Infeksi Jaringan Mulut
Infeksi Jaringan Mulut
Infeksi Jaringan Mulut
merupakan
suatu
kondisi
yang
menyebabkan/memungkinkan
yang lebih tua. Infeksi primer pada sebagian besar anak-anak adalah subklinis (tanpa tanda-tanda atau gejala klinis).
Berdasarkan perbedaan imunologi dan klinis, virus herpes simpleks
dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu :2
dengan lesi atau secret genital/ oral dari individu yang terinfeksi.
9.3.1 Acute Herpetic Gingivostomatitis
Etiologi dan Gambaran Klinis
Primary herpetic gingivostomatitis memiliki frekuensi infeksi virus
terbesar di mulut dan menjalar dengan mudah melalui saliva. Sumber
infeksi mungkin dari individu yang virusnya asimptomatik di saliva
atau mendapat infeksi kambuhan, seperti herpes labialis. HSV pada
mulanya menginfeksi sel epitel tidak berkeratin pada mukosa oral untuk
menghasilkan intra epithelial blisters. Seperti infeksi primer, HSV
terletak tersembunyi di jaringan saraf dan jaringan orofasial.
Pemeriksaan status antibodi mengungkapkan bahwa lebih dari 60 %
populasi di Eropa dan Amerika Utara menunjukkan infeksi HSV pada
anak berumur 16 tahun.2
Setelah masa inkubasi 4-5 hari, gejala awal muncul seperti demam
tinggi, lesu, sakit kepala, dan limfodenopati servikal. Pada jangka
waktu 1-3 hari muncul erupsi vesicular dan inflamasi gingiva. Vesikulavesikula ini muncul pada permukaan intra oral seperti mukosa bukal,
palatum lunak/keras, dasar mulut, lidah, gingiva, tonsil, dan faring.
Pasien dapat merasa rasa sakit, panas dan perih atau gatal terutama pada
saat makan dan minum. Gusi dapat membengkak dan mudah berdarah.
Biopsi
jarang
digunakan
tapi
jika
dilakukan
akan
Etiologi
Infeksi herpes labialis yang berulang ( recurrent herpes labialis
(RHL) merupakan infeksi recurrent intraoral herpes simplex (RIH)
terjadi pada pasien yang mengalami infeksi herpes simplex sebelumnya
dan yang memiliki serum antibody dalam proteksi infeksi primer.
Sebaliknya, infeksi yang berulang ini terbatas pada daerah di kulit dan
membran mukosa. Herpes yang berulang tidak merupakan infeksi tetapi
virus yang aktif kembali dari masa laten di jaringan saraf. Herpes
simplex dikultur dari trigeminal ganglion dari cadavers manusia, dan
lesi herpes yang berulang biasanya tampak setelah pembedahan
ganglion. Herpes recurrent mungkin dapat diaktifkan oleh trauma bibir,
demam, sunburn, immunosuppression dan menstruasi. Perjalanan virus
menginfeksi sel epitel, penyebarannya dari sel ke sel untuk
menyebabkan sebuah lesi.1,2
Tidak seluruh pasien yang mengalami infeksi herpes primer
mengalami herpes recurrent. Jumlah pasien dengan riwayat infeksi
genital primer dengan HSV1 yang kemudian mengalami infeksi HSV
recurrent kira-kira 15%. Rata- rata angka kambuhan untuk infeksi
HSV1 oral antara 20-40%.2
Gambaran Klinis
Diagnosa
Jika pada tes laboratorium dapat dipastikan, RIH dapat dibedakan
dari RAS dengan cytology smears dari lesi baru. Cairan dari lesi herpes
menunjukkan sel dengan ballooning degeneration dan multinucleated
giant cells; sedangkan pada lesi RAS tidak. Untuk hasil yang lebih
akurat, dapat di test dengan cytology smears untuk HSV dengan
menggunakan fluorescein- antigen HSV. Kultur virus juga digunakan
untuk membedakan herpes simplex dari lesi virus lainnya, terutama
infeksi varicella zoster.3
10
Setelah kering
Rubela
Rubela biasa juga disebut dengan measles merupakan infeksi
yang disebabkan oleh paramyxovirus ditularkan melalui sekresi
hidung, tenggorokan maupun mulut pada stadium prodromal dan
erupsi awal.5
Manifestasi Klinis
Periode inkubasi dari virus ini adalah 7-14 hari dan diawali
oleh gejala prodromal. Koplik spot yang merupakan bintik putih
keabuan sebesar butiran pasien dengan areola tipis berwarna
kemerahan dan biasanya bersifat hemoragik akan muncul pada masa
prodromal sebelum munculnya ruam .5
11
12
9.5
Infeksi Mononukleosis
Merupakan infeksi virus yang disebabkan oleh virus EpsteinBarr. Terdapat pada saliva di individu yang terinfeksi, dapat menular
melalui kontak oral sehingga disebut dengan kissing disease. 6
Manifestasi Klinis
Anak yang terinfeksi biasanya tidak mengalami gejala, tetapi
apabila mengalami gejala maka akan
9.7
Herpangina
Herpangina merupakan demam akut yang diasosiasikan
dengan vesikel kecil atau lesi ulkus pada posterior orofaring. Biasanya
terdapat pada anak kecil di musim panas. Herpangina merupakan
manifestasi dari infeksi enterovirus.6,7
Manifestasi Klinis
Diawali dengan gejala prodromal, dimana terdapat lesi oral
berupa ulkus atau vesikel membentuk halo eritematous pada mukosa
oral bagian posterior terutama pada soft palate dan area tonsillar
pillar 7
13
Tatalaksana
Tatalaksana pada infeksi virus biasanya bersifat suportif karena
akan hilang sendiri nantinya dengan banyak istirahat dan konsumsi cairan,
tetapi gejala simtomatis dapat dikurangi seperti apabila gatal menggunakan
krim antihistamin ataupun krim yang mengandung mentol atau fenol,
apabila terasa sakit gunakan anti inflamasi ataupun kortikosteroid. Gejala
yang terdapat pada rongga mulut jarang bisa diobati, tetapi harus tetap
dijaga kebersihan mulutnya untuk menghindari infeksi sekunder. 7
14
15
Daftar pustaka
a.1.
a.2.
Stomatitis. Journal of Oral and Maxillofacial Pathology 2011; 15(3): 252256. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3227248/ (accessed 12th
May 2016).
a.4.
http://www.mchoralhealth.org/PediatricOH/
a.8.
http://www.dentalcare.com/en-US/dental-education/continuing-
education/ce110/ce110.aspx?
ModuleName=coursecontent&PartID=1&SectionID=12
a.9.
2015].
Available
from:
http://emedicine.medscape.com/article/1132264-clinical#a0217
16
a.10.
[Internet].
Emedicine.medscape.com.
2015
[cited
10
Herpangina
March
Clinical
2015].
Presentation
Available
from:
http://emedicine.medscape.com/article/218502-clinical#a0217
17