Pendahuluan Laporan Pengupasan
Pendahuluan Laporan Pengupasan
Pendahuluan Laporan Pengupasan
Mengetahui pengaruh jenis dan konsentrasi asam (larutan inhibitor) terhadap karakteristik sayuran.
1.2 Teori Pengupasan merupakan operasi pra proses yang bertujuan untuk memisahkan kulit dari bahan. Pengupasan ditujukukan untuk memisahkan bagian yang dapat dimakan dari kulitnya dan bagian yang harus dibuang. Pengupasan ada tiga macam cara yaitu cara manual, mekanis, pemanasan, dan cara kimia. Metode pengupasan yang dipilih tergantung pada sifat dan karakteristik bahan yang akan dikupas. Pengupasan manual biasanya dilakukan dengan alat bantu berupa pisau yang biasanya terbuat dari besi maupun dari stainlessteel. Adapun permukaan untuk pisau yang terbuat dari stainlessteel akan terdapat suatu lapiasam oksida (krom) yang sangat stabil, sehingga pisau ini tahan terhadap korosi. Sedangkan pisau yang terbuat dari besi biasa mudah mengalami korosi, dan apabila digunakan dalam pengupasan akan mengakibatkan bahan mudah mengalami oksidasi menghasilkan warna coklat (pencoklatan). Untuk mendapatkan hasil akhir yang baik sebaiknya menggunakan pisau yang berbahan stainless steel jika akan mengupas bahan pangan seperti buah-buahan agar tidak terjadi pewarnaan gelap yang dapat mempengaruhi kenampakan produk (Supardi, 1997). Pengupasan secara manual umumnya dilakukan dengan menggunakan pisau biasa (stainlesss steel) atau pisau khusus (peeler). Pisau khusus memudahkan mengatur ketebalan potongan. Efisiensi pengupasan secara manual biasanya rendah karena memakan waktu yang lama dan besarnya kehilangan bahan. Pengupasan dengan pemanasan terdiri dari dua jenis yakni pencelupan dalam air mendidih dan pengukusan. Suhu yang panas akan mempermudah pengelupasan kulit sayuran dan buah-buahan.
Pengupasan secara kimiam(lye peeling), pada umumnya digunakan untuk mengupas buah dan sayuran yang berkulit tipis (kentang, wortel) serta biji-bijian yang berkulit ari. Larutan yang umum digunakan adalah larutan NaOH 1% pada suhu 93C selama 0,5 5 menit tergantung jenis bahannya. Konsentrasi larutan dan lamanya perendaman bervariasi tergantung jenis dan kualitas bahan. Untuk mempermudah pelepasan kulit, pengupasan khemis umumnya dikombinasi dengan penyemprotan dan pencucian dengan air. Produk buah dan sayuran yang diolah minimal masih dapat digolongkan sebagai suatu produk segar, yang kesegarannya harus dapat dipertahankan hingga saatnya siap dikonsumsi. Ada beberapa hal penting dalam memproduksi buah dan sayuran olahan minimalis, yakni mempertahankan mutu khususnya kesegaran serta aspek sensorik lainnya, mempertahankan nilai gizi, mencegah pembusukan oleh mikrobia serta penjaminan keamanan bila dikonsumsi. Secara garis besar pengolahan buah dan sayur dengan proses minimalis dapat dilihat pada gambar 1. Dalam pengolahan buah dan/atau sayuran secara minimalis untuk menghasilkan suatu produk yang siap untuk dikonsumsi (readyto-use product) diterapkan beberapa teknik pengawetan yang dikombinasikan dalam pengolahan, yakni: penghilangan mikroflora/desinfection, penghilangan/ pengurangan kadar air, penyimpanan dalam lingkungan atmosfir termodifikasi, penyimpanan pada temperatur dingin. Bahan baku
Pengemasan (dalam atmosfir termodifikasi) Penyimpanan dingin ( 2 5 oC) Gambar 1: Bagan alir pengolahan dengan proses minimalis ( Francis et al., 1999)