Hewan Vertebrta Aan Safwandi Ateng Paya Cut
Hewan Vertebrta Aan Safwandi Ateng Paya Cut
Hewan Vertebrta Aan Safwandi Ateng Paya Cut
Hewan tidak bertulang belakang dikelompokkan menjadi hewan bersel satu, hewan
berpori, hewan berongga, cacing, hewan lunak, hewan berkulit duri, dan hewan berkaki
beruas-ruas.
Kelompok cacing (Vermes) bertubuh lunak, tidak mempunyai kaki dan rangka. Hidup di
tanah dan di air tawar maupun air laut. Ada pula yang hidup sebagai parasit pada manusia
dan hewan.
Kelompok hewan lunak (Mollusca) mempunyai tubuh yang lunak, tidak mempunyai
tulang ataupun rangka dan dilindungi oleh cangkang keras yang terbuat dari zat kapur.
Tubuh hewan lunak mempunyai kelenjar yang menghasilkan lendir. Ada sekitar 100.000
jenis dalam kelompok hewan lunak, dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kupang, sotong,
dan keong.
Kelompok hewan berkaki beruas-ruas (Arthropoda) memiliki tubuh yang dilapisi oleh
kulit luar yang tersusun dari zat kitin, protein dan zat kapur, membentuk rangka luar.
Beberapa jenis tertentu seperti lalat dan ngengat hanya mempunyai kulit luar yang lunak,
sedangkan yang lain seperti ketam dan udang laut mempunyai kulit luar yang keras.
Tubuh hewan Arthropoda terdiri dari beberapa bagian dan masing-masing bagian
mempunyai kaki sendiri-sendiri. Kakinya beruas-ruas dan digunakan untuk berenang atau
berjalan. Pada beberapa jenis tertentu juga berfungsi untuk penghisap bahan makanan
bahkan untuk pertahanan. Hewan arthropoda dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu
lipan, labah-labah, udang-udangan, dan serangga.
Ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang diketahui sampai
saat ini. Mereka hidup pada semua lingkungan biologi baik di daratan, air laut, air tawar,
maupun udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam tetapi mempunyai
struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang belakang umumnya terdiri dari kepala
dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen. Hewan bertulang belakang yang
hidup di darat biasanya mempunyai leher.
Kelompok ikan adalah binatang bertulang belakang yang hidup di air, bernapas dengan
insang. Ikan mempunyai sirip yang berfungsi untuk berenang dan tubuh yang ramping
untuk memudahkan bergerak di dalam air Secara umum ikan dibedakan berdasarkan
penyusun rangka tubuhnya menjadi dua, yaitu ikan berkerangka tulang rawan dan ikan
berkerangka tulang sejati.
Kelompok ikan berkerangka tulang sejati mempunyai tulang tengkorak dan tulang rangka
serta ruas-ruas tulang belakang. Ikan bergerak dengan bantuan sirip yang diperkuat oleh
tulang rusuk. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip
belakang, dan sirip ekor.
Kelompok hewan amfibi adalah binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu
yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di
air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan bernapas
dengan paru-paru dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah dingin,
artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
Kelompok hewan melata (reptil) adalah binatang bertulang belakang berkulit berkulit
kering, bersisik, dan bernapas dengan paru-paru. Hewan melata termasuk kelompok
hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk
mengatur suhu tubuhnya.
Ayam-hutan Hijau adalah nama sejenis burung yang termasuk kelompok unggas dari
suku Phasianidae, yakni keluarga ayam, puyuh, merak dan sempidan. Ayam hutan
diyakini sebagai nenek moyang ayam peliharaan. Dalam bahasa daerah, ayam ini disebut
dengan berbagai nama seperti canghegar atau cangehgar (Sd.), ayam alas (Jw.), ajem
allas atau tarattah (Md.).
Memiliki nama ilmiah Gallus varius (Shaw, 1798), ayam ini dalam bahasa Inggris disebut
Green Junglefowl, Javan Junglefowl, Forktail, atau Green Javanese Junglefowl; yakni
merujuk pada warna dan asal tempatnya.