Perencanaan Struktur Gedung
Perencanaan Struktur Gedung
Perencanaan Struktur Gedung
PEMBESARAN MOMEN
1. Lokasi Tinjauan
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG 3. Nilai Vu Dengan menggunakan kombinasi 1,2DL + 0,5LL WI 13 8,5 5 1,5 0 TOTAL unit (kG.m) ZI 433831,77 1030787,07 999851,31 2464470,15 0 4928940,3 WI ZI 5639813,01 8761690,095 4999256,55 3696705,225 0 23097464,88 F 131293,2831 203969,7161 116381,3063 86058,27265 0 537702,5782
Nilai V kolom pada lantai 1 = 131293,2831+ 203969,7161+ 116381,3063 + 86058,27265= 537702,5782 Kg Vu1y = 100 % * 537702,5782 Kg = 537702,5782 Kg Vu1x = 30% * 537702,5782 Kg = 161310,7735 Kg 4.Nilai rata-rata simpangan U per-lantai
Sehingga didapat nilai simpangan lantai 1 yang di tinjau sebesar : ox = U2x-U1x = 0,07156 m oy = U2y-U1y = 0,0309 m Sehingga klasifikasi portal dapat dicari dengan menggunakan rumus : Arah X :
Arah Y :
5.Mencari nilai tinggi kolom efektif EI kolom : Ka = Kb I = 1/12 bh3 = 1/12.300.3003 = 675000000 mm4 EI = 16450 x 675000000 = 11103750000000 N/mm2 =11103750 Kg/m2 EI balok arah X : atas Br = Bl I = 1/12 bh3 = 1/12.150.3003 = 337500000 mm4 EI = 8225 x 337500000 = 2775937500000 N/mm2 = 2775937,5 Kg/m2
Bawah Br = Bl I = 1/12 bh3 = 1/12.150.2503 = 195312500 mm4 EI = 8225 x 195312500 = 1606445312500 N/mm2 = 1606445312500 Kg/m2 EI balok arah Y : atas Br = Bl I = 1/12 bh3 = 1/12.150.3003 = 337500000 mm4
Bawah Br = Bl I = 1/12 bh3 = 1/12.150.2503 = 195312500 mm4 EI = 8225 x 195312500 = 1606445312500 N/mm2 = 1606445,3125 Kg/m2
( ( ( ( ( ( ) ) ) ) ( ( ( (
) ) ) ) ) )
( ( )
( ( ( ( ( ( ) ) ) ) ( ( ( (
) ) ) ) ) )
( ( )
Nilai Kx=1,8
Nilai Ky=1,8
6.Perbesaran Momen
Dimana : M1 adalah momen terkecil pada ujung kolom setelah diperbesar M2 adalah momen terbesar pada ujung kolom setelah diperbesar
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG M1ns adalah momen terkecil pada ujung kolom bukan karena goyangan M2ns adalah momen terbesar pada ujung kolom bukan karena goyangan M1s adalah momen terkecil pada ujung kolom karena goyangan M2s adalah momen terbesar pada ujung kolom karena goyangan s adalah faktor pembesaran momen Momen ujung kolom bukan karena goyangan (Output etabs) dengan kombo Ex 0,3
Dari diagram Momen diatas didapatkan : M1sy = 6628170,8 Nmm M2sy = 9683885,9 Nmm M1sx = 19640000 Nmm M2sx = 25070000 Nmm
Momen ujung kolom karena goyangan (Etabs) dengan kombo 1,2DL + 0,5LL
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG Dari diagram Momen diatas didapatkan : M1nsy = 566259,5 Nmm M2nsy = 628876,72Nmm M1nsx = 21492,88 Nmm M2nsx = 33719,36 Nmm
Maka perbesaran momen kolom yang ditinjau sebesar : M1x = M1nsx + sx.M1sx = 21492,88 + (0,183 x 19640000) = 24076659,48 Nmm M2x = M2nsx + sx.M2sx = 33719,36 + (0,183 x 25070000) = 30739576,12 Nmm M1y = M1nsy + sy.M1sy = 566259,5 + (0,07 x 6628170,8) = 7764963,884 Nmm M2y = M2nsy + sy.M2sy = 628876,72 + (0,07 x 9683885,9) = 11146323,24 Nmm
DIAGRAM INTERAKSI
300
300
A. Kondisi Balance Langkah-langkah pembuatan diagram i nteraksi 1. Hitung kapasitas beban aksial Po
( d4 ( d3 ( d2 ( ( ( )
d1 ( )
d4
d3
d2
d1
F1(Ts)
F2(Ts)
F3(Cs)
10
F4(Cs)
B. Coba Kondisi c > cb 1 Kondisi belanced Hitung garis netral c = 200 Hitung tinggi a, tinggi luas ekivalen tegangan beton
( d4
11
( d3 ( d2 ( d1 ( ( (
untuk d4
d3
d2
F1(Ts)
F2(Cs)
F3(Cs)
12
F4(Cs)
)
(
(
)
)
( )
) ( )
) (
( )
Menghitung e1
C. Coba Kondisi c < cb 1 Kondisi belanced Hitung garis netral c = 100 Hitung tinggi a, tinggi luas ekivalen tegangan beton
13
( d4 ( d3 ( ( d2 ( ( d1 ( ) )
d1
F1(Ts)
14
F2(Ts)
F3(Ts)
F4(Cs)
)
(
(
)
)
( )
( ( (
) ) )
) ( )
Menghitung e2
15
16
e1
e2
Mc2 =11146,32 Kg.m (hasil perbesara momen) Mc3 = 11146,32 Kg.m (hasil perbesaran momen) Pu = Kg (dari etabs dengan kombinasi 1,2DL+0,5LL)
17
2. Nilai Pu dari ETABS dengan kombo 1,2DL+1,6LL Pu = -930,62 kN (max tumpuan) Pu = -882,23 kN (max lapangan) 3. Tumpuan : ( ( ) )
) (
) ( )
Menentukan jarak sengkang pada daerah Lo Ket : jarak Lo tidak kurang dari 1/6 tinggi bersih kolom = 2900 mm, dimensi sisi penampang terbesar = 300 mm, dan 300 mm Digunakan Lo = 500 mm
18
4. Lapangan
( ) ( )
) ( )
Pada daerah lapangan secara perhitungan tidak diperlukan sengkang, tetapi sengkang dibutuhkan untuk mengikat tulangan longitudinal, mencegah tekuk pada tulangan tekan, dan membentuk kekangan. Maka jarak sengkang pada daerah lapangan diambi sesuai persyaratan SNI yaitu S max = 2.so = 2 (125) = 250 mm Maka jarak sengkang diambil D10-250 (pada daerah lapangan)
19