Asuhan Keperawatan Kala II
Asuhan Keperawatan Kala II
Asuhan Keperawatan Kala II
dilatasi serviks lengkap (pembukaan 10 cm). Fase-fase ini ditandai dengan perilaku verbal dan nonverbal ibu, kondisi aktivitas uterus. Keinginanuntuk mengedan, dan penurunan janin. Pada fase ini bu akan merasakan nyeri, maka yang harus dikaji adalah : P : nyeri akan meningkat seiring dengan puncak kotraksi, ibu mungkin akan mengeluh nyeri atau terdapat perubahan pada ekspresi wajah ibu. Q : nyerinya akan terasa sangat nyeri, oleh karena emosi ibu akan meningkat jika ditanya apa yangsedang dirasakannya. R : penurunan nyeri hanya dapat dilakuan dengan menenangkan ibu dan memposisikannya pada kondisi yang nyaman dan memberi analgetik jika diperlukan. S : jika ibu masih kooperatif, tanyakan skala nyeri yang dirasakan. T : kaji waktu nyeri timbul.
Kaji kemampuan ibu untuk mengedan Pada fase dua proses melahirkan segera kaji kemampuan ibu untuk mengedan. Ajarkan beberapa teknik pernapasan agar ibu dapat mengedan dengan baik. Usahan agar perineum ibu tida robek. Tanda-tanda lain yang dapat menunjukkan tahap kedua dimulai adalah sebagai berikut : 1. Keringat tiba-tiba di bibir atas 2. Muntah 3. Aliran darah (show) meningat 4. Ekstremitas gemetar 5. Semakin gelisah, ada pernyataan Saya tidak tahan lagi 6. Usaha mengedan yang involunter Kemajuan Tahap Kedua Persalinan Ibu
Fase 1
Fase 2
Fase 3
Periode
fisiologis untuk semua criteria Frekuensi 2 sampai 3 menit 2 sampai 2,5 menit
1 sampai 2 menit
PENURUNAN
Meningkat dan reflex Cepat ferguson(tekanan pada bagian persentasi pada regangan panggul pelepasan dari posterior, mengakibatkan kontrakso semakin menjadi aktif uterus kuat) reseptor dasar merangsang oksitosin hipofisis yang
+2 sampai +4
+4 sampai lahir
Aliran darah merah Kepala janin terlihat tua bermakna meningkat pada introitus; aliran darah keluarnya kepala menyertai aliran
Kecil bahkan sampai Rasa tidak ada pada puncak semakin kontraksi terkuat Tenang Khawatir tertahankan Suara
keras
tentang menghembuskan
kemajuan
Merasa lega setelah Merasa sangat ingin Menyatakan melalui masa transisi mengedan ke tahap kedua Merasa letih Mengubah
bahwa
dan pernapasan ; menahan Menyatakan perasaan napas empat sampai tidak berdaya telah lima detik dengan Menunjukkan secara penurunan untuk dan
sesuatu bernapas
dan optimis (karena teratur di antaranya : kemampuan bagiab tersulit telah lima sampai tujuh kali mendengar terselesaikan) Merasa setelah kontraksi dapat Mengeluarkan
mengendalikan diri
napas dengan keras melahirkan dan menghembuskan Sring napas dengan keras Sering posisi menunjukkan yang dengan
kegembiraan biasa
mengubah luar
keluarnya kepala
Durasi Durasi tahap kedua dapat lebih lama pada wanita yang mendapatkan blok epidural dan menyebabkan hilangnya reflex mengedan. Paritas Kehamilan pertama Kehamilan berikutnya Rentang (menit) 25 sampai 75 13 sampai 17 57 14,4 Rata-rata (menit)
Tahap dua yang berkepanjangan dilaporkan kepada tenaga kesehatan yang melakukan tindakan pemberi bantuan persalinan. Episiotomi Adalah insisi pada perineum untuk memperbesar mulut vagina. Indikasi dilakukannya
episiotomy adalah kepala bayi lebih besar dibandingkan lubang vagina, serta lubang vagina tidak dapat mengalami pembesaran kembali. Jenis episotomi ditentukan berdasarkan tempat dan arah insisi, yaitu : 1. Episiotomy garis media, teknis ini paling umum dilakukan. Episiotomy ini lebih efektif dan lebih mudah diperbaiki dan biasanya nyeri yang timbul lebih ringan. Kadang-ladang dapt terjadi perluasan ke sfringter rectum. 2. Episiotomy medialateral, teknik ini dilakukan pada persalinan dengan tindakan jika ada kemungkinan terjadi perluasan ke arah posterior. Meskipun dengan demikian robekan derajat emapt dapat dihindari , tetapi robekan derajat tiga dapat terjadi. Analisa Data Data DS : Klien tampak mengerang gelisah, dorongan bayi Etiologi Kalahiran normal Sudah mendekati waktu persalinan Kontraksi : Vulva perineum anus di membuka, atas bergetar, bibir, HIS Dilatasi uterus/terjadi regangan Menekan ujung saraf bebas dan jaringan sekitar Nyeri Masalah
kesakitan, mengatakan
sangat sakit dan merasa ingin BAB. DO : Pemeriksaan membuka, menonjol, keringat ekstremitas
intensitas serviks
kuat. lengkap,
Dilatasi ketuban
Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri berhubungan dengan dilatasi uterus dalam proses persalinan normal ditandai dengan klien tampak mengerang kesakitan, gelisah, mengatakan dorongan bayi sangat sakit dan merasa ingin BAB. Intervensi Keperawatan Dianosa keperawatan Nyeri berhubungan Menurunkan dengan dilatasi perasaan nyeri yang MANDIRI 1. Kaji komunikasi verbal nonverbal klien. 2. Ajarkan teknik relaksasi distraksi. Ajarkan teknis napas dalam dan 2. Menurunkan nyeri yang dan 1. Mengevalusi keoperatifan klien terhadap tindakan perawat. Tujuan Intervensi Rasional
uterus dalam proses dialami ibu, dengan persalinan ditandai klien mengerang kesakitan, mengatakan dorongan sangat sakit bayi dan gelisah, normal kriteria : dengan tampak Klien menurunkan nada suaranya Klien dapat
dirasakan klien.
pada klien. 3. Tingkatkan penggunaan teknis pernapasan 3. Teknis pernapasan terfokus mengalihkan akan
terfokus.
dari
4. Libatkan klien dalam pengambilan keputusan tindakan. 5. Berikan lingkungan yang nyaman. 6. Beritahukan kemajuan persalinan pada klien.
klien
klien dengan