3.1 Dasar Sistem Komunikasi Analog Rev 1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 45

Dasar Sistem Telekomunikasi

Dasar Sistem Komunikasi Analog

Dasar Sist. Telkom

Obyektif Perkuliahan
Dapat memahami blok diagram sistem komunikasi analog
Dapat memahami beberapa jenis komunikasi analog

Referensi :
MS Iqbal, 2001, Diktat dasar Telkom. Jurusan Teknik
Elektro FT, Unram,
Kennedy & Davis, 1993, Electronic Comm. System,
Fourth Ed, Mc Graw Hill.
Dennis Roddy & John Coolen, 1995, Electronic
Comm. System, Fourth Ed, Prentice Hall Inc.
SM Sasongko, Buku Ajar Dasistel. Jurusan Teknik Elektro
FT, Unram.
Dasar Sist. Telkom

Blok Diagram Sist. Komunikasi Analog


Sumber
Informasi

Transducer
Input

Modulator
Analog

Media
Transmisi

Penerima
Informasi

Transducer
Output

Demodulator
Analog

Dasar Sist. Telkom

Fungsi Tiap komponen blok analog


Sumber informasi : Memberikan informasi
masukan
Transduser input : Mengubah informasi masukan
menjadi isyarat elektris
Modulator analog : Menyesuaikan isyarat elektris
dengan media transmisi
misalnya gelombang radio
Media Transmisi : Kabel maupun non-kabel

Proses di penerima simetris pada media dengan


fungsi yang berlawanan dengan bagian pengirim

Dasar Sist. Telkom

Sifat media transmisi yang merugikan


Peredaman :
Biasanya sangat kecil, tetapi dapat pula besar
Distorsi :
Respon terhadap isyarat tidak sempurna,sifat distorsi adalah jika
isyarat tidak ada maka distorsi hilang.
Interferensi :
Gangguan oleh isyarat lain terhadap media transmisi, walaupun
isyarat ditiadakan interferensi tetap ada.
Derau :
Gangguan dari dalam maupun luar media transmisi yang tidak
dapat diramalkan

Fungsi Blok Diagram Sist. Analog


Gelombang pemodulasi

Gelombang termodulasi Amplitudo Modulasi Full Carier

0.8

1.5

0.6
1

Amplitudo ( volt )

Amplitudo ( volt )

0.4
0.2
0
-0.2

0.5
0
-0.5

-0.4
-1
-0.6
-1.5

-0.8
-1

0.2

0.4

0.6

Sumber
Informasi

0.8

1
detik

1.2

1.4

1.6

1.8

-2

Transducer
Input

0.2

0.4

0.6

0.8

1
detik

1.2

1.4

1.6

1.8

Modulator
Analog

Gelombang pemodulasi plus noise


1
0.8
0.6

Amplitudo ( volt )

0.4

Media
Transmisi

0.2
0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8

Penerima
Informasi

0.2

0.4

0.6

0.8

1
detik

1.2

1.4

1.6

1.8

Transducer
Output

Demodulator
Analog

Gelombang termodulasi Amplitudo Modulasi plus noise


2.5
2
1.5
1

Amplitudo ( volt )

-1

0.5
0
-0.5
-1
-1.5
-2
-2.5

0.2

0.4

0.6

0.8

1
detik

1.2

1.4

1.6

1.8

MODULASI ANALOG

Double Side Band Full Carrier ( AM )


Double Side Band Supressed Carrier (DSB)

Dasar Sist. Telkom

Amplitudo Modulation Double Side Band

Jika yang diambil untuk diteruskan:


a. fc-fs, fc, fc+fs di sebut AM DSB (AM double side band).
b. fc-fs, fc atau fc, fc+fs disebut AM SSB
c. Jika amplitudo fc di tekan di sebut DSB (Double Side Band
Supressed Carrier).
d. jika yang dikirim adalah DSB dengan salah satu bagian dari
sideband dikurangi maka disebut ISB.
Dasar Sist. Telkom

Obyektif Perkuliahan

Dapat memahami teknik modulasi DSBFC ( AM )


Dapat memahami teknik modulasi DSBSC ( DSB )
Dapat memahami indeks modulasi dan efisiensi daya
Dapat memahami spektrum magnitudo dan bandwidth

Referensi :
MS Iqbal, 2001, Diktat dasar Telkom. Jurusan Teknik
Elektro FT, Unram,
Kennedy & Davis, 1993, Electronic Comm. System,
Fourth Ed, Mc Graw Hill.
Dennis Roddy & John Coolen, 1995, Electronic
Comm. System, Fourth Ed, Prentice Hall Inc.
Dasar Sist. Telkom

Proses Pengiriman Informasi


Suatu sinyal carrier murni dibangkitkan pada
sisi pengirim / pemancar
Sinyal carrier dimodulasi / dimodifikasi oleh
sinyal informasi agar dapat dipancarkan.
Terjadi perubahan karakteristik sinyal carrier
yang memuat informasi

Pada bagian penerima sinyal informasi


harus dapat dideteksi dan didemodulasi
kembali.
Dasar Sist. Telkom

10

Parameter Sinyal yang dapat dimodifikasi Hanya ada tiga


parameter sinyal yang dapat diubah pada kawasan waktu :
amplitudo, fase, atau frekuensi.
1. Pada AM, amplitude dari sinyal pembawa frekuensi tinggi
diubah secara proporsional terhadap perubahan amplitudo
sinyal informasi / pemodulasi, sementara frekuensinya dijaga
konstan.
2. Pada FM, frekuensi dari sinyal pembawa frekuensi tinggi
diubah secara proporsional terhadap perubahan amplitudo
sinyal informasi / pemodulasi, sementara amplitudonya
dijaga konstan.
3. Pada PM, frekuensi sudut sinyal pembawa diubah
proporsional terhadap perubahan amplitudo sinyal informasi /
pemodulasi, sementara amplitudonya dijaga konstan.

Dasar Sist. Telkom

11

Double Side Band Full Carrier ( AM )


Asumsi :

em t Em max cos 2 f m t m

ec t Ec max cos 2 f c t c

mengingat sudut phase pemodulasi ( m ) tidak mempengaruhi sudut


phase carrier ( c ), untuk kesederhanaan sudut phase tidak ikut dianalisa,
shg gelombang termodulasi AM menjadi ( frekuensi carrier tetap,
amplitudo carrier fluktuasi mengikuti pemodulasi ) :

e t Ec max Em max cos 2 f m t cos 2 f c t


Ec max 1 m cos 2 f m t cos 2 f c t

dengan :
m

E max E min
E max E min

Dasar Sist. Telkom

E m max
E c max

12

Indeks Modulasi

Indek modulasi pada AM merupakan


perbandingan antara amplitudo sinyal
pemodulasi dengan amplitudo sinyal
carrier.

E max E min
E max E min

Dasar Sist. Telkom

E m max
E c max

Pertemuan ke 2

13

Indeks Modulasi

ketika m = 0, Em = 0, maka sinyal termodulasi


adalah sama seperti sinyal carrier (sebelum
modulasi)

Dasar Sist. Telkom

Pertemuan ke 2

14

Indeks Modulasi

ketika 0 < m <1, nilai ini yang terjadi dalam kondisi nyata.
Resultan gelombang semakin terlihat signifikan ketika nilai
m mendekati 1.

Dasar Sist. Telkom

Pertemuan ke 2

15

Indeks Modulasi

ketika m =1, merupakan kondisi ideal. Sinyal termodulasi


yang paling baik dihasilkan jika nilai m = 1.

Dasar Sist. Telkom

Pertemuan ke 2

16

Indeks Modulasi

ketika m > 1, pada kondisi ini dikatakan terjadi


overmodulasi.
Overmodulasi akan menghasilkan distorsi pada sinyal
termodulasi, dan envelope sama sekali berbeda bentuknya
dengan sinyal informasi/pemodulasi.

Dasar Sist. Telkom

Pertemuan ke 2

17

Spektrum komponen frekuensi


Formula yang diperlukan :

cos (+) = cos cos - sin sin


cos (-) = cos cos + sin sin

+
cos cos = ( cos (+) + cos (-) )
cos (-) = cos cos + sin sin
cos (+) = cos cos - sin sin
sin sin = ( cos (-) - cos (+) )
Dasar Sist. Telkom

18

Spektrum Frekuensi AM
Spektrum frekuensi terlihat dg menjabarkan sinyal AM :
e t E c max 1 m cos 2 f m t cos 2 f c t

E c max cos 2 f c t m E c max cos 2 f m t cos 2 f c t


E c max cos 2 f c t

Carrier

m
m
E c max cos 2 f c f m t E c max cos 2 f c f m t
2
2

Lower Side Band

Upper Side Band

E c max
m E c max / 2

fc - fm

m E c max / 2

fc

Dasar Sist. Telkom

fc + fm

19

Double Side Band Supressed Carrier ( DSB )


Asumsi :

ec t Ec max cos 2 f c t

em t Em max cos 2 f m t

Gelombang termodulasi DSB diperoleh dengan mengalikan


gelombang pemodulasi dan sinyal carrier maka :
e t E m max cos 2 f m t E c

m
Ec
2

max

cos 2

fc

max

cos 2 f c t

f m t

Lower Side Band

m
Ec
2

max

fc

f m t

Upper Side Band

m E c max / 2

fc - fm

cos 2

m E c max / 2

fc

Dasar Sist. Telkom

fc + fm

20

Prinsip Dasar Rangkaian Modulator AM


Sinyal
Pemodulasi

Vcc

Power
Amp

Vm ( t )

Amplitudo Gelombang AM
berfluktuasi karena pengaruh
Vcc = Vcc + Vm(t)

Kapasitor Bypass RF

Output RF
Termodulasi AM

Frek Oscilator Tetap


sebesar

RF Driver

Bias

Dasar Sist. Telkom

1
2 LC

21

% Contoh grafik sinyal AM dan DSB

Fs = 1440 ;
t = 0 : 1/Fs : 2 ;
x = 0.8*sin ( 2* pi * 1 *t ); % sinyal pemodulasi dengan fm = 1 Hz
x1 = x + 1 ;
x2 = - x1 ;
car = sin ( 2 * pi * 15 * t); % sinyal pembawa dengan fc = 15 Hz
AM = x1 .* car ;
%
figure, plot( t, AM , t, x1 , 'r-- , t , x2 , 'r-- );
Xlabel ( ' detik )
Ylabel ( ' Amplitudo ( volt ) )
Title ( ' Gelombang termodulasi Amplitudo Modulasi Full Carier )
grid on;
x3 = 0.8 * sin ( 2 * pi * 1 * t );
x4 = - x3 ;
DSB = x3 .* car ;
%
figure, plot ( t , DSB , t , x3 , 'r-- , t , x4 , 'r-- );
Xlabel ( ' detik )
Ylabel ( ' Amplitudo ( volt ) )
Title ( ' Gelombang termodulasi Double Side Band )
grid on;
% end
Dasar Sist. Telkom

22

emax
fm = 1Hz

emin

fc = 15 Hz

Dasar Sist. Telkom

23

fm = 1Hz

fc = 15 Hz

Dasar Sist. Telkom

24

% Contoh grafik sinyal AM dan DSB

Fs = 1440;
t = 0 : 1/Fs :2 ;

x = 0.4*sin (2*pi*1*t) + 0.5*sin (2*pi*2*t); % sinyal pemodulasi dg fm = 1 Hz dan 2


Hz

x1 = x + 1 ;
x2 = - x1 ;

car = sin (2*pi*15*t);

AM = x1 .* car ;
%
figure, plot(t,AM,t,x1,'r--',t,x2,'r--');
xlabel(' detik ')
ylabel(' Amplitudo ( volt ) ')
title(' Gelombang termodulasi Amplitudo Modulasi Full Carier ')
grid on;
x3 = 0.4*sin (2*pi*1*t) + 0.5*sin (2*pi*2*t);
x4 = - x3 ;
DSB = x3 .* car ;
%
figure, plot(t,DSB,t,x3,'r--',t,x4,'r--');
xlabel(' detik ')
ylabel(' Amplitudo ( volt ) ')
title(' Gelombang termodulasi Double Side Band ')
grid on;
% end

% sinyal pembawa dengan fc = 15 Hz

Dasar Sist. Telkom

25

Sinyal
pemodulasi

Sinyal AM

Dasar Sist. Telkom

26

Sinyal
pemodulasi

Sinyal DSB

Dasar Sist. Telkom

27

Pemodulasi

Ec max

Gambar Sinyal AM dengan masukan diskrit


Dasar Sist. Telkom

28

Pemodulasi

Gambar Sinyal DSB dengan masukan diskrit


Dasar Sist. Telkom

29

% Grafik SPEKTRUM AMPLITUDO sinyal AM dan DSB

Fs = 1440;
t = 0 : 1/Fs : 2 ;
x = 0.8*sin (2*pi*100*t)- 0.5*sin (2*pi*150*t)+ 0.3*sin (2*pi*200*t) ;
% Sinyal masukan dengan fm = 100 Hz, 150 Hz, 200 Hz
x1 = x + 1 ;
x2 = - x1 ;
car = sin (2*pi*400*t) ; % Sinyal carrier dengan fc = 400 Hz
AM = x1 .* car ;
%
x3 = 0.8*sin (2*pi*100*t) - 0.5*sin (2*pi*150*t) + 0.3*sin (2*pi*200*t);
x4 = - x3 ;
DSB = x3 .* car ;
%
% untuk fft AM
dataAM = fft(AM,512);
Pyy_AM = dataAM.* conj(dataAM) / 512;
f_AM = Fs*(0:256)/512;
figure, plot(f_AM,Pyy_AM(1:257))
title('Frequency content of y_AM')
xlabel('frequency (Hz)')
% end

Dasar Sist. Telkom

30

Ec

m1Ec/2

m2Ec/2

m1Ec/2

m2Ec/2

m3Ec/2

m3Ec/2

Dasar Sist. Telkom

31

m1Ec/2

m2Ec/2
m3Ec/2

m1Ec/2

m2Ec/2
m3Ec/2

Dasar Sist. Telkom

32

Rata-rata Daya AM
Daya rata-rata gelombang sinusoidal melewati hambatan R adalah :
Pc

Maka berdasar spektrum frekuensi diperoleh :


Dan untuk LSB dan USB masing-masing :
PLSB / USB

2
max

2 R

E c2 max
2R

m E c max

2R

2
m2

Pc
4

Maka total Daya rata-rata adalah :

PTotal Pc PLSB PUSB


m2
m2
Pc
Pc
Pc
4
4

m2

Pc 1
2

Dasar Sist. Telkom

33

Tegangan atau Arus Efektif sinyal AM


PT

Tegangan efektif sinusoidal melewati hambatan R adalah :


Tegangan efektif pada komponen carrier :

Maka diperoleh hubungan :

Pc

E2
R

E c2 max
R

m2
Pc
1 2

2
Ec
m2
1

R
2

E2

Maka diperoleh tegangan, arus, dan indek modulasi :

E Ec

m
1
2

I Ic

m
1
2

Dasar Sist. Telkom

I 2
2 1
I c

34

Modulasi AM non sinusoidal


Sinyal Pemodulasi merupakan jumlahan dari beberapa
komponen frekuensi :

e m t e m1 t e m 2 t e m 3 t e m 4 t .........

Maka diperoleh hubungan :


PT

m 21
m 22
Pc 1

2
2

m eff

m 23
2

m 24
2

......

m 12 m 22 m 32 m 42 .......

Maka diperoleh tegangan, arus, dan indek modulasi :

E Ec

2
m eff

I Ic

Dasar Sist. Telkom

2
m eff

35

Spektrum AM masukan suara / musik


E c max
m1E c max /2
m2E c max /2

m1E c max /2
m2E c max /2
m3E c max /2

m3E c max /2
fc f3

fc f2

fc f1

LSB
fc fm max

fc

fc + f1

fc + f2

fc + f3

USB

fc
Bandwidth = 2 fm max

Dasar Sist. Telkom

fc + fm maax

36

Spektrum DSB masukan suara / musik


m1E c max /2
m2E c max /2

m1E c max /2
m2E c max /2
m3E c max /2

m3E c max /2
fc f3

fc f2

fc f1

LSB
fc fm max

fc

fc + f1

fc + f2

fc + f3

USB

fc
Bandwidth = 2 fm max

Dasar Sist. Telkom

fc + fm max

37

Contoh Soal 1:
Suatu gelombang pembawa dengan frekuensi 10 MHz dan
tegangan puncak 10 volt, dimodulasi amplitudo oleh sinyal sinus
frekuensi 5 kHz dan amplitudo 6 Volt. Tentukan indeks modulasi
dan gambarkan sketsa spektrum amplitudonya.
Jawab :
m = Em max / Ec max = 6 / 10 = 0,6

fLSB = fc - fm = 10 0,005 = 9,995 MHz


fUSB = fc + fm = 10 + 0,005 = 10,005 MHz
Amplitudo pada LSB dan USB = 0,6 x 10 / 2 = 3 volt

Dasar Sist. Telkom

38

Lanjutan sketsa Contoh Soal :


10 volt

3 volt

9,995

3 volt

10

Dasar Sist. Telkom

10,005

f MHz

39

Contoh Soal 2 :
Arus antena rata-rata dari pemancar radio AM adalah 10 A bila
tidak dimodulasi, dan menjadi 12 A bila dimodulasi oleh sinyal
sinusoidal. Hitunglah indeks modulasinya.
Jawab :

I 2
2 1
I c

12 2
2 1
10

m 0,94

Dasar Sist. Telkom

40

Soal 1
Gelombang termodulasi Amplitudo Modulasi Full Carier
1.5

Amplitudo ( volt )

0.5

-0.5

-1

-1.5

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5
detik

0.6

0.7

0.8

0.9

Berdasarkan gambar gelombang termodulasi AM tersebut, tentukan :

Persamaan gelombang termodulasinya.

Gambar sketsa spektrum frekuensinya.


Dasar Sist. Telkom

41

Soal 2
Suatu sinyal carrier dimodulasi amplitudo oleh sinyal masukan sebuah sinus
murni, dan gelombang sinyal termodulasinya sebagaimana berikut ini :

a.
b.

Persamaan gelombang termodulasinya.


Gambarkan sketsa spektrum frekuensinya.
Dasar Sist. Telkom

42

Soal 3
Suatu sinyal carrier dimodulasi amplitudo oleh sinyal masukan sebuah sinus
murni, dan gelombang sinyal termodulasinya sebagaimana berikut ini :

a.

Bila sinyal masukan awal ditambahkan dengan gelombang sinusoidal lain


sebesar Vs 0,6 Sin 50 t 0,9 Cos 80 t volt

, dan dimodulasi

bersamaan, berapakah lebar bandwidth gelombang AM tersebut?


b.

Gambarkan sketsa spektrum frekuensinya.

c.

Berapakah efisiensinya ( persentase daya yang memuat informasi ) ?

Dasar Sist. Telkom

43

Dasar Sist. Telkom

Pertemuan ke-1

44

THANKS
NOW
REST TIME

Dasar Sist. Telkom

45

Anda mungkin juga menyukai