Laporan Praktikum
Laporan Praktikum
Laporan Praktikum
PENDAHULUAN
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Alat dan Bahan
1) Uji Susunan Elementer Protein
Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, penjepit tabung, kertas
lakmus, alat pemanas, cawan porselin, dan gelas obyek. Bahan yang
digunakan adalah albumin telur, gelatin, larutan NaOH 10%, larutan Pb-
asetat 5%, dan larutan HCl pekat.
2) Uji Kelarutan Protein
Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, pipet ukur atau pipet tetes.
Bahan yang digunakan adalah albumin telur, gelatin, air suling (aquades),
larutan HCl 10%, larutan NaOH 40%, alkohol 96%, dan kloroform.
3) Uji Pengendapan Protein dengan Garam
Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, pipet ukur atau pipet tetes.
Bahan yang digunakan adalah albumin telur, larutan (NH4)2SO4 jenuh,
larutan NaCl 5%, larutan BaCl2 5%, larutan CaCl2 5%, dan MgSO4 5%.
4) Uji Pengendapan Protein dengan dengan Logam dan Asam Organik
Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, pipet ukur atau pipet tetes.
Bahan yang digunakan adalah albumin telur, asam trikloroasetat (TCA)
10%, asam sulfosalisilat 5%, larutan HgCl2 5%, larutan CuSO4 5%, dan
larutan Pb-asetat 5%.
5) Uji Biuret
Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, pipet ukur atau pipet tetes.
Bahan yang digunakan adalah albumin telur 2%, gelatin 2%, glisin 2%,
larutan NaOH 10%, dan larutan CuSO4 0,2%.
6) Uji Ninhidrin
Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, alat pemanas atau
penangas air, pengatur waktu, dan pipet ukur atau pipet tetes. Bahan yang
digunakan adalah albumin 2%, gelatin 2%, kasein 0,5%, dan pereaksi
ninhidrin 0,1%.
7) Uji Xantroprotein
Alat yang digunakan adalah alat pemanas, dan pipet ukur atau pipet
tetes. Bahan yang digunakan albumin 2%, gelatin 2%, larutan HNO3 pekat ,
dan larutan NaOH 10%.
albumin telur
albumin telur 1 mL
perhatikan
adanya
masukkan 1ml panaskan pengembunan,
pengarangan,
dan bau rambut
serbuk gelatin
albumin telur 1 mL
perhatikan
adanya
masukkan 1ml panaskan pengembunan,
pengarangan,
dan bau rambut
Ulangi percobaan
dengan serbuk gelatin Perhatikan bau khas Belerang
jenuh
Dikocok
Albumin
Panaskan selama 5
menit pada air
mendidih.
6) Uji Xantroprotein
2 ml 2 ml 2 ml
+ 1 ml HNO3 pekat
BAB IV
Hasil
albumin Larut Larut Tidak Larut dan Tidak
telur: larut terbentuk larut dan
endapan terbentuk
2) Uji Pengendapan Protein dengan Garam
4) Uji Biuret
POLIPEPTIDA
NO ZAT UJI HASIL UJI BIURET (+/-)
5) Uji Ninhidrin
No. Zat Uji Hasil Uji Ninhidrin Asam Amino
Bebas (+/-)
1. Albumin 2% Ungu +
2. Gelatin 2% Ungu Kecoklatan +
3. Kasein 0,5% Bening -
6) Uji Xantroprotein
IV.2 Pembahasan
Pada uji adanya atom S, albumin positif terhadap timbulnya bau khas
belerang dan terbentuknya PbS yang ditandai dengan terbentuknya warna
hitam pada larutan, sedangkan gelatin memberikan hasil negatif terhadap
adanya unsur belerang, sehingga dapat disimpulkan bahwa unsur yang
membedakan albumin dan gelatin adalah unsur belerang (S). Oleh karena itu
pada uji adanya atom S, gelatin tidak memberikan hasil positif terhadap
adanya belerang tersebut karena gelatin tidak mengandung unsur belerang.
Hasil yang diperoleh pada uji pengendapan protein dengan garam ini
yaitu pada tabung 1, 2, 3, 4 dan 5 terbentuk adanya endapan. Hanya pada
tabung 5 yang berisi (NH4)2SO4 jenuh yang terbentuk banyak endapan
sedangkan pada keempat tabung lainnya yaitu NaCl, BaCl2, CaCl2 dan
MgSO4 terbentuk sedikit endapan.
Pada percobaan ini, TCA, asam sulfolisilat, CuSO4 dan HgCl2 yang
direaksikan dengan albumin telur menghasilkan banyak endapan sedangkan
pada saat direaksikan dengan Pb-Asetat menghasilkan sedikit endapan.
Sebagian protein dapat diendapkan dengan penambahan asam-asam organik
seperti asam pikrat, asam trikloroasetat, dan asam sulfosalisilat yang
menyebabkan terbentuknya suatu garam protein yang tidak larut. Garam
protein ini berwarna putih dan melayang-layang pada larutan tersebut.
Banyak sedikitnya endapan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya Ph larutan
asam organik dan logam.
4) Uji Biuret
Pada uji biuret ini diperoleh hasil bahwa albumin, gelatin dan kasein
ketika diuji dengan pereaksi biuret warnanya berubah menjadi ungu yang
menunjukkan bahwa albumin, gelatin dan kasein mengandung molekul
peptida. Sedangkan glisin berwarna bening yang menunjukkan bahwa glisin
tidak mengandung molekul peptida. Hal ini disebabkan karena albumin,
gelatin dan kasein membentuk ikatan peptida. Makin panjang suatu ikatan
peptida, maka warna ungu yang terbentuk semakin jelas dan semakin tua.
Sedangkan glisin menunjukkan hasil yang negatif. Hal ini disebabkan
karena tidak ada ikatan peptida pada glisin.
5) Uji Ninhidrin
6) Uji Xantroprotein
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
1) Untuk asisten
Asisten pada percobaan kali ini sudah baik dalam membimbing para
praktikan baik dalam laboratoriun maupun pembuatan laporan, harap lebih
ditingkatkan lagi.
2) Untuk Laboratorium
FKM UI. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
5) Uji Ninhidrin
6) Uji Xantroprotein
Tugas (buku penuntun)
c. Tuliskan reaksi terbentukya bau khas belerang pada uji adanya atom S!
Jawab: Karna protein memiliki rantai karbon yang panjang sehingga sifat
asamnya semakin berkurang karna semakin sulit melepas proton dan
menyebabkan kelarutannya makin kecil. Protein memiliki
kemampuan untuk menyerap lemak, oleh karna itu protein tidak
dapat larut pada pelarut lemak.
Jawab: BaCl2, karena meskipun berkonsentrasi dari semua zat uji yang
digunakan sama tapi jumlah muatan ionnya berbeda dan hasil
yang dapat diperoleh dapat diketahui bahwa BaCl2 yang memiliki
paling banyak ion.
Jawab: Sulfosalisilat O
║
HSO
║
O COOH
Cl
TCA Cl C CO2H
Cl
5) Uji Biuret
b. Pada percobaan, manakah yang memberikan hasil negatif pada uji biuret?
Jawab: Glisin, karena glisin merupakan asam amino bebas yang tidak
mempunyai satu atom karbon asimetris.
6) Uji Ninhidrin
Jawab: Glisin, karena glisin merupakan asam amino bebas yang tidak
mempunyai satu ataom karbon asimetris.
7) Uji Xantroprotein
Jawab: Fenilalanin
CH2CHCO2H
NH2
NH2
NH