Hubungan Individu Dan Masyarakat
Hubungan Individu Dan Masyarakat
Hubungan Individu Dan Masyarakat
a. Individu
Individu dalam Bahasa Latin berarti bagian
terkecil yang tak dapat dibagi-bagi. Individu
dalam Bahasa Prancis artinya orang seorang, kata
ini selalu mengacu pada manusia dan tidak pada
yang bukan manusia, dalam hal ini adalah satu
orang manusia “Individere” berarti makhluk
individual yang tidak dapat dibagi-bagikan.
Dalam ilmu sosial individu merupakan
bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang
tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang
lebih kecil. Misalnya keluarga sebagai kelompok
sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu dan
anak. Ayah merupakan individu yang sudah tidak
dapat dibagi lagi, demikian pula Ibu. Anak masih
dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah
anak dapat lebih dari satu
b. Masyarakat
Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial
sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah
inggrisnya adalah society , sedangkan masyarakat
itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara yang
berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab
masyarakat berarti saling bergaul yang istilah
ilmiahnya berinteraksi. Masyarakat dapat
diartikan bermacam-macam menurut pendapat
tiap orang. Berikut ini akan dijelaskan beberapa
pengertian masyarakat menurut para ahli :
Menurut Prof. Dr. Koentjaraningrat
masyarakat adalah manusia yang saling
berinteraksi yang memiliki perasaan untuk
kegiatan tersebut dan adanya suatu
keterikatan untuk mencapai tujuan bersama.
Mac Iver dan Page mengatakan
bahwa : “Masyarakat ialah suatu sistem dari
kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan
kerjasama antara berbagai kelompok dan
penggolongan, dari pengawasan tingkah laku
serta kebebasan manusia. Keseluruhan yang
selalu berubah ini kita namakan masyarakat.”
Menurut Ralph Linton masyarakat
merupakan setiap kelompok manusia yang
telah hidup dan bekerja bersama cukup lama
sehingga mereka dapat mengatur diri mereka
dan menganggap diri mereka sebagai suatu
kesatuan sosial dengan batas-batas yang
dirumuskan dengan jelas.
Selo Soemardjan menyatakan bahwa
masyarakat adalah orang-orang yang hidup
bersama, yang menghasilkan kebudayaan.
Menurut Karl Marx masyarakat adalah
suatu struktur yang menderita suatu
ketegangan organisasi atau perkembangan
akibat adanya pertentangan antara kelompok-
kelompok yang terbagi secara ekonomi.
Menurut Emile Durkheim masyarakat
merupakan suau kenyataan objektif pribadi-
pribadi yang merupakan anggotanya.
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt
masyarakat merupakan kumpulan manusia
yang relatif mandiri, hidup bersama-sama
dalam waktu yang cukup lama, tinggal di
suatu wilayah tertentu, mempunyai
kebudayaan sama serta melakukan sebagian
besar kegiatan di dalam kelompok /
kumpulan manusia tersebut.
F. Znaniecki menyatakan bahwa
masyarakat merupakan suatu sistem yang
meliputi unit biofisik para individu yang
bertempat tinggal pada suatu daerah
geografis tertentu selama periode waktu
tertentu dari suatu generasi.
Smith, Stanley dan Shores
mendefinisikan masyarakat sebagai suatu
kelompok individu-individu yang
terorganisasi serta berpikir tentatang diri
mereka sendiri sebagai suatu kelompok yang
berbeda.
Menurut Soerjono Soekanto dalam masyarakat
setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini:
1. Beranggotakan minimal dua orang.
2. Anggotanya sadar sebagai satu
kesatuan.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup
lama yang menghasilkan manusia baru
yang saling berkomunikasi dan membuat
aturan-aturan hubungan antar anggota
masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang
menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan
satu sama lain sebagai anggota masyarakat
Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria
yang harus dipenuhi agar sekumpulan manusia
bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.
1. Ada sistem tindakan utama.
2. Saling setia pada sistem tindakan
utama.
1. Kesadaran Perspektif
Dimensi ini menunjukkan perlunya pengakuan
atau kesadaran bahwa sebagian individu memiliki
pandangan global yang berbeda, bahwa pandangan
global itu telah ada dan dibentuk oleh pengaruh-
pengaruh diluar jangkauan kesadaran, dan bahwa
beberapa individu memiliki pandangan global yang
berbeda dengan orang lain. Di antara kita, ada yang
memiliki pandangan yang melampaui perspektif orang
biasa. Namun ada pula diantara kita yang memiliki
pandangan di bawah rata-rata orang biasa. Pengakuan
akan keberadaan kondisi keragaman perspektif ini
disebut kesadaran akan perspektif. Dalam hal ini,
perlu dibedakan antara pendapat (opinion) dan
perspektif. Pendapat adalah lapisan permulaan
munculnya kesadaran akan perspektif. Sedangkan
perspektif merupakan lapisan yang dalam dan
tersembunyi yang lebih penting dalam mengenal
perilaku. Misalnya, dalam peradaban Indonesia
khususnya pada masa perjuangan kemerdakaan,
bangsa Indonesia menganggap ‘Kami cinta
perdamaian tetapi lebih cinta kemerdekaan’. Hingga
sekarang, slogan ini bukan sekedar pendapat
melainkan sudah menjadi kesadaran perspektif.
Contoh lain, gerakan emansipasi (feminist) telah
menimbulkan kesadaran dari kaum wanita dan laki-
laki hormat terhadap kedudukan kaum wanita.
Implikasinya, muncul sikap dan perilaku yang lebih
mendalam dengan cara mengangkat harkat dan
martabat wanita sesuai kodratnya. Ini adalah akibat
dari perspektif kaum wanita dan laki-laki terhadap
emansipasi.
3)Perencanaan global
• Kepentingan nasional dan perencanaan global
• Upaya-upaya untuk membuat model system
dunia seperti pembentukan kebijakan nasional