Pengelolaan Laboratorium
Pengelolaan Laboratorium
Pengelolaan Laboratorium
Sesuai dengan fungsinya, maka laboratorium merupakan tempat bekerja para karyawan, dosen, asisten, dan mahasiswa. Fungsi laboratorium haruslah didukung oleh ketersediaan peralatan dan sistem pengelolaan yang menunjang lancarnya kegiatan dalam laboratorium. Namun demikian, suatu laboratorium dengan peralatan lengkap dan sistem pengelolaan yang dirancang bagus belumlah akan berfungsi optimum manakala pengelolanya tidak mengerti tentang fungsi pengelolaannya. Sebagai penanggungjawab berfungsinya sebuah laboratorium maka Pengelola haruslah benar-benar mampu mengelola segenap kegiatan dan peralatan laboratorium. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Kepala Laboratorium dibantu oleh beberapa orang asisten, laboran, teknisi dan karyawan.
Kepala Laboratorium
Asisten
Teknisi
Laboran
Karyawan Adm.
I.
Tugas-tugas utama Kepala Laboratorium : 1. Merencanakan kegiatan laboratorium dalam jangka waktu tertentu dan membuat penjadwalannya. 2. Melakukan inventarisasi peralatan setiap jangka waktu tertentu. 3. Mengusahakan agar setiap peralatan di laboratorium senantiasa siap pakai. 4. Mengawasi penyimpanan dan peminjaman peralatan sehingga setiap waktu kondisi peralatan dapat diketahui. 5. Mengusahakan penambahan peralatan yang relevan. 6. Melakukan evaluasi kegiatan laboratorium. 7. Memimpin dan membimbing asisten dan laboran.
II.
Tugas-tugas pokok asisten : 1. Membantu Kepala Laboratorium/Dosen dalam menyampaikan materi praktikum kepada mahasiswa, termasuk membantu kelancaran jalannya praktikum. 2. Mempersiapkan pelaksanaan praktikum, termasuk penyiapan alat-alat dan bahanbahan yang diperlukan. Jika memungkinkan, perlu dihindari penggunaan alat secara bersamaan oleh kelompok praktikan yang berlainan. 3. Membantu mahasiswa dalam memahami dan mencapai tujuan praktikum (keterampilan menggunakan alat-alat, kemahiran mengumpulkan data-data dan mengolahnya sampai mendapatkan kesimpulan dan ramalan yang benar), termasuk mengevaluasi hasil yang dicapai mahasiswa. 4. Membantu administrasi laboratorium, membuat daftar hadir asisten dan praktikan, membuat catatan harian, catatan tentang nilai dan kemampuan mahasiswa serta hasil-hasil yang dicapai oleh mahasiswa. 5. Mengawasi keadaan alat-alat yang digunakan. 6. Membuat dan mengisi buku catatan harian laboratorium yang memuat hal-hal :
Hari, tanggal kegiatan Asisten yang hadir dan kegiatannya Jumlah praktikan Keadaan peralatan Hah-hal lain yang perlu dilaporkan.
III.
Beberapa catatan untuk kelancaran tugas asisten : 1. Asisten adalah tugas aparat resmi universitas, dengan demikian asisten harus melaksanakan disiplin asisten dan etika asisten. 2. Asisten harus menguasai semua praktikum yang akan dilaksanakan. 3. Asisten hadir selambat-lambatnya 15 menit sebelum jadwal praktikum. 4. Asisten tidak meninggalkan laboratorium selama jadwal tugasnya kecuali ada keperluan yang sangat mendesak. 5. Selama bertugas, para asisten tidak mengerjakan hal-hal diluar tugas asistensi (misalnya membaca majalah, menyalin kuliah, membuat PR, dll) 6. Bila asisten berhalangan (sakit, tugas lapangan, dll) harus ada penggantinya dan memberitahukan kepada Kepala Laboratorium selambat-lambatnya satu hari sebelumnya.
IV.
Perencanaan kegiatan laboratorium Rencana kegiatan laboratorium seharusnya dijadwalkan baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek, misalnya jadwal tahunan, semesteran, bulanan dan mingguan. Contoh : 1. Semester ganjil : Praktikum mata kualih A dan B Juli Agustus : Parktikum mata kuliah A Sep Oktober : Praktikum mata kuliah B Semester genap : Praktikum mata kuliah X dan Y Maret April Mei Juni : Pratikum mata kulai X : Praktikum mata kuliah Y
2. Di suatu laboratorium akan dilaksanakan praktikum untuk mata kuliah A, B, dan C, pada satu semester yang sama. Selain itu laboratorium tersebut akan digunakan pula untuk penelitian dosen dan penelitian mahasiswa. Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu V. : Praktikum mata kuliah A : Praktikum mata kuliah B : Praktikum mata kuliah C : Penelitian dosen : Penelitian mahasiswa : Pertemuan mingguan asisten
Pengelolaan peralatan dan bahan 1. Setiap laboratorium harus mempunyai daftar peralatan/bahan yang memuat :
Nama alat/bahan beserta spesifikasinya Nomor inventaris Jumlah setiap jenis alat/bahan Tanggal penerimaan alat/bahan (serta tanggal kadaluarsa bahan) Kondisi alat dan bahan Keterangan lain yang dianggap perlu
2. Penggunaan/peminjaman alat harus disertai bon peminjaman. 3. Sebelum dan sesudah peminjaman alat, kondisi alat haruslah diperiksa. 4. Sebelum penyimpanan, alat haruslah dibersihkan terlebih dahulu. Cara pembersihan dan penyimpanan alat harus mengikuti petunjuk dari produsen alat tersebut.
5. Jika ada alat yang rusak, segera diusahakan perbaikannya agar kegiatan praktikum/penelitian tidak akan terganggu. 6. Perlu dibuat daftar kerusakan alat. No Nama Alat Nomor Alat Jenis Kerusakan Keterangan Tanggal, perusak, yang memperbaiki 7. Buku petunjuk/manual alat haruslah disimpan baik-baik agar dapat digunakan jika terjadi kerusakan alat. Perlu dibuat duplikat/fotocopynya. Contoh bon peminjaman alat/bahan : Bon Peminjaman Nama NIP/No. Pokok Tgl. Peminjaman Nama alat/bahan : : : Nomor alat Jumlah Keperluan
(tanda tangan peminjam) Alat/bahan kembali dalam keadaan baik/rusak/kurang/tersisa/habis, pada tanggal : (Tanda tangan petugas lab.) VI. Hubungan kerja Kepala Laboratorium dan Koordinator Praktikum 1. Koordinator praktikum melaporkan kepada Kepala Laboratorium tentang rencana penggunaan laboratorium. 2. Kepala laboratorium menentukan jadwal pemakaian laboratorium dan menentukan asisten laboratorium yang akan bertugas mendampingi pengelola praktikum. VII. Pelaksanaan praktikum di laboratorium 1. Asisten hadir paling lambat 15 menit sebelum jadwal praktikum untuk mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Tata tertib laboratorium /praktikum harus benar-benar dijalankan 3. Tas-tas dan barang-barang praktikan yang tidak digunakan dalam praktikum, agar diletakkan di meja tertentu, bukan di meja praktikum. 4. Selama praktikum, kebersihan laboratorium harus tetap dijaga.
5. Sebelum praktikan meninggalkan laboratorium, alat-alat terlebih dahulu diperiksa kelengkapan dan kondisinya. 6. Asisten membimbing dan mengawasi jalannya praktikum, bukan melakukan praktikum. 7. Daftar hadir praktikan diperlukan untuk mencegah adanya praktikan yang menyelundupkan laporan (tidak melakukan praktikum tetapi memasukkan laporan). 8. Jika jumlah peralatan memungkinkan, buatlah kelompok praktikum dengan jumlah anggota sesedikit mungkin. 9. Setelah selesai melaksanakan satu praktikum, asisten sebaiknya membuat Berita Acara Praktikum yang isinya memuat antara lain : VIII. topik/judul praktikum, waktu (hari, tanggal, jam), nama asisten yang bertugas, jumlah peserta (dilampiri dengan daftar hadir praktikan), alat dan bahan yang digunakan (jenis dan jumlahnya) keadaan peralatan sebelum dan sesudah praktikum hal-hal khusus yang terjadi selama praktikum
Pelaksanaan Praktek Lapang 1. Lokasi praktek lapang haruslah dipilih sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan praktikum dan terjamin keamanannya. Sebaiknya dilakukan peninjauan pendahuluan ke lokasi oleh asisten. 2. Koordinator praktek menyiapkan : surat ijin pemakaian lokasi, alat dan bahan yang akan digunakan, pembagian kelompok praktikum, susunan acara praktek lapang. 3. Asisten mengurus surat izin pemakaian lokasi (izin dari Camat, atau instansi yang terkait). 4. Untuk menjaga keselamatan, jaket pelampung perlu disiapkan. 5. Asisten menyiapkan transportasi dan penginapan selama di lapangan. Jika menginap ditenda, keamanan peralatan dan barang-barang lainnya perlu betulbetul dijaga, seharusnya ada tugas piket/jaga 24 jam secara bergantian. 6. Asisten memantau dan membantu praktikan dalam penyediaan konsumsi lapangan.
7. Saat tiba dilokasi, harus melapor kepada Lurah/Kepala Kampung setempat. Halhal yang perlu dilaporkan adalah : lokasi basecamp, jam-jam praktek, jumlah praktikan dan dosen, beberapa lama di lokasi. 8. Selama di lokasi, seluruh peserta (praktikan, asisten, dosen) wajib menjaga hubungan baik dengan penduduk setempat. Perbincangan singkat namun akrab, kadang-kadang memberi kesan yang mendalam bagi penduduk pesisir. Komunikasi dengan menggunakan bahasa daerah setempat sangatlah membantu memberi kesan yang baik. 9. Sebelum meninggalkan lokasi praktek, praktikan harus memeriksa apakah tidak ada data/sampel yang tertinggal dilokasi. 10. Sebelum meninggalkan lokasi praktek, harus pamit kepada Lurah/Kepala Kampung. Basecamp haruslah dibersihkan terlebih dahulu dan jangan sampai ada alat-alat yang tertinggal. Yang perlu ditinggalkan di lokasi adalah kesan yang baik.
Sumber : Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman Penulis sebagai : 1. Asisten Laboratorium Fisika Dasar di Institut Teknologi Bandung, 1984-1987. 2. Asisten Laboratorium Fisika Bumi, Jurusan Fisika, ITB, 1987-1990. 3. Koordinator Praktikum Oseanografi Fisika, Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan, Unhas, 1993-1995. 4. Kepala Laboratorium Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Kelautan, Jurusan Ilmu Kelautan, Unhas, 2000-2006.