Mineral Albit

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MINERAL ALBIT

Senyawa kimia : NaAlSi3 O8, Sodium aluminum silicate.


Kelas : Silika
Subkelas : Tektosilika
Grup : Feldspar
Kegunaan : Batu ornamen, keramik, dan spesimen mineral.
Lingkungan : Tergolong kristal-kristal blocky, tabular and platy. Tipikal kristalnya hampir persegi
atau persegi melintang dengan kubah yang sedikit melenceng dan terdapat pinacoid terminations.
Sebuah jenis yang disebut Cleavelandite membentuk lapisan kristal tipis yang bias berkembang
(melewati 15+ cm ) atau menebal beberapa milimeter. Twinning is almost universal in albite. Kristal-
kristalnya dapat di-twinned menurut hukum Albite, Carlsbad, Manebach and Baveno. Albite adalah
penyusun umum dari batuan granit dan syenite. Juga tergolong masif.
Lokasi : Labrador, Kanada dan di Scandinavian Peninsula.
Sistem kristal : Triclinic, bar 1.

Karakteristik Fisik Albite
Belahan : sempurna dalam searah dan baik untuk arah lainnya. Membentuk prisma yang
nyaris sempurna.
Pecahan : conchoidal.
Warna : biasanya putih (Albite berasal dari akar klata yang sama dengan albino) atau tak
berwarna, dapat juga berbayang biru, kuning, oranye dan cokelat.
Berat jenis : sekitar 2.61 (rata-rata)
Kekerasan : 6 - 6.5.
Kilap : kaca sampai tumpul bila terpengaruh cuaca
Derajat Kemurnian : Transparan
Cerat : putih.
Transparency : kristal-kristalnya jernih sampai kabur dan hanya kadang-kadang transparan.
Asosiasi mineral : quartz, tourmaline and muscovite
Karakteristik lain : index of refraction is 1.53. Twinning Lamellar menimbulkan efek galur pada
permukaan kristal, tampak sebagai striations. Beberapa albite menunjukkan suatu opalescence terhadap
twinning dan disebut sebagai batu bulan.
Indikator terbaik : color, crystal Bentuk Luar, locality dan associations

Mineral Mineral Pembentuk Batuan ( Reaksi
Bowen )
POSTED BY ALPHAZERO ON 00:52
Mineral pembentuk batuan adalah mineral-mineral yang menyusun suatu batuan dengan kata lain
batuan yang terdiri dari berbagai macam mineral. Ada juga terdapat batuan yang hanya terdiri dari
satu mineral saja, seperti Dunit yang hanya terdiri dari satu mineral yaitu Olivine.
Dalam proses pendinginan magma dimana magma itu tidak langsung semuanya membeku, tetapi
mengalami penurunan temperatur secara perlahan bahkan mungkin cepat. Penurunan temperature ini
disertai mulainya pembentukan dan pengendapan mineral-mineral tertentu yang sesuai dengan
temperaturnya. Pembentukan mineral dalam magma karena penurunan temperatur telah disusun oleh
Bowen (seri reaksi Bowen).




Sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, yang pertama kali terbentuk dalam temperatur sangat
tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut jenuh oleh SiO2 maka Piroksenlah yang terbentuk
pertama kali. Olivin dan Piroksen merupakan pasangan Ingcongruent melting dimana setelah
pembentukan Olivin akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk Piroksen. Temperatur menurun
terus dan pembentukan mineral berjalan sesuai dengan temperaturnya. Mineral yang terakhir
terbentuk adalah Biotit.

Mineral sebelah kanan diwakili oleh mineral kelompok Plagioklas (mineral felsik). Anorthit adalah
mineral yang pertama kali terbentuk pada suhu yang tinggi dan banyak terdapat pada batuan beku basa
seperti Gabro atau Basalt. Andesin terbentuk pada suhu menengah dan terdapat pada batuan beku
Diorit atau Andesit. Sedangkan mineral yang terbentuk pada suhu rendah adalah Albit, mineral ini
tersebar pada batuan asam seperti Granit dan Riolit. Reaksi berubahnya komposisi Plagioklas ini
merupakan deret Solid Solution yang merupakan reaksi kontinyu, artinya kristalisasi Plagioklas Ca
(Anortit) sampai Plagioklas Na (Albit) akan berjalan terus jika reaksi setimbang.

Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium Feldspar (Orthoklas), ke
Muscovit dan terakhir Kwarsa, maka mineral kwarsa merupakan mineral yang paling stabil diantara
seluruh mineral mafik atau mineral felsik.


Sehingga dengan memperhatikan reaksi Bowen, kita memperoleh berbagai kemungkinan himpunan
mineral utama didalam batuan beku diantaranya:


1. Kelompok batuan Ultrabasa dan Basa, mineralnya antara lain:
Olivin
Olivin Plagioklas
Piroksen
Olivine Piroksen
Olivin Plagioklas - Piroksen
Piroksen - Plagioklas
2. Kelompok batuan Intermediet, mineralnya antara lain:
Piroksen Horblende - Plagioklas
Hornblende Plagioklas
Hornblende Plagioklas Biotit Kwarsa
3. Kelompok batuan Asam, mineralnya antara lain:
Hornblende Plagioklas Biotit Orthoklas
Hornblende Plagioklas Biotit Muscovit
Muscovit Biotit Orthoklas


Mineral utama sebagai penyusun utama pembentuk batuan antara lain:

a. Kwarsa (Quartz)

Mineral ini mempunyai susunan kimia dengan rumus SiO2 dan terhitung mineral yang banyak sekali
tersebar, warna asli tidak berwarna putih, tetapi karena adanya pengotoran dari unsur lain sehingga
berwarna lain, bentuk kristal prismatic hexagonal, tidak mempunyai belahan, pecahannya: conchoidal,
kekerasan: 7 (skala mohs). Ciri yang khas dari mineral ini, terdapat garis-garis mendatar pada sisi
bidang kristalnya. Mempunyai warna tersendiri, sering berwarna jernih atau putih suram. Pengisian dari
berbagai zat didalamnya, memberikan warna yang berbeda-beda, ada yang berwarna kekuning-
kuningan, ungu (amnetis), coklat dan lain-lain. Biasanya tidak mempunyai bentuk yang baik, karena
merupakan mineral yang menghablur terakhir dari magma, sehingga terpaksa harus mengisi celah-celah
dan rongga-rongga sisi yang terdapat diantara kristal-kristal dari mineral yang telah terbentuk lebih
dahulu.

b. Feldspar

Merupakan golongan mineral yang paling umum dijumpai di dalam kulit bumi sebagai Silikat dari
Alumina dengan Kalium, Natrium, dan Kapur. Sistim Monoklin/Triklin terlihat belahan dalam 2 arah.
Kekerasan 6 Felspar dibagi atas 2 golongan, yaitu:

1. Potash Felspar (K Al Si3O8)

Terdiri dari mineral ortoklas, mikrolin dan sanidin adularis. Warnanya putih, pucat atau merah daging,
abu-abu. Kilat seperti kaca (petreous). Bidang belahan baik, tidak ada striasi (garis-garis paralel yang
lembut). Ortoklas (KALSiO2), sebagai sumber utama unsur K (Kalium) dalam tanah, umumnya berwarna
abu-abu, kemerahan, belahan dua arah, kekerasan 6, bersifat asam.

2. Plagioklas Feldspar (Na, Ca)Al Si3O8

Warna putih atau abu-abu berwarna lain, kilap pitreus. Bidang belahan baik kedua arah ada sitriasi.
Mudah dibedakan dari Ortoklas karena adanya kembaran yang dapat dilihat dibawah loupe, lebih-lebih
di bawah mikroskop. Sering berbentuk zona dan berubah menjadi Serisit, Kaolinit atau Epidot.

Plagioklas felspar terdiri atas 6 macam mineral, yaitu:

a. Albit
b. Oligoklas
c. Andesin
d. Bitownit
e. Labradorit
f. Anorthit

Makin ke bawah makin berkurang mengandung Na dan makin bertambah akan mengandung Ca. Albit,
Andesin disebut Plagioklas asam atau Na Plagioklas. Anortit, Bitonit disebut Plagioklas basa atau Calcic
Plagioklas. Plagioklas (Na, Ca) AlSi3O8 kenampakannya menyerupai Ortoklas, hanya warnya biasa putih
abu-abu dan secara optic Plagioklas mempunyai kembaran. Plagioklas terdiri dari mineral-mineral
Albit, Oligoklas, Andesine, Bitonit, Labradorit dan Anortit.

c. Feldspatoid

Merupakan mineral pengganti Feldspar, karena terbentuk bila dalam suatu batuan tidak cukup terdapat
SiO2. Dalam batuan yang mengandung SiO2 bebas, mineral ini tidak terbentuk, karena yang terbentuk
adalah Felspar. Feldspatoid ini terdiri atas beberapa mineral, antara lain: Leucit (K Al Si2O) sebagai
pengganti orthoklas. Warnanya putih agak jernih dan bentuknya aquant/bulat. Nephelin (Na Al Si2O6)
sebagai pengganti Plagioklas (Albit). Warna abu-abu. Bentuk berisi 6 atau bulat. Sodalit warnanya
putih, abu-abu atau kebiruan.

d. Mika (Glimmer)

Ada tiga macam, yaitu muscovit, biotit, dan phlogopit.

1). Muscovit, disebut juga mika putih. Rumus kimianya K Al (OH)2 (Al Si3 O10). Mudah dikenal, karena
sifatnya yang mudah dibelah-belah dalam helaian-helaian yang sangat tipis, transparan dan fleksibel,
tidak berwarna, abu-abu, kehijauan atau coklat muda, kilap vitreum, kekerasan 2-3.

2). Biotit disebut juga Mika hitam, dengan rumus kimia K2 (Mg, Fe)2 (OH)2 AlSi3 O8. Mudah terbelah
dalam satu arah dan biasanya berbentuk segi enam, tidak transparan, fleksibel. Warna: hitam hingga
coklat tua, kilap vitrous, kekerasan 2,5 - 3.

3). Phlogopit disebut juga mika coklat. Tidak banyak dijumpai.

e. Amfibol

Terutama terdiri dari mineral Hornblende. Susunan Kimianya Ca2(MgFeA1)3(OH)2(SiA14O11)2.
Berbentuk prismatik, biasanya berisi kelipatan tiga, agak panjang dengan belahan dua arah menyudut
kira-kira 900. Merupakan kumpulan mineral-mineral yang berbentuk prisma pendek berisi delapan.
Warna : coklat tua hingga hitam. Kekerasan 5 - 6. yang terpenting dari golongan ini adalah
Hornblende.

f. Piroksen

Terutama terdiri dari mineral Augit. Berbentuk prismatik pendek berisi kelipatan 4 dengan belahan 2
arah menyudut. Merupakan kumpulan dari mineral-mineral yang berbentuk prisma pendek bersisi
delapan. Striasi bersudut kira-kira 900. Pyroxen adalah senyawa yang kompleks dari Calsium,
Magnesium, Ferum, dan Silikat. Warna coklat tua hingga hitam. Kekerasan 5 - 8. Mineral golongan ini
antara lain : Enstatit, Hypersten, Diopsid, dan yang paling banyak terdapat ialah Augit dengan rumus
kimia Ca (MgFe) (SiO3)2 (AlFe)2 O3.

g. Olivin

Biasanya berwarna hijau terdiri dari (FeMg)2SiO4. Pada umumnya terdapat dalam batu Basalt dan
Gabro. Olivin membentuk kristal yang ideal, karena terbentuk pertama-tama dari magma. Warna hijau
atau kuning kecoklatan. Biasanya berbutir halus dan granular. Pecahan concoidal (seperti kerang).
Kekerasan 6,5 - 7.

h. Kalsit

Mineral ini berwarna putih, sering ada pengotoran, mempunyai belahan 3 arah berbentuk Rombuder,
susunan kimianya CaCO3.

i. Grafit

Mineral ini unsurnya Karbon (C) berwarna hitam, lunak, umumnya pada batuan ubahan.

1. Albit ( Na Al Si3 O8 )
Nama albit sendiri diambil dari bahasa latin yaitu albus yang artinya putih. Albit juga merupakan
kelompok alkali atau K-feldspar yang mana mempunyai range komposisi kimia dari Na Al Si3 O8- sampai
K Al Si3 O8. Rangkaian ini hanya ada pada temperatur tinggi dengan mineral sanidin dan juga potasium
sedangkan pada temperatur rendah dengan mineral K-feldspar akan terpisah dari albit pada proses yang
disebut exsolution. Albit mempunyai komposisi kimia kurang lebih 90% sodium dan 10% potasium

mineral albit
















Gambaran albit dengan kembaran
Karakteristik fisik mineral albit: biasanya mempunyai warna putih atau tidak berwarna (colorless)
tetapi dapat juga bercorak biru, kuning, orange atau coklat, mempunyai kilat kaca dan bersifat
transclucent opaque, sitem kristal : triklin dan mempunyai belahan 1 arah dengan pecahan konkoidal
dengan kekerasan 6 6,5. berat jenis 2,61 dengan cerat putih dan berasosiasi dengan mineral kuarsa,
tourmalin dan muscovit.
Karakteristik optik mineral albit : tidak berwarna (colorless), bentuk euhedra, belahan 1 arah yaitu
sempurna {001}, kurang sempurna {010}, tidak sempurna {110}, relief rendah, n<balsam, warna
interferensi kuning orde 1, kembaran: polysintetik dengan sudut antara 15o37o. Keterdapatan:
terdapat pada granit, granit pegmatit dan juga terdapat pada batuan metamorf

Mineral
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang memiliki bentuk teratur (sistem
kristal) dan terbentuk secara alami. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi
kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni
dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
(senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.

Foto dari US Geological Survey
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Klasifikasi dan definisi mineral
2 Lihat pula
3 Pranala luar
4 Referensi
Klasifikasi dan definisi mineral[sunting | sunting sumber]
Agar dapat diklasifikasikan sebagai mineral sejati, senyawa tersebut haruslah berupa padatan dan
memiliki struktur kristal. Senyawa ini juga harus terbentuk secara alami dan memiliki komposisi kimia
yang tertentu. Definisi sebelumnya tidak memasukkan senyawa seperti mineral yang berasal dari
turunan senyawa organik. Bagaimanapun juga, The International Mineralogical Association tahun
1995 telah mengajukan definisi baru tentang definisi material:
Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur
kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi.
[1]

Klasifikasi modern telah mengikutsertakan kelas organik kedalam daftar mineral, seperti skema
klasifikasi yang diajukan oleh Dana dan Strunz.

Anda mungkin juga menyukai