan benda kerja sesuai gambar
4. Bentuk benda kerja seperti pada gambar dengan menekuknya
G. Review
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Sebutkan alat yang digunakan untuk membuat sambungan plat pada
pekerjaan di atas!
2. Jelaskan keuntungan keling rivet dan keling pop!
3. Jelaskan kelemahan keling rivet dan keling pop!
H. Penilaian Kegiatan Latihan
Penilaian dilakukan terhadap 3 kriteria, yaitu sikap, keterampilan dan
pengetahuan.
1. Nilai sikap diperoleh dari observasi selama kegiatan belajar
2. Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil pemeriksaan jawaban review
dan laporan praktikum/latihan
3. Nilai keterampilan dilaksanakan melalui hasil unjuk kerja latihan yang
dilaksanakan siswa.
100
Penilaian Latihan 2
Membuat Sambungan Plat
Nama Siswa : .................................
1. PenilaianSikap
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang
sesuai
Penilaian
No
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukkan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukkan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas ijin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
101
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2.
Penilaian Keterampilan
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
Sarung tangan,
kacamata bening
Langkah kerja
Sesuai prosedur
Mengumpulkan
dan membuang
serpihan plat di
tempat khusus
disediakan
Dilakukan
1
2
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/4 )
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan 2 dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
Aspek Penilaian
Kriteria
4
Melukis
Membentuk
benda kerja
Tuntas diselesaikan
sesuai gambar
Tuntas diselesaikan
sesuai gambar
Hasil
sambungan
rapih dan kokoh
Waktu
penyelesaian
6 x 45 menit
Jumlah Nilai
102
Penilaian
Benar
3
2
Salah
D. Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil
pemeriksaan jawaban review dan laporan latihan yang
diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Nilai
1
Review
Laporan Praktik/Latihan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2 )
Kesimpulan Hasil PenilaianLatihan 2
No
Nilai Perolehan*
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
103
Latihan 3
Membuat Kotak Persegi
A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah melaksanakan latihan 3, siswa mampu menerapkan kerja plat
untuk membuat benda kerja kotak persegi, dengan kriteria sebagai berikut:
1.
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukkan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukkan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Lukisan pada plat sesuai gambar
2) Hasil pemotongan sesuai gambar
3) Hasil lipatan sesuai gambar
4) Solderan rapih
5) Benda kerja kuat dan kokoh
6) Dilakukan penyelesaian (ampelas dan cat)
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1. Lakukan latihan membuat kotakpersegi sesuai gambar kerja!
2. Buatlah laporan hasil latihan!
3. Jawab pertanyaan pada bagian Review!
104
sesuai
Alat
a. Perkakas kerja plat
b. Alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
c. Alat patri
2.
Bahan
a. Bahan patri
b. Plat Bjls 300 mm x 250 mm, tebal mak 1 mm
D.
Keselamatan Kerja
1. Pergunakan alat keselamatan kerja dan kesehatan kerja
2. Gunakan penggores, gunting plat yang tajam
3. Baca gambar dengan seksama
4. Kumpulkan dan buang serpihan plat ditempat khusus
5. Hal hal yang meragukan tanyakan kepada guru
105
F. Langkah Kerja
1. Menandai bagian sisi pelat yang akan ditekuk
2. Menekuk setiap sisi pelat sesuai dengan tanda
3. Menekuk sisi pelat menjadi persegi.
4. Menyambung lipatan bodi dengan patri
G. Review
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan untuk menyambung plat
pada pekerjaan di atas!
2. Jelaskan kondisi dan hal yang membahayakan pada pekerjaan di atas!
3. Jelaskan fungsi fluks pada penyolderan!
H. Penilaian Kegiatan Latihan
Penilaian dilakukan terhadap 3 kriteria, yaitu sikap, keterampilan dan
pengetahuan.
1. Nilai sikap diperoleh dari observasi selama kegiatan belajar
2. Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil pemeriksaan jawaban review
dan laporan praktikum/latihan
3. Nilai keterampilan dilaksanakan melalui hasil unjuk kerja latihan yang
dilaksanakan siswa.
106
Penilaian Latihan 3
Membuat Kotak Persegi
Nama Siswa : .................................
1. Penilaian Sikap
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang
sesuai
Penilaian
No
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukkan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukkan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas ijin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
107
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2.
Penilaian Keterampilan
Aspek
Penilaian
Kriteria
4
Penilaian
Benar
3
2
Salah
Sarung tangan,
kacamata bening
Langkah kerja
Sesuai prosedur
Mengumpulkan
dan membuang
serpihan plat di
tempat khusus
disediakan
Dilakukan
1
2
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/4 )
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan 3 dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
Aspek Penilaian
Kriteria
4
Melukis
2
3
4
5
Memotong benda
kerja
Melipat benda
kerja
Mematri benda
kerja
Waktu
penyelesaian
Tuntas diselesaikan
sesuai gambar
Rapih sesuai
gambar
Rapih sesuai
gambar
Rapih diselesaikan
sesuai gambar
6 x 45 menit
Jumlah Nilai
108
Penilaian
Benar
3
2
Salah
3. Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil
pemeriksaan jawaban review dan laporan latihan yang
diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Laporan Praktik/Latihan
Nilai
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2 )
Kesimpulan Hasil PenilaianLatihan 3
No
1
Nilai*
Angka
Predikat
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
109
....................................
C. Mengelas Dengan
Las Oksi-Asetilina
1. Sambungan Las
Dari berbagai jenis sambungan yang ada, terdapat jenis penyambungan
logam
yang
diantaranya
memanfaatkan
adalah
mendefinisikan
tempa,
pengelasan
proses
patri
pemanasan
dan
sebagai
las.
proses
untuk
American
menyambung,
Welding
penyambungan
Society
logam
yang
dengan temperatur lebur yang sama dengan titik lebur dari logam
pengelasan
ini
menjadi
lebih
murah.
rel
dan
sebagainya.
Disamping
itu
proses
las
dapat
juga
110
tetapi
hanya
merupakan
sarana
untuk
mencapai
ekonomi
pembuatan yang lebih baik. Karena itu rancangan dan cara pengelasan harus
betul-betul memperhatikan kesesuaian antara sifat-sifat las dengan kegunaan
konstruksi serta keadaan sekitarnya.
2. Pengertian Lasoksi-asetilena
Las oksi-asetilena atau dalam istilah lain disebut OAW (Oxy Acetylene
Welding) adalah salah satu cara pengelasan yang panas pengelasan itu
diperoleh dari nyala api sebagai hasil pembakaran bahan bakar gas asetilena (
C2H2) dengan zat asam atau oksigen (O2).Bahan bakar gas selain gas
asetilena dapat digunakan gas propan (C3H8), dan hydrogen (H2). Di antara
ketiga bahan bakar ini yang paling banyak digunakan adalah gas asetilena
karena asetilena mudah dibuat melalui generator asetilena atau membeli gas
asetilena yang telah dimanfatkan ke dalam silinder dari pabrik gas dan
temperatur nyala api pembakaran lebih tinggi, sebagai perbandingan lihat
table2.3 berikut.
111
Tabel 2.3
Temperatur Nyala Api Pembakaran
Bahan Bakar Gas Dan Zat Asam
Bahan bakar
gas
Temperatur
Asetilena (C2H2)
C2H2 + 2 O2
2CO2 + H2O
31000 C
Hydrogen (H2)
H2 + 1O2
H2O
26500 C
Prophan (C3H8)
C3H8 + 5O2
3CO2 + 4H2O
25370 C
Zat asam atau oksigen adalah gas yang sangat penting dan kehadirannya
merupakan salah satu syarat terjadinya pembakaran. Oksigen diperoleh dengan
memisahkan dari gas-gas lain yang terdapat dalam udara proses yang
digunakan dari gas-gas lain, yang terdapat dalam udara. Proses yang
digunakan ialah dengan cara mencairkan udara, kemudian disuling kembali.
Oksigen terdapat di dalam udara luar sekitar 20 % dan mencair pada suhu
138oC.Sifat-sifat oksigen tidak berwarna dan tidak berbau. Oksigen dapat
disimpan dengan aman dalam silinder sampai tekanan 150 Bar.
Lebih dari separuh pekerjaan pengelasan dihabiskan untuk membuat
persiapan, terutama dalam hal membuat kampuh las atau seting benda kerja
sebelum pengelasan dimulai. Hal ini dikarenakan pekerjaan persiapan ini akan
sangat mempengaruhi hasil akhir pengelasan. Jika seting mengalami kesalahan,
maka sebagus apapun hasil las, maka benda kerja tersebut tidak akan
digunakan (gagal).Seting dan persiapan material, merupakan salah satu
tanggung jawab juru las. Persiapan
metrial
tersebut
meliputi;
persiapan
sambungan las, peralatan utama dan alat-alat bantu las, jenis bahan yang akan
dilas, dan perapian benda kerja serta cara penempatan benda kerja atau posisi
kerja las teoritis atau praktis.
3.
Kampuh las
Tahapan persiapan pengelasan dilaksanakan dengan cara memilih
112
yang dipergunakan. Pada pekerjaan las oksi-asetilena , kampuh las yang biasa
digunakan adalah:
a. Sambungan Tumpul (Butt Weld)
Sambungan tumpul ialah bentuk sambungan yang kedua bidang yang
bersambungan itu akan disambung berhadapan satu sama lain. Antara
kedua bidang yang akan disambung biasanya diberi celah atau jarak
antara, ialah untuk mendapatkan pengelasan yang baik pada saat
pengelasan. Selain diberi celah, bidang sambungan harus dikerjakan
terlebih
dahulu
baik
lurus
maupun
miring.
Untuk
selanjutnya
113
tebal
Macammacam
Nama Sambungan
Perspektif
Penampang
Sambungan
Samb. Tumpang
(Lap Joint)
Sambungan T
(Tee Fillet Joint)
Samb.Sudut Luar
(Open Corner
Joint)
Samb.Sudut Dalam
(Closed Corner
Joint)
4.
terdiri dari :
a. Generator asetilena
b. Tabung asetilena (bila tanpa generator)
114
c. Tabung Oksigen
d. Regulator asetilena dan oksigen
e. Pembakar las
f. Selang las asetilena dan oksigen
g. Kaca mata las
h. Korek api las
1) Generator asetilena
Generator asetilena merupakan tabung yang dibuat tahan tekanan
tinggi dan dilengkapi berbagai alat agar dapat dibuat gas asetilena dengan cara
mencampur karbit (calcium-carbide) dengan air pada tabung tersebut.
Proses kimia perubahan calcium-carbide yang bereaksi dengan air,
secar kimia terjadi sebagai berikut:
Ca2C2 + 2H2O2
115
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Untuk
menjaga
generator
dari
kebocoran,
tempatkan
kemanan
ledakan
atau
generator
asetilena jauh dari tempat pengelasan atau tempat sumber api. Hindarkan
nyala
api,
percikan
las,
benda-benda
panas
dan
terik
matahari
dari
generator.Periksalah secara berkala tinggi air dalam kunci air. Segera periksa
kebocoran jika tercium bau karbit.
116
2)
Tabung asetilena
Gas asetilena dimampatkan ke dalam
silinder baja dengan volume 40 liter dan
tekanan 15 bar.Silinder asetilena diisi
dengan
bahan
berpori-pori,
seperti
sebanyak 40% isi silinder.Tiap 1 liter aseton pada tekanan 15 kg/cm 2 dapat
melarutkan 360 liter gas asetilena.
3)
Zat asam
Zat asam/Oksigen
pembakaran.Zat
asam
4)
Regulator
117
Gambar 2.90Regulator
Pada regulator terdapat dua buah alat pengukur tekanan atau biasa
disebut manometer seperti ditunjukkan pada gambar 2.90. Manometer tekanan
isi silinder dan manometer tekanan kerja.Manometer tekanan isi mempunyai
skala
lebih
besar
jika
dibandingkan
dengan
manometer
tekanan
Pembakar las
Fungsi pembakar las atau Brander adalah untuk
mencampur
118
Macam-macam
pembakaran
las
kg/cm2
untuk
tekanan
kerja
oksigen
biasa
tertera
pada
mulut
b)
c)
proses pengelasan.
Tabel 2.6
Tipe pembakar, ukuran tip dan tebal bahan
Tipe Injektor
Ukuran Tip
1
2
3
4
5
Tipe Mixer
Tebal Bahan
(mm)
0,5 1
12
24
46
69
119
Ukuran Tip
8
10
12
15
20
Tebal Bahan
(mm)
0,5 2,0
24
46
69
9 15
6)
Selang Las
Fungsi selang las adalah untuk
mengalirkan gas dari silinder ke
dalam pembakar.Bahan selang las
dibuat dari karet yang berlapislapis dan diperkuat dengan seratserat bahan tahan panas.
mata
las
sangat
penting
yang
menyilaukan,
agar
terhadap
tajam
dan
kita
dapat
120
Kaca
mata
las
melindungi
mata
tehadap
bahaya
percikan
bunga
api,
pemantik
api
adalah
untuk
9)
Tip cleaner
Tip
cleaner
digunakan
untukmembersihkan
121
No
Nama Alat
Mistar baja
Rol meter
Kikir
Penggores
Penitik
Gergaji tangan
Gambar
122
No
Nama Alat
Gerinda tangan
Palu
Pahat
10
Paron/landasan
11
Gambar
123
No
Nama Alat
12
Ragum
13
Tang jepit
Gambar
Nama Alat
Kacamata pengaman
Gambar
Apron kulit
Sarung tangan kulit
124
No
Nama Alat
Sepatu safety
Topi las
Gambar
Pakaian kerja
jenis
bahan
yang
dipergunakan
untuk
125
terakhir
dua
angka
dibelakang, misalnya
65 ,
angka
tersebut
menunjukkan kuat tarik maksimum x 1000 = 65000 dalam satuan psi (pound
square inch) atau 1 Kg/Cm2 = 14,2 psi.
Contoh pemakaian kawat las RG 65 dan kawat las RG 60
a) Kawat las RG 65
Kawat las RG 65 digunakan untuk mengelas baja karbon dan baja
paduan
126
6. Prosedur Pengelasan
a) Persiapan Penyambungan
Di dalam persiapan-persiapan penyambungan dengan las, harus
dilakukan persiapan yang benar. Dengan persiapan-persiapan yang
benar dan baik membuat pekerjaan juru las menjadi ringan. Persiapan
meliputi pekerjaan penyambungan, misalnya meratakan permukaan
bagian
atas
penyetelan
dan
celah,
bagian
sudut
bawah
atau
sambungan.Dalam
jarak
adalah
suatu
pengelasan
hal
yang
kuat agar tidak bergerak maupun berubah posisi, karena bila demikan
dapat mengubah posisi benda las akibat pemuaian sewaktu mengelas;
hal ini akan serius bila terjadi pada benda baja tahan karat. Jadi kalau
perlu dalam penyambungan dua benda, bagian bawah benda tersebut
diberikan alat bantu untuk menjaga kerataan benda las tersebut. Alat
bantu ini bisa dari pelat tembaga setebal " yang diikat kuat pada
bagian bawah sambungan pengelasan. Hal ini sangat membantu sekali
karena pelat tembaga ini dapat menerima dan menahan panas atau
percikan percikan las seperti terlihat pada gambar 2.98.
Tembaga
127
sambungan,
agar
pada
saat
pengelasan
dapat
catat
yang
berada
ditengah-tengah
sambungan
setiap
penambahan
tebal
mm,
jaraknya
128
c. Posisi Pengelasan
1) Posisi Bawah Tangan
Posisi bawah tangan adalah benda kerja terletak di atas
bidang datar dan proses pengelasan berlangsung di bawah tangan.
Untuk mengelas baja lunak besar sudut posisi arah memanjang
(searah sambungan ) untuk pembakar 60o 70o dan kawat las 30o
40o
terhadap
permukaan
benda
kerja,
untuk
arah
melintang
600-700
60 0 -700
300-400
300-400
(b)
(a)
(horizontal)pengelasan berjalan
arah
mendatar.
Untuk
129
600
600
80
300
30
(a)
(b)
Gambar 2.101
(a) Mengelas sambungan tumpul posisi mendatar
(b) Mengelas sambungan sudut posisi mendatar
untuk
130
d.Teknik Pengelasan
oleh
tangan kanan.
Teknik
131
6. Nyala Api
132
pembakaran yang kaya akan asetilin. Karakteristik api las ini digambarkan pada
gambar 2.106. Sedangkan penggunaan jenis nyala api ini dapat dilihat pada
tabel 2.7
133
Tabel 2.7
Pengelasan logam dengan Las Oksi-Asetilin
Proses Las
Logam Induk
Baja Karbon
Baja perkakas
(0,80% 1,5%)
Besi Tuang
Besi cor abu-abu
Las
Las
Las
Las
Las
Las
Las
Las
cair
patri
cair
patri
cair
patri
cair
patri
Nyala Api
Netral
Sedikit
Netral
Sedikit
Netral
Sedikit
Netral
Sedikit
oksidasi
oksidasi
oksidasi
oksidasi
Las cair
Las patri
Las patri
Netral
Sedikit oksidasi
Sedikit oksidasi
Las cair
Las cair
Netral
Netral
Las cair
Las cair
Las cair
Las
Las
Las
Las
Las
cair
patri
cair
cair
cair
Netral
Sedikit oksidasi
Sedikit oksidasi
Sedikit oksidasi
Netral
Las
Las
Las
Las
cair
cair
cair
cair
Netral
Netral
Netral
Netral
7.
Pencegahan Distorsi
Pada waktu pengelasan benda kerja akan mengalami pemanasan yang
tidak sama rata. Panas yang terbesar terjadi pada daerah las dan panas makin
menurun pada bagian yang makin jauh dari daerah las. Sebagai akibat dari
134
penerimaan panas yang tidak merata ini, maka benda kerja akan mengalami
perubahan bentuk atau distorsi Sebagai contoh distorsi lihat gambar 2.107.
135
Cara
pencegahan
distorsi
dilakukan
juga
dengan
variabel
136
(a)
(b)
Gambar 2.111
a. Jalur pertama dikerjakanke belakang menuju ke bagian akhir
b. Jalur yang kedua lebih jauh dari yang pertama dan las mundur ke
belakang menuju jalur yang pertama
Bila setiap jalur pengelasan telah sesuai urutannya, maka tegangan yang
timbul akibat ekspansi dan kontraksi akan dikontrol oleh pengelasan pada jalur
sebelumnya. Untuk mengelas sambungan yang panjang , pengelasan dimulai
dari tengah-tengah sambungan, dua jalur pertama dengan cara yang sama
dengan urutan sebelumnya, kemudian buat jalur berikutnya bergantian dikedua
sisi garis tengah, sehingga pengelasan sambungan berlangsung dari tengah
menuju ke arah luar.
137
Informasi
Setelah mempelajari materi
pengelasan dengan las oksi asitelin, Kamu akan berlatih melakukan
pekerjaan pengelasan dengan proses las oksi asitelin. Pada kegiatan
latihan ini, perhatikan hal-hal berikut:
peringatan
K3
dan
melaksanakan
pekerjaan
atas
ijin/pengawasan guru.
berpindah/memulai
pekerjaan
berikutnya
atas
138
Rubrik Penilaian
1. Indeks nilai kuantitatif dengan skala 1 4
2. KKM : Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
3. Skor Siswa =
4. Konversi klasifikasi nilai kualitatif :
Konversi nilai akhir
Predikat
Klasifikasi
86 -100
3.66
81- 85
A-
Sangat
Terampil/Sangat
Baik
3.33
76 80
B+
3.00
71-75
2.66
66-70
B-
2.33
61-65
C+
56-60
1.66
51-55
C-
1.33
46-50
D+
0-45
Skala 1- 4
Skala 0
100
139
Terampil/Baik
Cukup
Terampil/Cukup
Baik
Kurang
Terampil/Kurang
Baik
Latihan 4
Melakukan Instalasi Peralatan Las Oksi Asetilin
A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah
melaksanakan
latihan
4,
siswa
mampumelakukan
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukkan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukkan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Dilakukan pemeriksaan kebocoran gas
2) Tidak ada sambungan bocor/kebocoran diperbaiki
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1. Lakukan latihan merakit peralatan las OAW
2. Buatlah laporan hasil latihan!
3. Jawab pertanyaan pada bagian Review!
C.Kebutuhan Alat dan Bahan
1) Alat
a. Seperangkat Las oksi-asetilena
b. Perkakas tangan (obeng, gergaji besi, kunci inggeris, kunci pas, pisau)
c. Kuas atau busa spon
d. Alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
140
2) Bahan
a. Sealtip
b. Air sabun
c. Clam Ring
D. Keselamatan Kerja
1. Pergunakan alat alat keselamatan kerja dan kesehatan kerja
2. Periksa kebocoran kebocoran gas sebelum memulai penyalaan
3. Hal hal yang meragukan tanyakan kepada guru
E. Gambar dan Langkah Kerja Kerja
No
Gambar
Langkah Kerja
dan
alat
yang
akan
Pemasangan regulator
Sebelum memasang regulator pada tiap
silinder, katup silinder dibuka sebentar
dan tutup kembali agar lubang dan ulir
bebas dari debu.Pasang regulator pada
masing-masing silinder.
2
Penyambungan Selang
Sambungkan selang ke regulator dan
brander dengan kencang, gunakan clam
ring dan kencangkan dengan obeng
141
No
Gambar
Langkah Kerja
Perhatikan warna selang; merah untuk
asitelin dan biru atau hijau untuk oksigen
Pemeriksaan Sambungan
Secara keseluruhan pemasangan bagian
bagian utama las oksi-asetilena telah
selesai, namun demikian instalasi las
tersebut masih belum dapat digunakan
karena belum dijamin keamanannya,
mungkin masih ada kebocoran pada
sambungan.
142
F. Review
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Sebutkan nama dan fungsi peralatan las OAW!
2. Apa yang menjadi dasar pemilihan tip brander?
3. Sebutkan bahaya yang dapat terjadi saat melakukan pekerjaan instalasi
alat las OAW, dan jelaskan cara pencegahannya!
G. Penilaian Kegiatan Latihan
Penilaian dilakukan terhadap 3 kriteria, yaitu sikap, keterampilan dan
pengetahuan.
1. Nilai sikap diperoleh dari observasi selama kegiatan belajar
2. Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil pemeriksaan jawaban review
dan laporan praktikum/latihan.
3. Nilai keterampilan dilaksanakan melalui hasil unjuk kerja latihan yang
dilaksanakan siswa.
143
Penilaian Latihan 4
Melakukan Instalasi Mesin Las Oksi Asitelin
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukkan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukkan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas ijin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
144
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2.
Penilaian Keterampilan
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
1
2
Sarung tangan,
kacamata bening
Alat bahan lengkap
Langkah kerja
Sesuai prosedur
Melakukan
pemeriksaan
kebocoran gas
Dilakukan dan
ditindak lanjuti jika
ada kebocoran
Jumlah Nilai
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan 4 dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
Aspek Penilaian
Kriteria
Perakitan
Tuntas diselesaikan
Kebocoran gas
Tidak ada
Waktu
penyelesaian
3 x 45 menit
Jumlah Nilai
145
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
3.Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil
pemeriksaan jawaban review dan laporan latihan yang
diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Nilai Perolehan
1
Review
Laporan Praktik/Latihan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2 )
Kesimpulan Hasil Penilaian Latihan 4
No
Nilai Perolehan*
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
146
Latihan 5
Menyalakan Api Brander
A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah
melaksanakan
latihan
5,
siswa
mampumenyalakan
api
Sikap
a. Menggunakkan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukkan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukkan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Membuka/menutup dan mengatur tekanan gas sesuai
prosedur
2) Menyalakan/mematikan api sesuai prosedur
3) Menyalakan/mengatur api karburasi, oksidasi dan netral
sesuai prosedur
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1. Lakukan latihan menyalakan api las OAW!
2. Buatlah laporan hasil latihan!
3. Jawab pertanyaan pada bagian Review!
147
laporan
praktik
sesuai
D. Keselamatan Kerja
1. Pergunakan alat alat keselamatan kerja dan kesehatan kerja
2. Gunakan tip yang sesuai dengan tebal bahan
3. Periksa kebocoran kebocoran gas sebelum memulai penyalaan
4. Hal hal yang meragukan tanyakan kepada guru
E. Gambar dan Langkah Kerja
No
Gambar
Langkah Kerja
Pakailah alat pelindung mata (kacamata)
dan kemudian bukalah katup asetilena
pembakar dan goreskan korek api las di
muka mulut pembakar. Awas nyala api
jangan ditujukan pada orang atau benda
yang mudah terbakar.
148
No
Gambar
Langkah Kerja
Bukalah
katup
zat
asam/oksigen
pembakar perlahan-lahan hingga warna
api akan berubah dari warna kuning
menjadi berwarna biru.
149
F. Review
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1.
2.
Uraikan bagaimana cara mengatur api untuk mendapat 3 jenis nyala api
las OAW!
3.
Berapa besar tekanan kerja gas oksigen dan asitelin digunakan pada
saat latihan 5 ini?
150
Penilaian Latihan 5
Menyalakan Api Brander
Nama Siswa : .................................
1. PenilaianSikap
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang
sesuai
Penilaian
No
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukkan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukkan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas ijin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
151
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2.
Penilaian Keterampilan
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
Sarung tangan,
kacamata bening
Langkah kerja
Sesuai prosedur
Melakukan
pemeriksaan
kebocoran gas
Dilakukan dan
ditindak lanjuti jika
ada kebocoran
1
2
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/4 )
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan 5 dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
C
1
2
3
4
5
Aspek Penilaian
Kriteria
Sesuai prosedur
Pengaturan
sesuai rosedur
Pengaturan
sesuai rosedur
Pengaturan
sesuai rosedur
Sesuai rosedur
3 x 45 menit
Jumlah Nilai
152
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
(b)Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil
pemeriksaan jawaban review dan laporan latihan yang
diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Nilai Perolehan
1
Review
Laporan Praktik/Latihan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2 )
Kesimpulan Hasil Penilaian Latihan 5
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
153
Latihan 6
Membuat Jalur Las Tanpa Bahan Tambah
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukkan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukkan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1. Lebar jalur las 51 mm
2. Bagian yang tidak mencair maksimum 5%
3. Penyimpangan kelurusan jalur maksimum 50
4. Penetrasi tidak melampaui permukaan bawah
5. Terak dan percikan logam 0
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B. Tugas
1. Lakukan latihan membuat jalur las tanpa bahan tambah dengan
menggunakan proses pengelasan Oksi-asetilena !
2. Buatlah laporan hasil latihan!
3. Jawab pertanyaan pada bagian Review!
154
Gambar Kerja
F.
Langkah Kerja
1.
2.
3.
155
4.
Pilih ukuran mulut pembakar dan atur tekanan kerja yang sesuai
dengan kebutuhan pengelasan.
5.
Atur
posisi benda
kerja
pada meja
kerja,
kemudian nyalakan
7.
proses
pengelasan
terjadi,
Anda
diharapkan
tetap
9.
Apabila satu jalur sudah selesai, matikan api las. Bersihkan benda
kerja dan konsultasikan dengan pembimbing praktik.
10.
Jika
Anda
telah
mendapat
instruksi
dari
pembimbing
praktik,
Pada akhir pengelasan matikan api las, tutup semua katup, buang gas
sisa pada selang.
12.
156
G. Review
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Berdasar tebal bahan, berapa nomor tip brander yang digunakan?
2. Berapa tekanan kerja gas asitelin dan Oksigen digunakan?
3. Pada
saat
melaksanakan
pengelasan
timbul
ledakan,
apa
157
Penilaian Latihan 6
Membuat Jalur Las Tanpa Bahan Tambah
Nama Siswa : .................................
1. Penilaian Sikap
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang
sesuai
Penilaian
No
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
2.Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukkan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukkan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas ijin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
158
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2.
Penilaian Keterampilan
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
1
2
Sarung tangan,
kacamata bening
Alat bahan lengkap
Langkah kerja
Sesuai prosedur
Melakukan
pemeriksaan
kebocoran gas
Dilakukan dan
ditindak lanjuti jika
ada kebocoran
Jumlah Nilai
Aspek Penilaian
Kriteria
2
3
4
5
6
51 mm
maksimum 5%
maksimum 50
tidak melampaui
permukaan bawah
0
6 x 45 menit
Jumlah Nilai
159
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
3. Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil
pemeriksaan jawaban review dan laporan latihan yang
diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Nilai Perolehan
1
Review
Laporan Praktik/Latihan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2 )
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
160
Latihan 7
Membuat Rigi Las Dengan Bahan Tambah
A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah melaksanakan latihan 7, siswa mampu membuat rigi las dengan
bahan tambah dengan menggunakan proses pengelasan Oksi-asetilena, pada
pelat baja karbon posisi di bawah tangan dengan kriteria sebagai berikut:
1.
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Lebar jalur las 61 mm
2) Tinggi jalur 20,5 mm
3) Beda permukaan jalur maksimum 1 mm
4) Penyimpangan kelurusan jalur maksimum 50
5) Perpaduan minimum 80%
6) Terak dan percikan logam 0
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
161
laporan
praktik
sesuai
B.Tugas
1.
Lakukan
latihan
membuat
rigi
jalur
las
dengan
300 - 40 0
300 - 500
162
bahan
F. Langkah Kerja
1. Siapkan benda kerja, ukuran sesuai dengan gambar kerja.
2. Lukislah garis dengan penggores pada bagianbagian yang akan dilas.
3. Pilihlah tip yang sesuai dan atur tekanan kerja hingga sesuai dengan
kebutuhan pengelasan.
4. Peganglah pembakar pada posisi 600 700 dan kawat las pada posisi 300
400 terhadap permukaan benda kerja.
5. Atur nyala api hingga menjadi nyala netral.
6. Panaskan bagian yang akan dilas mulai dari pinggir kanan hingga timbul
kawah las.
7. Setelah kawah las cukup besar, masukkan kawat las hingga mencair
dan berpadu dengan cairan bahan dasar.
8. Angkatlah kawat las, atur kawah las dengan nyala api sambil bergerak
maju.
9. Masukkan dan angkat lagi, kemudian gerakkan kawat las naik-turun
secara teratur sesuai dengan kecepatan mencairnya bahan dasar.
10.Saat menjelang akhir jalur kira-kira 15 mm turunkan perlahan-lahan
sudut pembakar atau percepatan gerakan dengan tujuan menghindari
terjadinya undercut pada akhir jalur.
11.Setelah akhir jalur selesai matikan api las kemudian bersihkan jalur dari
terak dan serahkan kepada guru untuk diperiksa. Apabila telah ada
instruksi untuk melanjutkan, lanjutkan pengerjaan jalur berikutnya
seperti pada langkah 7, 8, dan 9
12.Setelah selesai mengerjakan jalur terakhir matikan api las, bersihkan
benda kerja dengan sikat baja untuk selanjutnya serahkan kepada guru
praktek.
13.Apabila Anda sudah menggunakan peralatan, tutuplah semua katup
kemudian buanglah gas sisa yang ada pada selang dan bersihkan
tempat kerja kemudian kembalikan alat-alat pada tempat yang telah
disediakan.
163
G. Review
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Berapakah diameter kawat bahan tambah
164
Penilaian Latihan 7
Membuat Rigi Las Dengan Bahan Tambah
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
2.Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas ijin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
165
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2.
Penilaian Keterampilan
No.
Aspek
Penilaian
Hasil Pengamatan
Kriteria
Benar
4
B
1
2
Sarung tangan,
kacamata bening
Alat bahan lengkap
Langkah kerja
Sesuai prosedur
Melakukan
pemeriksaan
kebocoran gas
Dilakukan dan
ditindak lanjuti jika
ada kebocoran
Jumlah Nilai
166
Salah
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan 7 dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
Aspek Penilaian
61 mm
Tinggi jalur
20,5 mm
Beda permukaan
jalur
Penyimpangan
kelurusan jalur
Perpaduan
minimum
Terak dan
percikan logam
Waktu
penyelesaian
3
4
5
6
7
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
Kriteria
maksimum 1 mm
maksimum 50
minimum 80%
0 (tidak ada)
6 x 45 menit
Jumlah Nilai
3. Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil
pemeriksaan jawaban review dan laporan latihan yang
diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Laporan Praktik/Latihan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2 )
167
Nilai Perolehan
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
168
Latihan 8
Sambungan Tumpang
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1. Lebar jalur las 51 mm
2. Tinggi jalur 2 mm
3. Bentuk jalur rata atau cembung
4. Sambungan jalur rata
0,5
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
169
laporan
praktik
sesuai
B.Tugas
1. Lakukan latihan membuat sambungan tumpang dengan menggunakan
proses pengelasan Oksi-asetilena !
2. Buatlah laporan hasil latihan!
3. Jawab pertanyaan pada bagian Review!
170
E.Gambar Kerja
F. Langkah Kerja
1. Mempersiapkan peralatan las oksi asetilena, baik alat utama, alat keselamatan dan
kesehatan kerja maupun alat bantu.
2. Mempersiapkan bahan
a. Pelat baja lunak, ukuran :
120 x 30 x 3 mm, jumlah 1 buah.
120 x 60 x 3 mm, jumlah 1 buah.
b. Bahan pengisi baja lunak 2,0 mm, jumlah secukupnya
3. Membersihkan permukaan bahan dan menghilangkan sudut/ujung yang tajam.
4. memilih ukuran tip/mulut pembakar yang sesuai kemudian memasangnya pada
pembakar
5. Mengatur tekanan kerja sesuai dengan jenis pembakar yang dipakai dan sesuai
tekanan yang tertulis dalam manometer.
6. Mengatur bahan untuk membuat las, pembuatan las catat dilakukan pada posisi di
bawah tangan
7. Menyalakan tip/mulut pembakar dan mengaturnya sehingga nyala netral.
selanjutnya membuat las catat sebanyak 2 buah di tengah dan disalah satu
ujung/tepinya.
8. Nyalakan tip/mulut pembakar dan atur nyalanya sehingga netral. Mulailah
pengelasan dengan mengarahkan inti nyala pada ujung sebelah kanan kedua
bahan yang akan disambung sampai keduanya mencair, kemudian masukkan
bahan pengisi. Tambahkan bahan pengisi apabila di antara kedua bahan yang
disambung sudah berpadu. Selesaikan penyambungan pertama ini dengan
memperhatikan halhal sebagai berikut :
171
9. Kira-kira 15 mm sebelum
11.
12.
Bersihkan benda kerja yang sudah dihasilkan, kemudian serahkan kepada guru.
G. Review
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apa penyebab terjadinya deformasi pada hasil las!
2. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah deformasi!
3. Bagaimana melaksanakan pengelasan benda tipis yang panjang agar
tidak terjadi deformasi?
172
Penilaian Latihan 8
Sambungan Tumpang
Nama Siswa : .................................
1.Penilaian Sikap
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang
sesuai
Penilaian
No
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
2.Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukkan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukkan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas ijin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
173
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2.
Penilaian Keterampilan
Aspek
Penilaian
Kriteria
Sarung tangan,
kacamata bening
Alat bahan lengkap
Langkah kerja
Sesuai prosedur
Melakukan
pemeriksaan
kebocoran gas
Dilakukan dan
ditindak lanjuti jika
ada kebocoran
Jumlah Nilai
174
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan 8 dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
Aspek Penilaian
Kriteria
51 mm
Tinggi jalur
20,5 mm
Bentuk jalur
Sambungan jalur
rata
5
6
7
8
9
10
Beda permukaan
jalur
Panjang overlap
maksimum
Perpaduan
minimum
Perubahan sudut
Terak dan
percikan logam
Waktu
penyelesaian
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
0,5
maksimum 1 mm
5%
minimum 95%
maksimum 50
0 (tidak ada)
6 x 45 menit
Jumlah Nilai
3. Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil
pemeriksaan jawaban review dan laporan latihan yang
diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Nilai Perolehan
1
Review
Laporan Praktik/Latihan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2 )
175
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
176
Latihan 9
Sambungan Pinggir
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukkan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukkan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Lebar jalur las 61 mm
2) Tinggi jalur 20,5 mm
3) Beda permukaan jalur maksimum 1 mm
4) Perpaduan minimum 80%
5) Terak dan percikan logam 0
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
Lakukan latihan membuat sambungan pinggir/sisidengan menggunakan
proses pengelasan Oksi-asetilena!
1. Buatlah laporan hasil latihan!
2. Jawab pertanyaan pada bagian Review!
177
178
F. Langkah Kerja
1. Siapkan benda kerja, ukuran sesuai dengan gambar kerja.
2. Pilihlah tip/mulut pembakar yang sesuai dan atur tekanan kerja hingga
sesuai dengan kebutuhan pengelasan.
3. Perimpitkan bagian yang akan dilas dan kerjakan las catat pada ujung
sambungan dengan tengahnya.
4. Peganglah pembakar pada posisi 600 700 dan kawat las pada posisi 300
400 terhadap permukaan benda kerja.
5. Nyalakan pembakar las dan atur nyala api hingga menjadi nyala netral
6. Panaskan bagian yang akan dilas mulai dari pinggir kanan hingga timbul
kawah las.
7. Bila kawah las telah terjadi, masukkan kawat las
179
G. Review
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Jekaskan apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih kampuh las?
2. Sebutkan dan gambarkan 5 kampuh tumpul!
3. Sebutkan dan gambarkan 4 kampuh sudut!
H. Penilaian Kegiatan Latihan
Penilaian dilakukan terhadap 3 kriteria, yaitu sikap, keterampilan dan
pengetahuan.
1. Nilai sikap diperoleh dari observasi selama kegiatan belajar
2. Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil pemeriksaan jawaban review
dan laporan praktikum/latihan
3. Nilai keterampilan dilaksanakan melalui hasil unjuk kerja latihan yang
dilaksanakan siswa.
180
Penilaian Latihan 9
Sambungan Pinggir
Nama Siswa : .................................
1.Penilaian Sikap
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang
sesuai
Penilaian
No
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
2.Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/ Menerapkan
K3
Menunjukkan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukkan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas ijin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
181
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2.
Penilaian Keterampilan
No.
Aspek
Penilaian
Hasil Pengamatan
Kriteria
Benar
4
B
1
2
Sarung tangan,
kacamata bening
Alat bahan lengkap
Langkah kerja
Sesuai prosedur
Melakukan
pemeriksaan
kebocoran gas
Dilakukan dan
ditindak lanjuti jika
ada kebocoran
Jumlah Nilai
182
Salah
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan 9 dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
Aspek Penilaian
61 mm
Tinggi jalur
20,5 mm
Beda permukaan
jalur
Perpaduan
minimum
Terak dan
percikan logam
Waktu
penyelesaian
3
4
5
6
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
Kriteria
maksimum 1 mm
minimum 80%
0 (tidak ada)
6 x 45 menit
Jumlah Nilai
3) Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil
pemeriksaan jawaban review dan laporan latihan yang
diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Laporan Praktik/Latihan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2 )
183
Nilai Perolehan
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
184
Latihan 10
Sambungan Sudut Luar
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukkan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukkan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukkan kriteria hasil:
1) Lebar jalur las 61 mm
2) Tinggi jalur 20,5 mm
3) Beda permukaan jalur maksimum 1 mm
4) Perpaduan minimum 80%
5) Terak dan percikan logam 0
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1. Lakukan latihan membuat sambungan sudut luardengan menggunakan
proses pengelasan Oksi-asetilena!
2. Buatlah laporan hasil latihan!
3. Jawab pertanyaan pada bagian Review!
185
c.
d.
e.
2. Bahan:
a. Pelat baja lunak ukuran 120 25 3 mm (2 buah)
b. Kawat las 2 mm
D. Keselamatan Kerja
1. Pergunakan alatalat keselamatan dan kesehatan kerja
2. Gunakan tip /mulut pembakar yang sesuai dengan tebal bahan
3. Periksa kebocorankebocoran gas sebelum memulai penyalaan
4. Halhal yang meragukan tanyakan kepada guru.
E.Gambar Kerja
186
F. Langkah Kerja
1. Siapkan benda kerja, ukuran sesuai dengan gambar kerja.
2. Pilih tip/mulut pembakar yang sesuai dan atur tekanan kerja hingga
sesuai dengan kebutuhan pengelasan.
3. Rakitlah bahan yang akan dilas dengan menggunakan alat bantu untuk
membentuk sudut luar dan kerjakan las catat pada ujung sambungan
dengan tengahnya, jarak celah 1 2 mm.
4. Peganglah pembakar pada posisi 600 700 dan kawat las pada posisi 300
400 terhadap permukaan benda kerja.
5. Nyalakan pembakar las dan atur nyala api hingga menjadi nyala netral
6. Panaskan bagian yang akan dilas mulai dari pinggir kanan hingga timbul
kawah las.
7. Bila kawah las telah terjadi, masukkan kawat las hingga mencair dan
berpadu dengan cairan bahan dasar.
8. Angkatlah kawat las, atur kawah las dengan nyala api sambil bergerak
maju.
9. Masukkan dan angkat lagi, dan gerakkan kawat las naik-turun secara
teratur sesuai dengan kecepatan mencairnya bahan dasar.
10.Saat menjelang akhir jalur kira-kira 15 mm turunkan perlahan-lahan
sudut pembakar atau percepatan gerakan dengan tujuan menghindari
terjadinya undercut pada akhir jalur.
11.Gerakkan pembakar lurus
12.Setelah selesai mengerjakan jalur terakhir matikan api las, bersihkan
benda kerja dengan sikat baja selanjutnya serahkan kepada guru.
13.Apabila anda sudah menggunakan peralatan, tutup semua katup
kemudian buang gas sisa yang ada pada selang dan bersihkan tempat
kerja kemudian kembalikan alat-alat pada tempat yang telah disediakan
187
G. Review
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Sebutkan fungsi alat las berikut ini:
a. Generator las
b. Tip brander
c. Sikat baja
d. Masker
2. Jika mengelas baja lunak, berapa derajat
188
Penilaian Latihan 10
Sambungan Sudut Luar
Nama Siswa : .................................
1. Penilaian Sikap
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang
sesuai
Penilaian
No
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukkan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukkan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas ijin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
189
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2.
Penilaian Keterampilan
Aspek
Penilaian
Benar
Kriteria
4
B
1
2
Sarung tangan,
kacamata bening
Alat bahan lengkap
Langkah kerja
Sesuai prosedur
Melakukan
pemeriksaan
kebocoran gas
Dilakukan dan
ditindak lanjuti jika
ada kebocoran
Jumlah Nilai
190
Salah
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan 10 dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
Aspek Penilaian
61 mm
Tinggi jalur
20,5 mm
Beda permukaan
jalur
Perpaduan
minimum
Terak dan
percikan logam
Waktu
penyelesaian
3
4
5
6
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
Kriteria
maksimum 1 mm
minimum 80%
0 (tidak ada)
6 x 45 menit
Jumlah Nilai
4) Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil
pemeriksaan jawaban review dan laporan latihan yang
diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Laporan Praktik/Latihan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2 )
191
Nilai Perolehan
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
192
Latihan 11
Sambungan Sudut Dalam
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukkan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukkan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukkan kriteria hasil:
1) Lebar jalur las 51 mm
2) Tinggi jalur 3 mm
3) Bentuk jalur rata atau cembung
4) Sambungan jalur rata
0,5
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
193
laporan
praktik
sesuai
B.Tugas
1. Lakukan
latihan
membuat
sambungan
sudut
bentuk
Tdengan
194
E.Gambar Kerja
F. Langkah Kerja
1. Mempersiapkan peralatan
las
oksi
asetilena,
baik
alat
utama,
alat
Mengatur tekanan kerja sesuai dengan jenis pembakar yang dipakai dan
sesuai dengan tekanan yang tertulis dalam manometer
195
6.
Mengatur bahan untuk membuat las, pembuatan las catat dilakukan pada
posisi di bawah tangan
7.
8.
Kira-kira 15 mm sebelum
196
F. Review
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Mengapa hasil pengelasan pada jenis las sambungan sudut hanya
mengenai satu sisi benda kerja?
2. Apa yang menyebabkan benda kerja melenting setelah pengelasan?
3. Apa yang terjadi jika tip brander yang kita pilih terlalu kecil ukurannya?
G. Penilaian Kegiatan Latihan
Penilaian dilakukan terhadap 3 kriteria, yaitu sikap, keterampilan dan
pengetahuan.
1. Nilai sikap diperoleh dari observasi selama kegiatan belajar
2. Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil pemeriksaan jawaban review
dan laporan praktikum/latihan
3. Nilai keterampilan dilaksanakan melalui hasil unjuk kerja latihan yang
dilaksanakan siswa.
197
Penilaian Latihan 11
Sambungan Sudut Dalam
Nama Siswa : .................................
1. Penilaian Sikap
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang
sesuai
Penilaian
No
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukkan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukkan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas ijin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
198
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2.
Penilaian Keterampilan
Aspek
Penilaian
Kriteria
Sarung tangan,
kacamata bening
Alat bahan lengkap
Langkah kerja
Sesuai prosedur
Melakukan
pemeriksaan
kebocoran gas
Dilakukan dan
ditindak lanjuti jika
ada kebocoran
Jumlah Nilai
199
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan 11 dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
Aspek Penilaian
Kriteria
51 mm
Tinggi jalur
30,5 mm
Bentuk jalur
Sambungan jalur
rata
Beda permukaan
jalur
maksimum 1 mm
Panjang overlap
maksimum 5%
Perpaduan
minimum 95%
Perubahan sudut
maksimum 50
9
10
Terak dan
percikan logam
Waktu
penyelesaian
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
0,5
0 (tidak ada)
6 x 45 menit
Jumlah Nilai
5) Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil
pemeriksaan jawaban review dan laporan latihan yang
diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Nilai Perolehan
1
Review
Laporan Praktik/Latihan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2 )
200
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
201
D. Sambungan Patri
pengelasan,
penyambungan
logam
proses
dapat
disambungkan
(dilekatkan),
tidak
mengalami
proses
mencair/melebur.
Gambar 2. 112
Beberapa contoh sambungan patri,
menyambung logam sejenis maupun berbeda
jenisnya
disambung.
Gambar 2. 113
Logam pengisi masuk ke ronga/ celah logam induk
Akibat efek kapileritas celah
202
Perekatan bahan Patri terjadi pada bidang patri, yaitu permukaan logam
dasar yang akan disambungkan, antara dua bahan dasar. Pada permukaan
logam dasar disalurkan banyak energi panas sehingga logam isi mulai meleleh,
merambat masuk ke dalam celah pematrian dengan efek kapileritas celah,
mengeras di bidang
pematrian,
yang
disambungkan. Ikatan erat yang terjadi ditimbulkan oleh adanya Adhesi (gaya
tarik-menarik antara Patri dengan rongga atau pori-pori permukaan bahan
dasar) yang menimbulkan terbentuknya ikatan antara logam isi dan logam
dasar.
2.
203
dasar. Semakin encer Patri, harus semakin sempit pula celah. Patri dari
tembaga dan perak yang encer menuntut celah yang lebih sempit
dibanding yang dibutuhkan oleh kuningan dan logam pengisi lunak yang
kental.
3.
Jenis Pematrian
Jenis
pematrian
dibedakan
berdasar
jenis
bahan
tambah/logam
Gambar 2.114
Macam bentuk logam pengisi
(Gulungan kawat, plat strip, batang, ring)
Secara umum pekerjaan pematrian dibedakan menjadi pematrian lunak
dan pematrian keras.
a. Patri lunak(braze welding).
Patri lunak adalah proses pematrian yang menggunakan bahan tambah dari
logam lunak, logam cair ini harus mencair pada suhu di bawah 450C.
Pematrian ini diterapkan apabila diperlukan jalur sambungan yang kedap,tidak terlalu pejal, dantidak untuk menerima suhu yang tinggi.Logam
penyambung pada patri lunakyang digunakan dikelompokkan menjadi
menjadi tiga yaitu :
A : Patri lunak timbel - timah dan timah - timbel
204
205
listrik
Kepala patri yang digunakan pada sistem pemanas LPG dan arang kayu
ini adalah sama, seperti terlihat pada gambar di bawah. Tetapi dewasa ini
206
fluks
dan
bahan
tambah
pada
daerah
yang
akan
b. Patri keras(Brazing).
Pada patri keras Logam penyambung patri mencair pada suhu di atas
450C. Patri keras diterapkan apabila diinginkan ikatan yang lebih kokoh
dan tahan terhadap suhu tinggi bila dibanding dengan ikatan Patri ringan.
207
Pada patri keras (brazing) dengan kuningan dan atau perak yang perlu
diperhatikan adalah adanya pemilihan bahan yang sesuai seperti pemilihan
fluks (bahan pelumer).
Tabel 2.10
Komposisi Patri Keras
208
dari
silisium.Sifatnya
tembaga,
nikel,
menghasilkan
dan
seng
sambungan
dengan
sedikitsisipan
berkekuatan
panas,
209
besar celah harus tetap, oleh sebab itu perlu dicek ketika proses pematrian
berlangsung. Penggunaan fluks yang tepat adalah :
a. Fluks harus dapat mengatasi oksid pada awal dan selama proses
pematrian.
b.
Fluks dapat ditambah air murni hingga berbentuk pasta dan dapat
dicatkan pada permukaan yang akan disambung. Pematrian dilakukan saat
fluks masih lembab. Pemakaian fluks dapat juga dilakukan dengan cara
mencelupkan bahan tambah yang masih panas pada fluks.
210
H = untuk brazing
Gambar 2. 120
Fluks berbentuk pasta dan serbuk
PERHATIKAN
211
5. Peralatan Patri
Dalam proses pematrian diperlukan beberapa peralatan yang dapat
digunakan untuk penyambungan suatu logam. Peralatan yang diperlukan
antara lain alat utama seperti pembakar,
Gambar 2. 121
Pembakar untuk patri lunak
Gambar 2. 122
Pembakar coil untuk patri
keras
Gambar 2. 123
Pembakar dengan alat las
OAW untuk patri keras
212
Gambar 2. 124
Pembakar dengan tabung
kecil untuk patri keras
Gambar 2.125
Brander/torch dengan ujung
pembakar tip berbagai bentuk
Gambar 2.126
Kaca mata , Pemantik dan
pembersih tip
213
Gambar 2.128
Meja kerja dengan penghisap
gas
kacamata
pengaman,
Penyangga, digunakan
dan
sarung
tangan.
Alat
Pemegang
Atau
pemegang atau penyangga ini diusahakan benda kerja selalu disangga selama
proses pematrian atau menggunakan pemegang sehingga benda kerja tidak
bergeser dari posisinya selama bahan tambah belum membeku. Serta alat
perkakas tangan untuk membantu dalam proses pekerjaan.
6. Bentuk Kampuh/Sambunga
Kampuh yang dapat dipergunakan pada pematrian dapat berupa sambungan
tumpang, sambungan lurus, sambungan tumpul dan flens. Beberapa bentuk
kampuh ditunjukan pada gambar berikut.
Gambar 2. 129
Jenis kampuh pematrian
214
7. Prosedur Pematrian
1) Area Kerja.
Pada pekerjaan pematrian, tempat kerja harus memiliki sirkulasi udara
yang baik agar uap yang dihasilkan akibat pemanasan tidak terhirup.
2) Alat Pelindung diri
Gunakan alat pelindung diri yang mencukupi pekerjaan ini, seperti
penggunaan kaca mata pengaman, masker, sarung tangan kulit, apron,
pakaian kerja dan sepatu kerja.
3) Kampuh
Kampuh dibuat sesuai bentuk benda yang dipatri, diupayakan bidang
patri seluas mungkin agar hasil patri lebih kokoh.
215
Gambar 2.130
Pembuatan kampuh diupayakan
memperbesar bidang patri
dilakukan
penyambungan,
pemakaian benda
kerja
harus
dicelupkan
dalam
larutan
sulpharic
atau
nitricacid,
untuk
Gambar 2.131
Benda kerja kotor menghasilkan
patrian yang tidak beraturan
5) Pemakaian fluk
Pakailah flux dengan cara yang benar sesuai dengan petunjuk yang
terdapat pada bungkus flux.Cara pemakaian fluk Powder/tepung dengan
ditaburkan pada permukaan yang disambung atau Kawat las dipanaskan
kemudian dicelupkan dalam fluksi. Untuk fluk pasta dilakukan dengan
216
pembakar
lainnya.Untuk
patri
keras
stainles
steel,
(b) Bila diperlukan pemanasan awal gunakan nyala luar, atur jarak inti
nyala ( 25 mm diatas permukaan benda kerja).
(c) Untuk menghasilkan pemaduan bahan pengisi yang baik, suhu
pemanasan/suhu brazing harus tercapai dengan benar. Cara
mengetahui
suhu
brazing
dilakukan
dengan
cara
217
dipanaskan.Arahkan
penyambungan
dimana
langsung
bahan
nyala
tambah
api
akan
pada
lokasi
mengalir.Bahan
terisi.Pengisian
bahan
tambah
(proses
Untuk patri lunak Ujung Brander atau tip digerakkan melingkarlingkar dan api bagian luarnya saja yang mengenai benda kerja.
Bila ketebalan pelat tidak sama, maka pelat yang tebal harus
218
langsung
pada
sambungan
dan
bahan
tambah
suhu
pematrian
dalam
waktu
yang
bersamaan
Gambar 2. 134
Penyambungan patri dengan torch
dan pemanas coil
219
akan disambung harus bersih dan bebas dari lapisan oksid, oli,
gemuk dan lainnya harus dicuci atau dibersihkan dengan bahan
pelarut atau pembersih lainnya. Bersihkan permukaan dari oksid
dengan ampelas,sikat baja, benang baja, dan lain-lain. Pembersihan
harus dilakukan sebelum proses penyambungan dimulai.
(c) Pemasangan/Penyusunan benda kerja Susunlah bagian-bagian yang
220
BERLATIH MELAKUKAN
PATRI KERAS
Informasi
Setelah mempelajari materi
pengelasan dengan las oksi asitelin, Kamu akan berlatih melakukan
pekerjaan pengelasan dengan proses las oksi asitelin. Pada kegiatan
latihan ini, perhatikan hal-hal berikut ini:
1. Selalu menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja melalui
penggunaan APD, menjaga sikap kerja, memperhatikan ramburambu
peringatan
K3
dan
melaksanakan
pekerjaan
atas
ijin/pengawasan guru.
2. Materi latihan keterampilan disusun secara berurutan, dan
setiap siswa harus secara bertahap menyelesaikan pekerjaan,
dan
berpindah/memulai
pekerjaan
berikutnya
atas
221
Latihan 12
Membuat Sambungan Las Tumpang Dengan
Patri Keras Kuningan
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukkan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukkan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Benda kerja tidak mengalami deformasi
2) Bahan tambah/kuningan dipatrikan dengan rapih
3) Sambungan dua logam kokoh
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1. Lakukan latihan membuat sambungan tumpang dua logam sejenis atau
berlainan jenis logam dengan cara patri keras kuningan!
2. Buatlah laporan hasil latihan!
3. Jawab pertanyaan pada bagian Review!
222
223
F. Langkah Kerja
1. Mempersiapkan peralatan las oksi asetilena; alat utama, alat keselamatan dan
kesehatan kerja dan alat bantu.
2. Mempersiapkan bahan
a. Pelat baja lunak, ukuran
b. Sudut pembakar adalah 60o 70 o dan sudut samping adalah 45o - 50o
c. Sudut bahan pengisi adalah 30o 40o dan sudut samping atas adalah 45o
50o
d. Tambahan bahan pengisi jika nampak kurang
e. Jarak ujung inti dengan permukaan yang disambung 2 mm 3 mm
224
12.
Kira-kira 15 mm sebelum
14.
Bersihkan benda kerja yang sudah dihasilkan, kemudian serahkan kepada guru.
G. Review
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1.
Jenis nyala api apa yang digunakan pada saat mematri keras kuningan?
2.
3.
Apa yang terjadi jika fluks tidak tersebar merata pada benda kerja?
4.
5.
225
Penilaian Latihan 12
Membuat Sambungan Las Tumpang Dengan
Patri Keras Kuningan
Nama Siswa : .................................
1. Penilaian Sikap
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang
sesuai
Penilaian
No
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan
APD/Menerapkan K3
Menunjukkan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukkan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas ijin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
226
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2.
Penilaian Keterampilan
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
Sarung tangan,
kacamata bening
Langkah kerja
Sesuai prosedur
Melakukan
pemeriksaan
kebocoran gas
Dilakukan dan
ditindak lanjuti jika
ada kebocoran
1
2
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/4 )
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan 12 dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
Aspek Penilaian
Kriteria
Benda kerja
2
3
4
Bahan
tambah/kuningan
Sambungan dua
logam
Waktu penyelesaian
Tidak mengalami
deformasi
Dipatrikan
dengan rapih
Kokoh
6 x 45 menit
Jumlah Nilai
227
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
3. Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil
pemeriksaan jawaban review dan laporan latihan yang
diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Nilai Perolehan
1
Review
Laporan Praktik/Latihan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2 )
Kesimpulan Hasil PenilaianLatihan 12
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
228
Latihan 13
Membuat Sambungan Pipa Dengan Patri Keras
Kuningan
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1)
2)
3)
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1. Lakukan latihan membuat sambungan pipa dari dua logam sejenis atau
berlainan jenis logam dengan cara patri keras kuningan!
2. Buatlah laporan hasil latihan!
229
230
2. Ujung pipa yang telah dibersihkan tadi taburlah dengan borak/fluks yang
sesuai dengan jenis bahan tambah/kawat las yang akan dipergunakan.
dan
benar-benar
lurus
seperti
yang
pemanasan
yang
merata
mengalir
ke
seluruh
bidang
yang
telah
dilaburkan
pada
231
G. Review
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1.
2.
3.
232
Penilaian Latihan 13
Membuat Sambungan Pipa
Dengan Patri Keras Kuningan
Nama Siswa : .................................
1. Penilaian Sikap
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang
sesuai
Penilaian
No
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan
APD/Menerapkan K3
Menunjukkan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukkan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas ijin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
233
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2.
Penilaian Keterampilan
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
Sarung tangan,
kacamata bening
Langkah kerja
Sesuai prosedur
Melakukan
pemeriksaan
kebocoran gas
Dilakukan dan
ditindak lanjuti jika
ada kebocoran
1
2
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/4 )
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan 13 dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
Aspek Penilaian
Kriteria
Benda kerja
2
3
4
Bahan
tambah/kuningan
Sambungan dua
logam
Waktu penyelesaian
Tidak mengalami
deformasi
Dipatrikan
dengan rapih
Kokoh
6 x 45 menit
Jumlah Nilai
234
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
3. Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil
pemeriksaan jawaban review dan laporan latihan yang
diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Nilai Perolehan
1
Review
Laporan Praktik/Latihan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2 )
Kesimpulan Hasil Penilaian Latihan 13
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
235
Latihan 14
Membuat Sambungan Plat dan Pipa
Dengan Patri Keras Kuningan
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukkan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukkan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukkan kriteria hasil:
1) Benda kerja tidak mengalami deformasi
2) Bahan tambah/kuningan dipatrikan dengan rapih
3) Sambungan dua logam kokoh
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1. Lakukan latihan membuat sambungan
sejenis atau berlainan jenis logam dengan cara patri keras kuningan!
2. Buatlah laporan hasil latihan!
3. Jawab pertanyaan pada bagian Review!
236
237
1. Bersihkanlah
disambung
permukaan plat
dari
kotoran
dan
baikitu
ujung
oli
dan
bagian
kotoran
pipa
yang
lainnya
akan
dengan
pemanasan
yang
merata
pada
semua
bidang.
Jika
Bagaimana mencegah agar pada saat pengelasan plat dan pipa, plat
tidak melenting/berubah bentuk?
2.
238
3.
239
Penilaian Latihan 14
Membuat Sambungan Pipa
Dengan Patri Keras Kuningan
Nama Siswa : .................................
1. Penilaian Sikap
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang
sesuai
Penilaian
No
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan APD
/Menerapkan K3
Menunjukkan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukkan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas ijin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
240
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2.
Penilaian Keterampilan
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
Sarung tangan,
kacamata bening
Langkah kerja
Sesuai prosedur
Melakukan
pemeriksaan
kebocoran gas
Dilakukan dan
ditindak lanjuti jika
ada kebocoran
1
2
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/4 )
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan 14 dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
Aspek Penilaian
Kriteria
Benda kerja
2
3
4
Bahan
tambah/kuningan
Sambungan dua
logam
Waktu penyelesaian
Tidak mengalami
deformasi
Dipatrikan
dengan rapih
Kokoh
6 x 45 menit
Jumlah Nilai
241
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
3. Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil
pemeriksaan jawaban review dan laporan latihan yang
diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Nilai Perolehan
1
Review
Laporan Praktik/Latihan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2 )
Kesimpulan Hasil PenilaianLatihan 14
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
242
Bab 2
jilid
yang
telah
kamu
pelajari,
membahas
materi
proses
bertahan
243
kekuatan
sambungan,
kerapatan
sambungan,
penggunaan
fabrikasi
diperlukan
pengetahuan
dan
keterampilan
untuk
menghitung
penggunaan
penggunaan
perlengkapan
kerja,
bahan
yang
menyiapkan
akan
alat
dipotong,
tangan
mengatur
dan
bahan,
menentukan urutan pekerjaan, membuat model dan membuat mal atau pola,
kemudian melakukan pekerjaan kerja plat.
Pengelasan merupakan proses penyambungan logam yang dilakukan
dengan memanaskan material (proses metalurgi). Pada saat pemanasan ada
yang diberikan tekanan pada benda kerja ataupun tanpa menggunakan
tekanan, dengan menggunakan bahan pengisi atau tanpa menggunakan logam
pengisi.Las oksi-asetilena atau disebut OAW (Oxy Acetylene Welding) adalah
salah satu cara pengelasan yang panas pengelasan itu diperoleh dari nyala api
sebagai hasil pembakaran bahan bakar gas asetilena ( C2H2) dengan zat asam
atau oksigen (O2). Pada pengelasan OAW ini diperlukan kemampuan untuk;
menyeting
benda
kerja
melalui
pembuatan
kampuh
las,
penguasaan
244
245
A.
Evaluasi Diri
Penilaian Diri
Evaluasi diri ini diisi oleh siswa, dengan memberikan tanda ceklis pada
pilihan penilaian diri sesuai kemampuan siswa bersangkutan.
Penilaian diri
No
Aspek Evaluasi
Sikap
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Pengetahuan
1
2
3
2
3
Saya
memahamimaterisambungan
logam dengan kerja plat
Saya memahami materi
sambungan logam dengan las
oksi asitilen
Saya memahami materi
sambungan logam dengan
patri keras/brazing.
Keterampilan
Saya mampu membuat benda
kerja dari plat dengan
menerapkan pekerjaan
bukaan, lipatan dan
sambungan.
Saya mampu membuat benda
kerja dengan menerapkan
pekerjaan las oksi asitilen.
Saya mampu membuat benda
kerja dengan menerapkan
pekerjaan patri keras/brazing.
246
Sangat
Baik (4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
B. Review
Jawab
pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang (X)
salah satu pilihan jawaban (a, b, c, d, atau e) yang menurut kamu
merupakan jawaban yang paling tepat.
1. Salah satu ciri pekerjaan fabrikasi ringan adalah :
a. Menggunakan bahan dengan ketebalan sampai 3mm
b. Menggunakan alat perkakas tangan
c. Menggunakan bekel khusus
d. Menggunakan bahan besi
e. Menggunakan bahan plat
2. Peralatan yang dapat digunakan untuk membuat lukisan garis untuk benda
kerja/pelat yang hasil goresannya bersifat permanen.
a. Kapur Teknik
b. Kapur garis
c. Mistar baja
d. Penggores
e. Penitik
3. Alat yang dipergunakan untuk melukis garis lengkung dan lingkaran, Memindahkan ukuran dan sudut, Melukis konstruksi geometrik adalah :
a. Mistar Baja
b. Mistar Lipat
c. Mistar Gulung
d. Jangka Kaki
e. Jangka Tongkat
4. Gambar berikut ini adalah
a. Siku Pelat
b. Siku Bevel
c. Mistar Gulung
d. Jangka Kaki
e. Jangka Tongkat
alat :
247
6. Untuk gergaji tangan, ukuran gergaji ditentukan oleh berapa banyak gigi
per inchi (25,4 mm). Untuk pemakaian umum digunakan daun gergaji
dengan jumlah gigi per inchi sejumlah:
a. 18 gigi per inchi.
b. 25 gigi per inchi.
c. 30 gigi per inchi.
d. 35 gigi per inchi.
e. 40 gigi per inchi.
7. Untuk memotong bahan Besi/profil baja lunakmenggunakan gergaji
dengan jumlah gigi:
a. Digunakan : 8 gigi/inchi
b. Digunakan : 14 gigi/inchi
c. Diguinakan : 18 gigi/inchi
d. Digunakan : 24 gigi/inchi
e. Digunakan : 32 gigi/inchi
8. Gambar disamping adalah jenis
sambungan :
a. Keling
b. Rivet set
c. Pengeling Pop
d. Sambungan Sekrup
e. Sambungan Baut-Mur
9. Jenis sambungan plat yang ditunjukkan oleh
nomor 6 adalah :
a. Sambungan lipat tunggal (grooved seam )
b. Sambungan lipat pitttsburgh
c. Sambungan lipat tegak
d. Sambungan lipat tegak ganda
e. Sambungan lipat sudut tunggal
10.Dalam proses pengelasan flux akan turut mencair dan mengeluarkan gas
serta membentuk terak cair yang berfungsi:
a. Melindungi kawah las terhadap oksidasi udara luar agar hasil
pengelasan tidak terjadi keropos.
b. Menghilangkan kotoran pada besi yang di las
c. Mempercepat pengerasan cairan logam
d. Melindungi rigi las dari benturan
e. Mencegah rambatan panas
11.
248
12.Bahan bakar dalam proses las gas yang paling banyak digunakan adalah
gas asetilena, karena;
a. Tidak berbau
b. Murah harganya
c. Tidak membahayakan
d. Temperatur panasnya tinggi
e. Sesuai dengan kondisi sekolah
13.
14.
Logam pengisi atau kawat las dalam klasifikasinya dinyatakan
dengan simbol, misalnya RG 60, arti dari angka 60 adalah
a.
Angka ketetapan
b.
Pelengkap klasifikasi
c.
Kekuatan tarik
d.
Keliatan bahan
e.
Jenis bahan
15.
Diketahui tebal bahan 3 mm, akan dilas dengan las oksi
asetilena. Diameter kawat las yang harus disiapkan adalah
a.
diameter 1,0 mm
b.
diameter 1,5 mm
c.
diameter 2,0 mm
d.
diameter 2,5 mm
e.
diameter 3,0 mm
16. Gambar sambungan/kampuh gambar berikut adalah:
a. Kambungan pinggir
b. Kambungan tumpang
c. Kampuh I
0.8-3.2
d. Kampuh V
e. Kampuh X
17. Pada gambar generator las asitelin
bagian nomor (2) adalah komponen:
a. Ruang karbit dan dapur gas atau retor
b. Ruang gas asetilena
c. Manometer
d. Ruang air
e. Kunci air
249
berikut,
mulut
pembakar
perlu
dipertimbangkan
250
25. Jenis patri yang terbuat dari tembaga dan timah dengan sedikit fospor,
pemakaiannya untuk pematrian keras pipa baja.Bahan pelumer yang
cocok: FSH3.
a. Patri keras tembaga - timah (Patri perunggu)
b. Patri keras tembaga - seng (Patri kuningan)
c. Patri keras tembaga - nikel seng
d. Bahan Patri keras perak
e. Patri keras tembaga
26. Beberapa perusahaan produsen fluks telah memberikan kode singkat,
untuk S adalah kode fluk untuk:
a. Bahan pembersih fluks
b. Untuk logam berat
c. Untuk logam ringan
d. Untuk patriing
e. Untuk brazing
27. Kampuh pematrian yang ditunjukan gambar berikut adalah jenis:
a. Lap
b. Cap
c. Butt
d. Sleeve
e. Corner
28. Pernyataan yang salah terkait dengan fluk pada proses patri adalah:
a. Membantu mencegah aliran bahan tambah masuk ke celah logam
induk
b. Membersihkan permukaan yang disambung terutama lapisan oksida
c. Mencegah terjadinya oksidasi dengan udara luar selama proses patri
keras berlangsung
d. Fluks berbentuk cair, tepung atau pasta
e. Fluks dapat ditambah air murni hingga berbentuk pasta dan dapat
dicatkan pada permukaan yang akan disambung.
29. Beberapa produsen fluks memberikan kode singkat untuk fluks, kode L
digunakan untuk:
a. Bahan pembersih fluks
b. Untuk logam berat
c. Untuk logam ringan
d. Untuk patriing
e. Untuk brazing
30. Berikut ini bukan merupakan karakteristik patri keras tembaga:
a. Sifatnya sangat mudah dibentuk
b. Tahan asam, karat, dan suhu
c. Menghasilkan jalur sambungan yang kedap
d. Bahan pelumer (fluks) yang cocok adalah FSH3
e. Terbuat dari tembaga dan timah dengan sedikit fospor
251
C. Tugas Proyek
bekal
kompetensi
di
atas,
Kamu
telah
memiliki
modal
keterampilan untuk berwirausaha. Pada tugas proyek ini, Kamu harus berlatih
Sikap dan keterampilan seorang wirausahawan, yaitu;
1. Memanfaatkan keterampilan kamu untuk membuat sebuah produk.
2. Produk
yang
dibuat
dianalisis,
merupakan
produk
yang
252
253
D. Penilaian
Penilaian akhir kegiatan pembelajaran bab 2 dilakukan terhadap 3 kriteria,
yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan.
1. Nilai sikap diperoleh dari observasi selama kegiatan belajar
2. Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil pemeriksaan jawaban tugas
evaluasi (Review) yang diberikan.
3. Nilai
keterampilan
diperoleh
dari
hasil
pelaksanaan
Rubrik Penilaian
1. Indeks nilai kuantitatif dengan skala 1 4
2. KKM : Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
3. Skor Siswa =
4. Konversi klasifikasi nilai kualitatif :
Konversi nilai akhir
Predikat
Klasifikasi
86 -100
3.66
81- 85
A-
Sangat
Terampil/
Sangat Baik
3.33
76 80
B+
3.00
71-75
2.66
66-70
B-
2.33
61-65
C+
56-60
1.66
51-55
C-
1.33
46-50
D+
0-45
Skala 1- 4
Skala 0100
254
Terampil/
Baik
Cukup
Terampil/
Cukup Baik
Kurang
Terampil/
Kurang Baik
tugas
1. Penilaian Sikap
Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Nilai
No
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4 )
2. PenilaianPengetahuan
Isilah kolom penilaian berikut oleh Guru, berdasar hasil pemeriksaan
jawaban evaluasi (review) yang diberikan
No.
1
Aspek Penilaian
Review
255
Nilai
3. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilaian berikut oleh Guru, berdasar hasil pemeriksaan
kegiatan tugas proyek
No.
Aspek Penilaian
Proposal
Presentasi
Laporan kegiatan
Nilai
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/4 )
Kesimpulan Penilaian
No
Aspek Penilaian
Sikap
Pengetahuan
Keterampilan
Nilai
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
256
BAB
Pekerjaan Dasar
Teknik Pemipaan
Kata Kunci :
Piping, flaring , bending, swaging,
cutting, fitting, elbow, reducer,
kopling, pipa kapiler, wing nut,
flare nut
257
pembelajaran
teori
dan
praktik
Dasar
ukuran
pipa
yang
digunakan,
komponen
pembelajaran
Pekerjaan
Dasar
Teknik
258
instalasi pemipaan
Instalasi Pemipaan
Bahan pipa
- Logam
- Non logam
Dimensi pipa
Diameter nominal,
Inside diameter,
outside diameter
Komponen pemipaan
259
Pengerjaan pemipaan
Bending, flaring,
swaging, cutting
Penyambungan pipa
- Brasing
- Tanpa las
- Menggunakan ulir
9
10
Jenis kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat
belajar
Catatan
Perubahan
18
19
Melaksanakan kegiatan
penerapan/tugas proyek
............................., ........................
Guru
..............................
Orangtua/Wali Siswa
..................................
260
Siswa
..............................
kegunaan
sistem pemipaan dapat kita temui pada sistem distribusi air minum, crude oil
pipeline, LNG pipeline. Pada plant petrochemical, sistem pemipaan yang begitu
kompleks sebagai media hantar antar equipment (point to point) dengan fluida
pada setting service bervariasi. Dalam skala kecil, pekerjaan pemipaan dapat
kita temukan pada sistem pendingin udara, baik pada kendaraan maupun
pendingin ruangan.
Sistem pemipaan harus dibuat sepraktis mungkin dengan minimum
bengkokan dan sambungan las atau brasing, sedapat mungkin dengan flens
atau sambungan yang dapat dilepaskan dan dipisahkan bila perlu. Semua pipa
harus dilindungi dari kerusakan mekanis. Sistem perpipaan ini harus ditumpu
atau dijepit sedemikian rupa untuk menghindari getaran. Sambungan pipa
melalui sekat yang diisolasi harus merupakan sambungan flens yang diijinkan
dengan panjang yang cukup tanpa merusak isolasi.
Model instalasi Sistem pemipaan pada dasarnya terdiri dari model terbuka
dan model tertutup. Model pemipaan sistem terbuka merupakan
sistem
pemipaan yang kedua ujung pipa (hilir dan hulu) tidak menyambung. Bila
jaringan pemipaannya terbuka, biasanya outlet (pipa keluaran) pada bagian
ujung pipa akan bertekanan rendah. Pemipaan sistem terbuka membutuhkan
jumlah pipa lebih sedikit dibanding pemipaan sistem tertutup. Keuntungan
pemipaan sistem terbuka ini adalah membutuhkan biaya lebih sedikit dibanding
sistem terbuka.
261
1. Pipa (Pipe)
Sudah sejak lama manusia mengenal adanya sistem pemipaan, dimana
pada jaman dahulu kala untuk memenuhi kebutuhan akan pengairan (distribusi
air) di gunakan saluran melalui batang bambu (bahan alam). Pertama kali
sistem pemipaan menggunakan logam adalah di Greek dan Romawi yang
262
terbuat dari lead dan bronze, dimana saat itu teknologi pengecoran logam
mulai di kenal. Selanjutnya sistem pemipaan berkembang dengan material
logam yang bervariasi seiring dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan
manusia, yang akhirnya saat ini dikenal berbagai logam hingga non logam yang
berkembang pesat dalam dunia industri termasuk juga pada sistem pemipaan.
Pipa di identifikasikan dengan kategori ukuran, yaitu : Nominal Pipe Size
(NPS) digunakan hanya untuk menyebutkan ukuran pipa komersial saja,
Outsside Diameter (OD), dan Inside Diameter (ID), sebagaimana yang di
tunjukan pada gambar dibawah :
Tebal pipa (Wall Thickness) adalah istilah untuk tebal dinding pipa, yang
mengacu pada pipe's weigth yaitu standar, extra strong, dan double extra
strong. saat ini juga di kenal sebagai schedule, yaitu S10, S20, S30, dst.
263
(ISO). Dimensi
pipa ini mengacu pada kode ASME B36.10M Welded and Seamless Wrougth
Steel Pipe
Tabel 3.2 Ukuran pipa dalam NPS dan DN
264
walau
pada
dasarnya
cukup
sulit
untuk
menspesifikasi
merupakan
mengambil
suatu
keputusan
pertimbangan
akhir.
265
yang
Faktor-faktor
cukup
yang
penting
terpenting
sebelum
harus
tekanan,
tingkat
korosi
suatu
aliran
proses,
biasanya
menggunakan material besi metal, baja karbon, baja anti karat, baja
krom, aluminium
9. Pipa PVC (Poly Vinyl Chloride) dalam pekerjaan pipa dipergunakan untuk
instalasi air bersih maupun air kotor. Pipa PVC dibagi dalam 4 (empat)
kelas, yaitu :
a. Kelas AW (VP) dengan tekanan kerja 10 kg/cm2
b. Kelas AZ dengan tekanan kerja 8 kg/cm2
c.
266
Panjang standar pipa PVC adalah 4 meter dan 6 meter per batang. Pipa
PVC kelas AW (VP) dan AZ digunakan utnuk instalasi air bersih, saluran
pembuangan, irigasi, pembuangan dan ventilasi pada gedung, saluran
bahan kimia dan sprinkler. Pipa PVC kelas AZ dan D (VU) digunakan
untuk pembuangan, irigasi, pembuangan pabrik, pembuangan pada jalan
raya, pembuangan pada bangunan. Pipa PVC kelas C digunakan utnuk
instalsi listrik dan penerangan
(mm)
1
1
1
2
2
3
4
5
6
8
10
12
16
20
25
30
40
50
65
75
100
125
150
200
250
300
Diameter
Luar
(mm)
Toleransi
diameter
luar
(mm)
22
26
32
38
48
60
76
89
114
140
165
216
267
318
0.20
0,20
0,20
0,30
0,30
0,40
0,50
0,50
0,60
0,80
1,00
1,30
1,60
1,90
Tebal
dinding
minimum
(mm)
2,7
2,7
3,1
3,1
3,6
4,1
4,1
5,5
6,6
7,0
8,9
10,3
12,7
15,1
Toleransi
tebal
dinding
(mm)
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
0,6
0,6
0,8
0,8
0,8
0,8
0,8
0,8
1,0
1,0
1,4
1,4
1,8
2,2
karat,
tahan
terhadap
zat-zat
kimia,
pipa PVC sifatnya anti karat, serta dapat tahan terhadap hampir
semua zat-zat kimia seperti larutan asam, alkali, minyak, garam
dan lain-lain.
267
(mm)
Diameter
Luar
(mm)
1
1
1
2
2
3
4
5
6
8
10
16
20
25
30
40
50
65
75
100
125
150
200
250
22
26
32
38
48
60
76
89
114
140
165
216
267
Toleransi
diameter
luar (mm)
0.20
0,20
0,20
0,30
0,30
0,40
0,50
0,50
0,60
0,80
1,00
1,30
1,60
Tebal
dinding
minimum
(mm)
2,25
2,25
2,70
2,70
2,70
3,15
3,15
4,05
4,05
5,40
6,40
8,40
10,00
Toleransi
tebal
dinding
(mm)
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
0,5
0,5
0,6
0,6
0,6
0,7
0,7
0,8
0,8
0,8
1,0
1,2
1,4
(mm)
2
2
3
4
6
8
10
40
50
65
75
100
150
200
250
Diameter
Luar (mm)
48
60
76
89
114
165
216
267
Toleransi
diameter
luar (mm)
0.20
0,20
0,30
0,30
0,40
0,60
0,80
1,00
Tebal
dinding
minimum
(mm)
1,8
1,8
2,2
2,7
3,1
5,1
6,5
7,8
Toleransi
tebal dinding
(mm)
+
+
+
+
+
+
+
+
0,4
0,4
0,6
0,6
0,8
0,8
1,0
1,2
Tabel 3.6
Pipa PVC kelas C(saluran kabel)
(mm)
Diameter
Luar
(mm)
14
19
23
29
35
40
17
22
26
32
38
50
Ukuran Nominal
(inchi)
3
/8
1
1
1
2
Toleransi
diameter
luar (mm)
268
0.20
0,20
0,20
0,20
0,20
0,20
Tebal
dinding
minimum
(mm)
1,3
1,3
1,3
1,3
1,3
1,8
Toleransi
tebal dinding
(mm)
+
+
+
+
+
+
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
2. Komponen Pemipaan
a. Fittings
Fittings merupakan komponen pembentuk rangkaian berbagai komponen
pemipaan sebagai bagian dari suatu sistem pemipaan. Kompoenen fiiting ini
banyak sekali bentuk dan fungsinya diantaranya elbow, Tee dan reducer.
b. Elbow
Elbow
berfungsi
untuk
merubah
arah
aliran
atau
pembelokkan,
2) Short radius, jenis ini sesuai dengan kebutuhan, karena khusus dan
jarang di pergunakan. Kekhususan penggunaannya di karenakan jenis
elbow ini memiliki penurunan tekanan (pressure drop) yang
lebih
besar dari pada yang long radius. Besar radius nya adalah 1 kali dari
ukuran nominalnya.
269
3) Mitter Elbow (weld), jenis ini terbuat dari potongan - potongan pipa.
Penggunaan nya juga tertentu di karenakan tidak sehalus aliran elbow
jenis lain.
4) 45o Elbow (weld), jenis ini adalah setengah dari elbow 90 derajat.
Pemilihannya selain untuk ruang yang sempit juga irit material cost.
Gambar 3.10
45o Elbow
ukuran
cabangnya
sama
dengan
ukuran
utamanya,
270
6) Reducer, digunakan
7) Stub in
Stub in jenis percabangan yang langsung pada pipa utamanya. Jenis
ini banyak di gunakan sebagai
pada
class
piping
specification.
Bila
service
dan
271
8) Kopling
Kopling merupakan jenis komponen
pemipaan
yang
diperlukan
pada
(Socket
(threaded).
weld)
Kopling
dan
umumnya
ulir
di
9) Cup
Cup atau penutup , komponen ini dipakai untuk mengakhiri suatu line
pemipaan (titik buntu), selain berbentuk cap (topi) dapat pula dipakai
plugs (penyumbat yang berulir)
272
10)
tertentu
pemipaan,
sempit
bisa
maka
penyambungan
dalam
desain
karena
ruang
yang
dilakuakan
antar
fitting
11)
Gambar.19.Katup pipa
12)
273
274
Refrigeration
Tubing)
yang
telah
dirancang
dan
memenuhi
275
untuk keperluan mesin pendingin harus dijaga agar tetap kering dan
biasanya dibersihkan dengan menggunakan
jangan dibiarkan terbuka dan harus ditutup agar tidak terkontaminasi udara
luar (uap air) atau kotoran lainnya dengan cara digepengkan ataupun
ditutup dengan penutup khusus. Pipa tembaga pada umumnya dibagi
menjadi 2 (dua) jenis, yaitu pipa tembaga lunak (soft) dan pipa tembaga
keras (hard). Beda kedua jenis pipa tersebut terletak pada ketebalan
dindingnya. Untuk memudahkan identifikasinya, Pabrikan memberikan kode
dengan jenis K, L, dan M seperti tertera pada tabel 3.7 . berikut ini :
276
luar
pipa. Misalnya,
pipa
memiliki
tersebut
harus
dipasang
klem
atau
277
atau
pengelasan
pipa
aluminium
tidak
semudah
kerusakan
atau
kebocoran
evaporator
pada
mesin
pendingin
c. Pipa Baja
278
Pipa baja juga banyak sekali dipergunakan pada mesin pendingin untuk
keperluan domestik, seperti halnya pada kondensor lemari es. Ada
beberapa
pipa
baja
dengan
ketebalan dinding
tertentu
yang
biasa
jadi
untuk
mesin
pendingin
yang
menggunakan
bahan
refrigerannya amoniak harus menggunakan pipa baja. Adapun ukuranukuran pipa baja yang ada di pasaran adalah sebagaimana tertera pada
tabel berikut :
sering
sekali
digunakan
pada
mesin
pendingin
untuk
Food
Processing, Manufacture Ice Cream, Milk Cool Storage dan yang lainnya,
karena pipa baja stainless ini mempunyai kadar karbon (C), Nickel (Ni), dan
Chronium (Cr) yang sangat rendah sekali.
279
e. Pipa Fleksibel
Getaran-getaran
yang
diakibatkan oleh
bekerjanya
kompresor
dapat
280
f. Pipa Kapiler
Sistem pengontrol laju refrijeran yang paling sederhana adalah pipa kapiler.
Seperti namanya pipa kapiler terdiri dari pipa panjang dengan diameter
yang sangat kecil. Diameter pipa kapiler antara 0,26 sampai 0,4 inci.
Gambar 3.25 memperlihatkan sistem refrijerasi dengan pipa kapiler.
281
Pada ukuran panjang dan diameter tertentu, pipa kapiler memiliki tehanan
gesek yang cukup tinggi sehingga dapat menurunkan tekanan kondensasi
yang tinggi ke tekanan evaporasi yang rendah. Pipa kapiler berfungsi
menakar jumlah refrijeran cair ke evaporator dan untuk menjaga beda
tekanan anatara tekanan kondensasi dan tekanan evaporasi tetap konstan.
Karena pemasangan pipa kapiler terhubung seri di dalam sistem refrijerasi,
maka ukuran kapasitas penyaluran refrijeran cair yang dihasilkan oleh pipa
kapiler harus sesuai dengan kapasitas kompresi dari kompresor. Oleh
karena itu untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi, maka kapasitas pipa
kapiler harus sama dengan kapasitas kompresi kompresor. Bila hambatan
gesek pipa kapiler terlalu besar, karena pipa kapilernya terlalu panjang atau
terlalu kecil, maka kapasitas pipa untuk menyalurkan refrijeran cair dari
kondenser ke evaporator
kapasitas kompresi.
Akibatnya evaporator kekurangan refrijeran cair, tekananya turun. Di lain
pihak refrijeran cair di kondensor naik, sehingga tekanan kondensasinya
naik. Efek pendingian kurang. Sebaliknya, jika hambatan gesek pipa kapiler
terlalu kecil, karena pipa kapilernya terlalu pendek atau terlalu besar, maka
kapasitas pipa untuk
evaporator menjadi
Akibatnya
282
Pipa
* S Statis F- Fan
S Statis untuk kondensor tanpa fan motor, dan
F Fan untuk kondensor yang memakai fan motor
283
284
285
2. Soldering Fitting
Soldering fitting adalah aksesoris pemipaan yang berguna untuk membantu
melakukan sambungan dan pencabangan dengan cara pengelasan. Beberapa
jenis soldering fitting yang sering digunakan adalah :
a. Socket (Coupling)
Socket adalah salah satu jenis aksesoris pemipaan, dimana fungsi dari
socket ini adalah untuk membantu melakukan penyambungan 2 buah pipa
yang berdiameter sama. Ukuran socket mengikuti ukuran pipa tembaga
lunak tetapi dinyatakan dengan ukuran diameter dalam atau ID.
Gambar 3.26.
b. Reducing Socket
Reducing socket adalah salah satu jenis aksesoris pemipaan, dimana fungsi
dari reducing socket ini untuk membantu melakukan penyambungan dua
buah pipa yang diameternya berbeda. Ukuran reducing socket sama seperti
ukuran pipa tembaga.
286
d. Socket Cabang T
Untuk membuat pencabangan pipa saluran mesin pendingin baik itu untuk
menempatkan alat ukur tekanan rendah maupun tekanan tinggi atau
pemasangan pentil atau komponen lainnya, maka disini diperlukan suatu
alat aksesoris yang disebut dengan socket cabang T.
e. Flare Fitting
Flare fitting adalah salah satu aksesoris pemipaan yang berfungsi untuk
membantu melakukan penyambungan pipa yang tidak permanen, baik itu
sambungan pipa dengan pipa, maupun pipa dengan komponen yang lainnya
seperti halnya dengan filter dryer, sight glases, solenoid, atau stop kran.
287
Perbedaan flare fitting dan soldering fitting adalah terletak pada proses
pengerjaannya saja, dimana soldering fitting proses pengerjaannya dengan
alat Bantu las (brasing) sedang flare fitting tanpa pengelasan.
f. Flare nuts
Flare nuts adalah salah atu aksesoris pemipaan yang merupakan Pasangan
dari double flare dan mempunyai bentuk menyerupai Mur (nuts), dimana
fungsinya sama seperti flare fitting. Adapun jenis-jenis dari flare nuts yang
ada di pasaran adalah sebagai berikut :
1) flare nuts Plain
2) flare nuts Short Barrel
3) flare nuts Frost Proof
4) flare nuts Frost Proof Grooved
5) flare nuts Plain Reducing
6) flare nuts Frost Proof Reducing
7) flare nuts Frost Proof Grooved Reducing
288
g. Double Fitting
Double Fitting adalah salah satu bagian dari flare fitting, double fitting ini
tidak selamanya berbentuk double fitting khusus akan tetapi bisa berupa
stop kran, filter dryer, dan sebagainya. Adapun bentuk-bentuk atau jenisjenis dari double fitting yang khusus adalah sebagai berikut :
Double fitting berbentuk lurus, double fitting jenis ini adalah sebagai
berikut :
1. Double fitting
2. Double fitting reducing
3. Male flare to male flare
4. Male flare to Female Flare
5. Male flare to Paralel male BSP
6. Male flare to female BSP
7. Female flare to female BSP
8. Female flare to female flare
9. Female BSP to Female flare
10. Female Flare to Female BSP
11. Male BSP to solder
12. Female BSP to solder
13. Male flare to solder
289
1. Double flare
2. Male BSP to Male BSP
3. Male flare to solder
4. Male flare to female flare
5. Female BSP to male BSP
6. Male Flare to female BSP
7. Female BSP to Female BSP
8. Double flare reducing
9. Male flare to female BSP
10. Male BSP to solder
C. Peralatan Pemipaan
290
Bila roda pemotong ditukar dengan roda penekan yang tumpul, maka
fungsi tubing cutter akan berubah menjadi memperkecil ujung diameter pipa,
sehingga dapat disambung dengan pipa yang lebih kecil.
291
2. Penguliran,
Penguliran merupakan proses pembuatan ulir bagian luar pada ujung
pipa yang relative besar sedangkan untuk pipa berukuran kecil menggunakan
fitting ulir untuk penyambungan pipa. Proses membuat ulir dilakukan melalui
tahapan-tahapan, yaitu persiapan penguliran, memasang alat pembuat ulir
(sney), dan penguliran itu sendiri. Bagian ujung pipa yang akan diulir dikikir
miring (chamfer) untuk memudahkan masuknya alat pembuat ulir (sney), alat
pengulir ini mempunyai gigi pengulir yang dapat dilepas dan diganti sesuai
dengan besar kecilnya diameter pipa yang akan diulir.
Gigi pengulir ini tiap-tiap ukuran merupakan satu rangkaian yang terdiri
dari 4 buah, yang masing-masing diberi nomor urut 1, 2, 3, dan 4. Memasang
gigi pengulir harus tepat pada lubangnya dengan cara mencocokkan nomor
yang ada pada gigi pengulir dengan nomor yang ada pada rumah pengulir,
kemudian dikunci hingga terpasang kokoh.Pipa yang akan diulir dijepit pada
ragum pipa dengan kuat agar pipa tidak berputar. Ketika dibuat ulir dan ujung
pipa ditonjolkan kira-kira 13 15 cm. Ujung pipa dimasukkan ke mulut rumah
gigi pengulir dengan hati-hati dan diusahakan jangan sampai miring. Bidang
muka
alat
pengulir
pipa,
292
kemudian pengarah
Alat pengulir diputar searah jarum jam sambil ditekan. Pemutaran alat
pengulir dilakukan secara perlahan-lahan dengan gerakan yang teratur. Oli
pemotong yang memadai harus diberikan untuk meningkatkan efisiensi
pemotongan. Pemutaran alat pengulir dihentikan ketika sisi bagian dalam dari
gigi pengulir telah sampai batas penguliran. Pengarah putaran dibalik dan alat
pengulir diputar berlawanan arah putaran semula untuk mematahkan beram
(chip), kemudian alat pengulir disetel kembali untuk pemakanan kedua dan
selanjutnya hingga garis indeks segaris dengan tanda dari besar diameter pipa
yang diulir pada permukaan alat pengulir.
3. Reamer dan Deburrer
Pipa tembaga setelah dipotong ujungnya tidak rata pada bagian dalam
maupun
bagian
luarnya.
Harus
diratakan
dengan
reamer.
Pengerjaan
4. Flaring/Swaging Tool
a. Flaring Tool
Alat ini berfungsi untuk mengembangkan diameter ujung pipa agar dapat
disambungkan dengan sambungan berulir (flare fitting). Flaring
tooll terdiri
dari 2 buah block yang disatukan dengan baut dan mur kupu-kupu (wing nut).
293
Kedua penjepit ini diberi lubang dari beberapa ukuran pipa 3/16 s.d. 5/8.
Sebuah joke ujungnya bercabang dapat diselipkan pada penjepit tersebut. Pada
bagian atas yoke mempunyai sebuah baut yang panjang. Pada bagian atas baut
diberi batang pemutar dan pada bagian bawah diberi sebuah flare cone
(spinner). Flare cone tersebut berbentuk kerucut dengan sudut 45 derajat
untuk menekan dan mengembangkan ujung pipa.
Flaring , adalah proses untuk membuat ulir bagian dalam pada ujung
pipa tembaga denganmenggunakan flaring
menggunakan
Swaging
tool,
agar
dua
buah
pipa
yang
sama
294
Untuk membesarkan ujung pipa, agar dua buah pipa yang sama diameternya
dapat disambung dengan solder timah atau las perak. Panjang sambungan
untuk tiap pipa berbeda, pada umumnya diambil sepanjang diameter dari pipa
yang akan disambung. Swagging tool ada 2 macam :
1. Model dipukul (Punch jenis)
2. Model diputar (Screw jenis)
Pemakaiannya hampir sama dengan flaring tool. Di sini flare cone ditukar
dengan swaging punch (swaging dies atau swage adaptor).
295
296
Gambar 3.39 Lever jenis bender (A), Spring jenis bender (B)
Spring
bender,
merupakan
alat
pembengkok
pipa
baik
itu
untuk
5/8 inchi.
Pada
pembengkokan
luar,
pipa
dimasukkan kedalam
internal
spring
bender
dimasukkan
kedalam
pipa
yang
akan
dibengkokan.
297
untuk membengkok pipa untuk berbagai ukuran diameter pipa, untuk pipa
3/16,1/4,5/16 dan 3/8 inchi.
298
1. Vise-Grip
Bentuknya
seperti
tang
penjepit
yang
berbentuk
2. Imperial
Direncanakan
untuk
membuntukan
sementara,
lubang-lubang
untuk
membuka
dan
3. Robinair
Pipa ditekan sampai menjadisatu. Dari bawah berbentuk dua garis melintang
dan dariatas diantara kedua garis tersebut terdapat bulatan. Hasil jepitannya
sangat kuat. Setelah dibuntukan pipa tidak dapatdibulatkan kembali. Dapat
dipakai untuk membuntukan pipa kapiler dan pipa tembaga sampai dengan
3/8 inchi.
299
6. Dental Mirror
Dental mirror biasanya digunakan oleh dokter gigi, berguna untuk melihat
dan memeriksa bagian-bagian yang terlindung atau sukar dilihat, demikian
halnya
pada
komponen
pemeriksaan
mesin
bagian-bagian
pendingin.
Untuk
bisa
memeriksa
bagian
yang
gelap.
Gambar 3.42. Dental Mirror
300
9. Kunci kunci
Fungsinya untuk melepas atau mengeraskan mur, baut dan lainlain.
Untuk mereparasi sistem komersial biasanya menggunakan kunci inggris
(adjustable wrench) dan rachet wrench.
301
C. Pengerjaan Pemipaan
memiliki
peralatan yang lengkap juga harus memiliki keterampilan dan menguasai teknik
pemipaan, dari mulai memotong pipa, membengkok, menyambung, hingga ke
perakitan sistem. Karena mesin pendingin kalu kita amati secara langsung
terdiri
dari
susunan
pipa-pipa
yang
menghubungkan
komponen
mesin
pendingin.
Seperti telah diterangkan dalam bahan sebelumnya, bahwa mesin
pendingin kalau kita lihat secara langsung, maka yang kita lihat hanya
merupakan susunan atau instalasi pipa-pipa yang menghubungkan setiap
komponen mesin pendingin. Sudah barang tentu di dalam penginstalasian pipapipa tersebut seorang teknisi
halnya :
Bagaimana cara memotong pipa yang baik dan benar?
Bagaimana cara membengkok pipa?
Bagaimana cara menyambung pipa?
Untuk menjawab permasalahan tersebut di atas, maka pada bagian ini akan
dibahas mengenai cara-cara atau teknik pengerjaan pipa.
302
1. Pemotong pipa
Karena di dalam pekerjaan yang kita hadapi adalah pipa-pipa yang lunak,
maka dalam mengerjakannya harus ekstra hati-hati, dimana waktu kita
memotong pipa harus teliti dan tidak boleh sembarangan, karena dengan
pekerjaan yang ceroboh bukannya
malahan
sebaliknya
akan
menambah
kerusakan
pada
sistem
Untuk
mendapatkan hasil potongan pipa yang baik, kit harusmenggunakan alat yang
sesuai, dalam hal ini alat pemotong pipa khusus yaitu tubing cutter, seperti
yang terlihat pada gambar berikut ini :
Walaupun sudah ada alat khusus untuk memotong pipa ini, kalau cara
penggunaannya kurang tepat maka hasil pemotongannya akan jelek dan rusak.
.
303
3) Putarlah pemotong pipa ini secara mengelilingi pipa sampai putaran terasa
ringan, setelah itu putarlah knob pengatur tekanan pisau atau putaran
seperti diperlihatkan pada gambar 3.48. a, setelah itu putarkanlah pemotong
pipaseperti diperlihatkan pada gambar 3.48. b.
4) Ulangi langkah 4 tadi sampai pipa tadi selesai dipotong, setelah pipa terpotong
selanjutnya bersihkanlah kedua ujung pipa tadi dari serbuk-serbuk pipa atau
permukaannya tidak rata atau tajam dengan menggunakan reamer atau
dengan kikir
2. Pembengkok Pipa
Untuk mendapatkan efek bengkokan, dapat digunakan dua cara yaitu
menggunakan elbow atau dengan cara membengkokkan pipa. Cara untuk
mendapatkan bengkokan yang baik, kita bisa menggunakan elbow, akan tetapi
harga elbow yang sudah jadi relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan kita
304
yang ada. Diameter luar dan diameter dalam dari pembengkok pipa jenis spiral
ini dapat dipergunakan untuk membengkokan dua macam ukuran pipa yang
berdiameter tertentu, sebagai contoh :
Pembengkok pipa spiral untuk ukuran diameter pipa dapat juga digunakan
untuk membengkok pipa yang berukuran inchi. Caranya adalah kalau pipa
yang dibengkokan berukuran maka pipa yangakan dibengkok dimasukan ke
dalam pembengkoknya, tetapi jika pipa yang akan dibengkokan berukuran
maka pembengkoknya dimasukan ke dalam lubang pipanya. Dan biasanya
pembengkok pipa spiral ini digunakan hanya untuk membuat bengkokan yang
dekat dengan ujung pipa yang dibuat flaring .
305
.
Gambar 3.52 Membengkok pipa
b. Lever Bender
Pembengkok pipa jenis ini adalah alat pembengkok pipa yang akurat,
dimana pembengkok ini dapat membengkokan pipa dengan radius bengkokan
yang relative kecil dan membuat sudut bengkokan sesuai dengan yang
diharapkan, karena dilengkapi dengan ukuran sudut bengkokan. Dengan
demikian hasil bengkokan akan lebih baik dan rapi Pembengkok pipa jenis ini
banyak sekali macamnya, diantaranya ada yang bentuk single dan triple,
seperti diperlihatkan pada gambar di
bawah ini :
306
307
sebelah kiri maka tanda ukuran tadi harus anda tempatkan tepat garis
bertanda L pada tuas pembengkok tersebut, jika sebaliknya maka ukuran
tadi harus anda tempatkan tepat tanda garis R pada tuas pembengkok atau
seperti diperlihatkan pada gambar Berikut:
dengan
sistem
penjepitan bibir
pipa
yang
telah
308
Prosedur penggunaan flaring tool, untuk mendapatkan hasil flaring yang baik
ada beberapa langkah yang harus diikuti, sebagai berikut :
1. Masukan flare nuts terlebih dahulu pada ujung pipa yang akan di flaring ,
dan diperiksa kembali apakah ujung pipa yang akan di flaring
sudah
309
3. Keraskanlah mur kupu-kupu (wing nuts) yang ada pada block flaring ,
secukupnya sehingga dapat memegang pipa dengan kokoh.
4. Sebelum yoke (kaki) flaring
terlebih
5.
Putarlah
tuas
pemutar
batang
cone
secara
perlahan-lahan
sampai
menyentuh ujung pipa, setelah itu putarlah kira-kira atau putaran lalu
kendorkan lagi, lakukanlah cara tersebut berulang-ulang hingga proses
pembuatan flaring selesai
6. Periksalah hasil dari pembuatan flaring tersebut, jika hasilnya kurang baik
akan mengakibatkan terjadinya kebocoran pada sistem. Berikut ini diberikan
contoh hasil pembuatan flaring
gambar berikut :
310
pipa
dengan
sistim
brasing
dilakukan
dengan
menggunakan aksesoris pipa yang disebut socket atau coupling, dan dengan
membuat fungsi socket sendiri melalui pekerjaan yang disebut swage dengan
alat swagging tool, sebenarnya alat ini masih merupakan kesatuan dengan
flaring
pada langkah nomor 2, dimana ujung pipa harus dikeluarkan di atas blok
penjepit sekitar 1 (satu) kali diameter pipa yang akan di swagging, seperti
halnya diperlihatkan pada gambar berikut :
311
digunakan.
yang
yang
312
tambah yang digunakan adalah kawat las silver, untuk penyambungan besi
atau baja misalnya untuk kondensor digunakan kawat las kuningan, sedangkan
untuk menyambung bahan aluminium digunakan kawat las platinum 52.
Cara pengelasan pipa:
1. Bersihkanlah kedua ujung bagian pipa yang akan disambung dari kotoran
baik itu oli dan kotoran lainnya dengan menggunakan kertas ampelas dan
kain kering, seperti gambar berikut ini.
2. Ujung pipa yang telah dibersihkan tadi taburlah dengan borak/fluks yang
sesuai dengan jenis bahan tambah/kawat las yang akan dipergunakan.
3. Masukanlah ujung pipa yang telah dilabur tadi ke dalam lubang pipa yang
satunya
(socket)
secara
tepat
dan
benarbenar
lurus
seperti
yang
(1)
(2)
(3)
tembaga
digunakan
nyala
netral
(netral
flame),
adapun
cara
pemanasannya dimana nyala apinya jangan terlalu dekat dengan benda yang
akan di las kira-kira 1 sampai dengan 2 cm dengan sudut kemiringan kirakira 30 sampai dengan 40 derajat dari benda kerja. Lakukanlah pemanasan
yang merata pada semua bidang. Jika pemanasannya sudah merata
(ditandai perubahan warna
pipa
tembaga
menjadi berpijar
kemerah-
di tepi
sambungan. Dimana jika pemanasannya baik maka bahan tambah tadi akan
mengalir ke seluruh bidang yang akan dilas. Khusus untuk penyambungan
aluminium dengan bahan tambah platinum 52, fluks yang telah dilaburkan
pada permukaan ujung pipa yang akan di las tidak boleh terkena nyala api
313
(flame) secara langsung, dan dipergunakan nyala api dengan suhu yang
rendah dengan menggunakan pipa hembus yang kecil. Atau pembakarnya
bisa diganti dengan menggunakan brander torch.
5. Setelah selesai pengelasan dinginkan pipa dengan menggunakan kain basah
dan bersihkanlah dengan menggunakan kain lap seperti halnya diperlihatkan
dibawah ini.
sangat
panas,
dan
faktor
lain
yang
mana
diperlukan
314
d. Selalu memelihara peralatan dalam keadaan baik. Gantilah pipa karet yang
sudah rusak, memakai peralatan yang dalam keadaan rusak sangat
berbahaya.
e. Meyakinkan semua komponen adalah baik dan melihat kemungkinan
kebocoran gas. Jangan menggunakan nyala api untuk menguji kebocoran.
f. Tidak menggunakan tekanan gas oksigen untuk membersihkan debu yang
menempel pada pakaian atau benda kerja.
g. Memastikan bahwa daerah kerja cukup berventilasi, meskipun demikian
tidak diperlukan sirkulasi udara berlebihan
h. Jika mungkin, lindungilah material lain di sekitarnya dengan menggunakan
asbes atau kain basah.
Dikarenakan temperature tinggi diperlukan pada saat pengelasan dengan
perak (silver), nyala api harus diarahkan jauh dari solenoida, shutt-off valves,
driers dan peralatan lainnya yang dapat menimbulkan kerusakan pada
peralatan tersebut akibat pemanasan berlebih. Lepaskan terlebih dahulu
komponen-komponen yang sensitif/mudah rusak akibat pemanasan tersebut.
315
BERLATIH MELAKUKAN
PEKERJAAN PIPA
Informasi
Setelah mempelajari materi memilih dan menggunakan alat
perkakas tangan, Kamu akan berlatih melakukan pekerjaan membuat
benda kerja dengan perkakas tangan. Perhatikan hal-hal berikut ini:
peringatan
K3
dan
melaksanakan
pekerjaan
atas
ijin/pengawasan guru.
(siswa) telah
316
dinyatakan
kompeten, dapat
Rubrik Penilaian
5. Indeks nilai kuantitatif dengan skala 1 4
6. KKM : Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
7. Skor Siswa =
8. Konversi klasifikasi nilai kualitatif :
Konversi nilai akhir
Predikat
Skala 1- 4
Skala 0100
86 -100
3.66
81- 85
A-
3.33
76 80
B+
3.00
71-75
2.66
66-70
B-
2.33
61-65
C+
56-60
1.66
51-55
C-
1.33
46-50
D+
0-45
317
Klasifikasi
Sangat
Terampil/
Sangat
Baik
Terampil/
Baik
Cukup
Terampil/
Cukup
Baik
Kurang
Terampil/
Kurang
Baik
Latihan 1
Memotong Pipa
Di dalam pekerjaan memotong pipa, pipa yang digunakan adalah pipapipa yang lunak, maka dalam pengerjaannya harus ekstra hati-hati, teliti dan
tidak boleh sembarangan. Untuk mendapatkan hasil potongan pipa yang baik,
digunakan alat yang sesuai yaitu alat pemotong pipa khusus yaitu tubing
cutter.
A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah melaksanakan latihan 1, siswa mampu
Sikap
e. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
f. Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja
g. Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
h. Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru
5.
Keterampilan
d. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
e. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
3) Ukuran potongan sesuai gambar kerja
4) Hasil pemotongan rata dan rapih
f. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
6.
Pengetahuan
c. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
ketentuan ditetapkan
d. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1. Lakukan pemotongan pipa sesuai gambar kerja dengan menggunakan
perkakas tangan!
2. Buatlah laporan hasil latihan!
3. Jawab pertanyaan pada bagian Review!
318
319
alat
dan
bahan
yang
akan
digunakan,
tubing
cutter
320
Penilaian Latihan 1
Memotong Pipa
Nama Siswa : .................................
1. Penilaian Sikap
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang
sesuai
Penilaian
No
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai /4)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/ Menerapkan
K3
Menunjukan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas ijin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai /4)
321
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan. Berikan ceklis pada hasil pengamatan
(Benar/Salah), jika benar ceklis pada salah satu kolom nilai
No.
B
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
1
2
3
Sesuai pekerjaan
Alat bahan lengkap
Sesuai prosedur
Jumlah Nilai
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
Aspek Penilaian
Kriteria
Ukuran pipa
2
3
Penampang
potongan
Waktu
penyelesaian
Sesuai ukuran
diminta
rapih
3 x 45 menit
Jumlah Nilai
322
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
3) Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil pemeriksaan jawaban
review dan laporan latihan yang diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Laporan Praktik/Latihan
Nilai Perolehan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai /2)
Kesimpulan Hasil PenilaianLatihan Benda Kerja 1
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
d. Sikap Kerja
e. Proses
f. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
323
Latihan 2
Membengkokkan Pipa dengan Pembengkok Pipa Spiral
membengkokkan pipa
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Ukuran bengkokan sesuai gambar kerja
2) Hasil bengkokan rata dan rapih
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
324
laporan
praktik
sesuai
B.Tugas
1. Lakukan pembengkokan pipa sesuai gambar kerja dengan menggunakan
perkakas tangan!
2. Buatlah laporan hasil latihan!
3. Jawab pertanyaan pada bagian Review!
C.Kebutuhan Alat dan Bahan
1) Alat
a. Peralatan perkakas tangan
b. Pembengkok pipa spiral
c. Alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2) Bahan
a. Spidol
b. Pipa tembaga
D. Keselamatan Kerja
4. Patuhi peraturan tata tertib bengkel.
5. Alat-alat dan bahan diletakkan pada tempat yang aman.
6. Gunakan alat dan bahan sesuai dengan penggunaannya.
7. Lakukan proses membengkok pipa sesuai dengan langkah kerja.
8. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula.
9. Hal hal yang meragukan tanyakan kepada guru
E. Gambar
325
326
Penilaian Latihan 2
Membengkokkan Pipa dengan Pembengkok Pipa Spiral
Nama Siswa : .................................
1. Penilaian Sikap
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang
sesuai
Penilaian
No
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai /4)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas ijin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai /4)
327
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan. Berikan ceklis pada hasil pengamatan
(Benar/Salah), jika benar ceklis pada salah satu kolom nilai
No.
B
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
1
2
3
Sesuai pekerjaan
Alat bahan lengkap
Sesuai prosedur
Jumlah Nilai
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
Aspek Penilaian
Kriteria
Ukuran
Sesuai tugas
Bentuk
Sesuai tugas
Waktu
penyelesaian
3 x 45 menit
Jumlah Nilai
328
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
3) Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil pemeriksaan jawaban review
dan laporan latihan yang diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Laporan Praktik/Latihan
Nilai Perolehan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai /2)
Kesimpulan Hasil PenilaianLatihan Benda Kerja 2
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
329
Latihan 3
Membengkokkan Pipa dengan Type Lever Bender
membengkokkan pipa
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Ukuran bengkokan sesuai gambar kerja
2) Hasil bengkokan rata dan rapih
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
c. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
ketentuan ditetapkan
d. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1. Lakukan pembengkokan pipa sesuai gambar kerja dengan menggunakan
perkakas tangan!
2. Buatlah laporan hasil latihan!
3. Jawab pertanyaan pada bagian Review!
330
331
tuas
pembengkok
secara
perlahan-lahan
sambil
332
G. Review
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Sebutkan alat yang digunakan pada pekerjaan membengkokkan pipa!
2. Uraikan cara melakukan pembengkokan pipa dengan pembengkok
lever bender!
H. Penilaian Kegiatan Latihan
Penilaian dilakukan terhadap 3 kriteria yaitu sikap, keterampilan dan
pengetahuan.
1. Nilai sikap diperoeh dari observasi selama kegiatan belajar
2. Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil pemeriksaan jawaban review
dan laporan praktikum/latihan
3. Nilai keterampilan dilaksanakan melalui hasil unjuk kerja latihan yang
dilaksanakan siswa.
333
Penilaian Latihan 3
Membengkokkan Pipa dengan Type Lever Bender
Nama Siswa : .................................
1. Penilaian Sikap
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang
sesuai
Penilaian
No
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai /4)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas ijin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai /4)
334
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan. Berikan ceklis pada hasil pengamatan
(Benar/Salah), jika benar ceklis pada salah satu kolom nilai
No.
B
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
1
2
3
Sesuai pekerjaan
Alat bahan lengkap
Sesuai prosedur
Jumlah Nilai
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
Aspek Penilaian
Kriteria
Ukuran
Sesuai tugas
Bentuk
Sesuai tugas
Waktu
penyelesaian
3 x 45 menit
Jumlah Nilai
335
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
6) Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil pemeriksaan jawaban review
dan laporan latihan yang diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Laporan Praktik/Latihan
Nilai Perolehan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2)
Kesimpulan Hasil Penilaian Latihan
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
336
Latihan 4
Membuat Sambungan Pipa
dengan Sistem Flaring dan Swaging
(kerucut) dengan punch (plug). Untuk flaring , ujung pipa menonjol keluar kirakira 3 mm di atas block. Untuk swaging, ujung pipa menonjol keluar kira-kira
satu kali diameter pipa
A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah melaksanakan latihan 4, siswa mampu
menyambung pipa
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Ukuran sambungan sesuai gambar kerja
2) Hasil sambungan kedap dan rapih
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1. Lakukan penyambungan pipa sesuai gambar kerja dengan menggunakan
perkakas tangan!
2. Buatlah laporan hasil latihan!
3. Jawab pertanyaan pada bagian Review!
337
338
339
dan
swaging!
G. Penilaian Kegiatan Latihan
Penilaian dilakukan terhadap 3 kriteria yaitu sikap, keterampilan dan
pengetahuan.
1. Nilai sikap diperoeh dari observasi selama kegiatan belajar
2. Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil pemeriksaan jawaban review
dan laporan praktikum/latihan
3. Nilai keterampilan dilaksanakan melalui hasil unjuk kerja latihan yang
dilaksanakan siswa.
340
Penilaian Latihan 4
Membuat Sambungan Pipa
dengan Sistem Flaring dan Swaging
Nama Siswa : .................................
1. Penilaian Sikap
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang
sesuai
Penilaian
No
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai /4)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas ijin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai /4)
341
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan. Berikan ceklis pada hasil pengamatan
(Benar/Salah), jika benar ceklis pada salah satu kolom nilai
No.
B
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
1
2
3
Sesuai pekerjaan
Alat bahan lengkap
Sesuai prosedur
Jumlah Nilai
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
Aspek Penilaian
Kriteria
Bentuk Hasil
sambungan
Sesuai penugasan
Kebocoran
Tidak ada
Waktu
penyelesaian
3 x 45 menit
Jumlah Nilai
342
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
3) Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil pemeriksaan
jawaban review dan laporan latihan yang diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Laporan Praktik/Latihan
Nilai Perolehan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2)
Kesimpulan Hasil Penilaian Latihan
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
343
Latihan 5
Mengelas Pipa
diberi
pendinginan
mendadak sehingga
struktur
logam
kembali
mengeras.
Metode pengelasan yang paling sering digunakan ada dua cara yaitu las
gas Oksi-Asetilena dan las listrik. Las Oksi-Asetilena diterapkan pada bahanbahan lunak seperti pipa tembaga, sedangkan las listrik diterapkan hanya pada
besi
A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah melaksanakan latihan 5, siswa mampu
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Ukuran sambungan las sesuai gambar kerja
2) Hasil sambungan las kedap dan rapih
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
344
laporan
praktik
sesuai
B.Tugas
1. Lakukan
penyambungan
las
pipa
sesuai
gambar
kerja
dengan
345
pemanasan
yang
merata
pada
semua
bidang,
jika
346
Penilaian Latihan 5
Mengelas Pipa
Nama Siswa : .................................
1. Penilaian Sikap
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang
sesuai
Penilaian
No
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai /4)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas ijin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
347
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan. Berikan ceklis pada hasil pengamatan
(Benar/Salah), jika benar ceklis pada salah satu kolom nilai
No.
B
Aspek
Penilaian
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
Kriteria
1
2
3
Sesuai pekerjaan
Alat bahan lengkap
Sesuai prosedur
Jumlah Nilai
Aspek Penilaian
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
Kriteria
Hasil sambungan
Waktu
penyelesaian
3 x 45 menit
Jumlah Nilai
6) Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil pemeriksaan
jawaban review dan laporan latihan yang diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Laporan Praktik/Latihan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2)
348
Nilai Perolehan
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
349
pemipaan;
mulai
dari
pemilihan
bahan
pipa,
komponen
halnya
dalam
kehidupan
kamu
sehari-hari,
untuk
dan merakit
instalasi
Alam
pemipaan
sesuai
prosedur.
Tuhan
Semesta
telah
350
material
pipa
untuk
berbagai
keperluan
industri
peralatan pemipaan.
Sistem pemipaan harus dilaksanakan sepraktis mungkin dengan
minimum bengkokan dan sambungan las atau brasing, bila perlu gunakan
flens pada sambungan pipa dengan diameter relatif besar agar mudah
dilepaskan dan dipisahkan.
Semua pipa harus dilindungi dari kerusakan mekanis, sistem
perpipaan
ini
harus
ditumpu
atau
dijepit
sedemikian
rupa
untuk
351
A. Review
1. Apa yang dimaksud sistem pemipaan tertutup dan terbuka?
2. Berikan contoh sistem pemipaan tertutup dan terbuka!
3. Sebutkan komponen komponen pemipaan!
4. Apa yang dimaksud dengan fitting ?
5. Sebutkan macam-macam elbow?
6. Bagaimana cara menentukan penggunaan pipa yang sesuai dengan
kebutuhan?
7. Sebutkan peralatan yang digunakan membengkokkan pipa?
8. Sebutkan jenis bahan pipa yang sering digunakan pada sistem pendingin!
9. Jika kamu merencanakan pipa untuk dialiri fluida gas dan bertemperatur
rendah, jenis pipa apa yang sesuai/tepat digunakan, jelaskan alasanmu!
10. Sebutkan jenis-jenis cara penyambungan pipa!
C.
Tugas Proyek
8. Tujuan Kegiatan
Setelah melaksanakan kegiatan tugas proyek diharapkan siswa mampu
melakukan pekerjaan pemipaan, dengan kriteria sebagai berikut:
a. Sikap
1) Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
2) Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja
3) Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
4) Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru
b. Keterampilan
1) Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
2) Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
a) Benda kerja sesuai bentuk dan ukurannya
b) Pemotongan rapih
352
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
ketentuan
ditetapkan
Menyelesaikan tugas Review yang diberikan
2.Tugas
a.
Lakukan
pembuatan
benda
kerja
sesuai
gambar
kerja
353
dengan
5. Gambar
354
Penilaian
Evaluasi Belajar
Nama Siswa : .................................
1. Penilaian Sikap
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang
sesuai
Penilaian
No
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai /4)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas ijin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
355
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan. Berikan ceklis pada hasil pengamatan
(Benar/Salah), jika benar ceklis pada salah satu kolom nilai
No.
B
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
1
2
3
Langkah kerja
Sesuai pekerjaan
Alat bahan lengkap
Sesuai prosedur
Jumlah Nilai
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
Aspek Penilaian
Kriteria
Bentuk benda
Sesuai penugasan
Ukuran benda
Sesuai penugasan
Hasil pemotongan
Rapih
Hasil sambungan
Waktu
penyelesaian
18 x 45 menit
Jumlah Nilai
356
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
2. Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil pemeriksaan
jawaban review dan laporan latihan yang diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Nilai Perolehan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2)
Kesimpulan Hasil PenilaianLatihan Benda Kerja 2
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
357
BAB
Kata Kunci :
358
359
Pekerjaan Dasar
Teknik Listrik Instrumentasi
Dasar
Kelistrikan
Komponen
Kelistrikan
Perkakas Kerja
Kelistrikan
360
Pekerjaan
Instalasi Dasar Kelistrikan
Jenis kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat
belajar
Catatan
Perubahan
Memahami dasar
kelistrikan
Memahami
pemanfaatan listrik
Memahami keamanan
penggunaan listrik
Memahami komponen
kelengkapan
kelistrikan
Memahami perkakas
kerja kelistrikan
Memahami pekerjaan
instalasi dasar
kelistrikan
Menyelesaikan latihan
membuat macammacam sambungan
kabel dan instalasi
dasar kelistrikan
Menyelesaikan
evaluasi belajar
Guru
............................., ........................
Orangtua/Wali Siswa
Siswa
........................
...........................
361
.........................
A. Dasar Kelistrikkan
1. Listrik Elektrostatis
362
Salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu adalah muatan
listrik.Terdapat dua jenis muatan, muatan positif dan muatan negatif. Muatan
positifpada bahan dibawa oleh proton, sedangkan muatan negatif oleh elektron.
Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan dengan tandaberbeda
saling tarik menarik Gambar 4.4
.
Gambar 4.4 Sifat muatan listrik
363
2.Tegangan Listrik
Tegangan atau beda potensial antara dua titik, adalah usaha yang
dibutuhkan untuk membawa muatan satu coulomb dari satu titik ke titik lainnya.
364
3. Sumber Tegangan
Sumber tegangan yang sering dipakai sehari-hari seperti stop kontak PLN
(220V) adaptor (0-12V), accumulator (6V, 12V).
.
Gambar 4.6 Prinsip Elektromagnet
b. Prinsip Elektrokimia :
Dua elektrode bahan pelat tembagakutub positif, dan pelat seng kutub
negatif. Direndam dalam elektrolit asam sulfurik. Diantara kedua ujung
kutubterjadi beda tegangan. Dipakai sebagai akumulator, baterai kering.
c. Prinsip Thermo-elemen:
Dua logam berbeda panas jenisnya, dipanaskan pada titik sambungan
logamnya. Diujung lainnya akan timbul tegangan listrik.
365
d. Prinsip Foto-elemen:
Bahan semikonduktor bila terkena cahaya, maka dikedua terminal yang
berbeda timbul tegangan listrik. Dipakai sebagai sel surya.
e. Prinsip Piezo-Kristal:
Bahan piezo-kristal yang diapit bahan aluminium. Piezo diberikan tekanan
pada ujung berbeda timbul tegangan listrik.
Tegangan listrik satuannya Volt, alat ukur tegangan disebut Voltmeter. Bentuk
fisik dan simbol Voltmeter dan digabungkan untuk berbagai fungsi pengukuran
listrik lainnya disebut Multimeter Gambar4.11.
366
4. Arus Listrik
Aliran muatan dari satu tempat ketempat yang lain menyebabkan
terjadinya arus listrik. Arus listrik bergerak dari terminal positif ke terminal
negatif Gambar 4.12.
Aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron, arus listrik
dianggap berlawanan arah gerakan elektron. Jika sejumlah muatan Q melewati
suatu titik dalam penghantar dalam selang waktu t, maka arus dalam
penghantar sesuai persamaan arus listrik :
367
Perhatian!
Pengukuran dengan Voltmeter harus diperhatikan, apakah
listrik DC atau listrik AC. Disamping itu batas ukur tegangan harus
diperhatikan, untuk mengukur tegangan DC 12 V harus
menggunakan batas ukur diatasnya. Pengukuran tegangan AC 220
V, harus menggunakan batas ukur diatasnya, misalnya 500 V. Jika
hal ini dilanggar, menyebabkan voltmeter terbakar dan rusak
secara permanen.
Cara mengukur tegangan DC sebuah baterai, perhatikan
meter switch selektor pada posisi sebagai Voltmeter, kedua
perhatikan batas ukurnya (Gambar 4.13.a).
.
Gambar 4.13.b Mengukur tegangan baterai
dan mengukur tegangan di masing-masing lampu
Mengukur tegangan baterai dan mengukur tegangan di masingmasing lampu dilakukan dengan Voltmeter, perhatikan tanda
positif dan negatif meter tidak boleh terbalik Gambar4.13 .c.
368
(meter
analog)
ada
yang
menggunakan
penunjukan
digital.
369
merupakan penghantar
listrik yang
baik,
seperti
tembaga,
aluminium, besi dsb. Dalam logam terdiri dari kumpulan atom, tiap atom terdiri
atas proton bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif Gambar4.16.
Aliran listrik merupakan aliran elektron, artinya elektron bergerak dari yang
beda potensialnya tinggi menuju yang lebih rendah, atau dari terminal positif ke
terminal negatif Gambar4.17. Setiap logam memiliki jumlah atom yang berbeda,
sehingga ada logam yang mudah mengalirkan arus listrik karena konduktivitas
yang baik. Ada logam yang konduktivitas arus listriknya lebih kecil.
luas
penampangnya.
Arus
listrik
12
mengalir
dalam
kawat
370
7. Tahanan Penghantar
Penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, tembaga
dan aluminium memiliki daya hantar listrik yang tinggi. Bahan terdiri dari
kumpulan atom, setiap atom terdiri proton dan elektron Gambar 4.19.
371
Aliran arus listrik merupakan aliran elektron. Elektron bebas yang mengalir
ini mendapat hambatan saat melewati atom sebelahnya. Akibatnya terjadi
gesekan elektron dengan atom dan ini menyebabkan penghantar
panas.
372
kenaikan
temperatur
menyebabkan
kenaikan
penghantar.
Tabel 4.4 Koefisien temperatur bahan pada 200C
373
tahanan
B. Pemanfaatan Listrik
1. Penyediaan dan Instalasi Listrik
Pemanfaatan energi listrik oleh manusia mada saat ini
telah menjadi
GI : Gardu Induk
GD : Gardu Distribusi
TM : Jaringan tegangan menengah
APP : Alat pembatas dan pengukur
374
375
376
377
50VA
s.d 250VA bergantung pada jenis jalan yang diterangi, maka sistem
fasa, untuk yang kapasitasnya kecil dengan tegangan rendah, sedangkan yang
berkapasitas besar dengan tegangan menengah.
Standarisasi daya tersambung yang disediakan oleh PT. PLN berupa daftar
penyeragaman pembatasan dan pengukuran dengan daya tersedia untuk tarif S2, S-3, R-1, R-2, R-4, U-1, U-2, G-1, I-1, I-2, I-3, H-1 dan H-2 pada jaringan
distribusi tegangan rendah. Sedangkan daya tersambung pada tegangan
menengah, dengan pembatas untuk tarif S-4, SS-4, I-4, U-3, H-3 dan G-2
seperti dimuat dalam tabel 4.5.
378
Keterangan :
*) Secara bertahap disesuaikan menjadi 20 kV
**) Pengukuran tegangan menengah tetapi dengan pembatasan pada sisi tegangan
rendah dengan pembatas arus 3 x 355 Ampere tegangan 220/380 Volt.
***) Pengukuran tegangan menengah tetapi dengan pembatasan pada sisi tegangan
rendah dengan pembatas arus 3 x 630 Ampere tegangan 127/220 Volt.
Pengguna listrik yang dilayani oleh PT. PLN dapat dibedakan menjadi
beberapagolongan yang ditunjukkan tabel berikut ini :
Tabel 4.6 Golongan Pelanggan PT. PLN
379
2. Jaringan Listrik
Pusat tenaga listrik pada umumnya terletak jauh dari pusat bebannya.
Energi listrik disalurkan melalui jaringan transmisi. Karena tegangan generator
pembangkit umumnya relatif rendah (6kV-24kV). Maka tegangan ini dinaikan
dengan transformator daya ke tegangan yang lebih tinggi antara 30kV-500kV.
Tujuan peningkatan tegangan ini, selain memperbesar daya hantar dari saluran
(berbanding lurus dengan kwadrat tegangan), juga untuk memperkecil rugi daya
dan susut tegangan pada saluran.
Penurunan tegangan dari jaringan tegangan tinggi/ekstra tinggi sebelum
kekonsumen dilakukan dua kali. Yang pertama dilakukan di gardu induk (GI),
menurunkan tegangan dari 500kV ke 150kV atau dari 150kV ke 70kV. Yang
kedua dilakukan pada gardu distribusi dari 150 kV ke 20 kV, atau dari 70kV ke
20 kV.
Saluran listrik dari sumber pembangkit tenaga listrik sampai transformator
terakhir, sering disebut juga sebagai saluran transmisi, sedangkan dari
transformator terakhir sampai konsumen disebut saluran distribusi atau saluran
primer.
Ada dua macam saluran transmisi/distribusi PLN yaitu saluran udara
(overhedlines) dan saluran kabel bawah tanah (undergound cable). Kedua cara
penyaluran tersebut mesing-masing mempunyai keuntungan dan kerugian. Dari
segi keindahan, saluran bawah tanah lebih disukai dan juga tidak mudah
terganggu oleh cuaca buruk : hujan, petir angin dan sebagainya. Namun saluran
bawah tanah jauh lebih mahal dibanding saluran udara, tidak cocok untuk
daerah banjir karena bila terjadi gangguan/kerusakan, perbaikannya lebih sulit.
Akhir/ujung dari saluran transmisi, adalah merupakan saluran masuk pelayanan
kedalam suatu gedung/bangunan, sebagai pengguna energi listrik. Adapun
komponen/peralatan
utama
kelistrikan
pada
gedung/bangunan.
Dari
luar
kota,
misalnya
di
pegunungan
atau
jarangpenduduknya.
Sedangkan untuk saluran bawah tanah akan cocok digunakan pada :
1. saluran transmisi tegangan rendah,
2. kota-kota besar yang banyak penduduknya.
Sedangkan keuntungan pemasangan saluran bawah tanah antara lain :
380
daerah
bawah
tanah
relatif
tidak
terganggu
oleh
pengaruh-
bawah
tanah
tidak
menggangu
keindahan
pandangan,
yang
akan
instalasilistriknya
terhadap
dipasang
saluran/jaringan
C : kode tiang/transformator
tiang-tiang
listrik. arah utara
U : menunjukkan
b. Gambar Instalasi
Gambar instalasi menunjukan gambar denah bangunan (pandangan atas)
dengan
rencana
tata
letak
perlengkapan
listrik
dan
rencana
hubungan
381
382
383
c.
384
Gambar
4.32 Diagram satu garis instalasi listrik pada
bangunan/gedung sistem Tegangan Menengah dan Tegangan Rendah
385
1. Kondisi berbahaya
Banyak penyebab bahaya listrik yang ada dan terjadi di sekitar kita,
diantaranya adalah isolasi kabel rusak, bagian penghantar terbuka, sambungan
terminal yang tidak kencang. Isolasi kabel yang rusak merupakan akibat dari
sudah terlalu tuanya kabel dipakai atau karena sebab-sebab lain (teriris,
terpuntir, tergencet oleh benda berat dll), sehingga ada bagian yang terbuka
dan
kelihatan
penghantarnya
atau
bahkan
ada
serabut
hantaran
yang
menjuntai. Ini akan sangat berbahaya bagi yang secara tidak sengaja
menyentuhnya atau bila terkena ceceran air atau kotoran-kotoran lain bisa
menimbulkan kebakaran.
386
Sambungan listrik yang kendor atau tidak kencang, walaupun biasanya tidak
membahayakan terhadap sentuhan, namun akan menimbulkan efek pengelasan
bila terjadi gerakan atau goyangan sedikit. Ini kalau dibiarkan akan merusak
bagian sambungan dan sangat memungkinkan menimbulkan potensi kebakaran.
orang-orang
yang
berwenang,
dan
berkompeten
yang
listrik
d. Pelihara alat dan sistem dengan baik
387
pada
kecelakaan.
Pertolongan pertama
388
harus
operator
dan
penggunalainnya
rencana
pemutusan
aliranlistrik
3) Putuskan aliran pada titik yangtepat
389
a. Sentuhan Langsung
b. Sentuhan Tak Langsung
Gambar 4.42 Sentuhan manusia pada jaringan listik
Sengatan listrik terjadi akibat Ada tiga faktor yang menentukan tingkat
bahaya listrik bagi manusia, yaitu tegangan (V), arus (I) dan tahanan (R).
Ketiga faktor tersebut saling mempengaruhi antara satu dan lainnya yang
ditunjukkan dalam hukum Ohm, yaitu:
390
atau mili amper (mA) adalah arus yang mengalir dalam rangkaian, dan tahanan
(R) dalam satuan Ohm, kilo
resistansi total saluran yang tersambung pada sumber tegangan listrik. Pada
saat terjadi sengatan listrik, tubuh manusia merupakan tahanan bagian dari
rangkaian listrik, yang menerima arus listrik dan memberikan dampak bagi
tubuh manusia.
Bahaya sengatan listrik berawal dari sistem tegangan yang digunakan untuk
mengoperasikan alat. Semakin tinggi sistem tegangan yang digunakan, semakin
tinggi pula tingkat bahayanya. Jaringan listrik tegangan rendah di Indonesia
mempunyai tegangan
391
Ada tiga faktor yang menentukan keseriusan sengatan listrik pada tubuh
manusia, yaitu: besar arus, lintasan aliran, dan lama sengatan pada tubuh.
Besar arus yang mengalir dalam tubuh akan ditentukan oleh tegangan
dan
sedangkan
tahanan
tubuh
manusia
bervariasi
tergantung
pada
jenis,
392
393
bahwa
kualitas
isolasi
pengaman
baik,
dan
dilakukan
b. Menghalangi
akses
atau
kontak
langsung
menggunakan
enklosur,
pembatas, penghalang
Ruangan
yang
di
dalamnya
terdapat
peralatan
yang
peralatan
yang
terbuat
dari
logam.
Untuk
peralatan
yang
394
jaminan
keselamatan
bagi
orang-orang
yang
pada
pengamanan
manusia
dari
sengatan
listrik,
namun
berkembang lebih luas untuk pengamanan dari bahaya kebakaran. Jenisjenis alat proteksi yang banyak dipakai, antara lain adalah: Residual
Current Device (RCD), Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) dan Ground
Fault Circuit Interruptor (GFCI). Walaupun berbeda-beda namun secara
prinsip adalah sama. Yakni, alat ini akan bekerja/aktif bila mendeteksi
395
adanya arus bocor ke tanah. Karena kemampuan itulah, arus bocor ini
dianalogikan dengan arus sengatan listrikyang mengalir pada tubuh
manusia.
1) Residual Current Device (RCD)
Gambar 4.47 menunjukkan gambaran fisik sebuah RCD untuk sistem
fasa tunggal dan diagram skemanya. Prinsip kerja RCD dapat
dijelaskan sebagai berikut. Perhatikan gambar diagram skematik
Gambar 4.47 b.
396
sama
mengaktifkan
dengan
trigger
nol,
CT
sehingga
menginduksikan
alat
pemutus
tegangan
daya
ini
dan
bekerja
397
arus
pengamanan
DIn=30
mA.
Untuk
alat-alat
yang
398
Akibat ini tidak terbatas pada jiwa namun juga pada harta benda. Lebih-lebih
lagi bila melibatkan zat-zat berbahaya, maka tingkat bahayanya juga akan
merusak lingkungan. Oleh karena itu, peristiwa semacam ini harus dicegah.
399
b. Penggunaan adaptor atau stop kontak yang salah, yang dimaksudkan di sini
adalah
penyambungan
beban
yang
berlebihan
sehingga
melampaui
d. Percikan bunga api pada peralatan listrik atau ketika memasukkan dan
mengeluarkan soket ke stop-kontak pada lingkungan kerja yang berbahaya
di mana terdapat cairan, gas atau debu yang mudah terbakar.
e. Untuk daerah-daerah seperti ini harus digunakan peralatan anti percikan api.
400
antara saluran aktif L1, L2,L3 dengan tanah; Bila ada kawat netral bisa
terjadi hubung singkat antara saluran aktif L1, L2, L3 dengan saluran netral.
Untuk mencegah potensi bahaya yang disebabkan oleh kondisi abnormal
semacam ini adalah pemasangan alat proteksi yang tepat, seperti sekering,
CB, MCB, ELCB, dll.
401
mengetahui
pemakai/pelanggan
besarnya
listrik
(untuk
tenaga
listrik
keperluan
yang
rumah
digunakan
tangga,
oleh
sosial,
Gambar 4.56 Diagram satu garis sambungan tenaga listrik tegangan menengah
Keterangan:
GD : Gardu Distribusi
TR : Jaringan tegangan Rendah
SLP : Sambungan Luar Pelayanan
SMP : Sambungan Masuk Pelayanan
SLTR : Sambungan Tenaga Listrik Tegangan Rendah
APP : Alat Pengukur dan Pembatas
PHB : Papan Hubung Bagi
IP : Instalasi Pelanggan
402
403
Sesuai dengan DIN 43 856 cara penyambungan alat pengukur atau penghubung
daya dinotasikan dengan kode berupa angka 4 digit yang diikuti dengan angka
2, digit yang menunjukkan penomoran sambungan.
dengan
404
dengan
piringan putar.
1 : satu kutub/jasa sambungan dalam
2 : sambungan luar
3 : satu kutub/fasa sambungan dalam dengan sambungan terbuka
4 : satu kutub/fasa sambungan dalam dengan sambungan hubung singkat
5 : sambungan luar dengan sambungan terbuka
6 : sambungan luar dengan sambungan hubung singkat
e. Penomoran sambungan untuk tarif jam
00 : Tanpa dengan sambungan
01 : dengan saklar harian
02 : dengan saklar maksimum
03 : dengan saklar harian dan maksimum
04 : dengan saklar harian dan mingguan
05 : dengan saklar harian, maksimum dan mingguan
06 : dengan saklar mingguan
f. Penomoran sambungan untuk pengendali piringan
11 : dengan sebuah saklar pemindah
12 : dengan dua saklar pemindah
13 : dengan tiga saklar pemindah
14 : dengan empat saklar pemindah
405
Berikut
ini
adalah
keterangan
dari
huruf/simbol
pada
gambar
cara
Beberapa contoh kode dan cara penyambungan alat pengukur atau penghitung
sebagai berikut :
Penyambungan dengan Code 1010 atau 1010-00 berarti :
(1) : penghitung dengan daya nyata arus bolak-balik satu fasa
(2) : tanpa bagian tambahan
(3) : untuk sambungan dengan trafo arus
(4) : tanpa bagian tambahan pada penghitung daya maksimum dengan
piringan putar
406
407
408
dan satunya lagi dari sumber listrik sendiri (genset).Dari kedua busbar
didistribusikan ke beban secara langsung atau melalui SDP danatau SSDP.
Tujuan busbar dibagi menjadi dua segmen ini adalah jika sumber listrikdari PLN
mati akibat gangguan ataupun karena pemeliharaan, maka suplai kebeban tidak
akan
terganggu
dengan
adanya
sumber
listrik
sendiri
(genset)
untuk penghubung
dan
409
MCB
terdapat
dua
jenis
pengaman
yaitu
secara
thermis
dan
410
MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa,
sedangkan untuk pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan tuas
yang disatukan, sehingga apabila terjadi gangguan pada salah satu kutub maka
kutub yang lainnya juga akan ikut terputus. Berdasarkan penggunaan dan
daerah kerjanya, MCB dapat digolongkan menjadi 5 jenis ciri yaitu :
a. Tipe Z (rating dan breaking capacity kecil). Digunakan untuk pengaman
rangkaian semikonduktor dan trafo-trafo yang sensitif terhadap tegangan.
b. Tipe
(rating
dan
breaking
capacity
kecil).
Digunakan
untuk
merupakan
salah
satu
alat
pengaman
yang
dalam
proses
operasinya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat
untuk penghubung. Jika dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat berfungsi
sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus beban lebih. Pada
jenis tertentu pengaman ini, mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat
diatur sesuai dengan yang diinginkan.
Keterangan :
1. Bahan BMC untuk bodi dan tutup
2. Peredam busur api
3. Blok sambungan untuk pemasangan ST dan UVT
4. Penggerak lepas-sambung
5. Kontak bergerak
6. Data kelistrikan dan pabrik pembuat
7. Unit magnetik trip
411
Air Circuit Breaker dapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan
menengah. Rating standar Air Circuit Breaker (ACB) yang dapat dijumpai
dipasaran seperti ditunjukkan pada data diatas. Pengoperasian pada bagian
mekanik ACB
motor ataupun
412
413
414
9.Penghantar/Kabel Listrik
Ada banyak jenis kabel yang sering kita gunakan dalam kehidupan kita
sehari-hari untuk instalasi rumah dan lain-lainnya. Terutama untuk seorang
teknik, nama dan jenis kabel listrik wajib diketahui. Sebelum mengetahui lebih
jauh tentang macam-macam jenis kabel listrik ada beberapa pengertian huruf
yang digunakan pada kode kabel yang harus difahami, yaitu :
N : kabel standar dengan penghantar tembaga
Na : kabel standar dengan penghantar aluminium
Y
415
Agar aman jika menggunakan kabel tipe ini lebih baik kabel dipasang di
dalam pipa atau saluran penutup, karena selain tidak bisa diganggu oleh hewan
pengerat dan tidak terkena air, juga apabila ada isolasi yang terkelupas
(terbuka) tidak bisa tersentuh langsung oleh manusia.
Ketentuan Penggunaan kabel NYA :
a. Untuk pemakaian tetap dalam jangkauan tangan, NYA harus dimasukkan
dalam pipa pelindung.
b. NYA tidak boleh langsung menempel pada plesteran atau kayu, atau
ditanam langsung pada plesteran atau kayu, tetapi harus dilindungi
dengan pipa instalasi (ayat 742 A1).
c. Kalau dipasang di luar jangkauan tangan, NYA boleh dipasang terbuka
dengan
menggunakan
instalasi
jepit
atau
isolator
rol;
cara
416
isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4.
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya
lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat
dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.
Ketentuan penggunaan kabel NYM adalah sebagai berikut (ayat 742 B1):
a. NYM boleh dipasang langsung menempel pada plesteran atau kayu
atau ditanam langsung dalam plesteran, juga di ruang lembab atau
basah, di tempat kerja atau gudang dengan bahaya kebakaran atau
ledakan.
b. NYM juga boleh dipasang langsung pada bagian-bagian lain dari
bangunan,
konstruksi,
rangka
dan
sebagainya,
asalkan
cara
C. Kabel NYY
417
Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap di dalam tanah yang dimana
harus tetap diberikan perlindungan khusus (misalnya duct, pipa PVC atau pipa
besi). Kabel protodur tanpa sarung logam. Instalasi bisa ditempatkan di dalam
dan di luar ruangan, dalam kondisi lembab ataupun kering, memiliki lapisan
isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Dan memiliki
lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM).
Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
d. Kabel NYAF
Kabel ini direncanakan dan direkomendasikan untuk instalasi dalam kabel
kotak distribusi pipa atau di dalam duct. Kabel NYAF merupakan jenis kabel
fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk
instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi. Kabel jenis ini
sangat cocok untuk tempat yang mempunyai belokanbelokan tajam. Digunakan
pada lingkungan yang kering dan tidak dalam kondisi yang lembab/basah atau
terkena pengaruh cuaca secara langsung.
418
e. Kabel NYFGbY/NYRGbY/NYBY
Kabel ini dirancang khusus untuk instalasi tetap dalam tanah yang
ditanam langsung tanpa memerlukan perlindungan tambahan (kecuali harus
menyeberang jalan). Pada kondisi normal kedalaman pemasangan di bawah
tanah adalah 0,8 meter.
f. Kabel NYCY
419
g. Kabel BC
Kabel ini dipilin/stranded, disatukan. Ukuran/tegangan mak = 6 500
mm2/500
V.
Pemakaian
untuk
saluran
di
atas
tanah
dan
penghantar
pentanahan.
h. Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran
logam. Keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide, untuk
memberi sifat yang lebih baik. Kabel ini biasanya dibuat dari paduan
aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang
baik, sehingga daya hantarnya lebih baik.
i.
Kabel ACSR
420
j. Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan
logam campuran, sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR.
k. Kabel NYMHYO
Merupakan kabel jenis serabut dengan berintikan dua serabut. Kabel ini
biasanya digunakan untuk sound system, loudspeaker, virtual video. Gunakan
kabel jenis NYA/NYM untuk jembatan / hantaran listrik yang bersifat permanen.
Untuk pemakaian daya yang besar seperti televisi, magicom, sanyo, kulkas, AC,
gunakan jenis kabel ini secara langsung.
421
Jenis kabel ini mampu menghantar hingga 700 VA sehingga aman dan
menjadikan pembayaran rekening listrik menjadi murah.Untuk jenis kabel
NYMHYO biasanya digunakan pada model Roll. Jika digunakan pada pemakaian
daya yang besar seperti tersebut di atas hanya bersifat temporary/sementara
karena jenis kabel ini hanya mamapu menghantarkan listrik 20VA-50VA.
Kurang/hilangkan pemakaian jenis kabel ini karena mudah sekali menimbulkan
bahaya listrik serta menjadikan pembayaran listrik membengkak. Spin control
berputar berdasarkan panas yang dikeluarkan oleh energi listrik. Untuk jenis
kabel NYMHYO biasanya digunakan pada lampu taman.
l. Kabel NYMHY
Kabel jenis ini khusus direkomendasikan untuk digunakan sebagai
penghubung alat-alat rumah tangga yang sering dipindah-pindah dan harus di
tempat kering. Kabel ini mempunyai isolasi plastic tahan panas. Bilamana
digunakan untuk penghubung alat pemanas, maka temperaturnya tidak boleh
lebih dari 85 derajat Celcius, karena hal tersebut dapat membahayakan kabel itu
sendiri.
422
Sebuah kontak tusuk selalu terdiri dari bagian yang member aliran, dan bagian
yang menerima aliran.
a. Kotak-kontak (Stop Kontak)
Stop kotak merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan listrik
yang diperlukan untuk pesawat atau alat listrik. Tegangan/Sumber listrik ini
diperoleh dari hantaran fasa dan netaral yang berasal dari PLN. Simbol dan
jenis kotak-kontak dapat dilihat pada Gambar 4.82. Untuk rumah-rumah
mewah umumnya dikehendaki kotak-kontak dinding dan sakelar yang dapat
ditanam di dalam dinding. Kotak-kontak dinding dapat juga disatukan dengan
sakelar menjadi sebuah kombinasi.
b. Kontak Tusuk
Kontak tusuk digunakan untuk menghubungkan pesawat atau alat listrik yang
dipasang tetap ataupun dapat dipindah-pindahkan. Jenis kontak tusuk dapat
dilihat pada Gambar 4.83.
Gambar 4.82
Lambang dan bentuk Kontak Tusuk
Gambar 4.83
Jenis-jenis Kontak Tusuk
antara lain :
a. Kotak-kontak dinding fasa satu harus dipasang hingga kontak netralnya ada
disebelah kanan (ayat 206 B4).
b. Kotak-kontak dinding yang dipasang kurang dari 1,25 meter di atas lantai
harus dilengkapi dengan tutup (ayat 840 C5).
423
tegangan rendah dan untuk pemisahan pengaman (ayat 321 B1 sub b4).
f.
Pada satu tusuk kontak, hanya boleh dihubungkan satu kabel yang dapat
dipindah pindah (ayat 511 A9 sub c).
C6).
5. Kontak hubung bagi
Kotak PHB harus dibuat dari bahan yang tidak dapat terbakar, tahan
lembab dan kukuh (ayat 610 A1). Pada setiap hantaran fasa keluar suatu
perlengkapan hubung bagi harus dipasang pengaman arus (ayat 602 D1). Pada
hantaran netral tidak boleh dipasang pengaman arus, kecuali bila potensial
hantaran netralnya tidak selalu mendekati potensial tanah. Setiap peralatan
listrik, kecuali kotak-kontak dengan kemampuan hantar arus nominal 16 A atau
lebih, harus merupakan rangkaian akhir tersendiri kecuali jika peralatan tersebut
bagian yang tidak terpisahkan dari suatu unit instalasi (ayat 602 N1). Gambar
4.84a memperlihatkan diagram rangkaian akhir sederhana untuk satu fasa, dan
Gambar 4.84b menunjukkan bentuknya.
(a)
(b)
Gambar 4.84 Perlengkapan hubung
bagi dan diagramnya
424
Kontak hubung bagi harus kokoh, terbuat dari bahan yang tidak mudah
terbakar dan tahan lembab.
11. Fitting
Fitting adalah tempat memasang bola lampu listrik, dan menurut
penggunaannya dapat dibagi menjadi tiga jenis : fitting langit-langit, fitting
gantung, dan fitting kedap air.
a. Fitting langit-langit
Pemasangan fitting langit-langit ditempelkan pada langit-langit (eternit)
dan dilengkapi dengan roset. Roset diperlukan untuk meletakan/penyekerupan
fitting supaya kokoh kedudukannya pada langit-langit. Cara pemasangan fitting
ini dapat dilihat pada Gambar 4.85.
425
b. Fitting gantung
Pada fitting gantung dilengkapi dengan tali snur yang berfungsi sebagai
penahan beban bola lampu dan kap lampu, serta untuk menahan konduktor dari
tarikan beban tersebut. Konstruksi dari fitting gantung dapat dilihat pada
Gambar 4.86.
kedap
air
merupakan
fitting
yang
tahan
terhadap
resapan/rembesan air. Fitting jenis ini dipasang di tempat lembab atau tempat
yang mungkin bisa terkena air misalnya fitting untuk di kamar mandi. Konstruksi
fitting ini terbuat dari porselin, dimana bagian kontaknya terbuat dari logam
kuningan atau tembaga dan bagian ulirnya dilengkapi dengan karet yang
426
berbentuk cincin sebagai penahan air. Konstruksi fitting kedap air dapat dilihat
apada Gambar 4.87.
12. Sakelar
Fungsi sakelar adalah untuk menghubungkan atau memutuskan arus
listrik dari sumber ke pemakai/beban. Sakelar terdiri dari banyak jenis
tergantung dari cara pemasangan, sistem kerja, dan bentuknya. Berdasarkan
sistem kerjanya, sakelar dibagi menjadi tujuh.
a) Sakelar tunggal
Fungsi sakelar tunggal adalah untuk menyalakan dan mematikan lampu.
Pada sakelar ini terdapat dua titik kontak yang menghubungkan hantaran
fasa dengan lampu atau alat yang lain.
427
mempunyai
enam
titik
hubung
untuk
menghubungkan
atau
sakelar
kelompok
adalah
untuk
menghubungkan
atau
memutuskan dua lampu atau dua golongan lampu secara bergantian, tetapi
kedua golongan tidak dapat menyala bersamaan. Umumnya sakelar ini
dipakai sebagai penghubung yang hemat pada kamarkamar hotel, asrama,
dan tempat-tempat yang memerlukan.
e) Sakelar seri
Sakelar seri adalah sebuah sakelar yang dapat menghubungkan dan
memutuskan dua lampu, atau dua golongan lampu baik secara bergantian
maupun bersama-sama. Sakelar seri sering disebut pula sakelar deret.
f) Sakelar tukar
Sakelar tukar sering disebut dengan sakelar hotel karena banyak dipakai
dipakai di hotel-hotel untuk menyalakan dan memadamkan dua lampu atau
dua golongan lampu secara bergantian. Selain itu, sakelar dapat pula
digunakan untuk menyalakan dan memadamkan satu lampu atau satu
golongan lampu dari dua tempat dengan menggunakan dua sakelar tukar.
g) Sakelar silang
Untuk melayani satu lampu atau satu golongan lampu agar dapat dinyalakan
dan
dimatikan
lebih
dari
dua
tempat
dapat
dilakukan
dengan
428
memerlukan mangkuk sakelar (dos tanam) baik yang terbuat dari plat besi
maupun plastik (PVC), sebagai dudukan sakelar.
Berdasarkan cara bekerjanya, sakelar dapat diklasifikasikan menjadi:
a)
Sakelar
tarik;
biasanya
terdapat
pada
fitting
lampu
dan
untuk
429
13. Pengaman
Pengaman adalah suatu alat yang digunakan untuk melindungi sistem
instalasi dari beban arus yang melebihi kemampuannya. Biasanya arus yang
mengalir pada suatu penghantar akan menimbulkan panas, baik pada saluran
penghantar maupun pada alat listriknya sendiri. Untuk mencegahnya digunakan
pengaman lebur dan pengaman otomat. Alat ini digunakan untuk :
430
431
2A : merah muda
4A : cokelat
6A : hijau
10A : merah
16A : kelabu
E 16 dan E 27
20A : biru
25A : kunig
35A : hitam
60A : putih
65A : warna tembaga
b. Patron pisau
Untuk mengamankan sistem instalasi diatas 65 A dapat menggunakan
pengaman lebur jenis patron pisau. Konstruksi patron pisau dapat dilihat pada
Gambar 4.91.
432
patronnya dipasang sekat-sekat dari bahan isolasi. Arus patron pisau ini mulai
dari 15 A hingga 100 A. Patron pisau jenis ini tahan hubungan singkat, dapat
memutuskan arus hubung singkat yang sangat besar tanpa meledak. Karena
konstruksinya yang tertutup, maka uap perak yang terbentuk kalau elemen
leburnya putus tidak bisa keluar. Jadi di dalam patron akan timbul tekanan yang
sangat tinggi, sehingga konstruksi patron untuk arus nominal yang besar harus
kuat. Kadang-kadang nilai sesaat arus hubung singkat dapat mencapai 100 kA,
sehingga dapat merusak instalasinya. Oleh karena itu arus hubung singkat ini
harus
diputuskan
sebelum
mencapai
nilai
maksimumnya
dan
sebelum
c. Pengaman otomatis
Pengaman
otomatis
adalah
pengaman
yang
digunakan
untuk
433
ini
sama
dengan
otomat-L,
tetapi
pengaman
434
instalasi
digunakan
untuk
pemasangan
kabel
listrik
yang
dari
kerusakan
mekanis,
misalnya
pada
tempat-tempat
penembusan lantai.
b. Rol isolator
Rol isolator fungsinya tempat menempelkan/meletakan kabel instalasi
jenis NYA atau NGA, dan rol ini dipasang di dalam flafon (langit-langit) bangunan
rumah tinggal, gedung dan sejenisnya. Bentuk rol isolator dapat dilihat pada
Gambar 4.94, dan contoh penyaluran daya listrik dari tiang distribusi menuju ke
435
436
c. Sengkang (Klem)
Sengkang atau klem adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan
pipa agar dapat dipasang pada dinding atau langit-langit. Sengkang dibuat dari
pelat besi, serupa dengan bahan pipa. Besar atau ukurannya disesuaikan
dengan ukuran pipanya. Sengkang dipasang dengan disekerupkan pada tempat
menggunakan
sekrup
kayu.
Sengkang
dipasang
sebagai
penahan
kotak
437
ini apabila tidak terpaksa, hantaran tidak boleh dipotong kemudian disambung
lagi.
Macam-macam kotak sambung antara lain seperti terlihat pada Gambar 4.98.
a) Kotak ujung; sering disebut pula dos tanam biasanya digunakan sebagai
tempat sambungan dan pemasangan saklelar atau stop kontak/kotak
kontak,
b) Kotak tarik; digunakan pada pemasangan pipa lurus memanjang (setiap 20
m) yang fungsinya untuk memudahkan penarikan hantaran ataupun
tempat penyambungan,
c) Kotak sudut; sama seperti kotak tarik, hanya penempatannya berbeda
yaitu dipasang pada sudut-sudut ruang,
d) Kotak garpu; dipakai untuk percabangan sejajar,
e) Kotak T atas; pemasangannnya disesuaikan dengan penempatannya,
f) Kotak T kiri; pemasangannnya disesuaikan dengan penempatannya,
g) Kotak T kanan; pemasangannnya disesuaikan dengan penempatannya,
h) Kotak T terbalik; pemasangannnya disesuaikan dengan penempatannya,
i) Kotak silang; disebut juga cross dos (x dos) untuk empat percabangan,
j) Kotak cabang lima digunakan untuk lima percabangan dengan empat
cabang sejajar.
438
juga
membahayakan
keselamatan
pemakainya.
Oleh
karena
itu
pengenalan alat kerja instalasi listrik mutlak dikuasai oleh orang yg akan
memasang instalasi listrik. Adapun alat kerja instalasi listrik yang biasa
digunakan adalah sebagai berikut :
439
1. Tang
Tang adalah alat yg digunakan untuk memegang benda kerja. Tang
terbuat dari baja dan pemegangnya dilapisi dengan karet keras.
Jenis-jenis Tang :
a. Tang kombinasi.
Tang kombinasi digunakan untuk memegang, memuntir dan memotong
benda kerja, misal kawat penghantar (kabel). Penggunaan tang kombinasi tidak
boleh memotong kabel dengan cara tang dipukul dengan palu, karena akan
merusak tang tersebut.
b. Tang pemotong
Tang pemotong khusus dipakai untuk memotong kawat/kabel.
c. Tang lancip
Tang lancip digunakan untuk memegang benda kerja yag kecil, bisa
juga digunakan untuk membuat mata sambungan. Biasanya tang lancip juga
dilengkapi dengan pemotong kabel.
440
d. Tang pembulat
Tang bulat khusus digunakan untuk membuat mata sambungan (mata itik)
pada ujung kabel. Kepala tang berbentuk silinder (bulat).
e. Tang pemegang
Tang ini dirancang khusus untuk memegang benda kerja. Tidak
dilengkapi dengan bagian pemotong.
f. Tang Kakatua
Tang kakatua khusus digunakan untuk memegang atau mencabut
paku.
441
2. Obeng
Obeng adalah alat tangan yang digunakan untuk memutar sekrup.
Batang obeng dibuat dari baja, sedang pemegangnya dibuat dari bahan
penyekat seperti kayu, plastik, atau karet keras. Mata obeng dibedakan menjadi
2 macan, yaitu obeng pipih (minus) dan obeng bintang (plus).
3. Test Pen
Test Pen adalah obeng yg dilengkapi dengan lampu sinyal. Test Pen
hanya sekedar untuk mengetahui adanya tegangan pada suatu penghantar
listrik, tidak untuk mengetahui besar tegangan listrik.
442
4. Palu
Palu atau martil adalah alat yg digunakan untuk memukul benda kerja,
misalnya paku. Palu terdiri dari 2 bagian yaitu kepala dan tangkai. Kepala dibuat
dari baja, plastik, karet, kayu, tembaga. Tangkai umumnya dibuat dari kayu.
Macam-macam palu yaitu :
a. Palu paku (Nail Hammer)
Palu ini terdiri dari 2 bagian, bagian muka yg rata digunakan untuk memukul
paku, sedang bagian cakar digunakan untuk mencabut paku.
b. Palu bulat
Kepala palu terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian yg rata digunakan untuk
memukul benda kerja, sedang bagian yg bulat digunakan untuk membuat
cekungan pada benda kerja.
443
d. Palu karet.
e. Palu Plastik
Palu ini digunakan untuk mengetok atau memukul benda-benda yang
sifatnya tidak kera satau lunak atau untuk memukul benda yang bahannya
mudah pecah, misalnya benda-benda dari besi tuang yang agak tipis. Tujuan
penggunaan palu ini agar benda kerja tidak pecah atau tidak tergores.
5. Pengupas kabel
Pekerjaan mengupas isolasi ujung kabel dapat dilakukan menggunakan
tang pengupas kabel atau pisau.
444
6. Solder listrik
Pada pekerjaan instalasi, solder listrik digunakan untuk menyolder
sambungan kawat dan mata itik, agar sambungannya sempurna.
itu,
pada
uraian berikut
akan diberikan
beberapa
macam
cara
beberapa kabel pada satu titik. Sambungan ekor babi sering dijumpai pada
445
kotak sambung dan umumnya dipasang lasdop sebagai pengikat, dan sekaligus
sebagai isolasi. Bentuk sambungan ekor babi ditunjukkan pada Gambar 4.115.
b. Sambungan Puntir
Adalah cara menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu garis lurus. Ada dua
macam cara sambungan puntir yaitu; sambungaan puntir Bell hangers dan sambungan
puntir Western union. Perbedaan dari kedua bentuk sambungan puntir tersebut terletak
pada jumlah puntirannya, sedangkan
Sambungan
ini
digunakan
cara
menyambungnya
adalah
sama.
Penyambungan cara ini sering dijumpai pada pekerjaan instalasi penerangan dalam
rumah. Bentuk sambungan ditunjukkan pada Gambar 4.116.
lurus, dimana kabel ditekuk balik, sehingga sering disebut sebagai sambungan
446
b.Sambungan Britannia
d.
penyambungan kabel bernadi banyak, sebab hasilnya tidak akan memuaskan. Untuk
menyambung kabel bernadi banyak dapat dilakukan dengan cara Single Wrapped Cable
Splice. Cara penyambungan ini dilukiskan pada Gambar 4.118.
447
Pada hantaran yang panjang, misalnya antara rol-rol sekat dapat dilakukan
448
BERLATIH MELAKUKAN
PENYAMBUNGAN KABEL
Informasi
Setelah mempelajari materi Pekerjaan Dasar Teknik Listrik
Instrumentasi, Kamu akan berlatih melakukan pekerjaan membuat
sambungan kabel dengan perkakas tangan kerja listrik. Perhatikan
hal-hal berikut ini:
peringatan
K3
dan
melaksanakan
pekerjaan
atas
izin/pengawasan guru.
449
Rubrik Penilaian
9. Indeks nilai kuantitatif dengan skala 1 4
10.KKM : Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Predikat
Skala 1- 4
Skala 0100
86 -100
3.66
81- 85
A-
3.33
76 80
B+
3.00
71-75
2.66
66-70
B-
2.33
61-65
C+
56-60
1.66
51-55
C-
1.33
46-50
D+
0-45
Latihan 1
Menyambung Kabel Ekor Babi
450
Klasifikasi
Sangat
Terampil/
Sangat
Baik
Terampil/
Baik
Cukup
Terampil/
Cukup
Baik
Kurang
Terampil/
Kurang
Baik
membuat sambungan
kabel ekor babi, dengan menggunakan perkakas tangan, dengan kriteria sebagai
berikut:
7.
Sikap
i.
Keterampilan
g. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
h. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
5) Ukuran sambungan sesuai gambar kerja
6) Hasil penyambungan kokoh dan rapih
i.
9.
Pengetahuan
e. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
kerja
dengan
ketentuan ditetapkan
f. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1. Lakukan
penyambungan
kabel
sesuai
451
gambar
9) Bahan
c. Kabel NYA 20 Cm 2 buah
D. Keselamatan Kerja
9. Patuhi peraturan tata tertib bengkel.
10.Alat-alat dan bahan diletakkan pada tempat yang aman.
11.Gunakan alat dan bahan sesuai dengan penggunaannya.
12.Gunakan pakaian praktek dan alat keselamatan kerja
13.Lakukan proses penyambungan kabel sesuai dengan langkah kerja.
14.Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula.
15.Jangan bertindak diluar prosedur yang telah ditetapkan
16.Halhal yang meragukan tanyakan kepada guru.
E. Gambar
NYA
452
G. Review
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
2.
3.
4.
5.
453
Penilaian Latihan 1
Menyambung Kabel Ekor Babi
Nama Siswa : .................................
1. Penilaian Sikap
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang
sesuai
Penilaian
No
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas izin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
454
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan. Berikan ceklis pada hasil pengamatan
(Benar/Salah), jika benar ceklis pada salah satu kolom nilai
No.
B
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
1
2
3
Langkah kerja
Sesuai pekerjaan
Alat bahan lengkap
Sesuai prosedur
Jumlah Nilai
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
C
1
2
3
Aspek Penilaian
Kriteria
sesuai gambar
kerja
kokoh dan rapih
3 x 45 menit
Jumlah Nilai
455
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
Aspek Penilaian
Review
Nilai Perolehan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2)
Kesimpulan Hasil Penilaian Latihan 1
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
g. Sikap Kerja
h. Proses
i. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
456
Latihan 2
Menyambung Kabel Bentuk Puntir
A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah melaksanakan latihan 2, siswa mampu
membuat sambungan
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas izin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Ukuran sambungan sesuai gambar kerja
2) Hasil penyambungan kokoh dan rapih
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
kerja
dengan
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B. Tugas
1.
Lakukan
penyambungan
kabel
sesuai
3.
457
gambar
2.
Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan kertas gosok pada bagian
kabel yang terkupas.
458
3.
Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian dipuntir pakai
tang kombinasi dengan arah yang berlawanan kekiri dan kekanan dengan kuat.
4.
459
Penilaian Latihan 2
Menyambung Kabel Bentuk Puntir
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas izin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai /4)
460
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan. Berikan ceklis pada hasil pengamatan
(Benar/Salah), jika benar ceklis pada salah satu kolom nilai
No.
B
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
1
2
3
Langkah kerja
Sesuai pekerjaan
Alat bahan lengkap
Sesuai prosedur
Jumlah Nilai
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
C
1
2
3
Aspek Penilaian
Kriteria
sesuai gambar
kerja
kokoh dan rapih
3 x 45 menit
Jumlah Nilai
461
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
3. Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil pemeriksaan jawaban
review dan laporan latihan yang diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Laporan Praktik/Latihan
Nilai Perolehan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2)
Kesimpulan Hasil Penilaian Latihan 2
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
462
Latihan 3
Menyambung Kabel Bentuk Turn Back
A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah melaksanakan latihan 3, siswa mampu
membuat sambungan
kabel Bentuk Turn Back, dengan menggunakan perkakas tangan, dengan kriteria
sebagai berikut:
1.
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas izin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Ukuran sambungan sesuai gambar kerja
2) Hasil penyambungan kokoh dan rapih
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1.
2.
3.
463
464
3.
4.
3.
465
Penilaian Latihan 3
Menyambung Kabel Bentuk Turn Back
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas izin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
466
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan. Berikan ceklis pada hasil pengamatan
(Benar/Salah), jika benar ceklis pada salah satu kolom nilai
No.
B
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
1
2
3
Langkah kerja
Sesuai pekerjaan
Alat bahan lengkap
Sesuai prosedur
Jumlah Nilai
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
C
1
2
3
Aspek Penilaian
Kriteria
sesuai gambar
kerja
kokoh dan rapih
3 x 45 menit
Jumlah Nilai
467
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
3) Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil pemeriksaan jawaban
review dan laporan latihan yang diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Nilai Perolehan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2)
Kesimpulan Hasil Penilaian Latihan 3
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
468
Latihan 4
Menyambung Kabel Bernadi Banyak
A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah melaksanakan latihan 4, siswa mampu
membuat sambungan
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas izin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Ukuran sambungan sesuai gambar kerja
2) Hasil penyambungan kokoh dan rapih
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1.
2.
3.
469
470
3.
Bersihkan dengan cara scaper atau gosok dengan kertas gosok pada setiap bagian
nadi kabel yang terkupas.
4.
Tempelkan
jadi
satu
bagian-bagian
kabel
yang
terkupas
kemudian
471
Penilaian Latihan 4
Menyambung Kabel Bernadi Banyak
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai /4)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas izin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
472
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan. Berikan ceklis pada hasil pengamatan
(Benar/Salah), jika benar ceklis pada salah satu kolom nilai
No.
B
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
1
2
3
Langkah kerja
Sesuai pekerjaan
Alat bahan lengkap
Sesuai prosedur
Jumlah Nilai
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
C
1
2
3
Aspek Penilaian
Kriteria
sesuai gambar
kerja
kokoh dan rapih
3 x 45 menit
Jumlah Nilai
473
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
3) Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil pemeriksaan jawaban
review dan laporan latihan yang diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Laporan Praktik/Latihan
Nilai Perolehan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2)
Kesimpulan Hasil Penilaian Latihan 4
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
474
Latihan 5
Menyambung kabel Sambungan Datar
membuat sambungan
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas izin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Ukuran sambungan sesuai gambar kerja
2) Hasil penyambungan kokoh dan rapih
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1. Lakukan penyambungan kabel sesuai gambar kerja dengan menggunakan
perkakas tangan!
2. Buatlah laporan hasil latihan!
3. Jawab pertanyaan pada bagian Review!
C.Kebutuhan Alat dan Bahan
1) Alat
a. Penggaris baja /Mistar ukur 1 buah
b. Tang kombinasi 2 buah
c. Tang pengupas 1 buah
475
Keselamatan Kerja
1. Patuhi peraturan tata tertib bengkel.
2. Alat-alat dan bahan diletakkan pada tempat yang aman.
3. Gunakan alat dan bahan sesuai dengan penggunaannya.
4. Gunakan pakaian praktek dan alat keselamatan kerja
5. Lakukan proses penyambungan kabel sesuai dengan langkah kerja.
6. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula.
7. Jangan bertindak diluar prosedur yang telah ditetapkan
8. Hal hal yang meragukan tanyakan kepada guru
E. Gambar
476
3.Tempelkan
jadi
satu
bagian-bagian
kabel
yang
terkupaskemudian
477
Penilaian Latihan 5
Menyambung kabel Sambungan Datar
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas izin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
478
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan. Berikan ceklis pada hasil pengamatan
(Benar/Salah), jika benar ceklis pada salah satu kolom nilai
No.
B
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
1
2
3
Langkah kerja
Sesuai pekerjaan
Alat bahan lengkap
Sesuai prosedur
Jumlah Nilai
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
C
1
2
3
Aspek Penilaian
Kriteria
sesuai gambar
kerja
kokoh dan rapih
3 x 45 menit
Jumlah Nilai
479
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
3) Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil pemeriksaan jawaban
review dan laporan latihan yang diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Laporan Praktik/Latihan
Nilai Perolehan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2)
Kesimpulan Hasil Penilaian Latihan 5
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
480
Latihan 6
Menyambung Kabel Sambungan Simpul
membuat sambungan
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas izin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Ukuran sambungan sesuai gambar kerja
2) Hasil penyambungan kokoh dan rapih
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
kerja
dengan
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1. Lakukan
penyambungan
kabel
sesuai
481
gambar
F. Langkah Kerja
1.
482
2.
3.
483
Penilaian Latihan 6
Menyambung Kabel Sambungan Simpul
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas izin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
484
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan. Berikan ceklis pada hasil pengamatan
(Benar/Salah), jika benar ceklis pada salah satu kolom nilai
No.
B
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
1
2
3
Langkah kerja
Sesuai pekerjaan
Alat bahan lengkap
Sesuai prosedur
Jumlah Nilai
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
C
1
2
3
Aspek Penilaian
Kriteria
sesuai gambar
kerja
kokoh dan rapih
3 x 45 menit
Jumlah Nilai
485
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
3) Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil pemeriksaan jawaban
review dan laporan latihan yang diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Nilai Perolehan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2)
Kesimpulan Hasil Penilaian Latihan 6
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
486
2.
a.
hati-hati dapat membawa akibat yang fatal, baik bagi pemasang instalasi
maupun
bagi
pemakainya.
Peraturan-peraturan
ini
bertujuan
melindungi
manusia dan mengamankan barang dari bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh
listrik, serta menyediakan tenaga listrik yang aman dan efisien.
Peraturan untuk instalasi listrik terdapat pada buku Peraturan Umum
Instalasi Listrik 1987, yang disingkat PUIL 1987. Buku peraturan instalasi ini
diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). PUIL 1987 ini
berlaku untuk semua instalasi listrik arus kuat (ayat 102.A1), kecuali instalasiinstalasi atau bagian-bagian instalasi yang disebut dalam ayat 102.A2.
Di samping PUIL 1987, kita juga harus memperhatikan peraturanperaturan lain yang ada hubungannya dengan instalasi listrik, yaitu ;
1. Undang-undang dan Peraturan mengenai keselamatan kerja yang
ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970.
2. Peraturan Bangunan Nasional, contoh: pemotongan
ujung kabel
487
sakelar. Saat sakelar mati maka lampu pijar akan mati. Begitu pula jika
sakelar menyala maka lampu pijar juga akan menyala.
488
(a)
Gambar bagan
4) Instalasi satu lampu pijar dengan satu sakelar tunggal dan satu stop kontak
dilengkapi dengan kotak sekering satu fasa
Instalasi ini terdiri dari gabungan instalasi satu lampu dan satu sakelar
tunggal dengan instalasi satu stop kontak. Pada instalasi ini diawali dengan
sebuah kotak sekering satu fasa yang berfungsi sebagai pengaman instalasi
489
kepada
sakelar
tapi
berdiri sendiri.
Jika
sakelar
tunggal
490
3. Simbol-simbol listrik
491
492
493
494
Informasi
Setelah mempelajari materi Pekerjaan Dasar Teknik Listrik
Instrumentasi, Kamu akan berlatih melakukan pekerjaan membuat
instalasi dasar kelistrikan.Perhatikan hal-hal berikut ini:
rambu
peringatan
K3
dan
melaksanakan
pekerjaan
atas
ijin/pengawasan guru.
495
Rubrik Penilaian
1. Indeks nilai kuantitatif dengan skala 1 4
2. KKM : Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
3. Skor Siswa =
4. Konversi klasifikasi nilai kualitatif :
Konversi nilai akhir
Predikat
Skala 1- 4
Skala 0100
86 -100
3.66
81- 85
A-
3.33
76 80
B+
3.00
71-75
2.66
66-70
B-
2.33
61-65
C+
56-60
1.66
51-55
C-
1.33
46-50
D+
0-45
Klasifikasi
Sangat
Terampil/
Sangat
Baik
Terampil/
Baik
Cukup
Terampil/
Cukup
Baik
Kurang
Terampil/
Kurang
Baik
Latihan 7
Instalasi Satu lampu Pijar
dengan Satu Sakelar Tunggal pada Papan Kerja
496
lampu Pijar dengan Satu Sakelar Tunggal pada Papan Kerja, dengan kriteria
sebagai berikut:
1.
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas izin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Ukuran sambungan sesuai gambar kerja
2) Hasil penginstalasian sesuai gambar
3) Hasil instalasi bekerja dengan baik
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah menyusun/menyampaikan laporan praktik sesuai ketentuan
ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1. Lakukan instalasi satu lampu pijardengan satu sakelar tunggal pada
papan kerja sesuai gambar kerja!
2. Buatlah laporan hasil latihan!
3. Jawab pertanyaan pada bagian Review!
C.Kebutuhan Alat dan Bahan
1. Alat
a. Testpen
b. Avometer
c. Tang pemotong
d. Tang kombinasi
e. Palu
497
2. Bahan
a. Kawat penghantar
b. Papan kerja
c. Box Sikring
d. Lampu pijar
e. Sakelar tunggal
f. Klem kabel
g. Isolasi PVC
D. Keselamatan Kerja
1. Patuhi peraturan tata tertib bengkel.
2. Alat-alat dan bahan diletakkan pada tempat yang aman.
3. Gunakan alat dan bahan sesuai dengan penggunaannya.
4. Gunakan pakaian praktek dan alat keselamatan kerja
5. Lakukan proses penyambungan kabel sesuai dengan langkah kerja.
6. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula.
7. Jangan bertindak diluar prosedur yang telah ditetapkan
8. Halhal yang meragukan tanyakan kepada guru
E. Gambar
1. Bagan
2. Pengawatan
498
peralatan-peralatan
dan
komponen-komponen
yang
akan
dibutuhkan!
2. Tentukan tempat kedudukan komponen-komponen pada papan kerja!
3. Pasang box sikring, kotak sambung, fitting duduk, sakelar tunggal sesuai
gambar!
4. Pasang kabel NYM sesuai kebutuhan!
5. Kupas dan sambungkan kabel NYM dalam kotak sambung dan komponen!
6. Periksa hasil pekerjaan ini dengan avometer!
7. Periksakan hasil pekerjaan tersebut kepada instruktur!
8. Setelah diperiksa instruktur, sambungkan ke sumber tegangan untuk uji
nyala!
9. Selesai pengujian bongkar kembali instalasi dan kembalikan semua bahan
dan alat ke tempatnya!
10. Buatkan laporan hasil pekerjaan!
G. Review
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1.
2.
499
500
Penilaian Latihan 7
Instalasi Satu lampu Pijar
dengan Satu Sakelar Tunggal pada Papan Kerja
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
4. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas izin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
501
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan. Berikan ceklis pada hasil pengamatan
(Benar/Salah), jika benar ceklis pada salah satu kolom nilai
No.
B
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
1
2
3
Langkah kerja
Sesuai pekerjaan
Alat bahan lengkap
Sesuai prosedur
Jumlah Nilai
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
C
1
2
Aspek Penilaian
Kriteria
sesuai gambar
kerja
sesuai gambar
Hasil instalasi
Kokoh,
rapihdanbekerja
dengan baik
Waktu
penyelesaian
3 x 45 menit
Jumlah Nilai
502
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
3. Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil pemeriksaan jawaban
review dan laporan latihan yang diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Laporan Praktik/Latihan
Nilai Perolehan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2)
Kesimpulan Hasil Penilaian Latihan 7
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
503
Latihan 8
Instalasi Dua lampu Pijar
dengan Satu Sakelar Seri pada Papan Kerja
Pijardengan Satu Sakelar Seri pada Papan Kerja, dengan kriteria sebagai
berikut:
1.
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas izin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Ukuran sambungan sesuai gambar kerja
2) Hasil penginstalasian sesuai gambar
3) Hasil instalasi bekerja dengan baik
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1. lakukan instalasi dua lampu pijardengan satu sakelar seri pada papan
kerja sesuai gambar kerja dengan menggunakan perkakas tangan!
2. Buatlah laporan hasil latihan!
3. Jawab pertanyaan pada bagian Review!
504
Box Sikring
d. Lampu pijar
e. Sakelar seri
f.
Klem kabel
g. Isolasi PVC
D. Keselamatan Kerja
1. Patuhi peraturan tata tertib bengkel.
2. Alat-alat dan bahan diletakkan pada tempat yang aman.
3. Gunakan alat dan bahan sesuai dengan penggunaannya.
4. Gunakan pakaian praktek dan alat keselamatan kerja
5. Lakukan proses penyambungan kabel sesuai dengan langkah kerja.
6. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula.
7. Jangan bertindak diluar prosedur yang telah ditetapkan
8. Hal hal yang meragukan tanyakan kepada guru
E. Gambar
Bagan
505
Pengawatan
2.
3.
Pasang box sikring, kotak sambung, fitting duduk, sakelar seri sesuai
gambar!
4.
5.
6.
7.
8.
9.
506
507
Penilaian Latihan 8
Instalasi Dua lampu Pijar
dengan Satu Sakelar Seri pada Papan Kerja
Nama Siswa : .................................
1. Penilaian Sikap
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang
sesuai
Penilaian
No
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas izin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
508
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan. Berikan ceklis pada hasil pengamatan
(Benar/Salah), jika benar ceklis pada salah satu kolom nilai
No.
B
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
1
2
3
Langkah kerja
Sesuai pekerjaan
Alat bahan lengkap
Sesuai prosedur
Jumlah Nilai
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
C
1
2
Aspek Penilaian
Kriteria
sesuai gambar
kerja
sesuai gambar
Hasil instalasi
Kokoh,
rapihdanbekerja
dengan baik
Waktu
penyelesaian
3 x 45 menit
Jumlah Nilai
509
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
4. Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil pemeriksaan jawaban
review dan laporan latihan yang diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Laporan Praktik/Latihan
Nilai Perolehan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2)
Kesimpulan Hasil Penilaian Latihan 8
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
d. Sikap Kerja
e. Proses
f. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
510
Latihan 9
Instalasi Satu lampu Pijar, Satu Sakelar Tunggal
dan Satu Stop Kontak pada Papan Kerja
membuat InstalasiSatu
lampu Pijar, Satu Sakelar Tunggal dan Satu Stop Kontak pada Papan Kerja,
dengan kriteria sebagai berikut:
1.
Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan atas izin guru
2.
Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Ukuran sambungan sesuai gambar kerja
2) Hasil penginstalasian sesuai gambar
3) Hasil instalasi bekerja dengan baik
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1. LakukanInstalasiSatu lampu Pijar, Satu Sakelar Tunggal dan Satu Stop
Kontak pada Papan Kerja sesuai gambar kerja!
2. Buatlah laporan hasil latihan!
3. Jawab pertanyaan pada bagian Review!
511
512
2. Pengawatan
513
514
Penilaian Latihan 9
Instalasi Satu lampu Pijar, Satu Sakelar Tunggal
dan Satu Stop Kontak pada Papan Kerja
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas izin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
515
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan. Berikan ceklis pada hasil pengamatan
(Benar/Salah), jika benar ceklis pada salah satu kolom nilai
No.
B
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
1
2
3
Langkah kerja
Sesuai pekerjaan
Alat bahan lengkap
Sesuai prosedur
Jumlah Nilai
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
C
1
2
Aspek Penilaian
Kriteria
sesuai gambar
kerja
sesuai gambar
Hasil instalasi
Kokoh,
rapihdanbekerja
dengan baik
Waktu
penyelesaian
3 x 45 menit
Jumlah Nilai
516
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
5. Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil pemeriksaan jawaban
review dan laporan latihan yang diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Nilai Perolehan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2)
Kesimpulan Hasil Penilaian Latihan 9
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
g. Sikap Kerja
h. Proses
i. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
517
Latihan 10
Instalasi Satu lampu Pijar, Satu Sakelar Seri
dan Satu Stop Kontak pada Papan Kerja
lampu Pijar, Satu Sakelar Seri dan Satu Stop Kontak pada Papan Kerja, dengan
kriteria sebagai berikut:
a. Sikap
1) Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
2) Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja
3) Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
4) Melaksanakan pekerjaan atas izin guru
b. Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
a) Ukuran sambungan sesuai gambar kerja
b) Hasil penginstalasian sesuai gambar
c) Hasil instalasi bekerja dengan baik
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
c.
Pengetahuan
a. Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
ketentuan ditetapkan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan
B.Tugas
1. Lakukan instalasi satu lampu pijar, satu sakelar seri dan satu stop
kontak pada papan kerja sesuai gambar kerja dengan menggunakan
perkakas tangan!
2. Buatlah laporan hasil latihan!
3. Jawab pertanyaan pada bagian Review!
518
519
E. Gambar
1. Bagan
2. Pengawatan
520
G. Review
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apa fungsi fitting?
2. Sebutkan 3 jenis fitting menurut penggunaannya!
H. Penilaian Kegiatan Latihan
Penilaian dilakukan terhadap 3 kriteria yaitu sikap, keterampilan dan
pengetahuan.
1. Nilai sikap diperoleh dari observasi selama kegiatan belajar
2. Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil pemeriksaan jawaban review
dan laporan praktikum/latihan
3. Nilai keterampilan dilaksanakan melalui hasil unjuk kerja latihan yang
dilaksanakan siswa.
521
Penilaian Latihan 10
Instalasi Satu lampu Pijar, Satu Sakelar Seri
dan Satu Stop Kontak pada Papan Kerja
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan
belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai
Penilaian
No
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/ Menerapkan
K3
Menunjukan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas izin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
522
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan. Berikan ceklis pada hasil pengamatan
(Benar/Salah), jika benar ceklis pada salah satu kolom nilai
No.
B
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
1
2
3
Langkah kerja
Sesuai pekerjaan
Alat bahan lengkap
Sesuai prosedur
Jumlah Nilai
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
C
1
2
Aspek Penilaian
Kriteria
sesuai gambar
kerja
sesuai gambar
Hasil instalasi
Kokoh,
rapihdanbekerja
dengan baik
Waktu
penyelesaian
3 x 45 menit
Jumlah Nilai
523
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
6. Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil pemeriksaan jawaban
review dan laporan latihan yang diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Nilai Perolehan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2)
Kesimpulan Hasil Penilaian Latihan 10
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
j. Sikap Kerja
k. Proses
l. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
524
Kita lihat di dalam rumah kita di bergabgai sudut banyak alat yang
menggunakan listrik, karena listrik itu sangat berguna bagi manusia. Listrik
mempunyai manfaat
yang
sangat besar,
kita
bisa
menggunakan untuk
525
arus
adalah
kerapatan
arus
yang
melalui
suatu
penampang
penghantar dalam satuan amper per mm2. Kerapatan arus berpengaruh pada
pemanasan kabel.
Komponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling pokok
dalam suatu rangkaian instalasi listrik. Komponen tersebut banyak macamnya,
oleh karena itu untuk memudahkan bagi siswa / instalatir komponen tersebut
dikelompokan sebagai berikut : Kabel listrik, Kontak Tusuk, Kontak Hubung
Bagi, Fitting, Sakelar, Pengaman, Peralatan Pelindung dan Hantaran Listrik,
Kotak Sambung , dan KWH Meter.Kabel listrik banyak macamnya, yaitu : NYA,
526
banyaknya
industri-industri
yang
memproduksi
berbagai
macam
komponen instalasi listrik dalam berbagai jenis dan merk. Namun dengan
banyaknya berbagai macam jenis dan bentuk hasil produksi tersebut, pada
prinsipnya dasar dari sistem kerja komponen-komponen peralatan untuk tipe
dan jenis yang sama adalah sama. Peraturan Umum Instalasi Listrik yang sering
disingkat dengan PUIL mempunyai peranan yang sangat penting dalam instalasi
listrik, baik sebagai pengetahuan dasar maupun untuk tingkat mahir bagi
seorang instalatir. Dalam peraturan ini tentunyamembahas mengenai faktor
keselamatan kerja, peraturan-peraturan yang akan digunakan agar sesuai
dengan ketentuan PUIL atau standar yang berlaku seperti Standar Nasional
Indonesia (SNI), Standar Industri Indonesia (SII), dan lain-lain. Dalam kaitan
dengan peraturan yang ada, maka tidak lepas pula dari faktor pengujian
terhadap peralatan listrik. Dalam pengujian ini tentunya diserahkan kepada
lembagayang
berwenang,
dimana
mengeluarkan sebuahsertifikasi.
527
lembaga
ini
yang
nantinya
akan
B. Review
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
pemasangan
kontak listrik!
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
528
C. Tugas Proyek
1. Tujuan Kegiatan
Setelah melaksanakan kegiatan
melakukan Instalasi Tiga lampu Pijar, Satu Sakelar Seri, Satu Sakelar Tunggal
dan Satu Stop Kontak pada Papan Kerja, dengan kriteria sebagai berikut:
a. Sikap
1) Menggunakan Alat Pelindung Diri/ Menerapkan K3
2) Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja
3) Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan
4) Melaksanakan pekerjaan atas izin guru
b. Keterampilan
1) Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
2) Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
a) Ukuran sambungan sesuai gambar kerja
b) Hasil penginstalasian sesuai gambar
c) Hasil instalasi bekerja dengan baik
3) Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
c.
Pengetahuan
1) Telah
menyusun/menyampaikan
laporan
praktik
sesuai
ketentuan ditetapkan
2) Menyelesaikan tugas yang diberikan
2.Tugas
a. Lakukan instalasi tiga lampu pijar, satu sakelar seri, satu sakelar
tunggal dan satu stop kontak pada papan kerja sesuai gambar kerja!
b. Buatlah laporan hasil latihan!
3.Kebutuhan Alat dan Bahan
a. Alat
1) Testpen
2) Avometer
3) Tang pemotong
4) Tang kombinasi
5) Palu
529
b. Bahan
1) Kawat penghantar
2) Papan kerja
3) Box Sikring
4) Lampu pijar
5) Sakelar tunggal
6) Sakelar seri
7) Stop kontak
8) Klem kabel
9) Isolasi PVC
4. Keselamatan Kerja
1) Patuhi peraturan tata tertib bengkel.
2) Alat-alat dan bahan diletakkan pada tempat yang aman.
3) Gunakan alat dan bahan sesuai dengan penggunaannya.
4) Gunakan pakaian praktek dan alat keselamatan kerja
5) Lakukan proses penyambungan kabel sesuai dengan langkah kerja.
6) Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula.
7) Jangan bertindak diluar prosedur yang telah ditetapkan
8) Hal hal yang meragukan tanyakan kepada guru
5. Gambar
1. Bagan
530
2. Pengawatan
2)
3)
Pasang box sikring, kotak sambung, fitting duduk, sakelar seri, sakelar
tunggal dan stop kontak sesuai gambar!
4)
5)
dalam
komponen!
6)
7)
8)
9)
531
Penilaian
Evaluasi Belajar
Aspek Penilaian
Disiplin
Kreatifitas
Demokratis
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
A
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Sikap Kerja
Menggunakan Alat
Pelindung Diri/Menerapkan
K3
Menunjukan sikap kerja
yang benar saat bekerja
Menunjukan kerjasama
yang baik dengan kawan
Melaksanakan pekerjaan
atas izin guru
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai
(Jumlah Nilai/4)
532
Sangat
Baik
(4)
Baik
(3)
Kurang
(2)
Tidak
Mampu
(1)
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan. Berikan ceklis pada hasil pengamatan
(Benar/Salah), jika benar ceklis pada salah satu kolom nilai
No.
B
Aspek
Penilaian
Kriteria
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
1
2
3
Langkah kerja
Sesuai pekerjaan
Alat bahan lengkap
Sesuai prosedur
Jumlah Nilai
2. Penilaian Keterampilan
Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan
pada saat latihan dilaksanakan.
Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis
pada salah satu kolom nilai
No.
C
1
2
Aspek Penilaian
Kriteria
sesuai gambar
kerja
sesuai gambar
Hasil instalasi
Kokoh,
rapihdanbekerja
dengan baik
Waktu
penyelesaian
3 x 45 menit
Jumlah Nilai
533
Hasil Pengamatan
Benar
Salah
4
3
2
7. Penilaian Pengetahuan
Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil pemeriksaan jawaban
review dan laporan latihan yang diserahkan
No.
Aspek Penilaian
Review
Laporan Praktik/Latihan
Nilai Perolehan
Jumlah Nilai
Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2)
Kesimpulan Hasil Penilaian
No
Aspek Evaluasi
Penilaian Sikap
Penilaian Keterampilan
Rata-rata dari nilai :
a. Sikap Kerja
b. Proses
c. Hasil Kerja
Penilaian Pengetahuan
Nilai Perolehan*
Angka
Predikat
Kesimpulan :
Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten*
dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
.........................., ................
Penilai
....................................
Tanda Tangan
Orangtua/Wali Siswa:
.....................................
.....................................
*) Skala 4
**)Coret yang tidak perlu
534
Daftar Pustaka
Amanto, Hari dan Daryanto. 2003, Ilmu Bahan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Beumer, B. J.M dan B. S Anwir. 1985, Ilmu Bahan Logam, Jilid I. Jakarta:
Bhratara Karya Aksara.
Darsono dan Agus Ponidjo. 1979. Petunjuk Praktek Listrik 1. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan.
Daryanto. 2000, Teknik Pengerjaan Listrik, Jakarta : Bumi Aksara
Daryanto.1987, Mesin Perkakas Bengkel, Jakarta: PT Rineka Cipta
Djumadi, Martin Bukit, dan Bambang Asmoroadi, 1997. Instalasi Listrik
Bangunan. Bandung : Angkasa.
HTB. Marihot Goklas.1984, Mengelas Logam dan Pemilihan Kawat Las,
PT.Gramedia, Jakarta
Hantoro, Sirod dan Parjono. 2005, Menggambar Mesin. Jakarta: Adicita.
Harsono,W & Toshie Okumura. 1981, Teknologi Pengelasan Logam.
Jakarta: Pradnya Paramitha
John Brobertson. 1993, Ketrampilan Teknik Listrik Praktis, Bandung:
YramaWidya
John Ridley, 2008. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Ikhtisar, Jakarta:
Penerbit Erlangga
Juhana, Ohan dan M. Suratman. 2000, Menggambar Teknik Mesin.
Bandung: Pustaka Grafika.
Lawrence H. Van Vlack, 1995. Ilmu dan Teknologi Bahan, (terjemahan),
Erlangga,
LA Heij,L dan L.A.De BruiJn. 1995. Ilmu Menggambar Bangunan Mesin.
Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Priyo Handoko. 1999. Pemasangan Instalasi Listrik Dasar. Yogyakarta :
Kanisius.
Purwantono. 1991. Dasar-dasar Kerja Plat. Padang:UPT Pusat Media
Pendidikan FPTK IKIP Padang
P Van Harten dan E Setiawan. 1980. Instalasi Listrik Arus Kuat 1. Jakarta :
Binacipta.
Rohyana, Solih, 2004. Mengelas Dengan Proses Las Busur Metal Manual.
Bandung: Armico.
SamamurPK. 1987, Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan,
Jakarta:PT Saksama
Subekty
535
Dasar
536