Tape singkong dibuat melalui proses fermentasi singkong oleh mikroorganisme ragi. Langkah-langkahnya meliputi perebusan singkong, pendidingan, penambahan ragi, dan penyimpanan selama 2-3 hari agar fermentasi berlangsung.
100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
821 tayangan14 halaman
Tape singkong dibuat melalui proses fermentasi singkong oleh mikroorganisme ragi. Langkah-langkahnya meliputi perebusan singkong, pendidingan, penambahan ragi, dan penyimpanan selama 2-3 hari agar fermentasi berlangsung.
Tape singkong dibuat melalui proses fermentasi singkong oleh mikroorganisme ragi. Langkah-langkahnya meliputi perebusan singkong, pendidingan, penambahan ragi, dan penyimpanan selama 2-3 hari agar fermentasi berlangsung.
Tape singkong dibuat melalui proses fermentasi singkong oleh mikroorganisme ragi. Langkah-langkahnya meliputi perebusan singkong, pendidingan, penambahan ragi, dan penyimpanan selama 2-3 hari agar fermentasi berlangsung.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14
1
LAPORAN PEMBUATAN TAPE
NAMA KELOMPOK Rhavif Budiman Ria Arianti Sari Arista Selfy Nusaaji R.N Sigid Rachmadi
KELAS : XII IPA 3
2
KATA PENGANTAR Pertama kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan limpaha nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan percobaan Pembuatan Tape.Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami prinsip fermentasi yang terjadi pada singkong Dalam penulisan laporan percobaan ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu,terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Ibu Pengajar Mata Pelajaran Bioteknologi yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan percobaan ini. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini. Dalam penyusunan laporan percobaan ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalamankami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan yang sengaja maupun tidak sengaja telah kami lakukan. Dan kami juga sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat. Terima kasih.
Penyusun,
3
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................... .. DAFTAR ISI ..................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 4 1.1.Latar Belakang Masalah ......................................................................... 5 1.2.Permasalahan ........................................................................................ 5 1.3.Tujuan Penulisan .................................................................................... 5 1.4.Metode Penulisan .................................................................................. 5 1.5.Kegunaan Penulisan ............................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 2.1.Pengertian Fermentasi .......................................................................... 6 2.2.Teori-Teori yang Akan disajikan ............................................................ 6 2.3.Landasan Pembahasan Penulisan ......................................................... 6 BAB III PROSES PENELITIAN .................................................................... 3.. Alat dan Bahan Pembuatan Tape Singkong........................................... 3.1. Metode Penelitian ............................................................................... 3.2.. Proses Penelitian ................................................................................... 3.3. Hasil Penelitian ....................................................................................... 3.4. Gambar Hasil Penelitian Tape Singkong................................................ BAB IV PENUTUP .................................................................................... 4.1.Kesimpulan Penelitian .............................................................................. 4.2 Saran ........................................................................................................ DAFTAR PUSAKA
4
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp, dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape. Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya.
5
1.2. Permasalahan Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang dibahas dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah proses fermentasi makanan itu? 2. Bagaimana proses fermentasi pada tape? 3. Apa kegunaan ragi dalam proses pembuatan tape singkong ? 4. Ada berapa macam langkah-langkah dalam proses pembuatan tape singkong ? 1.3. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan laporan percobaan ini adalah: 1. Mendeskripsikan pengertian fermentasi makanan dan menyebutkan faktor-faktor yang mendorong terjadinya fermentasi makanan pada tape? 2. Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan tape singkong? 3. Menjelaskan tujuan fermentasi makanan? 4. Menyebutkan nama jamur yang menyebabkan fermentasi pada tape singkong ! 1.4. Metode Penulisan Karya tulis ini dibuat dengan menggunakan metode pustaka, metode percobaan dan metode pengamatan. 1.5. Kegunaan Penulisan Hasil karya tulis ini diharapkan dapat berguna bagi sekolah khususnya dalam proses belajar mengajar serta berguna bagi masyarakat umum. Karya tulis ini juga dapat mengembangkan proses fermentasi makanan, khususnya yang terjadi pada tape singkong dengan baik dan benar.
6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Fermentasi Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
2.2. Teori teori yang akan disajikan Pemanfaatan Fermentasi Proses penelitian pada pembuatan tape singkong Kelebihan bahan makanan hasil fermentasi, dibandingkan makanan biasa yaitu muda dicerna, dapat dimanipulasi menjadi berbagai jenis makanan
2.3. Landasan Pembahasan Penulisan
Dengan adanya fermentasi, kita dapat memanfaatkan keahlian khusus untuk menghasilkan produk dan jasa atau jasa organisme untuk mengelola bahan baku menjadi bahan yang berguna / bermanfaat misalnya dalam fermentasi pembuatan, tempe, tahu, tape dll.
7
BAB III PROSES PENELITIAN
3. Alat dan Bahan Pembuatan Tape Singkong a) Alat : 1) Pisau 2) Panci Kukus 3) Plastic 4) Ember 5) Kain Lap 6) Kompor 7) Penyaring 8) Piring 9) Sendok b) Bahan : 1) 1.5 kg singkong, kupas, cuci bersih, potong menurut selera 2) 1.5 butir ragi tape, dihaluskan 3) Daun pisang untuk alas
3.1. Metoda Penelitian
Penelitian biologi ini menggunakan metoda: 1. Melakukan pembuktian langsung dengan cara membuat tape singkong 2. Meneliti hasil pembuktian/pecobaan 3. Mengumpulkan data dari sumber lain, seperti media informatika yang mendukung hasil penelitian pada proses pembuatan tape singkong.
8
3.2. Proses Penelitian Proses penelitian adalah dengan terjun langsung membuktikan sendiri untuk membuat tape singkong: 1) Cuci bersih semua peralatan yang akan digunakan, kemudian ditiriskan 2) Bersihkan singkong yang akan digunakan dari bahan-bahan lain yang tercampur 3) Cuci singkong dengan air bersih kemudian ditiriskan 4) Kemudian kukus singkong hingga matang 5) Singkong yang telah matang diangkat lalu diletakkan dalam tampah yang telah disediakan 6) Dinginkan dengan cara dikipas-kipas 7) Setelah dingin, campurkan ragi yang telah dihaluskan dan aduk hingga merata 8) Lal u bungkus s i ngkong yang t el ah di campur r agi dengan daun pi s ang / masukan ke dalam kantong plastik / botol plastik 9) Simpan di tempat yang aman selama 2- 3 hari Catatan : Banyak ragi yang digunakan disesuaikan dengan jumlah singkong. Jumlah ragi yang terlalu banyak akan mempercepat proses fermentasi dan menyebabkan tape yang terbentuk lembek. Sedangkan jumlah ragi yang terl alu sedikit dapat menyebabkan tape yang terbentuk tidak manis dan terasa keras. 3.3. Hasil Penelitian Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan. Persamaan Reaksi Kimia C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol) Dijabarkan sebagai : Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP) 9
Note : Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan. 3.4. Gambar Hasil Penelitian Tape Singkong Gambar 1
(Menyiapkan buah singkong secukupnya) Gambar 2
(Singkong dikupas lalu dicuci hingga bersih)
10
Gambar 3
(Singkong dipotong-potong sesuai selera) Gambar 4
(Singkong dikukus sampai matang) Gambar 6
(Tata singkong kedalam wadah yang telah dialasi daun pisang lalu taburi ragi tape sampai merata dan tutup wadah dengan rapat ) Kegagalan dalam pembuatan tape dapat dipengaruhi beberapa faktor, yaitu : 1) suhu tempat membuat tape ketan 2) peralatan yang kurang bersih dan steril 3) pembuat terlalu banyak bicara 4) ragi tapenya sendiri yang bermasalah mungkin sudah tidak berfungsi atau takarannya tidak sesuai dengan keperluan 5) jenis ragi kurang tepat 11
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan Penelitian Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar singkong atau dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak . Alat-alat yang berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih; menggunakan air hujan bisa mengakibatkan tape tidak berhasil dibuat. Selain itu ada beberapa hal tentang pembuatan tape yaitu : a. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yang terbatas. b. Proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang dilakukan oleh jamurSaccharomyces cerivisiae c. Fermentasi yang terjadi pada tape adalah fermentasi karbohidrat oleh ragi tape. Hasil fermentasi karbohidrat berupa asam organik, alkohol dan gas. d. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol. e. Pertumbuhan mikroorganisme selama proses fermentasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu konsentrasi garam, oksigen, dan suhu. f. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.
12
Keunggulan Tape : Fermentasi tape dapat meningkatkan kandungan Vitamin B1(tiamina) hingga tiga kali lipat. Vitamin ini diperlukan oleh system saraf ,sel otot, dansistem pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik. Karena mengandung berbagai macam bakteri baik yang aman dikonsumsi, tape dapat digolongkan sebagai sumber probiotik bagi tubuh. Cairan tape diketahui mengandung bakteri asam laktatsebanyak satu juta per mililiter atau gramnya. Produk fermentasi ini diyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh, terutama sistem pencernaan, karena meningkatkan jumlah bakteri dalam tubuh dan mengurangi jumlah bakteri jahat. Kelebihan lain dari tape adalah kemampuannya mengikat dan mengeluarkan aflatoksindari tubuh. Aflaktosin merupakan zat toksik atau racun yang dihasilkan oleh kapang, terutama. Toksik ini banyak kita jumpai dalam kebutuhan pangan sehari-hari, seperti kecap. Konsumsi tape dalam batas normal diharapkan dapat mereduksi aflatoksin tersebut. Di beberapa Negara tropis yang mengkonsumsi singkong sebagai karbohidrat utama, penduduknya rentan menderita anemia. Hal ini dikarenakan singkong mengandung sianida yang bersifat toksik dalam tubuh manusia. Konsumsi tape dapat mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya mampu menghasilkan vitamin B12. Kelemahan tape Konsumsi tape yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada darah dan gangguan sistem pencernaan. Selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakandalam pembuatan tape berpotensi menyebabkan penyakit pada orang-orang dengan sistem imun yang terlalu lemah seperti anak-anak balita, kaum lanjut usia, atau penderita HIV. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, konsumsi tape perlu dilakukan secara terkendali dan pembuatannya serta penyimpanannya pun dilakukan dengan higienis. Pembuatan tempe dan tape adalah proses fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari makanan sampai obat-obatan. Proses fermentasi pada makanan yang sering dilakukan adalah proses pembuatan tape, tempe, yoghurt, dan tahu.
13
Produk fermentasi mengandung energi kimia yang tidak teroksidasi penuh tetapi tidak dapat mengalami metabolisme lebih jauh tanpa oksigen atau akseptor elektron lainnya (yang lebih highly-oxidized) sehingga cenderung dianggap produk sampah (buangan). Konsekuensinya adalah bahwa produksi ATP dari fermentasi menjadi kurang effisien dibandingkan oxidative phosphorylation, di mana pirufat teroksidasi penuh menjadi karbon dioksida. Fermentasi menghasilkan dua molekul ATP per molekul glukosa bila dibandingkan dengan 36 ATP yang dihasilkan respirasi aerobik. Walaupun fermentasi sangat membantu dalam waktu pendek dan intensitas tinggi untuk bekerja, ia tidak dapat bertahan dalam jangka waktu lama pada organisme aerobik yang kompleks. Sebagai contoh, pada manusia, fermentasi asam laktat hanya mampu menyediakan energi selama 30 detik hingga 2 menit 4.2. Saran fermentasi dengan baik sehingga pemanfaatannya dapat kita rasakan dengan sendirinya. Dan juga pembuatan tape sebaiknya dilakukan di tempat yang bersih dan steril.
Laporan Studi Kasus Penatalaksanaan Diet Pada Pasien CKD Cronik Kidney Disease Stadium V Hipertensi Di Ruang Ilmu Penyakit Dalam Ipd 24b Rsu DR Saiful Anwar Malang Magk Caly