Pengaruh Ekstrak Kangkung
Pengaruh Ekstrak Kangkung
Pengaruh Ekstrak Kangkung
Disusun oleh :
RANU ANGGARA
G2A 005 155
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2009
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh :
RANU ANGGARA
G2A005155
Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Laporan Akhir Penelitian Karya Tulis
Pembimbing
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
DAFTAR BAGAN..............................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................vi
ABSTRAK INDONESIA.................................................................................................vii
ABSTRAK INGGRIS......................................................................................................viii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1
2.2. Sedasi......................................................................................................6
2.3. Fenobarbital.............................................................................................7
BAB 5 PEMBAHASAN......................……….................................................................22
6.1. Kesimpulan..................................................................................................24
6.2. Saran............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................25
DAFTAR BAGAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
LAMPIRAN I
LAMPIRAN II
LAMPIRAN III
ANALISA STATISTIK.....................................................................................................29
PENGARUH EKSTRAK KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir.)
TERHADAP EFEK SEDASI PADA MENCIT BALB/C
Ranu Anggara1), Budhi Surastri S2)
ABSTRAK
Latar Belakang : Kangkung darat (Ipomea reptans Poir.) merupakan tanaman obat
tradisional yang dipercaya masyarakat dapat digunakan sebagai obat tidur. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah kangkung darat memiliki efek sedasi.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan
Post Test Only Control Group. Hewan uji yang digunakan adalah mencit Balb/c jantan
sebanyak 30 ekor, dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Terdiri dari kelompok kontrol
positif yang diberikan fenobarbital 6 mg/kgBB, kelompok kontrol negatif yang diberikan
larutan Carboxy Methyl Cellulose dalam aquadest dan 3 kelompok perlakuan yang
diberikan ekstrak kangkung darat dengan peringkat dosis 2 mg/gBB, 4 mg/gBB dan 8
mg/gBB. Pemberian suspensi dilakukan secara peroral melalui sonde lambung. Metode
yang digunakan adalah rotarod dan data yang dikumpulkan adalah lamanya waktu mencit
berputar di rotarod. Data dianalisis dengan uji Shapiro Wilk, kemudian dilanjutkan uji
one way anova dan post hoc tests.
Hasil : Rerata waktu mencit bertahan di rotarod untuk masing-masing kelompok: kontrol
negatif (2559,77 detik), P2 (223,71), P1 (201,71), P3 (63,59), kontrol positif (56,05
detik). Uji post hoc test menunjukkan hasil yang signifikan pada 3 kelompok perlakuan
(ekstrak kangkung darat) terhadap kelompok kontrol negatif (p=0.000). Tidak didapatkan
perbedaan bermakna pada kelompok kontrol positif terhadap kelompok P1 (p=0,173), P2
(p=0,236) dan P3 (p=0,997) dan antara kelompok perlakuan.
Kesimpulan : Ekstrak kangkung darat dapat menimbulkan efek sedasi pada mencit
Balb/c.
Kata kunci : ekstrak, Ipomea reptans Poir., sedatif, rotarod.
ABSTRACT
Background: Leafy vegetable (Ipomea reptans Poir.) is a tradisional plant that believed
by people can be used as a drug for sleep. The aim of this study is to know if Ipomea
reptans Poir. Has the sedative effect.
Method : This study was an experimental laboratory research with post test only control
group design. The object of the study were 30 male Balb/c mice, divided randomly into 5
groups. Positive control group were given fenobarbital 6 mg/kgBB, negative control
group given carboxy methyl cellulose on aquadest and 3 treatment groups were given 2
mg/grBB (P1), 4 mg/grBB (P2) and 8 mg/grBB (P3) Ipomea reptans Poir. extract.
Treatment was given by gastric sonde. This research was used rotarod method dan data
collected from time of Balb/c mice stayed on rotarod. Data were analyzed using Saphiro
Wilk test, then continued with One Way Anova and post hoc tests.
Result : Means of Balb/c mice’s time stayed on rotarod: negative control (2559,77
second), P2 (223,71), P1 (201,71), P3 (63,59), positive control (56,05 second). Post hoc
test showed significant difference between treatment groups (Ipomea reptans Poir.
extract) to negative control group (p=0.000). There was no significant difference
between treatment group P1 (p=0,173), P2 (p=0,236) dan P3 (p=0,997) to positive
control and between treatment groups.
Conclusion : Ipomea reptans Poir. extract can cause sedative effect on Balb/c mice.
Keywords : Extract, Ipomea reptans Poir., sedative, rotarod.
PENDAHULUAN
Penggunaan tanaman sebagai obat sudah dikenal luas baik di negara berkembang
maupun negara maju. Di Asia dan Afrika 70-80% populasi masih tergantung pada obat
kepercayaan masyarakat bahwa obat tradisional berbahan alami, lebih aman dan tidak
gangguan tidur. Diperkirakan tiap tahun 20%-40% orang dewasa mengalami kesukaran
tidur dan 17% diantaranya mengalami masalah serius. Prevalensi gangguan tidur setiap
tahun cenderung meningkat, hal ini juga sesuai dengan peningkatan usia dan berbagai
penyebabnya. Kaplan dan Sadock melaporkan kurang lebih 40-50% dari populasi usia
Tidur nyenyak sama pentingnya seperti diet dan berolahraga untuk menjaga
kesehatan yang prima. Tidur membuat tubuh menyegarkan dan memperbaiki diri akibat
meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan fungsi mental. Jika kita cukup tidur, kita
memiliki energi untuk menjalani kehidupan yang aktif, produktif dan memuaskan3.
Namun akan menjadi hal yang berkebalikan jika kita menderita insomnia (susah
tidur). Kurang tidur dapat menurunkan produktivitas dan juga kemampuan tubuh untuk
mencegah infeksi3.
Salah satu tanaman yang banyak dimanfaatkan oleh orang Indonesia untuk
keperluan sayuran adalah tanaman kangkung darat. Beberapa orang yang telah
Berdasarkan literatur, dalam 100 gram tanaman kangkung mengandung 458,00 gram
Kalium dan 49,00 gram Natrium.4 Dimana Kalium dan Natrium ini merupakan
khasiat-khasiat yang dimilikinya. Peneliti tertarik untuk melakukan salah satu uji
farmakodinamik mengenai efek sedasi dari kangkung darat. Sedasi merupakan salah satu
khasiat kangkung darat yang dipercaya masyarakat dapat menurunkan ketegangan dan
menginduksi ketenangan.
Apakah ekstrak kangkung darat dapat memberikan efek sedasi pada mencit
Balb/c?
ekstrak kangkung darat dosis bertingkat dengan kelompok kontrol positif yang
diberi fenobarbital dan kontrol negatif yang diberi Carboxy Methyl Celullose
dalam aquadest.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, antara
lain :
1. Memberi informasi kepada masyarakat dan kalangan medis tentang efek sedasi
TINJAUAN PUSTAKA
Taksonomi :
Sub-kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Genus : Ipomea
menyembuhkan.5
menjadi kangkung darat ( Ipomea reptans Poir. ) dan kangkung air ( Ipomea
aquatiqa Poir. ). Akan tetapi, jumlah varietas kangkung darat lebih banyak
Bangkok, biru, cinde, sukabumi, dan sutra. Sedangkan varietas kangkung air
terbagi menjadi varietas sumenep dan varietas biru. Secara alamiah, Kangkung
ini dapat ditemukan di kolam, rawa, sawa, dan tegalan. Tumbuhnya menjalar
cabang akar yang menyebar ke berbagai penjuru. Tangkai daun melekat pada
terompet. Bentuk buahnya bulat telur dan di dalamnya berisi 3 butir biji.6
458,00 gram kalium dan 49,00 gram natrium.4 Dimana kalium dan natrium
sebagai obat tidur berdasarkan sifatnya yang menekan susunan saraf pusat.5
mengandung zat kimia seperti karoten, hentriakontan dan sitosterol. Oleh karena
hemostatik.7
2.2. Sedasi
perilaku ini terjadi pada dosis efektif yang terendah dari obat hipnotik-sedatif yang
biasa digunakan.8,9,10 Belum jelas apakah kerja anticemas yang terlihat secara klinis
Suatu bahan sedatif yang efektif harus dapat mengurangi rasa cemas dan
mempunyai efek menenangkan dengan sedikit atau tanpa efek penekanan terhadap
fungsi mental dan motorik. Derajat depresi sistem saraf pusat yang disebabkan
Untuk mendapatkan efek sedatif biasanya digunakan dosis yang lebih rendah
dari dosis untuk obat tidur. Dosis untuk obat tidur memiliki efek hipnotik yang
dapat menyebabkan kantuk dan tidur. Sedangkan pada dosis yang lebih besar dapat
pertengahan awal abad ke 20. Banyak masalah yang berhubungan dengan obat
golongan ini, antara lain tingginya penyalahgunaan obat, indeks terapi yang sempit,
dan efek samping yang tidak menyenangkan. Fenobarbital saat ini digunakan
sebagai lini pertama untuk mengatasi gejala bangkitan kejang, status epilepsi, dan
pada rantai karbon 5a dan phenyl pada rantai karbon 5b. Fenobarbital ini bila
digunakan sebagai anti hipnotik-sedatif, diberikan secra oral. Obat ini diabsorbsi
cepat dan beredar luas di seluruh tubuh. Ikatan fenobarbital pada protein plasma
tinggi tetapi tingkat kelarutan lemak tidak begitu tinggi. Dosis sedasi 15-30 mg.
2.3.2. Efek
Farmakologis
Efek utama fenobarbital adalah depresi pada sistem saraf pusat. Efek ini
GABAA pada membran neuron sistem saraf pusat. Ikatan ini akan meningkatkan
lama pembukaan kanal ion klorida yang diaktivasi oleh GABA. Pada konsentrasi
masuknya ion klorida pada badan neuron sehingga potensial intramembran neuron
delirium. Dapat pula terjadi reaksi alergi berupa dermatosis, erupsi pada kulit, dan
pasien yang alergi pada fenobarbital, penyakit hati atau ginjal, dan penyakit
Parkinson.12
positif karena obat ini adalah salah satu obat anestesi yang sering dimanfaatkan
efek sedasinya untuk menenangkan pasien. Selain itu fenobarbital relatif murah
Reseptor+GABA
Sedatif- hipnotik
Keterangan :
Efek inhibisi neuron oleh ekstrak kangkung darat
2.6. Hipotesis
Ekstrak kangkung darat dapat memberikan efek sedasi pada mencit Balb/c
darat lebih kuat dari efek sedasi pada kelompok kontrol negatif yang
lebih kuat dari efek sedasi pada kelompok perlakuan yang diberi ekstrak
kangkung darat dan kelompok kontrol negatif yang diberi CMC dalam
aquadest
BAB III
METODE PENELITIAN
Only Controlled Group Design. yaitu jenis penelitian yang hanya melakukan
pengamatan terhadap kelompok kontrol dan perlakuan setelah diberi suatu tindakan.
K(+)
K(-)
M S R P1
P2
P3
Keterangan:
M : Mencit Balb/c
R : Randomisasi
3.3.1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah mencit Balb/c yang diperoleh dari Laboratorium
3.3.2. Sampel
1. Besar Sampel
minimal 5 ekor mencit tiap kelompok. Pada penelitian ini terdapat 5 kelompok,
dimana pada tiap kelompok digunakan 6 ekor mencit. Jadi jumlah mencit yang
a. Kriteria inklusi
Mencit Balb/c
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekstrak kangkung darat dengan
berbagai dosis.
Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah efek sedasi yang timbul pada
mencit Balb/c. Parameter efek sedasi adalah waktu mencit bertahan di rotarod.
3.5.1. Alat
Kandang mencit
Sonde lambung
Gelas ukur
Timbangan
Rotarod
3.5.2. Bahan
Mencit Balb/c
Ekstrak kangkung darat
Fenobarbital
Ekstrak kangkung darat (Ipomea reptans Poir.) diperoleh dari Laboratorium Kimia
Ekstrak kangkung darat (Ipomea reptans Poir.) disiapkan dalam tiga besaran dosis
dengan cara dikandangkan, diberi pakan standar dan minum selama 7 hari.
2. Secara random binatang percobaan dibagi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari
kelompok kontrol negatif yang diberi carboxy methyl cellulose dalam aquadest,
dan 3 kelompok perlakuan yang diberi ekstrak kangkung darat dosis 2 mg/gBB,
4. Setelah 60-120 menit untuk kelompok kontrol positif, dan setelah 45 menit untuk
posisinya dan jatuh lebih cepat. Tiap eksperimen diulang dengan replika 3 kali.
Data yang dikumpulkan adalah data primer yang didapat dari waktu yang
dibutuhkan mencit Balb/c untuk dapat mempertahankan posisi pada batang berputar.
3.9. Alur Penelitian
Randomisasi
45 Menit
60-120 menit
Diukur waktu
mencit bertahan di
rotarod
1. Ekstrak kangkung darat : Ekstrak etanol daun kangkung darat. Ekstrak diperoleh
Semarang.
Data yang diperoleh dianalisis dengan SPSS 15.0 for Windows. Dilakukan uji
normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk karena jumlah sampel sedikit.
didapatkan distribusi data normal dan varian data homogen, maka dilakukan uji statistik
parametrik One Way Anova, lalu dilanjutkan dengan analisis post hoc tests untuk
HASIL PENELITIAN
Efek sedasi pada mencit yang dihitung dari lama waktu bertahan di rotarod
dianalisis dengan menggunakan SPSS 15.0 for Windows. Dari penelitian didapatkan data
sebagai berikut:
5000.00
4000.00
rata-rata jatuh
3000.00
2000.00
1000.00 15
0.00
Data pada Tabel 1 dan Gambar 1 menunjukkan rerata waktu mencit bertahan di
rotarod yang tertinggi adalah pada kelompok kontrol negatif (mean=2559,77), kemudian
(mean=56,05).
Hasil statistik data menunjukkan distribusi data normal pada uji Saphiro-Wilk
(p>0,05). Uji homogenitas data (Levene Test) menunjukkan varian data homogen
(p=0,194). Uji statistik parametrik One Way Anova menunjukkan terdapat perbedaan
bermakna pada paling tidak dua kelompok perlakuan (p= 0,000), sehingga dilanjutkan
dengan analisis post hoc tests untuk mengetahui perbedaan masing-masing kelompok.
Tabel 2. Analisis data dengan post hoc tests
Kelompok KN KP P1 P2 P3
kontrol negatif (p=0.000). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok
perlakuan 3 (p=0.997) serta tidak ada perbedaan bermakna antara ketiga kelompok
perlakuan.
BAB 5
PEMBAHASAN
Kangkung darat (Ipomea reptans Poir.) mengandung berbagai senyawa aktif, antara
lain kalium dan natrium4. Dimana kalium dan natrium merupakan persenyawaan garam
bromida. Senyawa-senyawa ini bekerja sebagai obat tidur berdasarkan sifatnya yang
Dari uji statistik didapatkan perbedaan bermakna waktu mencit bertahan di rotarod
pada kelompok kontrol negatif (CMC) terhadap kontrol positif (fenobarbital) dan
kelompok perlakuan yang diberi ekstrak kangkung darat dosis bertingkat. Hal ini
menunjukkan bahwa fenobarbital dan ekstrak kangkung darat memiliki aktifitas sedasi
pada mencit, sehingga mencit dapat jatuh dari rotarod dengan cepat. Jatuhnya mencit
akibat efek sedasi terjadi karena menurunnya aktifitas motorik akibat proses depresi pada
membuktikan bahwa ekstrak kangkung darat memiliki efek sedasi pada mencit seperti
halnya fenobarbital.
Dari uji statistik didapatkan pula perbedaan yang tidak bermakna antara kelompok
kangkung darat dosis 4 mg/grBB) dan kelompok perlakuan 3 (ekstrak kangkung darat
dosis 8 mg/grBB). Hal ini mungkin diakibatkan karena rentang dosis yang digunakan
terlalu sempit, sehingga efek sedasi yang ditimbulkan pada ketiga kelompok perlakuan
6.1. Kesimpulan
1. Ekstrak kangkung darat (Ipomea reptans Poir.) dapat memberikan efek sedasi
6.2. Saran
1. Sebaiknya dilakukan penelitian serupa dengan sampel yang lebih banyak dan
dosis yang lebih variatif dan rentang dosis yang lebih lebar untuk mengetahui
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui secara jelas zat-zat aktif
efek sedasi.
3. Sebaiknya dilakukan penelitian uji toksisitas dari kangkung darat, baik toksisitas
akut, sub kronis maupun kronis dengan berbagai dosis. Uji toksisitas diharapkan
banyak organ terutama hepar, ginjal, otak dan saluran cerna. Selain itu perlu
http//www.who.int/botanical/mediacenter/factsheet/fs134/en/
5. http://en.wikipedia.org/sedative
6. Santosa Hb. Ragam dan khasiat tanaman obat. Jakarta : Agromedia Pustaka ; 2008
7. Maryani H. Tanaman obat untuk mengatasi penyakit pada usia lanjut. Jakarta :
8. Katzung BG. Farmakologi Dasar dan klinik. Buku 2. Edisi 8. Jakarta: Salemba
Medika; 2004.p.25-53.
9. Kaplan, Sadock. Sinopsis psikiatri: ilmu pengetahuan perilaku psikiatri khas. Jilid
satu. Edisi 7. Alih Bahasa: Widjaja Kusuma. Jakarta: Bina Putra Aksara;1997.p.675.
10. Dorland W. A Newman. Hartanto Hartawati dkk, edetor. Kamus kedokteran Dorland.
11. Tan Hoan Tjay, Rahardja K. Obat-obat penting: khasiat, penggunaan dan efek-efek
2002.p.357-365.
12. Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi, Elysabeth,editor. Farmakologi dan terapi. Edisi
efficacy of herbal medicines. Manila: World Health Organization Regional Office for
20 gr
200 gr
400 gr
1,5 kg
2 kg
4 kg
12 kg
a 70 kg
LAMPIRAN II
Dosis fenobarbital yang biasa digunakan adalah 45-90 mg per hari. Adapun
konversi dosis pada manusia dengan berat 70 kg ke mencit 20 gram adalah 0,0026
Dosis yang diberikan pada kelompok perlakuan akan diencerkan 0,5 ml sesuai dengan
Cases
nama kelompok Valid Missing Total
perlakuan N Percent N Percent N Percent
tran_1 kontrol negatif 6 100,0% 0 ,0% 6 100,0%
kontrol positif 6 100,0% 0 ,0% 6 100,0%
perlakuan 1 6 100,0% 0 ,0% 6 100,0%
perlakuan 2 6 100,0% 0 ,0% 6 100,0%
perlakuan 3 6 100,0% 0 ,0% 6 100,0%
Tests of Normality
nama kelompok
perlakuan Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
tran_1 kontrol negatif ,152 6 ,200(*) ,950 6 ,738
kontrol positif ,235 6 ,200(*) ,875 6 ,245
perlakuan 1 ,331 6 ,039 ,805 6 ,065
perlakuan 2 ,186 6 ,200(*) ,893 6 ,334
perlakuan 3 ,210 6 ,200(*) ,911 6 ,446
* This is a lower bound of the true significance.
a Lilliefors Significance Correction
Oneway
Test of Homogeneity of Variances
tran_1
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1,645 4 25 ,194
ANOVA
tran_1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 11,535 4 2,884 14,115 ,000
Within Groups 5,108 25 ,204
Total 16,643 29
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
nama kelompok
perlakuan Statistic Std. Error
rata-rata jatuh kontrol negatif Mean 2559,7778 728,84792
95% Confidence Lower Bound 686,2146
Interval for Mean Upper Bound
4433,3410