Askeb BBLR
Askeb BBLR
Askeb BBLR
Di susun oleh :
INTAN PRATIWI
NIM : 0802100028
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny N DENGAN BERAT BADAN LAHIR
RENDAH
DI RUANG 11 (PERINATOLOGI) RUMAH SAKIT SAIFUL ANWAR
6 DESEMBER - 18 DESEMBER 2010
MALANG
Mahasiswa
Intan Pratiwi
NIM : 0802100028
Pembimbing Institusi
Pembimbing Klinik
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat-Nya penyusun
dapat menyusun menyelesaikan laporan studi kasus mengenai Asuhan Kebidanan Pada By Ny
N dengan Berat Badan Lahir Rendah di Ruang (perinatologi) RSSA malang. Asuhan
Kebidanan ini untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Praktek Klinik Kebidanan.
penyusun mengucapkan banyak terima kasih pada :
1. Ibu Temu Budiarti, SST. M.Pd selaku Ketua Jurusan Kebidanan poltekkes kemenkes malang
yang telah memberikan izin untuk praktek klinik kebidanan..
2. Ibu Didien Ika Setyarini selaku ketua Program Studi Kebidanan yang telah memberikan izin
untuk praktek klinik kebidanan.
3. Agustin Liestya Ningsih Amd. Keb. selaku kepala ruangan Ruang 11 (perinatologi) RSSA
malang
4. Budi Suharno, S.kp selaku dosen pembimbing institusi yang telah membimbing dalam
menyelesaikan makalah ini.
5. Titik Sulistyo Rahayu, Amd. Keb. Selaku pembimbing lahan di ruang 11 (perinatologi) RSSA
malang.
6. Orang tua yang selalu memberikan dukungan moral, spiritual dan material serta semangat
sehingga laporan studi kasus ini dapat terselesaikan.
7. Rekan-rekan yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusun berharap semoga asuhan kebidanan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan
dapat menambah pengetahuan kita.
Penyusun menyadari bahwa asuhan kebidanan ini masih jauh dari kesempurnaan
sehingga penyusun mengharapkan kritik dan saran bersifat membangun, atas kritik dan sarannya
penyusun mengucapkan terima kasih.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
BBLR adalah bayi denga berat badan lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang
masa gestasi. Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah premature baby dengan low
birth weight baby (bayi dengan berat badan lahir rendah). Hal ini dilakukan karena tidak
semua bayi kurang dari 2500 gram pada waktu lahir bayi premature.
Data SKRT 1995 menun jukkan bahwa 41% ibu hamil menderita kurang energy kronik
(KEK) dan 51% menderita anemia gizi (Depkes 1966). Masalah ini mengakibatkan pada
masa hamil akan menghambat pertumbuhan janin dengan akan menimbulkan resiko pada
bayi dengan berat badan lahir rendah. (Depkes RI 2000) BBLR sampai sekarang tetap
menjadi masalah kesehatan masyarakat, tingginya kasus berat bayi lahir rndah merupakan
salah satu indicator rendahnya status kesehatan masyarakat.
Berat bayi saat lahir dapat menjadi indicator kesehatan masyarakat predictor pertumbuhan
bayi dan daya tahan hidup bayi.resiko kesehatan dan kematian cukup tinggi oleh karena
gangguan pertumbuhan dan imaturitas organ, insiden BBLR 15,5 17% dari kelahiran hidup
95% dinegara sedang berkembang, 30-40% disebabkan KMK. Penyebab tingginya angka
kejadian BBLRantara lain factor janin (gawat janin, kehamilan multiple, kelaainan
kromosom, infeksi), factor plasenta (plasenta previa, abruption oplasenta, disfungsi plasenta),
factor rahim (inkompensi serviks), factor ibu (polihidramnion, infeksi, hipertensi, penyakit
jantung, ginjal, mal nutrisi, anemia, perokok, alcohol, narkoba) dan banyak lagi factor lain.
Kejadian BBLR beresiko tinggi terhadap keadaan bayi karena organ-organ dalam tubuh bayi
belum sempurna, sehingga mudah terjadi komplikasi, misalnya infeksi, hipotermi, sindroma
gangguan pernafasan dan infeksi. Oleh karena itu BBLR perlu perawatan yang intensif.
1.2 TUJUAN
1.2.1
1.2.2
tujuan umum
setelah melaakukan praktek klinik kebidanan, mahasiswa mampu melaksanakan asuhan
kebidanan pada bayi dengan BBLR.
tujuan khusus
a. melakukan pengkajian data pada bayi Ny N
b. mengidentifikasi masaalah dan diagnose pada bayi Ny N
c. membuat rencana asuhan tindakan untuk bayi Ny N
Metode penulisan adalah studi kepustakaan dalam bentuk studi kasus yaitu mencari
gambaran yang lebih jelas dari proses kebidanan yang terjadi saat ini.
a. Pemeriksaan
Melakukan pengamatan langsung, pemeriksaan fisik yaituinspeksi, palpasi dan
auskultasi.
b. Pengkajian catatan medic dan kepustakaan
Mengkaji keadaan klien dengan menggunakan catatan medic dan buku kepustakaan yang
berhubungan dengan BBLR.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan penelitian
1.3 Metode penelitian
1.4 Sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 landasan teori BBLR
2.2 Konsep manajemen kebidanan
BAB IIITINJAUAN KASUS
3.1 pengkajian
3.2 identifikasi diagnose masalah
3.3 intervensi
3.4 implementasi
3.5 evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 kesimpulan
5.2 saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
(www.luluch blogspot.com)
BBLR adaalah semua bayi dengan BBL < 2500 gram.
Pada kongres European Perinatal Medicine ke II di London (1970) telah
diusulkan definisi sebagai berikut :
a. Bayi kurang bulan adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 mnggu
(257 hari)
b. Bayi cukup bulan adalah bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu
sampai 42 miinggu (259 293hari)
c. Bayi lebih bulan adalah bayi dengan masa kehamilan mulai dari 42 minggu
atau lebih (294 hari atau lebih).
Dengan pengertian seperti yang telah diterangkan diatas, bayi BBLR dapat dibagi
menjadi dua golongan yaitu :
a) Prematuritas murni
Masa gestasinya < 37 minggu dan berat badannya sesuai berat badan
untuk masa gestasi itu / biasa disebut neonates kurang bulan sesuai untuk
masa kehamilan.
b) Dismaturitas
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk
masa gestasi itu. Berarti bayi mengalami retardasi pertunbuhan
intrauterine dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya
(KMK).
(IKA 3. 1985 : 1952)
2. Insiden BBLR
- 15,5 % - 17 % dari kelahiran hidup.
- 0.5 % dinegara sedang berkembang.
- 30 % - 40 % disebabkan KMK
Data SKRT 1995 menujukkan bahwa 41% ibu hamil menderita Kurang Energi Kronis
(KEK) dan 51% menderita anemia gizi (Depkes, 1996) masalah ini mengakibatkan pada
saat hamil akan menghambat pertumbuhan janin sehingga akan menimbulkan resiko pada
bayi dengan berat badan lahir rendah. Ibu dengan KEK maka kemungkinan akan
melahirkan dengan BBLR diprediksikan sebesar 81,4% kemungkinan untuk melahirkan
anak dengan BBL > 2500 gram.
(Sovand, multiply.com.2007)
3. Penyebab BBLR
a) Faktor janin
:- gawat janin
- kehamilan multiple
- kelainan kromosom
- infeksi
b) Faktor plasenta
:- plasenta previa
- obruptio plasenta
- disfungsi plasenta
c) Faktor serviks
: - inkompetensi serviks
d) Faktor ibu
: - polihidramnion
- infeksi
- hipertensi
- penyakit kronis
- mal nutrisi
- perokok, alcohol, narkotika.
(Lovands, multiply.com.2006)
a) Berdasarkan BBL
- BBLR : BBL < 2500 gram
- BBLRS : BBL 1000 1500 gram
- BBLASR: < 1000 gram
b) Berdasarkan umur kehamilan
- kurang bulan / preterm / premature
: UK < 37 minggu
: UK 37 42 minggu
: UK > 42 minggu
5. Karakteristik
a) BB < 2500 gram, PB < 45 cm, lingkar kepala < 33 cm, lingkar dada < 30 cm.
b) Gerakan kurang aktif.
c) Kepala > badan, rambut tipis, halus, ubun-ubun besar, sutura lebar.
d) Telinga elastic, daun telinga menekan pada kepala.
e) Pernafasan belum teratur dan sering mengalami apneu.
f) Puting susu belum terbentuk dengan sempurna.
g) Kulit tipis, transparan, lanugo banyak terutama diwajah, pelipis dan lengan.
h) Lemak subkutan kurang
i) Genetalia belum sempurna, pada laki-laki testis belum turun, pada wanita labia mayora
belum terbentuk.
j) Reflek hisap dengan menelan serta reflek batuk masih lemah.
k) Retardasi pertumbuhan / washing.
c)
d)
pusat tebal dan segar,menangis lemah, kulit tipis, merah dan transparan.
Bayi small for date, sama dengan bayi retardasi pertumbuhan intrauterine.
Bayi premature kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya karena itu
sangat peka terhadap gangguan pernafasan, infeksi, trauma kelahiran, hipotermi dan
sebagainya. Pada bayi kecil untuk masa kehamilan alat-alat dalam tubuh lebih
berkembang dibandingkan dengan bayi premature BB sama, karena itu akan lebih
mudah hidup diluar rahim, namun tetap lebih peka terhadap infeksi dan hipotermi
dibandingkan bayi matur dengan berat badan normal.
(Mochtar, Rustam. 1998:449)
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
Tanggal 6 desember 2010 pukul 18:00 WIB
A. Data subyektif
1. Biodata
Nama bayi
: By Ny N
Tanggal lahir : 2 desember 2010
Pukul
: 04 : 50 WIB
Jenis kelamin : perempuan
Umur
: 4 hari
Anak ke
: pertama
Diagnose medis : BBLR
Nama ibu
: Ny N
Umur
: 40 tahun
Agama
: islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Mulyoagung, malang
2. Keluhan utama
Nama ayah
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
: Tn D
: 40 tahun
: islam
: SD
: Buruh pabrik
: Mulyoagung,malang
B. Data obyektif
1. Pemeriksaan umum
KU
: lemah
Kesadaran
TTV
: composmentise
:
HR
: 148 x / menit
RR
: 52 x / menit
Suhu : 36,8 c
BBL : 1800 gram
PBL
LK
LD
: 45cm
: 32cm
: 30cm
2. Pemeriksaan fisik
Rambut
: hitam, bersih, tipis.
Kepala
: kepala lebih besar dari badan, tidak terdapat benjolan abnormal.
Muka
: tidak oedema, ikterus (-), sianosis (-)
Mata
: simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih.
Hidung
: tidak ada secret, tidak ada pernafasan cuping hidung.
Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena
Thoraks
jugularis.
: simetris, retraksi musculus intercostalis (-), putting susu sudah
Abdomen
Genetalia
Ekstermitas
Reflek
Integument
3. Pemeriksaan penunjang
o DL (cobas micros)
Leukosit
: 12000 l
Hb
: 18,4 gr/dl
Hematokrit : 53%
Trombosit
: 36000 l
o Analisa elektrolit
Natrium
: 136 M mol / l
Kalium
: 4,9 M mol / l
Chloride
: 73 M mol / l
Calcium
: 8,1 mg / dl
o Blood gas analisa
Suhu
: 36,7C
PCO
: 7,370 mmHg
PCO2
: 28,0 mmHg
PO2
: 103,9 mmHg
HCO3
: 103,9 mmHg
III.
Intervensi
Dx
Tujuan
KH
Intervensi
1. Rawat bayi dalam box bayi yang hangat
R
: termoregulasi bayi BBLR belum sempurna
2. Observasi TTV
hanya
membukka
bagian
tubuh
tertentu
dan
Implementasi
Dx
: By Ny N dengan BBLR Hari ke 4.
1) Merawat bayi dalam box yang hangat.
2) Mengobservasi TTV sebagai parameter proses dalam tubuh.
3) Menjaga bayi dan lingkungan tetap kering yaitu dengan mengganti popok,
pakaian dan selimut bayi jika basah terkena BAB / BAK.
4) Membersihkan bayi setiap hari.
Masalah
1) Terjadi gangguan asupan Terjadi gangguan asupan nutrisi sehubungan
dengan reflek menelan yang lemah.
a) mengobservasi intake dan output untuk memantau keserimbangan
nutrisi yang masuk.
b) Timbang BB setiap hari, untuk mengetahui pertumbuhan bayi,
apakah berat badan bayi meningkat atau menurun.
2) Resiko tinggi terhadap perubahan suhu tubuh.
a) mempertahankan suhu lingkungan dalam zona termoneural karena
termoregulasi bayi BBLR belum sempurna.
b) mengkaji frekuensi pernafasan,kaji tarchipnea.
c) Memandikan bayi dengan cepat untuk menjaga supaya bayi tidak
hipotermi.
d) memperhatikan tanda-tanda dehidrasi (turgor kulit baik, bibir tidak
kering, suhu tidak lebih dari 38C)
Evaluasi
Tanggal 2 desember pukul 18 : 30 WIB.
Dx
: By Ny N dengan BBLR hari ke 4.
S
:O
: KU : lemah
RR
: 52 x / menit.
Kes : CM
Suhu : 36,8 C
BB : 1845 gram
HR : 148 x / menit
A
: By Ny N dengan BBLR hari ke 4.
P
: - observasi TTV, jaga bayi tetap hangat dan kering.
- bersihkan bayi setiap hari
Masalah
1) Terjadi gangguan asupan nutrisi sehubungan dengan refek menelan yang
lemah.
S
O
A
P
O
A
P
BAB IV
PEMBAHASAN
Bayi NY N dilahirkan pada UK 36 37 minggu pada tanggal 2 desember 2010 jam 04 :
50 WIB dengan persalinan pervaginam normal, ketuban kental berwarna hijau, bayi tidak
langsung menangis, BBL : 1845 gram, PBL : 45 cm, LK : 32 cm, LD : 30cm, caput (+) besar,
anus (+), cacat (-), bayi tidak langsung menetek karena reflek menghisap dan menelan belum
ada. Pada saat bayi lahiir, langsung diposisikan sedikit ekstensi dibersihkan dengan
endotracheal suction lender dan darah dari mulut, bayi di VTP sebanyak 60 x selama 30
menit, dibersihkan seluruh tubuh, kain basah diganti kain kering kemudian dievaluasi.
Dari pengkajian yang dilakukan pada tanggal 6 desember 2010 jam 18 : 00 WIB diperoleh
data keadaan umum bayi lemah, RR : 52 x / menit, HR : 148 x / menit, suhu : 36,8 C, BBL :
1800 gram, PBL : 45cm, LK : 32 cm, LD : 30cm, caput (+) besar, anus (+), cacat (-), reflek
lemah dan tiak ikterus.
Berdasarkan data diatas didapatkan diagnose bahwa By Ny N mengalami BBLR.
Penulis juga menemukan permasalahan pada By Ny N yaitu gangguan asupan nutrisi
sehubungan dengan reflek menelan yang lemah.
Setelah menentukan intervensi yang tepat maka segera dilakukan tindakan atau
implementasi pada pasien, dan didapatkan hasil bahwa masalah dapat diatasi sebagian dan
planning / rencana selanjutnya adalah melanjutkan intervensi.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengkajian dan asuhan kebidnan, penulis dapat menyimpulkan
beberapa hal sebagai berikut :
1) Dalam melakukan pengkajian data, penulis dapat memperolehnya dari status
pasien dan dari hasil pemeriksaan petuas sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, dkk. 2009. Neonatus & Asuhan Keperawatan Anak. Jakarta. Nuha Medika.
Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, penyakit kandungan dan KB. Jakarta : EGC.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta. EGC.
Saiful Bahri, Abdul. 2001. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
JNPKP dan YBP SP.
Sarwono. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP SP.