Aplikasi Gelombang Am Dan FM
Aplikasi Gelombang Am Dan FM
Aplikasi Gelombang Am Dan FM
“GELOMBANG RADIO”
( Disusun guna memenuhi tugas makalah mata kuliah Gelombang Optik)
Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2010
APLIKASI GELOMBANG FM DAN AM
Penggunaan signal AM-VSB untuk mengirim beberapa channel analog adalah prinsip
lurus kedepan dan sederhana. Bagaimana pun juga hal itu memiliki syarat C/N paling tidak
40 dB untuk setiap channel AM dimana antara laser dan penerimanya harus garis lurus. Cara
lain adalah denga menggunakan modulaasi frekuensi ( FM ) dimana setiap subcarrier
dimodulasi oleh frekuensi dengan signal informasi, namun hal ini membutuhkan bandwide
lebih besar sekitar 7 – 8 kali dari AM. Rasio S/N dari output detector FM jauh lebih besar
dari rasio C/N pada input dari detector.
Rasio dari s/n tergantung pada desain sistem tetapi umumnya berada pada 36-44 db
Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 – 108 MHz, dimana
pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun
interferensi yang tidak diharapkan. Jangkauan dari sistem modulasi ini tidak sejauh, jika
dibandingkan pada sistem modulasi AM dimana panjang gelombangnya lebih panjang.
Sehingga noise yang diakibatkan oleh penurunan daya hampir tidak berpengaruh karena
dipancarkan secara LOS (Line Of Sight).
Saluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali lebar bandwidth (lebar
pita) saluran siar AM. Hal ini disebabkan oleh struktur sideband nonlinear yang lebih
kompleks dengan adanya efek-efek (deviasi) sehingga memerlukan bandwidth yang lebih
lebar dibanding distribusi linear yang sederhana dari sideband-sideband dalam sistem AM.
Band siar FM terletak pada bagian VHF (Very High Frequency) dari spektrum frekuensi di
mana tersedia bandwidth yang lebih lebar daripada gelombang dengan panjang medium
(MW) pada band siar AM.
Fidelitas Tinggi
Respon yang seragam terhadap frekuensi audio (paling tidak pada interval 50 Hz
sampai 15 KHz), distorsi (harmonik dan intermodulasi) dengan amplitudo sangat rendah,
tingkat noise yang sangat rendah, dan respon transien yang bagus sangat diperlukan untuk
kinerja Hi-Fi yang baik. Pemakaian saluran FM memberikan respon yang cukup untuk
frekuensi audio dan menyediakan hubungan radio dengan noise rendah. Karakteristik yang
lain hanyalah ditentukan oleh masalah rancangan perangkatnya saja.
Transmisi Stereo
Alokasi saluran yang lebar dan kemampuan FM untuk menyatukan dengan harmonis
beberapa saluran audio pada satu gelombang pembawa, memungkinkan pengembangan
sistem penyiaran stereo yang praktis. Ini merupakan sebuah cara bagi industri penyiaran
untuk memberikan kualitas reproduksi sebaik atau bahkan lebih baik daripada yang tersedia
pada rekaman atau pita stereo. Munculnya compact disc dan perangkat audio digital lainnya
akan terus mendorong kalangan industri peralatan dan teknisi siaran lebih jauh untuk
memperbaiki kinerja rantai siaran FM secara keseluruhan.
Uc = Ac sin (wc θ + c)
Dalam modulasi amplitudo (AM) maka nilai ‘Ac‘ akan berubah-ubah menurut fungsi
dari sinyal yang ditumpangkan. Sedangkan dalam modulasi sudut yang diubah-ubah adalah
salah satu dari komponen ‘wc + θ c‘. Jika yang diubah-ubah adalah komponen ‘wc‘ maka
disebut Frekuensi Modulation (FM), dan jika θ komponen ‘c‘ yang diubah-ubah maka
disebut Phase Modulation (PM).
Jadi dalam sistem FM, sinyal modulasi (yang ditumpangkan) akan menyebabkan
frekuensi dari gelombang pembawa berubah-ubah sesuai perubahan frekuensi dari sinyal
modulasi. Sedangkan pada PM perubahan dari sinyal modulasi akan merubah fasa dari
gelombang pembawa. Hubungan antara perubahan frekuensi dari gelombang pembawa,
perubahan fasa dari gelombang pembawa, dan frekuensi sinyal modulasi dinyatakan sebagai
indeks modulasi (m) dimana :
Dalam siaran FM, gelombang pembawa harus memiliki perubahan frekuensi yang
sesuai dengan amplituda dari sinyal modulasi, tetapi bebas frekuensi sinyal modulasi yang
diatur oleh frekuensi modulator.
Pemancar FM
Tujuan dari pemancar FM adalah untuk merubah satu atau lebih sinyal input yang
berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang termodulasi dalam sinyal RF (Radio
Frekuensi) yang dimaksudkan sebagai output daya yang kemudian diumpankan ke sistem
antena untuk dipancarkan. Dalam bentuk sederhana dapat dipisahkan atas modulator FM dan
sebuah power amplifier RF dalam satu unit. Sebenarnya pemancar FM terdiri atas rangkaian
blok subsistem yang memiliki fungsi tersendiri, yaitu:
1. FM exciter merubah sinyal audio menjadi frekuensi RF yang sudah termodulasi
3. Power Amplifier di tingkat akhir menaikkan power dari sinyal sesuai yang
dibutuhkan oleh sistem antena
4. Catu daya (power supply) merubah input power dari sumber AC menjadi tegangan
dan arus DC atau AC yang dibutuhkan oleh tiap subsistem
6. RF lowpass filter membatasi frekuensi yang tidak diingikan dari output pemancar
Yang pertama kali menyebar luaskan Aplikasi untuk hubungan antara fiber optik
secara analog yang mana di mulai pada akhir tahun 1980 adalah CATV Network. Network
jenis ini beroprasi pada frekuensi antara 50 sampai 88 Mhz dan dari 120 samapi 550 Mhz.
Frekuensi anatara 88 samapi 120 Mhz tidak digunaka karena digunaaka untuk penyiaran
radio FM. Network ini dapat membawa lebih dari 80 AM vestigal-side band (AM-VSB)
video chanel, masing-masing mempunyai noise selebar 4 Mhz dari lebar chanel yang 6 Mhz,
dengan S/N ratio sebesar 40db. Untuk mempertahankan kesamaan dengan coax base network
yang sebelumnya, format dari multichanel AM-VSB juga dipilih untuk sistem fiber optik.
Jika beberapa frekuensi carrier melewati peralatan non linier seperti laser dioda dapat
membangkitkan sinyal yang berbeda dari frekuensi asalnya yang disebut juga sebagai
frekuensi intermodulation, dan dapat menyebabkan interferensi pada kedua band dari
channel. Hasilnya adalah penurunan jumlah sinyal yang dapat ditransmisikan.
Jika frekuensi kerja dari channel kurang dari 1 oktaf seluruh distorsi harmonis bahkan
distorsi intermodulasi (IM) akan keluar dari passband. Jika signal passband mengandung
banyak signal carrier. Beberapa IM akan muncul pada frekuensi pada sama. Hal ini disebut
juga staking yang merupakan tambahan dari basis power. Dimana ada dua nada orde ketiga
tersebar pada daerah operasi passband. Tripel beat product dibuat untuk dikonsentrasikan
pada tengah – tengah channel, jadi pembawa pusat menerima inteferensi yang paling besar.
Hasil dari beat stcaking adalah secara umum pada CSO ( Composite Second Order ) dan CTB
( Composite Tripel Beat ) dan digunakan untuk menggunakan kemampuan dari multichannel
hubungan AM.
Modulasi AM
Dari banyak teknik modulasi, AM dan FM adalah modulasi yang banyak diterapkan
pada radio siaran. Keduanya dipakai karena tekniknya relatif lebih mudah dibandingkan
dengan teknik-teknik lain. Dengan begitu, rangkaian pemancar dan penerima radionya lebih
sederhana dan mudah dibuat.
Di pemancar radio dengan teknik AM, amplitudo gelombang carrier akan diubah
seiring dengan perubahan sinyal informasi (suara) yang dimasukkan. Frekuensi gelombang
carrier-nya relatif tetap. Kemudian, sinyal dilewatkan ke RF (Radio Frequency) Amplifier
untuk dikuatkan agar bisa dikirim ke jarak yang jauh. Setelah itu, dipancarkan melalui antena.
Akibatnya, informasi yang terkirim pun akan berubah dan ujung-ujungnya mutu
informasi yang diterima jelas berkurang. Efek yang kita rasakan sangat nyata. Suara merdu
Andien yang mendayu akan terdengar serak, aransemen Dewa yang bagus itu jadi terdengar
enggak karuan, dan suara Iwan Fals benar-benar jadi fals.
Cara mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh redaman, noise, dan interferensi
cukup sulit. Pengurangan amplitudo gangguan (yang mempunyai amplitudo lebih kecil), akan
berdampak pada pengurangan sinyal asli. Sementara, peningkatan amplitudo sinyal asli juga
menyebabkan peningkatan amplitudo gangguan. Dilema itu bisa saja diatasi dengan
menggunakan teknik lain yang lebih rumit. Tapi, rangkaian penerima akan menjadi mahal,
sementara hasil yang diperoleh belum kualitas Hi Fi dan belum tentu setara dengan harga
yang harus dibayar.
Modulasi FM
Di pemancar radio dengan teknik modulasi FM, frekuensi gelombang carrier akan
berubah seiring perubahan sinyal suara atau informasi lainnya. Amplitudo gelombang carrier
relatif tetap. Setelah dilakukan penguatan daya sinyal (agar bisa dikirim jauh), gelombang
yang telah tercampur tadi dipancarkan melalui antena.
Seperti halnya gelombang termodulasi AM, gelombang ini pun akan mengalami
redaman oleh udara dan mendapat interferensi dari frekuensi-frekuensi lain, noise, atau
bentuk-bentuk gangguan lainnya. Tetapi, karena gangguan itu umumnya berbentuk variasi
amplitudo, kecil kemungkinan dapat memengaruhi informasi yang menumpang dalam
frekuensi gelombang carrier.
Akibatnya, mutu informasi yang diterima tetap baik. Dan, kualitas audio yang
diterima juga lebih tinggi daripada kualitas audio yang dimodulasi dengan AM. Jadi, musik
yang kita dengar akan serupa dengan kualitas musik yang dikirim oleh stasiun radio sehingga
enggak salah kalau stasiun-stasiun radio siaran lama (yang dulunya AM) pindah ke teknik
modulasi ini. Sementara stasiun-stasiun radio baru juga langsung memilih FM.
Selain itu, teknik pengiriman suara stereonya juga tidak terlalu rumit. Jadinya,
rangkaian penerima FM stereo mudah dibuat, sampai-sampai dapat dibuat seukuran kotak
korek api. Produk FM autotuner seukuran kotak korek api ini sudah gampang diperoleh di
kaki lima dengan harga yang murah. Kualitasnya cukup memadai untuk peralatan semurah
dan sekecil itu.
GELOMBANG RADIO
Gelombang radio mengirimkan suara music atau percakapan gambar, dan data tanpa terlihat
mata manusia dalam jarak yang mungkin mencapai jutaan kilometer. Hal ini terjadi tiap hari
dalam berbagai cara. Meskipun tak terlihat dan tak terdeteksi oleh manusia, gelombang radio
benar-benar telah mengubah cara hidup masyarakat. Jika kita berbicara tentang teknologi
wireless (nirkabel), semuanya menggunakan gelombang radio untuk media komunikasi.
Gelombang radio dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer diatmonfer bumi sehingga
memungkinkannya ditransmisikan dalam jarak jauh.
Beberapa penggunaan gelombang radio yang lain, misalnya telepon nirkabel (cordless
phone), jaringan nirkabel, mainan dengan radio kontrol, telopon seluler, GPS (Gelombang
Positioning Syistem), dan walkie talkie. Dalam system pentiaran radio (radio broadcasting),
gelombang radio digunakan untuk membawa sinyal suara (audio) dari stasiun pemancar radio
ke pesawat penerima radio. System penelaan (tuning) pada pesawat radio di rumah-rumah
penduduk akanmenyeleksi gelombang radio dari pemancar radio berdasarkan frekuensinya.
Setelah gelombang radio dengan frekuensi tertentu dipilih, system rangkaian elektronik pada
pesawat penerima radio akan mengambil sinyal audio yang dibawa oleh gelombang radio
tersebut akan mengirimkannya ke sisem output sebagai suara pada speaker pesawat penerima
radio tersebut.
Distasiun permancar radio, gelombang radio dihasilkan oleh muatan-miatan listrik yang
dipercepat melalui kawat penghantar. Muatan listrik dibangkitkan oleh isolator. Sebelum
dipancarkan melalui antena pemancar, gelombang radio terlebih dulu dimodulasikan
(dipaketkan) dengan sinyal audio. Gelombang radio yang membawa sinyal audio ini yang
akan ditransmisikan melalui antenna pemancar. Dalam hal ini gelombang radio berfunfsi
sebagai gelombang pembawa (carrier wave) yang membawa sinyal audio. Ada dua cara
modulasi gelombang radio yaitu modulasi amplitude (amplitude modulation =AM) dan
modulasi frekuensi (frequency modulation =FM). Dengan system AM, gelombang audio
dibawa oleh gelombang radio sebagai perubahan amplitudo. Sedangkan dalam FM, siyal
audio dibawa oleh gelombang radio sebagai perubahan frekuensi.