Dikala Yesus Menyangkali Yahweh
Dikala Yesus Menyangkali Yahweh
Dikala Yesus Menyangkali Yahweh
Jika Guru yang baru memberikan pengajaran yang berbeda dari ajaran
Guru yang lama, maka pengajaran Guru yang lama akan diabaikan.
Demikianlah sikap seorang murid yang setia, yang dianut juga oleh Rasul
Paulus, sehingga ia melancarkan pernyataannya pada 2Kor.10:5-6:
Paulus adalah bekas murid Musa (secara tidak langsung), karena ia menganut
agama Yahudi, dari mazhab Farisi yang paling keras [Kis.26:5]. Maka segala
pikiran dan pengajaran Musa ditaklukkan Paulus ke bawah pikiran Kristus. Jika
ada yang tidak sesuai, pikiran Kristus yang akan dianutnya, pikiran
Musa disingkirkannya. Begitu setia dan taatnya Paulus kepada Gurunya:
Yesus Kristus; TERPUJILAH YESUS!
Barangkali ada di antara Pembaca yang pernah diajar bahwa Tokoh Musa
setara dengan Tokoh Yesus, karena keduanya adalah pembawa dua Agama
yang setara: Agama Yahudi dan Agama Kristen (?) Renungkanlah fakta-fakta
berikut…
Keyakinan Mose (Musa), bahwa ia telah bertemu muka dengan Yang Maha
Pencipta, bahkan menerima dua loh batu berisi 10-Hukum dari tangan Yang
Mahapencipta, disanggah oleh Rasul-rasul Perjanjian Baru.
Sebagai orang kecil, lebih aman bagi kita sekalian menawan segala pikiran
dan menaklukkannya kepada Kristus! Penulis memilih berdiri pada
pihak murid-murid Yesus, sebab penulispun seorang muridYesus, kendati
masih pelajar awal!
5. TOKOH YESUS-PUN MENYANGKALI TOKOH YaHWeH
Apakah judul Bab ini membangkitkan kegusaran di dalam diri anda? Jika
demikian, itu menunjukkan bahwa Pembaca telah lebih dahulu menjadi
muridnya orang-orang-yang-menjadi-murid-Musa! Sebab faktanya memang:
Yesus telah menyangkali YaHWeH! Ikutilah dengan hati yang sejuk…
Yesus tidak mengakui DiriNya diutus oleh tokoh YaHWeH, tidak juga
diutus Elohim, dll., yang orang Yahudi sudah kenal!
Yang Yesus akui adalah bahwa Ia diutus oleh YMP, BapaNya, TOKOH Yang-
tidak dikenal oleh orang-orang Yahudi.
5.3. TOKOH BAPA-SORGAWI TIDAK DIKENAL OLEH ORANG YAHUDI
Yoh.8:19: Maka kata mereka kepadaNya: “Di manakah BapaMu?”
Jawab Yesus: Baik Aku, maupun BapaKu tidak kamu kenal...
Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga BapaKu.”
Sekali lagi Yesus nyatakan bahwa BapaNya (Bapa Sorgawi atau YMP) tidak
dikenal oleh orang-orang Yahudi. Berarti Tokoh Bapa Sorgawi bukanlah
tokh YaHWeH, yang dikenal orang Yahudi. Bapa Sorgawi bukan pula Elohim,
bukan Elloah atau El Shadday, yang dikenal oleh orang-orang Yahudi.
Dan kalimat yang terakhir, bagi telinga muridYesus akan berbunyi: “Jikalau
kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Sembahan Yang Benar,
BapaKu.” Berarti: Sembahan Yang benar adalah Tokoh Yesus-dan-Bapa-
Sorgawi, Yang SATU adanya [Yoh.10:30], bukan tokoh YaHWeH, atau
tokoh Allah atau lainnya. Mulialah Yesus Kristus!
Ada ahli-pikir melakukan analisa dari Ilmu Bahasa (Etimologi). Analisa yang
membanding-bandingkan nama Yesus dengan nama YaHWeH. Mengandalkan
ke-pakar-an mereka dalam Bahasa Aramaic ataupun Ibrani kuno, lalu
menganggap keduanya (bersama nama-nama ‘Yesaya’, ‘Yoshua’, bahkan
‘Yehoshua’) mempunyai akar-kata yang sama. Karena istilah ‘YaHWeH’
berusia lebih tua dari pada ‘Yesus’, maka tokoh YaHWeH dianggap
merupakan ‘akar’ dari Tokoh Yesus, sehingga tokoh YaHWeH dianggap lebih
luhur dari pada Tokoh Yesus! Cara pembandingan yang dangkal, namun
sudah menjerat cukup banyak orang Kristen, yang belum menjadi muridYesus!
Lahirlah paham yang bernama Theologia Christophany. Ajaran ini lahir dari
pendekatan Ilmu Sejarah, sementara kita mengetahui bahwa Sejarah
10 di kala Ιησουζ menyangkali YaHWeH
Golongan ini, antara lain menunjuk kepada Yoh.8:58: Kata Yesus kepada
mereka: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi,
Aku ada.” Lalu mereka menyatakan bahwa pernyataan ‘Aku ada’ tepat
sama dengan ucapan Tokoh yang Musa temui dalam catatan Kel.3:14.
Kesimpulan orang Yahudi [ayat-59]: Yesus sedang menyamakan diri
dengan YaHWeH, mengaku bertemu dengan Musa. Kesimpulan ceroboh ini
diaminkan oleh banyak Guru Kristiani. Sebaliknya, muridYesus tidak perlu
sepaham dengan penganut agama Yahudi. MuridYesus mengerti: malaikatpun
dapat mengucapkan kalimat yang sama; sebab sebelum Abraham jadi (lahir),
malaikat-malaikat sudah ribuan tahun berkiprah!
Lebih tegas lagi Sabda Yesus pada Yoh.18:37: “…Untuk itulah Aku lahir dan
untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi
kesaksian tentang kebenaran. Setiap orang yang berasal dari kebenaran
mendengarkan suaraKu.”
Dari sudut pandang Yesus, setiap orang yang berkecimpung dalam Ilmu
Sejarah dapat dianggap ‘berasal dari Ilmu Sejarah’, jadi tidak berasal dari
kebenaran, sebab Ilmu Sejarah dipenuhi oleh anggapan manusia disertai
spekulasi ilmiah. Ilmu Sejarah tidak takluk kepada pikiran Kristus!
Bahwa Yesus harus lahir dan datang…, ‘untuk memberi kesaksian tentang
kebenaran…’, segera menunjukkan bahwa mempersaksikan kebenaran adalah
suatu urusan yang sulit, sehingga harus Yesus (Kebenaran) sendiri yang
datang ke dunia ini. Hal itu menunjukkan pula bahwa Nabi-nabi Perjanjian
Lama tidak terlalu berhasil dalam mempersaksikan kebenaran (khusus:
kebenaran mengenai Tokoh Yang Maha Pencipta), sehingga harus
Tokoh Yesus-Firman [Yoh.1:1] yang adalah YMP [Yoh.1:1] yang lahir dan
datang ke bumi [Yoh.1:14] untuk bersaksi!
di kala Ιησουζ menyangkali YaHWeH 11
Dengan cara yang sah ini, dua Tokoh dapat dibandingkan atau dibedakan
secara tepat, kendati (mungkin) nama kedua Tokoh itu tidak dikenal, atau
keduanya memiliki nama yang serupa!
6.4.2. JANJI-BERKAT DARI TOKOH YESUS (YMP PADA P. BARU) bagi semua
pengikutNya, dinyatakanNya dalam Yoh.10:10: “…Aku datang supaya
mereka mempunyai hidup (-rohani, yakni hidup-kekal; Penulis), dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan…”; serta dalam Yoh.14:27:
“…Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahteraKu
Kuberikan kepadamu…”
Jelas sekali cara bergaul yang ditetapkan oleh Yesus jauh lebih unggul. Umat,
secara perorangan, boleh bergaul langsung dengan Sembahan. Nabi dan
pengantara lainnya tidak diperlukan lagi. MULIALAH YESUS KRISTUS!
Rasanya hasil pembandingan pada 6.4. dan 6.5. sudah menunjukkan hasil
yang timpang (Tokoh Yesus jauh lebih berbobot dari pada YaHWeH).
Cara-cara Yesus lebih unggul dan lebih luhur dari pada cara-cara YaHWeH.
Dari aspek ‘Otoritas’, Pasal-1.3. dan 1.4. telah menunjukkan betapa tidak
segan Tokoh Yesus terhadap Hukum-hukum yang diperintahkan tokoh
YaHWeH kepada Musa! Vonnis Hukuman Mati (dirajam, dilempari batu,
berdasarkan Hukum Taurat) atas perempuan yang berzinah dibatalkan oleh
pembelaan Yesus. Nampaklah bahwa otoritas Yesus melebihi otoritas
(Hukum-) YaHWeH. Demikian pula Sabat Agama Yahudi, diperintahkan
juga oleh YaHWeH, di’anggap-sepi’ oleh Yesus!
6.6.1. MATIUS 28:18: “KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan
di bumi…” Tokoh Yesus, dalam kesatuan dengan BapaNya (tidak
perlu lagi ditanya siapa Nama Bapa), bukan bersama tokoh
YaHWeH, memegang segala kuasa sorgawi dan duniawi!
6.6.3. MATIUS 24:35: “…Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu
tidak akan berlalu…”
Hanya Yang Maha Pencipta yang layak mengucapkan Sabda
sedemikian. Sewajarnyalah, sebab Roh yang hadir di dalam tubuh
Yesus-Anak-Manusia adalah Roh YMP sendiri! [Yes.11:1-2].
14 di kala Ιησουζ menyangkali YaHWeH
Orang yang bijaksana tentu memilih SEMBAHAN yang paling luhur dan
paling menjanjikan berkat, untuk disembah dan dilayani, seraya menolak
sembahan lainnya; TERPUJILAH YESUS KRISTUS!
Tentu para Rasul mengerti sungguh siapa Yesus, sehingga ‘Liturgi- Pembaptis-
an’ yang mereka lakukan tidak melibatkan nama YaHWeH:
Umat Perjanjian Lama diperingatkan keras oleh Yang Maha Pencipta, melalui
penyampaian YaHWeH, melalui Musa, agar menolak berurusan dengan
(nama) ilah-asing. Bacalah keseluruhan Kitab Ulangan Pasal-13, dan lihatlah:
orang yang membujuk untuk menyembah ilah-asing harus dibunuh.
Bacalah ayat 6-11: Apabila saudaramu laki-laki, atau anakmu laki-laki, …atau…
membujuk engkau diam-diam, katanya: Mari kita berbakti kepada allah
lain yang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek-moyangmu, salah satu
allah bangsa-bangsa di sekelilingmu, baik yang dekat maupun yang jauh dari
padamu, dari ujung bumi ke ujung bumi, maka janganlah engkau
mengalah kepadanya… Janganlah engkau merasa sayang… tetapi bunuhlah
dia! Pertama-tama tanganmu sendirilah yang bergerak membunuh dia,
kemudian seluruh rakyat. Engkau harus melempari dia dengan batu,
sehingga mati, karena ia telah berikhtiar menyesatkan engkau dari
YaHWeH, Sembahanmu…
Lihatlah: orang yang beragama Yahudi tak ‘kan mau menyeru ‘Allah’ atau
‘Debata’ atau ‘Yesus’-pun! Ketentuan yang serupa dianut juga oleh penganut
Al Qur’aan! Seorang yang beragama Islam tak ‘kan mau menyeru nama
YaHWeH atau Yesus-pun!
Tidak heran Stefanus dirajam, sebab telah menyangkali YaHWeH, dan secara
tersirat mengajak umat untuk menyembah Tokoh Yesus, bukan Tokoh
YaHWeH. Berdasarkan Ul.Ps.13 orang Yahudi merasa sah merajam Stefanus!
Mungkin terjadi, akibat keyakinan bahwa Yang Maha Pencipta bernama ‘Allah’,
‘Debata’, dll., maka pada saat ajal mereka, yang mereka panggil atau serukan
bukan nama Yesus Kristus, melainkan nama ‘Allah’, ‘Yehovah’, dsb. Maka Iblis
akan mendakwakan bahwa mereka tidak dapat diselamatkan (mati-rohani),
karena hanya dalam nama Yesus, manusia dapat diselamatkan [Kis.4:12].
juga yang kamu minta dalam namaKu {nama Yesus! Penulis}, Aku
akan melakukannya supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika
kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu {nama Yesus!
Penulis}, Aku akan melakukannya…”
Jelaslah, siapapun yang masih mengeraskan hati, yang masih menyeru nama-
nama selain ‘Yesus’, akan mengalami kerugian besar di dalam imannya…
[\
CATATAN AKHIR:
Bagi anda yang masih sangsi akan nama Yesus Kristus, Yang
menyelamatkan, wahhh! Mintalah Traktat: EsanamaNya atau
Nama Mana Raja Nama-nama, dengan mengirimkan surat
kepada:
[\
di kala Ιησουζ menyangkali YaHWeH 23
24 di kala Ιησουζ menyangkali YaHWeH
…di kala
Ιησουζ (Iesous)
menyangkali
YaH WeH
Tentu muridIesous bersikap seperti Paulus [2Kor.10:5]:
[Yoh.1: 14]
Logos menjadi manusia
Ιησουζ (Iesous)
HUKUM (Yesus)
TAURAT Sempurnakan Hukum Taurat
[Mat.5:21-45]